Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN KOMUNIKASI MASA DALAM ERA DIGITAL

Disusun oleh :

Given Angeline Vredes Marvalenta (22230093)

Ica Nurul Fauziyah (22230084)

Irmawati (22230099)

Mohamad Zaelani Pasaribu (22230118)

Putri Ayu Septiani (22230112)

Rizkia Eka Seftiana (22230100)

Sahna Tiara (22230115)

Salsabila Deabama (22230083)

Tegar Budi Satria (22230096)

Yemima Avryana Ginting (22230110)

Program Studi Ilmu Komunikasi

Akademi Komunikasi Media Radio Dan Televisi Jakarta 2023

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat- Nya kelompok kami dapat menyelesaikan paper mengenai “Perkembangan
Komunikasi Masa Dalam Era Digital” Maksud serta tujuan dari penulisan paper ini
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Pak Prof. Dr. Rajab Ritonga selaku
dosen pengampu.

Kami telah berusaha sebaik mungkin dalam menyusun paper ini dan
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada. Oleh sebab itu, Kami
mengharapkan kritik juga saran yang membangun guna memperbaiki makalah yang
telah dibuat.

Akhir kata, Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan paper ini dari awal sampai akhir. Semoga apa yang sudah Kami
tuliskan dalam paper ini dapat memberi manfaat dan wawasan baru bagi para
pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN

Komunikasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman
purba. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara kita berkomunikasi secara drastis
Rahmawati, (Y.,&Aryanto, D. P. 2018) . Era digital, yang ditandai dengan adopsi luas
internet dan perangkat elektronik, telah mempengaruhi segala aspek kehidupan
manusia, termasuk cara kita berinteraksi dan berkomunikasi.

Meskipun ada banyak manfaat yang ditawarkan oleh teknologi komunikasi


modern, fenomena-fenomena yang menimbulkan masalah juga muncul. Salah satu
masalah yang muncul adalah kesulitan membedakan antara informasi yang valid dan
informasi yang tidak valid atau palsu. Media sosial dan platform digital memberikan
kemampuan kepada siapa saja untuk menyebarkan informasi dengan cepat, tanpa
pengawasan yang memadai. Hal ini telah memicu penyebaran berita palsu (hoaks)
yang dapat memiliki konsekuensi serius dalam masyarakat (Susanto, A. B. 2018)

Masalah lainnya yang muncul adalah hilangnya kualitas komunikasi


interpersonal. Meskipun teknologi telah memungkinkan kita untuk terhubung dengan
orang-orang di seluruh dunia, sering kali komunikasi tersebut menjadi dangkal dan
kurang bermakna. Rahmawati (Y.,& Aryanto, D.P.2018).Ketergantungan yang
semakin besar pada teknologi komunikasi juga dapat mengganggu kemampuan kita
dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat.

Tujuan dari paper ini adalah untuk membahas fenomena-fenomena tersebut


dengan lebih mendalam dan menyajikan pemahaman yang lebih komprehensif. Paper
ini akan mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber yang relevan, termasuk
penelitian-penelitian yang telah dilakukan di bidang ini. Dengan memahami masalah-
masalah yang muncul dalam komunikasi masa kini, besar harapan kami agar kita
dapat mengembangkan pendekatan yang lebih baik dalam menggunakan teknologi
komunikasi, meminimalkan dampak negatifnya, dan memaksimalkan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dalam tulisan ini, kami akan membahas mengenai fenomena yang terjadi
di dalam komunikasi masa kini dan masalah yang muncul seiring dengan
berkembangnya teknologi. Kami akan membahas mengenai pentingnya pemahaman
terhadap fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi saat ini serta implikasi yang
timbul dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, paper ini diharapkan dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi pembaca dan mengilustrasikan pentingnya
kesadaran dan pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi fenomena komunikasi
di masa kini.

