Anda di halaman 1dari 2

Nama :Livia Febriani

Nim :23011125

Jurusan :Psikologi

Sesi :C

Matkul :Pendidikan Kewarga negaraan

Tugas 5

Konstitusi berasal dari bahasa inggris “Constitution” atau bahasa belanda “Constitutie” adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintah negara.Istilah konstitusi
mempunyai 2 pengertian yaitu pengertian sempit dan pengertian luas.

Pengertian sempit:Konstitusi merepukan piagam dasar Undang-Undang Dasar, yaitu suatu


dokumen lengkap mengenai peraturan-perstursn dasar negara.

Pengertian Luas:Konstitusi merupakan keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar dari


atau hukum dasar.

Kc.Wheare:Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa


kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur, dan memerintah dalam pemerintahan suatu
negara.

Contoh kasus yang berkaitan dengan konstitusi

Kasus: Kasus Suap Patrialis Akbar Disebut Menggoyang Konstitusi

Anggota Komisi III DPR Syaiful Bahri Ruray menyebut kasus suap yang menjerat hakim
konstitusi Patrialis Akbar menggoyang konstitusi. Dia menyebut konstitusi merupakan
segalanya dalam kehidupan bernegara.

Maka konstitusi adalah segala-galanya. Konstitusi tidak bisa diutak-atik, kecuali ada revolusi
atau kudeta. Kalau penjaga konstitusi itu digoyang, artinya kita merombak dasar bernegara,
dirobohkan. Hal tersebut terjadi karena konstitusi merupakan hulu dari kehidupan bernegara
itu sendiri.

MK kembali menjadi sorotan setelah KPK menetapkan hakim konstitusi Patrialis Akbar
sebagai tersangka kasus dugaan suap. KPK menduga Patrialis Akbar menerima hadiah atau janji
senilai USD 200 ribu dan SGD 200 ribu. Selain itu, KPK menyita dokumen pembukuan
perusahaan, catatan-catatan dan aspek lain yang relevan dengan perkara, voucher pembelian
mata uang asing, dan draf putusan perkara nomor 129/PUU-XIII/2015 yang merupakan nomor
perkara uji materi UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dalam kasus itu, Patrialis dan Kamaludin dijerat dengan Pasal 12 huruf c atau Pasal 11 UU
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-
1 KUHP. Kemudian terhadap Basuki dan Feni, KPK mengenakan Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal
13 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55
ayat 1 ke-1 KUHP.

Patrialis Akbar memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai hakim
konstitusi.Tindakan ini menunjukkan tanggung jawab pribadi yang diambil oleh Patrialis dalam
menghadapi tuduhan yang dihadapinya.

Kasus suap yang melibatkan Patrialis Akbar, mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK)
Indonesia, dianggap "menggoyang konstitusi" oleh sejumlah individu dan media.

Hal ini disebabkan oleh pentingnya konstitusi sebagai dasar tata kelola negara, dan adanya
korupsi atau pelanggaran etika yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk hakim, dapat
mengancam integritas konstitusi dan supremasi hukum.Kasus suap Patrialis Akbar dianggap
"menggoyang konstitusi" karena konstitusi dianggap sebagai dasar tata kelola negara yang tidak
boleh diutak-atik Korupsi atau pelanggaran etika yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk
hakim, dapat mengancam integritas konstitusi dan supremasi hukum.

Dari, https://news.detik.com/berita/d-3407991/kasus-suap-patrialis-akbar-disebut-
menggoyang-konstitusi

Anda mungkin juga menyukai