Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ASAL MULA DAN BERAKHIRNYA NEGARA

Disusun oleh:
NAMA ANGGOTA:
1. SUCI DESTIANI (23HK005)
2. AISYAH FITRI (23HK001)
3. BAIT BAI SAKY (23HK008)

PROGRAM STUDI S1 HUKUM


UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Ilmu Negara”

Solawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw, yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat manusia.

Makalah ini merupakan satu diantara tugas mata kuliah Ilmu Negara di program studi
Hukum pada Universitas Teknologi Mataram.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan pada makalah ini
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 20 Oktober 2023


DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
BAB I
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..
MATETI I
1. ASAL MULA NEGARA………………………………………………………………..
2. PENDEKATAN FAKTUAL…………………………………………………………….
3. PENDEKATAN TEORI…………………………………………………………………
4. TEORI KETUHANAN…………………………………………………………………….
5. TEORI HUKUM ALAM…………………………………………………………………..
6. TEORI KEKUASAAN……………………………………………………………………..
7. TEORI PERJANJIAN……………………………………………………………………..
8. TEORI ORGANIS………………………………………………………………………….
9. TEORI GARIS KEKELUARGAAN……………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………
MATERI II
1. PENGERTIAN NEGARA…………………………………………………………………
2. REZIM……………………………………………………………………………………..
3. APARAT…………………………………………………………………………………...
4. BIROGRASI……………………………………………………………………………….
5. KEBIJAKAN………………………………………………………………………………
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………
BAB I
PEMBAHASAN MATERI I

A. ASAL MULA NEGARA

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam pengertian yang lain, negara
didefinisikan sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan
dalam masyarakat. Kita dapat juga menyebut negara sebagai suatu wilayah yang terdiri
dari penduduk yang diperintah untuk mencapai satu kedaulatan.
Berikut ini beberapa pengertian negara dari para ahli dalam negeri:
1. Nasroen: negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dan oleh sebab itu harus juga
ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.

2. Prof. R. Djokoseotono, S.H: Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia-manusia yang berada di bawah pemerintahan yang sama.
3. Senarko: Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki daerah tertentu,
tempat kekuasaan negara berlaku sepenuhnya severeign (kedaulatan).
4. M. Solly Lubis, S.H: Negara adalah suatu bentuk pergaulan manusia atau suatu
komunitas. Negara itu memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu daerah tertentu, rakyat
tertentu, dan memiliki pemerintah.
5. Miriam Budiardjo: negara adalah suatu daerah yang penduduknya diperintah oleh
sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warga negaranya kepatuhan pada peraturan
perundang-undangan melalui kontrol dari kekuasaan yang sah.

a. Asal Usul Negara Berdasarkan Fakta Sejarah


1) Pengumuman (Proklamasi)

Pengumuman atau proklamasi mungkin sudah tidak asing lagi didengar. Adanya
pengumuman atau proklamasi dari suatu negara disebabkan oleh negara tersebut pernah
dijajah oleh negara lain, kemudian ditinggalkan atau tidak ada lagi pemerintahan di
wilayah tersebut.

Melihat peluang untuk merdeka dari penjajah negara lain, penduduk di negara
tersebut berusaha dan berupaya untuk mengumumkan kemerdekaannya. Dalam konteks
ini, salah satu negara yang mengumumkan atau menyatakan merdeka dari penjajah sesuai
sejarah adalah Indonesia.

Seperti yang telah diketahui banyak orang bahwa sebelum merdeka, Indonesia
dijajah oleh Jepang. Namun. Jepang pada saat itu mengalami kekalahan akibat Perang
Dunia II oleh Amerika Serikat karena dua wilayah utamanya, yaitu Hiroshima dan
Nagasaki dijatuhi bom atom.

2) Peleburan (Fusi)

Sesuai dengan sebutannya, yaitu peleburan atau fusi. Peleburan dapat diartikan
sebagai sebuah negara kecil di wilayah tertentu yang saling berdekatan mengadakan
pertemuan dan membuat perjanjian untuk melakukan peleburan atau menjadi satu kesatuan
negara baru.

