Kelompok Ir Soekarno - Efektivitas Komunikasi Ketua Terhadap Kelompok
Kelompok Ir Soekarno - Efektivitas Komunikasi Ketua Terhadap Kelompok
KELOMPOK IR SOEKARNO
KETUA :
Muhammad Lucky Hermanto ( 09031382227180 )
NAMA ANGGOTA :
M. Fadhil Rahman ( 09031282227070 )
M. Jodi Pratama ( 09031282227047 )
Onky Ardhillah ( 09031282227085 )
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------i
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------1
B. Tujuan------------------------------------------------------------------------------1
C. Manfaat Penelitian---------------------------------------------------------------2
D. Metode Pendekatan--------------------------------------------------------------2
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------3
A. Tinjauan Pustaka------------------------------------------------------------------3
a. Kemimpinan dan Komunikasi------------------------------------------------3
b. Komunikasi Interpersonal dalam Konteks Organisasi---------------------3
c. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Individu dan Kelompok ------3
d. Teknologi dan Komunikasi Organisasi --------------------------------------3
B. Metodelogi------------------------------------------------------------------------4
C. Deskripsi Hasil--------------------------------------------------------------------4
D. Hasil Analisis ---------------------------------------------------------------------5
BAB III PENUTUP-------------------------------------------------------------------9
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------9
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi yang efektif antara pemimpin dan anggota kelompok
merupakan unsur kunci dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks
organisasi, ketua kelompok memiliki peran penting dalam membimbing,
memotivasi, dan mengarahkan anggota kelompoknya menuju hasil yang
diinginkan. Komunikasi yang baik antara ketua dan anggota kelompoknya tidak
hanya membangun kerjasama yang kuat tetapi juga menciptakan lingkungan kerja
yang positif dan produktif.
Menurut penelitian oleh Robbins, Judge, dan Millett (2017), "komunikasi
yang efektif adalah fondasi dari kepemimpinan yang sukses." Ketua yang mampu
berkomunikasi dengan jelas dan menginspirasi anggota kelompoknya dapat
meningkatkan kinerja dan motivasi anggota kelompok, sehingga menciptakan
atmosfer kerja yang harmonis dan efisien (Robbins, Judge, & Millett, 2017).
Selain itu, menurut teori kepemimpinan transformasional yang
dikemukakan oleh Bass dan Riggio (2006), ketua yang mampu melakukan
komunikasi yang menginspirasi dan memberdayakan anggota kelompoknya dapat
menciptakan perubahan positif dalam organisasi. Melalui komunikasi yang
empatik dan berorientasi pada pengembangan individu, ketua dapat menciptakan
rasa saling percaya dan loyalitas di antara anggota kelompoknya (Bass & Riggio,
2006).
Dalam konteks komunikasi interpersonal, Menurut Guerrero, DeVito, dan
Hecht (1999), ketua yang menguasai keterampilan komunikasi interpersonal dapat
membina hubungan yang solid dengan anggota kelompoknya. Mampu
mendengarkan dengan empati, mengungkapkan ide dengan jelas, dan memahami
kebutuhan serta harapan anggota kelompoknya adalah kunci dalam membangun
hubungan yang baik dan produktif (Guerrero, DeVito, & Hecht, 1999).
Namun, meskipun penting, masih terdapat gap pengetahuan dalam literatur
mengenai bagaimana ketua kelompok dapat mengoptimalkan komunikasinya
dengan anggota kelompoknya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendalami strategi komunikasi yang efektif yang digunakan oleh ketua kelompok
dalam memotivasi, membimbing, dan mempengaruhi anggota kelompoknya.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika komunikasi ini,
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori
kepemimpinan dan praktik manajemen organisasi.
B. Tujuan Penilitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis "faktor-
faktor yang mempengaruhi komunikasi antara ketua dan anggota kelompok" serta
"pengaruhnya terhadap kinerja dan efektivitas kelompok". Selain itu, penelitian
1
ini bertujuan untuk "mengidentifikasi dan merekomendasikan metode yang dapat
meningkatkan kualitas komunikasi antara ketua dan anggota kelompok sehingga
dapat menciptakan visi yang selaras, mengurangi kesalahpahaman, dan mencapai
tujuannya".
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki potensi untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang komunikasi antara ketua dan anggota kelompok serta
mengembangkan kerangka konseptual yang dapat digunakan untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena komunikasi yang terkait. Selain itu, penelitian ini
memiliki kemampuan untuk menguji dan memverifikasi teori yang ada dalam
literatur, serta menghasilkan hasil dan interpretasi yang dapat menjadi subjek
diskusi dan kritik ilmiah.
Dan juga, Penelitian ini dapat memberikan masukan dan saran bagi para
ketua dan anggota kelompok, khususnya dalam organisasi dan proyek, tentang
cara meningkatkan kualitas komunikasi mereka. Selain itu, penelitian ini dapat
memberikan panduan dan saran bagi para praktisi dan pengambil keputusan, baik
di tingkat individu, kelompok, maupun organisasi, tentang cara mengatasi
masalah komunikasi yang mungkin muncul dalam kerja sama kelompok.
Penelitian ini juga dapat memberikan inspirasi dan saran untuk mengatasi masalah
komunikasi yang mungkin muncul dalam kerja sama kelompok.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
3
Dalam konteks penelitian ini, literatur tersebut memberikan
pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek komunikasi antara
ketua dan kelompoknya. Dengan melibatkan teori-teori kepemimpinan,
komunikasi interpersonal, teori organisasi, penelitian empiris, dan
pengaruh teknologi, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah
pengetahuan dan menyumbangkan kontribusi baru dalam memahami
dinamika komunikasi yang efektif di dalam konteks kepemimpinan
kelompok organisasi modern.
B. Metodelogi
Kami menggunakan metode pengumpulan data, data diambil dari
kuisioner yang sudah diisi oleh responden. Responden yang mengisi kuisioner ini
adalah mahasiswa yang memiliki kelompok. Kuisioner dilakukan melalui tanya
jawab cepat yaitu menggunakan aplikasi Google Form.
C. Deskripsi
Setelah diskusi, kami menetapkan beberapa pertanyaan untuk dijadikan
hasil data yang bisa diukur guna mengetahui permasalahan dan pengambilan
keputusan yang baik dalam memilih cara komunikasi yang efektif.
Berikut beberapa pertanyaan dan hasil yang kami dapat dari 15 orang responden.
Jawaban
Pertanyaan Sangat Buruk Baik Sangat
buruk baik
Sebaik apa komunikasi ketua berhasil
dalam menyampaikan secara jelas kepada 1 1 7 6
anggota kelompoknya?
Sejauh mana anda merasa didengar dan
dihargai oleh ketua dalam proses 0 0 8 7
pengambilan keputusan
Apakah anda merasa bahwa ketua secara
efektif menyampaikan informasi kepada 0 1 10 4
anggota kelompok
Seberapa efektif media komunikasi yang
digunakan, seperti pertemuan online atau 0 1 5 9
grup pesan, dalam mendukung
komunikasi kelompok?
4
Sejauh mana Anda merasa terlibat dalam
proses komunikasi dan pengambilan 0 0 9 6
keputusan kelompok?
Bagaimana penilaian Anda terhadap
kemampuan ketua dalam menanggapi 0 1 10 4
masalah atau konflik di dalam kelompok?
Apakah ketua kelompok meminta umpan
balik secara teratur dan berusaha untuk 0 3 7 5
memperbaiki kinerjanya berdasarkan
umpan balik tersebut?
Sejauh mana Anda merasa puas dengan
komunikasi keseluruhan di dalam 1 1 5 8
kelompok?
Jumlah 2 8 61 49
Dari data berikut dapat terlihat bahwa terdapat 2 jawaban sangat buruk dan 8
jawaban buruk dari responden hal ini menunjukan bahwa masih ada komunikasi
yang kurang efektif antara ketua dan kelompok di lingkungan mahasiswa sistem
informasi.
D. Hasil Analisis
Terdapat beberapa faktor yang dapat membuat kurang efektifnya komunikasi
antara ketua dan kelompoknya. Menurut penelitian oleh Devito (2012), faktor-
faktor tersebut meliputi:
1. Ketidakjelasan Tujuan dan Harapan:
2. Ketidakjelasan Pesan:
5
3. Ketidakmampuan Mendengarkan dengan Empati:
"Ketika anggota kelompok merasa bahwa pendapat dan kontribusi mereka tidak
dihargai atau dianggap, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk berpartisipasi
aktif dalam komunikasi kelompok, mengurangi efektivitas komunikasi." (DeVito,
2012, p. 189).
"Ketidakmampuan memberikan umpan balik secara konstruktif dan jelas oleh ketua
kepada anggota kelompoknya dapat menyebabkan ketidakjelasan dalam ekspektasi,
mengurangi efektivitas komunikasi dalam mencapai tujuan bersama." (DeVito,
2012, p. 218).
6
Untuk mengatasi faktor faktor diatas, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan
untuk mengatasi hambatan komunikasi antara ketua dan kelompoknya:
1. Klarifikasi Tujuan dan Harapan:
"Pemimpin yang sukses memastikan bahwa tujuan dan harapan
komunikasi jelas dan dipahami oleh semua anggota kelompok. Dengan
menyediakan arah yang jelas, ketua dapat meminimalkan kebingungan dan
meningkatkan efektivitas komunikasi." (DeVito, 2012, p. 76).
7
7. Umpan Balik yang Konstruktif:
"Umpan balik yang jelas, konstruktif, dan positif adalah kunci untuk
memahami keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki. Ketua harus
memberikan umpan balik dengan cara yang mendukung perkembangan
dan pertumbuhan anggota kelompok." (DeVito, 2012, p. 218).
8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Untuk menentukan seberapa efektif komunikasi antara ketua dan
kelompoknya, beberapa hal perlu dipertimbangkan. Pertama, sangat penting untuk
memahami apa yang dibutuhkan anggota kelompok untuk membangun
komunikasi yang efektif. Kedua, menjadi terbuka dan berpartisipasi aktif dalam
proses komunikasi dapat meningkatkan saluran informasi. Kemampuan untuk
mengatasi hambatan komunikasi sangat penting, terutama dalam hal
mendengarkan dan memberikan umpan balik.
Penting untuk diingat bahwa solusi terbaik memerlukan pendekatan
holistik yang melibatkan banyak hal, seperti keterbukaan, kolaborasi, keterlibatan
aktif, dan penanganan konflik dengan bijaksana. Ketua yang menunjukkan contoh
dan memungkinkan anggota kelompok berpartisipasi dapat menciptakan
lingkungan kerja yang positif dan produktif. Terakhir, evaluasi rutin dan
pembelajaran terus menerus diperlukan untuk mengetahui seberapa efektif
komunikasi dan apa yang perlu diperbaiki.
Semua komponen ini bersatu untuk membentuk dasar komunikasi yang
efektif antara ketua dan kelompoknya. Dengan menggunakan solusi ini, ketua dan
anggota kelompok dapat memperkuat hubungan mereka, mencapai tujuan
bersama, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, R., & Martin, M. (1995). The Role of Leadership in the Management
of Communication and Its Relationship to Employee Performance. Southern
Communication Journal, 60(2), 105-116.
Bass, B. M., & Riggio, R. E. (2006). Transformational Leadership. Psychology
Press.
Bertalanffy, L. V. (1968). General System Theory: Foundations, Development,
Applications. George Braziller.
Blau, P. M. (1964). Exchange and Power in Social Life. Transaction Publishers.
DeSanctis, G., & Monge, P. (1999). Communication Processes for Virtual
Organizations. Journal of Computer-Mediated Communication, 4(4).
DeVito, J. A. (2012). The Interpersonal Communication Book. Pearson.
Guerrero, L. K., DeVito, J. A., & Hecht, M. L. (1999). The Nonverbal
Communication Reader: Classic and Contemporary Readings. Waveland
Press.
Robbins, S. P., Judge, T. A., & Millett, B. (2017). Organizational Behavior.
Pearson.
10
TIMELINE PENGERJAAN
27 September 2023
Menentukan tema dan mencari informasi terkait yang dibahas.
28 September 2023 – 1 Ok 2023
Survei Kuesioner ke Mahasiswa Sistem Informasi
30 September 2023 – 3 Oktober 2023
Perancangan dan Pembuatan Laporan
3 Oktober 2023
Perancangan PPT Presentasi
11