BAB II

Teori Komunikasi Massa

Terdapat 2 teori yang relevan dengan fenomena kasus yang kami ambil yaitu
agenda setting dan determinisme teknologi .Dimana teori Agenda Setting dan
Determinisme teknologi berhubungan dengan media massa yang dianggap penting
oleh masyarakat, Sedangkan teori Determinisme Teknologi berhubungan dengan
Interaksi

1. Teori Agenda Setting

pengertian agenda setting dapat dipahami sebagai pengaturan atau


penyusunan agenda/acara/kegiatan. Hal ini sesuai dengan istilah yang
dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi Indonesia sebagai penentuan atau
penyusunan agenda. Lihat misalnya terjemahan dari pendapat Stephen W.
Littlejohn dan Karen A. Foss dalam (Hamdan, 2009: 415), peran media massa
dalam penyusunan agenda acara atau kegiatan seseorang. Menurut (Maxwell E.
McCombs dan Donald L. Shaw) percaya bahwa media massa memiliki kemampuan
untuk mentransfer hal yang menonjol yang dimiliki sebuah berita dari news
agenda mereka kepada public agenda. Pada saatnya, media massa mampu
membuat apa yang penting menurutnya, menjadi penting pula bagi masyarakat.
(Nuruddin, 2007: 195).

b) Menurut Bernard C. Cohen agenda setting theory adalah teori yang


menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran
dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran
dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik
serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa.
2. Teori Determinisme Teknologi

Teori Determinisme Teknologi pertama kali dikemukakan oleh Marshall


McLuhan di tahun 1962 melalui tulisannya yang berjudul The Gutenberg Galaxy: The
Making of Typographic Man dengan pokok gagasan dari teori ini adalah bahwa pola
kehidupan masyarakat manusia, khususnya aspek interaksi sosial diantara mereka,
ditentukan oleh perkembangan dan jenis teknologi yang dikonsumsi oleh masyarakat
itu sendiri (McLuhan.1994:108). McLuhan berpendapat bahwa media merupakan
faktor utama yang paling mempengaruhi hal lainnya. Secara umum, teori
determinisme teknologi ini berusaha menjelaskan bagaimana sebuah teknologi
terutama media sangat berpengaruh dalam menentukan bagaimana individu dalam
masyarakat memikirkan, merasakan dan melakukan suatu tindakan tertentu.

Teori determinisme teknologi semakin berkembang seiring dengan


perkembangan teknologi komunikasi yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan media massa juga interaksi sosial antar sesama manusia dengan
ditemukan dan masuknya internet dalam kehidupan sehari-hari. Internet mengubah
dunia sekaligus manusia. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi melahirkan
media baru atau media sosial sebagai media interaktif yang menggunakan jaringan
internet membuat seluruh belahan dunia terhubung dengan mudah. Lebih luas
diungkapkan bahwa media baru yang muncul akibat inovasi teknologi dalam bidang
media meliputi televisi kabel, satellites, teknologi optic fiber dan komputer. Dengan
teknologi seperti ini, pengguna bisa secara interaktif membuat pilihan serta
menyediakan respon produk media secara beragam (Croteau,1997:12).

Determinisme teknologi berawal dari asumsi bahwa teknologi adalah kekuatan


kunci dalam mengatur masyarakat. Kedua, masyarakat harus tunduk pada perubahan
yang terjadi dalam dunia teknologi itu (Smith dalam Saefullah, 2007:28). Jika dikaitkan
dengan tutupnya media sosial Path, maka dapat dipaparkan bahwa teknologi
membentuk manusia bagaimana ia berfikir, bersikap dan menentukan pilihannya dan
kehadiran media baru ini semakin membuat koneksi antar manusia menjadi lebih
mudah terhubung dalam berinteraksi sekaligus mendapatkan informasi yang
dibutuhkannya karena manusia adalah objek dari teknologi itu sendiri.
Kedua teori ini memberikan landasan yang kuat untuk memahami peran media
massa dalam membentuk persepsi, keyakinan, dan perilaku masyarakat. Selain dua
teori tersebut, masih ada teori-teori lain yang relevan dalam komunikasi massa,
seperti Cultivation Theory, Media Equation Theory , Hypodermic Needle Theory
Namun, dalam paper ini, fokus akan diberikan pada Agenda Setting Theory dan
Determinisme Teknologi sebagai teori-teori utama yang relevan dalam konteks
perkembangan komunikasi massa dalam era digital.

BAB III
Metode Penelitian

Literature review adalah analisis kritis terhadap penelitian yang ada pada topik
tertentu. Metode ini adalah ringkasan dan evaluasi tentang pengetahuan terkini dalam
tentang topik yang secara spesifik ditentukan. Dalam literature review biasanya
disertakan dalam makalah penelitian, disertasi, dan dokumen akademik lainnya.
Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
pengetahuan saat ini dari suatu topik, mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian
yang ada, dan menyarankan area untuk studi lebih lanjut.

Bab ini akan menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian
ini akan mengandalkan penelitian orang lain sebagai sumber data yang relevan. Oleh
karena itu, metode yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian asli yang menjadi rujukan. Penelitian ini
mengadopsi metode literature review, yaitu peninjauan dan analisis literatur yang
telah ada. Data yang dikumpulkan melalui pencarian literatur terkait dengan
perkembangan komunikasi massa dalam era digital. Peneliti menggunakan basis data
akademik dan perpustakaan digital untuk mengidentifikasi artikel, buku, jurnal, dan
sumber sumber lain nya yang cukup relevan dengan topik penelitian.

Saat ini indikasi terjadinya perkembangan komunikasi massa di era digital semakin
menguat. Pemanfaatan teknologi dalam media massa merupakan keniscayaan yang
tidak dapat dihindari. Internet menjadi pendorong utama tumbuhnya konvergensi
media yang memungkinkan menyatunya ragam media konveregensi yang kemudian
dapat diakses melalu internet . Ketergantungan menggunakan teknologi komunikasi
telah menjadi bagian penting keberlangsungan peradaban manusia dimassa depan.
Perubahan individu mendapatkan informasi melalui media massa seperti suarat
kabar, majalah, buku, televisi, dan radio. Era media konvensional memberikan
pengaruh penting dalam memberikan informasi.

Menurut Baidu, (2014) Berkat teknologi baru seperti internet segala kebutuhan
manusia dapat dipenuhi. Mulai dari kebutuhan untuk bersosialisasi, mengakses
informasi sampai kepada pemenuhan kebutuhan hiburan. Kini, kehadirannya lebih
dimanfaatkan sebagai media sosial oleh masyarakat ( Baidu, 2014: 15 dalam Soliha,
2015:2). Melihat karakterisitk media sosial yang menciptakan interaksi dan sarana
berbagai virtual membuat media online melirik untuk mengarahkan pengguna media
sosial mengunjungi media online. Tidak hanya berlomba dengan jumlah traffic
kunjungan, media sosial juga berlomba meningkatkan followers dengan asumi,
semakin banyak followes akan semakin tinggi interaksi virtual dimedia online.

Dalam melakukan metode ini, penting bagi peneliti untuk memastikan bahwa
literatur yang digunakan adalah kredibel, terpercaya, dan relevan dengan topik
penelitian. Selain itu, peneliti juga harus mampu menyusun dan mengorganisir data
dengan baik agar dapat menghasilkan pemahaman yang komprehensif dan
menyeluruh tentang fenomena yang dibahas. Metode literature review memungkinkan
peneliti untuk mengumpulkan data secara efisien dan mengakses pengetahuan yang
telah ada dalam bidang komunikasi massa. Dengan mengandalkan penelitian
sebelumnya, penelitian ini dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang perkembangan komunikasi massa dalam era digital dan menganalisis
berbagai perspektif yang telah dikemukakan oleh para peneliti sebelumnya.

BAB VI
Pembahasan
Bab ini akan menyajikan kesimpulan dan membahas hasil analisis dan diskusi
tentang perkembangan komunikasi massa dalam era digital. Selain itu, akan
dijelaskan pula beberapa masalah yang muncul dalam komunikasi massa dalam era
digital dan beberapa jalan keluar nya. Analisis dan diskusi yang dilakukan
menunjukkan bahwa komunikasi massa mengalami perkembangan yang signifikan
dalam era digital. Perubahan dalam produksi, distribusi, dan konsumsi media telah
mempengaruhi cara masyarakat memperoleh informasi, berinteraksi, dan membentuk
opini. Internet dan platform media sosial telah menjadi kekuatan pendorong utama
dalam perubahan ini, memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses
komunikasi.

Dalam pembahasan, kita telah mengidentifikasi fenomena-fenomena


komunikasi yang muncul dalam era digital, seperti penyebaran berita palsu (hoaks)
dan hilangnya kualitas komunikasi interpersonal. Kami juga telah mempertimbangkan
teori-teori yang relevan, seperti teori Agenda Setting dan teori Determinisme
Teknologi, untuk memahami implikasi dari perkembangan teknologi komunikasi dalam
masyarakat.

Penggunaan media sosial yang sangat luas dalam di hampir semua segi
kehidupan manusia memiliki dampak yang besar, baik dampak yang baik dan
mendukung kehidupan, maupun dampak buruk, yang walaupun tidak merusak, tetapi
cukup mengganggu atau menghambat kehidupan individu maupun kelompok. Media
sosial telah memungkinkan lahirnya bentuk baru dari organisasi sosial dan interaksi
sosial berbasis jaringan informasi elektronik. Walaupun teknologi informasi tidak
secara langsung menyebabkan perubahan sosial, namun teknologi ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari banyaknya pergerakan dalam perubahan sosial.

Dengan adanya media sosial yang membuat semua orang dapat menggunakan
tanpa harus berada pada status sosial tertentu, seseorang dapat berinteraksi sosial
dengan identitas baru, yaitu anggota masyarakat berjejaring. Perkembangan teknologi
informasi, memudahkan tersebarnya informasi didunia digital. Salah satunya melalui
media sosial Tidak bisa dipungkuri banyak informasi yang tersebar, sebagian berisi
informasi hoax.Persebaran informasi hoax di media sosial akan membuat resah dan
tidak tepat sasaran menjatuhkan pilihan, Hal ini menyebabkan perlunya Pengabdian
Kepada Masyarakat dengan tema Literasi digital menangkal berita hoax Kegiatan ini
bertujuan agar remaja memiliki kemampuan berliterasi di dunia digital.

Fenomena penyebaran berita palsu menjadi perhatian utama dalam era digital.
Kemudahan dan kecepatan dalam menyebarkan informasi melalui media sosial dan
platform digital menyebabkan penyebaran hoaks yang dapat memiliki dampak negatif
dalam masyarakat. Masalah ini memerlukan upaya serius dalam mengembangkan
strategi untuk mendeteksi dan memerangi penyebaran berita palsu, termasuk melalui
pendidikan media dan pengawasan yang lebih ketat pada konten yang dipublikasikan.

Adapun beberapa jalan keluar dan solusi yang mungkin untuk mengatasi
masalah yang teridentifikasi. Misalnya, pentingnya literasi media dan pengembangan
keterampilan kritis dalam mengonsumsi konten media dapat membantu masyarakat
dalam memfilter dan memverifikasi informasi yang mereka terima. Selain itu, regulasi
yang efektif terhadap media sosial dan perlindungan privasi individu juga merupakan
langkah penting dalam menghadapi masalah yang muncul. Keterampilan kritis dalam
memverifikasi informasi menjadi juga sangat penting, serta perlunya upaya kolaboratif
dari pihak media, platform digital, dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Media Sosial. Diakses dari:


https://www.bps.go.id/publication/2021/02/23/aa32f1d3d220fa9a12107a00/statistik-
media-sosial-2020.html
Soliha, S. F. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan
Kecemasan Sosian [Level of Dependence on User of Social Media and Social
Anxiety]. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 1-10.

Susanto, A. B. (2018). Dampak Penggunaan Media Sosial pada Interaksi Sosial


Remaja. Jurnal Psikologi Udayana.

Sujarweni, V. W., & Fitrianingsih, A. (2017). Hoaks sebagai Bentuk Kekerasan


Komunikasi dalam Ruang Publik Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi.

Rahmawati, Y., & Aryanto, D. P. (2018). Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap
Kualitas Komunikasi Antarpribadi (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga).

Elfi, .R (2018). Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi.


Jurnal Simbolika Research and Learning in Communication Study.

Primayana, K. H., & Dewi, P. Y. A. (2021) Manajemen pendidikan dalam moderasi


beragama di era disrupsi digital.

Rozi, F., Gunawan. B, & Puji, K.L.(2019) Jurnal Kreasi Seni dan Budaya.
garuda.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai