3.a Buku Model Blendeed Learning
3.a Buku Model Blendeed Learning
BLENDED
LEARNING
DENGAN
MEDIA BLOG
Disusun oleh:
Yane Hendarrita
Afidah Indranurwati
Purwanto
1
Daftar Isi
2
BAB I PENDAHULUAN
4
Sumber gambar: https://apjii.or.id/content/read/39/264
/Survei-Internet-APJII-2016
6
yakni ketersediaan dan pemanfaatan. Ketersediaan media
masih sangat kurang sehingga para guru menggunakan media
secara minimal. Hal senada juga dikemukakan oleh Satriya
(2015), keterbatasan kemampuan penggunaan komputer,
persiapan penggunaan komputer, dan kekhawatiran kegagalan
dalam menggunakan komputerketika mengajar, serta
ketidakmauan guru untuk mengubah metode belajar yang
lebihmodern berbasis komputer atau internet menjadi faktor
yang menghambat pembelajaran dengan teknologi. Ada hal lain
yang menjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran yaitu
ketidak mampuan guru bidang studi dalam memilih metode
atau model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar
mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
(Dominikus,2012). Sementara Rina (2016) , dalam observasinya
terhadap siswa SMP di Jawa Tengah memperlihatkan aktivitas
belajar siswa di kelas masih rendah, salah satu faktor
penyebabnya adalah model mengajar guru yang masih
menggunakan metode pembelajaran terpusat pada guru. Hal
ini membuat siswa merasa bosan dan kurang aktif. Tercermin
dari tindakan siswa yang kurang merespon materi yang
diberikan, sesekali mengobrol dengan temannya, dan kurang
siapnya siswa dengan materi yang diberikan.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, pendidik
memerlukan solusi agar dapat menciptakan suasa
pembelajaran yang menarik dan interaktif. Eggen dan Kauchak
(dalam Milyasari, 2014 ) menegaskan bahwa standar untuk
sekolah abad 21 atau abad digital untuk guru dan siswa
berkaitan dengan penerapan teknologi dalam pembelajaran.
Guru harus bisa mempersiapkan siswanya untuk hidup di abad
digital, salah satunya menggunakan pengetahuan mereka
tentang materi pelajaran, pembelajaran dan teknologi untuk
7
memfasilitasi pengalaman yang dipelajari siswa tingkat lanjut,
kreativitas, dan inovasi dalam situasi tatap muka dan
virtual.Tenaga pendidik juga harus belajar untuk mengenal
lebih jauh tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran dan tenaga pendidik
harus mampu mendesain model-model pembelajaran abad 21
yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya. Guru
ditantang untuk memadukan model pembelajaran tradisional
dan kemajuan teknologi informasi untuk mengimbangi gaya
belajar siswa yang beragam. Model-model pembelajaran yang
dirancang sedapat mungkin berjalan selaras dengan
perkembangan teknologi karena pemilihan model
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan penggunaan model
pembelajaran tergantung oleh kemampuan guru dalam
menganalisi materi pembelajaran dan kemampuan
mengkreasikan materi tersebut kedalam media berbasis
teknologi. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan melalui penggunan media berbasis teknologi adalah
model blended learning. Menurut Driscol (2002) Blended
learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan
atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk
mencapai tujuan pendidikan. Thorne (2013) mendefinisikan
blended learning sebagai campuran dari teknologi e-learning
danmultimedia, seperti video streaming, virtual class, animasi
teks online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk
tradisional pelatihan di kelas. Sementara Graham (2005)
menyebutkan blended learning secara lebih sederhana sebagai
pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran
online dengan face-to-face (pembelajaran tatap muka).
8
Penerapan model pembelajaran blended learning dalam
kegiatan pembelajaran disekolah menunjukkan peningkatan
positip terhadap hasil pembelajaran. Di SMP 2 Surakarta
penerapan model pembelajaran blended learning dengan
menggunakan media Moodle pada pembelajaran IPA terpadu
dengan tema Pelestarian Lingkungan menunjukkan
peningkatan kemampuan kognitif siswa (Budiharti dkk, 2015).
