Gangguan Psikiatri Pada Anak Dan Remaja
Gangguan Psikiatri Pada Anak Dan Remaja
Gangguan
Disabilitas Gangguan
Spektrum
Intelektual Belajar
Autis
Gangguan
Gangguan
Perkembangan GPPH
Komunikasi
Motorik
Ciri Neurodevelopmental Disorder
(DSM 5)
• Timbul pada awal perkembangan masa
kehidupan
• Mempengaruhi fungsi kognitif/pikiran, emosi,
perilaku, sosial dan akademis dan akan
berdampak terhadap perkembangan
kehidupan selanjutnya seperti sekolah dan
pekerjaan
Agenda Pembahasan
1. Disabilitas Intelektual
2. Gangguan Spektrum Autisme
3. ADHD
4. Conduct Disorder
1. Disabilitas intelektual
Disabilitas Intelektual
• Mrp ggn perkembangan intelektual yang rendah
dibawah kemampuan anak sebayanya
• Meliputi ggn kemampuan berpikir, perencanaan &
pemecahan masalah, berpikir abstrak, belajar dg
cepat, belajar dari pengalaman & memahami ide yg
komplek
• Gangguan perkembangan yang berat, rumit dan
kompleks
• Sering komorbid dengan gangguan perkembangan
anak yang lain
• Memperberat dan mengganggu tumbuh kembang
anak
Mental Age
( Menurut Alfred Biner )
• Chronologi Age (CA) / umur kalender : umur
anak
• Mental Age (MA) : kemampuan mental yang
dimiliki oleh seorang anak pd usia ttt sesuai
dengan perkembangan kognitif anak
IQ 50 – 70 = Ringan
IQ 35 – 50 = Sedang
IQ 20 – 35 = Berat
• 10% populasi DI
• Kemampuan : Mungkin dapat mempelajari dasar
DI Sedang menulis, membaca, dasar keterampilan
fungsional, perlu pengawasan / supervisi
• 5% populasi DI
• Kemampuan : Mungkin tidak dapat membaca/menulis,
Di Berat namun dapat belajar ADL & kegiatan rutin, perlu
supervisi kegiatan harian dan kehidupan bersosialisasi
• 1 % populasi DI
Di Sangat • Memerlukan dukungan intensif, mungkin dpt
Berat komunikasi verbal, memiliki gangguan medis
yang memerlukan perawatan & terapi
2. Gangguan Spektrum Autisme
Definisi
Autisme berasal dari kata auto yg berati sendiri 🡪 GSA adalah suatu
keadaan dimana seorang anak seolah - olah hidup dlm dunianya sendiri
baik cara berfikir maupun berperilaku
6. Gangguan
4. Gangguan 5. Gangguan
sensoris dan
kognitif emosi
penginderaan
Ringkasan Kriteria diagnosa GSA menurut DSM-5
▪ ”
Definisi :
• Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH)
adl suatu kondisi yg ditandai dg gejala gangguan dalam
memusatkan perhatian yg timbulnya lebih sering, lebih
persisten dg tingkat yg lebih berat jika dibandingkan dg
anak –anak lain seusianya.
• Muncul pada dua situasi : di rumah dan di sekolah /di
tempat bekerja atau situasi sosial lain
• Harus ada sebelum usia 12 tahun (DSM 5)
Epidemiologi
• Prevalensi GPPH pd anak diseluruh dunia berkisar antara :
5-12%
• Prevalensi GPPH di berbagai kota besar di Indonesia :
4,2-26,4%
• Hampir 60% anak dg GPPH memiliki gejala yg menetap sp
dewasa
• Anak anak dg riwayat GPPH dilaporkan 78% menunjukkan
GPPH dg 46,7% GPPH ringan, 39,5% GPPH sedang dan
13,8% GPPH berat
• GPPH sering disertai gangguan komorbid.
Etiologi
• Genetik
1
• Neuroanatomi/ Struktur
2 otak
• Neuro kimia/ Fungsi otak
3
• Faktor psikososial, lingkungan,
4 dan trauma
Gejala GPPH
Gejala cenderung berkembang seperti :
• Kurang konsentrasi
• Hiperaktif
• impulsif
🡪 hiperaktivitas / motorik kasar pada saat dewasa akan
cenderung menurun namun gangguan perhatian masih
tetap ada
.
Gambaran klinis
•Prestasi akademik
buruk
•Masalah osialisasi •Gagal dlm kerja
•Rendah Diri •Rendah diri
•Merokok •Sulit bergaul
Gangguan •Kecelakaan •Kecelakaan
perilaku •Masalah Kenakalan
Remaja
2) Faktor individual
▪ Berhubungan dg regulasi diri yg buruk karena kurang terbentuk sejak
dini
▪ Regulasi emosi buruk shg anak tdk mengembangkan strategi coping
dalam mengatasi masalah emosi yg negatif dan pengaturan emosi
▪ Pemahaman moral dan empati yg kurang berkembang
▪ Perkembangan kognisi sosial anak buruk
▪ Penggunaan narkoba
3) Faktor Keluarga
– Perilaku antisosial orang tua
– Strategi disiplin orang tua yg tidak efektif, tidak
konsisten, dan lemahnya pengawasan orang tua
– Kurangnya komunikasi dan kasih sayang antara orang
tua dan anak
– terdapatnya konflik yg berat dalam keluarga
– Psikopatologi orang tua
– Pola asuh yg keras dan adanya perilaku yg agresif
Ciri umum Gangguan Tingkah laku
• Sering berdebat dengan • Secara sengaja merusak harta
orang tua benda orang lain
• Sering kehilangan kendali • Berbohong untuk
• Mudah marah dan benci jika mendapatkan barang atau
diganggu orang lain persetujuan, atau untuk
• Sering menggertak, menghindari kewajiban
mengancam, dan • Mencuri
menakut-nakuti orang lain • Sering bermain diluar rumah
• Sering memulai perkelahian pada malam hari atau kabur
fisik dari rumah
• Melakukan kekejaman fisik • Sering membolos sekolah
terhadap orang lain atau dan sering melanggar
hewan peraturan.
GANGGUAN PSIKIATRI
PADA GERIATRI
Penyebab Masalah Mental
Pada Lansia
1. Faktor Psikososial
▪ Hilang peranan sosial
▪ Hilang otonomi
▪ Kematian keluarga
▪ Penurunan kesehatan, fungsi kognitif
▪ Peningkatan isolasi
▪ Keterbatasan finansial
Insomnia
Cemas
Demensia
Depresi
GANGGUAN TIDUR
• Insomnia adl kesulitan masuk tidur, mempertahankan
tidur, terbangun pada awal pagi hari, gejala menetap >
3 malam selama 2-4 minggu
• Penyebab :
▪ Penyakit fisik yang menyebabkan nyeri, gangguan nafas,
gangguan prostat
▪ Gangguan psikiatri
▪ Demensia
▪ Obat-obatan (antihipertensi, antibiotik, obat jantung dll)
▪ Alkohol, nikotin, kafein
▪ Faktor lingkungan (suhu, bising, tempat tidur tidak nyaman)
▪ Faktor perilaku (tidur siang, makan sebelum tidur)
Penatalaksanaan
• Non Farmakologi
– Sleep hygiene
– Sleep restriction
– Terapi perilaku
– Terapi relaksasi
• Farmakologi
Upaya
• Meningkatkan derajat kesehatan
• Meningkatkan kemandirian
• Meningkatkan mutu kehidupan
• Masa tua yang bahagia dan berdaya guna
Depresi Pada Lansia
• Melankolis: anhedonia, rasa bersalah yang berat,
psikomotor melambat
• Agitasi: insomnia, gelisah, mondar-mandir,
iritabilitas
• Keluhan somatik, kecemasan, hipokondriasis,
negativistik
• Psikotik: delusi, halusinasi dengar
• Depresi onset lambat: > usia 60 tahun 🡪 silent
stroke pada CT atau MRI, defisit kognitif, kehilangan
energi, cacat fisik
• Perawatan jangka panjang: tanda-tanda yang dapat
diamati oleh caregiver 🡪 perilaku oposisi baru,
penurunan sosialisasi atau perawatan diri
Depresi pada lansia
• Gangguan kognitif pada Depresi lansia memberikan gambaran
seperti demensia
🡪 demensia syndrome of depression / Pseudodemensia
Hambatan Diagnosis
Faktor Pasien
• Gejala berbeda dengan orang dewasa muda
• Tidak mengeluhkan kesedihan atau depresi
• Banyak keluhan fisik dan kognitif
• Seringkali tidak mencari layanan kesehatan mental,
melihat depresi sebagai tanda kelemahan, stigma
• Isolasi dengan terbatasnya transportasi
Faktor Dokter
• Depresi dilihat sebagai respons normal terhadap penuaan
• Salah tafsir gejala depresi dengan penyakit fisik
• Terapi yang nihilistik
Kapan Curiga Adanya Depresi
• Kehilangan minat dan kesenangan dalam aktivitas
• Keluhan kognitif yang menonjol
• Sifat lekas marah
• Keluhan nyeri yang meningkat
• Kekhawatiran kesehatan yang tidak dapat dijelaskan
• Beberapa kali mendatangi dokter tanpa penyelesaian masalah
• Pemulihan yang lambat paska operasi
• Penolakan pengobatan
• Rawat inap jangka panjang
• Disabilitas yang terus bertambah
• Penarikan diri dari sosial dan penghindaran interaksi sosial
• Penurunan fungsional yang tidak dapat dijelaskan
Penyebab, Etiologi dan Faktor Risiko
• Pasien dengan penyakit fisik 3x >> berisiko depresi
▪ Penyakit neurologis: Parkinson, Stroke, Alzheimer, Silent Stroke, Penyakit
kardiovaskular
▪ Keganasan (kanker)
▪ Gangguan endokrin (hipotiroid)
▪ Poli farmasi, interaksi obat
▪ Gangguan tidur
• Psikososial
▪ Kepribadian : neurotik, insecure attachment, sifat obsesif
▪ Kesehatan yang buruk
▪ Kehilangan pasangan atau orang yang dicintai
▪ Kurangnya dukungan sosial
▪ Perpisahan dalam pernikahan, perceraian atau menjanda
▪ Status sosial ekonomi rendah
▪ Tinggal di panti jompo
Dampak Depresi pada Lansia
• Status fungsional ↓
• Kepatuhan terhadap perawatan medis ↓
• Risiko osteoporosis pada wanita ↑
• Risiko kematian ↑
• Bunuh diri
DEMENSIA
✔ Sindrom penurunan fungsi intelektual (kognisi, memori,
bahasa, dan fungsi visuospasial) yang cukup berat,
berkembang sepanjang waktu dan perlahan sehingga
mengganggu fungsi dan sering ditemukan adanya perubahan
perilaku
✔ Perubahan perilaku pada demensia : Agitasi, restlessness,
keluyuran, mengamuk, violence, berteriak, disinhibisi sosial
dan seksual, impulsif, gangguan tidur
✔ Sebanyak 75% mengembangkan gejala waham dan halusinasi
Beberapa tipe demensia dibagi berdasarkan
seberapa besar proses perjalanan penyakitnya
mempengaruhi otak :
- Demensia Alzheimer (60%)
- Demensia lainnya :
Demensia Vaskuler
Demensia Lewy Body
Demensia Alzheimer:
Deteriorasi Kognitif
Kapan Merujuk
1. Menunjukkan gejala psikosis /pikiran bunuh diri
2. Tidak berespons terhadap 1 atau 2 pengobatan yang adekuat
; atau gejala memburuk
3. Konsultasi diagnosis
4. Komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lain,
penyalahgunaan zat
5. Perlu tindakan spesialistik psikoterapi,rawat inap
6. Permintaan pasien
55
TERIMA KASIH