Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Teori Sosiologi Pengetahuan

dalam Tradisi Dzikir Ratib Al Haddad


(Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Yogyakarta)

Tita Yuliawati
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
titayuliawati99@gmail.com

Abstract

In Indonesia, many dhikrullah have been developed, one of which is Ratib Al-Haddad which
is very popular and widely read by Muslims, especially among Islamic boarding schools. The
An Nur Ngrukem Islamic Boarding School Yogyakarta is an Islamic boarding school which
has a superior program in the field of Al-Qur'an tahfidz, apart from that, the An Nur Ngrukem
Islamic Boarding School has many methods for building the character of its students.
Character formation is one of the most important parts of a person. Students. One way to
shape the character of students is by dhikr Ratib Al-Haddad. In Ratib Al-Haddad there are
several verses of the Qur'an as reading material used as dhikr. This research focuses on the
practice of dhikr Ratib Al-Haddad in the Islamic boarding school environment with dhikr
consisting of letters or verses from the Qur'an and kalimah thayyiban so that it can influence
the character of the students. This research aims to examine the meaning of the practice of
dhikr Ratib Al-Haddad. The research method used is field research with a qualitative
descriptive method using an ethnographic approach (learning from people, describing a
culture that exists in society). The researcher obtained primary data sources from the students
of the An Nur Ngrukem Islamic Boarding School in Yogyakarta and also the surrounding
community and the author obtained secondary data through books, journals, scientific works
and interviews using the snowball technique, where the researcher looked for data that
continued to develop according to needs. writer. The results of this research explain that the
dhikr of Ratib Al-Haddad is very relevant. The researcher used analysis of the sociology of
knowledge theory by Karl Mannhein, which is a theory that attempts to analyze the
relationship between society and knowledge. The sociological theory of knowledge seeks to
uncover what is considered knowledge in society and how that knowledge is developed,
transferred and maintained in various social situations in society. This sociological theory of
knowledge covers 3 aspects, namely objective meaning, expressive meaning and
documentary meaning. This research produces these three meanings, the objective meaning
as a routine that must be carried out, the expressive meaning can calm the heart, get rewards,
and form good character, then the documentary meaning, they are not aware of the meaning
implicit in the tradition, so that people who do it He did not realize that what he was doing
was an expression that reflected the Living Qur'an within the Islamic boarding school.

Keywords: Ratib Haddad, Living Qur'an, An Nur Ngrukem Islamic Boarding School
Yogyakarta
Abstrak

Di Indonesia banyak sekali dzikrullah yang telah berkembang, salah satunya adalah Ratib Al-
Haddad yang sangat populer dan banyak dibaca oleh kaum muslimin terutama di kalangan
pondok pesantren. Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Yogyakarta merupan pondok
pesantren yang memiliki program unggulan di bidang tahfidz Al Qur’an, selain itu Pondok
Pesantren An Nur Ngrukem ini memiliki banyak metode untuk pembentukan karakter para
santrinya, pembentukan karakter merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam diri
seorang santri. Salah satu cara untuk membentuk karakter santri yaitu dengan dzikir Ratib Al-
Haddad. Dalam Ratib Al-Haddad terdapat beberapa ayat Al Qur’an sebagai bahan bacaan
yang digunakan sebagai zikir. Penelitian ini difokuskan pada pengamalan dzikir Ratib Al-
Haddad di lingkungan pondok pesantren dengan dzikir yang terdiri dari surat atau ayat-ayat
Al Qur’an dan kalimah thayyiban sehingga dapat mempengaruhi karakter para santri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna dari amalan dzikir Ratib Al-Haddad ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif
kualitatif melalui pendekatan etnograf (belajar dari orang-orang, mendeskripsikan suatu
kebudayaan yang ada di masyarakat). Sumber data primer peneliti dapatkan melalui santri
Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Yogyakarta dan juga para masyarakat sekitarnya dan
data sekunder yang penulis dapatkan melalui buku-buku, jurnal, karya ilmiah, dan wawancara
yang menggunakan teknik snowball, dimana peneliti mencari data yang terus berkembang
sesuai kebutuhan penulis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dzikir Ratib Al-Haddad ini
sangat relevan, peneliti menggunakan analisa teori sosiologi pengetahuan oleh Karl
Mannhein, yang mana teori ini merupakan suatu teori yang berusaha menganalisis hubungan
antara masyarakat dengan pengetahuan. Teori sosiologi pengetahuan berusaha untuk
mengungkap apa yang dianggap sebagai pengetahuan dalam masyarakat dan bagaimana
pengetahuan itu dikembangkan, dialihkan dan dipelihara dalam berbagai situasi sosial
masyarakat. Teori sosiologi pengetahuan ini mencakup pada 3 aspek yaitu makna objektif,
makna ekspresif dan makna dokumenter. Penelitian ini menghasilkan ketiga makna tersebut,
makna objektif sebagai rutinitias yang harus dijalankan, makna eskpresif bisa menenangkan
hati, mendapatkan pahala, serta pembentukan karakter yang baik, kemudian makna
dokumenter, mereka tidak menyadari akan makna yang tersirat di dalam tradisi tersebut,
sehingga orang yang melakukan hal tersebut tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya
itu merupakan suatu ekspresi yang mencerminkan Living Qur’an di dalam lingkup pondok
pesantren.

Kata kunci : Ratib Haddad, Living Qur’an, Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai