BK Kelompok 7
BK Kelompok 7
MAKALAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
FUNGSI DAN PENDEKATAN BINGBINGAN DAN KONSELING
MERUPAKAN TUGAS MATAKULIAH BINGBINGAN KONSELING DI SD
Dosen pengampu:
Dr.YENA SUMAYANA,S.PD,M.PD
Disusun Oleh:
ALDA NURHAYATI (0501201224)
NURHALIMAH (0501201179)
RIA KOMARIAH (0501201191)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang "Fungsi. Pendekatan, Sasaran dan Tujuan Bimbingan
Konseling". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dr.Yena sumayana,s.pd,m.pd
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. baik dari segi
penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya memperbaiki serta memotivasi, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis
Page |3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu.
Pendidikan yang berkualitas bukan hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya, terdapat tiga
bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian, diantaranya: Bidang administrative dan
kepemimpinan, Bidang Intruksional dan kurikuler, dan Bidang pembinaan siswa (Bimbingan dan
Konseling). Daam makalah ini akan membahas tentang bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan
pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri,
pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap
perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh
peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu, melainkan
untuk seluruh peserta didik.
2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan Bimbingan dan Konseling?
2. Apa fungsi dari Bimbingan dan Konseling? 3. Apa pendekatan dari Bimbingan dan Konseling?
4. Apa sasaran dari Bimbingan dan Konseling? 5. Apa saja yang menjadi tujuan dan Bimbingan dan
Konseling?
3. Tujuan Penulisan Konseling,
1. Dapat mengetahui definisi dari Bimbingan dan 2. Dapat mengetahui fungsi dari Bimbingan dan
Konseling
3. Dapat mengetahui macam-macam pendekatan Bimbingan dan Konseling.
4. Dapat mengetahui sasaran dari Bimbingan dan Konseling.
5. Dapat mengetahui tujuan dari Bimbingan dan Konseling.
Page |5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi pemahaman.
Yatu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa. yaitu fungsi bimbingan dan konseling
membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
Page |6
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi penyaluran
Adalah dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai
dengan minat, bakat, dan ciri kepribadian lainnya. Selain itu pada fungsi penyaluran ini bimbingan
dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-
ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini. konselor perlu bekerja sama dengan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan
Fungsi adaptasi. Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam hal membantu petugas-petugas di
sekolah khususnya guru untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat kemampuan,
kebutuhan peserta didik. yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah
dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, menggunakan) informasi yang dan kebutuhan konseli. Dengan
memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan
konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah Madrasah, memilih metode
dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan
kecepatan konseli
4. Fungsi penyesuaian.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan
dan berkembang secara optimal. yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar
dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif Bimbingan
dan Konseling diarahkan pada terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan bantuan dalam hal
pendekatan, informasi dan orientasi, konsultasi dan komunikasi kepada siswa dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai:
2) .Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa pemahaman ini mencakup:
a) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
b) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah)
terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan.
jabatan pekerjaan dan atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa
3).Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun. mungkin saja siswa
masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi
Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami siswa. yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak)
Konselor melakukan intervensi (memberikan. perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola
berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka
kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
1. Bimbingan Preventif
Pendekatan bimbingan ini menolong seseorang sebelum ia menghadapi masalah. Caranya ialah
dengan menghindari masalah itu (jika memungkinkan), mempersiapkan orang tersebut untuk
menghadapi masalah yang pasti akan dihadapi.dengan member bekal pengetahuan, pemahaman,
sikap, dan ketrampilan untuk menghadapi masalah itu.
3. Bimbingan Perseveratif
Bimbingan ini bertujuan menjaga keaadaan yang telah baik agar tetap baik. meningkatkan yang sudah
baik, mencakup sikap dan sifat yang menguntungkan tercapainya penyesuaian din dan lingkungan,
kesehatan jiwa yang dimilikinya. esehatan jasmani, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang sehat,
biasaan cara belajar atau bergaul yang baik dan sebagainya.
Bimbingan dapat dilakukan secara individual dan kelompok, sehingga ada pendekatan individu dan
pendekatan kelompok, yaitu:
a. Pendekatan Individu
Pendekatan bimbingan individu dilakukan dengan pendekatan perseorangan. Tiap orang dicoba
didekati, dipahami dan ditolong secara perseorangan. Pendekatan ini dilakukan melalui wawancara
langsung denagn individu. Dalam pendekatan ini terdapat hubungan yang dinamis. Individu merasa
diterima dan dimengerti ooleh pembimbing. Dalam hubungan tersebut pembimbing menerima
individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu merasakan ada orang yang mengerti
masalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya. Adapun Pendekatan
bimbingan individu mencakup:
1. Informasi individual
2. Penasihatan individual
3. Pengajaran remedial individual
4. Penyuluhan individual
Page |9
b. Pendekatan Kelompok
Pendekatan bimbingan kelompok diberikan oleh pembimbing per kelompok.Beberapa orang yang
bermasalah sama, atau yang dapat memperoleh manfaat dari pembimbingan kelompok. Menurut
(Haryono, 2010) Bimbingan kelompokPendekatan bimbingan kelompok diberikan oleh pembimbing
per kelompok. Beberapa orang yang bermasalah sama, atau yang dapat memperoleh manfaat dari
pembimbingan kelompok. Menurut (Haryono, 2010) Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tida
kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok. sedang (7-12 orang), dan kelompok besar
(13-20 orang). Dalam Pendekatan bimbingan kelompok mencakup:
1. Informasi kelompok
2. Penasihatan kelompok
3. Penyuluhan kelompok
4. Karya wisata
5. Belajar kelompok
6. Kerja kelompok
7. Diskusi kelompok
8. Kegiatan club/pramuka
Dalam kaitannya dengan tugas konselor tersebut, komisi bimbingan di Amerika Serikat menyarankan
agar job description (gambaran pekerjaan) bagi konselor disekolah terdiri dari tugas-tugas sebagai
berikut:
a. Memberikan konseling kepada murid.
b. Melaksanakan konsultasi dengan guru, administrator, dan orang tua mereka tentang bagaimana
seharusnya ia berbuat terhadap anaknya.
c. Mempelajari fakta-fakta populasi siswa yang mengalami perubahan. d. Melakukan koordinasi
sumber-sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konseling dalam sekolah dengan
masyarakat.
Jelaslah bahwa tugas seorang konselor bersasaran luas, dan tidak terbatas pada pemberian pelayanan
pada anak bimbing (murid atau siswa) semata-mata, melainkan mencakup tugas konseling yang
bersasaran pada penyadaran dan pengertian orang tua siswa dan guru, sehingga terjalin hubungan
antara dirinya selaku konselor dengan orang tua anak bimbing (siswa) dan guru serta sumber-sumber
konseling lainnya, intra sekolah dan ekstra sekolah dapat berjalan lancar..
Namun tugas pokok seorang konselor pada umumnya terletak pada kegiatan pelayanan terencana
terhadap anak bimbingan untuk memecahkan problematikapribadinya yang menghambat kelancaran
proses belajar mengajar di sekolah, baik karena pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal.
Pekerjaan membimbing adalah rumit karena sasamannya ditujukan pada anak bimbing yang sedang
tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan mengandung pengertian perubahan perubahan yang
berhubungan dengan jasmani manusia. Sedangkan perkembangan mengandung arti perubahan
perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan manusia.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Bimbingan
pribadi-sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi - sosial dalam
mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan
untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk
mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Selain dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan Bimbingan dan Konseling dibagi
menjadi sebagai berikut:
a. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:
P a g e | 11
• Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya,Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara
hak dan kewajibannya masing-masing. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan
mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Memiliki pemahaman
dan penerimaan diri secara objektif dankonstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan: baik fisik maupun psikis.Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan
orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
• Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan
martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. • Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim
dengan sesama manusia.
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
b. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait (belajar) adalah:
pelajaran, dan mempersidengan aspek akademikapkan diri menghadapi ujian. Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar,
mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha
memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih
luas.Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
c. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah:
Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma
agama.Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasaipelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan,
kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja. dan
kesejahteraan kerja.lingkungan sosiopsikologis pekerjaan,prospek kerja dan kesejahteraan kerja.
Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli
bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-
kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat Keberhasilan ataukenyamanan dalam suatu karir
amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki (Hikmawati, 2011)
P a g e | 12
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
1. Bimbingan Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar
konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi
yang dimilikinya 2. Secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah meliputi
Fungsi pengembangan, Fungsi penyaluran. Fungsi adaptasi, dan Fungsi penyesuaian,
3. Macam-macam Pendekatan dalam Bimbingan Konseling meliputi Pendekatan Preventif. Kuratif
atau Korektif, dan Pendekatan Perseveratif. 4. Sasaran dari Bimbingan Konseling bersasaran luas, dan
tidak terbatas pada pemberian pelayanan pada anak bimbing (murid atau siswa) semata mata,
melainkan mencakup tugas konseling yang bersasaran pada penyadaran dan pengertian orang tua
siswa dan guru, sehingga terjalin hubungan antara dirinya selaku konselor dengan orang tua anak
bimbing (siswa) dan guru serta sumber-sumber konseling lainnya, intra sekolah dan ekstra sekolah
dapat berjalan lancar.
5. Tujuan dari Bimbingan Konseling secara umum yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya
yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Sedangkan tujuan secara khusus
yaitu Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan tujuan
perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
2. Saran
1. Semoga dengan adanya makalah ini bisa membantu baik itu, para konselor maupun calon konselor
dalam memahami kliennya.
2. Mampu membantu konselor dalam melaksanakan tugasnya.
3. Seorang konselor dan calon konselor seharusnya memahami pendekatan pendekatan dalam
konseling.
4. Mudah-mudahan makalah ini bisa membatu para mahasiswa khususnya program studi bimbingan
konseling dalam menambah perbendaharaan ilmu konseling.
P a g e | 13
DAFTAR PUSTAKA