Anda di halaman 1dari 4

1.

Organisasi yang telah berhasil mengatasi keunikan lingkungannya akan mampu menarik
sumberdaya dalam menghadapi berbagai permasalahan sebagai upaya mempertahankan
pertumbuhan dan daya tahannya. Permasalahan pertama yang dihadapi adalah bertahan dari
kerentanan kelahiran organisasi (organizational birth). Permasalahan lain timbul pada saat
organisasi tumbuh, dan ketika organisasi dewasa, permasalahan-permasalahan tersebut
harus dikelola untuk menghindari awal kemunduran atau kematian. Keempat prinsip
tahapan dari kehidupan organisasi adalah kelahiran, pertumbuhan, kemunduran dan
kematian. Organisasi melewati tahapan-tahapan ini berbeda-beda dan mungkin saja
sebagian organisasi tidak mengalami semua tahapan ini. Lebih jauh lagi, beberapa
organisasi langsung menuju kematian dari tahap kelahiran tanpa mengalami tahapan
pertumbuhan. Beberapa organisasi lainnya menghabiskan banyak waktu pada tahapan
pertumbuhan, dan beberapa pengamat telah mengidentifikasi bahwa ada beberapa sub-
tahapan pertumbuhan dimana organisasi harus mampu mengatasinya. Begitupun, ada
beberapa sub-tahapan dalam kemunduran. Beberapa organisasi yang berada dalam
kemunduran dengan cepat mengambil langkah-langkah perbaikan dan melakukan penataan
ulang.
2. Salah satu landasan hukum dari otonomi daerah ialah UU No. 32 tahun 2004. Di dalamnya
kita dapat menemukan pengertian dari asas desentralisasi. Asas desentralisasi berdasarkan
UU tersebut dapat kita pahami sebagai penyerahan wewenang dan kekuasaan pemerintahan
oleh pemerintah pusat atau lembaga yang memiliki wewenang lebih tinggi kepada
pemerintah daerah atau lembaga yang wewenangnya berada di bawah wewenang lembaga
pemberi.
Terdapat banyak kelebihan dari penerapan asas desentralisasi ini diantaranya yaitu jalur
birokrasi di dalam negara yang biasanya rumit dari pemerintah di daerah menuju
pemerintah pusat menjadi lebih sederhana karena pemerintah daerah dapat mengambil
keputusannya sendiri. Selain itu, beban pemerintah dalam mengatur roda kehidupan
berbangsa dan bernegara menjadi terkurangi dengan adanya pembagian wewenang kepada
daerah.
Di sisi lain, penerapan asas desentralisasi dalam otonomi daerah juga memiliki kekurangan.
Beberapa di antara kekurangan tersebut yaitu struktur pemerintahan di dalam negara
menjadi lebih kompleks dan juga dapat menimbulkan persaingan gengsi yang tinggi di
antara daerah-daerah otonom agar daerahnya sendiri yang menjadi paling maju
dibandingkan daerah lainnya.
Penerapan asas desentralisasi pada mulanya ditujukan agar pemerintahan yang lebih efisien
sekaligus mennghasilkan otonomi atau kebebasan masyarakat untuk mengelola daerahnya
sendiri. Contoh dari asas desentralisasi ini yaitu kewenangan dinas pendidikan daerah
untuk mengatur pembuatan dan pelaksanaan pola pendidikan di daerahnya.
3. Mengelola pemangku kepentingan merupakan salah satu disiplin pengetahuan penting
bagi para pelaku bisnis dan orang-orang sukses yang digunakan untuk memenangkan
dukungan terhadap orang lain. Melalui pelibatan secara tepat individu atau organisasi
yang memiliki perhatian, kepentingan, pengaruh dan kekuatan untuk merubah akan
membantu Anda membangun keberhasilan dalam setiap bisnis, proyek atau karir Anda.
Kebanyakan perusahaan, organisasi atau orang-orang sukses memberikan perhatian
yang cukup besar terhadap pemangku kepentingan kunci dengan memberikan ruang
keterlibatan dan harapan terhadap posisi dan perannya dalam tujuan yang telah
ditetapkan. Tema tentang pengelolaan pemangku kepentingan menjadi alat bantu
penting untuk membantu Anda mengidentifikasi, memetakan dan memformulasikan
keterlibatan mereka secara optimal dalam tujuan Anda. Disamping itu memastikan
bahwa proyek yang Anda kelola dapat berhasil pada saat orang lain gagal. Ketika Anda
lebih sukses dalam pekerjaan dan karir, tindakan yang Anda ambil dalam menjalankan
organisasi akan mempengaruhi semakin banyak orang. Semakin banyak orang yang
dapat Anda pengaruhi, maka semakin besar kemungkinan tindakan Anda berdampak
kepada orang-orang atau pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dan pengaruh atas
organisasi tersebut. Orang-orang ini diharapkan dapat mendukung dan mendorong
kinerja Anda atau bahkan menahan Anda. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari
kemampuan Anda memahami pemangku kepentingan yang ada di lingkungan
organisasi dengan menggunakan cara atau pendekatan yang tepat dalam menentukan
pilihan untuk bertindak dan mengambil keputusan.

Salah satu cara yang dapat ditempuh dengan melakukan identifikasi unit binis
atau organisasi Anda dengan melakukan analisis pemangku kepentingan yang dikenal
dengan Stakeholder Based Approach (SBA). Pendekatan ini dikembangkan untuk
membantu para pengambil keputusan, manajer proyek, pimpinan organasasi dalam
melakukan perencanaan untuk memetakan pemangku kepentingan dengan cara
mengidentifikasi orang-orang atau pihak-pihak kunci yang harus dikelola dan
dimenangkan. Selanjutnya dibangun strategi untuk membangun dukungan terhadap
tujuan dan harapan organisasi dengan melibatkan mereka sesuai peran dan
kontribusinya.
4. Perencanaan adalah proses berpikir terorganisir sebelumnya tentang tindakan di masa
depan. Ini berarti persiapan rencana, yaitu urutan langkah-langkah yang akan membantu
dalam mencapai tujuan organisasi. Perencanaan adalah salah satu dari lima fungsi
manajemen selain mengatur, mengendalikan, memotivasi & memimpin dan pengambilan
keputusan.
Perencanaan adalah kegiatan berorientasi masa depan yang terjadi dalam keputusan rutin
keluarga, kelompok teman, perguruan tinggi, pemerintah, dan yang paling penting dalam
manajemen bisnis. Dibutuhkan keterampilan penilaian yang baik untuk memilih tindakan
mana yang harus dilakukan lebih awal atau lambat untuk menghindari tumpang tindih
dalam tindakan.
Strateginya adalah rencana permainan induk yang dirancang untuk mencapai tujuan
organisasi. Ini adalah campuran dari langkah kompetitif dan tindakan yang dilakukan oleh
manajemen tingkat atas untuk pencapaian tujuan dengan sukses. Mereka dinamis dan
fleksibel. Strategi didasarkan pada pengalaman praktis, bukan pada pengetahuan teoritis,
yaitu mereka adalah kegiatan yang realistis dan berorientasi pada tindakan. Ini
membutuhkan analisis mendalam dari manajer pada setiap langkah atau tindakan, waktu
implementasi, urutan tindakan, hasil, reaksi pesaing, dll.
Dalam dunia bisnis, strategi perusahaan dibuat untuk ekspansi dan pertumbuhan entitas
yang meliputi merger, diversifikasi, divestasi, akuisisi, dan banyak lainnya. Strategi dibuat
sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini yang lazim di lingkungan bisnis, tetapi tidak dapat
dikatakan bahwa mereka sempurna karena perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat,
strategi mungkin gagal.
Selain itu, skenario pasar akan berubah setiap saat dengan sekejap mata dan tidak ada yang
bertahan selamanya. Oleh karena itu organisasi harus siap untuk setiap perubahan yang
tidak terduga seperti itu serta mereka harus mengembangkan strategi untuk mengatasi
situasi ini. Jadi, strategi perusahaan dari organisasi adalah kombinasi dari strategi proaktif
dan reaktif.

Anda mungkin juga menyukai