Anda di halaman 1dari 14

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KETUA TERHADAP KELOMPOK

KELOMPOK IR SOEKARNO
KETUA :
Muhammad Lucky Hermanto ( 09031382227180 )

NAMA ANGGOTA :
M. Fadhil Rahman ( 09031282227070 )
M. Jodi Pratama ( 09031282227047 )
Onky Ardhillah ( 09031282227085 )

Dosen Pengampu : M. Yoppy Sazaki M,T

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian
ini dengan baik. Laporan penelitian ini berjudul "Efektivitas Komunikasi Ketua
Terhadap Kelompok" merupakan hasil dari upaya kami dalam menggali
pemahaman lebih dalam tentang peran komunikasi ketua dalam sebuah kelompok.
Penelitian ini kami lakukan dengan penuh dedikasi dan semangat untuk
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
terutama dalam konteks Efektifitas komunikasi ketua dalam sebua kelompok.
Kami menyadari betapa pentingnya komunikasi dalam efektifitas kerja kelompok
untuk mencapai tujuan kelompok.
Laporan ini merupakan hasil kolaborasi dan kerjasama tim penelitian yang
sangat berharga. Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap laporan penelitian ini dapat memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman lebih
dalam tentang bagaimana efektifitas komunikasi ketua dengan kelompoknya.
Kami juga berharap bahwa laporan ini dapat memberikan inspirasi dan panduan
bagi para pembaca dalam upaya meningkatkan komunikasi yang positif dalam
kelompok.
Semoga laporan penelitian ini bermanfaat dan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang efektifitas komunikasi ketua dengan
kelompoknya. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------i
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------1
B. Tujuan------------------------------------------------------------------------------1
C. Manfaat Penelitian---------------------------------------------------------------2
D. Metode Pendekatan--------------------------------------------------------------2
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------3
A. Tinjauan Pustaka------------------------------------------------------------------3
a. Kemimpinan dan Komunikasi------------------------------------------------3
b. Komunikasi Interpersonal dalam Konteks Organisasi---------------------3
c. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Individu dan Kelompok ------3
d. Teknologi dan Komunikasi Organisasi --------------------------------------3
B. Metodelogi------------------------------------------------------------------------4
C. Deskripsi Hasil--------------------------------------------------------------------4
D. Hasil Analisis ---------------------------------------------------------------------5
BAB III PENUTUP-------------------------------------------------------------------9
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------9
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi yang efektif antara pemimpin dan anggota kelompok
merupakan unsur kunci dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks
organisasi, ketua kelompok memiliki peran penting dalam membimbing,
memotivasi, dan mengarahkan anggota kelompoknya menuju hasil yang
diinginkan. Komunikasi yang baik antara ketua dan anggota kelompoknya tidak
hanya membangun kerjasama yang kuat tetapi juga menciptakan lingkungan kerja
yang positif dan produktif.
Menurut penelitian oleh Robbins, Judge, dan Millett (2017), "komunikasi
yang efektif adalah fondasi dari kepemimpinan yang sukses." Ketua yang mampu
berkomunikasi dengan jelas dan menginspirasi anggota kelompoknya dapat
meningkatkan kinerja dan motivasi anggota kelompok, sehingga menciptakan
atmosfer kerja yang harmonis dan efisien (Robbins, Judge, & Millett, 2017).
Selain itu, menurut teori kepemimpinan transformasional yang
dikemukakan oleh Bass dan Riggio (2006), ketua yang mampu melakukan
komunikasi yang menginspirasi dan memberdayakan anggota kelompoknya dapat
menciptakan perubahan positif dalam organisasi. Melalui komunikasi yang
empatik dan berorientasi pada pengembangan individu, ketua dapat menciptakan
rasa saling percaya dan loyalitas di antara anggota kelompoknya (Bass & Riggio,
2006).
Dalam konteks komunikasi interpersonal, Menurut Guerrero, DeVito, dan
Hecht (1999), ketua yang menguasai keterampilan komunikasi interpersonal dapat
membina hubungan yang solid dengan anggota kelompoknya. Mampu
mendengarkan dengan empati, mengungkapkan ide dengan jelas, dan memahami
kebutuhan serta harapan anggota kelompoknya adalah kunci dalam membangun
hubungan yang baik dan produktif (Guerrero, DeVito, & Hecht, 1999).
Namun, meskipun penting, masih terdapat gap pengetahuan dalam literatur
mengenai bagaimana ketua kelompok dapat mengoptimalkan komunikasinya
dengan anggota kelompoknya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendalami strategi komunikasi yang efektif yang digunakan oleh ketua kelompok
dalam memotivasi, membimbing, dan mempengaruhi anggota kelompoknya.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika komunikasi ini,
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori
kepemimpinan dan praktik manajemen organisasi.

B. Tujuan Penilitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis "faktor-
faktor yang mempengaruhi komunikasi antara ketua dan anggota kelompok" serta
"pengaruhnya terhadap kinerja dan efektivitas kelompok". Selain itu, penelitian

1
ini bertujuan untuk "mengidentifikasi dan merekomendasikan metode yang dapat
meningkatkan kualitas komunikasi antara ketua dan anggota kelompok sehingga
dapat menciptakan visi yang selaras, mengurangi kesalahpahaman, dan mencapai
tujuannya".
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki potensi untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang komunikasi antara ketua dan anggota kelompok serta
mengembangkan kerangka konseptual yang dapat digunakan untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena komunikasi yang terkait. Selain itu, penelitian ini
memiliki kemampuan untuk menguji dan memverifikasi teori yang ada dalam
literatur, serta menghasilkan hasil dan interpretasi yang dapat menjadi subjek
diskusi dan kritik ilmiah.
Dan juga, Penelitian ini dapat memberikan masukan dan saran bagi para
ketua dan anggota kelompok, khususnya dalam organisasi dan proyek, tentang
cara meningkatkan kualitas komunikasi mereka. Selain itu, penelitian ini dapat
memberikan panduan dan saran bagi para praktisi dan pengambil keputusan, baik
di tingkat individu, kelompok, maupun organisasi, tentang cara mengatasi
masalah komunikasi yang mungkin muncul dalam kerja sama kelompok.
Penelitian ini juga dapat memberikan inspirasi dan saran untuk mengatasi masalah
komunikasi yang mungkin muncul dalam kerja sama kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Kepemimpinan dan Komunikasi


Kepemimpinan merupakan fenomena yang telah mendapatkan
perhatian luas dalam literatur manajemen. Dalam teori kepemimpinan
transformasional, Bass dan Riggio (2006) menekankan pentingnya
komunikasi yang inspiratif dalam membentuk pemimpin yang efektif.
Kepemimpinan transformasional melibatkan komunikasi yang memotivasi
dan membimbing anggota kelompok menuju tujuan bersama, menciptakan
iklim kerja yang harmonis dan produktif.
2. Komunikasi Interpersonal dalam Konteks Organisasi
Guerrero, DeVito, dan Hecht (1999) membahas pentingnya
keterampilan komunikasi interpersonal dalam membina hubungan yang
solid di lingkungan organisasi. Kemampuan mendengarkan dengan empati,
berbicara dengan jelas, dan memahami dinamika komunikasi antarindividu
sangat penting bagi pemimpin untuk membangun hubungan yang sehat
dengan anggota kelompoknya.
3. Teori Komunikasi Organisasi
Teori-teori komunikasi organisasi seperti teori sistem (Bertalanffy,
1968) dan teori pertukaran sosial (Blau, 1964) memberikan wawasan
tentang bagaimana komunikasi efektif antara ketua dan kelompoknya
dapat menghasilkan keseimbangan dan stabilitas dalam sistem organisasi.
Pemahaman tentang interaksi antara komponen-komponen organisasi dan
dampaknya terhadap komunikasi pemimpin dengan kelompoknya adalah
aspek penting dalam mengkaji dinamika komunikasi di dalam organisasi.
4. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Individu dan Kelompok
Penelitian empiris oleh Anderson dan Martin (1995) mengungkapkan
bahwa komunikasi yang efektif di antara pemimpin dan anggota
kelompoknya memiliki korelasi positif dengan kinerja individu dan
kelompok. Penelitian ini memberikan landasan empiris yang menguatkan
pentingnya komunikasi yang baik dalam mencapai tujuan organisasi.
5. Teknologi dan Komunikasi Organisasi
Dalam era digital, penggunaan teknologi komunikasi seperti alat
kolaborasi online dan media sosial memainkan peran penting dalam
komunikasi antara ketua dan kelompoknya. Penelitian oleh DeSanctis dan
Monge (1999) mengulas dampak teknologi komunikasi terhadap dinamika
kerja kelompok, memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi dapat
mendukung atau menghambat komunikasi efektif di dalam organisasi.

