TUGAS 1 Filsafat Bisnis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

Filsafat Bisnis

Disusun Oleh :
Mercy Marcnighta Lanfai
044793453

Ilmu Administrasi Bisnis

Universitas Terbuka
1. Pengertian Filsafat banyak dikemukakan oleh para ahli, dan konsepnya sangat
beragam sesuai dengan persepsi atau pengalaman para ahli terhadap objek
kajian tersebut. Tugas Anda adalah menghimpun konsep-konsep para ahli
tersebut dan membuat sintesanya!
Jawab :
1. Metode Kritis (Socrates dan Plato) Metode kritis bersifat analisis istilah dan
pendapat. Metode ini menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan
dengan cara bertanya, berdialog, membedakan, membersihkan, menyisihkan, dan
menolak sehingga pada akhirnya dapat ditemukan hakikat.
2. Metode Intuitif (Plotinus dan Bergson) Metode intuitif menggunakan cara intuitif dan
pemakaian simbol-simbol untuk berusaha melaksanakan pembersihan intelektual
bersama dengan penyucian moral, sehingga tercapai suatu pemikiran yang jernih.
3. Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas) Metode skolastik bersifat sintetis
deduktif. Artinya, metode ini memecahkan suatu persoalan dengan analisis dan
pengambilan kesimpulan yang dimulai dari prinsip-prinsip umum, kemudian
diimplementasikan ke hal-hal atau prinsip-prinsip khusus. Metode ini bertitik tolak dari
definisi dan prinsip yang jelas lalu dilakukan penarikan kesimpulan.
4. Metode Geometris (Rene Descartes) Metode geometris dilakukan dengan analisis mengenai
hal-hal yang kompleks untuk dicapai intuisi terhadap hakikat-hakikat sederhana, kemudian di
deduksi secara matematis segala pengertian lainnya.

5. Metode Empiris (Hobbes, Locke, Berkeley, dan David Hume) Hanya pengalaman yang
menyajikan pengertian benar, maka sebua pengertian atau ide akan menghasilkan
pengetahuan jika itu bersumber dari pengalaman.
6. Metode Transendental (Immanuel Kant) Bertitik tolak dari tepatnya pengertian
tertentu berlandaskan dinamika kesadaran diri. Metode ini merupakan salah satu
pendekatan teologi kontekstual yang menyatakan bahwa realitas bukan sesuatu yang
“ada di luar”, melainkan hakikat sejatinya yang tidak tampak secara imanen. 7. Metode
Fenomenologi (Husserl) Metode ini dilaksanakan dengan penyederhanaan secara
sistematis (reduction) dan melakukan refleksi secara mendalam dalam setiap
fenomena agar tercapai hakikat sesuatu yang ada di balik fenomena.
7. Metode Fenomenologi (Husserl) Metode ini dilaksanakan dengan penyederhanaan
secara sistematis (reduction) dan melakukan refleksi secara mendalam dalam setiap
fenomena agar tercapai hakikat sesuatu yang ada di balik fenomena.
2. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia. Setidaknya dalam memahami bisnis sebagai suatu kebudayaan ada 3
(tiga) hal yang perlu dipahami dalam bisnis. Tugas Anda adalah mengumpulkan
atau menunjukan contoh-contoh atau implementasi dari 3 (tiga) wujud
kebudayaan dalam bisnis.
Jawab :
a. Wujud kebudayaan sebagai gagasan ( wujud ideal)
Wujud kebudayaan sebagai gagasan adalah wujud yang ideal yang sifatnya
abstrak. Artinya kebudayaan dala wujud ideal tidak dapat disentuh maupun raba
karena terletak di dalam pikiran manusia. Wujud kebudayaan sebagai gagasan
berupa nilai-nilai, norma-norma, peraturan, kepercayaan, ide-ide, ideologi,
falsafah, maupun gagasan yang tertanam di dalam akal manusia. Gagasan
dalam suatu kebudayaan selalu berkaitan satu-sama lain membentuk sistem
budaya.

b. Wujud kebudayaan sebagai aktivitas


Wujud kebudayaan sebagai aktivitas adalah tindakan yang sifatnya konkret karena
dapat dilihat, diamati, dan juga didokumentasikan. Kebudayaan sebagai aktivitas
dilihat melalui tindakan berpola yang dilakukan masyarakat. Pola tersebut
menunjukkan bagaimana masyarakat dalam suatu kebudayaan berperilaku
menurut adat istiadat mereka. Sehingga wujud kebudayaan sebagai aktivitas juga
sering disebut dengan sistem sosial dalam suatu masyarakat yang berbudaya.
Sistem sosial kebudayaan menunjukkan bagaimana manusia dalam suatu
kebudayaan saling berinteraksi, berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, dan
aktivitas-aktivitas manusia lainnya. Contohnya adalah upacara adat, tari tradisional,
dan kebiasaan.

c. Wujud kebudayaan sebagai artefak (karya)


Abidin, Yusuf Zaenal, dan Beni Ahmad Saebani dalam buku Pengantar Sistem
Sosial Budaya di Indonesia (2014) menyebutkan wujud kebudayaan sebagai
artefak atau karya sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Hal
tersebut karena artefak merupakan bentuk fisik kebudayaan manusia yang bisa
dilihat, diraba, juga didokumentasikan.

Wujud kebudayaan sebagai artefak adalah segala sesuayi benda fisik yang
dihasilkan dari aktivitas manusia, sehingga sering juga disebut dengan
kebudayaan fisik. Contoh wujud kebudayaan sebagai artefak adalah prasasti,
naskah kuno, candi, patung, alat musik daerah, ornamen dan ragam hias,
senjata tradisional, juga benda-benda peninggalan sejarah lainnya.
3. Bisnis dibentuk dalam rangka memperoleh keuntungan. Bisnis dapat berjalan
lancar dengan adanya modal. Tugas Anda adalah menunjukkan implementasi
konsep modal bisnis kesadaran diri, ingeuitas, cinta kasih, dan heroisme.
Jawab :

a. Kesadaran diri
adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri, termasuk kekuatan,
kelemahan, nilai-nilai, dan minat pribadi. Memahami diri sendiri dan
kemampuan sendiri sebagai pemimpin atau anggota tim. dapat membantu
mengidentifikasi area di mana Anda perlu berkembang.

• Pemahaman Nilai Pribadi


Mengetahui nilai-nilai pribadi Anda dan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan. Ini
akan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih konsisten dan
etis.

b. Integritas
Integritas dalam bisnis berarti konsistensi antara kata dan tindakan, serta
ketaatan pada prinsip-prinsip etika.

Implementasi integritas dalam bisnis melibatkan:

• Kepatuhan Etika
Mengutamakan keputusan yang etis, bahkan jika itu tidak menguntungkan
secara finansial. Ini menciptakan kepercayaan dan reputasi yang baik.

• Transparansi
Berkomunikasi secara terbuka dengan para pemangku kepentingan, baik itu
karyawan, pelanggan, atau mitra bisnis. Transparansi menciptakan lingkungan
yang lebih terbuka dan jujur.

c. Cinta kasih
Cinta kasih dalam bisnis adalah kemampuan untuk berempati terhadap orang
lain dan peduli terhadap kepentingan dan kesejahteraan mereka.
Implementasi cinta kasih dalam bisnis melibatkan:

• Pelayanan Pelanggan yang Empati


Mendengarkan dengan baik pelanggan dan merespons dengan empati.
Memahami kebutuhan dan kekhawatiran pelanggan menciptakan hubungan
yang kuat.
• Kepemimpinan yang Peduli
Pemimpin yang menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan
mereka cenderung memiliki tim yang lebih berdedikasi dan produktif.

d. Heroism
Heroisme dalam konteks bisnis adalah kemampuan untuk mengambil tindakan
yang luar biasa atau berani dalam menghadapi tantangan atau situasi yang sulit.

Implementasi heroisme dalam bisnis melibatkan:

• Inovasi Berani
Mendorong karyawan untuk berpikir di luar kotak dan mencoba pendekatan
baru. Inovasi ini bisa menjadi "tindakan heroik" dalam menciptakan perubahan
positif.
• Kepemimpinan Berani
Pemimpin yang berani mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang sulit
dan mengambil risiko yang perlu untuk mencapai tujuan yang ambisius.

Anda mungkin juga menyukai