Makalah Pai
Makalah Pai
Guru Pembimbing:
Imron Abidin , S.Hi
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah ilmiah tentang Menghindari Perkelahian
Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba telah terselesaikan.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan
dalam makalah ini saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang impilkasi nilai nilai ibadah dalam
kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
1
Daftar isi
Kata Pengantar......................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakangan Masalah ..................................................................................... 3
Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
Perkelahian Pelajar ................................................................................................ 4
Minuman Keras ..................................................................................................... 6
Narkoba.................................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................... 10
Saran ..................................................................................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan generasi yang akan mewarisi negara Indonesia pada masa
yang akan datang. Masa remaja adalah saat-saat pembentukan pribadi, di mana
lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan ada empat faktor lingkungan yang
mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia
luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang
mendukung perkembangan imaji mereka secara positif dan menuntun mereka pada
kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam
pembinaan remaja.
Sekarang banyak sekali remaja yang terjebak akan pergaulan bebas, seperti
berkelahi, minum minuman keras, dan narkoba. Padahal dampak dari melakukan hal
tersebut sangat besar, salah satunya adalah merusak moral remaja. Tak hanya itu,
berbagai dampak yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas sangat bermacam-macam
yaitu, meningkatnya kasus kriminal remaja, menimbulkan problem sosial yang
bertentangan dengan agama, serta meresahkan bagi masyarakat.
MANFAAT:
1) Diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya remaja.
2) Diharapkan dapat memecahkan masalah perkelahian antar pelajar dan dampak
pengiringnya, minuman keras (miras), dan narkoba.
3) Dapat terhindar dari perkelahian pelajar, minuman keras dan narkoba.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, termasuk tawuran.
Tawuran hanya akan merugikan banyak pihak. Baik itu pelaku tawuran, sekolah, orang
tua, bahkan lingkungan yang menjadi ajang tawuran. Tawuran tidak memberi manfaat
apa-apa. Sebaliknya, tawuran hanya menyisakan derita dan rasa sakit.
2. Faktor Penting
Tawuran antar pelajar tentu terjadi jika terdapat penyebabnya, berikut ini adalah
berbagai faktor penyebab perkelahian antar pelajar :
a) Persaingan dalam prestasi akademik: Kegiatan belajar mengajar seringkali
dijadikan ajang persaingan oleh pelajar. Jika persaingan menjadi tidak sehat,
maka bisa memicu tawuran antar pelajar.
b) Perbedaan ideologi atau pandangan: Perbedaan pandangan atau ideologi
antar kelompok pelajar juga dapat menjadi penyebab tawuran antar pelajar.
c) Persaingan dalam non-akademik: Tidak hanya prestasi akademik, kegiatan
non-akademik seperti olahraga, seni, dan lainnya juga dapat menjadi
penyebab tawuran antar pelajar.
d) Gengsi dan ego: Seringkali pelajar menganggap dirinya atau kelompoknya
lebih baik daripada pelajar atau kelompok lainnya. Hal ini bisa memicu
tawuran antar pelajar.
e) Provokasi: Tawuran antar pelajar bisa diprovokasi oleh pihak lain, seperti
kelompok geng atau orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin
menciptakan kerusuhan.
f) Konsumsi obat-obatan terlarang: Konsumsi obat-obatan terlarang seperti
narkoba dan alkohol bisa mempengaruhi perilaku dan emosi pelajar,
sehingga meningkatkan kemungkinan untuk terlibat dalam tawuran antar
pelajar.
g) Masalah personal: Masalah personal seperti masalah keluarga atau masalah
emosional bisa memengaruhi perilaku pelajar dan memicu tawuran antar
pelajar.
4
3. Bentuk Perilaku Tawuran
Tawuran terbagi dalam tiga bentuk:
a. Tawuran pelajar yang telah memiliki rasa permusuhan secara turun temurun
b. Tawuran satu sekolah melawan satu perguruan yang di dalamnya terdapat
beberapa jenis sekolah
c. Tawuran pelajar yang sifatnya insidental yang dipicu oleh situasi dan kondisi
tertentu.
▪ Pertama, status offence, yaitu perilaku kenakalan anak yang jika dilakukan oleh
orang dewasa tidak dianggap sebagai kejahatan, seperti tidak menurut,
membolos sekolah, atau kabur dari rumah.
▪ Kedua, juvenile delinquency, yaitu perilaku anak yang jika dilakukan oleh
orang dewasa dianggap sebagai kejahatan atau pelanggaran hukum.
Kemudian, Pasal 45 KUHP menyatakan bahwa anak-anak yang telah mencapai usia
16 tahun dapat diadili di pengadilan. Namun, UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak menetapkan batas usia anak yang dapat dijatuhi hukuman
atau sanksi pidana yang berbeda secara signifikan dalam Pasal 1 ayat (3).
6. Cara Mencegah
Beberapa poin yang bisa dilakukan dalam Mencegah Tawuran;
a) Perbanyak Silaturahmi
Bisa dikatakan poin ini adalah poin yang sangat berpengaruh pada setiap
terjadinya tawuran, dimana ketika suatu kelompok maupun individu itu sendiri
tidak mengenal anatar satu sama lain dan tidak ada ikatan yang erat maka akan
terjadi sebuah kesalah pahaman antara kedua belah pihak yang ujung-
ujungnya akan terjadi tawuran besar denga melibatkan setiap individu dengan
modal memprovokasi.
b) Adanya Delegasi-delegasi Yang Kuat
Hal ini perlu dilakukan agar ketika adanya sebuah permasalahan maka
delegasi itu lah yang memperkuat akan pengambilan kesimpulan masalah
tersebut.
c) Mediasi
Membuka komunikasi antara kedua belah pihak.
d) Memperluas Pengetahuan Dalam Konteks Agama
Konteks ini akan menjadikan pertimbangan bagi pelaku tawuran tersebut
sebelum melakukan tawuran itu sendiri. Dimana ketika suatu kelompok
ataupun individu akan berpikir secara rasional maupun religus dalam
tindakannya yang mengakibatkan dia enggan untuk melakukan hal itu,
tersebab dilarangnya oleh agama karena mempunyai banyak kemudharatan
ketimbang manfaatnya sendiri.
e) Menumbuhkan Karakter Bangsa Yang Seutuhnya
Kurangnya Karakter Bangsa pada masyarakat maupun anak sekolah ini
menjadikan pemicu terjadinya tawuran (peperangan).
B. MINUMAN KERAS
1. Pengertian
Minuman keras (khomer)adalah jenis minuman yang memabukkan dan
diharamkan. Minuman yang termasuk kepada kelompok khomr adalah segala jenis
minuman yang memiliki sifat sama dengan khomer yaitu memabukkan. Jadi batasan
suatu minuman dikatakan sebagai khomr didasarkan pada sifatnya bukan pada jenis dan
bahannya. Minuman keras yang memabukkan ini dapat membuat seseorang kehilangan
kesadarannya jika dikonsumsi berlebihan. Jika seseorang kehilangan kesadarannya,
maka membuat ibadah yang dilakukannya tidak sah karena sedang tidak dalam keadaan
sadar.
6
Selain dapat membuat ibadah seseorang, salah satunya sholat menjadi tidak sah,
minuman keras ini juga haram dikonsumsi karena memiliki dampak buruk untuk
kesehatan. Oleh sebab itu Islam melarang umatnya untuk mengonsumsi minuman keras
tersebut.
2. Hukum Dasar Minuman Keras
Salah satu hukum dasar minuman keras yaitu;
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya…..” (QS. Al-Baqarah : 219)
Selain dalam Al-Quran, ada juga Hadist yang menjelaskan terkait haramnya
mengonsumsi minuman yang keras.
كُل ُم ْسك ٍِر َح َّرام
Artinya: “Tiap-tiap yang memabukkan (hukumnya) haram.” (HR Bukhari)
b) Menurunkan Produktivitas
Dapat menurunkan produktivitas merupakan efek buruk mengonsumsi minuman
keras. Minuman keras tidak hanya menyebabkan kecanduan tetapi juga menurunkan
produktifitas. Seseorang yang mabuk karena mengkonsumsi minuman keras tidak bisa
melakukan apapun dan ia tidak bisa bekerja sebagaimana saat tersadarkan.
c) Menyebabkan Kecanduan
Salah satu efek buruk dari mengonsumsi minuman keras yakni adalah
menyebabkan kecandungan. Pengertian minuman keras menurut Islam adalah
minuman yang memabukkan dan menyebabkan kecanduan. Alkohol adalah zat adiktif
dan dapat menyebabkan kecanduan.
7
C. NARKOBA
1. Pengertian
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis
yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika
merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek
halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.
Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan
ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
b. Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti
ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual,
rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung
lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi,
serta kecemasan terus-menerus.
3. Cara Menanggulangi
Empat Cara Menghindarkan Narkoba;
Cara mencegah yang pertama yaitu, Islam telah mengajarkan untuk memelihara
kesehatan jiwa individu. Islam telah mengajarkan falsafah kebahagiaan sejati. Dengan
ini, manusia akan terhindar dari kebahagiaan semu seperti saat mengonsumsi narkoba,
dst.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, “Yang namanya kaya (ghina’)
bukan dengan banyak harta (atau kemewahan dunia). Namun yang
namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.”
Lalu, cara yang kedua yaitu, Islam mendorong peran serta masyarakat terutama
keluarga. Tidak bisa dipungkiri, lingkungan keluarga adalah lingkungan paling vital
yang membentuk pribadi seseorang.
8
Keluarga adalah lingkungan terdekat yang bertanggung jawab dalam pembentukan
pribadi seseorang. Di sini, Islam telah memuliakan peran keluarga. Artinya, jika
keluarga berperan dalam pembentukan seseorang, ia tidak akan mencari pelampiasan
di tempat yang lain, karena permasalahan sudah selesai di keluarga.
Dalam Al Quran surat At Tahrim: 6 berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu.” Dalam penggalan ayat suci tersebut sudah jelas bahwa keluarga memiliki peran
penting untuk melindungi anggota-anggotanya dari keburukan yang dibenci
Allah subhanahu wa ta’ala.
Berlanjut ke cara ketiga, Islam mengajarkan bahwa negara wajib untuk turut serta
dalam urusan umat. Tentu tak dapat dilupakan sejarah tentang kisah Umar bin Khattab
salah satu Amirul Mukminin kala itu yang dengan sukarela membagikan beras ke
keluarga miskin. Hal ini secara tak langsung adalah cerminan turut berperannya negara
dalam urusan umat.
Tak dapat dilupakan pula peradaban Islam di Mesir kala itu. Dimana di Mesir telah
menjadi pionir dalam urusan rehabilitasi jiwa. Tak ada perbedaan dalam menangani
pasien yang membutuhkan rehabilitasi jiwa. Kesemuanya dijamin oleh negara. Bahkan
kala itu, M. Abu Zayd Ahmed bin Sahl Al Balkhi adalah dokter jiwa pertama dan
menjadi rujukan dalam terapi gangguan jiwa.
Kemudian dalam cara keempat, Islam juga telah tegas melarang penggunaan obat-
obatan terlarang. Dalam hadits riwayat Daud disebutkan, “Rasulullah melarang dari
segala yang memabukkan dan mufattir (yang melemahkan).” Karenanya, jika ada
oknum yang melanggar akan ada sanksi tegas terhadap para pelanggar itu.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai generasi muda, sudah seharuanya kita menjauhi larangan Allah.
Perkelahian antar pelajar, meminum minuman keras dan mengonsumsi narkoba hanya
cenderung memberikan dampak buruk bagi para pengomsumsinya.
Dengan melaksanakan kegiatan tersebut dapak merusak moral dari remaja. Sangat
diperlukan kesadaran para remaja untuk menjauhi larangan ini, serta dibutuhkan
pembinaan dari orang tua, penyuluhan dari pihak berwajib untuk membina remaja
zaman sekarang agar tahu apa itu Perkelahian antar Pelajar, Minuman Keras, dan
Narkoba dan bagaimana cara menyikapi hal tersebut.
B. Saran
Untuk dapat merubah kebiasaan seseorang yang telah terbiasa dengan
minuman keras, berkelahi dan mengonsumsi narkoba, terdapat beberapa
saran yaitu;
10