Dalam peleburan menjadi negara baru, tentunya ada beberapa hal yang perlu
disepakati oleh kedua belah pihak. Baik itu dari pemerintahan, organisasi dan aturan
lainnya. Contohnya di sini pada tahun 1871 silam telah terbentuk Federasi Jerman

Sejarah asal-usul negara ini terjadi setelah berakhirnya Perang Prancis-Prusia yang
dimenangkan oleh tentara Prusia yang menguasai wilayah Paris. Sehingga seluruh wilayah
yang berhasil dikuasai mau tidak mau harus bergabung menjadi Konfederasi Jerman Utara
dalam Perjanjian Frankfurt.
3) Pemisahan (Separatisme)

Istilah “separatisme” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “separate” yang artinya
terpisah. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa separatisme merupakan bentuk pemisahan
diri terhadap suatu kelompok, yaitu negara.

Pemisahan ini adalah tindakan memisahkan diri dari negara asal, kemudian
membentuk negara baru yang merdeka dari penjajah. Separatisme terjadi karena adanya
konflik yang terjadi di negara tersebut, utamanya adalah konflik vertikal dan horizontal.

Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara pemerintah dengan rakyatnya.
Sedangkan untuk konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antara rakyat dengan
rakyat ataupun kelompok satu dengan yang lainnya atau sederajat.

Contohnya di sini adalah pada tahun 1939 telah terjadi pemisahan wilayah, yaitu
Belgia yang memisahkan diri dari Belanda. Pada tahun yang sama pula Belgia menyatakan
kemerdekaannya sebagai negara yang merdeka.

4) Penyerahan (Cessie)

Asal-usul negara selanjutnya adalah cessie atau penyerahan. Cessie merupakan


sebuah kondisi dimana wilayah atau daerah tertentu diserahkan ke negara lain. Proses
penyerahan ini tidak serta merta secara cuma-cuma, namun melalui prosedur dan
perjanjian yang telah ditetapkan.

Perjanjian ini tentunya kesepakatan antara yang menyerahkan wilayahnya dengan


negara yang menerima wilayah tersebut untuk menjadi bagian wilayah negara. Contohnya
di sini ketika Perang Dunia I, wilayah Sleeswijk yang merupakan milik Austria diserahkan
kepada Prusia (Jerman).

5) Pendudukan (Occupatie)

Fakta sejarah selanjutnya ada occupatie atau pendudukan. Sesuai dengan namanya,
kondisi ini terjadi apabila wilayah tertentu yang sebelumnya kosong, belum dikuasai oleh
negara manapun. Kemudian ada negara lain yang menduduki wilayah tersebut, maka
disebut sebagai pendudukan.
Contohnya adalah ketika wilayah Liberia yang sebelumnya kosong, kemudian
diduduki oleh Negro. Pemerintah Negro kemudian menyatakan wilayah tersebut sebagai
negara yang merdeka pada tahun 1847 silam.

6) Pembentukan Baru (Innovation)

Innovation atau bisa diterjemahkan sebagai inovasi merupakan sebuah kondisi


munculnya negara baru karena terjadinya perpecahan di wilayah atau negara tersebut.
Contohnya di sini adalah negara Kolombia dahulu pernah terpecah belah, kemudian lenyap
begitu saja.

Setelah menghilang tanpa jejak, kemudian muncul negara baru, yaitu Kolombia dan
Venezuela sebagai negara yang merdeka. Contoh lainnya adalah runtuhnya Uni Soviet
pada 1991 silam dan kemudian muncul negara baru seperti Rusia dan Uzbekistan.

7) Penaikan (Accesie)

Terakhir dari asal-usul negara ada penaikan atau accesie yang mungkin jarang
terjadi. Penaikan merupakan sebuah kondisi dimana terbentuknya suatu wilayah karena
adanya penaikan dasar laut menjadi daratan, penyebabnya adalah lumpur sungai atau delta.

Wilayah yang muncul atas kenaikan delta tersebut kemudian ditempati oleh
sekelompok masyarakat dan kemudian membentuk negara baru. Contohnya di sini adalah
terbentuknya Negara Mesir yang terjadi karena kenaikan Delta Sungai Nil.

B. PENDEKATAN FAKTUAL

Pengetahuan faktual adalah pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan,


teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. Pengetahuan faktual menjadi elemen dasar
yang harus dipahami oleh siswa terutama saat mereka berkenalan dengan suatu disiplin
ilmu. Pada dasarnya, fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan
hal-hal yang terjadi. Pengetahuan faktual harus diketahui siswa dalam mendalami suatu
disiplin ilmu untuk mengatasi masalah-masalah di dalamnya. Oleh karenanya, komponen
fakta di dalamnya juga mesti disesuaikan dengan usia dan tingkat berpikir peserta didik.
Tujuannya agar proses transfer ilmu pengetahuan dapat berlangsung secara optimal.
Terlebih, kini siswa diarahkan untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dapat
memilih dan memilah informasi yang dibangun melalui proses penerimaan pengetahuan
dari masing-masing individu. Siswa tidak lagi dianggap sebagai penerima pasif yang hanya
merekam dan menerima informasi dari guru, orang tua, atau modul pembelajaran.
Pandangan pembelajaran semacam ini merupakan wujud perubahan pandangan dari yang
sebelumnya pasif menjadi aktif. Ada banyak tipe pengetahuan terutama dalam
pengembangan psikologi kognitif. Secara umum dimensi pengetahuan terbagi menjadi
empat tipe meliputi konseptual, faktual, prosedural, dan kognitif. Pada pengetahuan
faktual, terdapat komponen umum berupa simbol berkaitan dengan beberapa referensi
konkret yang menyampaikan informasi penting.

C. PENDEKATAN TEORI

Teori adalah salah satu unsur penelitian untuk mencoba memahami dan menganalisis
suatu kejadian sosial atau alam agar lebih mudah dipahami. Teori adalah serangkaian
konsep yang dibangun untuk mendefinisikan, menjelaskan dan menerangkan suatu
fenomena yang terjadi di masyarakat melalui cara yang sistematis.

Menurut Glaser dan Strauss (1967), teori adalah analisis sistematis yang diperoleh
dengan data dan melalui metode komparatif. Menurut Marx dan Goodson (1976), teori
berkaitan dengan penjelasan proposisi beberapa fenomena yang terdiri atas representasi
hubungan, mekanisme hubungan dan kesimpulan hubungan yang diamati tanpa manifestasi
hubungan empirik.

Teori dapat juga diartikan sebagai pedoman suatu penelitian yang dapat digunakan
untuk membantu seorang peneliti memandang suatu fenomena. Teori sering dilihat dan
digunakan pada penelitian untuk kepentingan akademik.

a. Jenis-Jenis Teori

Teori berperan dalam membantu mendapatkan pengertian dan ppengorganisasian


suatu fenomena yang terjadi di masyarakat. Terkait dengan penggunaannya dalam
penelitian, teori dibedakan kedalam beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis teori dalam
penelitian:

1) Teori Induktif
Teori induktif adalah jenis teori yang mencoba menerangkan dan menjelaskan suatu
fenomena yang berasal dari data ke arah pandang sebuah teori. Teori jenis ini
menggunakan teori untuk membantu seorang peneliti dalam membantu mencari sudut
pandang dalam penelitian, teori juga dipandang dari suatu hal yang khusus dan
disimpulkan menjadi hal umum.

2) Teori Deduktif
Teori deduktif adalah jenis teori yang digunakan dengan hipotesis, perkiraan atau
suatu pengandaian yang dilakukan oleh peneliti dan akan diperjelas dengan hasil data.
Teori jenis ini menggunakannya untuk membuktikan kebenaran atau keterlibatan dari
sebuah teori terhadap suatu fenomena, teori dipandang dari suatu hal yang umum dan
disimpulkan menjadi hal khusus.

3) Teori Fungsional
Teori fungsional adalah jenis teori yang digunakan untuk menjelaskan keterkaitan
antara data dan perkiraan teoritis. Maksudnya adalah bagaimana sebuah data yang
ditemukan peneliti akan berpengaruh pada pembentukan teori dan pembentukan tersebut
akan mempengaruhi data juga, sehingga muncul hubungan saling mempengaruhi data dan
teori.

b. Fungsi Teori

Teori dalam penggunaannya juga memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu
berjalannya sebuah penelitian. Berikut ini fungsi teori:

1) Gagasan pokok mengenai fakta yang dapat diterapkan.


