Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337325047

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH PADA KENDARAAN BERMOTOR


ditulis oleh

Article · November 2019

CITATIONS READS

0 1,240

2 authors, including:

Budi Antonius Simbolon


Universitas Sriwijaya
6 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Budi Antonius Simbolon on 18 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH PADA KENDARAAN
BERMOTOR

ditulis oleh:
Budi Antonius Simbolon
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Email : budisimbolon60@gmail.com

Abstrak
Pajak merupakan sumber penerimaan dalam negeri yang merupakan andalan penerimaan negara.
Untuk lebih meningkatkan penerimaan di bidang perpajakan, telah beberapa kali dilakukan
penyempurnaan, penambahan, bahkan perubahan di bidang perpajakan.
Pajak merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh masyarakat baik pribadi maupun badan
juga termasuk salah satu sumber pembangunan, tak terkecuali pajak penjualan atas barang
mewah.
Seperti yang kita ketahui bahwa kendaraan bermotor merupakan salah satu dari bentuk barang
yang dikenakan pajak penjualan atas barang mewah karna kendaraan bermotor dianggap sebagai
salah satuh dari baramg mewah tersebut. Selayaknya yang kita ketahui juga bahwa kendaraan
bermotor hampir dimiliki setiap orang bahkan anak umur 15 tahun pun banyak yang sudah
membawa kendaraan bermotor. Namun, bagaimana penghitungan pajak dari penjualan barang
mewah berupa kendaraan bermotor ini sehingga hampir setiap orang memilikinya? Oleh karna
rasa penasaran tersebut, penulis membuat sebuat tulisan dengan judul pajak penjualan atas
barang mewah pada kendaraan bermotor.
Kata kunci : Pajak, kendaraan bermotor, PPnBM

I. Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah merupakan pajak yang dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak yang
dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah didalam Daerah Pabean 1.
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dikenakan hanya satu kali pada waktu penyerahan BKP
yang tergolong Barang Mewah oleh Pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor.
Dalam hal berang mewah kena pajak yang diekspor, maka PPnBM yang telah dibayar saat
perolehannya dapat diminta kembali atau direstitusi oleh wajib pajak2.
Pajak Penjualan Atas barang Mewah merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai. Namun demikian, mekanisme pengenaan PPnBM ini
sedikit berbeda dengan Pajak Pertambahan Nilai. Berdasarkan Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang
PPN, objek Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dikenakan terhadap3 :
1) penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha
yang menghasilkan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah di dalam Daerah Pabean
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
2) impor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah.
Dengan demikian, Pajak Penjualan Atas barang Mewah hanya dikenakan pada saat penyerahan
BKP Mewah oleh pabrikan (pengusaha yang menghasilkan) dan pada saat impor BKP Mewah.
Pajak Penjualan Atas barang Mewah tidak dikenakan lagi pada rantai penjualan setelah itu.
Atas penyerahan barang kena pajak barang mewah oleh produser atau atas impor barang kena
pajak tang tergolong mewah disamping dikenakan PPN, juga dikenakan PPnBM dengan
pertimbangan :
a. Perlu ada keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang berpenghasilan rendah
dengan yang berpenghasilan tinggi
b. Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas barang mewah kena pajak
c. Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau tradisional
d. Perlu untuk mengamankan penerimaan negara
Dari uraian diatas tampak bahwa walaupunyang membayar PPnBM adalah pengusaha kena
pajak yang menerima penyerahan ataupun pihak yang melakukan impar kena pajak yang
tergolong mewah sebenarnya pada akhirnya bukan mereka yang menanggung beban pajak

1 UU No.42 Tahun 2009 Tentang PPN dan PPnBM

2Waluyo, Perpajakan Indonesia Pembahasan Sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan Perpajakan dan Aturan
Pelaksanaan Perpajakan Terbaru Edisi 6 (Jakarta:Salemba Empat,2006), hal 6

3 Idem, hal 23
tersebut. Karena PPnBM yang terutang tersebut pada akhirnya dimasukan dalam unsur biaya
yang menambah harga barang, maka yang menanggung beban pajak tersebut pada akhirnya
adalah konsumen akhir.
II. Rumusan Masalah
1. Apa dasar dari pengenaan pajak pada PPnBM?
2. Bagaimanakah Penghitungan PPnBM pada kendaraan bermotor?
III. Pembahasan
3.1 Dasar Pengenaan Pajak Pada PPnBM
Sesuai dengan Pasal 1 angka 17 UU PPN dan PPnBM dasar pengenaan pajak adalah4:
a. Harga jual, yaitu nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya
diminta oleh penjual karena penyerahan barang kena pajak, tidak termasuk PPN dan potongan
harga yang dicantumkan pada faktur pajak
b. Penggantian, yaitu nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya
diminta oleh penjual karena penyerahan jasa kena pajak, ekspor jasa kena pajak, atau ekspor
barang kena pajak tidak berwujud, tetapi tidak termasuk PPN dan potongan harga yang
dicantumkan pada faktur pajak
c. Nilai impor, nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah
pungutan berdasarkan ketentuan UU yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai untuk
impor berang kena pajak, tidak termasuk PPn dan PPnBM
d. Nilai ekspor, yaitu neilai berupa uang, termasuk sumua biaya yang diminta ataus eharusnya
diminta oleh eksportir.
3.2 Penghitungan PPnBM Pada Kendaraan Bermotor
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2003 Tentang Perubahan keeempat atas Peraturan
Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 Tentang kelompok BKB yang dikenakan PPnBM dan
Keputusan Mentri Keuangan No.355/KMK.03/20053 :
1. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor dikenakan PPnBM
dengan tarif sebesar 10% :

