Modul Termokimia 21-10-23
Modul Termokimia 21-10-23
Modul
Termokimia
1. Tujuan praktikum
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menghitung perubahan kalor beberapa reaksi dengan percobaan yang sederhana
b. Mempelajari setiap reaksi kimia disertai dengan perubahan energi
2. Dasar teori
Termokimia atau energetika kimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan kalor
dalam reaksi kimia. Hukum yang mendasari ini adalah Hukum Termodinamika I,
ΔU = q – w
Keterangan :
ΔU : perubahan energi dalam
q : kalor
w : kerja
Panas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan energi produk dan reaktan pada
volume konstran (ΔE) atau pada tekanan konstan (ΔH). Sebagai contoh adalah reaksi :
reaktan → produk
ΔH = Hproduk – Hreaktan
Satuan SI untuk H adalah Joule, yaitu satuan energi, tetapi satuan umum yang lain
adalah kalori. Umumnya harga H untuk tiap reaktan atau produk dinyatakan sebagai
J.mol-1 atau Kj.mol-1. Jika ΔH positif, reaksi dinyatakan endoterm dan jika ΔH negatif,
reaksi disebut eksoterm.
Dalam percobaan ini perubahan kalor yang diamati dilakukan pada tekanan konstan
dan sistem yang diamati menyangkut cair-padat sehingga perubahan volume dapat
diabaikan. Akibatnya kerja yang bersangkutan dengan sistem dapat pula diabaikan
(P∆V ≈0). Oleh karena itu perubahan entalpi (∆H) sama dengan perubahan energi
dalam (∆U).
dH
Cp =
dT
dH = Cp . dT
ΔH = Cp . ΔT
dH
K=
dT
ΔH = K . ΔT
Laboratorium Kimia Terapan UP MKU
Politeknik Negeri Bandung
Jumlah kalor yang terlibat dalam reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan
kalorimeter. Besaran fisika yang diamati adalah temperatur. Kalorimeter dibuat
sedemikian rupa sehingga menyerupai termos ideal dimana tidak terjadi perpindahan
kalor dari dan ke sistem. Tapi, perlu diperhatikan bahwa tetap terjadi perpindahan kalor
dari kalorimeter ke isinya (campuran reaksi yang akan ditentukan kalor reaksinya) atau
sebaliknya.
Oleh karena itu kalorimeter harus ditera, yakni dengan menentukan kalor yang diserap
oleh kalorimeter. Jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter untuk menaikkan
temperatur sebesar 1 derajat disebut tetapan kalorimeter. Banyaknya kalor yang
diperlukan atau dilepaskan suatu zat dapat dirumuskan:
Q = m . c . ΔT
4. Langkah Kerja
a. Penentuan tetapan kalorimeter
1) Masukkan 20 ml air kedalam kalorimeter, lalu catat temperatur (T1).
2) Panaskan 20 ml air hingga temperaturnya 10 derajat diatas temperatur pada T1.
Catat temperatur (T2).
3) Campurkan air panas kedalam kalorimeter, aduk, dan amati temperaturnya
setiap satu menit selama 10 menit.
Volume (mL)
Percobaan Ke-
Air Etanol
1 18 29
2 27 19,3
3 35 14,5
4 36 11,6
5 26 5,8
6 45 4,8
5. Data pengamatan
a. Penentuan tetapan kalorimeter (4.a)
T1 = …….
T2 = …….
Data pengamatan suhu air
Waktu/Menit Suhu (oC)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ta
6. Perhitungan
a. Penentuan tetapan kalorimeter (4.a)
∆t = T2 - Ta
∆T = Ta – T1
Jika diketahui :
Massa jenis air (𝜌) = 1 g.mL-1 dianggap konstan
Kalor jenis air (c) = 4,2 j.g-1K-1
Q3
Tetapan kalorimeter = k =
∆T
Q3
∆H penetralan=
n hasil reaksi
Isikanlah hasil perhitungan anda kedalam tabel yang terlampir dibawah ini.
Buatlah kurva ∆H Pelarutan terhadap mol etanol/mol air.
Dari kurva tentukan ∆H Pelarutan Etanol encer tak terhingga