Sementara di SMK Negeri 3 Wonosari, implementasi
model pembelajaran blended learning dengan memadukan
pembelajaran tatap muka di kelas dan secara online
menggunakan e-learning dapat meningkatkan perhatian dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital kelas X
Audio Video (Farha, 2016). Alwan (2017) melakukan penelitian
tentang penerapan model pembelajaran blended learning
dengan aplikasi edmodo pada siswa kelas XI IPS melalui
peningkatan hasil belajar siswa dari 55,29 menjadi 88,65 dan
respon siswa secara umum menanggapi positif.
Murujuk pada penelitian diatas dapat dilihat bahwa
dalam penerapan model pembelajaran blended learning
diperlukan tools atau media berbasis teknologi yang dapat
mendukung penerapan model pembelajaran blended learning.
Berdasarkan hasil FGD pada kegiatan analisis kebutuhan model-
model pembelajaran direkomendasikan blog dapat digunakan
sebagai tools atau media dalam pembelajaran, aplikasi blog
yang bersifat opensource mudah untuk dimodifikasi sesuai
kebutuhan pengguna. Dengan berkembangnya teknologi web
2.0 merubah karakteristik web menjadi lebih dinamis dan
interaktif sehingga melahirkan banyak platform UCG (user
generated content) yang memungkinkan penggunanya untuk
dapat me-reuse, reshare, dan recreate konten-konten sesuai
kebutuhan. Salah satu platform yang mendukung kegiatan
9
tersebut adalah blog atau weblog. Melalui blog atau weblog
yang digunakan dalam pembelajaran, siswadapat mengakses
informasi belajar dan meningkatkan keterampilan
teknologinya, berbagi dan menggunakan ulang konten-konten
pembelajaran. Blog dapat membantu siswa meningkatkan
kemampuan menulis, berpikir kritisdan memudahkan siswa dan
pendidik untuk dapat berinteraksi dan berkolaborasi secara
global melalui berbagai fitur dan sumber informasi yang dapat
mendukung proses pembelajaran (Alexander, 2000; Forsyth,
2001; Deore, 2012).
Penggunaan blog untuk mendukung penerapan model
pembelajaran blended learning dapat dilakukan. Merujuk pada
penelitian yang dilakukan Nugraha (2015) yang
dilatarbelakangi oleh rendahnya minat siswadalam
pembelajaran menulis teks sastra di sekolah khususnya teks
cerita pendek menunjukkan menunjukkan keefektifan
penerapan metode pembelajaran blended learning dengan
media blog dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek
siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung. Blog atau weblog dengan
kemampuan teknologi melalui fitur-fitur yang ada dapat
dimanfaatkan dalam penerapan model pembelajaran blended
learning.
B. TUJUAN
1. Untuk menjadi acuan atau pedoman dalam pengembangan
model pembelajaran blended learning dengan
memanfaatkan blog.
2. Menjadi acuan dalam penerapan model pembelajaran
blended learning memanfaatkan blog.
10
C. SASARAN
Pendidik dan dan peserta didik pada jenjang pendidikan
SMP/SMA/SMK yang melaksanakan pembelajaran blended
learning dengan memanfaatkan blog.
11
A. Blended Learning
Menurut Garner &Oke (2015), pembelajaran blended learning
merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang dirancang
dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to
face/F2F) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
14
Secara mendasar terdapat tiga tahapan dasar dalam model
blended learningyang mengacu pembelajaran berbasis ICT
(Ramsay, 2001):
(1) Seeking of information
Mencakup pencarian informasi dari berbagai sumber
informasi yang tersedia secara online maupun offline
dengan berdasarkan pada relevansi, validitas, reliabilitas
konten dan kejelasan akademis. Guru atau fasilitator
berperan memberi masukan bagi siswa untuk mencari
informasi yang efektif dan efisien.
(2) Acquisition of information
Siswa secara individu maupun secara kelompok kooperatif-
kolaboratif berupaya untuk menemukan, memahami, serta
mengkonfrontasikannya dengan ide atau gagasan yang
telah ada dalam pikiran siswa, kemudian
menginterprestasikan informasi/pengetahuan dari berbagai
sumber yang tersedia, sampai mereka mampu
mengkomunikasikan kembali dan menginterpretasikan ide-
ide dan hasil interprestasinya menggunakan fasilitas
15
1. Live Event, pembelajaran langsung atau tatap muka secara
sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama ataupun
waktu sama tapi tempat berbeda.
2. Self-Paced Learning, yaitu mengkombinasikan dengan
pembelajaran mandiri (self-paced learning) yang
memungkinkan siswa belajar kapan saja, dimana saja
secara online.
3. Collaboration, mengkombinasikan kolaborasi, baik
kolaborasi guru-siswa maupun kolaborasi antar siswa.
4. Assessment, guru harus mampu meramu kombinasi jenis
assessmen online dan offline baik yang bersifat tes maupun
non-tes (proyek kelas).
5. Performance Support Materials, pastikan bahan belajar
disiapkan dalam bentuk digital, dapat diakses oleh siswa
baik secara offline maupun online.
17
3. Model web enhanced course adalah pemanfaatan Internet
untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Oleh karena itu peran pendidik dalam hal
ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di
Internet, menyajikan materi melalui web yang menarik dan
diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui
Internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.
18
online. Secara lebih terperinci, dapat dilihat melalui tabel
berikut:
Proporsi konten Jenis Deskripsi setiap jenis
yang dikirim secara Pembelajaran
online
0% Tradisional Pembelajaran dengan konten
dikirim tidak secara online,
disampaikan dalam bentuk
tulisan atau lisan
1 to 29% Diifasilitasi Web Pembelajaran menggunakan
fasilitas web untuk
memfasilitasi sesuat yang
sangat penting dalam
pembelajaran tatap muka.
Menggunakan sebuah course
management system
(CMS)/sistem pengelolaan
perkuliahan atau halaman
web , misalnya untuk
mempostkan silabus dan
soal/bahan ujian.
30 to 79% Blended/Hybrid Pembelajaran dengan
memadukan sistem online
dan tatap muka. Proporsi
substansi konten
menggunakan online, kadang
menggunakan diskusi online,
dan kadang menggunakan
pertemuan tatap muka.
80 to100% Online Sebuah pembelajaran yang
sebagian besar atau bahkan
seluruhnya menggunakan
sistem online. Jenis ini tidak
menggunakan tatap muka
sama sekali.
20
sebagai information publisher dan content creator (Spira &
Goldes, 2007). Internet generasi pertama atau web 1.0 hanya
memungkinkan penggunanya sebagai konsumen dari konten
internet, sedangkan web 2.0 bersifat lebih powerful dan
aksesibel dalam mendukung partisipasi pengguna yang
memungkinkan pengguna untuk memperoleh, memproses dan
mendistribusi informasi dalam bentuk digital (Albion, 2008, p.
9). Singkatnya, web 1.0 bersifat statis sementara web 2.0
besifat dinamis (Dominic , 2009). Franklin dan Harmelen (2007)
menjelaskan perubahan dari web 1.0 menjadi web 2.0 ini dari
perspektif pengguna sebagai sebuah ekologi dimana pada web
1.0 pembuat konten yang jumlahnya sedikit dengan jumlah
pembaca konten yang banyak berubah menjadi satu artinya
semua dapat bertindak menghasilkan konten, menggunakan
ulang konten dan berbagi konten (Albion, 2008, p.5).
21
1) Website Statis
Merupakan website yang jarang sekali dirubah karena
memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering.
Contohnya adalah website company profile dan website
profil organisasi.
2) Website Dinamis
Merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap
saat. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi
dinamis adalah Content Management System. Dengan
adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke
administrator website dapat mengupdate contentnya
dengan sangat mudah.