4Marihot Pahala Siahaan, Seri hukum Pajak Indonesia Hukum Pajak Material Objek, Subjek, Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak,
dan Cara Perhitungan Pajak (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal 107

5 Waluyo, op. cit. hal 26


a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 1- sampai 5 orang termasuk pengemudi,
dengan motor bakar nyala kompersi (diesel atau semi diesel), dengan semua
kaapasitas isi silinder.
b. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi
selain sedan dan ststion wagon, dengan motor bakar ceus api atau motor bakar nyala
kompersi (diesel atau semi diesel), dengan sistem satu gandar pergerakan (4x2),
dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500CC
2. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor yang dikenakan
PPnBM dengan tarif 20%:
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 orang termasuk pengemudi selain sedan
dan station wagon, dengan dengan sistem satu gandar pergerakan (4x2), dengan
kapasitas isi silinder lebih dari 1500CC-2500CC
b. Kendaraan bermotor dengan kabin ganda, dalam bentuk kendaraan bak terbuka atau
bak tertutup, dengan penumpang lebih dari 3 orang termasuk pengemudi, dengan
sistem satu gandar pergerakan (4x2) atau dengan dua gandar pergerakan (4x4),
dengan semua kapasitas isi silinder, dengan massa total tidak lebig dari 5 ton.
3. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor yang dikenakan
PPnBM dengan tarif 30% adalah kendaraan bermotor untuk mengangkutan orang kurang
dari 10 orang termasuk pengemudi berupa:
a. Kendaraan bermotor jenis sedan atau station wagon dengan bahan bakar cetus api
dengan sistem satu motor bakar cetus api atau nyala kompersi (diesel atau semi diesel)
dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500CC
b. Kendaraan bermotor jenis sedan atau station wagon dengan bahan bakar cetus api
atau nyala kompersi (diesel atau semi diesel), dengan sistem dua gandar penggerak
(4x4), dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500CC
4. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor yang dikenakan
PPnBM dengan tarif 40% adalah kendaraan bermotor untuk mengangkutan orang kurang
dari 10 orang termasuk pengemudi, berupa sedan atau station wagon dan selain
keduannya dengan :
a. Kendaraan bermotor selain sedan dan station wagon, dangan bahanakar cetus, denan
sistem satu gandar pergerakan, dengan kapasitas isi siliner lebih dari 2500CC-
3000CC
b. Kendaraan bermotor dengan motor bakar cetus api berupa sedan atau station wagon
dan selain sedan dan station wagon dengan sistem dua gadaan pergerakan dengan
kapaitas isi silinder lebih dari 1500-3000CC
c. Kendaraan bermotor dengan motor baka nyala kompresi (diesel atau semi diesel)
berupa sedan atau station wagon dan selain sedan dan station wagon dengan sistem
dua gadaan pergerakan dengan kapaitas isi silinder lebih dari 1500-2500CC
5. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor yang dikenakan
PPnBM dengan tarif 50% adalah semua jenis kendaraan khusus yang dibuat untuk golf.
6. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor yang dikenakan
PPnBM dengan tarif 60% adalah :
a. Kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250CC-500CC
berupa sepeda motor (termasukmoped) dan sepeda yang dilengkapi dengan motor
tambahan, dengan atau tanpa kereta pasang sisi, termasuk kereta pasang sisi
b. Kendaraan khuus yang dibuat untuk perjalanan diatas salju, dipantai, digunung, dan
kendaraan semacam itu.
7. Kelompok barang mewah kena pajak, berupa kendaraan bermotor yang dikenakan
PPnBM dengan tarif 75% adalah:
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutankurang dari 10 orang termasuk pengemudi,
berupa sedan atau station wagon dengan sistem satu gandar pergerakan atau dua
gandar pergerakan dengan :
1) Motor bakar atau api dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3000CC
2) Motor makar menyala kompresi (diesel/semi diesel) dengan kapasitas isi
silinder lebih dari 2500CC
b. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 500CC,
berupa sepeda motor )termasuk moped) dan sepeda yang dilengkapi dengan motoe
tambahan, dengan atau tanpa kereta pasang sisi, termasuk kereta pasang sisi, atau:
c. Trailer, semi trailer, dan tipe caravan, untuk erumahan atau kemah
Ada beberapa pengecualaian pengenaan PPnBM atas kendaraan bermotor yaitu:
1. Impor atau penyerahaan kendaraan bermotor berupa kendaraan ambulan, kendaraan
jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, dan kendaraan angkutan
umum.
2. Impor atau penyerahan kendaraan yang Protokoler Kenagaraan, kendaraan dinas, atau
kendaraan patroli polisi/TNI
Apabila kendaraan bermotor yang dikecualikan dari pengenaan PPnBM di atas dalam jangka
waktu lima tahun sejak impor atau perolehannya ternyata dipindahtangankan sehingga tidak
sesuai dengan tujuan semula, maka Pajak PPnBM yang terutang yang dibbebaskan, wajib
dibayar ke kas negara dalam jangka waktu satu bulan sejak kendaraan bermotor
dipindahtangankan.
Daftar Pustaka
UU No.42 Tahun 2009 Tentang PPN dan PPnBM
Waluyo. 2006. Perpajakan Indonesia Pembahasan Sesuai dengan Ketentuan Perundang-
undangan Perpajakan dan Aturan Pelaksanaan Perpajakan Terbaru Edisi 6. Jakarta:
Salemba Empat
Siahaan, Marihot Pahala. 2010. Seri hukum Pajak Indonesia Hukum Pajak Material Objek,
Subjek, Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak, dan Cara Perhitungan Pajak. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision
Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_
08_018.pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--
nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--
dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halama
n%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYI
TAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JER
A_Oleh , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,
https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UN
TUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai