Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG KERJA PRAKTIK
Kerja Praktik adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan secara langsung di lapangan
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di tempuh oleh
setiap mahasiswa di Universitas Katolik Santo Thomas dan mahasiswa diwajibkan
mengikuti Kerja Praktik ini sebagai salah satu syarat penting untuk lulus.

Kerja Praktik di perusahaan jasa konstruksi bertujuan agar mahasiswa mampu


memahami, mengetahui dan mengerti bagaimana proses pelaksanaan proyek tersebut
berlangsung. Kegiatan Kerja Praktik ini juga sebagai suatu sarana untuk dapat
berinteraksi dengan berbagai profesi yang berhubungan dengan terlaksananya suatu
proyek konstruksi.

Untuk memenuhi prasyaratan akademik maka kami sebagai mahasiswa melakukan


Kerja Praktek di PT ALDRICH BANGUN PERSADA yang berkedudukan sebagai
Kontraktor pada proyek pengembangan lantai 11 Office Tower Podomoro City Deli
Medan. Kami melakukan kerja praktek di bidang pengawasan untuk mengamati
perkembangan di lapangan, baik waktu, bahan, dan teknis yang mengacu kepada gambar.

Proyek perencanaan dan pengembangan lantai 11 Office Tower Podomoro City Deli
Medan yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan ini merupakan proyek yang berskala
sedang, baik ditinjau dari volume pekerjaan, waktu pelaksanaan, biaya maupun
tekhnologinya. Walaupun demikian, proyek berskala sedang seperti ini tetap harus
memerlukan penanganan yang baik agar pada pelaksanaannya sejalan dan sesuai dengan
tujuan akhir yang telah direncanaan perusahaan.

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN KERJA PRAKTIK


Maksud Kerja Praktik di lapangan adalah:

− Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja.

− Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari tahapan-tahapan yang terjadi

dalam pelaksanaan pengawasan Proyek Pembangunan.

Tujuan Kerja Praktik adalah:

− Memberikan pengalaman dan pengenalan bagi mahasiswa tentang suatu kegiatan

pembangunan fisik secara langsung.

− Memperluas wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa terkait metoda, teknologi

dan jenis-jenis peralatan konstruksi, termasuk karateristik teknis, dan prinsip


pengoperasian peralatan konstruksi, serta perencanaan sistem pembangunan dan
perhitungan produktivitas peralatan sebagai bagian dari proses kegiatan
konstruksi.

− Kerja Praktek bertujuan untuk membina kemampuan dan keterampilan mahasiswa

dengan cara melibatkan mahasiswa secara langsung dalam hal pengenalan


masalah, pemecahan masalah, koordinasi, penyampaian hasil penyelesaian
masalah/tugas dengan komunikasi lisan maupun tulisan dalam dunia kerja.

I.3. OBJEK KERJA PRAKTIK

Batasan-batasan yang dibahas pada penulisan laporan kerja praktik kali ini di batasi
pada pekerjaan Dinding dan Lantai pada lantai 11 dan Dinding pada lantai 12 serta mengenai
lokasi dan perusahaan tempat proyek pembangunan, materi-materi pengamatan, serta waktu
pengamatan.

I.3.1 Lingkup lokasi

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Kerja praktik pada proyek Office Tower Podomoro City Deli Medan
yang berlokasi di Jalan Putri Hijau/Jalan Guru Patimpus No. 1, Medan,
Sumatera Utara.

I.3.2 Lingkup Materi Pengamatan

Kerja praktik pada proyek Office Tower Podomoro City Deli Medan
sangat terbatas hanya pada proses pengamatan Office Tower Podomoro City
Deli Medan pada bagian Dinding dan Lantai pada lantai 11 dan Dinding pada
lantai 12 saja yang dapat di lakukan, dikarenakan terbatas nya waktu yang di
berikan oleh kampus.

I.3.3 Lingkup Waktu Pengamatan

Jadwal kerja pengamatan di lapangan 5 kali seminggu setiap hari


Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat, selama dua bulan. Kerja praktek
dilakukan dari jam 08:00 sampai 17:00.

Gambar I.3.3.. Office Tower Podomoro City Deli Medan


Sumber ; Penelusuran Google Earth 2022
3

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

I.4. METODA PENGUMPULAN DATA


Metoda yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain:

− Mempelajari gambar-gambar kerja.

− Pengamatan langsung di lapangan untuk melihat situasi dan kondisi proyek yang

dilaksanakan.

I.5. SISTEMATIKA PENGUMPULAN DATA


BAB I : PENDAHULLUAN
Berisikan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lingkup Studi yang dilakukan selama
proses Kerja Praktek dan Metologi serta Sistematika Pembahasan.

BAB II : MANAJEMEN PRROYEK


Menguraikan tentang hal peranan Arsitek (Perencana), Pemberi tugas, Konsultan
Perencana, kontraktor dan perusahaan yang berkaitan dengan biro perencana serta
Hubungan Kerja. Tinjauan teoritis terhadap proses perencanaan dan perancangan.

BAB III : TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN DAN TATA


PELAKSANAAN DI LAPANGAN
Berisi tentang Deskripsi Perusahaan, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab.

BAB IV : SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN DAN


PENYELESAIAN DI LAPANGAN
Berisi tentang syarat-syarat secara umum dalam pelaksanan di lapangan.

BAB V : KEGIATAN DAN PENGALAMAN SELAMA KERJA PRAKTEK

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Berisi tentang Tinjauan Proyek, Lingkup Pekerjaan Pratikan, Pengalaman Kerja yang
di dapat dari perusahaan tempat melakukan Kerja Praktek.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

II.1. PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK

II.1.1. Pengertian Proyek


Proyek Merupakan upaya sementara yang dilakukan dalam suatu industri untuk
menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil yang unik. Sebuah proyek bersifat sementara
karena memiliki awal dan akhir waktu yang pas, dan karenanya menentukan lingkup dan
sumber daya. Dan sebuah proyek bersifat unik, dikarenakan bukan merupakan operasi rutin,
tetapi merupakan serangkaian operasi khusus yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Jadi, tim proyek seringkali melibatkan orang-orang yang biasanya tidak bekerja bersama,
kadang-kadang dari organisasi yang berbeda dan dari bisa lintas geografi. Salah satu contoh
proyek yaitu, pengembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, pembangunan gedung
atau jembatan, upaya pemulihan setelah bencana alam, perluasan penjualan ke pasar
geografis baru, riset, penyusunan sebuah buku dan lain-lain. Inti dari kegiatan suatu proyek
yaitu adanya kegiatan awal dan juga akhir dari suatu proses kerja.

II.1.1.1 Pengertian Manajemen


Manajemen adalah suatu proses untuk memanfaatkan sumberdaya manusia
dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga tujuan tersebut
tercapai secara efisien/tepat guna dan efektif/hasil guna. Maka dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Proyek adalah Suatu proses manajemen pada suatu proyek dari
awal hingga akhir proyek agar tujuan proyek tercapai dengan baik, tepat waktu, sesuai
mutu yang disyaratkan dan sesuai biaya yang disediakan. Manajemen Proyek
merupakan penerapan pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik untuk kegiatan
proyek agar memenuhi persyaratan proyek. Dan semua harus dikelola secara ahli
untuk memberikan hasil yang tepat waktu, sesuai anggaran, pembelajaran dan
integrasi yang dibutuhkan organisasi.

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

II.1.1.2. Pengertian Manajemen Proyek


Manajemen Proyek adalah usaha pengerjaan suatu proyek yang dibatasi oleh
anggaran, jadwal, dan mutu dengan tujuan tercapainya proyek tersebut secara efisien
dan efektif. Usaha pengerjaan yang di maksud di atas meliputi
proses Planning (Perencanaan),
Organizing (Pengaturan), dan Controlling (Pengendalian). Pengertian Manajemen
proyek lainnya pun juga bisa mengenai penggunaan pengetahuan, keterampilan, alat,
dan teknik khusus untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang-orang.
Pengembangan perangkat lunak untuk proses bisnis yang lebih baik, pembangunan
gedung, upaya bantuan setelah bencana alam, perluasan penjualan ke pasar geografis
baru—ini semua adalah contoh proyek. Jika melihat pengertian manajemen proyek
lainnya yang berfokus pada upaya sementara untuk menciptakan nilai melalui produk,
layanan, atau hasil yang unik. Semua proyek memiliki awal dan akhir. Mereka
memiliki tim, anggaran, jadwal, dan serangkaian harapan yang harus dipenuhi tim.
Setiap proyek adalah unik dan berbeda dari operasi rutin—aktivitas organisasi yang
sedang berlangsung—karena proyek mencapai kesimpulan setelah tujuan tercapai.
Sifat pekerjaan yang berubah karena kemajuan teknologi, globalisasi, dan faktor-
faktor lain berarti mengartikan semakin banyak, pekerjaan diatur di sekitar proyek
dengan tim yang disatukan berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan untuk tugas-
tugas tertentu. Skill manajemen proyek penting untuk dikuasai bukan tanpa alasan
kuat. Lewat pengertian manajemen proyek yang baik, Anda bisa mengelola
risiko trial dan error dengan tenang dan tepat, memaksimalkan potensi anggota dan
tim, mampu membuat sketsa perencanaan proyek yang tepat, jeli memanfaatkan
peluang, dan mampu menjaga integrasi proyek agar terus berkesinambungan.

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar II.1.1.2 Tahap-tahap Manajemen Proyek


Sumber: https://images.app.goo.gl/TYFsXyjVde3tCVia9

II.1.2. Siklus Manajemen

Siklus hidup manajemen proyek adalah proses lengkap memulai, merencanakan,


melaksanakan, menutup dan mengendalikan proyek. Mengetahui tahapan kunci dari siklus
manajemen proyek ini dapat membantu mengatur dan memfokuskan proyek Anda. Setiap
fase siklus manajemen proyek memiliki tujuan khusus, memungkinkan Anda untuk melacak
setiap langkah secara mendalam sepanjang siklus. Dalam artikel ini, kita melihat apa itu
siklus dalam manajemen proyek, menjelajahi lima fase siklus manajemen proyek, dan
membandingkan berbagai jenis siklusnya.

Siklus manajemen proyek mewakili fase-fase yang dilalui proyek dari awal hingga akhir. Ini
mencakup semua operasi, tugas, dan langkah yang harus dilakukan oleh proyek tertentu.
Seorang manajer proyek mengatur berbagai tugas yang terlibat dalam memulai,
melaksanakan dan menyelesaikan proyek. Merencanakan tahapan proyek yang diharapkan
sebelum dimulai dapat membantu memastikan proyek selesai tepat waktu dan memiliki lebih
sedikit penundaan atau komplikasi. Baik proyek sederhana maupun kompleks mendapat
manfaat dari memiliki struktur menyeluruh yang memandu mereka dari awal hingga akhir.

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar II.1.2. Siklus Manajemen


Sumber: mppl2019-2-siklus-manajemen-proyek

II.1.3. Perangkat Manajemen

Alat Manajemen Proyek untuk Menerapkan Lean dan Six Sigma Manajemen proyek
adalah metode mengarahkan pekerjaan tim individu untuk mencapai semua tujuan proyek
dalam batasan yang diberikan. Umumnya informasi ini biasanya didefinisikan dalam rencana
proyek, dikembangkan pada awal proyek. Rencana ini biasanya digambarkan sebagai
persyaratan dan perintah kerja. Kendala utama adalah waktu, anggaran, ruang lingkup.
Manajemen Proyek melibatkan identifikasi, analisis dan penerimaan berbagai pendekatan,
teknik dan model. Pengelolaan Sebuah tim terdiri dari setidaknya satu dan mungkin lebih
banyak anggota tim. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab dan beberapa tugas yang
harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Ada berbagai kombinasi tanggung
jawab ini tergantung pada sifat setiap proyek, misalnya, tim arsitektur mungkin memiliki
tanggung jawab yang berbeda dari tim mekanik. Manajemen Proyek berkaitan dengan
pengelolaan berbagai tugas dan sub-tugas ini oleh anggota tim dalam suatu proyek.

Ada dua teknik utama yang digunakan untuk manajemen proyek; yaitu, Fungsional
dan Proses. Dalam rencana fungsional, manajer proyek menggambarkan kebutuhan bisnis
secara keseluruhan dari para pemangku kepentingan. Dia biasanya memasukkan bagian
pemasaran, analisis bisnis, dan teknologi dalam rencananya. Sedangkan, rencana berorientasi
proses, di mana tujuan proyek dijabarkan secara rinci, menggambarkan metode dan prosedur
yang akan digunakan untuk mencapainya. Dalam metode Agile, kebutuhan ini ditentukan di
bagian Fitur, Fungsi dan Logika dari rencana proyek. Prinsip Agile adalah bahwa fitur, fungsi
dan logika menggambarkan urutan aktivitas yang membangun sebuah konsep, bukan
sekumpulan aktivitas. Oleh karena itu, Agile melibatkan lebih sedikit dokumentasi daripada
metode manajemen Fungsional atau Proses. Metodologi pengembangan perangkat lunak
9

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Agile telah menjadi populer dengan penggunaan pendekatan Small-Business Management


(SBM) dalam organisasi. Small-Business Management juga mencakup elemen manajemen
kinerja, yang bertujuan untuk mengoptimalkan keluaran tim. Ini mengacu pada evaluasi
keluaran tim dalam suatu proyek untuk mengukur keberhasilan dan efisiensi mereka. Baik
program Lean dan Six Sigma sangat penting dalam penerapan prinsip-prinsip ini. Metode
lean mencakup aliran terus menerus, yang memungkinkan tim untuk terus-menerus
memberikan tepat waktu, tanpa adanya interupsi yang disebabkan oleh tindakan yang tidak
direncanakan, dan menggabungkan penjadwalan sumber daya ke dalam rencana proyek
secara keseluruhan. Di sisi lain, metodologi Six Sigma menerapkan konsep seperti siklus
lean, pemetaan aliran nilai, dan pemecahan masalah untuk manajemen proyek dan
menyebarkan alat otomatis untuk menciptakan nilai.

Gambar II.1.3. Perangkat Manajemen


Sumber: https://images.app.goo.gl/sah5wbc4gzRqetoU8

II.1.4. Unsur Perangkat Manajemen

Sebagai seorang project manager, setiap proyek yang Anda tangani kemungkinan besar
memiliki waktu, tujuan, dan anggaran yang berbeda. Terdapat empat unsur yang harus
dipahami dan direalisasikan jika project manager ingin berhasil dalam melaksanakan proyek,
yaitu meliputi:

10

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

1. Scope

Scope merupakan hal yang seharusnya dilakukan dalam suatu proyek, serta
anggaran waktu dan uang yang telah diciptakan untuk mencapai tujuan ini. Setiap
perubahan pada ruang lingkup proyek, harus memiliki perubahan yang sesuai dalam
anggaran, waktu, sumber daya, atau ketiganya.

2. Sumber daya

Seorang project manager yang sukses harus secara efektif mengelola sumber daya
manusia, ia harus memastikan bahwa karyawannya memiliki keterampilan dan memantau
apakah proyek yang dikerjakan dapat selesai sesuai batas waktu yang telah
ditentukan. Project manager juga harus membeli dan mengatur peralatan serta
penggunaan material sehingga tim dapat beroperasi secara efisien. Selain
itu, software pengelola proyek akan sangat membantu pemantauan dan pengukuran
keberhasilan proyek.

3. Waktu

Seorang project manager haruslah bisa mengatur waktu yang dibutuhkan proyek
secara keseluruhan. Buat jadwal proyek dengan menuliskan daftar semua tugas yang
harus diselesaikan. Berikan durasi untuk setiap tugas karena akan ada tugas yang harus
dilakukan secara berurutan bahkan bersamaan dan buat panduan terhadap sumber daya
manusia terkait agar semua tugas dapat berjalan sesuai rencana. Gunakan gadget Anda
sebaik mungkin untuk menyederhanakan tugas dan mengelola jadwal proyek.

4. Uang

Memiliki pemahaman yang kuat serta dapat mengelola anggaran awal,


kemungkinan yang akan terjadi serta laba secara bijak merupakan tugas dari project
manager. Setiap tugas memiliki biaya, baik itu biaya sumber daya manusia, maupun
peralatan yang dibutuhkan. Dalam membuat anggaran proyek, Anda harus berjaga-jaga
terhadap setiap kemungkinan yang terjadi. Laba merupakan uang yang ingin diperoleh
perusahaan dari proyek tersebut.

Suatu hal tidak akan berhasil hanya dalam sekali percobaan, tetapi Anda
membutuhkan banyak latihan. Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan dalam
mengatur sebuah proyek, maka coba lakukan dialog dengan project manager yang telah

11

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

sukses, banyak membaca referensi, serta mengelola 4 unsur tersebut dengan bijaksana
agar proyek yang sedang Anda jalankan dapat berjalan sesuai tujuan.

Gambar II.1.4. Project Manager


Sumber: https://images.app.goo.gl/okL5TVGvyNi3stUt9

II.2. PROSEDUR PEMBERIAN TUGAS

Pihak-pihak yang terkait pada proyek pengembangan lantai 11 Office Tower


Podomoro City Deli Medan ini adalah:
Agar proyek yang dikelola dapat berjalan dengan sukses, maka seorang manajer
proyek perlu memahami bagaimana tahapan manajemen proyek dengan baik. Berdasarkan
PMBOK Guide, siklus dalam manajemen proyek terdiri lima tahap yang berbeda yaitu
initiation, planning, execution, monitoring, dan project closure. Mengelola sebuah proyek
memang bukanlah tugas yang mudah. Seorang manajer proyek harus bisa memikirkan detail
proyek dengan baik, mulai dari menangani permintaan klien yang terus berubah, mengelola
budget atau anggaran yang sudah ditentukan, sampai mengirimkan produk sesuai dengan
tenggat waktu yang telah disepakati. Untuk mengelola hal tersebut, manajer proyek yang
berpengalaman akan memecah alur pengelolaan proyek menjadi beberapa fase. Dengan
demikian, detail proyek akan lebih terorganisir dan manajer proyek dapat mengambil
serangkaian langkah logis ketika mengelolanya.

Secara umum kontraktor mendapatkan proyek pekerjaan dengan dua cara, yaitu
ditunjuk langsung oleh pemilik proyek untuk mengerjakan pembangunan atau melalui lelang
yang diselenggarakan oleh pemilik proyek.
12

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

II.2.1. Tata Cara Pelelangan

 PROSES PENGADAAN

Persiapan Pengadaan

PPK menetapkan paket pekerjaan dalam SPSE dengan memasukkan: Nama


paket, Lokasi, Kode anggaran, Nilai Pagu, Target pelaksanaan, dan Kepanitiaan.

Panitia Pengadaan memasukkan ke dalam SPSE:

Kategori paket pekerjaan;


1. Metode pemilihan penyedia barang/jasa dan penyampaian dokumen
penawaran yang meliputi:

e-lelang Umum Pra Kualifikasi dua file;

e-lelang Umum Pasca Kualifikasi satu file;

e-lelang Umum Pasca Kualifikasi dua file.

2. Metode Evaluasi pemilihan penyedia barang/jasa;

Harga Perkiraan Sendiri;

Persyaratan kualifikasi;

Jenis kontrak;

Jadwal pelaksanaan lelang; dan

Dokumen Pemilihan

 Pengumuman Pelelangan

Setelah mendapatkan penetapan PPK, paket pekerjaan yang bersangkutan


akan tercantum dalamwebsite LPSE dan Panitia Pengadaan mengumumkan paket
lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Masyarakat umum dapat melihat pengumuman pengadaan di website LPSE


yang bersangkutan.

13

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Pendaftaran Peserta Lelang

Penyedia barang/jasa yang sudah mendapat hak akses dapat memilih dan
mendaftar sebagai peserta lelang pada paket-paket pekerjaan yang diminati.

Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan yang diminati
maka Penyedia barang/jasa dianggap telah menyetujui Pakta Integritas.

Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada paket pekerjaan yang diminati
Penyedia barang/jasa dapat mengunduh (download) dokumen pengadaan/lelang paket
pekerjaan tersebut.

 Penjelasan Pelelangan

Proses penjelasan pelelangan dilakukan secara online tanpa tatap muka


melalui website LPSE yang bersangkutan.

Dalam hal waktu penjelasan pelelangan telah berakhir, Panitia Pengadaan


masih mempunyai waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
belum terjawab.

Jika dianggap perlu dan tidak dimungkinkan memberikan informasi lapangan


ke dalam dokumen pemilihan, Panitia Pengadaan dapat melaksanakan proses
penjelasan di lapangan/lokasi pekerjaan.

 Penyampaian Penawaran

Pada tahap penyampaian penawaran, Penyedia barangjasa yang sudah menjadi


peserta lelang dapat mengirimkan dokumen (file) penawarannya dengan terlebih
dahulu melakukan enkripsi/penyandian terhadap file penawaran dengan menggunakan
Aplikasi Pengaman Dokumen (APENDO) yang tersedia dalam website LPSE.

Pengguna wajib mengetahui dan melaksanakan ketentuan penggunaan


APENDO yang tersedia dan dapat diketahui pada saat mengoperasikan APENDO.

 Proses Evaluasi

Pada tahap pembukaan file penawaran, Panitia Pengadaan dapat mengunduh


(download) dan melakukan dekripsi file penawaran tersebut dengan menggunakan
APENDO.

14

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Terhadap file penawaran yang oleh tidak dapat dibuka, Panitia Pengadaan
wajib menyampaikan file penawaran terenkripsi yang tidak dapat dibuka (dekripsi)
kepada LPSE untuk dilakukan analisa dan bila dianggap perlu LPSE dapat
menyampaikan file penawaran tersebut kepada Direktorat e-Procurement LKPP.

Terhadap penyampaikan file penawaran terenkripsi yang tidak dapat di buka


(dekripsi), LKPP melakukan analisa terhadap file penawaran tersebut dan dapat
merekomendasikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Panitia Pengadaan.

Dengan adanya proses penyampaikan informasi sebagaimana huruf b diatas


Panitia Pengadaan dimungkinkan melakukan pemunduran jadwal pada paket
pekerjaan tersebut.

Proses evaluasi (administrasi dan teknis, harga, kualifikasi) terhadap file


penawaran dilakukan secara manual (off line) di luar SPSE, dan selanjutnya hasil
evaluasi tersebut dimasukkan ke dalam SPSE.

Proses evaluasi kualifikasi dapat dilakukan dengan meminta dan memeriksa


semua dokumen penawaran asli calon pemenang lelang.

 Lelang Gagal dan Pelelangan Ulang

Dalam hal Panitia Pengadaan memutuskan untuk melakukan pelelangan ulang,


maka terlebih dahulu Panitia Pengadaan harus membatalkan proses lelang paket
pekerjaan yang sedang berjalan (pada tahap apapun) pada SPSE dan memasukkan
alasan penyebab pelelangan harus diulang.

Informasi tentang pelelangan ulang ini secara otomatis akan terkirim melalui
email kepada semua peserta lelang paket pekerjaan tersebut.

Termasuk dalam hal SPSE gagal karena teknis operasional LPSE.

