Anda di halaman 1dari 8

STEP 7 1 . Ketrampilan apa saja yang dibutuhkan utk mengembangkan critical thinking?

-Ketrampilan untuk menganalisis dan mengkaji keyakinan,pengetahuan dan kesimpulan menggunakan bukti yang mendukung. -Ketrampilan untuk mengidentifikasi

prasangka,bias,propaganda,kebohongan,distorsi(penyesatan),misinformasi(informasi yang salah),egosentris,dsb -Ketrampilan untuk mengenali masalah dengan lebih tajam,menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut,mengumpulkan informasi yang relevan -Ketrampilan untuk menafsirkan data,menilai bukti dan arrgumentasi.mengenali ada tidaknya hubungan logis antara dugaan yang satu dengan dugaan yang lain. -Ketrampilan menarik kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan fk.uns.ac.id/static/file/criticalthinking.pdf 2 . Bagaimana cara mendiagnosis penyakit dmn anamnesisnya sama? 3 . Apa hub clinical reasoning,critical thinking,dan critical participation? #Clinical reasoning merupakan proses berpikir untuk memberi makna dari suatu temuan klinik (Higgs J., Jones M.,1995; University of Washington, 2005). Setiap tindakan yang dilakukan seorang dokter seperti menentukan diagnosis, pilihan terapi, atau membuat prognosis merupakan hasil dari proses pemahaman terhadap fenomena masalah kesehatan. Dalam proses pemahaman yang terjadi pada manusia, bagian vital yang diperlukan adalah cara berpikir logis dan berpikir kritis (Jenicek M., 2006). http://www.fk.undip.ac.id/artikel-lepas/clinical-reasoning-dan-berpikir-kritis-.html #Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan, reflektif, bertanggungjawab, dan mahir. Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu hal dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah, dapat mengelola informasi tersebut dengan logis, efisien dan kreatif

sehingga dia dapat membuat simpulan yang logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. http://fkunissula.ac.id/ #Critical participation adalah kemampuan berpikir kritis dalam keikutsertaannya sebagai warga masyarakat yang bertanggungjawab atas persoalan di lingkungannya. http://fkunissula.ac.id/

Dapat disimpulkan bahwa clinical reasoning dan critical participation sama-sama memerlukan critical thinking. Dalam melakukan clinical reasoning kita memerlukan critical thinking dikarenakan critical thinking dibutuhkan untuk menganalisa,menilai,menjelaskan pemikiran dimana proses-proses tersebut merupakan cara untuk memberikan pemahaman terhadap suatu temuan klinik(clinical reasoning).Berpikir kritis dapat memperkecil resiko untuk berpikir dan bertindak dengan keyakinan yang salah agar mengurangi resiko membuat diagnosis(salah satu hasil dari clinical reasoning) yang salah dan resiko pemilihan terapi yang tidak tepat yang dapat merugikan pasien bahkan berakibat fatal. Dalam melakukan critical participation kita memerlukan critical thinking dalam rangka ikut berperan serta dalam menyelesaikan problem yang ada dalam masyarakat. fk.uns.ac.id/static/file/criticalthinking.pdf

CLINICAL REASONING

CRITICAL THINKING

CRITICAL PARTICIPATION

4.faktor apa yang mempengaruhi clinical reasoning? Karena merupakan proses kognitif, maka proses reasoning sangat dipengaruhi oleh proses berfikir manusia yang cenderung untuk: (i) terburu-buru sehingga sering tidak dilakukan evaluasi yang mendalam terhadap berbagai alternatif

(ii)

dangkal, sehingga gagal untuk menantang asumsi dan mempertimbangkan pandangan orang lain

(iii) tak terorganisir. Akibatnya, wajar jika pada umumnya kita selalu mencari jalan pintas penyelesaian masalah

5.bagaimana langkah-langkah melakukan clinical reasoning? Dalam melakukan clinical reasoning diperlukan tahapan-tahapan dalam berpikir kritis a.Interpreting:kemampuan untuk memahami dan menjelaskan makna dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusan, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan criteria. b . Analysis:Kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan antar beberapa pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, dan berbagai bentuk yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran, pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan, informasi dan opini. C . Evaluasi: adalah kemampuan untuk menguji kredibilitas pernyataan yang dipergunakan untuk mengungkapkan pemikiran, persepsi, pandangan, keputusan, alasan, opini, dan lain sebagainya; serta untuk menguji logika hubungan berbagai pernyataan, deskripsi, pertanyaan yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran. d.Inferensi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih elemen yang dibutuhkan untuk menyusun simpulan yang beralasan; untuk menduga dan menegakkan diagnosis; untuk mempertimbangkan informasi apa sajakah yang dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi apa yang harus diambil dari data, informasi, pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan lain sebagainya. e. Explaining: mampu menjelaskan apa yang difikirkannya serta bagaimana dan mengapa dia sampai pada keputusan tersebut f. self regulation / reflection: seluruh dimensi critical thinking yang dilakukannya dan mengeceknya berulang kali atas apa yang dilakukannya pada keseluruhan kegiatan critical thinking-nya tersebut. Dengan self regulation, seorang crtical thinker dapat memonitor dan memperbaiki interpretasi serta keputusan yang diambilnya; meriview dan memformulasi ulang penjelasan yang telah diberikan terhadap keputusan yang pernah diambilnya.

6.apakah ciri pemikir kritis? -Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting dengan jelas dan teliti -Memunculkan ide-ide baru yang berguna dan relevan untuk melakukan tugas -Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan -Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat bukti yang kuat dan melakukan penguian -Berpikir terbuka dengan mengggunakan berbagai alternatif sistem pemikiran -Mengkomunikasikan dengan efektif kepada orang lain dalam upaya menemukan solusi masalah -Bersikap objektif pada diri sendiri(jujur terhadap diri sendiri) fk.uns.ac.id/static/file/criticalthinking.pdf

7.bagaimana cara menanamkan critical participation dlm jiwa seseorang? Yaitu dengan cara mnumbuhkan jiwa critical thinking karena seseorang yang memiliki sikap berpikir kritis memiliki kepribadian yang baik dan hubungan social yang baik pula.Dengan kata lain orang yang berpikir kritis tidak akan melakukan hal-hal yang tidak procedural dan hal-hal yang merugikan.Seseorang yang berpikir kritis selalu berusaha menjadi anggota masyarakat yang baik,yang selalu memecahkan persoalan masyarakat dengan akurat dengan menggunakan critical thinking-nya.

8.mengapa dalam melakukan diagnosis harus memakai critical thinking dan clinical reasoning? Clinical reasoning merupakan proses berpikir untuk memberi makna dari suatu temuan klinik (Higgs J., Jones M.,1995; University of Washington, 2005). Setiap tindakan yang dilakukan seorang dokter seperti menentukan diagnosis, pilihan terapi, atau membuat

prognosis merupakan hasil dari proses pemahaman terhadap fenomena masalah kesehatan. Dalam proses pemahaman yang terjadi pada manusia, bagian vital yang diperlukan adalah cara berpikir logis dan berpikir kritis (Jenicek M., 2006). Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan, reflektif, bertanggungjawab, dan mahir. Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu hal dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah, dapat mengelola informasi tersebut dengan logis, efisien dan kreatif sehingga dia dapat membuat simpulan yang logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan clinical reasoning kita memerlukan critical thinking dikarenakan critical thinking dibutuhkan untuk

menganalisa,menilai,menjelaskan pemikiran dimana proses-proses tersebut merupakan cara untuk memberikan pemahaman terhadap suatu temuan klinik(clinical reasoning).Berpikir kritis dapat memperkecil resiko untuk berpikir dan bertindak dengan keyakinan yang salah agar mengurangi resiko membuat diagnosis(salah satu hasil dari clinical reasoning) yang salah dan resiko pemilihan terapi yang tidak tepat yang dapat merugikan pasien bahkan berakibat fatal. 9.apa saja langkah2 seorang dokter dalam menangani pasien? -Memberikan salam -Bekerja dengan urutan 1. mengumpulkan data klinik subjektif dengan melakukan anamnesis 2.mengumpulkan data klinik objektif dengan melakukan pemeriksaan fisik 3.merumuskan masalah medik 4.merumuskan hipotesis 5.merumuskan diagnosis ` 6.membuat rencana medik 7.melakukan komunikasi dengan pasien maupun dengan keluarga

8.pelaksanaan rencana medik 9.pemantauan 10.evaluasi hasil

10.apa saja jenis clinical reasoning? Clinical reasoning biasa dibagi menjadi forward dan backward clinical reasoning (Patel dkk. dalam Beullens dkk. 2005). Forward clinical reasoning adalah proses untuk menetapkan hipotesis berdasarkan data yang ada. Sedangkan backward clinical reeasoning adalah mengungkapkan data berdasarkan hipotesis. Sebagai contoh, jika seorang dokter menyatakan bahwa pasien ini mempunyai gula darah yang tinggi melebihi normal, dan menarik hipotesis bahwa pasien menderita diabetes, maka dapat dikatakan bahwa dokter tersebut melakukan forward reasoning. Sedangkan jika dokter menyakatan karena pasien menderita diabetes, maka pasien memiliki gula darah yang tinggi melebihi normal. Bentuk clinical reasoning sering juga dibedakan menjadi analitical dan non analitical clinical reasoning (Eva, 2004). Proses analitic adalah kegiatan penalaran dengan melakukan analisis yang sangat berhati-hati untuk mengetahui hubungan antara tanda dan keluhan dengan diagnosis yang ditetapkan. Selanjutnya Eva (2004) menjelaskan bahwa non analiticclinical reasoning adalah clinical reasoning yang tidak membutuhkan penalaran sama sekali, dan biasa disebut dengan pattern recognition (pengenalan tanda).

11.apakah manfaat dr critical thinking? -Melatih berpikir independen -Melatih berpikir adil,tidak berpihak -Mengembangkan kepercayaan diri dalam mengemukakan alasan fk.uns.ac.id/static/file/criticalthinking.pdf

12.bagaimana cara menerapkan critical thinking dlm menangani pasien?

Dalam menegakkan diagnosis atau hipotesis, paling tidak langkah yang dilakukannya adalah menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi data (sign, symptoms dan pemeriksaan penunjang) kemudian melakukan inferensi dengan mengambil keputusan diagnosis. Interpretasi dilakukan dengan mengumpulkan dan memahami informasi tersebut, melalui kegiatan anamnesis dan pemeriksaan fisisk; analisis dilakukan dengan

menghubungkan sign, symptoms dan hasil pemeriksaan penunjang dengan kemungkinan diagnosis; evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi pilihan-pilihan diagnosis, dan inferensi dilakukan dengan memilih informasi penting yang telah dimilikinya (berupa ilmu pengetahuan dan kondisi pasien) yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan, serta membuat simpulan keputusan (yakni diagnosis dan managemen penyakit pasiennya). Jika proses tersebut dilanjutkan dengan memberikan penjelasan kepada pasien tentang logika hasil diagnosisnya dan logika managemen yang akan diterapkannya, maka dokter telah menerapkan kemampuan menjelaskan, salah satu kemampuan critical thinker. Selanjutnya, setelah itu, jika dokter tetap melakukan evaluasi dan memonitor seluruh kegiatan fikir yang dilakukannya dalam mengambil keputusan, maka dokter tersebut telah melakukan self regulation.

13.Apa saja jenis pemikiran kritis? 14.apa langkah utk jadi smart thinker? Smart thinking: 1. melihat persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan mencari perspektif baru yang belum pernah dipakai orang lain 2. 3. 4. 5. membayangkan bagaimana penyelesaian yang akan dipilih produktif menghasilkan solusi. membuat kombinasi-kombinasi baru. membentuk hubungan-hubungan membuat hubungan antara persoalan yang berbeda-beda. 6. berpikir secara metafor(menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya). 7. persiapkan diri untuk menghadapi persoalan

(http://www.studygs.net.com/indon/genius.htm).

15.apa perbedaan critical thinker dan smart thinker? SMART THINKER -Cerdik didalam Berpikir -Menggali pemikirannya sendiri dengan cara yang sederhana -Menggunakan Akal dan Kebijaksanaan didalam mengambil keputusan -Berusaha untuk berpikir berlawanan dengan semua pendapat yang ada -Lebih cocok disebut Orang Cerdik -Berjalan seturut arus keterbatasan yang dia miliki HARD THINKER/CRITICAL THINKING -Kritis didalama berpikir -Menggali pemikirannya sendiri dengan cara yang tergolong ekstrim -Menggunakan intelejensinya didalam mengambil keputusan -Berpikir seturut dengan semua teori-teori yang ada -Lebih cocok disebut orang cerdas -Berjalan melawan arus keterbatasan yang dia miliki http://www.kaskus.us/showthread.php?p=492804958

Anda mungkin juga menyukai