Makalah Fisika
Makalah Fisika
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan
pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum
tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran.
Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita dapat mengukur yang sedang kita
bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang
sedang kita bicarakan itu”. Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang
pengukuran daya.
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya
listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi
oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat
dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya
efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban
induktif, seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-
beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las, furnace,
komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain.
1. Memahami cara mengukur daya satu phasa dengan metoda tiga voltmeter dan
tiga amperemeter
2. Mengetahui prinsip kerja pengukur daya
3. Mengetahui pengaruh perubahan tegangan terhadap daya
4. Mengetahui pengaruh perubahan hambatan terhadap daya
5. Mengetahui pengaruh perubahan hambatan yang dipadukan dengan kapasitor
dan induktor
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN DAYA
Daya merupakan ukuran seberapa cepat atau lambat suatu pekerjaan yang dapat
dilakukan dalam waktu tertentu. Jadi, daya melibatkan faktor waktu. Secara matematis,
daya dapat dihitung dengan rumus: Daya (P) = Pekerjaan (W) / Waktu (t)
Contohnya, ketika seseorang mengangkat koper ke atas tangga selama 10 detik dan
bekerja dengan kekuatan 100 Newton, maka daya yang ia hasilkan adalah: P = W/t P =
100 Newton x 10 detik P = 1000 Joule / 10 s P = 100 Watt Daya yang dihasilkan adalah
100 Watt.
B. SATUAN DAYA
Satuan pengukuran daya adalah Watt, diberi nama menghormati James Watt, penemu
mesin uap modern. Selain Watt, satuan lain yang juga digunakan adalah kilowatt (kW)
dan horsepower (hp).
1 Watt = 1 Joule/sekon 1 Kilowatt (kW) = 1000 Watt 1 Horsepower (hp) = 745.7 Watt
C. PEMBAGIAN DAYA
Daya Listrik
Daya Listrik merupakan jumlah energi yang dihasilkan dalam sebuah rangkaian.
Tegangan dalam listrik akan menghasilkan daya listrik dan bebannya yang terhubung
menyerap daya listriknya. Simple-nya, Daya listrik merupakan tingkat konsumsi energi di
dalam sebuah rangkaian listrik.
Berdasarkan dengan konsep usaha, Daya Listrik adalah besarnya usaha dalam
memindahkan muatan persatuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah energi
Listirk yang akan digunakan setiap detik. Perumusan daya listik adalah seperti
dibawah ini
P=E/t
Notasi:
P = Daya Listrik.
E = Energi dengan satuan Joule.
t = waktu dengan satuan detik.
Misalnya, lampu pijar menyerap listrik yang akan menerima dan akhirnya mengubahnya
menjadi cahaya. Semakin besar nilai wattnya maka lebih besar juga daya listrik akan
digunakan.
Daya Listrik biasa dilambangkan dengan huruf “P” yang artinya Power. Untuk Satuan
Internasional (SI) sendiri , Watt disingkat dengan W yang dinyatakan dalam satuan
Joule / Sekon atau J/s = Watt(W). Daya adalah besaran skalar.
Hal ini dikarenakan karena daya memiliki nilai tetapi tidak mempunyai arah. Satuan
turunan watt yang sering dijumpai diantaranya yaitu :
Daya Mekanik
Daya sistem mekanik adalah kombinasi antara gaya dan perpindahan. Sedangkan daya
merupakan perkalian antara gaya pada objek dan kecepatan objek, ataupun perkalian torsi
pada shaft dengan kecepatan sudut shaft.
Daya mekanik juga diartiken sebagai turunan kerja terhadap waktu. Dalam sistem
mekanika, kerja mekanik yang dilakukan oleh gaya F terhadap objek yang bergerak
sepanjang kurva C dinyatakan dengan intergral garis sebagai berikut.
Pada benda berotasi, daya adalah hasil perkalian torsi τ dan kecepatan sudut ω,
ω diukur dalam radian per detik. Sedangkan titik atas melambangkan perkalian skalar.
Pada sistem tenaga fluida seperti aktuator hidrolik, daya dinyatakan dengan
p adalah tekanan dalam pascal, atau N/m2 dan Q adalah kecepatan alir volumetrik dalam
m3/s (satuan SI).
Daya Panas Daya panas adalah daya yang berhubungan dengan panas. Daya ini
dihasilkan oleh panas yang dialirkan ke suatu benda. Satuan standar untuk daya
panas adalah Joule per detik.
D. PENERAPAN DAYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Lingkungan Pemanas ruangan dan pendingin ruangan membutuhkan daya listrik. Selain
itu, perlatan rumah tangga lain seperti mesin cuci, oven, kipas angin, dan lampu juga
memerlukan energi listrik untuk beroperasi.
Contoh soal
Sebuah generator listrik berkekuatan 100 kW bekerja dengan efisiensi 80%. Jika energi
listrik yang dihasilkan generator itu digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang
berkekuatan 80 kW dengan efisiensi 70%, maka berapa daya listrik yang diterima oleh
motor listrik jika daya awal yang dihasilkan oleh generator listrik adalah 100 kW?
Penyelesaian:
Diketahui: P1 = 100 kW, η1 = 80%, P2 = 80 kW, η2 = 70% Daya yang diterima oleh
motor listrik (P3) dapat dihitung dengan rumus efisiensi: ηtotal = η1 x η2 x η3 Kita tahu
efisiensi total adalah 0,8 x 0,7 = 0,56. Oleh karena itu, daya yang diterima oleh motor
listrik adalah: P3 = P1 x ηtotal = 100 kW x 0,56 = 56 kW
Jawaban: Daya listrik yang diterima oleh motor listrik adalah 56 kW.
kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan daya sangat penting. Daya adalah ukuran
seberapa cepat atau lambat pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu tertentu. Satuan
pengukuran daya adalah Watt, diberi nama menghormati James Watt, penemu mesin uap
modern. Daya juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu daya listrik, daya
mekanik, dan daya panas. Penerapan daya sangat beragam, mulai dari teknologi
transportasi, industri, dan lingkungan sehari-hari. Dengan begitu, memahami konsep daya
sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.