Tugas Ujian Akhir Semester I Filsafat Ilmu
Tugas Ujian Akhir Semester I Filsafat Ilmu
Oleh:
Fajar Satrio
22/496202/PKG/01610
Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu.
masih banyaknya hal yang belum diketahui akan mendorong orang yang
Rasa ingin tahu manusia terbukti ketika terjadi suatu peristiwa baru di
tentang terjadinya peristiwa tersebut. Rasa ingin tahu tersebut akan berdampak
bukanlah hal yang asing lagi. Telah banyak penelitian yang telah dilakukan oleh
para ilmuwan. Para ilmuwan tidak langsung puas begitu saja setelah
tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain dalam
bidang yang sama, dengan demikian ilmu pengetahuan dapat diterima secara
atau kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi
merupakan teori, prinsip, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori,
prinsip, atau dalil lebih lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori,
diterima oleh seseorang atau oleh sekelompok orang akan tergantung pada
(Malamassam, 2009).
seorang ilmuwan.
berikut:
keilmuan
jawab, secara etimologis menunjuk pada dua sikap dasar ilmu dan ilmuwan, yaitu;
tanggung dan jawab. Ilmu dan ilmuan, termasuk lembaga keilmuan, dalam hal ini,
wajib menanggung dan wajib menjawab setiap hal yang diakibatkan oleh ilmu itu
ilmuwan, dan lembaga keilmuan bukan hanya berdiri di depan tugas keilmuannya
untuk mendorong kemajuan ilmu, dalam percaturan keilmuan secara luas, tetapi
juga harus berdiri di belakang setiap akibat apa pun yang dibuat oleh ilmu, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ilmu dalam ilmuwan, termasuk lembaga
keilmuan, tidak dapat mencuci tangan dan melarikan diri dari tanggung jawab
keilmuannya.
namun juga tentang aksiologi. Ilmuan harus netral tidak berpihak kepada ilmu
manapun jadi harus seimbang. Tanggung jawab ilmuan tidak hanya itu saja tetapi
juga dituntut untuk profesional dalam segi moral dan segi apapun. Profesional
kebenaran, dll. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut seorang ilmuan tidak
boleh menggunakan bantuan dari siapapun karena hal itu dalah tanggung
jawabnya. Tanggung jawab itu dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan
Salah satu ciri pokok dari tanggung jawab keilmuan itu adalah sifat
bahwa, tanggung jawab itu sendiri tidak diasalkan atau diadakan sendiri oleh ilmu
tanggung jawab. Manusia hanya menerima dirinya dan tanggung jawabnya, serta
secara individual namun juga ikut bertanggung jawab agar produk keilmuan
sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika dinyatakan bahwa ilmu
bertanggung jawab atas perubahan sosial, maka hal itu berarti ilmu telah
objektif, kritis, terbuka, pragmatis, dan netral dari nilai-nilai yang bersifat
dogmatis dalam menafsirkan hakikat realitas. Dia tidak bisa dipengaruhi oleh
ilmu dan teknologi dan karena keputusan politik itu mengikat semuaorang
dari suatu wilayah politik, maka ilmuwan harus betulbetul mampu bersikap
kebenaran keilmuan) secara kritis dan bertanggung jawab. Etika keilmuan, dalam
hal ini, sangat berhubungan dengan semangat dan sikap bathin (kehendak bathin)
para ilmuwan yang bersifat tetap dalam dirinya untuk bersikap; adil, benar, jujur,
bertanggung jawab, setia, dan tahan uji dalam mengembangkan ilmu, baik untuk
bathin yang kuat sebagai sebuah tuntutan moral yang harus direalisasikan dalam
pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggapnya benar, dan kalau
yang sedang membangun maka dia harus bersikap sebagai seorang pendidik
secara intelektual maupun secara moral , maka salah satu penyangga masyarakat
modern akan berdiri dengan kukuh. Berdirinya pilar penyangga keilmuan itu
kegiatan praktis dan upaya penemuan sikap etis yang tepat, sesuai dengan ajaran
maka hal itu berarti ilmu telah mengakibatkan perubahan social dan juga ilmu
bertanggung jawab atas sesuatu yang bakal terjadi. Jadi tanggung jawab tersebut
bersangkut paut dengan masa lampau dan juga masa depan. Yang perlu
diperhatikan ialah bahwa apa yang telah terjadi sebenarnya tidak mutlak harus
terjadi dan apa yang bakal terjadi tidak perlu terjadi; hal itu semata-mata
dengan kata lain semakin kompleks namun semakin kreatif dan semakin
bermutu. Dalam kondisi demikian maka ada beberapa paradigma baru dalam
kegunaan.
e. Namun ilmu memiliki sifat dan semangat yang “pantang mundur” yaitu
diketahui maka akan semakin banyak lagi hal mesterius yang tidak
pernah berhenti.
Perkembangan ilmu yang begitu spektakuler disatu sisi dan nilai-nilai
masalah, betul dan salah dalam arti susila dan tidak susila. Dalam hal menuangkan
ide kreatifnya ilmuwan memerlukan etika, etika inilah yang akan menjawab
Bagaimanakah cara kita melakukan pilihan yang baik diantara yang baik ?
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tanggung jawab seorang ilmuwan bukan saja untuk diri sendiri tetapi
yang lebih penting yaitu berguna bagi masyarakat. Fungsinya selaku ilmuwan
tidak berhenti pada penelaahan dan keilmuan secara individual namun juga ikut
bertanggung jawab agar produk keilmuan sampai dan dapat dimanfaatkan oleh
mengetahui Batasan diri dan dapat memanfaatkan ilmu yang dimiliki dengan
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. 2010. Metode Penelitian. Pendekatan Praktis
dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suharto, Buana Girisuta, & Arry Miryanti. 2003. Perekayasaan Metodologi
Penelitian.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Van Meslen. 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. Jakarta:
Gramedia.
Watloly, Aholiab, 2001, Tanggung Jawab Pengetahuan, Yogyakarta : Kanisius