2) Teori berfungsi sebagai transformasi perubahan.
3) Sumber hipotesis penelitian.
4) Sumber uji dalam penelitian.
5) Teori berfungsi untuk mengolah dan menentukan pengambilan data.

c. Manfaat Teori dalam Penelitian

Teori berdasarkan penggunaanya dalam penelitian memiliki beberapa manfaat, salah


satunya adalah membantu peneliti dalam berpikir ilmiah. Berikut ini manfaat teori dalam
penelitian:

1) Teori membantu dalam membatasi penelitian


Teori bermanfaat untuk membantu seorang peneliti membatasi penelitiannya. Teori
memiliki berbagai macam dan kegunaannya dalam aspek kehidupan manusia, terdapat
teori mengenai komunikasi, hukum, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Manfaat dari
penggunaan teori dalam penelitian untuk membantu peneliti dalam membatasi objek atau
fenomena yang ingin ditelitinya.

2) Teori dapat memberikan gambaran pendekatan yang perlu diambil

Melalui teori seorang peneliti akan lebih memahami isi atau konteks dari fenomena
yang ingin ditelitinya. Teori dapat memberikan gambaran pendekatan yang perlu diambil,
mengenai bagaimana prosedurnya, langkah-langkah hingga metode yang akan digunakan
dalam penelitian.

D. PENDEKATAN TEORI
Sesuai dengan namanya, teori ini berhubungan dengan campur tangan dan
kepercayaan Tuhan. Doktrin teokritis ini umumnya ditemukan di negara Barat dan Timur.
Beberapa orang menganut teori ini adalah Thomas Aquinas, Agustinus, L. V. Haller dan
Friedrich J. Stahl.

Dalam teori ini terdapat sebuah kepercayaan bahwa orang yang dapat memerintah
negara mendapatkan mandat dari Tuhan. Masyarakat percaya bahwa Tuhan mengirim dan
memberikan petunjuk kepada orang-orang tertentu untuk menduduki takhta sebagai
penguasa.

Di sini raja bertindak sebagai wakil Tuhan di dunia dan mempertanggungjawabkan


kekuasaan kepada Tuhan, bukan manusia. Praktek model seperti ini sangat ditentang oleh
kalangan monarchomach atau penentang raja.

Kalangan ini menganggap bahwa Raja Tiran bisa saja turun dari mahkotanya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan sang raja bisa saja dibunuh. Masyarakat penentang
menganggap bahwa kekuasaan berasal dari rakyat bukan dari raja.

E. TEORI HUKUM ALAM

Tokoh yang terlibat dalam teori ini diantaranya ada Aristoteles, Plato, Thomas
Hobbes dan Hugo de Groot (Grotius). Para tokoh yang menganut teori ini beranggapan
bahwa hukum di dunia berlaku secara universal, abadi, tidak mengalami perubahan dan
berlaku dimana saja tanpa terikat waktu dan tempat.

Pada teori ini, negara bisa terbentuk secara alami atas dasar manusianya sebagai
makhluk sosial atau istilahnya zoon politicon dan social being. Hukum alam lebih
menekankan pada sifatnya yang rasional maupun irasional.

Adapun contoh untuk hukum alam secara irasional adalah hukum yang berasal dari
Tuhan atau Firman Tuhan seperti kelahiran seseorang. Ciri sifat irasional adalah mistis,
tidak bisa diprediksi atau tidak bisa ditebak dengan mudah.

Berbeda lagi dengan hukum alam rasional contohnya adalah ditemukannya metode
deduktif atau logika deduktif, yaitu dari pembahasan umum ke khusus. Metode seperti ini
biasanya didapatkan dengan melakukan observasi.
Grotius menyatakan bahwa salah satu indikator pada hukum alam adalah pada hal
buruk dan baik. Oleh karena itu, hukum alam ini sifatnya universal serta abstrak. Dalam
perspektif lain, negara bisa terlahir secara alami sesuai dengan kondisi alam itu sendiri dan
membentuk negara baru.

F. TEORI KEKUASAAN

Berdasarkan teori kekuasaan, asal-usul negara bisa terbentuk atas dasar adanya
kekuasaan atau kekuatan. Artinya adalah sebuah negara bisa terbentuk karena adanya
kekuasaan atau kekuatan yang memaksa rakyat kuat lah yang menang dibandingkan
dengan mereka yang lemah dan kalah.

Teori terbentuknya negara ini mengandung makna bahwa negara merupakan alat
pemaksa untuk kepentingan penguasa, bukan rakyat. Beberapa ahli yang menganut atau
mengungkapkan teori ini diantaranya Karl Marx, Leon Duguit, Frans Oppenheimer,
Friedrich Engels, dan Ludwig von Gumlowigz.

Pada dasarnya teori ini terbagi menjadi dua macam yaitu kekuatan fisik dan
ekonomi. Teori kekuatan fisik berarti kekuasaan merupakan bentuk dari orang-orang yang
kuat, berani, dan memiliki kemauan teguh dalam memaksakan keinginannya kepada pihak
yang lemah.

Voltaire menyebutkan bahwa Raja yang pertama kali berkuasa di negara tersebut
merupakan “the winning hero”. Kemunculan negara ini dilatarbelakangi oleh kemenangan
dari pihak secara fisik atau yang mempunyai kekuatan untuk memimpin sebuah negara.

Berbeda lagi dengan teori kekuatan ekonomi yang menyatakan bahwa kekuasaan
tertinggi negara dipimpin oleh orang-orang yang kuat secara ekonomi. Franz Oppenheimer
mengatakan bahwa kebutuhan manusia bisa ditempuh melalui dua cara, yaitu ekonomi atau
merampas hasil jerih payah orang lain.

Menurut Karl Marx, teori kekuatan ekonomi dianggap sebagai pertarungan antar
kelas masyarakat tanpa terkecuali. Karl juga berpendapat bahwa kekuatan ekonomi
merupakan eksploitasi kaum borjuis terhadap kaum proletar (buruh).
Harold J. Laski juga memiliki pendapat yang serupa yaitu kekuasaan ekonomi adalah
puncak dari perebutan orang-orang yang ingin menguasai sistem ekonomi. Jika sistem
perekonomian dikuasai, maka seluruhnya bisa didapat dengan mudah.

dalam hal ini, negara juga dijadikan sebagai alat untuk menguasai kekuasaan
ekonomi teruntuk orang-orang yang memiliki modal lebih. Dengan demikian, suatu negara
bisa tercipta karena orang-orang yang memiliki modal dan ingin menguasai sistem
ekonomi.

G. TEORI PERJANJIAN

Teori asal-usul negara selanjutnya adalah teori perjanjian. Beberapa tokoh yang
terlibat dalam teori ini diantaranya John Locke, Thomas Hobbes, Montesquieu dan J. J
Rousseau. Pada awalnya teori ini dikemukakan oleh Thomas Hobbes terlebih dahulu, baru
kemudian para filsuf lainnya.

Dalam teori perjanjian ini negara dapat terbentuk apabila terjadi kesepakatan atau
perjanjian antar masyarakat. Seluruh warga negara tanpa terkecuali mengikatkan diri dalam
suatu perjanjian bersama dengan tujuan untuk mendirikan organisasi yang kemudian
disebut dengan negara.

Dalam kesepakatan tersebut, seluruh warga negara yang terlibat juga memiliki tujuan
untuk melindungi dan menjamin keberlangsungan kehidupan bersama. Kelangsungan
hidup ini tidak hanya antar individu saja, tapi dalam lingkup yang lebih luas termasuk
sekelompok orang.

Teori perjanjian terbentuknya negara ini berarti seluruh rakyat menyerahkan segala
hal kepada negara untuk berkuasa dan mengatur.

Thomas Hobbes

Awal mula teori ini adalah dari Hobbes yang berpendapat bahwa kehidupan sejalan
dengan hukum rimba. Di masa itu juga berlaku prinsip homo homini lupus. Artinya adalah
manusia bisa menjadi serigala untuk manusia lainnya.
Prinsip ini juga sebanding dengan prinsip bellum omnium contra omnes yang berarti
semua melawan semua. Akhir dari hukum rimba di tengah masyarakat adalah perjanjian di
masyarakat. Atas dasar inilah yang kemudian muncul adanya perjanjian di dalam lingkup
masyarakat.

John Locke

John Locke sebagai orang yang terlibat dalam teori ini memiliki pendapat lain.
Menurutnya, pada dasarnya manusia telah memiliki hak asasi. Hak tersebut diantaranya
adalah hak kemerdekaan, hak untuk hidup dan hak milik. Demi terwujudnya hak tersebut
dibuatlah sebuah perjanjian atau kontrak sosial.

John Locke juga membagi kontrak sosial menjadi dua macam, yaitu pactum unionis
dan pactum subjectionis. Pactum unionis atau yang dikenal sebagai perjanjian sebenarnya
adalah perjanjian yang terjadi antara individu satu dengan yang lain dalam membuat
negara baru.

Ada pactum subjectionis atau yang dikenal sebagai perjanjian pemerintahan adalah
perjanjian yang terjadi antara rakyat dengan penguasa yang sudah Diberi wewenang untuk
memimpin negara tersebut. Dua tipe perjanjian ini bisa disebut sebagai kontrak politik.

H. TEORI KEKELUARGAAN

Teori ini juga dikenal sebagai teori patriarkhal-matriarkhal (bapak-ibu) dan menjadi
asal-usul negara terbentuk. Fokus dari teori ini adalah sebuah negara terbentuk karena
adanya keluarga. Maksudnya di sini adalah adanya keluarga kecil yang saling bersatu
untuk membentuk keluarga besar.

Keluarga besar kemudian akan saling bergabung dan terbentuklah suatu negara.
Garis keturunan di sini juga termasuk suku dan keturunan dari keluarga tersebut. Maka
dapat disimpulkan bahwa teori ini adalah negara bisa terbentuk karena dari garis keturunan
keluarga bapak atau ibu.

Teori garis kekeluargaan patriarkhal ternyata memiliki sedikit perbedaan dengan


matriarkhal. Pada teori kekeluargaan patriarkhal lebih berfokus pada keturunan bapak atau
ayah. Sedangkan untuk kekeluargaan matriarkhal berfokus pada keturunan dari ibu sebagai
pemimpin.

Meskipun demikian, namun perbedaan gender tidak menjadi penentu sebagai


pemimpin negara. Namun pemimpin negara bisa ditetapkan berdasarkan klan atau suku
dari bapak maupun ibu yang sebelumnya memimpin negara.

I. TEORI ORGANIS

Menurut Hasibuan (2013), organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal,


berstruktur dan terkooordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu.

Menurut Siagian (2008), organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang/beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.

Menurut Gitosudarmo dan Sudita (2010), organisasi adalah suatu sistem yang terdiri
dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Robbins dan Judge (2007), organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri
dari dua orang atau lebih, dikoordinir secara sadar, dan berfungsi dalam suatu dasar yang
relatif terus-menerus untuk mencapai satu atau serangkaian tujuan.

1. Unsur-unsur Organisasi
Menurut Gitosudarmo dan Sudita (2010), unsur-unsur organisasi adalah sebagai
berikut:

a. Sistem organisasi

Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem atau


bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan
aktivitasnya. Organisasi sebagai suatu sistem adalah sistem terbuka,
dimana batas organisasi adalah lentur dan menganggap bahwa faktor
lingkungan sebagai input.

b. Pola aktivitas

Aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi


dalam pola tertentu. Urut-urutan pola aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi dilaksanakan secara relatif teratu dan berulang-ulang.

c. Sekelompok orang

Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-orang.


