Anda di halaman 1dari 2

Timbulnya Gerakan DI/TII di Jawa Barat (Kartosoewirjo, 7 Agustus 1949)

 Sekar Marijan Kartosuwiryo merupakan pendiri Darul Islam (DI) dengan tujuan melawan
penjajah yang dilakukan Belanda di Indonesia. Setelah merasa semakin kuat, pada tanggal 17
Agustus 1949 Kartosuwiryo menyatakan pendirian Negara Islam Indonesia (NII) dan tentaranya
diberi nama Tentara Islam Indonesia (TII). Operasi militer untuk menumpas gerakan ini disebut
Operasi Bharatayuda.
 Pada 4 juni 1962, dengan taktis Pagar Betis pasukan Siliwangi berhasil menangkap Kartosuwiryo
di daerah Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat lalu
 Pada tanggal 16 Agustus 1962 ia dihukum mati.

Timbulnya Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan (Kahar Muzakkar, tahun 1951)

 Pada mulanya kegiatan tersebut berawal dari Kahar Muzakar menempatkan pasukan rakyat
Sulawesi Selatan ke dalam bagian APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Kahar
muzakar memiliki kemauan untuk menjadi pemimpin APRIS di daerah Sulawesi Selatan.
 Pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar memberikan surat kepada pemerintah pusat yang
menyebutkan agar semua anggota dari KGGS (Komando Gerilya Sulawesi Selatan) dimasukkan
dalam APRIS serta menyarankan pembentukan Brigade Hasanudin. Akan tetapi permintaan
Kahar Muzakar tersebut ditolak oleh pemerintah pusat Kebijakan pemerintah tersebut
membuat kecewa Kahar Muzakar.
 Pada 17 Agustus 1951, Kahar Muzakar bersama pasukannya melarikan diri ke hutan.
 Kemudian pada tahun 1952 Kahar Muzakar menyebut bahwa wilayah Sulawesi Selatan telah
menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Pemerintah lalu mengambil
tindakan tegas dengan mengadakan operasi militer untuk mengatasi penentangan Kahar
Muzakkar. Dan pada akhirnya di bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak.

Timbulnya Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan (Ibnu Hadjar, Oktober 1950)

 Penolakan Ibnu Hadjar bermula dari kegagalan eks pejuang kedaulatan yang berasal dari
Kalimantan Selatan untuk bergabung di tentara Indonesia saat itu yang bernama APRIS
(Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Banyak mantan pejuang yang tidak dapat masuk
tentara karena disebabkan tidak bisa baca tulis, termasuk Ibnu Hadjar sendiri
 Ibnu Hadjar lalu membuat Kesatuan Rakjat Jang Tertindas (KRJT), dan menggempur pos tentara
di Kalimantan Selatan pada Oktober 1950.
 Ibnu Hadjar yang sempat tertangkap dan dilepaskan untuk membujuk penentang lain menyerah
malah kabur dan meneruskan penentangannya. Penentangan tersebut kemudian berhasil
dikalahkan dan Ibnu Hadjar menyerah pada Maret 1965, dan kemudian dijatuhi Hukuman Mati.

Timbulnya Gerakan DI/TII di Aceh (Daud Beureueh, 20 September 1953)

 Penyebab penentangan berawal mula karena kekecewaan tokoh-tokoh Aceh yang disebabkan
oleh penghapusan status provinsi Aceh yang disatukan dengan Sumatera Utara.
 Setelah adanya penolakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan
Kartosoewirjo, pada tahun 1953, Daud Beureueh menyebutkan ikut dengan DI/TII. Pasukan
tentara Indonesia dengan cepat dapat merebut kota-kota besar di Aceh, tetapi wilayah
pedalaman dikuasai gerilya DI/TII.
 Penentangan DI/TII di Aceh berakhir saat menyerahnya Daud Beureueh setelah dicapai
kesepakatan dalam Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh.
 Musyawarah itu berlangsung pada 17-21 Desember 1962. Upaya tersebut menghasilkan
perjanjian untuk mengembalikan posisi provinsi Aceh, dan memberikan provinsi ini otonomi
khusus. Hasil diplomasi tersebut adalah menjadi berakhirnya penentangan DI/TII di Aceh.

Timbulnya Gerakan DI/TII di Jawa Tengah (Amir Fatah,1949-1950)

 Pada 1946, inti pasukan pemberontak di Jawa Tengah ini yang disebut pasukan Hizbullah dibuat
di Tegal dan pada 23 Agustus 1949, Amir Fatah menyatakan pendirian Darul Islam dan
mengungkapkan bergabung dengan DI/TII S.M.Kartosuwiryo. Pasukannya diberi nama Tentara
Islam Indonesia (TII) dengan sebutan Batalion Syarif Hidayat Widjaja Kusuma(SHWK).
 Pada Januari 1950, Komando Gerakan Banteng Negara (GBN) dibentuk dibawah pimpinan Letkol
Sarbini dan komando ini bertujuan untuk menumpas pemberontakan yang terjadi di Jawa
Tengah. Pemberontakan di Kebumen dilakukan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) yang dipimpin
Kyai Moh. Mahfudh Abdurrahman (Kyai Sumolanggu). Pemberontakan tersebut berhasil
ditumpas pada tahun 1957 dengan operasi militer yang disebut Operasi Gerakan Banteng
Nasional dari Divisi Diponegoro.
 Gerakan DI/TII di Jawa Tengah pernah kuat karena pemberontakan Batalion 426 di Kedu dan
Magelang/ Divisi Diponegoro, tapi gerakan ini juga berhasil ditumpas. Untuk menghancurkan
gerakan DI/TII di daerah Gerakan Banteng Nasional dijalankan operasi Banteng Raiders.

Anda mungkin juga menyukai