Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI DAN KONSEP BIAYA DALAM PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Mujiono, M. Pd..

Disusun Oleh :
Deareza Fridania Mutyana Dewi
Khomsun Nawawi
Ahmad Khotib

PROGRAM STUDI MANAJAMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
2023 /2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai
mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh bapak Dosen dalam
rangka menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar


Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam
yang terang benderang.

Ucapan terima kasih kepada bapak selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Manajemen mPembiayaan Pendidikan ini yang telah memberikan bimbingan serta
arahan sehingga makalah yang berjudul “Teori dan Konsep Biaya dalam Pendidikan”.

Adapun dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, Amin Ya Robbal „Alamin.

Mojokerto, 18 Oktober 2023


Penulis,

Kelompok 1

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa. Dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia, pemerintah
tidak merupakan satu sistem yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat.
Hubungan yang tidak terpisahkan dalam peranannya untuk meningkatkan pemerataan
dan mutu pendidikan.1
Sementara itu, pendidikan nasional kita dihadapi kepada masalah antara lain
peningkatan kualitas, pemerataaan kesempatan, keterbatasan anggaran yang tersedia
dan belum terpenuhi sumber daya dari masyarakat secara profesional sesuai dengan
prinsip pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat
dan orang tua.2
Sebuah lembaga pendidikan yang sukses tidak lepas dari sokongan biaya
pendidikan yang tinggi pula, karena pada hakikatnya mutu pendidikan akan
berbanding lurus dengan biaya pendidikan yang dikeluarkan, semakin tinggi dan
mahal biaya pendidikan yang digunakan dan dikeluarkan maka semakin baik pula
layanan pendidikan tersebut dan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang bermutu
dengan hasil belajar yang tinggi. Sepertinya akan sulit merealisasikan mutu
pendidikan yang baik apabila tidak didukung oleh biaya pendidikan yang tinggi pula
Biaya pendidikan memiliki peranan penting dalam proses pendidikan, sebab
tanpa atau kekurangan biaya yang dikeluarkan, proses pendidikan akan terhambat.
Biaya pendidikan cakupannya sangat luas, yakni uang, barang, dan jasa yang
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan. Iuran yang disampaikan oleh siswa
kepada sekolah misalnya, merupakan biaya pendidikan, demikian pula fasilitas yang
dimiliki oleh sekolah dan guru juga merupakan biaya pendidikan. Dengan demikian,
pengertian biaya tersirat biaya dari siapa yang mengeluarkannya, dan biaya dalam
bentuk uang dan sumber daya nyata.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian biaya pendidikan?

1
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 77
2
Ibid, hlm 78

3
2. Apasaja komponen biayapendidikan?
3. Pengertian pembiayaan pendidikan?
4. Konsep pembiayaan pendidikan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui biaya Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Komponen – Komponen Kegiatan Pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengertian pembiayaan Pendidikan.
4. Untuk mengetahui Konsep Pembiayaan Pendidikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Teori
1. Biaya Pendidikan
a. Pengertian Biaya Pendidikan
Pengertian biaya pendidikan menurut Anwar (2003:10) mengatakan bahwa,
”Biaya pendidikan memiliki pengertian yang luas, hampir segala pengeluaran yang
bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan dianggap sebagai biaya.”
Sehubungan dengan itu, manajemen pendidikan mengkaji, menganalisis
pengeluaran, segi manfaat dan efisiensinya, sehingga pengeluaran untuk
pendidikan merupakan biaya pendidikan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Secara bahasa biaya (cost) dapat diartikan pengeluaran, dalam istilah ekonomi,
biaya/pengeluaran dapat berupa uang atau bentuk moneter lainnya. Biaya
pendidikan, menurut Supriadi (2003:19) biayapendidikan merupakan salah satu
komponen instrumental (instrumentalinput) yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Biaya dalampengertian ini memiliki
cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yangberkenaan dengan
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barangdan tenaga
(yang dapat dihargakan uang).
Fattah (2003:23) menyatakan bahwa biaya dalam pendidikan meliputi biaya
langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) Lebih lanjut
Fromkin mengemukakan bahwa (1996:23):
Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar mahasiswa berupa pembelian alat-alat
pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji dosen yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang dalam
bentuk biaya kesempatan yang hilang yang dikorbankan oleh mahasiswa selama
belajar.
Sedangkan Boediono (1992:69) menyebutkan bahwa, ”Biaya pendidikan dapat
dikategorikan dalam beberapa cara, antara lain biaya ini dikategorikan atas (1)
biaya langsung dan biaya tidak langsung, (2) biaya sosial dan biaya privat, dan (3)
biaya moneter dan biaya non-moneter.