Contoh website dinamis yaitu:
• Website Mesin Pencari (Search engine)
Merupakan suatu website yang menyediakan layanan
fasilitas dalam mencari data di internet berdasarkan
keyword atau kata kunci yang kita masukkan. Contoh:
Google, Yahoo, dan lain sebagainya.
• Website Blog
Merupakan jenis website yang memiliki fungsi sebagai
tempat si pemilik blog menuangkan ide tulisannya
mengenai berbagai macam hal dalam berbagai bentuk
artikel yang dipublikasikan ke dalam internet. Website
Blog banyak yang berbentuk opensource sehingga mudah
untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan. Contoh blog antara
lain: Wordpress, Blogspot, Edublog, Weebly.
22
Merupakan website yang memiliki fungsi untuk
membentuk jaringan komunitas, kenalan atau koneksi di
dunia nyata dengan media online tanpa adanya batasan
ruang dan waktu. Website jenis ini dikenal dengan media
sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya.
• Website Forum
Merupakan website yang berfungsi sebagai wadah untuk
mendiskusikan suatu permasalahan, serta dapat
digunakan pula untuk memposting suatu metode, solusi
atau tata cara terhadap penyelesaian suatu masalah.
Website seperti ini banyak digunakan oleh pengguna
internet untuk menyebarkan atau mencari informasi.
Contohnya; Kaskus, Lautan Indonesia, Detik Forum, dan
lain sebagainya.
• Website Berita
Merupakan jenis website yang dibuat untuk tujuan
menyampaikan informasi secara cepat dan akurat.
Informasi atau berita yang disampaikan dalam jenis
website ini bisa sangat beragam, misalnya; berita politik
terkini, gosip selebriti, dunia olahraga, otomotif, dan lain
sebagainya.
• Website Galeri
Merupakan jenis website yang memiliki fungsi utama
sebagai media penyimpanan file berupa gambar di
internet supaya bisa dibagikan kepada pengguna lain.
Contohnya; instagram, tumblr, dan lain sebagainya.
C. Blog
Melalui Blogmemungkinkan terjadinya aktifitas antara sumber
dengan penerima informasi. Informasi yang disampaikan dapat
langsung direspon, ditambahi, dikoreksi dan diperkaya oleh
orang lain. Oleh karena itu, suatu topik mungkin bisa menjadi
lebih menarik dengan adanya diskusi antara pemilik blog
dengan pengunjung blognya. Blog dapat digunakan sebagai
media pembelajaran baik yang bersifat formal maupun
informal. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi,
baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, ataupun
siswa dengan lingkungan, siswa dengan teknologi (blog).
Komunikasi yang meliputi interaksional (relationship-focused)
dan informational (content focused) tidak dapat dipisahkan
(Thurlow, Lengel & Tomic, 2004).
24
Beberapa situs penyedia blog yang popular antara lain:
1. WordPress
2. Blogger
25
Sumber: https://blogging.org/blog/
how-to-start-a-free-blogspot-blog/
3. Weebly
Sumber:https://www.boostsuite.com/2015/10/02/boostsuite-launches-
co-marketing-tool-in-the-new-weebly-app-center/
4. Tumblr
Sumber:https://www.notifyvisitors.com/blog
/tumblr-notification
27
murah dan cepat, 2) blog dapat mengorganisir konten secara
kronologis dan dengan postingan yang biasanya singkat dan
sering, 3) memungkinkan suara pembaca didengar melalui fitur
komentar, 4) mempublikasikan materi secara instan di web
tanpa harus belajar HTML atau menggunakan program
authoring web, 5) dapat menyajikan link terkait yang terhubung
dengan materi-materi yang dibutuhkan, dan 6) secara jelas
menyajikan suara dan kepribadian penulis (Wu, 2006). Blog
sebagai media pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana
komunikasi antara guru dan siswa, berbagi informasi,
memotivasi siswa belajar, memberi kesempatan bagi siswa
untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis serta
ebagai forum diskusi dan kolaborasi
(http://www.glencoe.com/)
Untuk memilih blog yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut
(Sanjaya dalam Arighi 2017):
a. Media yang digunakan harus dapat digunakan untuk menulis
dengan mudah dan melakukan perubahan sewaktu-waktu.
b. Media yang digunakan harus dapat dengan mudah
melampirkan dokumen-dokumen yang telah dibuat
sebelumnya, baik dalam bentuk PDF, DOC, XLS, PPT, atau
yang lain.
c. Media yang digunakan dapat menampilkan gambar-gambar
pendukung yang dibutuhkan, misalkan grafik, maupun
gambar ilustrasi.
d. Media yang digunakan dapat digunakan untuk menayangkan
tampilan video yang dapat semakin memperjelas dalam
pengajaran.
e. Media yang digunakan bisa untuk menyajikan suara yang
dapat diulang jika dibutuhkan.
28
f. Media ini dapat menampilkan berbagai dokumen dengan
tetap menjaga Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
BAB III
POLA PENERAPANMODELPEMBELAJARAN
BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
31
A. Penggunaan model pembelajaran blended learning
menggunakan blog
Model pembelajaran blended learning berbasis blog dapat
membantu siswa khususnya untuk jenjang SMA kelas 10-12
untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai
dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar juga
menyediakan peluang bagi guru dan peserta didik untuk
pembelajaran secara mandiri dan terus berkembang. Melalui
model pembelajaran blended learning berbasis blog dapat
dilakukan penjadwalan fleksibilitas bagi siswa, dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi
online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan
para siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online
memberikan peserta didik dengan konten multimedia yang kaya
akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja melalui
akses Internet baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Materi
pembelajaran yang disampaikan melalui blog digunakan sebagai
bahan pengayaan pada pembelajaran konvensional atau pada
saat tatap muka, sebagai bahan diskusi atau sesi tanya jawab di
kelas.
B. Sumber Daya
Pelaksanan model pembelajaranblended learning berbasis blog
perlu dukungan sumber daya, sarana dan prasarana:
• Konten /materi pembelajaran
Konten pembelajaran tersedia untuk pembelajaran online
yang diunduh atau ditampilkan melalui media blog dan
konten pembelajaran yang tersedia untuk pembelajaran
tatap muka misalnya modul-modul pembelajaran atau
lembar tugas siswa.
32
• Perangkat keras (hardware), berupa komputer, laptop,
tablet, maupun smartphone.
Perangkat berbasis teknologi merupakan salah satu
pendukung untuk keberlangsungan penerapan model
pembelajaran berbasis blog. Melalui perangkat teknologi
guru dan siswa dapat untuk selalu terhubung dalam kegiatan
pembelajaran baik di kelas ketika pembelajaran tatap muka
maupun pembelajaran di luar kelas.
• Aplikasi Blog
Aplikasi blog yang digunakan banyak tersedia di internet dan
berbasis open source artinya guru dapat menggunakan dan
memodifikasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Guru
dapat memilih aplikasi blog yang dirasa mudah untuk
digunakan misalnya: Wordpress, Blogger., Weebly
• Infocus /LCD
Infocus digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran
untuk menyajikan materi pembelajaran baik secara online
maupun offline
• Jaringan internet
Jaringan internet digunakan ketika pembelajaran online
dan offline. Guru dapat mengunggah materi
pembelajaran dan siswa dapat mengunduh materi
pembelajaran serta penugasan-penugasan untuk siswa
yang dilakukan melalui blog membutuhkan jaringan
internet.
33
komunikasi, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, ataupun siswa dengan lingkungan, siswa dengan
teknologi (blog). Komunikasi yang meliputi interaksional
(relationship-focused) dan informational (content focused)
tidak dapat dipisahkan (Thurlow, Lengel & Tomic, 2004).
34
- memiliki keterampilan dalam merancang suatu media yang
cocok untuk pembelajaran.
- mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta
dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar.
- memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan siswa.
- menguasai teknologi yang dapat mendukung proses
pembelajaran
- mampu mengontrol kegiatan belajar dan memecahkan
kesulitan belajar
- mengevaluasi pembelajaran
- Memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan
pembelajaran dengan teknologi maupun konvensional
- Memilik kemampuan menulis
• Sekolah dan orang tua
Sekolah dan orang tua merupakan sumber daya pendukung
dalam proses kegiatan pembelajaran model blended
learning berbasis blog. Sekolah sebagai penyedia fasilitas
sarana, prasana dan kebijakan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran disekolah sedangkan orang tua dapat
bertindak untuk memonitor kegiatan pembelajaran siswa
diluar sekolah (dirumah).
C. Strategi Pembelajaran
1. Persiapan pembelajaran:
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran hendaknya guru
dapat menyusun rencana secara sistematis untuk memudahkan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran:
35
a) Melakukan analisis kebutuhan mata pelajaran yang akan
mengunakan model pembelajaran blended learning dengan
media blog
b) Menyusun Rencana Pembelajaran
c) Menyusun flowchartatau alur materi dalam blog
d) Menyusun materi untuk bahan ajar dalam blog
e) Membuat blog atau memasukkan materi kedalam blog
2. Konten pembelajaran:
a) Modul, Buku Paket, Lembar Kerja Siswa
b) Konten merupakan materi yang diunggah kedalam blog.
c) Konten pembelajaran dapat berupa video, teks, foto, suara,
atau gambar yang sesuai dengan isi kurikulum atau materi
yang telah ditentukan dan dirancang dalam blog.
36
tahap yang jelas dan berbeda agar bisa diterapkan. Begitu juga
dengan model blended learning agar dapat diterapkan terlebih
dahulu harus memiliki tahap-tahap pelaksanaannya yang jelas.
39
Skema dalam pembelajaran blended learning yang menggunakan
blog adalah sebagai berikut:
BLENDED
LEARNING
Media
BLOG GURU
Individu
secara offline: Offline:
Tatap
Buku sekolah, Membentuk Tes
Muka/F2F 2- 4 Online
modul
• Apersepsi kelompok (Bank
(dapat Individu diskusi tatap Soal)
berupa secara online: muka/F2F Unggah
deskripsi, materi dalam
assosasi, blog,
relevansi) Ebook/digital
• Penyampai book, Link
an terkait
kompetens Online: Presenta
i dan Diskusi si
tujuan Online (chat Kelompo
Kelompok k
pembelajar forum)
secara offline:
an buku sekolah, Posting
• Eksplorasi modul Komentar
konsep/ma
teri Kelompok
secara
online:materi
Refleksi dalam blog,
siswa Ebook/digital
(memberik book, Link
an terkait
kesempata
n kepada
siswa
dengan
cara
mereprese
ntasikan
Menyimpulk
atau an
mengungg topik/materi
ah ke pembelajara
dalam blog n
40
Dalam pembuatan Blog untuk mendukung pembelajaran
blended learning, maka harus dirancang terlebih dahulu mulai dari
skema/peta materi dan sistematika/flowchart perancangan blog.
Berikut contoh skema/peta materi dan sistematika flowchart
perancangan blog untuk mendukung pembelajaran blended learning:
Peta Materi
41
Contoh Skema/flowchart rancangan blog
Untuk mata pelajaran Biologi SMA ,Topik Materi 1:
Keseimbangan Lingkungan
42
Penjelasan skema perancangan blog:
1. Menu
Menu blog disesuaikan dengan kebutuhan guru menyangkut
materi apa yang akan disajikan melalui blog. Dalam satu menu
blog dapat disajikan beberapa materi atau topik yang
terangkum dalam satu semester pembelajaran. Sebagai contoh
diatas adalah menu untuk satu materi atau topik pembelajaran
Biologi dengan judul Jaringan Hewan. Guru dapat
menambahkan materi atau topik yang lain dalam pembelajaran
Biologi sebagai bagian dari menu yang akan di tampilkan.