 Pengumuman Calon Pemenang Lelang

Pada tahap pengumuman pemenang dan PPK telah menetapkan pemenang


lelang suatu paket pekerjaan, SPSE secara otomatis akan menampilkan informasi
pengumuman pemenang paket pekerjaan dimaksud, dan juga mengirim informasi ini
melalui email kepada seluruh peserta lelang paket pekerjaan tersebut.

15

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Sanggah

Peserta lelang hanya dapat mengirimkan 1 (satu) kali sanggahan kepada PPK
suatu paket pekerjaan yang dilakukan secara online melalui SPSE.

SPSE memungkinkan PPK untuk melakukan jawaban terhadap sanggahan


Peserta lelang yang dikirimkan setelah batas akhir waktu sanggah.

Dalam hal terdapat sanggah banding, proses tersebut dilakukan di luar SPSE
dan Peserta lelang mengirimkan kepada pejabat terkait.

Proses sanggah banding tidak menghentikan tahapan lelang selanjutkanya pada SPSE.

II.2.1.1. PASCA PROSES PENGADAAN

Proses pengadaan suatu paket selesai apabila PPK telah menetapkan pemenang lelang
dan Panitia Pengadaan mengirimkan pengumuman pemenang lelang kepada Peserta lelang
melalui SPSE serta masa sanggah telah dilalui.

SPSE secara otomatis akan mengirim pemberitahuan kepada pemenang lelang dan meminta
untuk menyelesaikan proses selanjutnya yang pelaksanaannya di luar SPSE.

Dengan selesainya proses pengadaan melalui SPSE, PPK wajib membuat dan menyampaikan
Surat Penetapan Pemenang kepada pemenang lelang secara tertulis.

Disertai dengan asli dokumen penawaran paket pekerjaan tertentu, pemenang lelang
melakukan penandatanganan kontrak dengan pejabat terkait yang dilakukan di luar SPSE.

Proses pengadaan belum resmi/sah menjadi transaksi pengadaan apabila masing-masing


pihak belum melakukan kewajiban dan haknya sesuai ketentuan yang berlaku/di tetapkan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait.

Pemenang lelang wajib menyelesaikan proses pengadaan di luar SPSE dengan pejabat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah terkait.

16

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Setelah pemenang ditetapkan melalui website LPSE, pejabat


Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah terkait dapat menghubungi pemenang untuk
menyelesaikan transaksi pengadaannya segera setelah berakhirnya proses pengadaan.

Pengguna dan masyarakat pada akhir proses pengadaan dapat mengetahui pemenang lelang
paket pekerjaan tertentu melalui website LPSE terkait.

II.2.1.2. PEMBATALAN/PEMUTUSAN

Panitia Pengadaan berhak/dapat membatalkan/memutuskan proses pengadaan apabila


memenuhi pasal 28 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan dalam hal sedang berlangsungnya
proses pengadaan barang/jasa, karena suatu dan lain hal yang mengakibatkan proses
pengadaan barang/jasa tidak dapat melaksanakan dengan sempurna (terjadi gangguan teknis
dan/atau non teknis, keadaan kahar)

II.2.1.3. PENILAIAN

Apabila penyedia barang/jasa memiliki catatan kinerja (track record) yang buruk,
maka Panitia Pengadaan berhak/dapat menggugurkan penawaran penyedia dan/atau
memasukkan dalam daftar hitam (black list) dalam kurun waktu tertentu. Untuk keperluan ini
Panitia Pengadaan memberitahukan secara tertulis kepada LPSE agar diumumkan dalam
websiteLPSE.

II.2.1.4. TANGGUNG JAWAB DAN AKIBAT

LKPP dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas semua akibat karena
keterlambatan/kesalahan/kerusakan penerimaan data pengadaan yang terjadi pada SPSE yang
dilakukan Pengguna dan pihak lain.

LKPP dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas semua akibat adanya gangguan
infrastruktur yang berakibat pada terganggunya proses penggunaan SPSE.

LKPP dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas segala akibat penyalahgunaan yang
dilakukan oleh Pengguna atau pihak lain.

LKPP dan afiliasinya tidak menjamin SPSE dan APENDO berlangsung terus tanpa adanya
gangguan/handal, tepat. Lembaga Sandi Negara dan LKPP berusaha terus meningkatkan dan
memperbaiki performance aplikasinya.

17

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

LKPP dan afiliasinya tidak bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi, yang
mengakibatkan tidak tersedianya barang/jasa pemborongan/jasa lainnya atau timbulnya
biaya.

LKPP dan afiliasinya dapat melakukan suatu tindakan yang dianggap perlu terhadap file-file
yang dinyatakan tidak dapat didekripsi atau dapat didekripsi dengan menggunakan APENDO
namun salah satu/beberapa/semua file tidak bisa dibuka oleh Pengguna.

Pengguna menanggung segala akibat terhadap dokumen (file) yang tidak dapat dilakukannya
proses dekripsi atau tidak dapat dibukanya salah satu/beberapa/semua file akibat dari
kesalahan dan/atau kelalaian penggunaan APENDO.

Penggunaan SPSE dengan tidak mengindahkan ketentuan ini, mengakibatkan penerimaan


segala resiko yang ditimbulkan dari penggunaan SPSE yang tidak terbatas pada tidak dapat
dilanjutkannya proses pengadaan barang/jasa.

II.2.1.5. PERSELISIHAN

Pengguna setuju bahwa perselisihan yang terjadi antara Pengguna dan LKPP dan/atau
afiliasinya diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah tidak dapat
mencapai mufakat, pengguna dan LKPP sepakat untuk membawa kasus tersebut ke
pengadilan yang berada di wilayah Indonesia.

II.2.1.6. PERUBAHAN

LKPP dan afiliasinya berhak/dapat menambah, mengurangi, memperbaiki aturan dan


ketentuan SPSE ini setiap saat, dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.

LKPP dan afiliasinya berhak/dapat menambah, mengurangi, memperbaiki fasilitas yang


disediakan aplikasi ini setiap saat, dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Pengguna wajib taat kepada aturan dan ketentuan yang telah ditambah, dikurangi, diperbaiki
tersebut. Apabila pengguna tidak setuju dapat mengajukan keberatan dan mengundurkan diri
dari keikutsertaannya sebagai Pengguna SPSE.

Dengan maupun tanpa alasan, LKPP dan afiliasinya berhak menghentikan penggunaan, SPSE
dan APENDO dan akses jasa ini tanpa menanggung kewajiban apapun kepada pengguna
apabila penghentian operasional ini terpaksa dilakukan.

18

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

II.2.2. Cara Dan Syarat Pembayaran

Pemberi tugas akan melakukan pembayaran Harga Pekerjaan kepada kontraktor dengan
ketentuan sebagai berikut:

a. Tahap uang muka


b. Pembayaran progress
 Pembayaran selanjutnya diberikan berdasarkan hasil opname kemajuan pekerjaan
dua kali dalam sebulan. Pembayaran tersebut dikurangi dengan retensi sebesar
10% dari nilai progress, maksimal 5% dari nilai kontrak dan dikurangi pula
dengan pengurangan akibat pembayaran terdahulu, dan lain-lain sesuai dengan
ketentuan kontrak.
 Ketentuan pembayaran progress 100% adalah Benta Acara Serah Terima 1
(BAST 1) dan Final Account ditandatangani oleh para pihak.
 Setiap tagihan progress harus dilengkapi dengan foto progress, mapping gambar
terlaksana (gambar yang menunjukkan lokasi pekerjaan yang sudah
dilaksanakan).
 Setiap tagihan pembayaran harus melampirkan bukti penyetoran PPN dari tagihan
pembayaran sebelumnya yang sudah dilegarisir oleh Kantor Pajak setempat.
c. Retensi 5% dari nilai kontrak akhir
Retensi sebesar 5% dari Nilai Harga Kontrak Akhir, dapat ditagihkan setelah selesai
masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dengan
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan (BAST 2). Pemberi
tugas tidak akan membayar bunga atas retensi tersebut.

