Laporan Praktek Kerja Lapangan II Dan III New2
Laporan Praktek Kerja Lapangan II Dan III New2
TEKNIS BUDIDAYA
TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI
KEBUN SUMUR PANDANWANGI
PT.MUSIRAWAS GROUP
DISUSUN :
MUHAMMAD DHEA MEI ANDANI
18.05.021
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN
PERKEBUNAN POLITEKNIK LPP
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 18.05.021
Disetujui
Pembimbing/Penguji 1 Penguji II
Diketahui
Dengan ini kami menerangkan bahwa, mahasiswa Politeknik LPP yang tersebut di
bawah ini :
Nama : Muhammad Dhea Mei Andani
NIM : 18.05.021
Mengetahui
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
2. Hartini SP,. M.Sc selaku Ketua Program Studi BTP DIV serta dosen
pembimbing dan penguji PKL II dan III
6. Kusnu Martoyo, SP., M.Sc yang telah banyak memberikan informasi serta
membantu proses administrasi selama kegiatan PKL II dan III
berlangsung.
7. Perusahaan PT.Musirawas Group Kebun Sumur Pandanwangi atas
kesempatannya untuk melaksanakan kegiatan PKL II dan III
8. Ayah ibu serta keluarga yang memberikan dukungan moral, materil dan
doa.
9. Kepada seluruh pihak yang bersangkutan selama kegiatan PKL II dan III
berlangsung serta proses penyelesaian laporan PKL II dan III
Semoga laporan kegiatan PKL II dan III ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis sendiri maupun pembacanya. Penulis menyadari bahwa laporan
kegiatan PKL II dan III ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna. Saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan laporan
Kebun SP, 11 Agustus 2021
Penul
. RINGKASAN
Praktik Kerja Lapangan II dan III dengan kajian manajemen Budidaya Tanaman
Kelapa Sawit di PT.MUSIRAWAS GRUP KEBUN SUMUR PANDANWANGI, yang
berlokasi di Desa Asam Baru, Kecamatan Hanau, Kabupaten Sruyan, Provinsi
Kalimantan Tengah. Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan II dan III ini adalah
untuk mengetahui dan mempelajari tentang manajemen dan teknis budidaya tanaman
kelapa sawit yang diterapkan di PT.MUSIRAWAS GROUP KEBUN SUMUR
PANDANWANGI, serta menambah pengetahuan tentang inovasi baru yang berkaitan
dengan manajemen dan teknis budidaya tanaman kelapa sawit yang tidak didapatkan
diperkuliahan.
PT.Sumur Pandanwangi dalam melakukan Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
mengacu kepada Standar Operasional Perusahaan dan Instruksi Kerja. Dimulai dari
Pembukaan lahan, persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan TBM,
pemeliharaan TM dan Panen. Dari hasil praktik kerja lapangan yang telah dilaksanakan,
terdapat beberapa item kerja yang diikuti yaitu pemeliharaan TM,dan pemanenan.
Manajemen sangat dibutuhkan dalam pengelolaan usaha perkebunan kelapa sawit untuk
mencapai aspek efektif dan efisien dalam tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan.
Unsur manajeman yang ditetapkan dan diterapkan oleh PT.Sumur Pandanwangi yaitu,
Perencanaan yang meliputi persiapan sumber daya yang ada sesuai dengan ketentuan dan
rencana pekerjaan. Pengorganisasian yang meliputi pembagian tanggung jawab dan tugas
kerja sesuai dengan kapasitas kemampuan untuk mengelola sumber daya yang ada.
Pelaksanaan yang meliputi proses kegiatan dijalankan sesuai pembagian tugas yang ada
dengan mengacu standar operasional yang ditetapkan dan sesuai perencanaan yang sudah
ditetapkan serta, Pengawasan dilaksanakan selama kegiatan berlangsung dan bagaimana
hasil yang diperoleh dengan mengacu pada perencanaan dan standar yang ditetapkan.
Dari hasil praktik kerja lapangan yang telah dilaksanakan terdapat beberapa hal yang
tidak sesuai dengan SOP dan IK yaitu ketersediaan sarana dan prasarana yang harus lebih
ditingkatkan dan dilengkapi agar pemberdayaan pekerja serta target produksi yang telah
ditentukan dapat tercapai. Maka dari itu untuk meningkatkan keefektifan dan keefisienan
waktu bekerja saya mengembangkan alat penggaruk brondolan dengan bahan dasar fiber
bekas. Saya membuat improvement tersebut karena banyaknya brondolan yang kurang
bersih pada saat pengutipan oleh pemanen dan ibu-ibu karena tidak adanya alat yang
digunakan pada saat pengutipan brondolan sehingga saya berfikiran untuk membuat alat
tersebut dengan harapan alat tersebut dapat lebih mempermudah pekerjaan dan
menghemat waktu serta meminimalisir brondolan yang tertinggal.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Jenis Komoditi
MANAGER KEBUN
ARIS NURHIDAYAT.Sp
Noviato, Amd Supriayadi,Amd Marwanto,Sp Arif Budianto.Sp Rosisdin.Amd Fikri Zakaria Khoirid D HSB,Amd
KADIV DIV- KADIV DIV-II KADIV DIV -III KADIV DIV -IV KADIV DIV -V KADIV DIV IV KADIV DIV WS
1
2. Manager Area
KEPALA DIVISI
Arif Budianto.Sp
KRANI KANTOR
Dewi aulia
KONDAKTOR
Abdul Aziz
M Panen 1 M Panen 2 M Panen3 Krani buah 1 Krani buah 2 M Chemis M Pupuk M Perawatan M Perawatan
Saverius Anang H Soni S Aji S Lisin Wahyu Aji Sulistriono Arifin
Supri
Karyawan
1. Kepala Divisi
Teknis budidaya tanaman kelapa sawit di lokasi PKL II dan III di PT.Musirawas
Kebun Sumur Pandan Wangi yang terletak di Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Sruyan
Provinsi Kalimantan Tengah.Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah.
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL II dan III
No Jenis Kegiatan Ada Tidak Ada
1 Pemilihan Lahan
2 Persiapan Lahan (Replanting)
3 Pembibitan
b. Pembibitan
1) Pre-nursery
2) Main-nursery
4 Penanaman
5 Pemeliharaan
1) TBM
2) TM
KepalaDivisi
Bertugas membuat RAT (Rencana Anggaran Tahunan) dan RAB
(RencanaAnggaranBulanan),mengecek pelaksanaan kegiatan perawatan,
memeriksa laporan kegiatan dari mandor perawatan baik kuantitas maupun
kualitas hasil dilapangan dengan biaya yang dikeluarkan dan mengevaluasi.
KeraniDivisi
Bertugas menginput laporan RKH yang dibuat setiap hari oleh
mandor perawatan,menginput absensi KHL,hasil fisik,dan biaya dari
mandor perawatan.
Kondaktor
Bertugas membantu kepala divisi membuat RAT, RAB, mengecek
kegiatan perawatan, memeriksa laporan kegiatan perawatan, memeriksa
laporan kegiatan dari mandor perawatan baik kuantitas maupun kualitas
hasil dilapangan dengan biaya yang dikeluarkan dan mengevaluasi
MandorPerawatan
Bertugas memimpin apel pagi, memberi pengarahan, memeriksa
peralatan perawatan, mengabsen anggota, memberi ancak, mengawasi
pekerjaan perawatan, dan membuat RKH hasil yang didapat oleh
karyawan perawatan target atau tidak.
Karyawan
Bertugas membersihkan piringan, merawat dengan kualitas lebar 2
meter, bersih tanpa ada gulma yang tertinggal dan pelepah yang gantung.
III. Actuating (pelaksanaan)
Kegiatan rawat piringan manual diawali dengan
mandor memberitahu kepada pekerja sejak malam
hari pada H-1 sebelum dilaksanakannya kegiatan
agar para karyawan dapat mempersiapkan diri dan
peralatannya.
KEPALA DIVISI
KONDAKTOR
MANDOR
PERAWATAN
KHT/KHL
KepalaDivisi
Bertugas membuat RAT (Rencana Anggaran
Tahunan)danRAB(RencanaAnggaranBulanan),mengecek
pelaksanaan kegiatan perawatan,memeriksa laporan
kegiatan dari mandor perawatan baik kuantitas maupun
kualitas hasil dilapangan dengan biaya yang dikeluarkan
dan mengevaluasi.
KeraniDivisi
Bertugas menginput laporan RKH yang dibuat
setiap hari oleh mandor perawatan, menginput absensi
KHL, hasil fisik, dan biaya darimandor perawatan.
Kondaktor
Bertugas membantu kepala divisi membuat RAT,
RAB, mengecek kegiatan perawatan, memeriksa laporan
kegiatan perawatan, memeriksa laporan kegiatan dari
mandor perawatan baik kuantitas maupun kualitas hasil
dilapangan dengan biaya yang dikeluarkan dan
mengevaluasi.
MandorPerawatan
Bertugas memimpin apel pagi, memberi
pengarahan, memeriksa peralatan perawatan, mengabsen
anggota, memberi ancak, mengawasi pekerjaan
perawatan, dan membuat RKH hasil yang di dapat oleh
karyawan perawatan target atau tidak.
Karyawan
Bertugas merawat pasar pikul dengan kualitas lebar
1-2 meter dan bersih tanpa ada gulma yang tertinggal
c. Pelaksanaan ( Actuating)
Kegiatan rawat pasar pikul manual diawali dengan
mandor membuat program penjemputan karyawan ,
pengajuan ke bagian traksi agar pada hari esok penjemputan
karyawan dari luar divisi ( orang kampung).pada pekerja
atau tenaga kerja divisi ,pemberitahuanoleh mandor sejak
malam hari pada h-1 sebelum dilaksanakannya kegiatan agar
para karyawan dapat mempersiapkan diri danperalatan.
Setelah sampai di blok ancak, dilakukan apel untuk
mengabsen, membagi ancak, membahas tentang kesiapan
peralatan, alat pelindung diri, kualitas dan mengingatkan
kembali tentang kualitas pekerjaan rawat pasar pikul manual
yaitu dengan lebar 1-2 meter. Pasar pikul dibersihkan
dengan cara ditebas menggunakan parang dan digaruk
menggunakan garuk.
Pada saat kegiatan telah selesai, mandor memastikan
pekerja dari luar divisi (orang kampung)sebelum pulang
karyawan dikumpulkan kembali untuk mengabsen serta
mendata berapa perolehan pokok yang didapat untuk
dijadikan laporan oleh mandor kepada krani divisi.
d. Pengawasan ( Controling)
c) organizing (pengorganisasian)
KEPALA DIVISI
KONDAKTOR
MANDOR
CHEMIS
KHT/KHL
KepalaDivisi
Bertugas membuat RAT (Rencana Anggaran
Tahunan) dan RAB (RencanaAnggaranBulanan)
mengecek pelaksanaan kegiatan perawatan,
memeriksa laporan kegiatan dari mandor perawatan
baik kuantitas maupun kualitas hasil dilapangan
dengan biaya yang dikeluarkan dan mengevaluasi.
KeraniDivisi
Bertugas menginput laporan RKH yang dibuat
setiap hari oleh mandor perawatan, menginput
absensi KHL, hasil fisik, dan biaya darimandor
perawatan.
Kondaktor
Bertugas membantu kepala divisi membuat RAT, RAB,
mengecek kegiatan perawatan, memeriksa laporan kegiatan
perawatan, memeriksa laporan kegiatan dari mandor perawatan
baik kuantitas maupun kualitas hasil dilapangan dengan biaya
yang dikeluarkan dan
mengevaluasi.
d) Aktuating
mandor start diawal dilahan ,kemudian melakukan apel
untk mengabsen tenaga kerja yang hadir pada hari
itu ,kemudian mandor memberikan arahan tentang kegiatan
pada hari itu tentang masalah target per TK dan ancak mana
yang akan terlebh dahulu dikerjakan .Penyemprotan piringan
dilakukan dengan lebar 2-3 meter dari piringan tanaman.Alat
semprot harus standar jangan sampai alat dalam keadaan
rusak atau bocor.Air yang digunakan haruslah air bersih
(jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak keruh). Jika
air kotor maka dapat menyebabkan keefektifan bahan kimia
berkurang
e) Pengawasan
Aspek pengawasan yang diperhatikan dalam
kegiatan chemis piringan:
i. Pengawasan tenaga kerja : Mandor perawatan harus
mengecek dengan cara melihat kualitas pekerjaan yang
dilakukan oleh para pekerja, sesuai dengan target
ii. Titik kritis : yaitu dengan cara memastikan chemis gulma
sesuai SOP serta memastikan para pekerja menggunakan
APD.
iii. Penyimpangan : Didapati pekerjaan ditemukan tidak sesuai
(gulma tidak mati) maka pekerja harus mengulang
pekerjaan ( servis ).
D. Pemupukan
Pemupukan dilaksanakan untuk memenuhi unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dan menambah kesuburan tanah sehingga
diperoleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman sesuai yang
diharapkan dan pada gilirannya diperoleh komponen produksi
khususnya berat tandan dan jumlah tandan yang maksimal dengan
demikian kesinambungan produktivitas tanaman terjamin.Agar
pupuk yang diberikan memenuhi prinsip 5 T (Tepat Waktu, Jenis,
Cara, Dosis, dan Administrasi),
a) Pelaksanaan
Pemupukan harus mempedomani yaitu Jenis pupuk dan
Letak tebar, Waktu aplikasi, Kondisi lapangan, Iklim, Sarana/Prasarana
pemupukan, Organisasi, dan Pengawasan. Jenis pupuk yang digunakan
untuk tanaman menghasilkan yaitu pupuk Borate
1. Borate
Membantu menjaga kualitas tanah dengan cara menjaga kondisi tanah, air
permukaan, dan air tanah dari kontaminasi zat-zat lain yang berbahaya
bagi tanah dan tanaman. Pupuk borat berperan penting dalam
menyediakan unsur boron yang sangat diperlukan oleh tanaman. Pupuk
borat mengandung banyak unsur baron TM 0,10 kg/ph.
Perhitingan kebutuhan pupuk
Pupuk Borate
Diketahui:
Blok : C.46 - 47
Tahun Tanam :2008
Luas :57,43
Jml Pokok :7.225 PK
Keb.Pupuk :720,48 KG
Tk : 13 Org
Hk : 13 Org x 0,71 HK/ Orang
1 zak :25 kg
Populasi :126 pk/ha
Ditanya:
b) organizing (pengorganisasian)
struktur organisasi pada perawatan Pemupukan sebagi berikut
KEPALA DIVISI
KONDAKTOR
MANDOR
PUPUK
KHT/KHL
KepalaDivisi
Bertugas membuat RAT (Rencana Anggaran Tahuna)
dan RAB (Rencana Anggaran Bulanan),mengecek,
pelaksanaan kegiatan perawatan ,memeriksa laporan
kegitan dari mandor perawatan baik kuantitas maupun
kualitas hasil dilapangan dengan biaya yang dikeluarkan
dan mengevaluasi.
KeraniDivisi
Bertugas menginput laporan RKH yang dibuat setiap
hari oleh mandor perawatan,menginput absensi KHL,hasil
fisik,dan biaya dari mandor perawatan.
Kondaktor
Bertugas membantu kepala divisi membuat RAT,
RAB, mengecek kegiatan perawatan, memeriksa laporan
kegiatan perawatan, memeriksa
Definisi Pekerjaan
Panen adalah kegiatan pengambilan TBS yang telah memenuhi kriteria matang
panen dari pokoknya, selanjutnnya mengutip brondolan
Target/Tujuan/Sasaran
Panen adalah kegiatan pengambilan buah matang/ TBS yang sudah masak
atau yang sudah memenuhi kriteria buah matang.Dengan mengutamakan kualitas
buah yang akan diolah di pabrik.Tujuan panen adalah untuk memotong seluruh
buah yang sudah matang panen dengan mutu yang baik serta menekan losses,
sehingga potensi produksi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit dapat
tercapai secara optimum.
Sedangkan Angkut merupakan serangkaian kegiatan pengangkutan TBS
yang telah dipanen dari lapangan menuju pabrik kelapa sawit(PKS) .Pengangkutan
TBS menggunakan peralatan berupa loader (tojok) yang terbuat dari besi dan alat
angkut berupa truck dengan kapasitas umumnya 6 ton. Tabel 2.6 Tingkat
kematangan buah panen pada kelapa sawit
Kematangan fraksi Jumlah berondol Keterangan
Mentah 00 Tidak ada buah yang Sangat
Memberondol Mentah
0 0-5 buah luar membrondol Mentah
Matang 1 5-15 buah luar membrondol Kurang
Matang
2 16-50 buah luar membrondol Matang 1
3 50- 75 buah luar membrondol Matang II
Lewat 4 >75 buah luar membrondol Lewat
matang matang I
5 Buah dalam membrondol dan Lewat
terdapat buah busuk matang II
Sumber:
Jadi berdasarkan penggolongan tingkat kematangan buah tersebut
yang memenuhi kriteria panen adalah fraksi 2 dan fraksi 3.Tetapi
pada konsisi lapangan PT.Sumur Pandanwangi menggunakan
Standar sendiri, yaitu:
a) Matang 1: 30 Brondol
b) Matang 2 : 30 – 70 Brondol
• Waktu Pelaksanaan dan Rotasi
Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir
dengan panen berikutnya pada tempat yang sama. Pada umumnya
menggunakan rotasi panen 10 hari atau dalam satu bulan,artinnya
satu areal panen harus dimasuki oleh pemanen tiap 10 hari.
a. Pelaksana Kegiatan
Panen diwali dengan memangkas pelepah terlebih dahulu
terutama yang menyangga buah matang,sehingga memudahkan
dalam pemotongan tangkai buah yang matang. Pangkasan juga untuk
mengurangi jumlah pelepah di pohon, pelepah ideal pada tanaman
kelapa sawit menghasilkan berjumlah 58 sampai 64 pelepah. Pelepah
yang telah jatuh langsung dipotong menjadi tiga bagian dan ditata
rapi sepanjang gawangan mati.
• Kerapatan panen
Penghitungan kerapatan panen dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum panen
oleh petugas khusus, dengan mengambil sampel 2,5 % 5% dari luas kapvled
yang dipanen.Selain menghitung kerapatan panen juga melakukan
pemeriksaan dan evaluasi hasil panen dibandingkan angka kerapatan panen
sebagai laporan dan informasi kepada asisten afdiling untuk ditindak
lanjuti.
Contoh Cara perhitungan:
= 2,62 pk/jjg
Estimasi Panen
Diketahui :
Blok = G 49 -50 F 49-50 E 4950
TT =2007,2011
Luas =112,31
Pokok =14.696
Populasi =131 Pk/Ha
BJR = 14,67 kg/jjg
Kapasitas satu Rit = 6000 kg
Kapasitas /TK =140 JJG
Estimasi Janjang = JML Pokok : AKP
= 14.696 pk : 2,62 pk/jjg
= 5.609 janjang
Estimasi Kg = jumlah jjg x BJR
= 5.609 janjang x 14,67 kg/jjg
= 82.280kg
Estimasi TK = Estimasi Jjg : Kapasitas/TK
= 5.609 JJG : 140 JJG/TK
= 40 TK
Ritase = Estimasi janjang: kapasitas/rit
= 82.280 kg : 6000 kg
= 13
Perhitungan Cost panen
Kapsitas /Tk = 140 jjg
Basis/HK = 85 jjg
Upah = Rp 127.750
Premi Basis = 5.000
• Pengorganisasian
Kegiatan panen dan angkut dikoordinir oleh Asisten yang dibantu oleh Mandor 1
beserta Mandor Panen.Asisten bertugas menyusun pekerjaan, anggaran kegiatan
panen dan angkut, sedangkan Mandor bertugas memastikan kegiatan panen dan
angkut terlaksana dilapangan sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun.
Kepala Divisi
Kondaktor
Pemanen
PEMUAT Driver
Gambar :
• Pemeriksaan panen
• Pemeriksaan dilapangan/bekas panen
Kegiatan pemeriksaan dilapangan/bekas panen ini meliputi tandan matang
tidak dipanen, tandan dipanen tidak dikumpul, brondolan tertinggal
dipiringan, pasar pikul, dan gawangan serta susunan pelepah digawangan
mati.
• Pemeriksaan di TPH
Pemeriksaan TBS di TPH dimaksudkan agar tandan/buah yang dikirim
kepabrik dalam kondisi segar dan matang (memiliki kandungan minyak
yang maksimal). Kegiatan pemeriksaan di TPH ini meliputi nomor
pemanen, tandan aktif (tangkos, tandan abnormal, dan tandan peraman),
tandan mentah, susunan tandan, gagang/tangkai panjang, kebersihan tandan
(dari sampah, tanah, dan pasir), kebersihan brondolan (dari sampah, tanah,
dan pasir).
• Pengangkutan
Setelah pemeriksaan buah selanjutnya diangkut oleh petugas pemuat TBS
dengan alat tojok kedalam truck angkut hingga penuh (buah mentah tidak
diangkut), biaya pengangkutan untuk 1kg TBS adalah Rp.100 . Setelah
truck penuh terisi TBS selanjutnya truck membawa TBS menuju PKS
dengan membawa surat pengantar PB25 yang diisi oleh Kerani Control
Sawit (KCS) sesuai dengan data TBS yang diangkut. PB24 terdiri dari 4
rangkap dimana satu rangkap sebagai data milik KCS, satu rangkap
selanjutnya sebagai pertinggal truck dan dua rangkap sebagai pertinggal di
stasiun Penimbangan