2. Mindmapping
Mindmapping materi yang berfungsi untuk:
a. Menambah pemahaman pada saat pembelajaran karena
dapat melihat keterkaitan antartopik yang satu dengan yang
lainnya
b. Menyederhanakan struktur ide dan gagasan materi
pembelajaran
c. Memudahkan untuk melihat kembali sekaligus mengulang-
ulang ide dan gagasan
3. Kompetensi/Indikator
Kompetensi dan indikator yang hendak dicapai pada materi
yang disampaikan.
4. Pendahuluan
Deskripsi singkat atau penjelasan awal mengenai materi
5. Materi
Materi dan sub materi yang disajikan dalam blog dapat berupa
teks, video, animasi dan link terkait untuk pendalaman materi
lebih lanjut.
43
6. Forum diskusi/komentar
Pada setiap sub materi disedikan kolom komentar sebagai
sarana kolaborasi siswa dan guru/fasilitator untuk berdiskusi
atau memberi komentar mengenai materi yang disajikan.
7. Tugas
Pada sub menu tugas disedikan kolom untuk siswa dapat
mengunggah tugas apabila jenis tugas yang diberikan oleh
guru/fasilitator mengharuskan siswa untuk mengunggah tugas
ke dalam blog.
8. Refleksi Siswa
Menu refleksi siswa merupakan tempat guru untuk
memposting hasil karya hasil refleksi siswa untuk dapat diberi
komentar oleh siswa lain sebagai bentuk penghargaan guru
terhadap aktifitas pembelajaran yang telah diikuti oleh siswa.
44
Guru dapat mengisi materi untuk Topik 1, Topik 2 dan
selanjutnya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
45
BAB IV RENCANA KERJA
46
BAB V KRITERIA KEBERHASILAN
SEKOLAH
Inte Inte
raks raks
i i
sisw gur
a u
Ak den den
tifi gan gan
tas gur sisw
blo u a
g
Refleksi
47
DAFTAR PUSTAKA:
48
Izzudin. Syarif.(2012). “Pengaruh model blended learning terhadap
motivasi dan prestasi belajar siswa smk”. Jurnal Pendidikan
Vokasi,Vol 2,Nomor 2, Juni 2012. Hal 234-244.
Nugraha, Riyan. (2015). Penerapan Metode Pembelajaran Bauran
(Blended Learning) Dengan Media Blog Dalam Pembelajaran
Menulis Teks Cerpen. Universitas Pendidikan Indonesia.
Spira, Jonathan B. Goldes, David M. (2007). Information Overload We
Have Met The Enemy And He Is Us.Basex, Inc
Grant Ramsay. 2001. Teaching and Learning With Information and
Communication Technology: Succes Through a Whole School.
Thurlow,et al. (2004). Computer Mediated Communication -Social
Interaction and The Internet: Sage Publication.
Wu, C. (2006). Blogs in TEFL: A new promising vehicle. US-China
Education Review.
49
Link Internet:
https://www.kompasiana.com/ahmadimam/guru-dan-pemanfaatan-
komputer-di-kelas_550d69e88133115a2cb1e333di unduh 24
Januari 2018.
Blogging for Teaching and Learning: An Examination of Experience,
Attitudes, and Levels of Thinking.
http://www.cedtech.net/articles/43/432.pdf di unduh 20 Januari
2018.
Using Blogs to Facilitate Interactive and Effective Learning:
Perceptions of Pre-service Arabic Teachers.
http://www.academypublication.com/issues/past/jltr/vol04/05/10.p
df 20 Januari 2018.
THE USE OF CLASSROOM BLOG IN TEACHING WRITING TO JUNIOR
HIGH SCHOOL STUDENTS.
http://www.virclass.net/eped/ep_tmp/files/17842056574abc85cdf3
04e.pdf20 Januari 2018.
Learning to Blog and Blogging to Learn: One Teacher’s Personal
Reflection.
http://www.mun.ca/educ/faculty/mwatch/vol41/fall2013/patriciaHe
witt.pdf20 Januari 2018.
http://www.glencoe.com/sites/ohio/student/technology/index.html
di unduh tanggal 19 Januari.
___
50