II.3. PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan
dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan
perjanjian kontrak kerja.

II.3.1. Kewajiban Pemberi Tugas


Pemberi tugas berkewajiban untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

19

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

a. Memberikan dokumen yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain berisi gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi.
b. Melakukan pembayaran Harga Pekerjaan sesuai dengan jadwal dan jumlah yang
disepkati.

II.3.2. Hak Pemberi Tugas

Pemberi tugas berhak atas hal-hal sebagai berikut:

a. Memperoleh hasil pekerjaan sebaik-baiknya sesuai dengan spesifikasi dan


perencanaan yang disepakati berdasarkan kontrak.
b. Setiap saat memeriksa pelaksanaan maupun hasil pekerjaan kontraktor.
c. Memerintahkan kontraktor untuk melakukan perubahan dan/atau perbaikan atas
pekerjaan kontraktor yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan perencanaan.
d. Mengambil alih pekerjaan kontraktor apabila kontraktor telah di anggap tidak mampu
untuk melanjutkan pelaksanaan pekerjaan.

II.3.3. Hubungan Kerja

Adapun Hubungan kerja yang terjadi antara kontraktor dengan pemilik proyek, dan
konsultan, yaitu:

a. Kontraktor dengan pemilik proyek, terikat berdasarkan kontrak yang dimana


kontraktor memberikan jasa profesionalnya yang direalisasikan berupa bangunan
sebagai realisasi dari kemauan pemilik proyek yang sudah dituangkan dalam bentuk
gambar rencana dan disertai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
konsultan, sedangkan pemilik proyek sebagai pemberi biaya jasa professional
kontraktor.
b. Konsultan dengan kontraktor, ikatan yang terjalin berdasarkan peraturan pelaksanaan.
Konsultan sebagai pemberi gambar rencana dan peraturan beserta syarat-syarat,
kemudian kontraktor sebagai pelaksana yang bertugas merealisasikan gambar kerja
yang ada menjadi sebuah bangunan.

II.4. Penutupan Proyek

20

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Memperoleh informasi secara lengkap dan benar tentang segala sesuatu yang berkaitan dengn
pelaksanaan pekerjaan

21

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III

TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN DAN TATA


PELAKSANAAN DI LAPANGAN

III.1 TINJAUAN PERUSAHAAN SECARA UMUM

III. 1.1. Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok atau
badan guna melakukan produksi atau distribusi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
manusia.

III. 1.2. Bentuk Perusahan Secara Umum

Beberapa bentuk perusahaan yang kita kenal secara luas antara lain:

− Perusahaan Perseorangan

− Perseroan Terbatas

− Persekutuan Perdata (maatschap)

− Persekutuan Firma

− Persekutuan Komanditer (CV)

− Yayasan

− Koperasi

− BUMN

III. 1.3. Struktur Organisasi Perusahaan


22

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Organisasi Perusahaan adalah wadah persatuan dan kesatuan bagi perusahaan Indonesia yang
didirikan secara sah atas dasar kesamaan jenis usaha, mata dagangan, atau jasa yang
dihasilkan ataupun yang diperdagangkan. Struktur organisasi ditempatkan orang-orang yang
kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya.

1. Pemimpin Perusahaan

Pemimpin perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

 Menyusun program suatu proyek, mengawasi, dan mengadakan evaluasi,


untuk mencapai outcome yang terbaik.
 Menjalin hubungan dengan orang lain untuk mendapatkan proyek.
 Melakukan pertemuan dengan pemilik sebagai pemberi tugas untuk
membicarakan proyek yang akan dikerjakan.
 Melakukan pemeriksaan terhadapan hasil yang di capai di lapangan.
 Menyelesaikan masalah yang ada di lapangan.

2. Perencana Proyek

Perencana proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

 Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik


proyek/klien.
 Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek tentang proyek yang
sedang dilaksanakan.
 Membuat gambar kerja pelaksanaan atau detail engineering design (DED).
 Membuat Rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan
( RKS ) sebagai pedoman bagi pelaksana proyek.
 Membuat rencana anggaran biaya (RAB) proyek.
 Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke
dalam desain bangunan.

23

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Melakukan penyesuaian desain bila terjadi kesalahan pelaksanaan


pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
 Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi.

3. Drafter

Drafter atau juru gambar mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:

 Memastikan desain akhir mematuhi peraturan standar kualitas


 Merevisi gambar kerja berdasarkan kebutuhan klien.
 Bekerja dibawah pengawasan arsitek atau engineer.
 Menentukan dan menghitung letak, dimensi, berat, bahan dan prosedur
untuk pekerjaan yang akan dikerjakan.
 Membuat laporan harian dan mingguan.

4. Koordinator Lapangan

Koordinator Lapangan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai


berikut:

 Melaksanakan pengawasan, dan memberikan pengarahan-pengarahan


teknis kepada fasilitator dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
 Memberikan petunjuk, bimbingan dan saran kepada pendamping lapangan
atas pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan, supaya dapat mencapai
hasil sesuai dengan ketentuan.
 Merekap Pelaporan atas hasil pelaksanaan tugas secara berkala.
 Mengkoordinir hasil kerja secara berkala.

24

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan


pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.

Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar


oleh owner sebagai pemilik proyek.

III.2 TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN KONTRAKTOR


Kontraktor adalah perorangan atau badan hukum yang dikontrak atau disewa oleh
pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah
disepakati dan sesuai dengan keahliannya.

III.2.1. KONTRAKTOR

III.2.1.1. Pengertian Kontraktor

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontraktor diartikan sebagai seorang


pemborong atau anemer. Secara umum, kontraktor memiliki definisi umum sebagai pihak
yang bertanggung jawab melaksanakan semua atau beberapa bagian pekerjaan konstruksi.
Seorang kontraktor memiliki tanggung jawab dalam menyediakan berbagai material,
peralatan, tenaga kerja, hingga segala hal yang diperlukan dalam masalah pembangunan
proyek. Biasanya, seorang kontraktor bangunan juga turut hadir dalam mengawasi
pembangunan bangunan-bangunan dan proyeknya.

III.2.1.2. Tugas dan Tanggung Jawab Kontraktor

Seorang kontraktor tentunya memiliki beberapa tugas serta tanggung jawab utama
yang harus ditekuni. Secara umum, tugas seorang kontraktor ialah menyelesaikan
pembangunan dari pemilik kerjaan, sesuai dnegan mutu, waktu, serta biaya yang sejak awal
telah disepakati bersama dengan sang pemilik proyek.

25

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pemilik proyek yang menggunakan jasa perusahaan kontruktor tentunya bisa berupa
pribadi perorangan, badan hukum, bahkan dalam skala negara tergantung seberapa besar
proyek pembangunan tersebut.

Tugas dan tanggung jawab setiap kontraktor mungkin akan berbeda bergantung pada
proyek yang dijalankan. Namun, secara umum berikut adalah peran dan tanggung jawab
kontraktor yang hampir selalu ada dalam setiap proyek yang dijalankan:

 Terlebih dahulu merencanakan pengembangan dan implementasi proyek-proyek besar


 Menentukan kemudian mengestimasi berbagai aspek proyek, dari mulai bahan dan
peralatan yang dibutuhkan
 Mengantisipasi berbagai kemungkinan dalam perubahan proyek
 Memastikan spesifikasi kesehatan dan keselamatan pekerja kontraktor
 Menkoordinasikan semua pihak terkait dalam konstruksi sebagai klien dan
subkontraktor
 Mengatur permasalahan syarat izin, hukum, dan berbagai peraturan lainnya.

III.2.1.3. Jenis-Jenis Kontraktor

Bidang profesi kontraktor tidak hanya terkait pembangunan rumah dan gedung-
gedung bertingkat, namun lebih dari pada itu. Beberapa bidang usaha dan jenis kontraktor
adalah sebagai berikut.

