Anda di halaman 1dari 13

Page |1

MAKALAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
FUNGSI DAN PENDEKATAN BINGBINGAN DAN KONSELING
MERUPAKAN TUGAS MATAKULIAH BINGBINGAN KONSELING DI SD
Dosen pengampu:
Dr.YENA SUMAYANA,S.PD,M.PD

Disusun Oleh:
ALDA NURHAYATI (0501201224)
NURHALIMAH (0501201179)
RIA KOMARIAH (0501201191)

KARANG TARUNA INSTITUTE KAB.BANDUNG BARAT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Page |2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang "Fungsi. Pendekatan, Sasaran dan Tujuan Bimbingan
Konseling". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dr.Yena sumayana,s.pd,m.pd

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. baik dari segi
penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya memperbaiki serta memotivasi, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Bandung, 10 Novenber 2021

Penulis
Page |3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………2


DAFTAR ISI ………………………………………………………………..3
BAB I ……………………………………………………………………….4
PENDAHULUAN ………………………………………………………….4
1. Latar Belakang …………………………………………………………...4
2. Rumusan Masalah ………………………………………………………..4
3.Tujuan penulisan ………………………………………………………….4
BAB II ………………………………………………………………………5
PEMBAHASAN ……………………………………………………………5
1.Fungsi Bimbingan
Konseling……………………………………………………………………5
2. Pendekatan Bimbingan
Konseling……………………………………………………………………8
3. Sasaran Bimbingan
Konseling……………………………………………………………………9
4. Tujuan Bimbingan
Konseling……………………………………………………………………10
BAB III ……………………………………………………………………..12
PENUTUP ………………………………………………………………….12
1. Kesimpulan ………………………………………………………………12
2. Saran ……………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………13
Page |4

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu.
Pendidikan yang berkualitas bukan hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya, terdapat tiga
bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian, diantaranya: Bidang administrative dan
kepemimpinan, Bidang Intruksional dan kurikuler, dan Bidang pembinaan siswa (Bimbingan dan
Konseling). Daam makalah ini akan membahas tentang bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan
pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri,
pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap
perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh
peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu, melainkan
untuk seluruh peserta didik.
2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan Bimbingan dan Konseling?
2. Apa fungsi dari Bimbingan dan Konseling? 3. Apa pendekatan dari Bimbingan dan Konseling?
4. Apa sasaran dari Bimbingan dan Konseling? 5. Apa saja yang menjadi tujuan dan Bimbingan dan
Konseling?
3. Tujuan Penulisan Konseling,
1. Dapat mengetahui definisi dari Bimbingan dan 2. Dapat mengetahui fungsi dari Bimbingan dan
Konseling
3. Dapat mengetahui macam-macam pendekatan Bimbingan dan Konseling.
4. Dapat mengetahui sasaran dari Bimbingan dan Konseling.
5. Dapat mengetahui tujuan dari Bimbingan dan Konseling.
Page |5

BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Bimbingan Konseling


a. Bimbingan
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5),
mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu
atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar
individu dapat mencapai kesejahteraandalam kehidupannya.
b. Konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana
konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya
sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004: 101) Jadi, konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara
seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-
seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu
klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya. sehingga dapat
membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Jadi secara umum Bimbingan Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konsekor kepada
konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya.

2.Fungsi Bimbingan Konseling


Fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Dengan
demikian yang dimaksud dengan fungsi Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan
aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Menurut
para ahli Bimbingan dan Konseling itu diungkapkan sebagai berikut Bimbingan Konseling minimal
mempunyai 4 fungsi. Berikut penjelasan secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di
sekolah meliputi:

1. Fungsi pemahaman.
Yatu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa. yaitu fungsi bimbingan dan konseling
membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
Page |6

(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.

