Anda di halaman 1dari 3

D

I
S
U
S
U
N
OLEH:
1)Tika nur sabrina aryudha
Kelas : IX.6 (9.6)
Mapel : Bahasa Indonesia Cerpen

Guru pembimbing : Ibu Arbaiyah,S.Pd


DINO SI CEROBOH

Pada suatu hari ada Dino dan Diki yang sudah menjadi sahabat lama. Kedua sahabat tersebut
sedang merasa bahagia karena akan pergi ke pasar untuk membeli sepatu baru. Kesenangan lebih
dirasakan oleh Dino, selain bisa membeli sepatu sendiri, Dino juga bisa membelikan sepatu untuk
sahabatnya Diki.

Setelah berkeliling pasar, akhirnya mereka mendapatkan sepatu futsal impiannya di sebuah
toko. Di toko tersebut terdapat banyak jenis sepatu yang sempat membingungkan untuk dipilih, dari
sekian banyak sepatu hanya ada satu yang pas di hati. Kedua sepatu tersebut di dapatkannya dengan
harga Rp. 300.000.Namun ada kendala ketika Dino ingin membayar sepatu tersebut, karena uang
cash Dino hanya Rp. 100.000, lalu Dino menyuruh Diki untuk mengambil uang di ATMnya. Dino
menyerahkan dompetnya pada Diki dan mempercayakannya untuk mengambil uang. “Hai, dik coba
kesini…!” Dino memanggil Diki. Giri bertanya dengan wajah kebingungan “Ada apa No, ini bagaimana
enaknya?”
Gino menjawab “Dik aku boleh minta tolong, ambilkan uangku Rp 200.000 saja di ATM. Dik
kamu sudah tau cara tarik tunai melalui mesin ATM?”Dengan reflek Diki menjawab dengan sedikit
kesal “Jangan remehkan aku, aku juga tau bagaimana cara mengambil uang di mesin ATM”.

“Okelah, ini dompetku bawa saja dan ambil ATM nya untuk tarik tunai. Segera hubungi aku
Dik jika nanti terjadi apa-apa. Oh iya, jangan terlalu lama-lama, takutnya nanti jika aku menunggu
terlalu lama penjualnya mengira aku tidak punya uang untuk membeli”. “Oke aku otw dulu, nanti
hubungi kamu langsung jika penarikan uang telah berhasil”.

“Aku tunggu disini, ya sudah cepat berangkat, ingat jangan membuat aku terlalu lama
menunggu” dino berkata dengan tidak sabaran. Dino menunggu Diki hingga 15 menit, hingga
akhirnya mendapat telfon dari Diki dengan sedikit ketakutan dan berkata “Waduh No celaka kita.”
Gino menjawab dengan kebingungan “Celaka apanya dik gimana ada apa?”

“Parah Din, uang di mesin ATM tak bisa di ambil. Kartu ATMmu hampir sama dengan ATM ku
yang di tolak terus. Aku juga sudah mencoba menanyakan pada satpam, katanya kalo terus di
masukin akan ke rejeck terus”. Diki menjelaskan dengan panjang lebar. “Wah masa sih Dik, yang
benar saja kamu?” Dino bertanya dengan penuh curiga, soalnya kartu ATMnya baru saja diperbarui.

“Terus kita harus bagaimana ini, apa mending tidak perlu membeli sepatu? Solusi yang terbaik
memang perlu dibatalkan membeli sepatunya. Untuk memastikannya besok aku coba tanya
langsung ke pihak distributor untuk memperbaikinya supaya bisa mendapatkan harga semakin
murah. Namun Dino masih penasaran dan bertanya lagi “Emang kartu mana yang kamu masukin
Gir?”. Diki menjawab dengan santai dan tidak merasa bersalah, “Kartu yang aku masukin tadi kartu
yang ada nama, tanggal lahir dan fotomu”. “Ya ampun Dinoooo, sampai tahun depan pun gak bakal
bisa keluar uangnya dengan menggunakan kartu itu. Kartu yang kamu gunakan itu kartu KTP dan gak
mungkin bisa kamu gunakan untuk mengambil uang di ATM”.

Anda mungkin juga menyukai