MAKALAH
MAKALAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia serta kasih
sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Konflik Rumah Tangga. Di
Indonesia tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir,
penutup paara Nabi sekaligus satu-satunnya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, tidak lupa pula kami ucapkan ucapkan terima kasih kepada Bapak Kemas
Muhammad Gemilang, S.H.I., MH selaku dosen mata kuliah Bimbingan Perkawinan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis.
Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Upaya Menghindari Konflik dalam Rumah Tangga.....................................4
B. Penyebab Konflik Rumah Tangga..............................................................12
C. Penyelesaian Konflik dalam Rumah Tangga..............................................19
D. Studi Kasus...............................................................................................................
BAB III.................................................................................................................25
PENUTUP.............................................................................................................25
A. Kesimpulan.................................................................................................25
B. Saran..........................................................................................................26
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik dalam sebuah rumah tangga adalah suatu hal yang dapat
dikatakan pasti adanya dan mustahil sebuah rumah tangga tidak mengalami yang
namanya konflik/masalah. Konflik sendiri menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah percekcokan, perselisahan atau pertentangan. 1 Oleh
karena itu, konflik adalah perselihan yang terjadi dalam sebuah rumah
tangga yang tentunya diawali dengan adanya masalah. Tingakatan masalah
itu sendiri beragam, ada masalah yang tingkatannya ringan, sedang dan
besar yang berpotensi menimbulkan terjadinya perselisihan dalam rumah
tangga tergantung yang mengalami masalah tersebut.
Konflik yang terjadi tidak jarang menguras tenaga, pikiran, serta emosi.
Konflik bisa terjadi baik antara suami dengan istri, orang tua dengan anak, atau
kakak dengan adik. Penyebab dari konflik bisa berasal dari dalam ataupun luar
keluarga tersebut. faktor dari dalam yang dapat menyebabkan konflik dalam
keluarga seperti selisih paham antara anggota keluarga, komunikasi yang buruk
dalam keluarga, dan lain-lain. Faktor dari luar keluarga misalnya adanya orang
ketiga, atau masalah belum terselesaikan dalam pekerjaan yang memengaruhi
buruknya komunikasi dalam keluarga.
1
menyelesaikan konflik dengan melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun
secara verbal.2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2 Abdul Ghany, “Konflik Rumah Tangga Dalam Al-Quran”, Jurnal Rausyan Fikr, Vol.
16, No.2 (Desember, 2020), hlm. 284.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
8. Menerapkan ajaran islam dalam rangka untuk memelihara dan menjaga
keutuhan rumah tangga serta merasa tanggu jawab terhadap pendidikan
agama keluarga.
9. Kemesraan, kebahagiaan, dan ketenangan hidup istri bersam suami
adalah sesuatu yang paling mahal dan tidak ada yang bisa
menandinginya.
10. Memilih tetangga yang baik dan menjauhi tetangga yang buruk karna
tetangga bisa memberi pengaruh yang besar baik dari sisi kebaikan dan
keburukan.
11. Menghindarkan rumah tangga dari segala perkara yang menjadi sebab
terjadinya thalak.
12. Mengambil pelajaran dari kasus dan peristiwa perceraian orang lain,
mempelajari berbagai sebab dan faktor yang mengakibatkan
percekcokan sampai terjadi perceraian, sebab orang yang berbahagia
adalah orang yang mengambil pelajaran dari peristiwa orang lain, dan
orang yang celaka adalah orang mengambil pelajaran dari peristiwa
yang menimpa diri sendiri.
13. Menjauhkan diri dari pandangan yang diharamkan, karena yang
demikian itu merupakan panah iblis yang bisa menjerumuskan diri
kepada perbuatan haram, atau sang suami kurang puas dan
merendahkan isteri sehingga muncul percekcokan dan pertengkaran.
14. Bersikap wajar dalam mengawasi isteri dan selalu mengambil jalan
tengah antara memata-matai dan bersikap was-was dan antara sikap
lalai dan cemburu buta.
15. Seorang isteri wajib bersikap baik dan menaruh kasih sayang kepada
keluarga dan kerabat suami karena demikian itu bagian dari berbuat
baik kepada suaminya sehingga kecintaan suami kepadanya semakin
dalam.
B. Penyebab Konflik Rumah Tangga
4
Konflik-konflik dalam perkawinan yang menyebabkan keretakan hubungan
suami-istri atau bahkan menyebabkan perceraian, biasanya bersumberkan pada
kepribadian suami istri dan hal-hal yang erat kaitannya dengan perkawinan.4
5
Watak-watak kepribadian yang tidak cocok untuk menjalin
hubungan perkawinan dan apabila ini dimiliki sepasang suami istri
maka akan terjadi konflik dalam kehidupan perkawinannya, misalnya
egois, tertutup, keras kepala, mudah tersinggung, defensif, berusaha
membenarkan atau menutupi kesalahannya, selalu curiga, kurang
percaya diri. Apabila sifat ini dibawa dalam kehidupan perkawinan
maka akan menimbulkan konflik, kejengkelan, kebencian dan tidak
jarang membuat perkawinan berantakan.
b. Kehidupan sosial
6
dan ada kehendak untuk membahagiakan pasangan, kesetiaan dan
penyerahan diri secara total.
c. Pendidikan anak
d. Masalah agama
7
tuanya atau merasa mempunyai tanggung jawab penuh terhadap
kakak-adiknya. Untuk memasuki kehidupan keluarga suami istri harus
sudah bisa mandiri dan berusaha mempersatukan dua keluarga dari
suami-istri.
Suatu konflik keluarga yang sedang terjadi dapat berdampak positif maupun
negative tergantung dari cara, sikap, dan pola pikir dalam mengelolanya. Konflik
keluarga bagaimanapun bentuknya harus dihadapi, diselesaikan dan dicari
solusinya. Konflik keluarga yang bersifat negatif jika tidak segera di atasi dapat
menyebabkan situasi atau hubungan keluarga semakin memburuk, oleh karena itu
perlu dilakukan strategi-strategi dalam menyelesaikan konflik tersebut yakni
dengan pendekatan resolusi konflik.
8
cara mengalihkan pembicaran dari permasalahan yang sedang dibahas. Mengalah
dilakukan dengan cara salah satu pasangan mengalah terhadap pasangannya tanpa
menyelesaikan konflik yang terjadi. Diskusi dilakukan dengan tujuan untuk
mencari alternative yang paling dapat memuaskan aspirasi kedua bela pihak.
Kompetensi salah satu pasangan akan berusaha agar pendapatnyalah yang
digunakan dalam menyelesaikan konflik. Pada kompetensi, salah satu pasangan
mencari-cari kesalahan atau menyalahkan pasangan, atau dapat juga dengan cara
membujuk/merayu pasangan bahkan dengan cara memaksa secara langsung,
sehingga pada akhirnya pasangannya akan mengalah.
1. Bicarakan masalah yang muncul diwaktu yang tepat dan usahakan agar
saat membicarakan masalah tersebut tidak dalam keadaan marah. Setiap
masalah pasti ada solusinya dan hanya perlu dibicarakan dengan baik.
Sebaiknya hindari membicarakan masalah yang berat saat larut malam
atau saat pasangan maupun anak sedang melakukan aktifitas yang lain,
hal ini bisa memicu timbulnya konflik baru dalam keluarga.
2. Usahakan agar anda membicarakan masalah dengan lemah lembut dan
tanpa kata-kata yang bisa menyakiti hati anggota keluarga yang akan
anda ajak bicara dan berterusteranglah. Jangan berbohong (baca bahaya
9
berbohong) memaki, menyebut nama dengan nada yang keras maupun
melakukan kekerasan fisik. Hal tersebut tidak akan menyelesaikan
masalah justru akan memperparah konflik yang sedang terjadi. Ingatlah
juga bahwa seorang istri harus selalu menuruti perintah suaminya karena
hal itu adalah salah satu kewajiban istri terhadap suami dan hukum
melawan suami menurit islam adalah haram.
3. Pikirkan jalan keluar yang terbaik yang bisa diambil oleh semua pihak
dengan saling menghormati pendapat masing-masing. Bila perlu
mintalah nasihat mediator atau orang lain yang kiranya cukup
berpengalaman dan dianggap memiliki kemampuan untuk meredakan
masalah yang terjadi dengan mengambil jalan tengah.
4. Lakukan hal yang telah disepakati bersama dan berusahalah untuk
menepatinya karena jalan keluar yang telah disepakati bersama adalah
keputusan terbaik yang bisa diambil untuk menyelesaikan konflik dalam
rumah tangga dan berusahalah untuk selalu membangun rumah tangga
dalam islam dan dilandasi dengan dasar agama yang kuat.
D. Studi Kasus
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah hendaknya
kita menghindari konflik dalam rumah tangga. Adapun upaya yang harus kita
lakukan untuk menghindari konflik dalam rumah tangga adalah sebelum menikah
hendaknya berfikir masak-masak, mempelajari ilmu yang bermanfaat, beramal
shaleh, bersikap lapang dada untuk menerima kekurangan dan kelemahan
masingmasing serta berusaha menumbuhkan rasa kasih saying dan sikap pemaaf,
bagi orang yang hendak menikah hendaknya hati-hati dalam mencari jodoh
hingga menemukan calon yang benar-benar cocok yang sesuai dengan
harapannya, sehingga mampu mewujudkan kehidupan damai, bahagia dan
tentram, menerapkan ajaran islam dalam rangka untuk memelihara dan menjaga
keutuhan rumah tangga serta merasa tanggung jawab terhadap pendidikan agama
keluarga, dan kemesraan, kebahagiaan, dan ketenangan hidup istri bersam suami
adalah sesuatu yang paling mahal dan tidak ada yang bisa menandinginya walau
dengan orang tua dan keluarga.
11
bahagia bersama, dan masing-masing merasa tenang dan tenteram asal semua
pihak mau merealisasikan ajaran Islam.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Atieka, Nurul. 2011. “Mengatasi Konflik Rumah Tangga (Studi BK Keluarga)”. Jurnal
GUIDENA. Vol.1. No.1.
Dewi, Eva Meizara Puspita dan Basti. 2008. “Konflik Perkawinan dan Model
Penyelesaian Konflik Pada Pasangan Suami Istri”. Jurnal Psikologi. Vol. 2. No. 1.
Ghany, Abdul. 2020. “Konflik Rumah Tangga Dalam Al-Quran”. Jurnal Rausyan Fikr. Vol.
16. No.2.
Haryati. 2017. “Penyesuaian pernikahan dan Model Resolusi Konflik pada Menantu
Perempuan yang Tinggal Serumah dengan Mertua”. Jurnal Psikoborneo. Vol. 5
No. 4.
Wirawan. 2016. Keluarga dalam Dunia Modern, Tantangan dan Pembinaannya. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Anggi Yus Susilowati dan Andi Susanto. 2020. “Strategi Penyelesaian Konflik dalam
Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19”. Hasanddin Journal Of Sociology (HJS).
Vol. 2. No. 2.
iii