Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN BAJA PADA KONTRUKSI BANGUNAN

Aulia Ayu Safitri


Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik,Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Auliaayusafitri3012@Gmail.com

ABSTRAK
Logam baja merupakan logam yang masih dominan dipergunakan dalam suatu industri
rancang bangun, konstruksi dan peralatan kebutuhan sehar-hari. Dalam memenuhi kebutuhan
industri yang di tuntut tersedianya logam baja yang memiliki kualitas dan sifat mekanis yang
baik. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini dibutuhkan suatu material
bahan yang baik. Logam baja dan besi tuang merupakan logam yang paling banyak dipakai.
Secara umum baja mempunyai sifat-sifat kokoh dan elastisitas yang baik, secara keuletan
dan ketangguhan yang cukup baik.
Kata kunci: Logam baja, struktur baja.

PENDAHULUAN
Dengan semakin pesatnya pembangunan kontruksi dan macam-macam struktur,
struktur beton dan baja contohnya. Dalam hal ini makalah berisi materi tentang Kontruksi
menggunakan struktur baja dan elastisitas pada baja, baja sendiri sangat sering kita lihat atau
jumpai digunakan untuk sebuah konstruksi rumah entah untuk pondasi atap, berbagai macam
rangka pada konstruksi, dan pondasi. Bahkan penggunaan baja jika digunakan pondasi dapat
membuat bangunan lebih tahan terhadap gempa(GS budi 2018)

DASAR TEORI BAJA

Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja
berbeda dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), dan titanium (Ti) yang
merupakan logam murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon (unsur nonlogam) tersebut
besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon. Kandungan kabon berkisar antara
0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi karbon adalah
meningkatkan kwalitas baja, yaitu daya tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya
(hardness). Selain karbon, sering juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium
(V), molybdaen (Mo) untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti
antikorosi, tahan panas, dan tahan temperatur tinggi.Baja secara umum diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu baja karbon dan baja paduan, baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi : (a)
Baja karbon rendah (Low Carbon Steel), (b) Baja karbon sedang (Medium Carbon Steel), (c)

i
Baja karbon tinggi (High Carbon Steel). Sedangkan baja paduan dapat didefinisikan sebagai
suatu baja yang dicampur dengan satu atau lebih campuran seperti nikel, kromium, molibden,
vanadium, mangan dan wolfram yang berguna untuk memperoleh sifatsifat baja yang
dikehendaki (keras, kuat dan liat) tetapi unsur karbon tidak dianggap sebagai salah satu unsur
campuran. Baja paduan terdiri dari : (1) Low Alloy Steel, dan (2). High Alloy
Steel.(wikipedia,2018)

PENGGUNAAN BAJA PADA KONTRUKSI

Konstruksi baja merupakan sebuah sistem konstruksi yang mengandalkan baja


sebagai pondasinya. Konstruksi baja untuk bangunan tinggi dan luas karena terbukti lebih
kokoh dan juga aman. Tak hanya itu, konstruksi baja juga lebih mudah dirangkai dan
mempercepat proses pembangunan sehingga banyak digunakan.Dalam pembangunan
bangunan efisiensi waktu sangat penting, karena mampu membantu menekan biaya
pembangunan. Baja salah satu material yang memiliki Elastisitas. Elastisitas adalah sifat
suatu benda untuk benda kembali ke wujud awal setelah gaya yang mengenai benda tersebut
hilang. Maka benda yang memiliki sifat tersebut, disebut dengan benda elastis contohnya
karet, besi, kayu, baja, dan lain lain.(Stefan,2020)

FAKTOR PERTIMBANGAN BAJA

1. Material baja
SNI 1729:2015 telah mengatur mengenai kualitas material baja yang harus digunakan
yang pada dasarnya mengikuti standar ASTM (American Society for Testing and
Materials). Umumnya, material yang digunakan adalah BJ 37 untuk baja struktural.
2. Dimensi batanG
Keputusan penting pada tahap desain konseptual adalah ukuran tinggi dan lebar
keseluruhan frame, di mana untuk memberikan dimensi internal yang jelas dan fungsi
internal bangunan yang mewadai. Dimensi yang akurat hanya dapat ditentukan
dengan melakukan desain pendahuluan untuk menentukan ukuran batang.
3. Rafter dan Haunch
Rafters dan kolom eksternal biasanya dipilih dari tabulasi perkiraan dimensi karena
efek beban yang dominan adalah disebabkan oleh tekukan daripada beban aksial.
Bagian fabrikasi dapat digunakan untuk bentang panjang atau kondisi pembebanan
yang tidak biasa dan digunakan dalam sejumlah sistem portal eksklusif.

ii
4. Apex Haunch (haunch pada pertemuan antar rafter)
Tujuan dari apex adalah untuk mencapai sambungan yang efisien antara batang rafter.
Biasanya akan dibuat dari pelat dan desain detailnya akan menjadi bagian dari desain
sambungan. Ukuran dan detail biasanya tidak perlu dipertimbangkan pada tahap
desain awal.
5. Base Plate dan pondasi
Pada tahap desain konseptual, perlu untuk menentukan kekakuan rotasi dari pangkal
kolom. Kecuali jika ada alasan yang mewadai, seperti kebutuhan untuk membatasi
defleksi, biasanya digunakan tumpuan sendi.( Anton Adianto. 2019)

JENIS-JENIS BAJA

Berdasarkan komposisinya, baja dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Baja Karbon. Terbagi menjadi beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan jumlah karbon
yang menyusun baja tersebut, yakni baja karbon rendah, menengah, dan tinggi.
2. Baja Paduan. Baja yang sudah mendapatkan tambahan unsur tertentu. Penambahan
unsur tersebut salah satunya bertujuan untuk menaikkan sifat mekanik baja pada
temperatur yang rendah, serta meningkatkan daya tahan baja terhadap reaksi kimia
(dalam hal ini oksidasi dan reduksi).
3. Baja Paduan Khusus (Special Alloy Steel). Baja yang mengandung berbagai logam,
misalnya nikel, chromium, mangan, molybdenum, tungsten, dan vanadium.
Penambahan logam tersebut ke dalam baja akan mengubah sifat mekanik dan kimia
baja menjadi lebih keras, kuat, dan ulet.
4. High Speed Steel. Baja ini memiliki kandungan karbon sekitar 0,7%-1,5%. dan
penggunaannya sebagai alat potong, seperti drills, milling cutters, reamers, dan
sebagainya. Tujuan penggunaan high speed steel karena alat-alat potong yang terbuat
dari baja jenis ini memang memiliki kecepatan saat dioperasikan, bahkan lebih cepat
hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan penggunaan dari baja karbon.

Sedangkan berdasarkan penggunaannya, jenis baja dibedakan menjadi:

1. Baja konstruksi. Jenis baja konstruksi mengandung karbon kurang dari 0,7% C.
Jenis baja ini digunakan untuk konstruksi bahan bangunan.
2. Baja perkakas. Jenis baja perkakas mengandung karbon lebih dari 0,7% C.
Berfungsi sebagai perkakas, maka baja jenis ini harus memiliki sifat yang

iii
tahan pakai, tajam, mudah diasah, tahan panas, kuat, dan ulet.( Anton Adianto.
2019)

Kesimpulan

Baja lebih menguntungkan daripada beton. Superstruktur beton akan menghasilkan energi
tigak kali lebih banyak dan enam kali lebih boros sumber daya alam dibandingkan baja.
Untuk produksi bangunan beton menggunakan banyak menggunakna zat beracun
dibandingkan baja secara ekuivalen.Untuk output, ada ketidakseimbangan antara kedua
benda tersebut dengan beton lebih parah daripada baja. Setelah membangun struktur beton,
akan menghasilkan limbah padat empat kali lebih banyak daripada baja. Super struktur baja
menawarkan lebih banyak daur ulang material, tetapi dapat merusak air tiga kali lipat sebagai
superstruktur beton.( HIMATEKS,2019)

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Baja (di akses 1 Juli 2023)

HIMATEKS,2019. https://himateks.eng.unila.ac.id/untuk-konstruksi-baja-lebih-baik-daripada-
beton-ketika-diukur-dampak-relatifnya/

Anton Adianto,2019. https://www.constructionplusasia.com/id/material-baja/

Stefan,2020. https://pp-presisi.co.id/manfaat-dan-kelebihan-konstruksi-baja-untuk-bangunan

iv

Anda mungkin juga menyukai