3
Dalam konteks penelitian ini, literatur tersebut memberikan
pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek komunikasi antara
ketua dan kelompoknya. Dengan melibatkan teori-teori kepemimpinan,
komunikasi interpersonal, teori organisasi, penelitian empiris, dan
pengaruh teknologi, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah
pengetahuan dan menyumbangkan kontribusi baru dalam memahami
dinamika komunikasi yang efektif di dalam konteks kepemimpinan
kelompok organisasi modern.

B. Metodelogi
Kami menggunakan metode pengumpulan data, data diambil dari
kuisioner yang sudah diisi oleh responden. Responden yang mengisi kuisioner ini
adalah mahasiswa yang memiliki kelompok. Kuisioner dilakukan melalui tanya
jawab cepat yaitu menggunakan aplikasi Google Form.

C. Deskripsi
Setelah diskusi, kami menetapkan beberapa pertanyaan untuk dijadikan
hasil data yang bisa diukur guna mengetahui permasalahan dan pengambilan
keputusan yang baik dalam memilih cara komunikasi yang efektif.
Berikut beberapa pertanyaan dan hasil yang kami dapat dari 15 orang responden.

Jawaban
Pertanyaan Sangat Buruk Baik Sangat
buruk baik
Sebaik apa komunikasi ketua berhasil
dalam menyampaikan secara jelas kepada 1 1 7 6
anggota kelompoknya?
Sejauh mana anda merasa didengar dan
dihargai oleh ketua dalam proses 0 0 8 7
pengambilan keputusan
Apakah anda merasa bahwa ketua secara
efektif menyampaikan informasi kepada 0 1 10 4
anggota kelompok
Seberapa efektif media komunikasi yang
digunakan, seperti pertemuan online atau 0 1 5 9
grup pesan, dalam mendukung
komunikasi kelompok?

4
Sejauh mana Anda merasa terlibat dalam
proses komunikasi dan pengambilan 0 0 9 6
keputusan kelompok?
Bagaimana penilaian Anda terhadap
kemampuan ketua dalam menanggapi 0 1 10 4
masalah atau konflik di dalam kelompok?
Apakah ketua kelompok meminta umpan
balik secara teratur dan berusaha untuk 0 3 7 5
memperbaiki kinerjanya berdasarkan
umpan balik tersebut?
Sejauh mana Anda merasa puas dengan
komunikasi keseluruhan di dalam 1 1 5 8
kelompok?

Jumlah 2 8 61 49

Dari data berikut dapat terlihat bahwa terdapat 2 jawaban sangat buruk dan 8
jawaban buruk dari responden hal ini menunjukan bahwa masih ada komunikasi
yang kurang efektif antara ketua dan kelompok di lingkungan mahasiswa sistem
informasi.

D. Hasil Analisis
Terdapat beberapa faktor yang dapat membuat kurang efektifnya komunikasi
antara ketua dan kelompoknya. Menurut penelitian oleh Devito (2012), faktor-
faktor tersebut meliputi:
1. Ketidakjelasan Tujuan dan Harapan:

"Ketidakjelasan dalam tujuan dan harapan komunikasi dapat menyebabkan


kebingungan dan misinterpretasi di antara anggota kelompok, menghambat
pemahaman yang tepat tentang apa yang diharapkan dari mereka." (DeVito, 2012,
p. 76).

2. Ketidakjelasan Pesan:

"Ketidakjelasan dalam penyampaian pesan oleh pemimpin dapat menyulitkan


anggota kelompok dalam memahami informasi yang disampaikan, menyebabkan
kebingungan dan kesalahpahaman." (DeVito, 2012, p. 89).

5
3. Ketidakmampuan Mendengarkan dengan Empati:

"Ketidakmampuan ketua untuk mendengarkan dengan empati terhadap masukan


dan pendapat anggota kelompoknya dapat menyebabkan anggota kelompok
merasa tidak dihargai, menghambat terbukanya saluran komunikasi." (DeVito, 2012,
p. 104).

4. Kurangnya Keterbukaan dan Transparansi:

"Kurangnya keterbukaan dari pihak ketua dalam menyampaikan informasi penting


atau mengakui kesalahan dapat merusak kepercayaan anggota kelompok dan
menghambat komunikasi yang efektif." (DeVito, 2012, p. 161).

5. Ketidakmampuan Mengelola Konflik:

"Ketidakmampuan ketua untuk mengelola konflik di antara anggota kelompoknya


dapat menyebabkan konflik berkembang menjadi masalah yang lebih besar,
menghambat kerjasama dan kolaborasi di dalam kelompok." (DeVito, 2012, p. 175).

6. Kurangnya Keterlibatan dan Partisipasi Anggota Kelompok:

"Ketika anggota kelompok merasa bahwa pendapat dan kontribusi mereka tidak
dihargai atau dianggap, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk berpartisipasi
aktif dalam komunikasi kelompok, mengurangi efektivitas komunikasi." (DeVito,
2012, p. 189).

7. Perbedaan Gaya Komunikasi:

"Perbedaan dalam gaya komunikasi antara ketua dan anggota kelompoknya,


misalnya dalam menggunakan bahasa non-verbal atau preferensi komunikasi lisan
vs. tulisan, dapat menciptakan kesenjangan komunikasi yang mempersulit
pemahaman dan kesepahaman." (DeVito, 2012, p. 203).

8. Ketidakmampuan Menyampaikan Umpan Balik dengan Efektif:

"Ketidakmampuan memberikan umpan balik secara konstruktif dan jelas oleh ketua
kepada anggota kelompoknya dapat menyebabkan ketidakjelasan dalam ekspektasi,
mengurangi efektivitas komunikasi dalam mencapai tujuan bersama." (DeVito,
2012, p. 218).

6
Untuk mengatasi faktor faktor diatas, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan
untuk mengatasi hambatan komunikasi antara ketua dan kelompoknya:
1. Klarifikasi Tujuan dan Harapan:
"Pemimpin yang sukses memastikan bahwa tujuan dan harapan
komunikasi jelas dan dipahami oleh semua anggota kelompok. Dengan
menyediakan arah yang jelas, ketua dapat meminimalkan kebingungan dan
meningkatkan efektivitas komunikasi." (DeVito, 2012, p. 76).

2. Peningkatan Keterampilan Mendengarkan:


"Mendengarkan dengan empati adalah keterampilan penting. Ketua harus
menghargai sudut pandang anggota kelompok, mendengarkan dengan
seksama, dan menunjukkan pengertian terhadap perasaan dan ide-ide
mereka." (DeVito, 2012, p. 104).

3. Penggunaan Teknologi Komunikasi yang Efektif:


"Pemimpin dapat memanfaatkan teknologi komunikasi seperti konferensi
video, aplikasi kolaborasi online, dan media sosial untuk memfasilitasi
komunikasi terbuka dan efisien, terutama jika anggota kelompok berada di
lokasi yang berbeda." (DeVito, 2012, p. 118).

4. Pelatihan Komunikasi Efektif:


"Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
interpersonal dapat memberikan pemimpin dan anggota kelompoknya
keterampilan yang diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif."
(DeVito, 2012, p. 132).

5. Pengelolaan Konflik yang Konstruktif:


"Pemimpin harus mengembangkan keterampilan dalam mengelola konflik.
Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali konflik, mengatasi perbedaan
dengan bijak, dan mencari solusi bersama yang memuaskan semua pihak."
(DeVito, 2012, p. 175).

6. Fasilitasi Partisipasi Aktif:


"Pemimpin dapat mendorong partisipasi aktif anggota kelompok dengan
membuka saluran komunikasi dua arah, meminta masukan mereka, dan
memberi penghargaan atas kontribusi mereka. Ini menciptakan rasa
memiliki dan meningkatkan keterlibatan." (DeVito, 2012, p. 189).

7
7. Umpan Balik yang Konstruktif:
"Umpan balik yang jelas, konstruktif, dan positif adalah kunci untuk
memahami keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki. Ketua harus
memberikan umpan balik dengan cara yang mendukung perkembangan
dan pertumbuhan anggota kelompok." (DeVito, 2012, p. 218).

Dari beberapa solusi diatas menurut kami, mampu meningkatkan komunikasi


antara ketua dan kelompoknya, diperlukan pendekatan yang melibatkan
pemahaman yang mendalam tentang anggota kelompok, keterbukaan, keterlibatan
aktif, peningkatan keterampilan komunikasi, penanganan konflik yang bijak, dan
kepemimpinan yang contoh. Juga penting adalah kolaborasi tim yang baik dan
pembelajaran terus-menerus. Ketua dan anggota kelompok dapat menggunakan
pendekatan ini untuk memperkuat hubungan mereka, mencapai tujuan bersama,
dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif untuk semua orang.

8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Untuk menentukan seberapa efektif komunikasi antara ketua dan
kelompoknya, beberapa hal perlu dipertimbangkan. Pertama, sangat penting untuk
memahami apa yang dibutuhkan anggota kelompok untuk membangun
komunikasi yang efektif. Kedua, menjadi terbuka dan berpartisipasi aktif dalam
proses komunikasi dapat meningkatkan saluran informasi. Kemampuan untuk
mengatasi hambatan komunikasi sangat penting, terutama dalam hal
mendengarkan dan memberikan umpan balik.
Penting untuk diingat bahwa solusi terbaik memerlukan pendekatan
holistik yang melibatkan banyak hal, seperti keterbukaan, kolaborasi, keterlibatan
aktif, dan penanganan konflik dengan bijaksana. Ketua yang menunjukkan contoh
dan memungkinkan anggota kelompok berpartisipasi dapat menciptakan
lingkungan kerja yang positif dan produktif. Terakhir, evaluasi rutin dan
pembelajaran terus menerus diperlukan untuk mengetahui seberapa efektif
komunikasi dan apa yang perlu diperbaiki.
Semua komponen ini bersatu untuk membentuk dasar komunikasi yang
efektif antara ketua dan kelompoknya. Dengan menggunakan solusi ini, ketua dan
anggota kelompok dapat memperkuat hubungan mereka, mencapai tujuan
bersama, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

9
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, R., & Martin, M. (1995). The Role of Leadership in the Management
of Communication and Its Relationship to Employee Performance. Southern
Communication Journal, 60(2), 105-116.
Bass, B. M., & Riggio, R. E. (2006). Transformational Leadership. Psychology
Press.
Bertalanffy, L. V. (1968). General System Theory: Foundations, Development,
Applications. George Braziller.
Blau, P. M. (1964). Exchange and Power in Social Life. Transaction Publishers.
DeSanctis, G., & Monge, P. (1999). Communication Processes for Virtual
Organizations. Journal of Computer-Mediated Communication, 4(4).
DeVito, J. A. (2012). The Interpersonal Communication Book. Pearson.
Guerrero, L. K., DeVito, J. A., & Hecht, M. L. (1999). The Nonverbal
Communication Reader: Classic and Contemporary Readings. Waveland
Press.
Robbins, S. P., Judge, T. A., & Millett, B. (2017). Organizational Behavior.
Pearson.

10
TIMELINE PENGERJAAN

27 September 2023
Menentukan tema dan mencari informasi terkait yang dibahas.
28 September 2023 – 1 Ok 2023
Survei Kuesioner ke Mahasiswa Sistem Informasi
30 September 2023 – 3 Oktober 2023
Perancangan dan Pembuatan Laporan
3 Oktober 2023
Perancangan PPT Presentasi

11

Anda mungkin juga menyukai