Adanya keterbatasan pada manusia mendorong untuk membentuk
organisasi. Kemampuan manusia baik fisik maupun daya pikirnya
terbatas, sementara aktivitas yang harus dilakukan selalu meningkat
maka mendorong manusia untuk membentuk organisasi. Jadi dalam
setiap organisasi akan terdiri dari sekelompok orang. Orang-orang yang
ada dalam organisasi berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan oleh organisasi.

d. Tujuan organisasi

Tujuan organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu


tujuan yang sifatnya abstrak dan berdimensi jangka panjang, yang
menjadi landasan dan nilai-nilai yang melandasi organisasi itu didirikan.
Tujuan organisasi seperti itu disebut dengan misi organisasi. Jenis tujuan
yang lain disebut dengan tujuan operasional atau sering disebut juga
dengan objektif. Jenis tujuan ini sifatnya lebih operasional, yang
menunjukkan apa yang akan diraih oleh organisasi. Tujuan operasional
atau objektif biasanya merupakan tujuan jangka pendek yang lebih
spesifik dan dapat diukur secara kuantitatif.
BAB II

PEMBAHASAN MATERI II

A. PENGERTIAN NEGARA

Secara etimologis istilah “negara” merupakan terjemahan dari kata-kata asing,


yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa Prancis).
Kata state, staat, dan etat itu diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa Latin pada abad
ke-15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang tegak dan tetap, atau
sesuatu yang bersifat tetap dan tegak. Istilah negara ini muncul bersamaan dengan
munculnya istilah Lo Stato yang dipopulerkan Niccolo Machiavelli lewat bukunya II
Principe. Saat itu, Lo Stato didefinisikan sebagai suatu sistem tugas dan fungsi publik dan
alat perlengkapan yang teratur dalam wilayah tertentu.
Negara adalah wilayah di permukaan bumi bahwa kekuasaan baik politik, militer,
ekonomi, sosial dan budaya yang diatur oleh pemerintah berada di daerah. negara juga
merupakan daerah yang memiliki sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independen. persyaratan utama adalah untuk memiliki
keadaan rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. sedangkan
kebutuhan sekunder mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam pengertian yang lain, negara
didefinisikan sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan
dalam masyarakat. Kita dapat juga menyebut negara sebagai suatu wilayah yang terdiri
dari penduduk yang diperintah untuk mencapai satu kedaulatan.
B. PENGERTIAN REZIM
Rezim merupakan sebuah sistem atau tatanan pemerintahan yang dijalankan oleh
sebuah negara dengan tujuan untuk menjaga stabilitas dalam berbagai aspek kehidupan
sosial-politik. Secara umum, rezim terdiri dari kekuasaan politik, hukum, dan aturan-aturan
yang mengatur berbagai aktivitas masyarakat yang ada dalam suatu negara.
Rezim juga dapat merujuk pada kebijakan-kebijakan tertentu yang dijalankan oleh
sebuah pemerintah untuk mengatur hubungan antara negara dan masyarakatnya. Dalam hal
ini, rezim dapat mempengaruhi kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam suatu negara.
Ada beberapa jenis rezim yang dapat ditemukan di berbagai negara, seperti rezim
otoriter, demokratis, atau campuran. Pada rezim otoriter, kekuasaan dan kendali penuh
dipegang oleh seorang pemimpin atau sebuah kelompok kecil, sedangkan pada rezim
demokratis, kekuasaan berada di tangan rakyat melalui pemilihan umum dan sistem
perwakilan.
1. K arakteristik Rezim
Rezim dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan suatu negara yang dibentuk oleh
pihak yang berkuasa. Karakteristik rezim tersebut akan mempengaruhi jalannya
pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Berikut adalah beberapa karakteristik dari
rezim:
a. Adanya kepemimpinan yang kuat dan otoriter oleh elite politik yang berkuasa.
b. Pembatasan kebebasan politik dan hak asasi manusia. Biasanya, oposisi politik
dan media massa akan dibungkam oleh negara.
c. Adanya kontrol atas lembaga-lembaga pemerintahan dan politik, termasuk
pengawasan ketat terhadap kebijakan publik dan pengambilan keputusan.
d. Pengendalian atas kehidupan ekonomi dan komersial negara, seperti pengaturan
harga barang dan jasa.
e. Pengaruh besar dari ideologi tertentu, seperti paham komunis atau demokrasi
sosial.