5
b. Komponen Biaya Pendidikan
Pembiayaan pendidikan sebagaimana disebutkan dalam Standar Nasional
Pendidikan: PP RI No.19 Tahun 2005 terdiri atas 3 bagian besar yaitu:
a) Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia dan modal kerja tetap.
b) Biaya operasional meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara
teratur dan berkelanjutan.
c) Biaya personal yang meliputi:
1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan
yang melekat pada gaji.
2) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
Dadang Suhardan, Riduwan, & Enas (2012: 23-26) menyebutkan ada enam
jenis biaya pendidikan sebagai berikut:
c. Biaya langsung dan tidak langsung
Biaya langsung (direct cost) diartikan sebagai pengeluaran uang yang
secara langsung membiayai penyelenggaraan pendidikan, pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Anwar (1991:30). Biaya yang
secara langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan. Contohnya biaya
untuk gaji guru, dan pengadaan fasilitas belajar mengajar Gaffar (1991:57).
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan
kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar,
biaya transportasi, gaji guru baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua,
maupun siswa sendiri Fattah (2000:23).
Biaya tidak langsung (indirect cost) diartikan sebagai biaya yang
umumnya meliputi hilangnya pendapatan peserta didik karena sedang
mengikuti pendidikan (earning foregone by students), bebasnya beban pajak
karena sifat sekolah yang tidak mencari laba (cost of tux exemption), bebas
nya sewa perangkat sekolah yang tidak dipakai secara langsung dalam proses
pendidikan serta penyusutan sebagai cermin pemakaian perangkat sekolah
yang sudah lama dipergunakan (implicit rent and depreciation) Fattah
(2000:24).
a) Biaya Rutin dan Biaya Pembangunan (Recurrent and Capital
Cost) Biaya rutin dan pembangunan merupakan bagian dari biaya

6
langsung (direct cost). Biaya rutin (recurrent cost) adalah biaya
yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya ini digunakan
untuk menunjang pelaksanan program pengajaran, pembayaran
gaji guru dan personil sekolah, administrasi kantor, pemeliharaan
dan perawatan sarana dan prasarana.
b) Biaya Pribadi dan Biaya Masyarakat (Private and Social Cost)
Biaya pribadi (private cost) adalah biaya yang dikeluarkan
keluarga untuk membiayai sekolah anak nya dan termasuk di
dalamnya forgone opportunities. Dalam kaitan ini Jones (1985:5)
mengatakan "In the context of education these include tuitions,
fees and other expenses paid for by individuals". Dengan kata lain
biaya pribadi adalah biaya sekolah yang dibayar oleh keluarga
atau individu. Biaya masyarakat (social cost) adalah biaya yang
dikeluarkan oleh masyarakat untuk membiayai sekolah (di
dalamnya termasuk biaya pribadi). Dalam kaitan ini Jones
(1985:5) mengatakan "Sometimes called public cost, the include
cost of educations financed through taxation. Most public school
expenses are examples of sosial costs". Dengan kata lain biaya
masyarakat adalah biaya sekolah yang dibayar oleh masyarakat.
c) Monetary Cost dan Non Monetery Cost Monetery cost adalah
semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang baik langsung
maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan
pendidikan. Sedangkan Non monetery cost adalah semua bentuk
pengeluaran yang tidak dalam bentuk uang, meskipun dapat
dinilai ke dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak
langsung yang dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan, misalnya
materi, waktu, tenaga, dan lain-lain.
d. Pembiayaan Pendidikan
a) Pengertian Pembiayaan Pendidikan
Menurut Muljani (2011:1) pembiayaan lebih menyangkut
persoalan estimasi dan perencanaan kebutuhan biaya yang
diperlukan untuk proses pendidikan, sedangkan pendanaan lebih

7
berkaitan dengan persoalan bagaimana, siapa,dan seberapa
mendanai pendidikan.
Pengertian lain menurut Mulyono(2010:78): Pembiayaan
pendidikan adalah sebuah analisis terhadap sumber – sumber
pendapatan dan penggunaan biaya yang diperuntukan sebagai
pengelolaan pendidikan secara efektif dalam rangka menc apai
tujuan yang telah ditentukan.
Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang
perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total
cost) dan biaya satuan persiswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah
merupakan aggregate biaya pendidikan sekolah, baik yang bersumber dari
pemerintah, orangtua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk
penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan per
murid dan merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang
dialokasikan kesekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam
menempuh pendidikan. Oleh karena biaya satuan ini diperoleh dengan
memperhitungkan jumlah murid pada masing-masing sekolah, maka ukuran
biaya satuan dianggap standar dan dapat dibandingkan antara sekolah satu
dengan sekolah lainnya. Analisis mengenai biaya satuan dalam kaitannya
dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dapat dilakukan dengan
menggunakan sekolah sebagai unit analisis.
Mengacu pada pengertian di atas, dana pendidikan sebenarnya tidak
selalu identik dengan uang, melainkan juga terkait dengan segala sesuatu
pengorbanan yang diberikan untuk setiap aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan pendidikan.
Dengan demikian, dana yang dikeluarkan memiliki keterkaitan dengan
mutu pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam pembiayaan
pendidikan sebagai penunjang peningkatan mutu diperlukan pengelolaan yang
terencana agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik. Secara
lebih jelas, pembiyaan pendidikan pada tingkat instansi yang membina
penyelenggaraan pendidikan, mulai dari pusat hingga daerah berkisar pada
program rutin dan pembangunan. (Anwar:105), dapat dirinci sebagai berikut :
e. Program rutin, meliputi:
b) Belanja pegawai, yaitu gaji, tunjangan, dan belanja pegawai

8
lainnya
c) Belanja barang dan jasa untuk keperluan sehari-hari perkantoran,
pembelian alat-alat tulis kantor, barang cetak, alat-alat rumah
tangga, pengiriman surat dan barang, sewa gedung, keamanan
kantor dan lain-lain.
d) Belanja pemeliharaan, yaitu untuk pemeliharaan gedung, peralatan
kantor, barang-barang inventaris dan lain-lain.
e) Belanja perjalanan, yaitu untuk perjalanan dinas, penginapan dan
lain-lain.
f) Program pembangunan (proyek), yaitu:
Pengeluaran yang berhubungan dengan biaya lembaga
pendidikan untuk pembelian beberapa sumber atau input proses
pembelajaran, seperti sarana dan prasarana, serta operasional
kelembagaan penunjang pengembangan institusi.
Dalam pengertian sehari-hari istilah keuangan atau pembiayaan
yang berasal dari kata finance dikaitkan dengan usaha memperoleh atau
mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas yang akan dilakukan.
Namun akhir-akhir ini pengertian keuangan atau permodalan itu diperluas,
dalam arti bukan hanya sebagai usaha pengumpulan modal, melainkan
mencakup dimensi penggunaan modal tersebut. Perluas an pengertian itu
sebagai akibat kesadaran bahwa modal merupakan faktor produksi yang
langka sehingga perlu dipakai sebaik mungkin.3
f. Konsep Pembiayaan Pendidikan
Indra Bastian (2007: 160) menyatakan bahwa ditinjau darisudut human
capital (modal manusia) sebagai unsur modalpendidikan diperhitungkan
sendiri sebagai faktor penentukeberhasilan seseorang, baik secara sosial
maupun ekonomi.Nilai pendidikan merupakan aset moral, pengetahuan
danketerampilan yang diperoleh dalam pendidikan dianggap sebagaiupaya
pengumpulan dana untuk membiayai operasional danpengembangan sektor
pendidikan.
Menurut Mulyono (2010: 84-92) ada tujuh konsep yangterkait dengan
pembiayaan yang meliputi:

3
Harbangan Siagian, Administrasi Pendidikan, (Semarang: Satya Wacana, 1989), hlm. 130

9
1. Objek Biaya
Objek biaya adalah akumulasi biaya dari berbagai aktivitas.Yang
menjadi objek biaya dalam lembaga pendidikan adalah jasa pendidik
2. Informasi Manajemen Biaya
Informasi manajemen biaya adalah suatu konsep
yangmencakup segala informasi yang dibutuhkan dalam mengelola
keuangan agar berjalan secara efektif dan efesien.
Informasimanajemen biaya berfungsi untuk menentukan
harga,mengubah produk jasa atau jasa dalam rangka meningkatkan
profitabilitas, memperbaharui fasilitas layanan pada saat yangtepat dan
menentukan metode layanan.Informasi manajemen biaya sangat
diperlukan sebab terkait terhadap empat hal yaitu:
a) Manajemen strategis yaitu untuk membuat keputusan-
keputusan strategis yang tepat untuk pemilihan
produk,metode proses, teknik dan saluran pemasaran,
dan hal-halyang bersifat jangka pendek.
b) Perencanaan dan pengambilan keputusan yaitu
untukmendukung keputusan yang terus menerus
dilakukan.
c) Pengendalian manajemen dan operasional
yaitumemberikan dasar yang wajar dan efektif
untukmengidentifikasikan operasi yang tidak efesien.
d) Penyusunan laporan keuangan yaitu untuk
memberikancatatan yang akurat tentang persediaan dan
aset lainnya.
3. Pembiayaan (Financing)
Pembiayaan adalah bagaimana cara mencari dana atau
sumberdana atau bagaimana menggunakan dana tersebut.
4. Keuangan (Finance)
Keuangan adalah seni untuk mendapatkan alat
pembayaran.Dalam dunia usaha keuangan meliputi pemeliharaan kas
yangmemadai dalam bentuk uang atau kredit disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi.
5. Anggaran (Budget)

10
Anggaran adalah alat penjabaran suatu rencana ke dalambentuk
biaya untuk setiap komponen kegiatan.
6. Biaya (Cost)
Biaya adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan
ataudibelanjakan untuk terlaksananya berbagai kegiatan untukmencapai
tujuan dalam rangka proses manajemen.
7. Pemicu Biaya (Cost Driver)
Pemicu biaya adalah faktor yang memberi dampak
padaperubahan biaya total. Artinya jumlah total biaya sangatdipengaruhi
efek terhadap perubahan level biaya total dariobyek biaya.
Moch. Idochi Anwar (2003: 123-129) mengemukakankonsep ekonomi yang
melandasi pembiayaan pendidikan yaitu:
1. Konsep Supply-Demand
Analisis mengenai supply berkaitan erat dengan
kemampuanpenyediaan tenaga oleh lembaga pendidikan sedangkan
analisisdemand berkaitan dengan besarnya kebutuhan atau
permintaantenaga yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan
melaluiprogram-program tertentu.
Konsep ini dalam hubungannyadengan pembiayaan pendidikan
terutama nampak dalamanalisis mengenai keseimbangan antara besarnya
permintaanterhadap hasil-hasil pendidikan. Dengan mengetahui
berapabesar tingkat elastisitas, implikasinya adalah
administratorpendidikan dapat memperkirakan berapa besar output yangha
rus diusahakan agar dapat memenuhi permintaan. Dengandasar analisis
ini dapat pula diprediksi berapa input yangseharusnya diproses untuk
mendapatkan hasil (output) yangdibutuhkan.
Dengan demikian pertimbangan-pertimbangan iniakan menjadi
masukan dalam merumuskan kebijakan-kebijakanpendidikan yang pada
akhirnya akan berhubungan dengan pembiayaan pendidikan.
2. Konsep biaya untuk pengambilan keputusan
Ketepatan dalam menghitung biaya akan membantu
ketepatandalam pengambilan keputusan sehinga kebijakan perusahaanatau
suatu organisasi akan berjalan dengan baik dalammencapai tujuan. Dengan

11
menghitung biaya secara tepat dantepat dapat memberikan informasi yang
benar. Dengandemikian keputusan yang diambil akan tepat pula.
3. Analisis Biaya Pendidikan
Terdapat berbagai tipe analisis biaya yang relevan untuk diterapkan
dalam bidang pendidikan, antara lain: cost-benefid analysis, study the
determinan of aducational cost, study economies of scale dalam aplikasi
pendidikan terbaru, dan studi analisis biaya pembangunan sekolah.
Kegunaan cost analysis dalam perencanaan adalah untuk:
a) Menguji economic feasibility dari suatu rencana ekspansi, proposal, atau
target
b) Memprediksi tingkat biaya dimasa depan.
c) Memperkirakan biaya berbagai kebijakan dan reformasi atau inovasi
pendidikan.
d) Membandingkan keuntungan berbagai alternative proyek.
e) Meningkatkan efisiensi utilisasi sumber daya.
Cost analysis penting dipelajari oleh perencana pendidikan karena
semakin tingginya tekanan dari para pengambil kebijakan dalam hal
pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi. Dalam hal pembiayaan
pendidikan ini, Fattah (2001) menjelaskan bahwa biaya yang paling rendah
berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di sekolah dan proses belajar-
mengajar serta kualitas outcomes yang dihasilkan. Artinya ada korelasi
yang positif antara besarnya biaya pendidikan terhadap peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, perencanaan pendidikan harus
menggunakan sebaik mungkin sumber daya yang tersedia, mengawasi
penggunaan sumber daya yang ada terhadap permintaan atas sumberdaya
tersebut, dan mendukung setiap argument dan analisis.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Manajemen pembiayaan
pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber,
penggunaan dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan.
Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu
dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya
satuan persiswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan aggregate
biaya pendidikan sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orangtua, dan
masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun
pelajaran.
Terdapat berbagai tipe analisis biaya yang relevan untuk diterapkan dalam
bidang pendidikan, antara lain: cost-benefid analysis, study the determinan of
aducational cost, study economies of scale dalam aplikasi pendidikan terbaru, dan
studi analisis biaya pembangunan sekolah. Kegunaan cost analysis dalam
perencanaan adalah untuk:
a. Menguji economic feasibility dari suatu rencana ekspansi, proposal, atau target
b. Memprediksi tingkat biaya dimasa depan.
c. Memperkirakan biaya berbagai kebijakan dan reformasi atau inovasi pendidikan.
d. Membandingkan keuntungan berbagai alternative proyek.
e. Meningkatkan efisiensi utilisasi sumber daya.

13

Anda mungkin juga menyukai