ID Pengembangan Bahan Ajar Ips Berbasis Kec

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Volume 18, Nomor 1, Hal.

68-77 ISSN:0852-8349
Januari – Juni 2016

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KECAKAPAN HIDUP


(LIFE SKILL) UNTUK SISWA KELAS V SD
TAHUN 2016

Lindawati
Sekolah Dasar Negeri 155/I Sungai Buluh Muara Bulian Jambi
email: Lindawati1403@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian dan pegembangan bahan ajar IPS berbasis
kecakapan hidup untuk siswa kelas v Sekolah Dasar, penelitian dan pengembangan (
R & D )ini menggunakan model dick and carey melalui 9 tahap yaitu (1)
menidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) melaksanakan analisis pembelajaran, (3)
menidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa, (4) merumuskan tujuan
formasi, (5) mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, (6) mengembangkan
strategi pembelajaran (7) mengembangkan dan memilih material pembelajaran (8)
mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevisi bahan pembelajaran.
Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar IPS berbasis
kecakapan hidup yang dikembangkan berdasarkan saran dan masukan dari ahli desain
dan ahli materi melalui beberapa kali revisi dan melalui uji coba perorangan,
kelompok kecil, dan kelompok besar serta masukan dari teman sejawat. Hasil uji
perorangan 78,6% tergolong baik, hasil uji coba kelompok kecil 84,3% tergolong
sangat baik, hasil uji coba kelompok besar 84,6 % tergolong sangat baik. Berdasarkan
penelitian dan pengembangan bahan ajar IPS berbasis kecakapan hidup dapat
disimpulkan secara umum bahwa bahan ajar IPS yang dikembangkan bedasarkan
langkah-langkah dick and carey efektif digunakan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

Key words: Pengembangan bahan ajar, ilmu sosial, keterampilan hidup.

PENDAHULUAN sampai SMP/MTs/ SMPLB. IPS


mengkaji serangkaian peristiwa, fakta,
IPS adalah salah satu mata pelajaran konsep, dan generalisasi yang berkaitan
pada jenjang pendidikan di tingkat dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI
Sekolah Dasar, yang dikembangkan mata pelajaran IPS memuat materi
secara terintegrasi dengan mengambil Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
konsep-konsep esensial dari Ilmu-ilmu Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
Sosial dan humaniora. IPS mengkaji peserta didik diarahkan untuk dapat
berbagai fenomena kehidupan dan menjadi warga Negara Indonesia yang
masalah sosial yang diorganisasikan demogratis, dan bertanggung jawab,
dan disajikan secara ilmiah pedagogis serta warga dunia yang cinta damai
dan psikologis, yang telah (Pemendiknas No. 22: 2006).
disederhanakan, diseleksi, dan Dimasa yang akan datang peserta
diadaptasi untuk kepentingan didik akan menghadapi tantangan berat
pencapaian tujuan pendidikan. karena kehidupan masyarakat global
Ilmu pengetahuan sosial merupakan selalu mengalami perubahan setiap
salah satu mata pelajaran yang saat. Oleh karena itu mata pelajaran
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB IPS dirancang untuk mengembangkan

68
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

pengetahuan, pemahaman, dan Dalam PP nomor 19 Tahun 2005


kemampuan analisis terhadap kondisi Pasal 13 pada ayat (1) dinyatakan
sosial masyarakat dalam memasuki bahwa “Kurikulum untuk
kehidupan masyarakat yang dinamis SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
(Pemendiknas No. 22: 2006). SMA/MA/SMALB, SMK/SMAK
Sejalan dengan tujuan kurikulum, dapat memasukkan pendidikan
tujuan bidang Ilmu Pengetahuan Sosial kecakapan hidup, yang mencakup
adalah untuk: (1) Mengenal konsep- kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
konsep yang berkaitan dengan kecakapan akademik, dan kecakapan
kehidupan masyarakat vokasional “. Artinya, semua jenjang
danlingkungannya, (2) Memiliki pendidikan formal maupun non-formal
kemampuan dasar untuk berfikir logis dapat memasukkan pendidikan
dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kecakapan hidup. Atas dasar itu, baik
memecahkan masalah, dan sekolah formal maupun non-formal
keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki kepentingan untuk
(3) Memiliki komitmen dan kesadaran mengembangkan pembelajaran
terhadap nilai-nilai sosial dan berorientasi kecakapan hidup.
kemanusiaan, (4) Memiliki Menurut Rusman (2009:504) secara
kemampuan berkomunikasi, bekerja umum pendidikan Kecakapan Hidup
sama dan berkompetisi dalam bertujuan mengembalikan pendidikan
masyarakat yang majemuk, di tingkat pada fitrahnya, yaitu mengembangkan
lokal, nasional maupun global potensi siswa untuk menghadapi
(Pedoman Penyusunan Kurikulum peranannya dimasa datang. Adapun
Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah secara khusus life skill bertujuan untuk:
Dasar, BSNP hal: 45). mengaktualisa sikan potensi siswa
Mengingat bahwa peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
akan menghadapi tantangan berat memecahkan problema yang dihadapi,
dalam menghadapi kehidupan memberi kesempatan kepada sekolah
masyarakat global, maka guru harus untuk mengembangkan pembelajaran
mengintegrasikanpendidikan keca- yang fleksibel, sesuai dengan prinsip
kapan hidup dalam pembelajaran agar pendidikan berbasis luas (broad
peserta didikmemiliki keterampilan basededucation) dan mengoptimal kan
dalam kehidupan sosial, dapat pemanfaatan sumber daya
berkompetisi dalam masyarakat yang dilingkungan sekolah dengan
majemuk, danlebih siap menghadapi memberikan peluang pemanfaatan
berbagai persoalan yang terjadi baik sumber daya yang ada di masyarakaat,
untuk dirinya maupun sesuai dengan prinsip manajemen
dilingkungannya tanpa rasa tertekan. berbasis sekolah (school-based
Istilah kecakapan hidup (life skill) management).
diartikan sebagai kecakapan yang Kecakapan Hidup dapat dibagi
dimiliki seseorang untuk mau dan menjadi dua jenis utama (Depdiknas,
berani menghadapi problema hidup dan 2006)yaitu: (a) Kecakapan hidup
penghidupan secara wajar tanpa merasa generik (generic life skill) dan (b)
tertekan, kemudian secara proaktif dan Kecakapan hidup Spesifik (Spesifik life
kreatif mencari serta menemukan skill). Masing-masing jenis kecakapan
solusi sehingga akhirnya mampu itu dapat dibagi menjadi sub
mengatasinya (Dirjen PLSP, dalam kecakapan. Kecakapan hidup
Yamin: 2011). generik(generic life skill)terdiri atas

77
Lindawati: Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill) Untuk
Siswa Kelas V SD Tahun 2016

kecakapan personal (personal skill), kehidupan sehari-hari apapun kegiatan


dan kecakapan sosial (sosial skill). seseorang. Ini bukan berarti pada
Kecakapan personal mencakup tingkat SD/MI dan SLTP/MTs tidak
kecakapan dalam memahami diri (self dikembangkan kecakapan akademik,
awarenness skill) dan kecakapan namun jika dikembangkan barulah
berfikir (thinking skill). Kecakapan tingkat tahap awal, misalnya kecakapan
mengenal diri pada dasarnya berfikir rasional yang pada dasarnya
merupakan penghayataan diri sebagai merupakan dasar-dasar kecakapan
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, akademik (Anwar, 2006:36).
sebagai anggota masyarakat dan warga Mengingat begitu pentingnya
negara, serta menyadari dan pendidikan kecakapan hidup sebagai
mensyukuri kelebihan dan kekurangan bagian dari upaya pendidikan dalam
yang dimiliki sekaligus sebagai modal rangka memberi bekal bagi masa depan
dalam meningkatkan dirinya sebagai siswa, maka guru dituntut untuk
individu yang bermanfaat bagi memiliki wawasan untuk
lingkungannya. Kecakapan berfikir mengembangkan kegiatan pembela
mencakup kecakapan mengenali dan jaran yang berbasis kecakapan hidup.
menemukan informasi, mengolah, dan Namun berdasarkan pengamatan yang
mengambil keputusan, serta dilakukan di SD 155/I Sungai Buluh,
memecahkan masalah secara kreatif. sebagian guru kurang memiliki
Sedangkan dalam kecakapan sosial wawasan terkait pendidikan kecakapan
mencakup kecakapan berkomunikasi hidup yang ditunjukkan dengan
(comunication skill) dan kecakapan rendahnya upaya guru dalam
bekerjasama (collaboration skill). menyediakan sumber belajar yang
Sementara itu kecakapan hidup bervariasi bagi siswa. Pada umumnya
spesifik (Spesifik life skill)adalah Buku teks IPS yang disediakan oleh
kecakapan untuk menghadapi guru untuk siswa kelas V SD sebagian
pekerjaan atau keadaan tertentu. besar menekankan pada ranah
Kecakapan ini terdiri dari kecakapan kognitifnya saja. Dengan demikian
akademik (academic skill) atau siswa tidak mampu mengembangkan
kecakapan intelektual, dan kecakapan kecakapan nya secara maksimal.
vokasional (vokasional skill). Bahan ajar IPS yang menanamkan
Kecakapan akademik terkait dengan nilai-nilai kecakapan hidup baik secara
bidang-bidang pekerjaan yang lebih personal maupun sosialnya belum
memerlukan keterampilan motorik. banyak tersedia. Kurangnya sumber
Kecakapan vokasional terbagi atas belajar mata pelajaran IPS membuat
kecakapan vokasional dasar (basic guru tidak dapat memilih sumber
vokational skill) dan kecakapan belajar yang sesuai dengan karakter
vokasional khusus (occupational skill). siswa. Guru hanya menggunakan
Ditingkat SD/MI dan SLTP/MTs sumber yang ada disekolah meski tidak
pendidikan kecakapan hidup sesuai dengan harapan. Sumber belajar
difokuskan pada kecakapan generik yang pada umumnya hanya
(Generic Life Skill/GLS) yang menekankan pada ranah kognitifnya
mencakup kesadaran diri dan saja, sehingga ranah motorik dan
kesadaran personal, serta kecakapan afektif siswa tidak difungsikan secara
sosial. Hal ini didasarkan atas prinsip maksimal, mengakibatkan siswa sering
bahwa GLS merupakan pondasi life terlihat malas, mengantuk, dan tidak
skill yang akan diperlukan dalam berminat mempelajari materi IPS, hal

76
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

ini terlihat dari hasil evaluasi yang Merivisi bahan pembelajaran, dan (10)
dilakukan setiap akhir pembelajaran. Evaluasi Sumatif. Namun dalam hal
Berdasarkan pada hal-hal yang telah ini, penelitian dan pengembangan yang
penulis uraikan tersebut maka penulis dilakukan hanya mengadopsi
merasa perlu mengembang kan bahan 9 langkah saja.
ajar Ilmu Pengetahuan Sosial berbasis Dalam pengembangan model Dick
kecakapan hidup (life skill) guna and Carey, desain uji coba merupakan
menyiapkan peserta didik untuk proses sangat penting untuk
mampu, sanggup, dan terampil mengujicobakan produk kepada
menjaga kelangsungan dan perkem pengguna. Subjek uji coba adalah
bangannya dimasa yang akan datang, siswa SD Negeri 155/I Sungaibuluh,
dan sangat diharapkan agar dapat kecamatan Muara Bulian, kabupaten
menumbuhkan kesadaran nilai-nilai Batanghari. Adapun tingkat validitas
kecakapan-kecakapan hidup untuk pengemba ngan bahan ajar akan
membekali peserta didik agar lebih diketahui melalui hasil analisis uji coba
mandiri dalam menghadapi tan- tangan yang dilaksanakan pada beberapa
kehidupan di masa mendatang. tahap: (1)Validasi ahli desain
pembelajaran, (2) Validasi ahli materi,
METODE PENELITIAN (3) Uji coba perorangan, (4) Uji coba
kelompok kecil, (5) Uji coba lapangan.
Penelitian ini merupakan peneliti-an Jenis data yang digunakan dalam
pengembangan (R&D). Menurut Borg penelitian ini adalah data yang berupa
dan Gall (1983 dalam Setyosari, data kualitatif dan data kuantitatif.
2010:194) penelitian pengembangan Untuk memperoleh sejumlah data yang
adalah suatu proses yang dipakai untuk diharapkan, digunakan instrumen
mengembangkan dan memvalidasi pengumpul data antara lain: angket,
produk pendidikan. Proses pedoman wawancara, lembar
pengembangan bahan ajar IPS berbasis observasi, dan tes pencapaian hasil
kecakapan hidup untuk kelas V SD ini belajar. Data berupa saran-saran dan
menggunakan model pengembangan masukan yang dikemukan oleh para
Dick and Carey. ahli melalui angket dikumpulkan dan
Menurut model pengembangan Dick digunakan untuk meperbaiki bahan
and Carey, terdapat 10 langkah ajar. Selanjutnya, data berupa skor
pengembangan yang harus diikuti yang diperoleh melalui angket
sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi digunakan dan dianalisis menggunakan
tujuan umum pembelajaran, (2) rumus persentase (Ridwan, 2007:12-
Melaksanakan analisis pembelajaran, 13):
(3) Mengidentifikasi tingkah laku
masukan dan karakteristik siswa, (4) = × 100%
Merumuskan tujuan khusus F = Jumlah data dari hasil uji coba
pembelajaran, (5) Mengembangkan N = Jumlah subjek uji coba
butir-butir tes acuan patokan, (6) Untuk mengambil keputusan tingkat
Mengembangkan strategi pembela kualifikasi bahan ajar digunakan skala
jaran, (7) Mengebangkan dan memilih penilaian kualifikasi (Ridwan, 2007)
material pengajaran, (8) Mendesain dan sebagai berikut:
melaksanakan evaluasi formatif, (9)

77
Lindawati: Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill) Untuk
Siswa Kelas V SD Tahun 2016

Tabel 1. Skala penilaian kualifikasi


Skor Tingkat Pencapaian Kualifikasi
5 81%-100% Sangat baik/ sangat menarik/ sangat sesuai
4 61%-80% Baik/menarik/sesuai
3 41%-60% Sedang /cukup
2 21%-40% Tidak baik/kurang menarik/kurang sesuai
1 0%-20% Sangat tidak baik
Sumber: (Ridwan, 2007)

HASIL DAN PEMBAHASAN validasi pertama saran dan komentar


ahli Materi hanya menekankan pada
Bahan ajar IPS Berbasis Kecakapan materi mana yang harus disajikan dan
Hidup (life skill) untuk siswa kelas V materi mana yang tidak sesuai dengan
SD ini dikembangkan dengan tahap perkembangan peserta didik
mengikuti prosedur pengembangan khususnya siswa kelas V SD.
Dick and Carey. Tujuan umum Selanjutnya pada validasi kedua
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial produk dinyatakan layak dari segi
berbais Kecakapan Hidup (Life skill) materi, namun demikian validator
dilakukan dengan mengkaji Standar memberikan catatan berupa saran demi
Kompetensi dan Kompetensi Dasar kesempurnaan bahan ajar yang
serta materi pokok pada silabus dikembangkan.Berdasarkan hasil
kurikulum 2006 dengan tujuan agar validasi, bahan ajar IPS SD dapat
siswa dapat mengembangkan dilanjutkan pada tahap selanjutnya
kecakapan dasar yang ada dalam diri namun dengan revisi sesuai saran dan
siswa yang berkaitan dengan komentar dari ahli materi.
kecakapan personal dan kecakapan Kedua, validasi oleh ahli desain
sosial, serta agar siswa dapat bertujuan untuk mengevaluasi
mencontohkan jenis-jenis ekonomi rancangan pada bahan ajar yang sudah
yang ada di lingkungan masyarakat. dikembangkan.Hal ini bertujuan agar
Ada 5 kelompok data yang akan bahan ajar yang dikembangkan
dimunculkan pada proses penelitian memiliki tingkat adaptif dan
pengembangan bahan ajar IPS berbasis memberikan kemudahan bagi
kecakapan hidup untuk siswa kelas V pengguna. Ahli desain pembelajaran
SD ini antara lain: (1) deskripsi yang dipercayakan sebagai validator
hasil validasi oleh ahli materi atau isi; desain bahan ajar yaitu Bapak Drs.
(2) deskripsi hasil validasi oleh ahli Saharudin. M.Ed. P.hD yang
desain; (3) data uji coba perorangan; merupakan salah satu dosen tetap di
(4) data uji coba uji coba kelompok program studi pascasarjana Magister
kecil atau small group evaluation; (5) Teknologi Pendidikan Universitas
data uji coba kelompok besar field Jambi. Berdasarkan hasil validasi
evaluation. pertama dan kedua yang berupa saran
Pertama, validasi oleh ahli materi dan komentar baik secara lisan maupun
dilakukan oleh Dr. Suratno, M.Pd yang tulisan yang disampaikan dari ahli
merupakan dosen senior pada Jurusan desain maka pengembang merasa perlu
PIPS FKIP Universitas Jambi dan juga melakukan revisi terhadap produk.
merupakan pengajar pada program Setelah melalui revisi, proses uji coba
pascasarjana Magister Teknologi bahan ajar IPS SD dapat dilanjutkan
Pendidikan di Universitas Jambi. Pada pada tahap selanjutnya.

76
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Ketiga, uji coba perorangan untuk mengembangkan kemampuan


dilakukan kepada3 orang siswa kelas V personal dan sosial melalui kegiatan
SD Negeri 155/I Sungai buluh. life skill. Adapun kekurangan dari
Perolehan rata-rata skor dari angket bahan ajar ini adalah keterbatasan
yang disebarkan terkait daya tarik materi yang hanya membahas tentang
bahan ajar yang dikembangkan adalah jenis usaha bidang ekonomi, dan
sebesar 78,60% dengan kriteria baik, kegiatan ekonomi saja.
sehingga pengemba-ngan bahan ajar Bahan ajar IPS berbasis kecakapan
dapat dilanjutkan pada tahapan hidup ini memiliki perbedaan dengan
selanjutnya. buku teks, yaitu: (1) Bahan ajar ini
Keempat, uji coba kelompok kecil dirancang dengan menggunakan
dilakukan kepada10 orang siswa kelas langkah langkah model Dick and
V SD Negeri 155/I Sungai Carey; (2) Bahan ajar ini didesain
buluh.Perolehan rata-rata skor dari dengan karakteristik siswa SD kelas V
angket yang disebarkan terkait daya dan dapat digunakan secara mandiri
tarik bahan ajar yang dikembangkan dan klasikal; (3) Bahan ajar ini
adalah sebesar 84,30% dengan kriteria disajikan dengan menggunakan basis
sangat baik, sehingga pengembangan kecakapan hidup (life skill) dimana
bahan ajar dapat dilanjutkan pada siswa diajak untuk dapat
tahapan selanjutnya, yaitu uji coba mengembangkan kecakapan personal
lapangan. dan kecakapan sosialnya dan dapat
Terakhir, Uji coba lapangan berkarya; (4) Pada bagian awal setiap
dilakukan oleh 20 (dua puluh) orang bab disajikan tujuan pembelajaran
siswa kelas V SD N 155/I Sungai untuk membantu siswa memahami apa
Buluh. Adapun hasil angket pada uji yang harus dicapai pada setiap
coba lapangan mendapatkan rata-rata pembelajaran; (5) Bahan ajar ini
skor 84,60% dengan kriteria sangat dirancang dengan menggunakan
baik. Dengan demikian bahan ajar IPS gambar dan ilustrasi yang disesuaikan
berbasis kecakapan hidup untuk siswa dengan pendidikan kecakapan hidup
kelas V SD ini dapat digunakan (life skill) untuk siswa kelas V SD; (6)
sebagai bahan ajar yang sangat efektif, Bahan ajar ini menyajikan kegiatan
sesuai dengan kebutuhan dan sesuai kecakapan hidup (life skill) baik secara
dengan karakteristik pebelajar. terbimbing maupun mandiri.
Produk yang dikembangkan adalah Desain sampul luar dibuat dengan
bahan ajar yang akan digunakan untuk dasar warna hijau dan biru.Warna
mata pelajaran IPS di SD Negeri 155/I merupakan unsur visual yang penting
Sungaibuluh. Bahan ajar ini namun harus hati-hati untuk
dipergunakan oleh siswa Kelas V. memperoleh hasil yang baik.Warna
Hasil pengembangan ini dapat dapat meningkatkan perhatian secara
dimanfaatkan sebagai salah satu efektif dan juga dapat menimbulkan
sumber alternatif dalam belajar. kejenuhan. Warna hijau dan biru yang
Kelebihan bahan ajar IPS berbasis pengembang pilih pada background
kecakapan hidup yang telah cover adalah karena hijau
dikembangkan ini adalah: (1) melambangkan nuansa kesejukan,
menyajikan strategi pembelajaran kehidupan dan alam, sedangkan warna
dengan memberi contoh langsung pada biru melambang kan komunikasi yang
praktek suatu produk kreatif; (2) baik, kreativitas dan keteduhan.
menyediakan ruang kepada siswa

77
Lindawati: Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill) Untuk
Siswa Kelas V SD Tahun 2016

Pada sampul atau cover bahan ajar dipertimbangkan dalam penataan letak
ini terdapat dua buah gambar siswa informasi untuk satu halaman cetak
yang sedang merawat pertanian, dan diantaranya yakni mempertim bangkan
gambar hasil sebuah karya kreatif oleh penggunaan variasi jenis dan ukuran
siswa SD kelas V yang melukiskankan huruf untuk menarik perhatian. Oleh
isi bahan ajar IPS berbasis kecakapan karena itu penggunaan variasi berupa
hidup (life skill) untuk siswa kelas V ukuran dan jenis huruf dibuat secara
SD, dengan maksud memberi motivasi proporsional dalam rangka menarik
yang akan menghantarkan siswa pada perhatian pembaca.
pemahaman materi yang dipelajari. Selanjutnya yang perlu diperhati
Pada bagian tengah terdapat judul kan adalah spasi. Spasi penyajian
bahan ajar IPS berbasis kecakapan materi dalam bahan ajar ini adalah 1,5.
hidup (life skill) kelas V SD dengan Spasi memainkan peran yang penting
dua warna yaitu hitam dan merah dalam kejelasan teks. Teks dengan
dengan maksud untuk menarik spasi yang tepat akan memudahkan
perhatian siswa. pembaca untuk memisahkan kata,
Ukuran kertas yang digunakan frase, anak kalimat, paragraf, dan sub
untuk mencetak bahan ajar ini adalah bab dari bagian-bagian lainnya.
A4(21,5 cm x 29,7 cm). Ukuran kertas Menurut Smaldino (2011:89), jika
A4 dipilih karena menurut spasi teks terlalu berdekatan maka teks
pengembang ukurannya cukup sulit dibaca dari jarak jauh. Tetapi spasi
representatif dan sesuai untuk yang terlalu jauh terlihat teks terpisah-
melakukan kreasi dan eksplorasi dalam pisah.
mengembangkan desain dan tata letak Produk bahan ajar ini juga
penulisan. Ukuran tulisan untuk dilengkapi dengan gambar-gambar.
heading adalah font bold 16, Sub Gambar yang disajikan dalam produk
heading font 14 dan untuk materi bahan ajar adalah gambar-gambar
pembelajaran font 12. Bahan ajar ini menarik yang mendukung tujuan
ditujukan untuk siswa kelas V SD pembelajaran. Gambar-gambar tersebut
yang masih tergolong anak-anak memiliki keterkaitan dengan tujuan
dibawah usia 11 tahun, maka tulisan pembelajaran.Dengan adanya gambar
yang dipilih disesuaikan untuk ukuran atau ilustrasi akan memberikan tanda
usia tersebut. bahwa pembaca dapat mempersiapkan
Adapun bentuk huruf yang dipakai tentang apa yang akan dipelajari dari
dalam bahan ajar ini adalah times new setiap sistem. Gambar yang dipilih
roman, Arial, Baskerville old fase, adalah gambar yang terdapat pada
Badoni MT Black. Pertimbangan lingkungan siswa dan bentuk gambar
utama pemilihan bentuk huruf tersebut adalah asli namun ada beberapa
adalah menyesuaikan dengan gambar yang tidak asli yang tidak
karakteristik siswa. Harapannya agar terdapat dilingkungan siswa dengan
disukai oleh siswa dan mudah tujuan untuk menggambarkan materi
dibaca.Untuk penulisan judul utama yang dipelajari kepada siswa.
digunakan huruf besar semua dengan Bahan ajar ini juga dilengkapi
menggunakan huruf Badoni MT Black, dengan rangkuman. Rangkuman
dengan pertimbangan agar lebih merupakan ringkasan materi yang
menarik perhatian siswa. disajikan dalam setiap akhir bab. Hal
Menurut Pannen (dalam Belawati, ini bertujuan untuk mereview kembali
2003:28), beberapa hal yang harus materi yang telah disajikan. Degeng

76
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

(1989:117) menyatakan bahwa tinjauan Sementara itu keefektifan bahan ajar


kembali (review) terhadap apa yang dapat dilihat dari hasil belajar yang
telah dipelajari penting sekali meningkat. Dalam penelitian
dilakukan untuk mempertahankan iniefektifitas bahan ajar dapat dilihat
retensi. Dengan demikian rangkuman pada kegunaan untuk membantu
pada bahan ajar ini disajikan dengan mengembangkan kecakapan hidup (life
tujuan untuk membantu siswa untuk skill) siswa dalam belajar. Alokasi
mengingat kan konsep-konsep penting waktu yang tersedia disekolah adalah
yang telah dipelajarinya. 1x35 menit (1 jam pembelajaran).
Pada setiap akhir bab dalam bahan Keterbatasan waktu tersebut membantu
ajar ini dilengkapi dengan tesuji siswa mempela jari materi secara
kompetensi dengan maksud untuk mandiri. Belajar dikatakan efektif
mengukur kemampuan atau apabila penggunaan waktu lebih
penguasaan siswa terhadap materi sedikit, sementara tujuan pembelajaran
dalam bab yang sudah dipelajari. Tes dapat dicapai lebih banyak.
ini digunakan untuk menilai
kemampuan pengetahuan, sikap dan KESIMPULAN DAN SARAN
keterampilan siswa setelah mempela
jari materi pada setiap bab. Dick, Kesimpulan
Carrey & Carey (2009:132) (1) Bahan ajar IPS berbasis kecakapan
menyatakan bahwa proses akan lebih hidup (life skill) untuk siswa kelas
berhasil bila diberikan latihan-latihan V SD dalam penelitian ini
yang relevan dengan tujuan dikembangkan dengan mengadopsi
pembelajaran khusus. Oleh karena itu langkah-langkah Dick and Carey,
tes uji kompetensi yang disajikan pada yaitu: (1) Mengidentifikasi tujuan
bahan ajar didasarkan pada tujuan umum pembelajaran, (2)
pembelajaran. Melaksanakan analisis pembela
Untuk mengetahui apakah bahan jaran, (3) Mengidentifi kasi
ajar yang dikembangkan tersebut telah tingkah laku masukan dan
menarik bagi pengguna, maka karakteristik siswa, (4)
dilakukan uji coba. Kemenarikan Merumuskan tujuan performan si,
belajar menggunakan bahan ajar IPS (5) Mengembang kan tes acuan
berbasis kecakapan hidup (life skill) patokan, (6) Mengem bangkan
dapat dilihat dari hasil angket serta strategi pembelajaran, (7)
respon siswa ketika uji coba produk Mengembang kan dan memilih
berlangsung. Berdasarkan hasil angket materi pengajaran, (8) Mendesain
saat uji coba perorangan produk dinilai dan melaksanakan evaluasi
baik, padauji coba kelompok kecil formatif, (9)Merivisi bahan
produk dinilai sangat baik, dan pada uji pembelajaran. Produk ini telah
coba kelompok besar (lapangan) divalidasi oleh ahli desain dan ahli
produk dinilai sangat baik. Oleh karena materi serta telah diuji coba
itu, berdasarkan hasil uji coba kepada sehingga pada akhirnya dihasilkan
kelompok sasaran dapat disimpulkan suatu produk bahan ajar IPS
bahwa bahan ajar yang dikembangkan berbasis kecakapan hidup (life
menarik dan layak digunakan sebagai skill) untuk siswa kelas V SD yang
sumber belajar di kelas V Sekolah dapat digunakan sebagai salah satu
Dasar. sumber belajar dalam proses
pembelajaran IPS.

77
Lindawati: Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill) Untuk
Siswa Kelas V SD Tahun 2016

(2) Produk bahan ajar IPS berbasis DAFTAR PUSTAKA


kecakapan hidup yang
dikembangkan efektif untuk Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan
digunakan oleh siswa kelas V Hidup (Life Skill Education).
Sekolah Dasar, dibuktikan dengan Bandung:Alfabet
hasil uji coba perorangan 78,6% Arends, Richard L. 2008.Learning to
,uji kelompok kecil 84,3%, dan uji Teach. Yogyakarta: Pustaka
kelompok besar pelajar.
84,6%.Berdasarkan tabel skala Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O.
penilaian dan kualifikasi skala (2005). The Systematic Design
penilaian 81% -100 % adalah of Instruction. Library of
sangat efektif. Congress Cataloging-in-
Publication Data. Addison –
Saran Welswey Educational Publisher
Saran untuk pemanfaatan bahan ajar Inc.
IPS berbasis kecakapan hidup (life Degeng. 1989. Ilmu Pengajaran dan
skill) untuk siswa kelas V SD yaitu Taksonomi Variabel. Jakarta:
sebagai berikut: (a) Penggunaan bahan Depdikbud
ajar dalam proses pembelajaran Hanafiah. 2010. Konsep strategi
hendaknya dalam pengawasan dan pembelajaran.Bandung; Refika
bimbingan guru, agar tercapai tujuan Afitama.
pembelajaran yang diharapkan; (b) Harison, Bob. 2007.What is problem
Bahan ajar yang dikembangkan Based Learning. California:
merupakan salah satu alternatif sumber Sierra TrainingAssociates.
belajar, jadi disarankan kepada guru Hariyatun. 2012. Model Rancangan
kelas V juga mencari sumber belajar Pembelajaran Dick and Carey.
yang lain yang sesuai dengan Diunduh dari: http// home
karakteristik siswa kelas V SD. Hariyatun .blog
Diharapkan kepada guru kelas V spot.com/2012/05/ model -
khususnya guru bidang studi IPS untuk rancangan- pembelajaran - dick
mengubah pola berfikir ke arah and.html. diakses Sabtu 12 mei
kontruktivisme, dengan pemahaman 2012
bahwa proses pembelajaran bukan Irham, 2013.Psikology Pendidikan,
memindahkan pengetahuan dari guru Teori dan Aplikasi dalam
ke siswa tetapi mengkonstruksi Pendidikan. AR-Ruzz Media
pengetahuan oleh siswa itu sendiri. Komalasari, 2010. Pembelajaran
Selain itu diharapkan guru mengetahui konseptual konsep dan aplikasi.
karakteristik siswanya sehingga dapat Bandung: Refika Aditaman
menciptakan pembelajaran yang Khoiru. 2011.Strategi Pembelajaran
inovatif dan bervariasi sesuai dengan Sekolah Terpadu, Jakarta: PT
kebutuhan sehingga siswa mampu Prestasi Pustakarya.
mengembangkan potensi yang ada Musfiroh, dkk. 2008. Tinjauan
dalam dirinya secara maksimal. berbagai aspek Character
Untuk para pengembang Building. Bagaimana mendidik
selanjutnya, produk bahan ajar ini anak berkarakter. Yogjakarta:
dapat dijadikan sebagai acuan atau Tiara Wacana.
pedoman bagi pengembang produk Purwanto. 2001. Penulisan Bahan Ajar,
sejenis dengan pendekatan kontekstual. Jakarta: Pusat antar Universitas

76
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

untuk peningka-tan dan Undang Undang Republik Indonesia


Pengembagan Aktivitas nomor 20 tahun 2003 tentang
Instrucsional Universitas System Pendidikan Nasional
terbuka. Sadulloh. 2010. Pengantar Pilsafat
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional pendidikan, Bandung: penerbit
No. 22 Tahun 2006, tentang ALFABETA
Standar Isi. Winata Putra,dkk. 2008. Materi dan
Peraturan mentri Nomor 67 tahun 2013 pembelajaran IPS SD, Jakarta:
tentang Kerangka Dasar dan penerbit universitas terbuka.
Struktur Kurikulum Sekolah Wahid Murni, 2010. Evaluasi
Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Pembelajaran Kompetensi dan
Prastowo, 2011, Panduan Kreatif praktik, PenerbitNuha Litera
Membuat Bahan Ajar Inovatif, Wardoyo. 2013. Pembelajaran
Yogyakarta: Diva Press kontruktivisme, teori dan
Sugiyono, 2008.Metode penelitian aplikasi pembelajaran dalam
pendidikan pendidikan Pende pembentukan karakter. Jakarta:
katanKuantitatif,kualitatif dan Alfabeta.
R&D, Bandung: Alfabet. Yamin, Martinis. 2013.Strategi &
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Metode dalam Model
Learning: Teori dan Aplikasi Pembelajaran, Jakarta: GP Press
PAIKEM Yogyakarta: Pustaka Yamin, Martinis.2012. Paradigma Baru
pelajar. Pembelajaran .Jakarta: Gaung
Handayani.Jurnal Muatan Life skill Persada Press
Dalam Pembelajaran Di Yaumi. 2013. Prinsip-prinsip Desain
Sekolah: Upaya Menciptakan Pembelajaran.Kencana Prenada
Sumber Daya Manusia Yang Media Grup.
Bermutu.

77

Anda mungkin juga menyukai