Lapres Karakteristik Mikrobia
Lapres Karakteristik Mikrobia
BIOSISTEMATIKA
Disusun Oleh :
NIM : 21106040055
Kelompok : 4(Empat)
Laboratorium Biologi
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan identifikasi dan karakterisasi mikroba berdasarkan
karakter makroskopis, mikroskopis, fisiologis, dan biokimiawi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrometer okuler merupakan pengukuran yang tepat untuk sel bakteri. Sebelum
digunakan mikrometer okuler lebih dahulu diketahui harga skalanya menggunakan
mikrometer objektif yang memiliki skala yang pasti. Sel bakteri pada umumnya
dinyatakan dalam satuan mikrometer (µm). Sel bakteri mempunyai ukuran 0,5 - 1,0 µm
kali 2,0 - 5,0 µm. Bila dibandingkan dengan partikel virus, sel bakteri mempunyai ukuran
lebih besar. Terkait dengan bentuk selnya , ada tiga bentuk dasar, yaitu bakteri berbentuk
bola atau kokus, Berdasarkan kelompok selnya, bentuk kokus ini kemudian
dikelompokkan menjadi Dilokokus(penataan sel bakteri kokus dalam kelompok dua-dua
sel), streptokokus (rangkaian sel bakteri kokus membentuk rantai panjang atau pendek),
tertrad(penataan sel bakteri kokus dalam kelompok empat-empat sel, membentuk persegi
empat). Stafilokokus(kumpulan sel-sel bakteri kokus yang tidak beraturan (bergerombol)
membentuk seperti penataan buah anggur), sarcina(kumpulan sel-sel bakteri kokus
membentuk kubus, yang terdiri dari delapan sel atau lebih). Sedangkan sel bakteri yang
berbentuk batang (Bacillus) pengelompokannnya terdiri dari diplobasil (penataan sel
bakteri basil yang berkelompok dua-dua sel, atau berpasangan (dua-dua sel)).dan
streptobasil(penataan sel bakteri basil yang membentuk rantai)( Boleng.2015).
Dinding sel sebuah bakteri terletak di antara struktur kapsul serta membran
sitoplasma. Ketebalan dinding selnya antara 10 - 35 nm. Dinding sel bakteri berguna
untuk pembelahan dan pertumbuhan sel.Semua sel bakteri memiliki dinding sel. Dinding
sel memberi bentuk yang khas untuk sel bakteri. Jika dinding sel tersebut hilang (dapat
dikarenakan pengaruh bahan antibakteri/antibiotik tertentu seperti penisilin) dapat
menyebabkan bentuk sel bakteri tersebut berubah. Peptidoglikan adalah rantai tulang
punggung polisakarida yang tersusun dari unit AGA dan AAM yang selang-seling dengan
rantai peptide pendek yang menonjol dari unit-unit AAM. Banyak dari unit-unit peptide
terikat silang dengan sesamanya, sehingga memberikan sifat kaku secara keseluruhan.
Bakteri Gram positif dan negatif memiliki ciri khasnyasendiri. Ciri-ciri khas tersebut
mencakup: struktur dan komposisi dinding sel, kerentanan terhadap penisilin, pengaruh
zat warna terhadap pertumbuhan selnya, persyaratan nutrisi, dan gangguan
fisik(Boleng.2015).
Katabolisme merupakan reaksi pembebasan energi. Proses ini terjadi pernguraian
bahan- organik menjadi bagian lebih sederhana dan akan menghasilkan energi. Energi
yang dibebaskan tersebut tersimpan dalam ATP. Dalam proses ini, oksidasi terjadi
dengan hilangnya elektron dari suatu molekul yang disebut dehidrogenasi. Oksidasi
berlangsung dengan energi dilepaskan dan ikatan kaya energi seperti yang terdapat pada
ATP. Proses lainnya dalam katabolisme adalah reduksi, yang merupakan perolehan
elektron oleh suatu molekul. Sedangkan oksidan (bahan pengoksidasi) merupakan
penerima elektron, sehingga menjadi tereduksi. Reduktan (bahan pereduksi), adalah
pendonasikan elektron, sehingga menjadi teroksidasi(Boleng.2015).
Bakteri tumbuh dalam suatu media agar dan akan membentuk koloni. Koloni sel
bakteri adalah sekelompok massa sel yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Semua sel
penyusun koloni dianggap sama dan merupakan keturunan (progency) satu mikroba dan
karena itu, koloni tersebut itu mewakili sebagai biakan bakteri. Penampakan koloni pada
media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat diamati
dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi, dan permukaan koloni. Koloni dapat
berbentuk bulat, tak beraturan dengan permukaan cembung, cekung atdatar serta tepi
koloni rata atau bergelombang dsb. Media agar miring dapat menampakan koloni bakteri
berupa benang (filamen), menyebar, serupa akar(Hafsan.2011) .
Selain bakteria, fungi juga termasuk mikrobiologi. Meskipun fungi adalah
kelompok organisme yang besar dan memiliki variasi yang banyak, berdasarkan bentuk
pertumbuhannya fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok antara lain fungi uniseluler
yang disebut ragi atau khamir atau 'yeast' dan fungi multiseluler berupa kapang atau
'moulds'. Para ahli lain terkadang juga mengelompokkan dalam tiga kelompok yaitu
kelompok ragi, kapang, dan cendawan atau 'mushrooms' . Fungi memiliki dua bentuk
pertumbuhan yang bergantian disebut dimorfisme. Khamir adalah fungi uniseluler dan
kebanyakan anggota divisio Ascomycotina. Sel dapat memiliki bentuk bola, oval atau
silindris dengan ukuran bervariasi. Sel tersebut bervariasi baik dalam hal bentuk atau
ukuran . Hal tersebut bergantung pada umur dan lingkungannya. Khamir tidak
mempunyai flagel atau organ penggerak. Sel khamir lebih besar dari bakteri dan
keberadaan struktur-struktur internalnya dapat dibedakan . contohnya khamir yang paling
populer adalah dari genus Saccharomyces(Hafsan.2011).
Kapang atau moulds yaitu fungi multiseluler berupa koloni yang berbentuk filamen atau
benang. Koloni tersebut dibangun oleh tubulus berbentuk silinder yang bercabang
berukuran 2 sampai 10 µm bernama hifa . Lebar hifa species relatif konstan selama
pertumbuhannya. Koloni dari hifa-hifa tersebut biasanya akan tumbuh bersama diatas
permukaan suatu media dan memiliki bentuk lempengan disebut miselium, misellium
mudah diamati tanpa menggunakan mikroskop. Perkembangan miselium disebabkan
karena hifa memanjang dan membentuk cabang. Hifa adalah tubulus yang mengandung
nukleus (inti) benjumlah lebih dari satu (bahkan dapat berjumlah ratusan)dan
bersitoplasma. Sitoplasma dalam suatu hifa dapat saling bertukar. Species fungi hanya
memiliki satu macam bentuk pertumbuhan yaitu sebagai ragi atau kapang. Namun,
beberapa species dapat berada dalam kedua bentuk tersebut hala ini bergantung dengan
lingkungannya. Hal ini menunjukkan beberapa fungi dapat memiliki bentuk uniseluler
berupa ragi atau multiseluler berupa kapang. Kondisi ini bernama dimorfisme. Fase ragi
timbul jika organisme tersebut hidup sebagai parasit atau patogen, sedangkan fase kapang
terjadi saat organisme merupakan saprofit ditanah atau suatu medium(Hafsan.2011).
BAB III
METODE KERJA
Praktikum karakterisasi mikroba membutuhkan alat antara lain cawan petri, tabung
reaksi, mikroskop, kaca pembesar, spatel dirgaslky, inkubator, dan rak tabung reaksi.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah 10 µl isolate bakteri,media NB, praparat hasil
pengecatan gram bakteri, indicator universal, dan larutan iodium.
BAB IV
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan morfologi sel, morfologi koloni, uji kimiawi
terhadap bakteri Bacillus cereus(BC),Escherichia coli(EC), Staphyloccocus aereus(SA),
Pseudomonas fluorenscens(PF), CDP 6, dan Saccharomyces cerevisiae(SC). Dibawah ini
merupakan hasil pengamatan dari keenam isolate bakteri.
Mikroba iUji
N
Karakter CDP
o i(EC) i(SA) i(BC) i(PF) i(SC)
i6
A. iKarakter iMakroskopik i(morfologi ikoloni)
Bentuk
1 Circular + + - - - -
2 Irregular - - + + + +
3 Filamentous - - - - - -
4 Rhizoid - - - - - -
iWarna
5 Putih - - - + + -
6 Krem + + + - -
+
Selain iputih
7 - - - - - -
idan ikrem
Tepi/margin
8 Entire - + - - - -
9 Undulate + - + - - -
1
Filiform - - - + - +
0
1
Curled - - - - - -
1
1
Lobate - - - - + -
2
iElevasi
1
Raised - + - + - -
3
1
Convex + - - - - +
4
1
Flat - - - - + -
5
1
Umbonate - - + - - -
6
1
Crateriform - - - - - -
7
iTekstur ikoloni
1
Basah - + + - + +
8
1
Kering + - - + - -
9
iOpacity
Opaque
2
i(cahaya itidak + - - - - -
0
itampak)
Translucent
2 i(cahaya
- + - + - +
1 imasih
itampak)
Transparent
i(cahaya
2 idapat
- - + - + -
2 imenembus
ikoloni idan
iterang)
A. Karakter iMikroskopik i(morfologi isel) i
Cat iGram
2
Gram ipositif - - + + + I---
3
2
Gram inegatif + + - - - +
4
iBentuk isel
2 Selain ibulat idan
Bulat - + - + +
5 ibatang
2
Batang + - + - - -
6
iSusunan isel
2
Tunggal i - + - - - -
7
2
Berpasangan - - - - - -
8
Membentuk
2
igrup + - + + + -
9
i(gerombol)
Membentuk
3
iBudding - - - - - +
0
i(tunas)
B. Karakter iFisiologis i(kemampuan itumbuh ipada ifaktor ilingkungan iberbeda)
Ph
3
pH i4 + - - - - -
1
3
pH i6 - + + + - -
2
3
pH i9 - - + + + +
3
iKebutuhan iOksigen
3
Aerob + - + - - +
4
3 Fakultatif
- - - + - -
5 ianaerob
3
Mikroaerofilik - - - - - -
6
3 Obligat
- + - - + -
7 ianaerob
C. Karakter iBiokimiawi
3 Hidrolisis
- + + - - -
8 ipati
1. Escherichia coli(EC)
(Migula.1895)
(Rosenbach, 1884)
(Frankland, 1887)
Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloni berbentuk irreguler, warnanya
krem, margin undulate, memiliki elevasi umbonate, tekstur koloni basah, dan opacitynya
transparent. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram positif,
bentuk sel batang, susunan selnya membentuk grup. Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 6 dan 9, kebutuhan oksingennnya
aerob,. Karakter biokimiawi dihasilkan positif menghidrolisis pati.
Basillus cereus tumbuh pada media dengan morfologi koloni berbentuk ireguler,
permukaan koloni kasar, datar (flat), dan agak mengkilap. Warna koloninya putih
kekuningan . B.cereus dapat tumbuh di media NA yang diinkubasi di laboratorium
dengan suhu rata-rata 28,8°c. B. cereus dapat tumbuh dengan suhu maksimum 35°c
sampai 45°c dan suhu minimum 10°c sampai 20°c. Permukaan koloni B. cereus yang
tumbuh terlihat mengkilap dan dapat memantulkan cahaya masuk(Salaki.2011).
4. Pseudomonas fluorenscens(PF)
(Migula. 1895)
5. CDP 6
6. Saccharomyces cerevisiae(SC)
(Hansen, 1883)
Karakteristik makroskopik yang ditemukan yaitu koloni berbentuk irregular,
warnanya krem , margin filiform, memiliki elevasi konveks, tekstur koloni basah, dan
opacitynya translucent. Untuk karakter mikroskopik bakteri ini tergolong bakteri gram
negative dan membentuk tunas / budding, . Sedangkan karakter fisiologis atau
lingkungan tempat bakteri hidup memiliki ciri berpH 9, kebutuhan oksingennnya aerob,.
Karakter biokimiawi dihasilkan tidak menghidrolisis pati.
S. cereviciae dapat digunakan untuk fermentasi glukosa makanan. Bakteri ini
memiliki pH pertumbuhan optimum pada 4,5 sampai 5. S.cereviceae hidup bergerombol,
tidak memiliki flagella, dan sel nya mengapung pada permukaan. Koloni selnya berwarna
putih kekuningan, tepi koloni circular, permukaan koloni mengkilat. Sel S.cereviceae
berbentuk bundar atau terkadang batang dengan berkembangbiak dengan tunas atau
budding(Septriyani.2009).
BAB V
KESIMPULAN
Identifikasi penting dilakukan untuk pengelompokan serta mempermudah pengetahuan
tentang ciri khas sel suatu mikrobia. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi dan
karakterisasi mikroba melalui penentuan karakter makroskopis, mikroskopis, fisiologis, dan
biokimiawi. Karakter makroskopik diantaranya bentuk koloni, warna koloni , margin koloni,
elevasi elevasi, tekstur koloni , dan opacity. Untuk karakter mikroskopik bakteri dapat
diketahui dengan penentuan bakteri gram negative atau negative menggunakan cat
gram.Sedangkan karakter fisiologis atau lingkungan tempat bakteri hidup dapat diketahui
dengan pH media , kebutuhan oksingen. Karakter biokimiawi pada praktikum ini hanya
dilakukan dengan uji hidrolisis pati. Beberapa biakan murni yang dipakai terdiri dari bakteria
dan fungi. Untuk biakan bakteria yang digunakan yaitu Bacillus cereus(BC),Escherichia
coli(EC), Staphyloccocus aereus(SA), Pseudomonas fluorenscens(PF), dan CDP 6.
Sedangkan untuk biakan fungi yang digunakan hanya Saccharomyces cerevisiae(SC).
DAFTAR PUSTAKA
Boleng,Didimus.(2015).Bakteriologi: Konsep-konsep dasar.Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Hafsan.(2011).Mikrobiologi Umum.Makassar: Alaudin Press.
Ijong,Frans,et.al.(2011), KARAKTERISTIK BAKTERI PEREDUKSI MERKURI
(Escherichia coli) DIISOLASI DARI PERAIRAN PANTAI TELUK
MANADO.Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol.7(3).
Itis.gov.(1996). Intregated Tacsonomic Information System-Report. Diakses tanggal 3
Desember 2022. https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?searc
_topic=TSN&search_value=194157#null
Jufri,Sri.(2017).IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MIKROBA RHIZOSFER PADA
HUTAN RAKYAT TANAMAN BITTI (Vitex cofassus Reinw), JATI
(Tectona grandis), DAN JABON MERAH (Anthocephalus
macropyllus).Skripsi. Uiniversitas Hasanudin.
Karimela,Ely.et.al.(2017). KARAKTERISTIK Staphylococcus aureus YANG DI ISOLASI DARI IKAN
ASAP PINEKUHE HASIL OLAHAN TRADISIONAL KABUPATEN SANGIHE. JPHPI.Vol.20
(1)
Salaki.(2011). ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI INDIGENOUS (Bacillus
Cereus FRANK.) SEBAGAI AGENSIA PENGENDALI
HAYATI HAMA KUBIS.Eugenia.17(1)
Septriyani.(2009). Isolasi dan Identifikasi Saccaromyches cereviceae yang diperoleh dari PG
PS Madukismo Yogyakarta yang Digunakan dalam Proses Fermentasi
Alkohol.Skripsi.Tidak diterbitkan. Universitas Sanata Dharma.
Suryani,et.al.(2021).Mikrobiologi Dasar. Bandung: LP2M UIN SGD.
Suyono,Yoyon,et.al.(2011). IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI
PSEUDOMONAS PADA TANAH YANG TERINDIKASI
TERKONTAMINASI LOGAM. Jurnal BIOPROPAL INDUSTRI.
Vol.2(1).
LAMPIRAN
Makroskopik
Kebutuhan Oksigen
Cat gram
Hidrolisis pati
CDP 6
Staphylococcus aureus (SA)