2. Fungsi penyaluran
Adalah dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai
dengan minat, bakat, dan ciri kepribadian lainnya. Selain itu pada fungsi penyaluran ini bimbingan
dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-
ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini. konselor perlu bekerja sama dengan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan

Fungsi adaptasi. Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam hal membantu petugas-petugas di
sekolah khususnya guru untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat kemampuan,
kebutuhan peserta didik. yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah
dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, menggunakan) informasi yang dan kebutuhan konseli. Dengan
memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan
konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah Madrasah, memilih metode
dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan
kecepatan konseli

4. Fungsi penyesuaian.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan
dan berkembang secara optimal. yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar
dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif Bimbingan
dan Konseling diarahkan pada terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan bantuan dalam hal
pendekatan, informasi dan orientasi, konsultasi dan komunikasi kepada siswa dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai:

1).Fungsi Pencegahan (preventif)


Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya: merupakan usaha
pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa
bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program
bimbingan karier, inventarisasi data, dan sebagainya. Selain itu fungsi preventif fungsi yang berkaitan
dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan
yang membahayakan dirinya.
Page |7

2) .Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa pemahaman ini mencakup:
a) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
b) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah)
terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan.
jabatan pekerjaan dan atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa

3).Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun. mungkin saja siswa
masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi
Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami siswa. yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak)
Konselor melakukan intervensi (memberikan. perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola
berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka
kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.

4) .Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan


Fungsi ini berarti bahwa lavanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu
para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah,
dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap.
Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang
positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Pada fungsi
Pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga
diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi
konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri.
Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif
(pilihan) sesuai dengan minat konseli. Pada fungsi pengembangan ini bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam
upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat
digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming) home room, dan karyawisata (Syamsu Yusuf, 2010).
Page |8

3. Pendekatan Bimbingan Konseling


Jika kita memahami pendidikan sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada yang
belum dewasa dalam proses perkembangan menuju kedewasaan. Maka dalam hal ini sangat
diperlukan bimbingan, dan perlu ada pendekatan dalam bimbingan tersebut. Adapun beberapa macam
pendekatan dalam bimbingan tersebut, diantaranya:

1. Bimbingan Preventif
Pendekatan bimbingan ini menolong seseorang sebelum ia menghadapi masalah. Caranya ialah
dengan menghindari masalah itu (jika memungkinkan), mempersiapkan orang tersebut untuk
menghadapi masalah yang pasti akan dihadapi.dengan member bekal pengetahuan, pemahaman,
sikap, dan ketrampilan untuk menghadapi masalah itu.

2. Bimbingan Kuratif atau Korektif


Dalam pendekatan ini pembimbing menolong seseorang jika ia mengalami masalah yang cukup berat
hingga tidak dapat diselesaikan sendiri.

3. Bimbingan Perseveratif
Bimbingan ini bertujuan menjaga keaadaan yang telah baik agar tetap baik. meningkatkan yang sudah
baik, mencakup sikap dan sifat yang menguntungkan tercapainya penyesuaian din dan lingkungan,
kesehatan jiwa yang dimilikinya. esehatan jasmani, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang sehat,
biasaan cara belajar atau bergaul yang baik dan sebagainya.
Bimbingan dapat dilakukan secara individual dan kelompok, sehingga ada pendekatan individu dan
pendekatan kelompok, yaitu:

a. Pendekatan Individu
Pendekatan bimbingan individu dilakukan dengan pendekatan perseorangan. Tiap orang dicoba
didekati, dipahami dan ditolong secara perseorangan. Pendekatan ini dilakukan melalui wawancara
langsung denagn individu. Dalam pendekatan ini terdapat hubungan yang dinamis. Individu merasa
diterima dan dimengerti ooleh pembimbing. Dalam hubungan tersebut pembimbing menerima
individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu merasakan ada orang yang mengerti
masalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya. Adapun Pendekatan
bimbingan individu mencakup:

1. Informasi individual
2. Penasihatan individual
3. Pengajaran remedial individual
4. Penyuluhan individual
Page |9

b. Pendekatan Kelompok
Pendekatan bimbingan kelompok diberikan oleh pembimbing per kelompok.Beberapa orang yang
bermasalah sama, atau yang dapat memperoleh manfaat dari pembimbingan kelompok. Menurut
(Haryono, 2010) Bimbingan kelompokPendekatan bimbingan kelompok diberikan oleh pembimbing
per kelompok. Beberapa orang yang bermasalah sama, atau yang dapat memperoleh manfaat dari
pembimbingan kelompok. Menurut (Haryono, 2010) Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tida
kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok. sedang (7-12 orang), dan kelompok besar
(13-20 orang). Dalam Pendekatan bimbingan kelompok mencakup:

1. Informasi kelompok
2. Penasihatan kelompok
3. Penyuluhan kelompok
4. Karya wisata
5. Belajar kelompok
6. Kerja kelompok
7. Diskusi kelompok
8. Kegiatan club/pramuka

3. Sasaran Bimbingan Konseling


Pada prinsipnya sasaran bimbingan dan konseling adalah untuk menghindari segala jenis
hambatan belajar anak, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Sebagai contoh anak yang baru saja pindah rumah mengikuti orang tuanya ke lingkungan masyarakat
yang baru, seperti dari lingkungan masyarakat pedesaan ke masyarakat perkotaan, menyebabkan
berbagai kesulitan anak untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar, ia belum dapat
menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya, ia juga belum terbiasa hidup dalam suasana hiruk
pikuk. juga tidak mudah untuk mendapatkan kedamaian hati dan konsentrasi belajar karena gangguan
keramaian lalu lintas dan sebagainya.
Disamping itu, faktor pengganggu perasaan lainnya misalnya berkurangnya. perhatian orang tua
terhadap dirinya akibat mereka terlalu sibuk mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-
hari yang lebih berat daripada di pedesaan, juga disebabkan oleh keragaman teman yang harus ia
jadikan sebagai teman sepergaulan yang jauh berbeda sikap dan perilakunya, makanannya, dan
kendaraannya.
Faktor-faktor tersebut menjadi sumber penyebab dari tekanan perasaan anak bimbing yang
memerlukanbantuan pelayanan dari pembimbing konselor agar tidak berlarut-larut mempengaruhi
sikap dan perasaan anak bombing tersebut yang akan mengganggu konsentrasi belajar mereka.
Dalam kaitannya dengan tugas bimbingan dan konseling di sekolah dasar, Gilbert Wrenn seorang
guru Universitas Arizoma, Amerika Serikat berpendapat bahwa tugas lain yang penting dari seorang
konselor pembimbing adalah memahami bahwa salah seorang dari sekian banyak orang yang
dianggap penting oleh siswa adalah konselor, guru, dan orang tuanya. Hubungan ketiga tokoh ini
harus dipertahankan melalui kerja sama yang harmonis antara mereka.
P a g e | 10

Dalam kaitannya dengan tugas konselor tersebut, komisi bimbingan di Amerika Serikat menyarankan
agar job description (gambaran pekerjaan) bagi konselor disekolah terdiri dari tugas-tugas sebagai
berikut:
a. Memberikan konseling kepada murid.
b. Melaksanakan konsultasi dengan guru, administrator, dan orang tua mereka tentang bagaimana
seharusnya ia berbuat terhadap anaknya.
c. Mempelajari fakta-fakta populasi siswa yang mengalami perubahan. d. Melakukan koordinasi
sumber-sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konseling dalam sekolah dengan
masyarakat.
Jelaslah bahwa tugas seorang konselor bersasaran luas, dan tidak terbatas pada pemberian pelayanan
pada anak bimbing (murid atau siswa) semata-mata, melainkan mencakup tugas konseling yang
bersasaran pada penyadaran dan pengertian orang tua siswa dan guru, sehingga terjalin hubungan
antara dirinya selaku konselor dengan orang tua anak bimbing (siswa) dan guru serta sumber-sumber
konseling lainnya, intra sekolah dan ekstra sekolah dapat berjalan lancar..
Namun tugas pokok seorang konselor pada umumnya terletak pada kegiatan pelayanan terencana
terhadap anak bimbingan untuk memecahkan problematikapribadinya yang menghambat kelancaran
proses belajar mengajar di sekolah, baik karena pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal.
Pekerjaan membimbing adalah rumit karena sasamannya ditujukan pada anak bimbing yang sedang
tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan mengandung pengertian perubahan perubahan yang
berhubungan dengan jasmani manusia. Sedangkan perkembangan mengandung arti perubahan
perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan manusia.

4. Tujuan Bimbingan Konseling


1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan
sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989
(UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan
bertaqwa kepada Tuhan. Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani. kepribadian yang mantap dan mandin serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994:5)

2. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Bimbingan
pribadi-sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi - sosial dalam
mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan
untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk
mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Selain dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan Bimbingan dan Konseling dibagi
menjadi sebagai berikut:
a. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:
P a g e | 11

• Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya,Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara
hak dan kewajibannya masing-masing. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan
mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Memiliki pemahaman
dan penerimaan diri secara objektif dankonstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan: baik fisik maupun psikis.Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan
orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
• Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan
martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. • Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim
dengan sesama manusia.
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
b. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait (belajar) adalah:
pelajaran, dan mempersidengan aspek akademikapkan diri menghadapi ujian. Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar,
mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha
memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih
luas.Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
c. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah:
Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma
agama.Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasaipelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan,
kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja. dan
kesejahteraan kerja.lingkungan sosiopsikologis pekerjaan,prospek kerja dan kesejahteraan kerja.
Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli
bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-
kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat Keberhasilan ataukenyamanan dalam suatu karir
amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki (Hikmawati, 2011)
P a g e | 12

BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
1. Bimbingan Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar
konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi
yang dimilikinya 2. Secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah meliputi
Fungsi pengembangan, Fungsi penyaluran. Fungsi adaptasi, dan Fungsi penyesuaian,
3. Macam-macam Pendekatan dalam Bimbingan Konseling meliputi Pendekatan Preventif. Kuratif
atau Korektif, dan Pendekatan Perseveratif. 4. Sasaran dari Bimbingan Konseling bersasaran luas, dan
tidak terbatas pada pemberian pelayanan pada anak bimbing (murid atau siswa) semata mata,
melainkan mencakup tugas konseling yang bersasaran pada penyadaran dan pengertian orang tua
siswa dan guru, sehingga terjalin hubungan antara dirinya selaku konselor dengan orang tua anak
bimbing (siswa) dan guru serta sumber-sumber konseling lainnya, intra sekolah dan ekstra sekolah
dapat berjalan lancar.
5. Tujuan dari Bimbingan Konseling secara umum yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya
yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Sedangkan tujuan secara khusus
yaitu Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan tujuan
perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
2. Saran
1. Semoga dengan adanya makalah ini bisa membantu baik itu, para konselor maupun calon konselor
dalam memahami kliennya.
2. Mampu membantu konselor dalam melaksanakan tugasnya.
3. Seorang konselor dan calon konselor seharusnya memahami pendekatan pendekatan dalam
konseling.
4. Mudah-mudahan makalah ini bisa membatu para mahasiswa khususnya program studi bimbingan
konseling dalam menambah perbendaharaan ilmu konseling.
P a g e | 13

DAFTAR PUSTAKA

Haryono,2010.Bimbingan Konseling (diunduh Asas melalui http://belajarpsikologi.com)


Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling Rajawali bingbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka
Cipta.
Rubino Rubiyanto, dkk. 2008. Bimbingan Konseling SD Surakarta: Badan Penerbit FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan Konseling (Studi dan karier), CV Andi Offset:Yogyakarta.

Yusuf. Syamsu. 2010. Landasan bimbingan dan konseling PT remaja Rosdakarya:Bandung

Anda mungkin juga menyukai