1. Kontraktor bidang arsitektural


Kontraktor di bidang arsitektural merupakan salah satu profesi kontraktor yang
jasanya ramai digunakan di masyarakat umum. Ranah pekerjaan kontraktor bidang
arsitektural ini dapat meliputi bangunan berteknologi sederhana, teknologi menengah,
hingga tinggi, serta arsitektur interior, lanskap, dan perawatannya.

2. Kontraktor bidang pekerjaan sipil


Kontraktor di bidang pekerjaan sipil biasanya meliputi banyak pekerjaan, di antaranya
ialah pembuatan jembatan, jalan, jalur kereta api, landasan pesawat, jalan bawah
tanah, terowongan, bendungan, jaringan pengairan, hingga saluran drainase. Tidak
hanya itu, beberapa tugas jasa kontraktor di bidang pekerjaan sipil juga dapat meliputi
pembuatan Pelabuhan, struktur bangunan gedung, konstruksi pabrik, tambang beserta
perawatannya, hingga penghancuran bangunan.
26

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

3. Kontraktor bidang pekerjaan tata lingkungan


Sesuai dengan namanya, kontraktor di bidang pekerjaan tata lingkungan akan
mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan rencana penataan perkotaan,
seperti analisis dampak lingkungan, Teknik lingkungan, bangunan pengolahan air
bersih, serta pengolahan limbah. Hal-hal lainnya ialah pengembangan wilayah,
perpipaan lembah beserta perawatannya akan diperhatikan kontraktor bidang tata
lingkungan.

4. Kontraktor bidang elektrikal


Jasa kontraktor di bidang elektrikal meliputi masalah-masalah kelistrikan. Beberapa
tanggung jawab kontraktor di bidang ini di antaranya ialah instalasi pembangkit,
instalasi listrik, jaringan transmisi dan distribusi, sinyal, dan telekomunikasi kereta
api, telekomunikasi dan sarana bantu navigasi udara dan laut, penangkal petir, serta
bangunan untuk pemancar radio.

5. Kontraktor bidang mekanikal


Kontraktor di bidang mekanikal akan bertanggung jawab mengenai hal-hal yang
berhunungan dengan mekanik. Beberapa pekerjaan kontraktor di bidang ini di
antaranya ialah instalasi AC, instalasi industri, instalasi minyak atau gas, konstruksi
lift dan eskalator, dan perpipaan termasuk perawatannya.

27

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN DAN
PENYELESAIAN DI LAPANGAN

IV.1. PERATURAN TEKNIS UMUM


Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa Konsultansi. Konstruksi dan/atau Pekerjaan
Konstruksi.
2. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau Sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
3. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK
adalah bagian dari system manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi untuk
menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.
4. Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan adalah pedoman
teknis keamanan, keselamatan, kesehatan tempat kerja konstruksi, dan perlindungan
sosial tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

28

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

5. Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya


disebut PMPM Pekerjaan Konstruksi adalah bagian dari SMKK yang menjamin
terlaksananya keselamatan keteknikan konstruksi guna mewujudkan proses dan hasil
Jasa Konstruksi yang berkualitas.
6. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi adalah gabungan. Pekerjaan Konstruksi dan jasa
Konsultansi Konstruksi.
7. Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan
Jasa Konstruksi.
8. Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi
9. Subpenyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Jasa.
10. Kontrak Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut Kontrak adalah keseluruhan
dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
11. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung
Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan
konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan
keselamatan lingkungan.
12. Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen telaah tentang Keselamatan
Konstruksi yang disusun pada tahap pengkajian, perencanaan dan/atau perancangan.
13. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan
Peluang yang selanjutnya disebut IBPRP adalah proses mengidentifikasi bahaya,
menilai dan mengendalikan risiko, serta menilai peluang.
14. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah
dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang memuat elemen SMKK yang
merupakan satu kesatuan dengan dokumen Kontrak.
15. Analisis Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat AKK adalah metode
dalam mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya berdasarkan rangkaian pekerjaan
dalam metode pelaksanaan kerja (work method statement).
16. Risiko Keselamatan Konstruksi adalah risiko Konstruksi yang memenuhi 1 (satu)
atau lebih kriteria berupa besaran risiko pekerjaan, nilai kontrak, jumlah tenaga kerja,
jenis alat berat yang dipergunakan dan tingkatan penerapan teknologi yang
digunakan.

29

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

IV.2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kedua belah pihak menyetujui hal-hal dan kewajiban
sebagaimana tercamtum dalam:
a. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) 1982-NI-3
b. Peraturan-peraturan dari Departemen Tenaga Kerja mengenai Keamanan dan
Keselamatan Kerja, serta Jaminan Sosial.
c. Peraturan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat yang berlaku pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
d. Segala bentuk petunjuk dan perintah yang diberikan pemberi tugas kepada kontraktor
secara tertulis pada saat pelaksanaan pekerjaan.
e. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
f. Kontraktor berkewajiban untuk mengganti/memperbaiki setiap kerusakan yang
mungkin terjadi pada barang-barang/aset milik pemberi tugas maupun pihak ketiga
yang diakibatkan kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.
g. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas setiap kecelakan kerja yang mungkin
terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.
IV.3. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
a. Selama proyek berlangsung, kebersihan tempat kerja haruslah bersih dan tertib, bebas
dari bahan bekas dan lain-lain.
IV.4. ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT BANTU
Proyek gedung mempunyai volume pekerjaan yang besar dibanding proyek
rumah sehingga alat-alat bantu yang dibutuhkan pun lebih banyak dan variatif
tergantung dari jenis pekerjaan. Semakin besar dan nilai proyek, alat bantu yang
dibutuhkan semakin banyak dan bervariasi. Berikut beberapa pengenalan alat bantu
proyek gedung yang umum digunakan.

1. Bar Bender
Bar bender adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk membengkokkan besi
tulangan ulir. Bar bender sangat membantu tukang besi dalam membengkokkan
sehingga produktivitas tukang lebih meningkat. Alat ini menggunakan bantuan trafo
listrik dengan daya listrik yang lumayan tinggi.

30

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

2. Bar Cutter
Bar cutter adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk memotong besi tulangan
ulir yang berukuran besar seperti D16, D19, D22, D25 dan sebagainya. Seperti bar
bender, alat ini menggunakan energi listrik untuk menggerakkan motor.

3. Vibrator
Vibrator adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton
saat pengecoran agar tidak terdapat rongga-rongga pada beton setelah dicor. Alat ini
terbukti mampu berkontribusi terhadap hasil beton setelah dicor karena mampu
menggerakkan adukan beton ke celah-celah kecil.

4. Trafo Las
Trafo las adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk menyambungkan material
besi/logam dengan besi/logam dengan menggunakan kawat las. Alat ini masih
menggunakan energi listrik. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan las ini.

5. Theodolit dan waterpass


Theodolit adalah alat pengukuran yang digunakan untuk beberapa pekerjaan
persiapan seperti setting out bangunan, marking level, marking dinding, sipatan dan
sebagainya. Sedangkan alat waterpass adalah alat pengukuran yang hanya bisa
digunakan untuk marking level saja karena alat tersebut tidak mempunyai penggerak
sudut vertikal.

6. Stamper
Stamper adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk pemadatan tanah. Kapasitas
hentak dari alat ini bermacam-macam sekitar 17,3 kN. Alat ini menggunakan bahan
bakar bensin.

7. Lift Barang
Lift Barang ini adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk menaikkan material-
material proyek ke lantai atasnya. Kapasitas alat ini tidak begitu besar sehingga hanya

31

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

bisa memuat sedikit material. Alat ini terdiri dari baja-baja profil yang disusun
menjadi tower sesuai dengan tinggi gedung.

8. Tower Crane
Tower crane adalah alat bantu proyek yang digunakan untuk mengangkut barang-
barang material besar secara horizontal dan vertikal. Berbeda dengan Lift barang yang
hanya bisa mengangkut barang secara vertikal.

