Bab I-Vi Kesya Andre KP
Bab I-Vi Kesya Andre KP
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG KERJA PRAKTIK
Kerja Praktik adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan secara langsung di lapangan
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di tempuh oleh
setiap mahasiswa di Universitas Katolik Santo Thomas dan mahasiswa diwajibkan
mengikuti Kerja Praktik ini sebagai salah satu syarat penting untuk lulus.
Proyek perencanaan dan pengembangan lantai 11 Office Tower Podomoro City Deli
Medan yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan ini merupakan proyek yang berskala
sedang, baik ditinjau dari volume pekerjaan, waktu pelaksanaan, biaya maupun
tekhnologinya. Walaupun demikian, proyek berskala sedang seperti ini tetap harus
memerlukan penanganan yang baik agar pada pelaksanaannya sejalan dan sesuai dengan
tujuan akhir yang telah direncanaan perusahaan.
yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja.
Batasan-batasan yang dibahas pada penulisan laporan kerja praktik kali ini di batasi
pada pekerjaan Dinding dan Lantai pada lantai 11 dan Dinding pada lantai 12 serta mengenai
lokasi dan perusahaan tempat proyek pembangunan, materi-materi pengamatan, serta waktu
pengamatan.
Kerja praktik pada proyek Office Tower Podomoro City Deli Medan
yang berlokasi di Jalan Putri Hijau/Jalan Guru Patimpus No. 1, Medan,
Sumatera Utara.
Kerja praktik pada proyek Office Tower Podomoro City Deli Medan
sangat terbatas hanya pada proses pengamatan Office Tower Podomoro City
Deli Medan pada bagian Dinding dan Lantai pada lantai 11 dan Dinding pada
lantai 12 saja yang dapat di lakukan, dikarenakan terbatas nya waktu yang di
berikan oleh kampus.
− Pengamatan langsung di lapangan untuk melihat situasi dan kondisi proyek yang
dilaksanakan.
Berisi tentang Tinjauan Proyek, Lingkup Pekerjaan Pratikan, Pengalaman Kerja yang
di dapat dari perusahaan tempat melakukan Kerja Praktek.
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
Siklus manajemen proyek mewakili fase-fase yang dilalui proyek dari awal hingga akhir. Ini
mencakup semua operasi, tugas, dan langkah yang harus dilakukan oleh proyek tertentu.
Seorang manajer proyek mengatur berbagai tugas yang terlibat dalam memulai,
melaksanakan dan menyelesaikan proyek. Merencanakan tahapan proyek yang diharapkan
sebelum dimulai dapat membantu memastikan proyek selesai tepat waktu dan memiliki lebih
sedikit penundaan atau komplikasi. Baik proyek sederhana maupun kompleks mendapat
manfaat dari memiliki struktur menyeluruh yang memandu mereka dari awal hingga akhir.
Alat Manajemen Proyek untuk Menerapkan Lean dan Six Sigma Manajemen proyek
adalah metode mengarahkan pekerjaan tim individu untuk mencapai semua tujuan proyek
dalam batasan yang diberikan. Umumnya informasi ini biasanya didefinisikan dalam rencana
proyek, dikembangkan pada awal proyek. Rencana ini biasanya digambarkan sebagai
persyaratan dan perintah kerja. Kendala utama adalah waktu, anggaran, ruang lingkup.
Manajemen Proyek melibatkan identifikasi, analisis dan penerimaan berbagai pendekatan,
teknik dan model. Pengelolaan Sebuah tim terdiri dari setidaknya satu dan mungkin lebih
banyak anggota tim. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab dan beberapa tugas yang
harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Ada berbagai kombinasi tanggung
jawab ini tergantung pada sifat setiap proyek, misalnya, tim arsitektur mungkin memiliki
tanggung jawab yang berbeda dari tim mekanik. Manajemen Proyek berkaitan dengan
pengelolaan berbagai tugas dan sub-tugas ini oleh anggota tim dalam suatu proyek.
Ada dua teknik utama yang digunakan untuk manajemen proyek; yaitu, Fungsional
dan Proses. Dalam rencana fungsional, manajer proyek menggambarkan kebutuhan bisnis
secara keseluruhan dari para pemangku kepentingan. Dia biasanya memasukkan bagian
pemasaran, analisis bisnis, dan teknologi dalam rencananya. Sedangkan, rencana berorientasi
proses, di mana tujuan proyek dijabarkan secara rinci, menggambarkan metode dan prosedur
yang akan digunakan untuk mencapainya. Dalam metode Agile, kebutuhan ini ditentukan di
bagian Fitur, Fungsi dan Logika dari rencana proyek. Prinsip Agile adalah bahwa fitur, fungsi
dan logika menggambarkan urutan aktivitas yang membangun sebuah konsep, bukan
sekumpulan aktivitas. Oleh karena itu, Agile melibatkan lebih sedikit dokumentasi daripada
metode manajemen Fungsional atau Proses. Metodologi pengembangan perangkat lunak
9
Sebagai seorang project manager, setiap proyek yang Anda tangani kemungkinan besar
memiliki waktu, tujuan, dan anggaran yang berbeda. Terdapat empat unsur yang harus
dipahami dan direalisasikan jika project manager ingin berhasil dalam melaksanakan proyek,
yaitu meliputi:
10
1. Scope
Scope merupakan hal yang seharusnya dilakukan dalam suatu proyek, serta
anggaran waktu dan uang yang telah diciptakan untuk mencapai tujuan ini. Setiap
perubahan pada ruang lingkup proyek, harus memiliki perubahan yang sesuai dalam
anggaran, waktu, sumber daya, atau ketiganya.
2. Sumber daya
Seorang project manager yang sukses harus secara efektif mengelola sumber daya
manusia, ia harus memastikan bahwa karyawannya memiliki keterampilan dan memantau
apakah proyek yang dikerjakan dapat selesai sesuai batas waktu yang telah
ditentukan. Project manager juga harus membeli dan mengatur peralatan serta
penggunaan material sehingga tim dapat beroperasi secara efisien. Selain
itu, software pengelola proyek akan sangat membantu pemantauan dan pengukuran
keberhasilan proyek.
3. Waktu
Seorang project manager haruslah bisa mengatur waktu yang dibutuhkan proyek
secara keseluruhan. Buat jadwal proyek dengan menuliskan daftar semua tugas yang
harus diselesaikan. Berikan durasi untuk setiap tugas karena akan ada tugas yang harus
dilakukan secara berurutan bahkan bersamaan dan buat panduan terhadap sumber daya
manusia terkait agar semua tugas dapat berjalan sesuai rencana. Gunakan gadget Anda
sebaik mungkin untuk menyederhanakan tugas dan mengelola jadwal proyek.
4. Uang
Suatu hal tidak akan berhasil hanya dalam sekali percobaan, tetapi Anda
membutuhkan banyak latihan. Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan dalam
mengatur sebuah proyek, maka coba lakukan dialog dengan project manager yang telah
11
sukses, banyak membaca referensi, serta mengelola 4 unsur tersebut dengan bijaksana
agar proyek yang sedang Anda jalankan dapat berjalan sesuai tujuan.
Secara umum kontraktor mendapatkan proyek pekerjaan dengan dua cara, yaitu
ditunjuk langsung oleh pemilik proyek untuk mengerjakan pembangunan atau melalui lelang
yang diselenggarakan oleh pemilik proyek.
12
PROSES PENGADAAN
Persiapan Pengadaan
Persyaratan kualifikasi;
Jenis kontrak;
Dokumen Pemilihan
Pengumuman Pelelangan
13
Penyedia barang/jasa yang sudah mendapat hak akses dapat memilih dan
mendaftar sebagai peserta lelang pada paket-paket pekerjaan yang diminati.
Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan yang diminati
maka Penyedia barang/jasa dianggap telah menyetujui Pakta Integritas.
Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan yang diminati
Penyedia barang/jasa dapat mengunduh (download) dokumen pengadaan/lelang paket
pekerjaan tersebut.
Penjelasan Pelelangan
Penyampaian Penawaran
Proses Evaluasi
14
Terhadap file penawaran yang oleh tidak dapat dibuka, Panitia Pengadaan
wajib menyampaikan file penawaran terenkripsi yang tidak dapat dibuka (dekripsi)
kepada LPSE untuk dilakukan analisa dan bila dianggap perlu LPSE dapat
menyampaikan file penawaran tersebut kepada Direktorat e-Procurement LKPP.
Informasi tentang pelelangan ulang ini secara otomatis akan terkirim melalui
email kepada semua peserta lelang paket pekerjaan tersebut.
15
Sanggah
Peserta lelang hanya dapat mengirimkan 1 (satu) kali sanggahan kepada PPK
suatu paket pekerjaan yang dilakukan secara online melalui SPSE.
Dalam hal terdapat sanggah banding, proses tersebut dilakukan di luar SPSE
dan Peserta lelang mengirimkan kepada pejabat terkait.
Proses sanggah banding tidak menghentikan tahapan lelang selanjutkanya pada SPSE.
Proses pengadaan suatu paket selesai apabila PPK telah menetapkan pemenang lelang
dan Panitia Pengadaan mengirimkan pengumuman pemenang lelang kepada Peserta lelang
melalui SPSE serta masa sanggah telah dilalui.
SPSE secara otomatis akan mengirim pemberitahuan kepada pemenang lelang dan meminta
untuk menyelesaikan proses selanjutnya yang pelaksanaannya di luar SPSE.
Dengan selesainya proses pengadaan melalui SPSE, PPK wajib membuat dan menyampaikan
Surat Penetapan Pemenang kepada pemenang lelang secara tertulis.
Disertai dengan asli dokumen penawaran paket pekerjaan tertentu, pemenang lelang
melakukan penandatanganan kontrak dengan pejabat terkait yang dilakukan di luar SPSE.
Pemenang lelang wajib menyelesaikan proses pengadaan di luar SPSE dengan pejabat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah terkait.
16
Pengguna dan masyarakat pada akhir proses pengadaan dapat mengetahui pemenang lelang
paket pekerjaan tertentu melalui website LPSE terkait.
II.2.1.2. PEMBATALAN/PEMUTUSAN
II.2.1.3. PENILAIAN
Apabila penyedia barang/jasa memiliki catatan kinerja (track record) yang buruk,
maka Panitia Pengadaan berhak/dapat menggugurkan penawaran penyedia dan/atau
memasukkan dalam daftar hitam (black list) dalam kurun waktu tertentu. Untuk keperluan ini
Panitia Pengadaan memberitahukan secara tertulis kepada LPSE agar diumumkan dalam
websiteLPSE.
LKPP dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas semua akibat karena
keterlambatan/kesalahan/kerusakan penerimaan data pengadaan yang terjadi pada SPSE yang
dilakukan Pengguna dan pihak lain.
LKPP dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas semua akibat adanya gangguan
infrastruktur yang berakibat pada terganggunya proses penggunaan SPSE.
LKPP dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala akibat penyalahgunaan yang
dilakukan oleh Pengguna atau pihak lain.
LKPP dan afiliasinya tidak menjamin SPSE dan APENDO berlangsung terus tanpa adanya
gangguan/handal, tepat. Lembaga Sandi Negara dan LKPP berusaha terus meningkatkan dan
memperbaiki performance aplikasinya.
17
LKPP dan afiliasinya tidak bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi, yang
mengakibatkan tidak tersedianya barang/jasa pemborongan/jasa lainnya atau timbulnya
biaya.
LKPP dan afiliasinya dapat melakukan suatu tindakan yang dianggap perlu terhadap file-file
yang dinyatakan tidak dapat didekripsi atau dapat didekripsi dengan menggunakan APENDO
namun salah satu/beberapa/semua file tidak bisa dibuka oleh Pengguna.
Pengguna menanggung segala akibat terhadap dokumen (file) yang tidak dapat dilakukannya
proses dekripsi atau tidak dapat dibukanya salah satu/beberapa/semua file akibat dari
kesalahan dan/atau kelalaian penggunaan APENDO.
II.2.1.5. PERSELISIHAN
Pengguna setuju bahwa perselisihan yang terjadi antara Pengguna dan LKPP dan/atau
afiliasinya diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah tidak dapat
mencapai mufakat, pengguna dan LKPP sepakat untuk membawa kasus tersebut ke
pengadilan yang berada di wilayah Indonesia.
II.2.1.6. PERUBAHAN
Pengguna wajib taat kepada aturan dan ketentuan yang telah ditambah, dikurangi, diperbaiki
tersebut. Apabila pengguna tidak setuju dapat mengajukan keberatan dan mengundurkan diri
dari keikutsertaannya sebagai Pengguna SPSE.
Dengan maupun tanpa alasan, LKPP dan afiliasinya berhak menghentikan penggunaan, SPSE
dan APENDO dan akses jasa ini tanpa menanggung kewajiban apapun kepada pengguna
apabila penghentian operasional ini terpaksa dilakukan.
18
Pemberi tugas akan melakukan pembayaran Harga Pekerjaan kepada kontraktor dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pemberi tugas adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan
dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan
perjanjian kontrak kerja.
19
a. Memberikan dokumen yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain berisi gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi.
b. Melakukan pembayaran Harga Pekerjaan sesuai dengan jadwal dan jumlah yang
disepkati.
Adapun Hubungan kerja yang terjadi antara kontraktor dengan pemilik proyek, dan
konsultan, yaitu:
20
Memperoleh informasi secara lengkap dan benar tentang segala sesuatu yang berkaitan dengn
pelaksanaan pekerjaan
21
BAB III
Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok atau
badan guna melakukan produksi atau distribusi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
manusia.
Beberapa bentuk perusahaan yang kita kenal secara luas antara lain:
− Perusahaan Perseorangan
− Perseroan Terbatas
− Persekutuan Firma
− Yayasan
− Koperasi
− BUMN
Organisasi Perusahaan adalah wadah persatuan dan kesatuan bagi perusahaan Indonesia yang
didirikan secara sah atas dasar kesamaan jenis usaha, mata dagangan, atau jasa yang
dihasilkan ataupun yang diperdagangkan. Struktur organisasi ditempatkan orang-orang yang
kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya.
1. Pemimpin Perusahaan
2. Perencana Proyek
23
3. Drafter
Drafter atau juru gambar mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
4. Koordinator Lapangan
24
III.2.1. KONTRAKTOR
Seorang kontraktor tentunya memiliki beberapa tugas serta tanggung jawab utama
yang harus ditekuni. Secara umum, tugas seorang kontraktor ialah menyelesaikan
pembangunan dari pemilik kerjaan, sesuai dnegan mutu, waktu, serta biaya yang sejak awal
telah disepakati bersama dengan sang pemilik proyek.
25
Pemilik proyek yang menggunakan jasa perusahaan kontruktor tentunya bisa berupa
pribadi perorangan, badan hukum, bahkan dalam skala negara tergantung seberapa besar
proyek pembangunan tersebut.
Tugas dan tanggung jawab setiap kontraktor mungkin akan berbeda bergantung pada
proyek yang dijalankan. Namun, secara umum berikut adalah peran dan tanggung jawab
kontraktor yang hampir selalu ada dalam setiap proyek yang dijalankan:
Bidang profesi kontraktor tidak hanya terkait pembangunan rumah dan gedung-
gedung bertingkat, namun lebih dari pada itu. Beberapa bidang usaha dan jenis kontraktor
adalah sebagai berikut.
27
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN DAN
PENYELESAIAN DI LAPANGAN
28
29
1. Bar Bender
Bar bender adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk membengkokkan besi
tulangan ulir. Bar bender sangat membantu tukang besi dalam membengkokkan
sehingga produktivitas tukang lebih meningkat. Alat ini menggunakan bantuan trafo
listrik dengan daya listrik yang lumayan tinggi.
30
2. Bar Cutter
Bar cutter adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk memotong besi tulangan
ulir yang berukuran besar seperti D16, D19, D22, D25 dan sebagainya. Seperti bar
bender, alat ini menggunakan energi listrik untuk menggerakkan motor.
3. Vibrator
Vibrator adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton
saat pengecoran agar tidak terdapat rongga-rongga pada beton setelah dicor. Alat ini
terbukti mampu berkontribusi terhadap hasil beton setelah dicor karena mampu
menggerakkan adukan beton ke celah-celah kecil.
4. Trafo Las
Trafo las adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk menyambungkan material
besi/logam dengan besi/logam dengan menggunakan kawat las. Alat ini masih
menggunakan energi listrik. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan las ini.
6. Stamper
Stamper adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk pemadatan tanah. Kapasitas
hentak dari alat ini bermacam-macam sekitar 17,3 kN. Alat ini menggunakan bahan
bakar bensin.
7. Lift Barang
Lift Barang ini adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk menaikkan material-
material proyek ke lantai atasnya. Kapasitas alat ini tidak begitu besar sehingga hanya
31
bisa memuat sedikit material. Alat ini terdiri dari baja-baja profil yang disusun
menjadi tower sesuai dengan tinggi gedung.
8. Tower Crane
Tower crane adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk mengangkut barang-
barang material besar secara horizontal dan vertikal. Berbeda dengan Lift barang yang
hanya bisa mengangkut barang secara vertikal.
9. Scaffolding
Scaffolding adalah alat bantu proyek yang digunakan sebagai perancah dalam
pembuatan bekisting struktur. Scaffolding ini terdiri dari beberapa alat yang terpisah
yang disusun menjadi satu kesatuan menjadi scaffolding. Untuk info lebih lanjut
tentang scaffolding bisa baca artikel Bagian-bagian dari scaffolding.
IV.6. PENGERTIAN K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya
guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja dalam rangka melancarkan usaha produksi. Melalui pelaksanaan K3 lingkungan
kerja ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 lingkungan kerja dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian yaitu secara filosofis dan secara
keilmuan.
32
1. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa hal sebagai berikut:
33
34
Contoh:
o Mengganti prosedur kerja
o Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
o Menggunakan otomatisasi pekerja
o Ventilasi sebagai pengganti udara yang cukup
2. Pengendalian administrasi
Contoh:
o Mengatur waktu yang sesuai antara jam kerja dengan istirahat
o Menyusun peraturan K3
o Memasang tanda-tanda peringatan
o Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman
o Mengadakan dan melakukan pelatihan sistem penanganan darurat
Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
1. Safety helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
2. Safety belt
35
3. Penutup telinga
Berfungsi sebagai penutup telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
4. Kacamata pengamanan
Berfungsi sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
5. Pelindung wajah
Berfungsi sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
6. Masker
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya
kurang bagus.
IV.8. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh direksi
lapangan.
36
38
BAB V
PENGAMATAN DI LAPANGAN
39
40
42
43
V.1. KESIMPULAN
Dengan mengikuti Kerja Praktek, penyusun melihat bahwa apa yang direncanakan di atas
kertas bisa berubah pelaksanaannya di lapangan. Misalnya bila seorang arsitek menggambar
dengan menggunakan Autocad, ukuran 10 meter yang di atas kertas adalah pasti, maka dalam
kenyataannya di lapangan ukuran bisa tidak sesuai lagi/salah, dimana ukuran tersebut akan
memiliki selisih, baik itu dalam ukuran milimeter maupun centimeter.
Disamping itu penyusun juga melihat adanya hubungan yang sangat erat antara arsitektur
dengan pekerjaaan struktur, dimana keduanya tidaklah dapat berdiri sendiri- sendiri. Namun
44
sering dari sudut arsitektural bangunan, suatu bangunan menjadi terabaikan karena segi
ekonomi yang terbatas, sehingga aspek kreativitas dan estetika kurang mendapat perhatian.
Dalam dunia arsitektur tidak ada sesuatu yang tidak dapat dilakukan. Misalnya jika seorang
arsitek memikirkan suatu bangunan yang tahan gempa/goncangan, maka dia akan
memikirkan bagaimana suatu bangunan dapat saling mengikat dengan kokoh dan kaku
sehingga tidak mudah ambruk dengan adanya gempa/goncangan. Masalah itu dapat diatasi
dengan sisem double sloof, dimana dua sloof yang dipakai diperkirakan dapat semakin kuat
mengikat setiap kolom yang mentransfer pembebanan bangunan, untuk selanjutnya
diteruskan ke pondasi lalu ke tanah/bumi. Selain itu penggunaan rangka atap yang
materialnya bersifat ringan dan tahan karat akan sangat membantu untuk meminimalisir
pembebanan pada bangunan.
V.2. SARAN
ada dilapangan baik itu dari segi sistem struktur yang digunakan, segi arsitektural,
segi estetika, segi lingkungan dan sebagainya. Dengan demikian penerapan gambar di
lapangan tidak mengalami hambatan atau kesulitan yang berarti.
2. Pihak pelaksana seharusnya mematuhi Time Schedule yang ada, ini berkaitan
dengan sistem management yang baik serta adanya kerjasama dan komunikasi yang
lancar antara pihak-pihak yang bersangkutan.
46