Anda di halaman 1dari 5

ISSN:2655-1586

Perancangan Stadion Utama di Kuta Malaka dengan Tema


Structure as Aesthetics
Muhammad Daris Mubarak1 Nizarli2 Teuku Ivan2
1
Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email: nizarli@unsyiah.ac.id

Abstract
Indonesian football is currently experiencing an increase in various elements ranging from stadiums, players
and other infrastructure that supports football. Indonesian holds national competitions every year, such as the National
League and Sports Week and also hosts international competitions. The provinces of North Sumatera and Aceh were
decided to be the main locations for the procurement of National Sports Week in 2024 at the National Working Meeting
held by the central Indonesian National Sports Committee (KONI). So it is necessary to plan an international standard
sports stadium (FIFA) in order to meet the requirements of a food stadium in an international scope. Stadium design
with a structure as aesthetics theme approach. It is hoped that the results of this design can become an iconic building
with the beauty of its structure.

Keywords: Football, Stadium, Structure, Beauty

Abstrak
Persepakbolaan Indonesia saat ini selalu mengalami kenaikan berbagai unsur mulai dari stadion, pemain
serta sarana prasarana lainnya yang menunjang persepakbolaan. Indonesia setiap tahunnya mengadakan kompetisi
nasional, seperti Liga dan Pekan Olahraga Nasional dan juga pada kompetisi internasional menjadi tuan rumah.
Provinsi Sumatera Utara dan Aceh diputuskan untuk menjadi lokasi utama pengadaan PON (Pekan Olahraga
Nasional) Tahun 2024 pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang di selenggarakan Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) pusat. Sehingga diperlukan perencanaan stadion olahraga yang berstandar internasional (FIFA)
agar dapat memenuhi persyaratan stadion yang baik dalam lingkup internasional. Perancangan Stadion dengan
pendekatan tema structure as aesthetics. Harapannya hasil rancangan ini dapat menjadi bangunan iconic dengan
keindahan dari struktur bangunannya.

Kata kunci: Sepakbola, Stadion, Struktur, Keindahan

persyaratan teknis untuk kegiatan olahraga seperti


1. Pendahuluan sepakbola, atletik, dan lainnya.[1]
Persepakbolaan Indonesia saat ini selalu mengalami Provinsi Aceh salah satu daerah yang sedang
kenaikan berbagai unsur persepakbolaan mulai dari berupaya mengembangkan sepakbola. Saat ini Aceh
stadion, pemain, serta sarana prasarana lainnya yang memilik dua klub sepakbola yaitu Persiraja dan Aceh
menunjang persepakbolaan indonesia. Indonesia setiap United. Provinsi Aceh saat ini memiliki beberapa
tahunnya mengadakan kompetisi nasional, seperti Liga Stadion, yaitu Stadion Kuta Asan (15.000 Penonton),
dan Pekan Olahraga Nasional dan juga pada kompetisi Stadion Sabang Merauke (3000 Penonton), Stadion
internasional, Indonesia juga menjadi tuan rumah dalam Harapan Bangsa (45.000 Penonton), Stadion Mini
beberapa kegiatan seperti Asian Games, Sea Games, Lambhuk (1000 Penonton), Stadion Seribu Bukit
AFC Cup, AFF Cup, dan kompetisi lainnya dalam (10.000 Penonton), Stadion Harapan Bangsa (45.000
lingkup internasional. Untuk mendukung perlombaan Penonton), serta Stadion H. Dimurtala (10.000
nasional ataupun internasional dalam bidang olahraga, Penonton). Namun Stadion di Aceh belum sepenuhnya
maka diperlukan Stadion sepakbola dengan keberadaan memenuhi persyaratan yang distandarkan FIFA.
fasilitas yang memenuhi standar dan memadai. Standar Berdasarkan potensi serta permasalahan yang ada,
yang diikuti merupakan standar internasional berupa maka diperlukan perencanaan sebuah stadion yang dapat
standar internasional sepakbola yaitu yang sesuai memenuhi persyaratan untuk stadion berstandar
dengan standar FIFA. Stadion tidak hanya menjadi Internasional FIFA dikarenakan Provinsi Aceh pada
tempat diselenggarakannya suatu event pertandingan PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI 2024 akan
sepak bola, namun juga sebagai tempat pembinaan dan menjadi tuan rumah kegiatan.
peningkatan mutu. Stadion menurut organisasi nasional
dan internasional, yaitu merupakan bangunan yang 2. Konsep Structure as Aesthetics
difungsikan sebagai tempat menyelenggarakan kegiatan Pengertian struktur merupakan suatu sarana yang
atletik, sepakbola, serta fasilitas bagi penonton. memiliki fungsi terkait menyalurkan beban serta akibat
Berdasarkan organisasi nasional dan internasional, penggunaannya ataupun kehadiran bangunan ke dalam
perencanaan bangunan stadion berlandaskan pada tanah.[2] Menurut Dra. Artini Kusmiatin, Estetika
merupakan keadaan yang berkaitan dengan keindahan
32
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.1, Februari 2022, hal 32-36
ISSN:2655-1586

yang dapat bisa dirasakan orang jika terjadi perpaduan Awal desain dari Stadion Sarang Burung ini tidak
yang harmonis antara elemen yang terdapat dalam murni berdasarkan analogi bentuk sarang burung, tetapi
sebuah objek. Hubungan antara struktur dan estetika analogi sebuah mangkuk dari Cina. Tetapi seiring
dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: perkembangan dari ide tersebut, lalu desain ini malah
a. Struktur sebagai ornamen mendekati bentuk sarang burung seperti nama yang di
Elemen struktur yang mengedepankan visual kenal sekarang ini, sehingga ide sarang burung ini tetap
sebagai pertimbangan utama. Struktur sebaai digunakan pada konsep stadion.
ornamen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
struktur digunakan secara simbolik, struktur
diekspos, dan struktur diekspresikan.
b. Ornamen struktur
Konstruksi yang bersifat visual, yaitu struktur
yang menjadi ornamen tidak secara langsung
berhubungan dengan struktur utama.
c. Struktur sebagai arsitektur
Dalam merencanakan suatu bangunan, dimana
Gambar 2 Stadion Sarang Burung
batas harus memiliki penilaian kompromi
terhadap penilaian struktur. Batasan ini yang
3.2 Stadion Castelao Arena, Brasil
memungkinkan secara struktur dapat dicapai
Luas lantai : 162.600 m²
bagi bangunan tinggi dan bentang lebar.
Arsitek : Vigliecca & Associados
d. Struktur sebagai penghasil bentuk
Kapasitas : 67.037 penonton
Bentuk bangunan yang memenuhi persyaratan
struktural dengan menyampingkan kepentingan
Stadion Castelao Arena memperkuat konsep arena,
arsitektural. Bentuk yang dihasilkan dapat
yang merupakan jenis desain stadion yang
digunakan sebagai gaya arsitektural. [3]
memungkinkan publik lebih dekat ke lapangan, lapangan
Castelão diturunkan dan tribun paling bawah diimbangi
3. Studi Banding Tema Sejenis 30 m ke arah lapangan. Stadion castelao arena memakai
3.1 Bird Nest Stadium, Cina konstruksi baja dan beton. Stadion ini juga dijuluki
Luas lantai : 254.600 m² "raksasa beton" dengan dikelilingi struktur beton dan
Arsitek :Jacques Herzog dan Pierre de dipasang 60 tiang rangka baja yang memiliki dua fungsi
Meuron utama meredam getaran dari dudukan dan menopang
Kapasitas :91.000 penonton struktur atap. Struktur atap dirancang untuk dipasang
Lama pembangunan : 2003-2008 menggunakan potongan modular independen, yang akan
Pemilik : pemerintah Cina mempercepat proses pemasangan. Struktur yang
digunakan paling ringan namun paling kaku dan
Fungsi utama stadion ini yaitu untuk pertadingan ditopang oleh rangka baja melalui kabel.
sepak bola, namun digunakan juga untuk
menyelenggarakan perhelatan pembukaan kejuaraan
olahraga maupun konser yang membutuhkan kapasitas
yang banyak. Stadion Bird Nest memakai konstruksi
baja dan beton. Pembangunan stadion berlangsung
dalam beberapa tahap berbeda, tahap pertama
melibatkan pembangunan struktur pendukung beton di
atas fondasi beton yang diletakkan untuk lokasi
konstruksi. Ini diikuti dengan pemasangan bertahap dari
kerangka baja melengkung yang mengelilingi stadion,
yang sebagian besar berdiri sendiri. Seluruh struktur Gambar 3 Desain Atap Stadion
bagian yang saling berhubungan dilas bersama sebagai Struktur tiang rangka baja yang diekspos menjadi nilai
sarana utama interkoneksi yang digunakan untuk merakit arsitektur pada stadion Castelao Arena. Pada material
seluruh struktur sarang di sekitarnya. atap menggunakan material solid dan material transparan
pada bagian tengah yang bertujuan untuk
memaksimalkan cahaya matahari masuk saat
pertandingan siang hari. Bermanfaat untuk menghemat
penggunaan cahaya buatan.

Gambar 1 Struktur stadion

33
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.1, Februari 2022, hal 32-36
ISSN:2655-1586

(d)
Gambar 6 (a.b,c,d) Tampak Bangunan
Gambar 4 Stadion Castelao
Untuk mewujudkan tema Structure as Aesthetics
dengan mengekspos struktur. Struktur yang diekspos
4. Penerapan Structure as Aesthetics pada dapat menghadirkan estetika pada bangunan dimana
Stadion Utama Kuta Malaka struktur menjadi kekuatan dan menjadi fasad/wajah
Perancangan Stadion ini berlokasi di Aceh Besar bangunan. Diharapkan stadion ini dapat menjadi
tepatnya di Kuta Malaka. Pemilihan lokasi tersebut bangunan yang iconic dengan mengekspos struktur.
dikarenakan lokasi Kuta Malaka sudah di rencanakan
pemerintah daerah untuk tuan rumah PON yang akan
4.2 Konsep bentuk bangunan
digelar di aceh pada tahun 2024. Pada awal tahun 2021
Bentuk dari Stadion Kuta Malaka mengikuti bentuk
pemerintah aceh sedang dalam proses pembebasan lahan
tribun penonton, yaitu semi lingkaran. Bentuk bangunan
untuk nantinya di Kuta Malaka akan menjadi kawasan juga ditonjolkan dari struktur yang sengaja diekspos
olahraga.
untuk menjadi fasad bangunan. Struktur yang
ditampilkan menggunakan struktur baja yang bepola zig
zag.

Gambar 5 Lokasi Perancangan

4.1 Aplikasi tema


Rancangan Stadion Utama di Kuta Malaka ini
menerapkan tema Structure as Aesthetics. Sisi yang
paling berarti dari struktur adalah perannya bagi bentuk
arsitektur. Sedangkan sisi yang terpenting dari arsitektur
adalah pengaruh positifnya pada pola-pola tingkah laku
manusia. [4]

Gambar 7 Konsep Bentuk Bangunan

4.3 Konsep tapak


Konsep tapak pada bangunan Stadion Utama di
(a) Kuta Malaka ini menerapkan konsep terpusat. Konsep
terpusat ini bertujuan untuk pengunjung dapat mencapai
bangunan dari segala arah. Dengan kapasitas 40.000
penonton tersedia 9000 parkiran motor, 4000 parkiran
mobil, dan 30 parkiran bus.

(b)

Gambar 8 Konsep Tapak


(c)
34
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.1, Februari 2022, hal 32-36
ISSN:2655-1586

4.4 Konsep ruang luar


Konsep ruang luar pada perencanaan stadion ini
menggunakan jenis vegetasi berupa tanaman hias,
pepohonan, dan rerumputan. Jenis pohon yang di
gunakan merupakan jenis pohon peneduh (pohon
ketapang kencana, angsana, dan tanjung) yang berfungsi
sebagai pengntrol kebisingan, visual, dan debu. Pohon
pengarah (pohon palem) berfungsi sebagai penuntun ke
suatu tempat tertentu. Tanaman penutup tanah (rumput
jepang). Serta sebagai elemen estetis lancekap
menggunakan tanaman hias (krokot, lavender, kana, dan Gambar 11 Sistem Air Bersih
asoka). Fungsi vegetasi yang digunakan ialah:
e. Sistem Air Limbah
a. Elemen estetis
b. Sebagai filter debu
c. Kontrol terhadap pandangan (view yang tidak
bagus serta pandangan terhadap jalan raya)
d. Mengurangi kebisingan
e. Pembentuk ruang fisik serta pengarah gerakan Gambar 12 Sistem Air Limbah
Pada lansekap, material mencakup seluruh elemen
tanah karakter atau sifatnya keras serta tidak hidup. f. Sistem Drainase Lapangan
Material keras yang direncanakan dan digunakan yaitu: Drainase pada lapangan sepakbola menggunakan
a. Pedestrian sistem pipe-drained pitches. Air hujan akan
Jalur pedestrian pada rancangan stadion ini meresap ke tanah dan turun ke pipa lalu mengalir
barupa peninggian level dan menggunakan pain melalui parit yang ada di sekeliling lapangan.
block.

Gambar 9 Desain Pedestrian Gambar 13 Sistem Drainase

b. Plaza g. Sistem Instalasi Listrik


Dalam perancangan ini plaza pun berfungsi Suplai listrik pada stadion ini menggunakan
sebagai titik temu antara pengunjung. Plaza sumber PLN dan juga menggunakan genset.
menggunakan material penutup berupa paving
block.

Gambar 10 Desain Plaza


Gambar 14 Sistem Instalasi Listrik
4.5 Konsep utilitas h. Sistem Pencahayaan
a. Sistem Air Bersih Tata cahaya pada Stadion Kuta Malaka pada
Pada Stadion Kuta Malaka, sumer air bersih lapangan sepakbola menggunakan lampu sorot
berasal dari PDAM (Perusahaan Daerah Air dengan tata letak lampu kelas V internasional
Minum). dengan intesitas cahaya sebesar 3000 lux.

35
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.1, Februari 2022, hal 32-36
ISSN:2655-1586

b. Struktur Tengah

Gambar 19 Struktur Tribun


Gambar 15 Sistem Pencahayaan
Rangka portal merupakan struktur rangka kaku
i. Sistem Keamanan yang menompang beban dari tribun.
Sistem keamanan pada Stadion Kuta Malaka
menggunakan CCTV yang ditempatkan di setiap
sudut bangunan dan diawasi oleh bagian
keamanan. Pintu masuk atau gate pada Stadion
Kuta Malaka memakai pintu putar dengan
menggunakan sistem Radio Frequency
Identification (RFID) untuk kunci akses pintu
masuk stadion.

Gambar 20 Sistem Portal


Tembok beton merupakan dinding yang
digunakan pada stadion sepak bola ini. Rangka
baja merupakan rangka fasad yang berfungsi
untuk menahan beban angin dan menambah nilai
estetika pada selubung stadion. Dengan
menggunakan material ACP.
Gambar 16 Sistem Keamanan
c. Struktur Bawah
j. Sistem Penghawaan Buatan Adapun jenis pondasi yang digunakan ialah
pondasi tapak dan pondasi tiang pancang.

Gambar 17 Sistem Penghawaan


Gambar 21 Struktur Pondasi
4.6 Konsep struktur
a. Struktur Atas 5. Kesimpulan
Dari pembahasan beberapa bab dapat disimpulkan
bahwa perancangan Stadion Utama dirancang sesuai
dengan analisis yang telah dilakukan oleh penulis.
Perancangan Stadion Utama berlokasi di Kuta Malaka
Aceh Besar sesuai dengan peraturan RTRW, KLB,
KDB, dan GSB.

Daftar Pustaka
[1] Neufert, Ernst. (1996). Data Arsitek Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
[2] Schodek, Daniel L. (1991). Struktur, Bandung: PT.
Gambar 18 Struktur Atap Eresco.
[3] Susanto, Taufiq Pradipta Eka Susanto. (2012).
Struktur atas menggunakan bidang rangka baja, Stadion Sepak Bola di Solo. Surakarta: Universitas
rangka ruang baja,dan kabel baja. Dengan Sebelas Maret.
menggunakan material penutup spandek solid dan [4] Saputra, Nur Muhamad Firman. (2014). Struktur
transparan. sebagai Elemen Estetis dalam Rancangan
Pengembangan di Kawasan Institut Teknologi
Nasional Bandung.
36
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.1, Februari 2022, hal 32-36

Anda mungkin juga menyukai