9. Scaffolding
Scaffolding adalah alat bantu proyek yang digunakan sebagai perancah dalam
pembuatan bekisting struktur. Scaffolding ini terdiri dari beberapa alat yang terpisah
yang disusun menjadi satu kesatuan menjadi scaffolding. Untuk info lebih lanjut
tentang scaffolding bisa baca artikel Bagian-bagian dari scaffolding.

IV.5. KESEHATAN DAN KESELAMATAN


Kesehatan dan keselamatan adalah segala kegiatan untuk menciptakan lingkungan
kerja yang sehat dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja/penyakit akibat kelalaian dan penyakit akibat kerja pada
pekerjaan konstruksi.

IV.6. PENGERTIAN K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya
guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja dalam rangka melancarkan usaha produksi. Melalui pelaksanaan K3 lingkungan
kerja ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 lingkungan kerja dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian yaitu secara filosofis dan secara
keilmuan.

32

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

1. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

2. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Berdasarkan Pengertian K3 di atas, kita dapat menarik kesimpulan mengenal peran


K3 lingkungan kerja. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut :
 Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktivitas nasional;
 Setiap orang yang berbeda di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya;
 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien;
 Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari
perusahaan.
K3 ini dibuat tentu mempunyai tujuan dibuatnya K3, secara tersirat tertera
dalam undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya.

Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan


tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan/atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat
meningkatkan sistem dan produktivitas kerja.

Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa hal sebagai berikut:

33

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

HAZARD (Sumber Bahaya), suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat


menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan, atau menghambat kemampuan pekerja
yang ada;
DANGER (Tingkat Bahaya), peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah
ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan preventif;
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu;
INCIDENT, munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat atau telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang
batas badan/struktur;
ACCIDENT, kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan/atau kerugian
(manusia/benda)

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :


1. Aturan berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja;
2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja;
3. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sasaran dari K3 adalah:


 Menjamin keselamatan operator dan orang lain;
 Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan;
 Menjamin proses produksi aman dan lancar.

Tujuan norma-norma: agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat


menjamin keselamatan pekerja.

Dasar hukum K3:


UU No.1 tahun 1970
UU No.21 tahun 2003
UU No.13 tahun 2003
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja


1. Pengendalian teknik

34

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Contoh:
o Mengganti prosedur kerja
o Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
o Menggunakan otomatisasi pekerja
o Ventilasi sebagai pengganti udara yang cukup
2. Pengendalian administrasi
Contoh:
o Mengatur waktu yang sesuai antara jam kerja dengan istirahat
o Menyusun peraturan K3
o Memasang tanda-tanda peringatan
o Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman
o Mengadakan dan melakukan pelatihan sistem penanganan darurat

Standar Keselamatan Kerja

 Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja.


 Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan.
 Perlindungan mesin.
 Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala.
 Pengamanan ruangan , meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran,
penerangan yang cukup, ventilasi yang cukup, dan jalur evakuasi yang khusus.

Alat Pelindung Diri

Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:

1. Safety helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.

2. Safety belt

35

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi.

3. Penutup telinga
Berfungsi sebagai penutup telinga ketika bekerja di tempat yang bising.

4. Kacamata pengamanan
Berfungsi sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.

5. Pelindung wajah
Berfungsi sebagai pelindung wajah ketika bekerja.

6. Masker
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya
kurang bagus.

Jadi, berdasarkan syarat-syarat keselamatan kerja di atas dapat disimpulkan


bahwa tujuan K3 lingkungan kerja antara lain sebagai berikut :

Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik buruh, petani,


nelayan, pegawai negeri, maupun pekerja-pekerja bebas.
Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja
perlu memelihara dan meningkatkan kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja
serta meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja.
IV.7. JALAN MASUK DAN JALAN KELUAR SEKITAR
a. Pemakaian jalan masuk ke tempat pekerjaan menjadi tannggung jawab kontraktor dan
disesuaikan dengan kebutuhan proyek tersebut.
b. Membersihkan dan menyingkirkan kembali segala kerusakan terjadi menjadi
tanggung jawab kontraktor.

IV.8. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh direksi
lapangan.

36

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

b. Bagian-bagian yang menjadi pengawas adalah tanggung jawab kontraktor, pekerjaan


tersebut jika diperlukan harus di buka sebagian atau seluruhnya.
c. Permohonan untuk mengadakan pengawasan, pemeriksaan di luar jam kerja dan libur
umum, harus disampaikan secara tertulis kepada direksi selambat-lambatnya satu hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan dan segala biaya menjadi tanggung jawab kontraktor.

IV.9. KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)


a. Pemberi tugas maupun kontraktor tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya
sehubungan dengan tidak dapat dilaksanakannya/dipenuhinya ketentuan-ketentuan
dalam kontrak oleh masing-masing pihak karena adanya keadaan kahar (force
majeure).
Yang dimaksud keadaan kahar adalah gempa bumi, banjir, angin,topan, kebakaran,
gangguan ketertiban umum, huru-hara, keadaan perang, dan kondisi keuangan global
yang berpengaruh secara langsung pada pelaksaan pekerjaan.
b. Keadaan kahar sebagaimana tersebut di atas harus dibuktikan secara sah, diakui,
dibenarkan dan disepakati bersama oleh kedua belah pihak.
c. Keadaan kahar harus dilaporkan oleh kontraktor kepada pemberi tugas dalam waktu
paling lambat 2 x 24 jam setelah kejadian.

IV.10. PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG


a. Material-material yang ditawarkan adalah mengikat, dengan jenis dan merknya harus
sesuai dengan daftar material yang telah ditetapkan oleh panitia tender.
b. Setiap penggantian nama pabrik dan pabriknya dari suatu bahan yang harus di setujui
oleh perencana dan bila tidak ditentukan dalam rencana kerja dan syarat serta gambar
kerja maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan oleh kontraktor
yang harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pemberi tugas.
c. Jika dalam waktu pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara spesifikasi kontrak
dan gambar kontrak maka kualitas dari material yang tertinggi yang menentukan
untuk digunakan atau di pakai dalam pelaksanaan pekerjaan tanpa ada tambahan
37

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

biaya terhadap harga kontrak (kecuali ditentukan dalam risalah rapat


klarifikasi/negoisasi).

IV.11. RENCANA KERJA DAN SYARAT SERTA GAMBAR KERJA


a. Rencana gambar kerja digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam
melaksanakan pekerjaan.
b. Gambar-gambar detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada rencana kerja.
Di dalam rencana kerja dan syarat disebutkan nama pabrik pembuatnya dari suatu bahan dan
barang yang akan di pakai.

38

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB V
PENGAMATAN DI LAPANGAN

V.1. DESKRIPSI PROYEK


V.1.1. Data Umum

a. Nama Proyek : Podomoro City Deli Medan


: Jalan Putri Hijau/Jalan Guru Patimpus No. 1, Medan, Sumatera
b. Alamat Proyek Utara
c. Pemilik Proyek : PT. Sinar Menara Deli
d. Perencana : PT. JAYA CM (Manajemen Konstruksi)
DP ARCHITECTS PTE LTD (Arsitektur Konsep)
PTI ARCHITECTS (Arsitektur)
PT. HRT WIDYA KONSULTAN (Struktur)
PT. METAKOM C PRANATA (Mekanikal dan Elektrikal)
f. Kontraktor : PT. Aldrich Bangun Persada
e. Waktu Pelaksanaan : 26 Mei 2022 s/d 8 September 2022

V.1.2. Data Teknis

a. Fungsi Utama : Kantor (Office)


b. Luas Bangunan : 2221 M2
c. Ketinggian Bangunan/Jumlah Lantai : 4,2 M/1 lantai
d. Jumlah Ruang Kantor : 12 Ruang
e. Waktu Pelaksanaan : 26 Mei 2022 s/d 8 September 2022

V.2. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PROYEK


a. Laser Line Level
Laser line level digunakan untuk mengukur keseimbangan suatu bidang. Cara kerja
alat ini adalah dengan cara memproyeksikan secara otomatis sinar laser berupa garis
horisontal, vertikal maupun kombinasi keduanya (croosline).

39

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

V.3. PEKERJAAN YANG DIAMATI DI LAPANGAN


Tanggal 19 Juli 2022 merupakan hari pertama pratikan melakukan Kerja Praktek Lapangan
untuk pekerjaan Proyek Podomoro City Deli Medan. Pembangunan ini sudah mencapai tahap
finishing seperti Pemasangan Lantai Keramik, Pemasangan Keramik Dinding, Pemasangan
Batu Alam; Pemasangan Rangka Plafond dan Plafond, Pengecatan dll. Pada hari pertama
kami diperkenalkan tempat akan melakukan kerja prakik.
Hari kedua, praktikan mengamati proses pekerjaan untuk lantai 11 dan 12 dinding,lantai.

Berikut pekerjaan yang diamati, yaitu:

V.3.1. Pembuatan Dinding


Dinding di buat menggunakan bata ringan. Bata ringan direkatkan dengan adonan plester.

Gambar V.3.1.1. Pembuatan Dinding


Sumber : Dokumentasi Pribadi

40

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

V.3.2. Plesteran Dinding


Plesteran dinding dilakukan tukang secara manual. Adonan plesteran di buat dengan semen,
air, dan pasir. Adonan plesteran yang diletakkan di dinding menggunakan raskam dengan
sistem tumpang lapis agar rapi. lalu tukang menggunakan roll sebagai alat meratakan
plesteran yang diletakkan di dinding.

Gambar V.3.2.1. Plesteran Dinding Lantai 11


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar V.3.2.2. Plesteran Dinding Lantai 12


Sumber : Dokumentasi Pribadi
41

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

V.3.3. Acian Dinding


Acian dilakukan setelah dinding di plester. Adonan acian di buat dengan semen dan
air. Adonan acian di aduk dengan sekop, lalu dimasukkan ke ember. Kemudian adonan acian
diletakkan ke dinding mmenggunakan raskam. Adonan yang akan di pakai dan yang
berlebihan di dinding diletakkan di tampungan. Lalu acian diratakan menggunakan roll.

Gambar V.3.3.1. Acian Dinding Lantai 11


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar V.3.3.2. Acian Dinding Lantai 12

42

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Sumber : Dokumentasi Pribadi


V.3.4. Pemasangan Batu Alam Dinding
Pemasangan batu alam dinding yang dilakukan tukang secara manual. Dimana dengan
menggunakan benang panjang sebagai alat meluruskan arah dinding, lalu batu alam dipasang
dengan adukan pasir, semen, dan air. Lalu batu alam di pukul dengan palu karet.

Gambar V.3.4.1. Pemasangan Batu Alam Dinding


Sumber : Dokumentasi Pribadi

V.3.5. Pemasangan Keramik

Pemasangan keramik lantai yang dilakukan dengan laser. Dimana dengan


menggunakan benang Panjang sebagai alat meluruskan arah lantai lalu keramik lantai
dipasang dengan adukan pasir dan semen agar keramik merekat, dengan dipalu dengan palu
karet.

43

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar V.3.5. Pemasangan Keramik


Sumber : Dokumentasi Pribadi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. KESIMPULAN

Melalui pengamatan langsung di lapangan, penyusun melihat bahwa pekerjaan di


lapangan tidaklah semudah seperti yang didengarkan dalam teori di bangku kuliah, Ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah merupakan ilmu yang sifatnya teoritis, sebaliknya ilmu yang
diperoleh selama pelaksanaan Kerja Praktek bersifat praktis dan nyala. Namun keduanya
merupakan dua hal yang saling menyatu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain yang harus
dimiliki oleh seorang arsitek.

Dengan mengikuti Kerja Praktek, penyusun melihat bahwa apa yang direncanakan di atas
kertas bisa berubah pelaksanaannya di lapangan. Misalnya bila seorang arsitek menggambar
dengan menggunakan Autocad, ukuran 10 meter yang di atas kertas adalah pasti, maka dalam
kenyataannya di lapangan ukuran bisa tidak sesuai lagi/salah, dimana ukuran tersebut akan
memiliki selisih, baik itu dalam ukuran milimeter maupun centimeter.

Disamping itu penyusun juga melihat adanya hubungan yang sangat erat antara arsitektur
dengan pekerjaaan struktur, dimana keduanya tidaklah dapat berdiri sendiri- sendiri. Namun

44

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

sering dari sudut arsitektural bangunan, suatu bangunan menjadi terabaikan karena segi
ekonomi yang terbatas, sehingga aspek kreativitas dan estetika kurang mendapat perhatian.

Dalam dunia arsitektur tidak ada sesuatu yang tidak dapat dilakukan. Misalnya jika seorang
arsitek memikirkan suatu bangunan yang tahan gempa/goncangan, maka dia akan
memikirkan bagaimana suatu bangunan dapat saling mengikat dengan kokoh dan kaku
sehingga tidak mudah ambruk dengan adanya gempa/goncangan. Masalah itu dapat diatasi
dengan sisem double sloof, dimana dua sloof yang dipakai diperkirakan dapat semakin kuat
mengikat setiap kolom yang mentransfer pembebanan bangunan, untuk selanjutnya
diteruskan ke pondasi lalu ke tanah/bumi. Selain itu penggunaan rangka atap yang
materialnya bersifat ringan dan tahan karat akan sangat membantu untuk meminimalisir
pembebanan pada bangunan.

Penyusun juga mengamati bahwa proses pelaksanaan pembangunan di lapangan


sering mengalami kemacetan/kurang lancar, misalnya:

 Adanya perubahan dalam mewujud nyatakan gambar yang telah dirancang


sebelumnya di atas kertas, dan mengikuti gambar kerja yang baru (Shop Drawing).
 Agenda pekerjaan tidak selalu dapat mengikuti Time Schedule proyek, karena
beberapa sebab, antara lain: keterlambatan material dan sistem managemen yang
buruk.
 Adanya pembongkaran bagian lantai bangunan diakibatkan perubahan rencana dari
pemilik sehingga berpengaruh pada waktu dan biaya pelaksanaan.
 Proses pekerjaan mengalami hambatan karena pengaruh cuaca seperti pelaksanaan
pengecoran lantai jadi terhambat karena hujan deras sehingga tidak tepat waktu sesuai
dengan yang direncanakan.

V.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan beberapa hal:

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, sebaiknya seorang arsitek melakukan survey


terlebih dahulu, sehingga gambar yang direncanakan tidak menyalahi kenyataan yang
45

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN


LAPORAN KERJA PRAKTEK

ada dilapangan baik itu dari segi sistem struktur yang digunakan, segi arsitektural,
segi estetika, segi lingkungan dan sebagainya. Dengan demikian penerapan gambar di
lapangan tidak mengalami hambatan atau kesulitan yang berarti.

2. Pihak pelaksana seharusnya mematuhi Time Schedule yang ada, ini berkaitan
dengan sistem management yang baik serta adanya kerjasama dan komunikasi yang
lancar antara pihak-pihak yang bersangkutan.

3. Seorang arsitek harus belajar terus-menerus untuk memikirkan suatu penyelesaian


yang cemerlang dalam bidangnya mengingat kemajuan teknologi yang semakin
berkembang, sehingga dapat diterapkan di lapangan dan hasilnya berdaya guna.

4. Seorang arsitek diharapkan memiliki kreatifitas yang inovatif di bidangnya


sehingga dapat menjawab tantangan dan kebutuhan zaman yang semakin dinamis.

46

OFFICE TOWER PODOMORO CITY DELI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai