Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOSISTEMATIKA

KARAKTERISTIK DAN MIKROBIA

Disusun Oleh :

Nama : Elisa Nourma Zulaikhah

NIM : 21106040055

Tanggal Praktikum :25 November 2022

Tanggal Pengumpulan : 4 Desember 2022

Kelompok : 4(Empat)

Asisten : Fadhiela Rachmawati

Laboratorium Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jasad hidup yang berukuran kecil disebut mikroorganisme (jasad renik/ mikroba),
selain karena ukurannya yang kecil, sehingga sulit dilihat dengan mata, namun juga
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana daripada jasad tingkat tinggi. Mikroba
biasanya berukuran mikron (µ)dimana 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba pada
umumnya hanya bisa dilihat dengan alat pembesar seperti mikroskop, walaupun demikian
ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat
pembesar(Suryani,et.al.2021).
Penentuan morfologi sel, morfologi koloni, serta sifat biokimia biakan murni suatu
mikroba perlu dilakukan identifikasi dan determinasi. Identifikasi dapat dilakukan dengan
mengamati morfologi individual baik secara mikroskopik ataupun makroskopik serta
mengamati pertumbuhannya pada berbagai medium. Pengamatan tidak dapat dilakukan
secara morfologi saja namun juga perlu dilakukan dengan pengematan sifat
biokimiannya, karena morfologi yang sama tidak menjamin kebutuhan nutrisi dan
keadaan ekologi yang sama pula. Patogeneitas mikrobia patogen dapat juga dipakai
membantu identifikasi dan determinasi mikrobia tersebut. Bila suatu mikrobia memiliki
sifat-sifat yang hampir sama (terutama yang patogen) maka perlu dilanjutkan diperiksa
sifat serologinya(Jufri.2017).

1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan identifikasi dan karakterisasi mikroba berdasarkan
karakter makroskopis, mikroskopis, fisiologis, dan biokimiawi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrometer okuler merupakan pengukuran yang tepat untuk sel bakteri. Sebelum
digunakan mikrometer okuler lebih dahulu diketahui harga skalanya menggunakan
mikrometer objektif yang memiliki skala yang pasti. Sel bakteri pada umumnya
dinyatakan dalam satuan mikrometer (µm). Sel bakteri mempunyai ukuran 0,5 - 1,0 µm
kali 2,0 - 5,0 µm. Bila dibandingkan dengan partikel virus, sel bakteri mempunyai ukuran
lebih besar. Terkait dengan bentuk selnya , ada tiga bentuk dasar, yaitu bakteri berbentuk
bola atau kokus, Berdasarkan kelompok selnya, bentuk kokus ini kemudian
dikelompokkan menjadi Dilokokus(penataan sel bakteri kokus dalam kelompok dua-dua
sel), streptokokus (rangkaian sel bakteri kokus membentuk rantai panjang atau pendek),
tertrad(penataan sel bakteri kokus dalam kelompok empat-empat sel, membentuk persegi
empat). Stafilokokus(kumpulan sel-sel bakteri kokus yang tidak beraturan (bergerombol)
membentuk seperti penataan buah anggur), sarcina(kumpulan sel-sel bakteri kokus
membentuk kubus, yang terdiri dari delapan sel atau lebih). Sedangkan sel bakteri yang
berbentuk batang (Bacillus) pengelompokannnya terdiri dari diplobasil (penataan sel
bakteri basil yang berkelompok dua-dua sel, atau berpasangan (dua-dua sel)).dan
streptobasil(penataan sel bakteri basil yang membentuk rantai)( Boleng.2015).
Dinding sel sebuah bakteri terletak di antara struktur kapsul serta membran
sitoplasma. Ketebalan dinding selnya antara 10 - 35 nm. Dinding sel bakteri berguna
untuk pembelahan dan pertumbuhan sel.Semua sel bakteri memiliki dinding sel. Dinding
sel memberi bentuk yang khas untuk sel bakteri. Jika dinding sel tersebut hilang (dapat
dikarenakan pengaruh bahan antibakteri/antibiotik tertentu seperti penisilin) dapat
menyebabkan bentuk sel bakteri tersebut berubah. Peptidoglikan adalah rantai tulang
punggung polisakarida yang tersusun dari unit AGA dan AAM yang selang-seling dengan
rantai peptide pendek yang menonjol dari unit-unit AAM. Banyak dari unit-unit peptide
terikat silang dengan sesamanya, sehingga memberikan sifat kaku secara keseluruhan.
Bakteri Gram positif dan negatif memiliki ciri khasnyasendiri. Ciri-ciri khas tersebut
mencakup: struktur dan komposisi dinding sel, kerentanan terhadap penisilin, pengaruh
zat warna terhadap pertumbuhan selnya, persyaratan nutrisi, dan gangguan
fisik(Boleng.2015).
Katabolisme merupakan reaksi pembebasan energi. Proses ini terjadi pernguraian
bahan- organik menjadi bagian lebih sederhana dan akan menghasilkan energi. Energi
yang dibebaskan tersebut tersimpan dalam ATP. Dalam proses ini, oksidasi terjadi
dengan hilangnya elektron dari suatu molekul yang disebut dehidrogenasi. Oksidasi
berlangsung dengan energi dilepaskan dan ikatan kaya energi seperti yang terdapat pada
ATP. Proses lainnya dalam katabolisme adalah reduksi, yang merupakan perolehan
elektron oleh suatu molekul. Sedangkan oksidan (bahan pengoksidasi) merupakan
penerima elektron, sehingga menjadi tereduksi. Reduktan (bahan pereduksi), adalah
pendonasikan elektron, sehingga menjadi teroksidasi(Boleng.2015).
Bakteri tumbuh dalam suatu media agar dan akan membentuk koloni. Koloni sel
bakteri adalah sekelompok massa sel yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Semua sel
penyusun koloni dianggap sama dan merupakan keturunan (progency) satu mikroba dan
karena itu, koloni tersebut itu mewakili sebagai biakan bakteri. Penampakan koloni pada
media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat diamati
dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi, dan permukaan koloni. Koloni dapat
berbentuk bulat, tak beraturan dengan permukaan cembung, cekung atdatar serta tepi
koloni rata atau bergelombang dsb. Media agar miring dapat menampakan koloni bakteri
berupa benang (filamen), menyebar, serupa akar(Hafsan.2011) .
Selain bakteria, fungi juga termasuk mikrobiologi. Meskipun fungi adalah
kelompok organisme yang besar dan memiliki variasi yang banyak, berdasarkan bentuk
pertumbuhannya fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok antara lain fungi uniseluler
yang disebut ragi atau khamir atau 'yeast' dan fungi multiseluler berupa kapang atau
'moulds'. Para ahli lain terkadang juga mengelompokkan dalam tiga kelompok yaitu
kelompok ragi, kapang, dan cendawan atau 'mushrooms' . Fungi memiliki dua bentuk
pertumbuhan yang bergantian disebut dimorfisme. Khamir adalah fungi uniseluler dan
kebanyakan anggota divisio Ascomycotina. Sel dapat memiliki bentuk bola, oval atau
silindris dengan ukuran bervariasi. Sel tersebut bervariasi baik dalam hal bentuk atau
ukuran . Hal tersebut bergantung pada umur dan lingkungannya. Khamir tidak
mempunyai flagel atau organ penggerak. Sel khamir lebih besar dari bakteri dan
keberadaan struktur-struktur internalnya dapat dibedakan . contohnya khamir yang paling
populer adalah dari genus Saccharomyces(Hafsan.2011).
Kapang atau moulds yaitu fungi multiseluler berupa koloni yang berbentuk filamen atau
benang. Koloni tersebut dibangun oleh tubulus berbentuk silinder yang bercabang
berukuran 2 sampai 10 µm bernama hifa . Lebar hifa species relatif konstan selama
pertumbuhannya. Koloni dari hifa-hifa tersebut biasanya akan tumbuh bersama diatas
permukaan suatu media dan memiliki bentuk lempengan disebut miselium, misellium
mudah diamati tanpa menggunakan mikroskop. Perkembangan miselium disebabkan
karena hifa memanjang dan membentuk cabang. Hifa adalah tubulus yang mengandung
nukleus (inti) benjumlah lebih dari satu (bahkan dapat berjumlah ratusan)dan
bersitoplasma. Sitoplasma dalam suatu hifa dapat saling bertukar. Species fungi hanya
memiliki satu macam bentuk pertumbuhan yaitu sebagai ragi atau kapang. Namun,
beberapa species dapat berada dalam kedua bentuk tersebut hala ini bergantung dengan
lingkungannya. Hal ini menunjukkan beberapa fungi dapat memiliki bentuk uniseluler
berupa ragi atau multiseluler berupa kapang. Kondisi ini bernama dimorfisme. Fase ragi
timbul jika organisme tersebut hidup sebagai parasit atau patogen, sedangkan fase kapang
terjadi saat organisme merupakan saprofit ditanah atau suatu medium(Hafsan.2011).

BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

Praktikum karakterisasi mikroba membutuhkan alat antara lain cawan petri, tabung
reaksi, mikroskop, kaca pembesar, spatel dirgaslky, inkubator, dan rak tabung reaksi.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah 10 µl isolate bakteri,media NB, praparat hasil
pengecatan gram bakteri, indicator universal, dan larutan iodium.

3.2 Cara Kerja


Pada karakterisasi mikroba (bakteri), dilakukan dengan menguji beberapa unit
karakter yang terdiri dari karakter makroskopik, karakter mikroskopik, karakter
biokimiawi, karakter fisiologis. Pengamatan karakter makroskopik koloni dilakukan
dengan penggunaan 10µl isolate bakteri dari kultur cair NB dan diratakan perlahan
menggunakan spatel dirgaslky dengan hati-hati serta diusahakan tidak merusak agar.
Media yang telah di inokulasi bakteri diinkubasikan pada incubator suhu 37ºC selama 24-
48 jam, Setelah masa inkubasi, dilakukan pengamatan adanya pertumbuhan koloni pada
media, koloni terpisah/koloni tunggal dipilih lalu diamati karakter makroskopik
koloninya yang meliputi bentuk koloni, warna dsb. Hasil pengamatan dicatat pada tabel
yang telah disediakan. Pengambilan dokumentasi foto koloni tunggal yang telah di amati
di bawah mikroskop stereo juga dilakukan untuk mendapatkan ukuran koloni besar dan
jelas. Pengamatan karakter mikroskopik sel dilakukan dengan pengamatan preparat yang
sudah dilakukan pengecatan gram dibawah mikroskop cahaya. Setelah itu dilakukan
pengamatan perhatikan bentuk sel, warna reaksi gram , dan susunan sel nya.
Pengujian karakter biokimiawi dilakukan dengan hidrolisis pati. Hidrolisis pati
dilakukan dengan penetesan larutan Iodium di atas koloni bakteri yang tumbuh pada
media lalu diamati adanya zona bening di sekitar koloni. Reaksi positif (+) dapat
menghidrolisis pati yang ditandai terbentuknya zona bening dan negative (-) apabila tidak
terbentuk zona bening. Pengujian karakter fisiologis diamati dengan Kebutuhan oksigen
bakteri. Kebutuhan oksigen diamati dengan letak pertumbuhan bakteri dominan berada di
atas permukaan media (indikasi aerob), apabila menyebar (indikasi fakultativ anaerob),
pertumbuhan di dasar media dan bagian atas media sangat bening (anaerob), obligat aerob
apabila pertumbuhan di atas media dan bagian bawah media sangat bening. Pertumbuhan
pada pH juga dilakukan untuk pengujian karakter fisiologis. Adanya kemampuan
pertumbuhan pada masing-masing pH berbeda diamati . pH yang digunakan adalah
tingkatan pH 4,6, dan 9.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan morfologi sel, morfologi koloni, uji kimiawi
terhadap bakteri Bacillus cereus(BC),Escherichia coli(EC), Staphyloccocus aereus(SA),
Pseudomonas fluorenscens(PF), CDP 6, dan Saccharomyces cerevisiae(SC). Dibawah ini
merupakan hasil pengamatan dari keenam isolate bakteri.

Tabel 1. Daftar Hasil Karakter Mikrobia

Mikroba iUji
N
Karakter CDP
o i(EC) i(SA) i(BC) i(PF) i(SC)
i6
A. iKarakter iMakroskopik i(morfologi ikoloni)
Bentuk
1 Circular + + - - - -
2 Irregular - - + + + +

3 Filamentous - - - - - -

4 Rhizoid - - - - - -
iWarna
5 Putih - - - + + -

6 Krem + + + - -
+

Selain iputih
7 - - - - - -
idan ikrem
Tepi/margin
8 Entire - + - - - -
9 Undulate + - + - - -
1
Filiform - - - + - +
0
1
Curled - - - - - -
1
1
Lobate - - - - + -
2
iElevasi
1
Raised - + - + - -
3
1
Convex + - - - - +
4
1
Flat - - - - + -
5
1
Umbonate - - + - - -
6
1
Crateriform - - - - - -
7
iTekstur ikoloni
1
Basah - + + - + +
8
1
Kering + - - + - -
9
iOpacity
Opaque
2
i(cahaya itidak + - - - - -
0
itampak)
Translucent
2 i(cahaya
- + - + - +
1 imasih
itampak)
Transparent
i(cahaya
2 idapat
- - + - + -
2 imenembus
ikoloni idan
iterang)
A. Karakter iMikroskopik i(morfologi isel) i
Cat iGram
2
Gram ipositif - - + + + I---
3
2
Gram inegatif + + - - - +
4
iBentuk isel
2 Selain ibulat idan
Bulat - + - + +
5 ibatang
2
Batang + - + - - -
6
iSusunan isel
2
Tunggal i - + - - - -
7
2
Berpasangan - - - - - -
8
Membentuk
2
igrup + - + + + -
9
i(gerombol)
Membentuk
3
iBudding - - - - - +
0
i(tunas)
B. Karakter iFisiologis i(kemampuan itumbuh ipada ifaktor ilingkungan iberbeda)
Ph
3
pH i4 + - - - - -
1
3
pH i6 - + + + - -
2
3
pH i9 - - + + + +
3
iKebutuhan iOksigen
3
Aerob + - + - - +
4
3 Fakultatif
- - - + - -
5 ianaerob
3
Mikroaerofilik - - - - - -
6
3 Obligat
- + - - + -
7 ianaerob
C. Karakter iBiokimiawi
3 Hidrolisis
- + + - - -
8 ipati

1. Escherichia coli(EC)

Foto Praktikum Klasifikasi


Kingdom : Bakteria
Filum : Proteobakteria
Kelas : Gammaproteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Famili : Enterobakteriaceae
Genus: Escherichia
Spesies: Escherichia coli

(Migula.1895)

Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloniberbentuk ciecular,


warnanya krem, margin undulate, memiliki elevasi convex, tekstur koloni kering, dan
opacitynya opaqu. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram negatif,
bentuk sel batang, susunan selnya bergerombol/grup. Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 4, kebutuhan oksingennnya aerob,.
Karakter biokimiawi dihasilkan negatif menghidrolisis pati.
Karakteristik biokimia yang dimiliki E. coli jenis sel Gram-negatif yang
berbentuk batang , batang pendek , dan kokobasili. Pada umumnya isolat uji
memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam dan gas, indol dan metil red positif,
oksidase negatif, tidak menggunakan sitrat sebagai sumber energi dan motil, sedangkan
uji lainnya memberikan hasil yang bervariasi. Menurut Sneath at al. (1982), E. coli
memiliki karakteristik memfermentasi laktosa menghasilkan asam dan gas, oksidase
negatif, indol dan methyl red positif. Sifat koloni isolat E. coli memiliki karakteristik
berbentuk regular dengan permukaannya yang agak cembung. Karakteristik koloni E.
coli jika ditumbuhakan pada media EMB agar akan menghasilkan warna merah metalik
atau hijau metalik(Ijong,et.al.2011).
2. Staphyloccocus aereus(SA)

Foto Praktikum Klasifikasi


Kingdom : Bakteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Basilli
Ordo : Basillales
Famili : Staphillococcaceae
Genus : Staphyllococus
Spesie : Staphollococcus aereus

(Rosenbach, 1884)

Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloniberbentuk circular,


warnanya krem, margin entire, memiliki elevasi raised, tekstur koloni basah, dan
opacitynya translucet. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram
negatif, bentuk sel bulat, susunan selnya tunggal. Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 6, kebutuhan oksingennnya obligat
anaerob,. Karakter biokimiawi dihasilkan positif menghidrolisis pati.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berdiameter 0,5-1,0 mm,
berbentuk serangkaian buah anggur, tidak memiliki spora dan tidak motil/ tidak
bergerak.Staphylococcus ialah bakteri yang memiliki bentuk kokus, gram-positif ,
berkelompok, berpasangan dan kadang berantai pendek. Lay (1994) menyatakan bahwa
bakteri gram positif berwarna ungu yang dikarenakan kompleks zat warna kristal violet-
yodium tetap dipertahankan meskipun pemberian larutan pemucat dilakukan. Perbedaan
struktur luar dinding sel bakteri gram positif dan negatif diakibatkan perbedaan warna
pada akhir prosedur pewarnaan gram. Dinding sel terluar bakteri gram positif terdiri dari
peptodoglikan tebal tanpa lapisan lipoprotein atau lipopolisakarida sedangkan bakteri
gram negatif memiliki dinding selnya terdiri dari peptidoglikan tipis yang dibungkus oleh
lapisan lipoprotein atau lipoposakarida(Karimela, et.al.(2017)) .
3. Bacillus cereus(BC)

Foto Praktikum Klasifikasi


Kingdom : Bakteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Basilli
Ordo : Basillales
Famili : Basillaceae
Genus : Basillus
Spesie : Basillus cereus

(Frankland, 1887)
Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloni berbentuk irreguler, warnanya
krem, margin undulate, memiliki elevasi umbonate, tekstur koloni basah, dan opacitynya
transparent. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram positif,
bentuk sel batang, susunan selnya membentuk grup. Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 6 dan 9, kebutuhan oksingennnya
aerob,. Karakter biokimiawi dihasilkan positif menghidrolisis pati.
Basillus cereus tumbuh pada media dengan morfologi koloni berbentuk ireguler,
permukaan koloni kasar, datar (flat), dan agak mengkilap. Warna koloninya putih
kekuningan . B.cereus dapat tumbuh di media NA yang diinkubasi di laboratorium
dengan suhu rata-rata 28,8°c. B. cereus dapat tumbuh dengan suhu maksimum 35°c
sampai 45°c dan suhu minimum 10°c sampai 20°c. Permukaan koloni B. cereus yang
tumbuh terlihat mengkilap dan dapat memantulkan cahaya masuk(Salaki.2011).

4. Pseudomonas fluorenscens(PF)

Foto Praktikum Klasifikasi


Kindom : Bakteria
Filum : Proteobakteria
Kelas : Gammaproteobakteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas flourencens

(Migula. 1895)

Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloni berbentuk irreguler,


warnanya putih, margin filiform, memiliki elevasi putih, tekstur koloni kering, dan
opacitynya translucent. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram
positif, bentuk sel bulat, susunan selnya bergerombol. Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 6 dan 9, kebutuhan oksingennnya
fakultatif anaerob,. Karakter biokimiawi dihasilkan negatif menghidrolisis pati.
Menurut literature bakteri Pseudomonas flourencens memiliki karakteristik seperti,
gram negatif, berbentuk batang (rods) atau kokus (coccus), aerob obligat, motil
mempunyai flagel polar. Bakteri ini, oksidase positif, katalase positif, nonfermenter dan
tumbuh dengan baik pada suhu 4 C atau dibawah 43 C. Pseudomonas banyak ditemukan
pada tanah, tanaman dan air(Suyono,et.al.2011)

5. CDP 6

Foto Praktikum Klasifikasi


Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloni berbentuk irreguler,
warnanya putih, margin lobate, memiliki elevasi flat, tekstur koloni basah, dan
opacitynya transparent. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram
positif , bentuk sel bulat, susunan selnya bergerombol. Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 9 dan kebutuhan oksingennnya
obligat anaerob. Karakter biokimiawi dihasilkan tidak menghidrolisis pati.

6. Saccharomyces cerevisiae(SC)

Foto Praktikum Klasifikasi


Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Saccaromicettes
Ordo : Saccaromichetales
Famili : Saccaromichetaceae
Genus : Saccaromiches
Spesies : Saccharomyces cerevisiae

(Hansen, 1883)
Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloni berbentuk irregular,
warnanya krem , margin filiform, memiliki elevasi konveks, tekstur koloni basah, dan
opacitynya translucent. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram
negative dan membentuk tunas / budding, . Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 9, kebutuhan oksingennnya aerob,.
Karakter biokimiawi dihasilkan tidak menghidrolisis pati.
S. cereviciae dapat digunakan untuk fermentasi glukosa makanan. Bakteri ini
memiliki pH pertumbuhan optimum pada 4,5 sampai 5. S.cereviceae hidup bergerombol,
tidak memiliki flagella, dan sel nya mengapung pada permukaan. Koloni selnya berwarna
putih kekuningan, tepi koloni circular, permukaan koloni mengkilat. Sel S.cereviceae
berbentuk bundar atau terkadang batang dengan berkembangbiak dengan tunas atau
budding(Septriyani.2009).

BAB V
KESIMPULAN
Identifikasi penting dilakukan untuk pengelompokan serta mempermudah pengetahuan
tentang ciri khas sel suatu mikrobia. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi dan
karakterisasi mikroba melalui penentuan karakter makroskopis, mikroskopis, fisiologis, dan
biokimiawi. Karakter makroskopik diantaranya bentuk koloni, warna koloni , margin koloni,
elevasi elevasi, tekstur koloni , dan opacity. Untuk karakter mikroskopik bakteri dapat
diketahui dengan penentuan bakteri gram negative atau negative menggunakan cat
gram.Sedangkan karakter fisiologis atau lingkungan tempat bakteri hidup dapat diketahui
dengan pH media , kebutuhan oksingen. Karakter biokimiawi pada praktikum ini hanya
dilakukan dengan uji hidrolisis pati. Beberapa biakan murni yang dipakai terdiri dari bakteria
dan fungi. Untuk biakan bakteria yang digunakan yaitu Bacillus cereus(BC),Escherichia
coli(EC), Staphyloccocus aereus(SA), Pseudomonas fluorenscens(PF), dan CDP 6.
Sedangkan untuk biakan fungi yang digunakan hanya Saccharomyces cerevisiae(SC).

DAFTAR PUSTAKA
Boleng,Didimus.(2015).Bakteriologi: Konsep-konsep dasar.Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Hafsan.(2011).Mikrobiologi Umum.Makassar: Alaudin Press.
Ijong,Frans,et.al.(2011), KARAKTERISTIK BAKTERI PEREDUKSI MERKURI
(Escherichia coli) DIISOLASI DARI PERAIRAN PANTAI TELUK
MANADO.Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol.7(3).
Itis.gov.(1996). Intregated Tacsonomic Information System-Report. Diakses tanggal 3
Desember 2022. https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?searc
_topic=TSN&search_value=194157#null
Jufri,Sri.(2017).IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MIKROBA RHIZOSFER PADA
HUTAN RAKYAT TANAMAN BITTI (Vitex cofassus Reinw), JATI
(Tectona grandis), DAN JABON MERAH (Anthocephalus
macropyllus).Skripsi. Uiniversitas Hasanudin.
Karimela,Ely.et.al.(2017). KARAKTERISTIK Staphylococcus aureus YANG DI ISOLASI DARI IKAN
ASAP PINEKUHE HASIL OLAHAN TRADISIONAL KABUPATEN SANGIHE. JPHPI.Vol.20
(1)
Salaki.(2011). ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI INDIGENOUS (Bacillus
Cereus FRANK.) SEBAGAI AGENSIA PENGENDALI
HAYATI HAMA KUBIS.Eugenia.17(1)
Septriyani.(2009). Isolasi dan Identifikasi Saccaromyches cereviceae yang diperoleh dari PG
PS Madukismo Yogyakarta yang Digunakan dalam Proses Fermentasi
Alkohol.Skripsi.Tidak diterbitkan. Universitas Sanata Dharma.
Suryani,et.al.(2021).Mikrobiologi Dasar. Bandung: LP2M UIN SGD.
Suyono,Yoyon,et.al.(2011). IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI
PSEUDOMONAS PADA TANAH YANG TERINDIKASI
TERKONTAMINASI LOGAM. Jurnal BIOPROPAL INDUSTRI.
Vol.2(1).
LAMPIRAN

Staphylococcus aureus (SA)

Makroskopik

Kebutuhan Oksigen

pH positif (6) semua pH semua tabung

Cat gram
Hidrolisis pati

Pseudomonas fluorescens (PF)


Hidrolisis pati uji mikroskopik

CDP 6
Staphylococcus aureus (SA)

Bacillus cereus (BC)

Pseudomonas fluorescens (PF)


Escherichia coli (EC)

Saccharomyces cerevisiae (SC)

Anda mungkin juga menyukai