Kedokteran Keluarga
Kedokteran Keluarga
Kedokteran Keluarga
Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (Bumil KEK) di
Puskesmas Talise
Disusun Oleh:
Pembimbing :
dr. Andi Yulinda
Rahmat Massi, S.KM., M.AP
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Alkhairaat
Puskesmas Talise
Pembimbing Mahasiswa
Mengetahui
Kepala Puskesmas Talise
Misi :
Terdapat beberapa daerah Risti, Tondo kiri (250 WPS, 200 aktif, 50 diluar),
Huntap Tondo (1.600 rumah; 1.300 KK; 3.900 Jiwa ), Huntara Angkasa Muda 69
KK (250 jiwa), Huntara Koni Talise 120 KK (575 jiwa).
PENDAHULUAN
Keluarga sehat adalah keluarga yang setiap individunya berada dalam kondisi
yang sejahtera, baik dari segi dari fisik maupun mental, sehingga dapat hidup
normal secara sosial dan ekonomi di tengah masyarakat lainnya.
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (Bumil KEK) adalah Ibu hamil dengan indeks
massa tubuh (IMT) <18,5 kg/m2. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (Bumil KEK)
adalah Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi Kronik (KEK) yang ditandai
dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm.
Prevalensi ibu hamil yang mengalami KEK di Indonesia tahun 2018 sebesar
17,3 %, sedangkan prevalensi ibu hami yang tidak mengalami KEK sebesar
82,7%.
Risiko ibu hamil yang mengalami KEK yaitu menurunnya kekuatan otot yang
membantu persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin
(keguguran), prematur, kelahiran cacat, BBLR bahkan kematian bayi.
BAB III
BUMIL KEK
A. DEFINISI
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (Bumil KEK) adalah Ibu hamil dengan
indeks massa tubuh (IMT) <18,5 kg/m2.
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (Bumil KEK) adalah Ibu hamil dengan
risiko Kurang Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm.
B. EPIDEMIOLOGI
Dari jumlah Bumil KEK yang ada, sebanyak 912 bumil (96,10%) diberikan penanganan
melalui pemberian makanan tambahan (PMT) selama 60 hari dengan sumber dana berasal
dari APBD II Kota Palu. Selain itu ada beberapa Puskesmas yang memanfaatkan dana
BOK untuk membantu penanganan kasus Bumil KEK, dengan keterbatasan ini maka
upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan PMT
penyuluhan kepada ibu hamil KEK lainnya. Untuk ke depan perlu lebih
meningkatkan penyuluhan pada WUS (remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui)
tentang gizi dan upaya konsumsi tablet tambah darah secara adekuat sehingga
prevalensi KEK dan anemia defesiensi besi dapat berkurang.
C. FAKTOR PENYEBAB
Faktor penyebab KEK antara lain pengetahuan ibu hamil mengenai KEK,
pola makan, kepercayaan ibu hamil, pola makan dari keluarga, anemia pada ibu
hamil, pekerjaan, kondisi kesehatan (infeksi), dan akses terhadap informasi
kesehatan khususnya terkait KEK, serta pendapatan keluarga.
Risiko ibu hamil yang mengalami KEK yaitu menurunnya kekuatan otot
yang membantu persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian
janin (keguguran), prematur, kelahiran cacat, BBLR bahkan kematian bayi.
Risiko KEK lainnya dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu stunting,
gangguan otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di usia
dewasa.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
● Kujungan Rumah 1
● Kunjungan Rumah 2
D. Family History
• Pasien dan istrinya menikah pada 27 Juli 2021 di Kota Palu , Sulawesi
Tengah.
• Penyakit keturunan, kronis, menular : Tidak ada
• Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
• Jumlah Anggota Dalam Rumah : 2 orang
E. Anamnesis
1. Keluhan Utama : Memeriksa Lingkar lengan atas
2. Anamnesis :
Pasien perempuan berumur 19 tahun diukur lingkar lengan atas nya
didapatkan LiLA ibu 21 cm. ukuran LiLA sebelumnya pada bulan maret
2023 didapatkan 19 cm di Posyandu. Sebelumnya pasien telah
mendapatkan edukasi gizi seimbang oleh dokter muda dan pasien telah
menerapkan edukasi yang telah diberikan sampai sekarang. Dari
anamnesis didapatkan riwayat kehamilan G1P0A0. Riwayat Demam (-),
batuk (-), Mual Muntah (-). Pasien mengatakan gerakan janinnya sangat
aktif. BAB dan BAK kesan normal.
3. Riwayat Kehamilan
● TP : 5 Juli 2023
● ANC
1. TM 1 : 1 kali kunjungan
2. TM 2 : 2 kali kunjungan
3. TM 3 : 1 kali kunjungan
4. Riwayat Penyakit :
Riwayat TB : (-)
Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Kolestrol : (-)
Riw Stroke : (-)
Riw DM : (-)
Riw Peny Jantung : (-)
Riwayat Bumil KEK : (+) kehamilan anak pertama
● Olahraga :
● Pola Makan :
Pasien memiliki kebisaan tidur pukul 21.00 Wita, dan belakang ini
pasien sering terbangun jam 01.00 malam dan bisa tertidur kembali
● Merokok :
● Alkohol :
8. Tingkat Pendidikan :
Tingkat pendidikan pasien berada pada tingkat pendidikan yang rendah
karena pendidikan terakhir pasien SD dan suami SMA
F. Pemeriksaan Fisik
KU : Sakit Ringan
TTV :
TD : 110/70 mmHg
HR : 84 x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu : 36,5ᵒC
Pemeriksaan Obstetrik : dilakukan informed concent atau meminta persetujuan
pasien dan suami pasien untuk dilakukan pemeriksaan obstetrik. (gambar
dibawah ini)
TFU : 25 cm
TBJ : (TFU-12) x 155 gram : (25 cm-12) x 155 gram : 2.015 gram
IMT :
BB : 43,7 kg
TB : 157 cm
BB 43 ,7 kg
IMT : 2
= 2
=17 , 48(Berat Badan Kurang)
TB (1 ,57)
=
( 157−100 )−10 % ( 157−100 )
= 51,3
Interpretasi ; Pasien masih BUMIL KEK (Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik)
Kepala : Normocephal
Abdomen : Peristaltik (+) normal, timpani (+) pembesaran hepar & lien (-)
G. Family Circle
Bentuk keluarga menurut Goldenberg “Keluarga Besar (Extended Family)”
Keluarga yang keluarga inti, juga sanak saudara lainnya. Mrnurut garis vertical
(bapak, ibu, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit), maupun garis horizontal
(kakak,adik,ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
H. APGAR Family
Metode ntuk menilai sehat atau tidaknya suatu keluarga. Dilakukan penilaian
terhadap 5 fungsi pokok keluarga.
A Adaptation (Adaptasi)
P Partnership (Kemitraan)
G Growth (Pertumbuhan)
R Resolve (Kebersamaan)
1. Keluarga mengikuti KB N
ditelantarkan
jamban sehat
Jumlah Y =2
Jumlah N = 10
Kategori :
Jumlah Y 2
IKS = = =1 (Sehat )
12−Jumlah N 12−10
N. Dokumentasi Rumah
R. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya pengetahuan mengenai manfaat ASI Eksklusif
S. Prioritas Masalah
T. Plan of Action
Nama Kegiatan Metode/Intervensi Siapa Tujuan
(What) (Who)
(How) (Why)
No Pernyataan B S
1 ASI adalah air susu ibu yang merupakan makanan serta √
minuman bagi bayi
2 ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sampai usia 6 bulan √
N=SP x 100%
SM
N=30 x 100%
100
=30 %
Keterangan :
N = Nilai pengeahuan
SP = Skor yang didapat
SM = Skor tertinggi maksimum
Interpretasi
Baik = 61-100%
Cukup = 50-60%
Kurang = <49 %
No Pernyataan B S
1 ASI adalah air susu ibu yang merupakan makanan serta √
minuman bagi bayi
2 ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sampai usia 6 bulan √
N=SP x 100%
SM
N=100 x 100%
100
=100 %
Keterangan :
N = Nilai pengeahuan
SP = Skor yang didapat
SM = Skor tertinggi maksimum
Interpretasi
Baik = 76-100%
Cukup = 56-75%
Kurang = <55%
KESIMPULAN
• Ibu hamil Kurang Energi Kronik (Bumil KEK) adalah Ibu hamil dengan
ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm .
• ukuran LiLA ibu sebelumnya pada maret 2023 adalah 19 cm dan pada saat
pengukuran ulang tanggal 10 mei 2023 didapatkan 21 cm.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang gizi ibu hamil sudah
tercapai dan pemberian edukasi mengenai manfaat ASI Eksklusif sangat
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. PB IDI 1983
2. Asmare W Omer S, Sisay E, Samuel D, Yonatan M, Yosef W, Pammla
P. Determinants of chronic energy deficiency among non-pregnant and
non-lactating women of reproductive age in rural Kebeles of Dera District,
North West Ethiopia, 2019: Unmatched case control study. PLOS One
Journal. 2020
3. Kemenkes.Bumil KEK. Laporan Kinerja 2020. 2021
4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kementerian Kesehatan 2020
5. Kemenkes. Hasil Riskesdas, 2018
6. Hasrida M, Made AN, Junus W, Anis NW . Faktor Risiko Dominan
Mempengaruhi Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Indonesia
Tahun 2018. Balai Litbang Kesehatan Donggala. 2021
7. WHO. Western Pasific Region. 2000
8. Gabriel S. The Family APGAR; A Proposal for a Family Funtion Test and
Its Use by Physicians. Journal of Family.
9. Family Assesment Tools. Psych-mental Healt Hub.
10. Permenkes 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan PIS-PK
11. KEPMENKES RI No 829 tahun 1999 tentang persyaratan kesehatan
perumahan
12. Kementrian PUPR. Dasar-dasar rumah sehat. 2016
13. Permenkes No 2269 tahun 2011 tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
14. Permenkes No. 41 tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang