Workshop Pembelajaran Modul Ajar - SMK - Ipas - Rutiani
Workshop Pembelajaran Modul Ajar - SMK - Ipas - Rutiani
PENGAMAN KENDARAAN
KELAS X FASE E
KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari materi, peserta didik diharapkan sudah memiliki pengetahuan dasar tentang
materi/zat, besaran dan pengukuran, serta konsep dasar-dasar elektronika, seperti konsep arus dan
tegangan, komponen dasar seperti resistor, kapasitor, dan transistor, serta bagaimana
menghubungkannya dalam rangkaian sederhana.
MODEL PEMBELAJARAN
Moda Tatap Muka (TM) dengan menggunakan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL)
KOMPONEN INTI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat menjelaskan fenomena secara ilmiah, mendesain dan
mengevaluasi penyelidikan ilmiah, menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah. memahami
pengetahuan ilmiah dan menerapkannya atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu:
1. Memahami pengetahuan ilmiah
2. Menerapkan pengetahuan ilmiah atau membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya.
3. Mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari aspek zat
dan perubahannya, energi dan perubahannya, interaksi komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan
dinamika sosial serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan, sesuai dengan
tema projek saklar sentuh untuk pengaman kendaraan.
4. Mengaitkan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dengan keterampilan teknis
pada tema projek saklar sentuh untuk pengaman kendaraan pada bidang keahlian otomotif
5. Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur
6. Mengevaluasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah
7. Menganalisis data dan bukti ilmiah dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen.
8. Mengevaluasi data dan bukti ilmiah
9. Merencanakan dan melaksanakan aksi tindak lanjut hasil penyelidikan ilmiah
10. Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran melalui komunikasi yang efektif
11. Melakukan refleksi diri terhadap seluruh tahapan kegiatan yang telah dilakukan
PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemahaman konsep dasar listrik, prinsip kerja saklar sentuh, dan hubungannya dengan pengamanan
kendaraan, dengan penerapan saklar sentuh dalam dunia otomotif dan keselamatan kendaraan.
PERTANYAAN PEMANTIK
Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik “ Apa pengertianpengetahuan dan ilmu
pengetahuan ?” dan “ apa itu metode ilmiah serta apa manfaat metode ilmiah ?
1. Bagaimana Anda melihat potensi penggunaannya dalam pengamanan kendaraan?
2. Mengapa pengamanan kendaraan menjadi hal yang penting?
3. Apa jenis ancaman yang mungkin terjadi dan bagaimana projek saklar sentuh dapat membantu
mengatasi masalah ini?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pengaturan peserta didik:
Individu
Kelompok ( masin-masing kelompok terdiri dari 6 orang)
Metode:
Diskusi
Penugasan
MATERI AJAR
1. Pengertian Ilmu (pengetahuan ilmiah/keilmuan)
Klasifikasi Materi
Pengertian Unsur, Senyawa dan campuran
LKPD (terlampir)
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa peserta didik:
a. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan
b. Mempersiapkan alat tulis dan buku
c. Memiliki paket data/wifi dan jaringan yang bagus
d. Menyiapkan Alat dan Bahan sesuai LKPD yang terlampir.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP ALOKASI
URAIAN KEGIATAN
PEMBELAJAR- WAKTU
AN
Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam
kemudian mengajak peserta didik untuk bersyukur akan
karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Guru memeriksa kesiapan belajar pada hari ini dengan
menanyakan :
a. Apakah semua siswa dalam keadaan sehat?
b. Adakah yang sedang mengalami permasalahan?
Guru melakukan presensi dan memeriksa kehadiran peserta
didik
Pendahuluan Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan 15 menit
mengajukan beberapa pertanyaan :
membangun pemahaman yang kokoh tentang
pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari kita,
serta membuka pintu untuk memahami lebih dalam
tentang konsep "saklar sentuh untuk pengaman
kendaraan." Mari kita mulai perjalanan pembelajaran
kita dengan semangat dan antusiasme!
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memberikan penjelasan yang terkait aktivitas
pembelajaran sesuai dengan topik projek, yaitu penggunaan
saklar sentuh dalam pengaman kendaraan.
Guru menyampaikan tujuan projek ini adalah untuk
mengembangkan pemahaman tentang konsep saklar sentuh
dan bagaimana ia bisa digunakan untuk pengaman
kendaraan.
Kegiatan Inti
1. Peserta didik mengamati sebuah video 45 menit
SINTAK https://youtu.be/ROXgGdEhomo?si=fLT8hiQEMObZQAWh
PjBL
https://youtu.be/nk-dlqlR7LY?si=W9DH2h-AbIxdRPU-
1. Penentuan
Pertanyaan 2. Bagaimana konsep pengamanan dalam kendaraan
Mendasar dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi
elektronik seperti saklar sentuh?
3. Apa saja langkah-langkah yang perlu diambil dalam
merancang dan merakit rangkaian saklar sentuh untuk
pengaman kendaraan?
4. Guru menggali pemahaman awal peserta didik tentang
Kelistrikan dasar.
5. Perserta didik dibagi ke dalam 6 kelompok, masing-
masing kelompok beranggotakan 6 orang
6. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik
2. Mendesain Peserta didik berkumpul sesuai dengan anggota kelompok 45 menit
Perencanaan yang telah dibagi
Projek Peserta didik mempelajari LKPD yang telah dibagikan
Guru memberikan penjelasan awal tentang projek
membuat saklar sentuh untuk pengaman kendaraan.
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk
mengumpulkan informasi mengenai pembuatan projek
sederhana membuat saklar sentuh untuk pengaman
kendaraan.
Peserta didik berdiskusi membuat rancangan membuat
saklar sentuh untuk pengaman kendaraan.
TAHAP ALOKASI
URAIAN KEGIATAN
PEMBELAJAR WAKTU
AN
Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam
kemudian mengajak peserta didik untuk bersyukur akan
karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Guru memeriksa kesiapan belajar pada hari ini dengan
menanyakan :
Apakah semua siswa dalam keadaan sehat?
Adakah yang sedang mengalami permasalahan?
Guru melakukan presensi dan memeriksa kehadiran peserta
didik
Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan
Pendahuluan mengajukan beberapa pertanyaan : 15 menit
Selamat belajar, dan mari kita jadikan projek ini sebagai peluang
untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru kita
di dunia otomotif yang begitu menarik!
Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru terkait
aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti
4.Pelaksanaan 4. Guru mempersilahkan peserta didik untuk mulai 105 menit
Projek bekerja sama dalam membuat projek sederhana membuat
saklar sentuh untuk pengaman kendaraan.
dan
Peserta didik dengan kreatifitasnya menyelesaikan projek
Monitorin dengan penuh tanggung jawab dan saling peduli.
g Guru melakukan monitoring kinerja kelompok danmemberi
bantuan jika peserta didik mengalami kesulitan
Guru melakukan pengamatan dan penilaian pada lembar
observasi
Guru memberikan penilaian pada lembar projek
kinerja ilmiah selama proses pembuatan projek
Penutup Peserta didik dengan kinerja dan hasil projek terbaik akan 15 menit
mendapatkan penghargaan dan apresiasi dari guru
Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran pada hari ini
Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
Guru menyampaikan materi yang harus dipersiapkan pada
pertemuan selanjutnya.
Peserta didik dan guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan salam
Pertemuan ketiga: 3 x 45 menit
TAHAP ALOKASI
URAIAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN WAKTU
Kegiatan Inti
Penutup Peserta didik dengan kinerja dan hasil projek terbaik akan 15 menit
mendapatkan penghargaan danapresiasi dari guru
Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran pada hari ini
Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
Guru menyampaikan materi yang harus dipersiapkan pada
pertemuan selanjutnya.
Peserta didik dan guru menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam
ASESMEN
1. Asasmen Formatif
Asasmen Awal
1. Asasmen nonkognitif
Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual, auditory, kinestetik) dilakukan dengan
melalui angket.
2. Asasmen Kognitif
Tes lisan untuk mengetahui/mengukur kompetensi awal yang dimiliki oleh peserta didik terkait
topik yang akan dipelajari.
Asasemen formatif berupa kegiatan mandiri dan atau kelompok yang dilakukan oleh
peserta didik. Instrumen asasmen formatif, meliputi:
1. Lembar kerja peserta didik
2. Lembar observasi siswa
2. Asasmen Sumatif
Asasmen sumatif dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk setiap asepk IPAS. Berupa evaluasi
peserta didik terhadap produk yang dihasilkan. Instrument asasmen sumatif meliputi
No. Jenis Penilaian Teknik Keterangan
KKTP
a. Guru membuat kriteria berhasil/tidak dari instrument performance assessmen yang
dibuat.
b. Guru membuat kriteria berhasil/tidaknya penilaian formatif dari hasil laporan praktik
siswa
REFLEKSI GURU
Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?
REFLEKSI SISWA
Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?
Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran
dapat kamu pahami?
Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
Aspek BB MB BSH SB
Sikap
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai satu mempunyai mempunyai banyak mengembangkan
ide yang dapat beberapa ide yang ide dalam pembuatan banyak ide dalam
memberikan dapat memberikan projek dan bisa pembuatan projek bisa
sumbangan sumbangan mengembangkan mengembangkan satu
Kreatif satu ide dan
pemikiran dalam pemikiran dalam ide dan melakukan
melakukan usaha
pembuatan projek pembuatan projek usaha untuk
untuk mewujudkan
mewujudkan menjadi
menjadi nyata
nyata dengan sangat
baik.
Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik dapat
Kritis. memberikan satu memberikan memberikan banyak membuat keputusan
ide/keputusan beberapa ide/keputusan yang yang dapat
yang dapat ide/keputusan yang dapat memberikan memberikan
memberikan dapat memberikan sumbangan sumbangan
sumbangan sumbangan pemecahan masalah pemecahan masalah
yang baru dalam
pemecahan pemecahan masalah yang baru dalam
pembuatan projek
masalah yang baru yang baru dalam pembuatan projek
dalam pembuatan pembuatan projek
projek
Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mampu mampu berkolaborasi dengan berkolaborasi dengan
berkolaborasi berkolaborasi sebagian anggota semua anggota dalam
dalam kelompok, dengan dua anggota kelompok, peduli kelompok, peduli dan
tidak peduli dan dalam kelompok, dan berbagi dalam berbagi dalam
Bergotong
berbagi dalam cukup peduli dan melaksanakan melaksanakan
royong
melaksanakan berbagi dalam pembuatan projek pembuatan projek
pembuatan projek melaksanakan dengan baik dengan sangat baik
pembuatan projek
Keterangan :
BB : Belum Berkembang MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan SB : Sangat Berkembang
BAHAN BACAAN SISWA
Ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan (science) adalah konsep yang sering digunakan secara
bersama-sama, tetapi mereka memiliki makna dan perbedaan yang berbeda dalam konteksnya.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara ketiganya:
Ilmu (Science):
- Ilmu adalah metode sistematis yang digunakan untuk memahami dunia dan fenomena alam.
- Ini melibatkan pengamatan, eksperimen, analisis data, dan perumusan teori untuk menjelaskan
fenomena alam.
- Ilmu berusaha untuk mengembangkan pengetahuan yang dapat diuji, diverifikasi, dan
dijelaskan secara rasional.
- Contoh ilmu termasuk fisika, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu lain yang menggunakan metode
ilmiah untuk menjelaskan alam semesta.
Pengetahuan (Knowledge):
- Pengetahuan merujuk pada informasi atau pemahaman tentang fakta, konsep, atau prinsip yang
ada dalam dunia.
- Ini dapat diperoleh melalui pengalaman pribadi, studi, pembelajaran, atau pengamatan.
- Pengetahuan dapat bersifat luas dan mencakup banyak bidang, termasuk pengetahuan ilmiah
dan non-ilmiah.
- Contoh pengetahuan termasuk pengetahuan tentang sejarah, budaya, seni, atau bahasa, selain
pengetahuan ilmiah.
Ilmu Pengetahuan (Science):
- Ilmu pengetahuan (science) adalah cabang ilmu yang menggunakan metode ilmiah untuk
memahami fenomena alam dan mengembangkan pengetahuan yang sistematis dan terorganisir
tentang dunia.
- Ini adalah subkategori ilmu yang mencakup bidang seperti fisika, kimia, biologi, astronomi,
dan sebagainya.
- Ilmu pengetahuan berfokus pada pengembangan teori, eksperimen, dan observasi yang dapat
diuji untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan menjelaskan fenomena alam.
- Ilmu pengetahuan memiliki karakteristik tertentu, seperti metode ilmiah yang sistematis dan
pembentukan teori yang dapat diterima dan diverifikasi oleh komunitas ilmiah.
Jadi, secara singkat, ilmu pengetahuan adalah cabang ilmu yang menggunakan metode ilmiah
untuk memahami dunia, sedangkan pengetahuan adalah pemahaman umum tentang fakta dan
konsep, termasuk pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah. Ilmu, di sisi lain, merujuk pada proses dan
metode yang digunakan untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah.
Metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dan terorganisir yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk menyelidiki fenomena alam, memahami dunia, dan mengembangkan
pengetahuan baru. Metode ilmiah bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat
dipercaya dan diuji ulang oleh orang lain. Berikut adalah pengertian dan langkah-langkah utama
metode ilmiah:
Pengertian Metode Ilmiah: Metode ilmiah adalah suatu proses kerja yang terdiri dari
serangkaian langkah-langkah yang sistematis, objektif, dan terstruktur yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan ilmiah, menguji hipotesis, atau menyelidiki fenomena alam dengan tujuan
menghasilkan pengetahuan yang lebih mendalam dan akurat tentang dunia fisik atau biologis.
Langkah-langkah Metode Ilmiah:
1. Observasi: Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah pengamatan. Ilmuwan
mengamati fenomena atau kejadian alamiah untuk mengidentifikasi masalah atau
pertanyaan yang akan diteliti. Observasi harus objektif dan terkait dengan pertanyaan
penelitian.
2. Perumusan Hipotesis: Setelah mengamati fenomena, ilmuwan merumuskan hipotesis.
Hipotesis adalah pernyataan yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian. Hipotesis harus dapat diuji dengan eksperimen atau pengamatan
lainnya.
3. Perancangan Eksperimen atau Studi: Ilmuwan merencanakan eksperimen atau studi
untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Desain
eksperimen harus mencakup variabel yang dapat diukur dan metode pengukuran yang
sesuai.
4. Pengumpulan Data: Selama eksperimen atau studi, ilmuwan mengumpulkan data
dengan cermat. Data ini harus akurat dan relevan dengan pertanyaan penelitian.
5. Analisis Data: Ilmuwan menganalisis data yang telah dikumpulkan menggunakan
berbagai metode statistik atau analisis yang sesuai. Tujuannya adalah untuk mencari pola
atau hubungan yang dapat mendukung atau menolak hipotesis.
6. Penarikan Kesimpulan: Berdasarkan analisis data, ilmuwan menarik kesimpulan
tentang apakah hipotesisnya didukung atau ditolak. Kesimpulan ini harus didasarkan pada
bukti yang ada.
7. Komunikasi Hasil: Ilmuwan mempublikasikan hasil penelitian mereka dalam bentuk
artikel ilmiah, presentasi, atau laporan. Ini memungkinkan ilmuwan lain untuk mengkaji
penelitian dan mencoba mengulangi eksperimen untuk memverifikasi hasil.
8. Evaluasi dan Replikasi: Ilmuwan lain dapat mencoba mengulangi eksperimen atau studi
yang sama untuk memverifikasi hasil. Ini adalah langkah penting dalam memvalidasi
temuan ilmiah.
9. Revisi Hipotesis: Jika penelitian menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan hipotesis
awal, ilmuwan dapat merumuskan hipotesis baru berdasarkan temuan tersebut dan
memulai siklus metode ilmiah lagi.
Metode ilmiah adalah alat yang kuat untuk memahami dunia kita dengan cara yang sistematis
dan obyektif. Ini memungkinkan peneliti untuk membangun pengetahuan yang lebih dalam dan
lebih tepat tentang berbagai aspek alam semesta.
` Penggolongan Zat
Secara kimia, zat dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, yaitu unsur, senyawa, dan
campuran. Unsur dan senyawa merupakan zat tunggal. Zat tunggal yaitu mempunyai
sifat dan susunan yang sama pada setiap bagiannya. Berikut adalah pembahasan
mengenai unsur, senyawa dan campuran :
1. Unsur
Unsur merupakan partikel penyusun suatu materi yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Berdasarkan sifatnya
unsur digolongkan menjadi :
a. Unsur Logam
Sifat-sifat unsur logam :
1) Pada suhu 2500C berwujud padat kecuali raksa berwujud cair.
2) Dapat menghantarkan panas dengan baik
3) Dapat dibentuk menjadi lempengan yang sangat tipis serta dapat dijadikan
kawat
4) Mengkilap apabila digosok
Contoh unsur logam : Besi, aluminium seng, timah tembaga, emas dsb.
b. Unsur Non Logam
Sifat-sifat unsur non logam :
1) Pada suhu 250 C berwujud padat, cair maupun gas
2) Tidak dapat menghantarkan listrik kecuali grafit
3) Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa
4) Tidak mengkilap walaupun digosok
Contoh : Karbon, belerang, oksigen, brom, nitrogen dan sebagainya.
2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal hasil penggabungan dua unsur atau lebih dengan
perbandingan tertentu. Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan sifat unsur
pembentuknya dan dapat diuraikan kembali menjadi unsur-unsur pembentuknya
dengan cara reaksi kimia. Contoh : Kapur CaCO3, Karbon dioksida CO2.
3. Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun atas dua zat atau lebih dengan komposisi yang
tidak tetpa dan masih memiliki sifat-sifat zat semula.
Pengertian Energi: Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau
menghasilkan perubahan dalam suatu sistem. Ini merupakan salah satu konsep paling
fundamental dalam fisika.
Jenis Energi: Ada berbagai jenis energi, termasuk energi kinetik (energi gerakan), energi
potensial (energi yang tersimpan), energi panas, energi listrik, energi kimia, dan banyak
lagi.
Hukum Kekekalan Energi: Hukum pelestarian energi menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu jenis
menjadi jenis lainnya.
Besaran dan Satuan:
Besaran Fisika: Besaran adalah sifat fisik yang dapat diukur dan memiliki nilai numerik.
Contohnya adalah panjang, massa, waktu, dan suhu.
Satuan: Satuan digunakan untuk mengukur besaran. Satuan dasar, seperti meter (m)
untuk panjang, kilogram (kg) untuk massa, dan detik (s) untuk waktu, membentuk dasar
sistem satuan internasional (SI).
Dasar Kelistrikan:
Arus Listrik: Arus listrik adalah aliran muatan listrik (elektron) dalam sebuah rangkaian
listrik. Satuan arus listrik adalah ampere (A).
Tegangan Listrik: Tegangan listrik adalah perbedaan potensial yang mendorong aliran
arus dalam rangkaian. Satuan tegangan adalah volt (V).
Hambatan Listrik: Hambatan listrik adalah resistensi yang diberikan oleh bahan
terhadap aliran arus listrik. Satuan hambatan adalah ohm (Ω).
Daya Listrik: Daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan atau dihasilkan
per satuan waktu. Satuan daya adalah watt (W).
Hukum Dasar Kelistrikan:
Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik dalam rangkaian adalah
sebanding dengan tegangan dan sebaliknya. Ini diwakili oleh persamaan I = V/R, di mana
I adalah arus (A), V adalah tegangan (V), dan R adalah hambatan (Ω).
Hukum Kirchoff: Hukum Kirchoff terdiri dari dua hukum, yaitu Hukum Kirchoff
Pertama (Hukum Arus) dan Hukum Kirchoff Kedua (Hukum Tegangan), yang digunakan
untuk menganalisis dan menghitung aliran arus dan tegangan dalam rangkaian listrik
kompleks.
Komponen Elektronik:
Resistor: Resistor adalah komponen pasif yang digunakan untuk mengatur arus listrik
dalam rangkaian dengan cara memberikan hambatan listrik.
Kapasitor: Kapasitor adalah komponen yang dapat menyimpan dan melepaskan energi
listrik dalam bentuk medan listrik.
Induktor: Induktor adalah komponen yang menghasilkan medan magnetik dan dapat
menyimpan energi dalam bentuk medan magnetik.
Daya Listrik dan Energi Listrik:
Daya Listrik: Daya listrik dihitung dengan mengalikan tegangan dengan arus listrik,
yaitu P = VI, di mana P adalah daya (W), V adalah tegangan (V), dan I adalah arus (A).
Energi Listrik: Energi listrik diukur dalam kilowatt-jam (kWh) dan digunakan untuk
mengukur konsumsi listrik dalam rumah tangga atau industri.
Pemahaman tentang energi, besaran satuan, dan dasar kelistrikan adalah dasar penting dalam
ilmu fisika dan teknik. Pengetahuan ini memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
dan industri, termasuk dalam perancangan, pemeliharaan, dan pengembangan teknologi listrik
Interaksi Sosial dan Komunikasi Sosial
Interaksi sosial menjadi faktor utama dalam komunikasi interpersonal antara dua orang atau
lebih yang saling mempengaruhi komunikasi antar individu tersebut dapat disebut sebagai
komunikasi interpersonal.
Dalam interaksi sosial, komunikasi sebagai sarana penyampai pesan kepada orang lain. Interaksi
sosial adalah adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun kelompok,
atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja, termasuk di
lingkungan sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang
tidak bisa lepas dari yang namanya interaksi sosial. Interaksi sosial bisa dibilang hubungan sosial
yang saling memengaruhi antara manusia satu dengan manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial,
manusia pastinya memerlukan interaksi sosial, yang mana interaksi ini berlangsung selama
seumur hidup di lingkungan masyarakat.
Di sisi lain, interaksi sosial dibedakan menjadi dua jenis, yakni interaksi sosial asosiatif dan
disosiatif. Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah pada
kesatuan dan kerja sama. Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih
mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Interaksi sosial tidak terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat ini, yaitu kontak sosial dan
komunikasi.
4. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah sebuah cara yang dilakukan seseorang dalam proses interaksi sosial.
Kontak artinya sama-sama menyentuh, tetapi dalam interaksi sosial, kontak tidak selalu terjadi
interaksi atau hubungan fisik karena orang bisa berbicara melalui telepon, ponsel maupun
surat.
5. Komunikasi
Komunikasi menjadi satu di antara syarat interaksi sosial karena dengan adanya komunikasi,
pesan yang ingin kita sampaikan jadi tersampaikan. Secara harfiah, komunikasi adalah
kegiatan saling menafsirkan perilaku (gerakan fisik, pembicaraan atau sikap), dan perasaan-
perasaan yang tersampaikan.
Berikut ini adalah cirri-ciri interaksi sosial :
- Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi dan reaksi.
- Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum
digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah
simbol yang disampaikan harus dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi agar
komunikasi tersebut berjalan lancar.
- Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Hal ini berarti dalam setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari
interaksi tersebut.
- Adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dapat menentukan apakah interaksi akan
mengarah kepada kerja sama atau mengarah kepada pertentangan.
GLOSARIUM
1. Ilmu (Science): Metode sistematis yang digunakan untuk memahami fenomena alam melalui
pengamatan, eksperimen, analisis data, dan perumusan teori.
2. Pengetahuan (Knowledge): Informasi atau pemahaman tentang fakta, konsep, atau prinsip yang
ada dalam dunia.
3. Ilmu Pengetahuan (Science): Cabang ilmu yang menggunakan metode ilmiah untuk memahami
fenomena alam dan mengembangkan pengetahuan yang sistematis tentang dunia.
4. Metode Ilmiah (Scientific Method): Proses kerja sistematis yang melibatkan pengamatan,
eksperimen, analisis data, dan perumusan teori untuk menjelaskan fenomena alam. Langkah-
langkah metode ilmiah termasuk observasi, hipotesis, eksperimen, analisis data, dan penarikan
kesimpulan.
5. Besaran (Quantity): Sifat fisik yang dapat diukur dan memiliki nilai numerik.
6. Satuan (Unit): Ukuran yang digunakan untuk mengukur besaran.
7. Daya Listrik (Electrical Power): Jumlah energi listrik yang digunakan atau dihasilkan per
satuan waktu. Satuan daya adalah watt (W).
8. Energi Listrik (Electrical Energy): Energi yang diukur dalam kilowatt-jam (kWh) dan
digunakan untuk mengukur konsumsi listrik dalam rumah tangga atau industri.
9. Interaksi Sosial (Social Interaction): Hubungan timbal balik antara individu atau kelompok
yang melibatkan komunikasi dan saling memengaruhi. (Percakapan antar teman, kerja sama
dalam kelompok).
10. Interaksi Sosial dalam Masyarakat (Social Interaction in Society): Hubungan antara individu
atau kelompok yang berperan dalam membentuk dinamika sosial dalam suatu masyarakat.
(Struktur sosial, norma sosial, konflik social).
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/ROXgGdEhomo?si=fLT8hiQEMObZQAWh
https://youtu.be/nk-dlqlR7LY?si=W9DH2h-AbIxdRPU-
Sagendra, B. (2022). IPAS Rumpun Teknologi. Jakarta: Erlangga
Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso., M. Zajuri., Supliyadi., & Slamet, S. (2008). IPA Terpadu. Jakarta:
Grasindo.
LKPD
Proyek Saklar Sentuh Pengaman Kendaraan
1. Kelompokkan diri ke dalam tim (5-6 anggota) dan diskusikan ide-ide tentang
bagaimana membuat saklar sentuh pengaman kendaraan.
2. Buatlah desain konsep saklar sentuh pengaman kendaraan yang akan kamu buat.
Diskusikan bagaimana interaksi sosial dan komunikasi sosial memainkan peran dalam
pengembangan dan penggunaan saklar sentuh ini.
Modul Ajar Projek IPAS X SMK OTOMOTIF
Saklar Sentuh untuk Pengaman Kendaraan