C. PENGERTIAN APARAT BIROGRASI

Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional
dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Weber, bentuk organisasi birokratik merupakan bentuk yang paling efisien.
Dalam dunia pendidikan, sebuah organisasi sangat diperlukan dalam rangka memperlancar
fungsi dan proses pendidikan. Dalam menjalankan fungsi organisasi pendidikan tidaklah
dapat dipisahkan dengan birokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini hakikatnya adalah salah
satu perangkat yang fungsinya untuk memudahkan pelayanan publik.

Birokrasi adalah instrimen penting dalam masyarkat modern yang kehadirannya tak
mungkin terelakkan. Eksistensi biroktasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama
negara “pemerintahan” untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat “social
welfare”. Negara dituntut terlibat dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan
oleh rakyatnya “public goods and services” baik secara langsung maupun tidak.

Bahkan dalam keadaan tertentu negara yang memustuskan apa yang terbaik bagi
rakyatnya, untuk itu negara membangun sistem administrasi yang bertujuan untuk
melayani kepentingan rakyatnya yang disebut dengan istilah birokrasi.

Birokrasi digunakan untuk dapat membantu mempermudah dalam memberikan


layanan pendidikan yang pasti akan mempengaruhi dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Birokrasi merupakan instrumen pembangunan pendidikan. Kekuatan birokrasi
Indonesia sebetulnya bisa menjadi mesin penggerak yang luar biasa apabila mampu
didayagunakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Jika birokrasi dijalankan dengan
benar, konsisten dan bertanggungjawab, maka kualitas pendidikan akan maju.

D. PENGERTIAN KEBIJAKAN

Menurut KBBI: Kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis
dan dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak
(tetang perintah, organisasi, dan lainnya).

Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan
keputusan-keputusan penting pada organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif
seperti prioritas program maupun pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya.
Kebijakan bisa juga diartikan sebagai mekanisme politis, finansial, manajemen, atau
administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit.

Kebijakan dapat berbentuk keputusan yang dipikirkan secara matang dan hati-hati
oleh pengambil keputusan puncak dan bukan kegiatan-kegiatan berulang yang rutin dan
terprogram atau terkait dengan aturan-aturan keputusan.

Kebijakan dapat juga berarti sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis pelaksanaan
suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. oleh beberapa ahli maupun
organisasi kebijakan diartikan sebagai berikut ini:
1. Friedrik (1963) Berpendapat Bahwa kebijakan adalah serangkaian tindakan yang
diajukan seseorang, group, dan pemerintah dalam lingkungan tertentu dengan
mencantumkan kendala-kendala yang dihadapi serta kesempatan yang memungkingkan
pelaksanaan usulan tersebut dalam upaya mencapai tujuan.
2. Menurut PBB: Kebijakan adalah suatu deklarasi mengenai dasar pedoman (untuk)
bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas
tertentu atau suatu rencana.
3. Anderson (1979) Berpendapat Bahwa kebijakan merupakan serangkaian tindakan yang
mempunyai tujuan tertentu yang mesti diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya untuk
memecahkan suatu masalah (a purposive corse of problem or matter of concern).
4. Lasswell (1970) Berpendapat Bahwa kebijakan adalah sebagai suatu program pencapaian
tujuan, nilai-nilai dan praktik-praktik yang terarah (a projected program of goals values
and practices).
5. Heclo (1977) Berpendapat Bahwa kebijakan merupakan cara bertindak yang sengaja
dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah-masalah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Pada mulanya melalui konflik antar satu individu dengan individu lainnya karna
diakbitnya banyaknya konflik yg timbul akhirnya dibentuklah suatu perjanjian yg
dititipkan atau diserahkan kepada wakil masyarakat atau lebih tepatnya penguasa. dari
perjanjian tersebut terbenam suatu cita cita perdamaian yg di idam idamkan oleh manusia
sehingga peraturan tersebut tumbuh dan berkembang menjadi menjadi hukum, begitu pula
dengan wadah yg menampung masyarakat tersebut secara perlahan berkembang dan
terbentulah sebuah negara.

Anda mungkin juga menyukai