Makalah Perkembangan FIsik Motorik AUD KEL. 4
Makalah Perkembangan FIsik Motorik AUD KEL. 4
Disusun Oleh:
Annisa Al Aribah 2306090
Azzahra Shalwa 2305956
Ridha Aulia Safitri 2305079
Ulfa Sa’adah Hidayat 2311844
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi kepada para pembaca
dalam mengetahui aspek-aspek pada perkembangan fisik dan motorik anak usia
dini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut prinsip cephalocaudal, urutan kematangan dan pertumbuhan fisik
dimulai dari bagian kepala (chepalic region), sampai pada bagian tulang ekor
(caudal region). Tubuh mengalami kemajuan pada fase bayi hingga fase dewasa.
Dari mulai perubahan tinggi badan dan berat badan bertambah, terutama pada dua
tahun pertama. Secara umum, perkembangan fisik pada tubuh anak menurut
prinsip chepalocaudal dan proxmodistal. Kepala bayi yang baru lahir tampak lebih
panjang. Kepala bayi ini merupakan 70% dari bentuk kepalanya ketika dewasa, dan
merupakan 25% dari seluruh panjang tubuhnya. Seiring waktu menurut Yuliani,
perkembangan fisik merupakan pergerakan yang berlangsung secara teratur, tidak
secara acak. Perkembangan pada bayi ditandai dengan adanya perubahan dari
aktivitas tidak terkendali menjadi aktivitas terkendali. Pergerakan yang dilakukan
secara sengaja dan terkendali juga akan terorganisir dalam pola, seperti menarik
dirinya persis sama dengan posisi berdiri, melepaskan tangannya, dan
menggerakkan kakinya untuk berjalan. Seiring dengan perkembangan anak yang
semakin maju, maka proses merayap dan akhirnya berjalan atau berlari akan
menjadi suatu pola bagi perkembangan pada fisik anak.
4
2.2 TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK ANAK USIA DINI
5
b. Anak mampu menyetir sepeda dengan mengoordinasikan tangan, ayunan
kaki dan penglihatan.
2. 3,5 – 4 tahun
a. Anak mampu melakukan gerak acrobat (jungkir balik)
b. Anak mampu menendang bola, menangkap dan melempar dengan lihai.
3. 3. 4 – 4,5 tahun
a. Anak mampu berjalan dengan satu kaki
b. Anak mampu melintas di atas titian kecil
4. 4,5 – 6 tahun
a. Anak mampu berjalan zig zag
b. Anak mampu melompat setinggi (minimal 20 cm)
c. Mampu melakukan gerak acrobat (koprol) ke depan dan ke belakang
d. Mampu mengombinasikan berjalan, jongkok, berlari dan melompat.
A. Motorik Halus
1. 3 – 3,5 tahun
a. Anak mampu menggunting kertas
b. Anak mampu menempel kertas
c. Anak mampu membantu pekerjaan orang dewasa
2. 3,5 – 4 tahun
a. Anak dapat makan sendiri
b. Anak dapat memakai baju sendiri
c. Anak dapat memakai sepatu sendiri
3. 4 – 4,5 tahun
a. Anak mampu menulis huruf abjad
b. Mampu melipat kertas menjadi bentuk tertentu, misal kapal-kapalan.
4. 4,5 – 6 tahun
a. Anak mampu mewarnai gambar
b. Merangkai puzzle 4-5 potongan
c. Membuka dan menutup botol minuman dan tempat makan sendiri
d. Mandi sendiri
6
2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK-
MOTORIK ANAK USIA DINI
Perkembangan motorik anak sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik dan
intelektualnya. Faktor gizi, kebiasaan orang tua dan lingkungan berperan terhadap
perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik anak terjadi secara bertahap,
namun setiap anak mempunyai tingkat perkembangan yang berbeda-beda.
1. Kematangan
Kemampuan anak dalam melakukan gerakan motorik sangat dipengaruhi oleh
kematangan saraf yang mengontrol gerakan tubuh. Saat anak lahir, saraf-saraf sistem
saraf pusatnya belum berfungsi sebagaimana mestinya, yakni mengendalikan gerakan
motorik. Pada anak usia 5 tahun, saraf tersebut telah matang dan merangsang berbagai
aktivitas motorik. Otot motorik kasar yang mengontrol gerakan motorik kasar, seperti
berjalan, berlari, berlutut, dan melompat, berkembang lebih cepat dibandingkan otot
yang mengontrol aktivitas motorik halus, seperti menggunakan jari untuk
menyambung puzzle, memegang pensil atau gunting, membentuk suatu bentuk.
dengan plastisin atau tanah liat, dan lain-lain.
2. Motivasi
Motivasi dari luar juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
motorik anak, karena dengan adanya motivasi dari luar maka anak akan merasa
bahwa apa yang akan dilakukannya adalah benar dan akan mengulanginya sampai
dirasa mampu melakukannya.
3. Pengalaman
Perkembangan gerakan menjadi landasan bagi perkembangan selanjutnya.
Memberikan pengalaman akan berdampak pada perkembangan masa kanak-kanak,
membangkitkan perasaan gembira pada anak, yang nantinya ingin mereka ulangi dan
coba-coba gerakan motoriknya.
7
Pernyataan lain dari Hurlock:2001. Kondisi yang mempengaruhi laju perkembangan
motorik pada anak antara lain:
1. Sifat dasar genetic, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan, mempengaruhi laju
perkembangan.
2. Pada awal kehidupan pascapersalinan, kondisi lingkungan yang kurang baik tidak
menimbulkan hambatan: semakin aktif janin, semakin cepat pula perkembangan
gerakannya.
3. Kondisi yang menguntungkan sebelum kelahiran (nutrisi ibu) mendorong
perkembangan motorik yang lebih cepat pada masa nifas.
4. Sulit melahirkan, jika otak mengalami kerusakan maka perkembangan motorik
akan melambat.
5. Adanya rangsangan, dorongan dan kesempatan menggerakkan seluruh bagian
tubuh akan mempercepat perkembangan motorik.
6. Perlindungan melumpuhkan persiapan pembangunan
Keterampilan motorik yang berlebihan.
7. Kelahiran prematur seringkali memperlambat perkembangan motorik.
8. Cacat fisik seperti kebutaan akan memperlambat perkembangan motorik.
9. Dalam proses perkembangan motorik, perbedaan yang berkaitan dengan jenis
kelamin, warna kulit dan karakteristik sosial ekonomi lebih disebabkan oleh
perbedaan motivasi dan metode pelatihan anak dibandingkan perbedaan metode
pelatihan anak.
8
2.4 STIMULASI TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK ANAK
USIA DINI
9
1. Stimulasi terjadi atas perasaan cinta dan kasih sayang.
2. Selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru
perilaku kerabatnya.
3. Pastikan stimulasi untuk setiap kelompok umur.
4. Ciptakan stimulasi dengan mengajak anak bermain, bernyanyi, dan melakukan
aktivitas yang beragam, menyenangkan, tidak memaksa, dan tidak menghukum.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan terus menerus tergantung usia anak, pada 4
aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat atau permainan yang sederhana, aman, dan mudah diakses oleh
anak.
7. Menciptakan peluang yang setara bagi laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu mendapat pujian dan bila perlu imbalan atas keberhasilannya.
10
5) Potong kertas berwarna menjadi segitiga, persegi panjang, lingkaran. Jelaskan
perbedaan antara bentuk-bentuk tersebut. Mintalah anak-anak menggambar
dengan menempelkan potongan-potongan yang berbeda bentuk pada selembar
kertas.
6) Menempel gambar
7) Membantu anak menemukan gambar atau foto menarik dari majalah, guntingan
kertas, dll. Minta anak untuk menempelkan gambar tersebut pada karton atau
kertas tebal. Gantungkan gambar di kamar anak.
8) Menjahit
9) Gunting gambar dari majalah dan tempelkan pada selembar karton. Buat lubang
di sekitar gambar. Ambil tali rafia dan ikat salah satu ujungnya dan ajarkan anak
menjahit sekeliling gambar. Tali rafia dimasukkan satu persatu ke dalam lubang-
lubang tersebut.
10) Menggambar atau menulis
11) Berikan anak selembar kertas dan pensil. Ajari anak menggambar garis lurus,
lingkaran, kotak dan menulis huruf dan angka. Kemudian pasak pagar, rumah,
matahari, bulan, huruf, angka, dll. Pelajari juga cara menulis nama Anda. Jika
anak tahu cara menggambar, mintalah dia untuk menyelesaikan gambarnya,
misalnya: menggambar pakaian pada orang, menggambar pohon, bunga, matahari,
pagar pada gambar rumah, dll.
12) Menggambar dengan jari.
13) Ajak anak menggambar dengan cat jari di selembar kertas besar. Dorong anak
untuk menggunakan kedua tangannya untuk membuat lingkaran besar atau bentuk
lainnya.
14) Pencampuran cat air dan warna.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan kritik dan saran yang
sifatnya membangun penulis sangat harapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), h. 15
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, U. (2019). Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia
Dini (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ) STPPA Tercapai di RA Harapan
Bangsa Maguwoharjo Condong Catur Yogyakarta Nurkamelia. 2(2), 112–136.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/
Siti Makhmudah, Fina Surya Anggraini, Ainna Amalia FN. 2020. Perkembangan Motorik
AUD. Jakarta: Guepedia.
Oleh. (n.d.). PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI MEDIA STIMULASI ASPEK
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI.
http://digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/68/umj-1x-dwiimamefe-3395-1-2.imam.pdf
Pendidikan, J., & Konseling, D. (n.d.). Bentuk-bentuk Stimulasi Pada Anak Dalam
Perkembangan Motorik Anak Usia Dini di RA (Vol. 4).
13