Validasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
Mengapa harus dilakukan validasi metode? Supaya metode yang diberikan ke QC sudah valid dan
menghasilkan data yang tepat.
Pengembangan = memiliki formula obat baru dan terdapat komposisi aktif yang akan diukur lalu
mencari lietartur2 FI USP kita akan mengembangkan metodenya. Jika da;am lietartur tersebut sudah ada
metode nya maka kita optimasi kan terlebih dahulu di lab yang kita miliki. Namun apabia metode tsb
tidak bisa diaplikasikan di lab kita seperti dilihat dari HPLC yang tumpuk2 peaknya atau hasilnya kurang
baik maka wajib dilakukan pengembangan dan tidak dapat mengacu sepenuhnya pada FI dan kita
mengacu ke jurnal penelitian yang ada dan disesuaikan dengan komposisi bahan dan lab kita. Dilakukan
otak-atik konsentrasi, eluennya diganti, dll
Optimasi = optimasi fase gerak, optimasi pelarut, optimasi waktu. Contoh terdapat senyawa dengan
kestabilan yang berhubungan dengan waktu. Seperti senyawa tertentu memiliki batas waktu untuk
dilakukan pengukuran bisa saja jika waktu pengukuran pendek maka konsentrasi turun
Pre-validasi lanjut validasi = dilakukan di RnD dilakukan revalidasi dalam beberapa kurun waktu tertentu
Kalibrasi instrument = Ketika akan memvalidasi metode harus melakukan kalibrasi instrument, kalibrasi
rutin dilakukan supplier alat biasanya setahun sekali atau dalam periode tertentu. Kalibrasi harian oleh
orang QC yang memang bertugas. Seperti bagian penimbangan berarti orang tersebut yang melakukan
kalibrasi pada alat timbangan tersebut sebelum digunakan. Bahkan di produksi farmasi, pipet mikro
harus dilakukan kalibrasi rutin.
qualified person = Paling utama. Adalah orang yang benar-benar telah terkualifikasi untuk melakukan
validasi metode. Jangan diberikan kepada karyawan baru untuk menganalisis karena hasilnya tidak
valid.
Kategori 1 = Penetapan kadar komponen utama dalam bahan baku obat atau bahan aktif dalam
sediaan farmasi. Jadi senyawa utama dalam obat
Kategori 2 = Penetapan cemaran atau hasil degradasi penetapan kuantitatif (2A) dan uji
batas/kualitatif (2b)
Kategori 4 = metode analisis untuk identifikasi apakah obat itu benar atau tidak. Contoh = identifikasi
bahan baku obat pct yang dating dari supplier dan dilihat berdasarkan usp.
TErminologi
Untuk melakukan validasi dilihat metode analisis kategori apa. Semisal kategori 1 yaitu
tentang bahan obat maka yang harus dilakukan adalah bagian YES pada ASSAY CATEGORY 1.
Dst
Sumbernya bisa dari ICH sama seperti USP
Pre validasi adalah dengan stabilitas testing. Biasanya dilakukan ketika kita memiliki senyawa
yang mudah terdegradasi oleh pelarut, air, cahaya atau berikatan dengan peralatan yang kita
gunakan. Jadi harus dilakukan stabilitas test dengan mengukur kadar dan konsentrasinya dan
dibandingkan tiap waktu dilihat apakah terjadi penurunan kadar. Penurunan kadar tidak
boleh lebih dari 2% dari pengujian kadar pada wkatu ke-0. Apabila penurunan kadar lebih
dari 2% maka dianggap terjadi degradasi. Sehingga ketika praktik analisis sungguhan harus
melakukan analisis hanya sebatas waktu sebelum senyawa kadarnya lebih dari 2%.
Uji slektivitas/spesifisitas = Mengapa harus dari senyawa matriks bukan bahan baku saja.
Karena sediaan obat dalam bentuk bermacam-macam seperti tablet, sediaan tablet tidak
hanya terdiri dari bahan baku saja namun ada bahan tambahan pengikat pengisi dan
sebagainya dan itu semua tidak boleh menambah kadar atau memberikan kadar yang sama
dengan bahan aktif kita. Jadi harus dapat memisahkan kadar matriks berapa ketika
menggunakan bahan aktif itu dan kadar bahan utamanya atau bahan aktifnya saja
Hanya beda sumber saja penyebutannya.
Puncak peak hplc harus benar2 terpisah dari puncak lainnya (spesifik dan selektif)
Semua yang disuntikkan harus menggambarkan hasil yang terpisah semua.
Jika menggunakan hplc = senyawa utamanya pada gambar adalah parocetine yang
merupakan sampel. Kita menginjekkan placebo. Placebo adalah tablet kosong tanpa
mengandung parocetine, muncul peak di awal berarti tidak mengganggu pengukuran dari
parocetine. Selanjutnya menginjekkan pelarut, dan peak nya didepan juga. Jadi pengukuran
placebo dan pelarut aman tidak mengganggu peak parocetine. Peak dinyatakan terpisah
apabila dengan metode hplc yaitu jika nilai resolusi lebih dari sama dengan 1,5
Menggunakan spektro
B = pelarut
Quantitation limit (LOQ) = batas kita boleh mengukur paling kecil berapa dan nilainya 3 kali
dari nilai dari LOD atau 10 ; 1 dari rasio signal
Apabila LOD nya 1 ppm maka LOQ nya minimal 3 ppm yang harus diukur
Contoh: metode hplc dengan fase gerak methanol ; air dengan perbandingan 90:10, maka
untuk menguji robustness yaitu perbandingan diganti dengan jarak 1 ml atau jarak dekat
seperti 91:9 lalu 89:11 kita melihat apakah perubahan 1 ml ini berpengaruh atau tidak
terhadap hasil pengujian. Yang benar adalah yang tidak memberikan pengaruh yang
signifikan. Perubahan sedikit harus tidak menimbulkan perbedaan
Bahkan spek bahan yang sama persis antara merk A dan merk B namun itu dari merk yang
berbeda juga harus di uji robustness
Ruggedness = derajad kesamaan ketika dilakukan reporucibility atau produksi kembali yang
dilakukan di lab yang berbeda. Jadi hasil pengujian di lab kita sendiri dengan lab yang
berbeda hasilnya harus sama. Lab yang berbeda didapatkan dari kerjasama lab penelitian
industry obat yang lain. Dilakukan dengan analis yang berbeda pula. Bukan analis dari pabrik
kita sendiri. Alat berbeda, bahan berbeda dll semua hasil harus sama sehingga bisa lolos
ruggeddness.
Hasil validasi metode analisis dengan rnd harus dilampirkan ketika mendaftarkan obat tsb ke
badan POM. Krn badan pom akan melakukan uji yang sama dengan yang kita lakukan namun
menggunakan lab badan pom sendiri. Dan harus mendapatkan hasil yang sama dengan
pengujian kita.