Anda di halaman 1dari 4

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU

KECIL KABUPATEN INDRAMAYU

Disusun oleh Arief Ramadhan

Metode yang digunakan untuk pengelolaan kawasan konservasi Pulau Biawak,


Gosong, dan Pulau Candikian di Kabupaten Indramayu adalah manajemen kolaboratif.
Manajemen kolaboratif adalah proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan yang mengintegrasikan
kegiatan pemerintah, bisnis, dan masyarakat, perencanaan antar-sektor, ekosistem darat
dan laut, ilmu pengetahuan, dan pengelolaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kawasan tersebut dibagi menjadi tipe kawasan konservasi Taman Pulau
Kecil, yang mencakup daratan dan perairan di sekitar ketiga pulau tersebut. Kawasan
tersebut dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk penelitian dan pengembangan,
kegiatan perikanan yang berkelanjutan, pariwisata bahari, pengembangan sosial-
ekonomi masyarakat, dan kegiatan lain yang tidak termasuk dalam kategori sebelumnya.
Partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya pesisir juga ditekankan.

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten


Indramayu merupakan peraturan daerah yang mengatur mengenai pengelolaan kawasan
konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Indramayu. RZWP3K ini memiliki
beberapa pasal yang mengatur berbagai aspek terkait pengelolaan kawasan konservasi.
Pasal 29 RZWP3K menyebutkan bahwa pendanaan untuk pengelolaan Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) akan disediakan oleh Pemerintah
Pusat melalui anggaran yang telah ditetapkan. Pemerintah Kecamatan juga memiliki
tanggung jawab untuk mengkoordinasikan pengelolaan KKP3K antara desa-desa yang
berada di wilayahnya. Mereka juga dapat mengajukan permintaan bantuan teknis dan
keuangan kepada Pemerintah Propinsi, Kabupaten, atau Kota.

RZWP3K juga mengatur mengenai prinsip konservasi pesisir dan pulau-pulau


kecil. Pasal 17 RZWP3K menyebutkan bahwa prinsip konservasi pesisir dan pulau-pulau
kecil meliputi memberikan dasar hukum yang jelas bagi penanam modal dalam
pemanfaatan potensi ekonomi dan jasa-jasa lingkungan wilayah pesisir dan perairan
pulau-pulau kecil secara optimal dan berkelanjutan untuk sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan masyarakat. Prinsip ini juga mencakup perlindungan terhadap
kepentingan-kepentingan yang sah bagi penduduk wilayah pesisir dan membantu dan
mendorong kebijakan Pemerintah Pusat dalam upaya melestarikan keberadaan pulau-
pulau kecil.

Dalam proses penyusunan RZWP3K, pemerintah Kabupaten Indramayu


melibatkan berbagai pihak. Hal ini sesuai dengan Pasal 6 RZWP3K yang menyebutkan
bahwa penyusunan RZWP3K dilakukan melalui proses partisipatif dengan melibatkan
berbagai pihak terkait. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan RZWP3K antara lain:

1. Pemerintah Kabupaten Indramayu: Pemerintah daerah memiliki peran utama dalam


penyusunan RZWP3K. Mereka bertanggung jawab dalam mengoordinasikan proses
penyusunan, mengumpulkan data dan informasi terkait, serta menyusun rencana zonasi
yang sesuai dengan kondisi wilayah Kabupaten Indramayu.
2. Dinas terkait: Dalam penyusunan RZWP3K, pemerintah Kabupaten Indramayu
melibatkan dinas-dinas terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dinas Tata Ruang. Dinas-dinas ini memiliki peran dalam
memberikan masukan dan data terkait pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan
pulau-pulau kecil.
3. Forum pengelola kawasan: RZWP3K juga melibatkan forum pengelola kawasan yang
terdiri dari berbagai pihak, seperti perwakilan masyarakat, LSM, akademisi, dan
perwakilan sektor terkait lainnya. Forum ini memiliki peran dalam memberikan masukan,
saran, dan pendapat terkait pengelolaan kawasan konservasi.
4. Masyarakat: Dalam proses penyusunan RZWP3K, masyarakat juga dilibatkan melalui
mekanisme partisipasi publik. Masyarakat diberikan kesempatan untuk memberikan
masukan, saran, dan pendapat terkait pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan
pulau-pulau kecil. Masyarakat juga dapat dilibatkan dalam kegiatan pemantauan,
pengawasan, dan pemeliharaan kawasan konservasi.

RZWP3K Kabupaten Indramayu juga mengatur mengenai upaya pemantauan dan


evaluasi terhadap pelaksanaan rencana zonasi. Pasal 38 RZWP3K menyebutkan bahwa
dinas terkait dan forum pengelola kawasan bertanggung jawab untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana zonasi. Pemantauan dilakukan
secara berkala untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan di kawasan konservasi
sesuai dengan rencana zonasi yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengelolaan kawasan serta untuk mengidentifikasi
perubahan yang perlu dilakukan dalam rencana zonasi.

Selain itu, RZWP3K juga mengatur mengenai pendidikan dan sosialisasi terkait
pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Pasal 39 RZWP3K
menyebutkan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab untuk melakukan
pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan
kawasan konservasi. Tujuan dari pendidikan dan sosialisasi ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan
ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil serta untuk mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam pengelolaan kawasan konservasi.

RZWP3K juga mengatur mengenai peran serta masyarakat dalam pengelolaan


kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Pasal 40 RZWP3K menyebutkan
bahwa masyarakat memiliki hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam pengelolaan
kawasan konservasi. Masyarakat dapat memberikan masukan, saran, dan pendapat
terkait pengelolaan kawasan. Masyarakat juga dapat dilibatkan dalam kegiatan
pemantauan, pengawasan, dan pemeliharaan kawasan konservasi.

Dalam RZWP3K Kabupaten Indramayu, terdapat beberapa pasal yang mengatur


mengenai peran serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan
pulau-pulau kecil. Pasal 37 RZWP3K menyebutkan bahwa masyarakat memiliki hak dan
kewajiban untuk berpartisipasi dalam pengelolaan kawasan konservasi. Masyarakat
dapat memberikan masukan, saran, dan pendapat terkait pengelolaan kawasan.
Masyarakat juga dapat dilibatkan dalam kegiatan pemantauan, pengawasan, dan
pemeliharaan kawasan konservasi.

RZWP3K mengatur mengenai pendidikan dan sosialisasi terkait pengelolaan


kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Pasal 26 RZWP3K menyebutkan
bahwa forum pengelola berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan, serta evaluasi kegiatan rehabilitasi kawasan lindung hutan
mangrove dan taman laut Pulau Biawak, Gosong, dan Pulau Candikian. Dalam hal ini,
dinas terkait dapat merumuskan ketentuan-ketentuan khusus yang akan diberlakukan di
kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Ketentuan-ketentuan khusus ini
kemudian ditetapkan oleh Bupati dan menjadi pedoman atau petunjuk teknis dalam
pengelolaan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil .

Dengan adanya peran serta masyarakat dan pendidikan serta sosialisasi yang
diatur dalam RZWP3K, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil di
Kabupaten Indramayu.

Anda mungkin juga menyukai