Laporan Magang
Laporan Magang
OLEH
IRFAN MAULANA
19.01.012.010
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
IRFAN MAULANA
Nim : 19.01.012.010
Mengetahui
Dosen pembimbing Koordinator magang
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah,
rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga kami diberikan kekuatan dan
kemudahan serta kesehatan dalam menyelesaikan penulisan laporan kerja praktik
di PT. Santosa Utama Leastari, moyo hilir, sumbawa , Indonesia. Shalawat serta
salam juga tidak lupa kami panjatkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga,
dan sahabat sahabatnya, yang selalu menjadi panutan bagi kami.
Laporan kerja praktik ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah Kerja Praktik Jurusan Teknik Mesin dan selain itu untuk memperoleh
pengalaman serta keterampilan langsung dalam penerapan ilmu teknik mekanika di
lapangan. Adapun Analisis efektivitas pembakaran menggunakan sekam padi di
PT. Sentosa utama lestari.
Penulis mengucapkan teima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam melaksanakan kegiatan kerja praktik serta penyelesaian penulisan
laporan kerja praktik ini yang tidak dapat di tulis satu persatu.
Penulis berharap laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan dan bagi penulis khususnya.Penulis menyadari bahwa
tidak ada yang sempurna di dunia ini sehingga dalam pembuatan laporan ini tentu
terdapat kekurangan-kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mohon kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesuksesan laporan ini serta
perbaikan dalam pembuatan laporan untuk tugas selanjutnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek..................................................... 2
1.5 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ......................................................... 3
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN.......................................................... 4
2.1 Japfa Group .......................................................................................... 4
2.2 Vasham................................................................................................. 4
2.3 Visi Dan Misi ....................................................................................... 5
2.4 Struktur Organisasi .............................................................................. 6
BAB III DASAR TEORI ................................................................................. 7
3.1 Prinsip Pengeringan ............................................................................. 7
3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan ............................... 7
3.3 Tungku ................................................................................................ 7
3.4 Kadar Air Bahan .................................................................................. 8
3.5 Sekam ................................................................................................... 8
3.6 Efisiensi Tungku .................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 12
4.1 Hasil Pengambilan Data ....................................................................... 12
4.2 Perhitungan Pemanfaatan Panas .......................................................... 13
4.3 Perhitungan Efisiensi Tungku .............................................................. 14
iv
BAB V PENUTUP........................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 16
5.2 Saran..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17
LAMPIRAN ..................................................................................................... 18
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Japfa ...................................................................................... 4
Gambar 2. Logo Vasham ................................................................................. 5
Gambar 3. Sekam Padi ..................................................................................... 8
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil pengambilan data ...................................................................... 12
Table 2. hasil perhitungan data ........................................................................ 15
vii
BAB I PENDAHULUAN
1
analisispada tungku terlebih dahulu agar mendapatkan energi panas yang
maksimal.
Pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT. Santosa
Utama Lestari Moyo Hulu Sumbawa terletak di jalan Km 3 Moyo, Kec.
Moyohilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. 8431. Dalam
beberapa proses yang dimiliki PT. Santosa Utama Lestari Moyo Hulu
Sumbawa , diharapkan mahasiswa dapat kesempatan untuk mengenal dan
mengaktualisasikan diri dengan kondisi dunia kerja. Khususnya dalam
proses pengeringan, dikarenakan dalam bidang ini sangat cocok bagi
program studi Teknik mesin dalam melakukan pengkonversian energi.
1.2 Rumusan Masalah
Pengeringan merupakan proses yang sangat penting, yaitu untuk
mengubah kadar air sehingga mencapai standart dari perusahaan. Oleh
karna itu peneliti melakukan penelitian untuk :
a. Bagaimana efisiensi penggunaan bahan bakar sekam padi pada
tungku pengering di Pt Santosa Utama Lestari?
1.3 Tujuan
Berdasrkan rumusan masalah praktikan memiliki tujuan yaitu untuk
mengetahui efisiensi tungku dari tungku yang digunakan.
1.4 Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek
1.4.1 Bagi mahasiswa
a. Membangun relasi kerjasama antara pihak bengkel dengan
mahasiswa.
b. Membangun etos kerja mahasiswa sebagi upaya menambah wawasan
di dunia kerja yang sesungguhnya.
c. Sebagai evaluasi diri untuk lebih mengembangkan kemapuan dan
keterampilan.
2
1.4.2 Bagi Perusahaan/Institusi Tempat Praktek Kerja Lapangan
a. Membina hubungan baik dengan pihak institusi pendidikan dan
mahasiswa.
b. Berkontribusi untuk merealisasikan pengalaman kerja untuk
pendidikan di Indonesia.
c. Membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan dan memberikan
fresh graduate jika dibutuhkan.
1.4.3 Bagi Akademisi/ Institusi Pendidikan
a. Membangun relasi kerja sama antara kampus dengan dunia industri.
b. Mendapatkan bahan masukkan pengembangan teknis pengajaran
dalam rangka link dan match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
c. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki
kompetensi dalam dunia kerja.
1.5 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Kerja Praktek ini dilaksanakan pada :
Waktu : 20 Juli – 31 Agustus 2022
Tempat : PT. Santosa Utama Lestari Moyo Hulu
Alamat : Moyo, Kec. Moyohilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat. 84316.
Jam kerja : Senin s/d sabtu. Pukul 08.00 – 16.00 WITA
3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Japfa Group
Japfa group adalah perusahaan agri-food industri pan-Asia terkemuka yang
didedikasikan untuk memberi pakan Asia yang sedang berkembang dengan
protein esensial. Berkantor pusat di Singapura kami mempekerjakan lebih dari
32.000 orang di seluruh jaringan terpadu fasilitas pertanian, pemrosesan dan
distribusi modern di Indonesia, Cina, Vietnam, India, dan Myanmar. Kami
mengkhususkan diri dalam memproduksi susu berkualitas, bahan pokok
protein (unggas, daging sapi, babi & budidaya) dan makanan kemasan yang
menyehatkan jutaan orang.
4
Gambar 2. Logo VASHAM
5
2.5 Proses Produksi Di PT.Santosa Utama Lestari Unit Moyo
6
BAB III DASAR TEORI
3.1 Prinsip Pengeringan
Pengeringan adalah suatu proses penguapan air dari bahan basah dengan
media pengering (bisa udara atau gas). Contoh yang sederhana adalah
pengeringan dengan sinar matahari dimana udara luar yang mendapatkan panas
dari matahari kontak dengan bahan-bahan basah yang di tempat terbuka. Karena
kontak dengan udara yang panas atau hangat maka air dalam bahan akan
menguap dan bahan akan menjadi lebih kering tergantung dari kecepatan udara
(dalam hal ini angin), tingkat kelembaban relatif dan suhu udara setempat.
Fenomena yang mirip juga diterapkan dalam industri, namun dalam proses ini
udara sebagai media pengering dikontrol kecepatan, dan suhu untuk
mendapatkan bahan kering dengan kadar air diinginkan, pengeringan pada
jagung dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengeringan alami dan pengeringan
buatan atau terfluidisasi (Widjanarko dkk, 2012).
Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan
pindah massa yang terjadi secara bersamaan. Pertama panas harus ditransfer
dari medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap
air yang terbentuk harus dipindahkan melalui struktur b ahan ke medium
sekitarnya. Proses ini akan menyangkut aliran fluida dimana cairan harus di
transfer melalui struktur bahan selama proses pengeringan berlangsung. Jadi
panas harus di sediakan untuk menguapkan air dan air harus mendifusi melalui
berbagai macam tahanan agar supaya dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap
air yang bebas. Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang
dikeringkan dan cara pemanasan yang digunakan (Halimatuddahliana, 2013).
Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas di
mana perkembangan mikroorganisma dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan
yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama.
3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan yaitu
faktor yang berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang berhubungan
dengan sifat bahan yang dikeringkan. Faktor-faktor yang termasuk golongan
7
pertama adalah suhu, kecepatan volumetrik aliran udara pengering dan
kelembaban udara. Faktor-faktor yang termasuk golongan kedua adalah ukuran
bahan, kadar air awal dan tekanan parsial di dalam bahan. Kelembaban udara
berpengaruh terhadap proses pemindahan uap air. Apabila kelembaban udara
tinggi, maka perbedaan tekanan uap air di dalam dan di luar bahan menjadi kecil
sehingga menghambat pemindahan uap air dari dalam bahan ke luar.
Pengontrolan suhu serta waktu pengeringan dilakukan dengan mengatur
kotak alat pengering dengan alat pemanas, seperti udara panas yang dialirkan
ataupun alat pemanas lainnya. Suhu pengeringan akan mempengaruhi
kelembaban udara di dalam alat pengering dan laju pengeringan untuk bahan
tersebut. Pada kelembaban udara yang tinggi, laju penguapan air bahan akan
lebih lambat dibandingkan dengan pengeringan pada kelembaban yang rendah
(Muchamad taufiq 2004).
3.3 Tungku
Tungku adalah perangkat yang digunakan untuk memanaskan bahan bakar
untuk menghasilkan panas. Tungku telah digunakan selama berabad-abad untuk
berbagai aplikasi seperti memasak, membakar, dan proses industri. Ada banyak
jenis tungku yang berbeda yang digunakan dalam aplikasi yang berbeda pula,
termasuk tungku pembakaran, tungku gasifikasi, dan tungku perlakuan panas
(M. Hoke Jr, 2013)
Tungku drayer jagung adalah perangkat yang digunakan untuk
mengeringkan jagung atau biji-bijian lainnya sebelum diproses lebih lanjut.
Proses pengeringan ini penting untuk menghilangkan kelembaban dari biji-
bijian sehingga dapat disimpan lebih lama dan diproses dengan lebih efisien.
Tungku drayer jagung umumnya menggunakan sumber panas seperti kayu
bakar, batu bara, atau gas untuk menghasilkan panas yang digunakan untuk
mengeringkan jagung (Abdulmumin Sa’ad Ibrahim, 2019).
Tungku drayer jagung memiliki beberapa bagian penting, termasuk ruang
pembakaran, ruang pengering, dan sistem kontrol. Ruang pembakaran adalah
tempat bahan bakar seperti kayu bakar atau batu bara dibakar untuk
menghasilkan panas. Ruang pengering adalah tempat jagung ditempatkan untuk
mengeringkan dengan menggunakan panas yang dihasilkan oleh ruang
8
pembakaran. Sistem kontrol digunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban
di dalam tungku untuk memastikan jagung dikeringkan secara merata.
𝑀0 − 𝑀1
KA = 𝑥 100% … … … … … … … … . . (3.1)
𝑀0
9
KS = KR − KA … … … … … … . … … … … . . (3.2 )
Keterangan :
KA = kadar air hilang (%)
KS = Kadar air sisa (%)
KR = Kadar air awal kerupuk (%)
M0 = bobot awal bahan (g)
M1= bobot akhir bahan (g)
3.5 Sekam
Sekam merupakan kulit terluar keras yang meliputi kariopsis dan terdiri dari
dua belahan yaitu leema dan palea yang terhubung satu sama lain, seperti
terlihat pada gambar 1.2. Pada proses penggilingan padi diperoleh sekam sekitar
20-30%, dedak 8-12% dan beras giling antara 50-63,5% dari berat awal gabah
(Purwo Subekti, 2012).
Dimana :
FCR = Fuel Consumption Rate (FCR) laju bahan bakar yang
dibutuhkan (kcal/jam)
Massa = massa bahan bakar (kg)
Waktu = waktu yang dibutuhkan dalam memasak (jam)
10
b. Energi yang dibutuhkan (Qn)
𝑀𝑓.𝑐.∆𝑡
𝑄𝑛 = .................................................................... (3.4)
𝑡
Dimana :
Qn = energi yang dibutuhkan (kcal/jam)
Mf = massa jagung yang dimasak (kg)
C = energy spesifik (kcal/kg)
T = waktu pemasakan (jam)
ΔT = perubahan suhu (oC)
c. Efisiensi kompor (%)
𝑄𝑛
𝑛 = 𝐹𝐶𝑅.𝐻𝑉𝐹 × 100......................................................... (3.5)
Dimana :
η = efisiensi (%)
Qn = energi yang dibutuhkan (kcal)
FCR = Fuel Consumption Rate (FCR) laju bahan bakar yang
dibutuhkan (kcal/jam)
Hvf = Heat Value Fuel (Hvf) nilai kalor bahan bakar (kcal/kg)
11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengambilan Data
tabel 1. Hasil pengambilan data
M0 M1 Bb0 Bb1 T T0 T1
(kg) (kg) (kg) (kg) (jam) (oC) (oC)
KS = 20,1 − 4 = 14,1 %
4.3 Perhitungan Efisiensi Tungku sekam padi
Data efisiensi tungku
- Massa awal bahan bakar = 3000 kg
- Massa akhir bahan bakar = 1800 kg
- Massa jagung yang dimasak = 70.000 kg
- Energi spesifik = 73 kcal/kg
- Nilai kalor bahan bakar / HVF = 3300 kcal/kg = 13816,439 j/kg
12
➢ Energi yang Dibutuhkan (Qn)
𝑀𝑓. 𝑐. ∆𝑇
𝑄𝑛 =
𝑡
70.000 × 73 × 51
𝑄𝑛 =
4
𝐾𝑐𝑎𝑙
𝑄𝑛 = 65152
𝑗𝑎𝑚
➢ Efisiensi tungku (%)
𝑄𝑛
𝑛= × 100
𝐹𝐶𝑅. 𝐻𝑉𝐹
65152
𝑛= × 100
300 × 3300
𝑛 = 65 %
KR KA KS
(%) (%) (%)
20,1 6 14,1
13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pemanfaatan dan efisiensi tungku dengan bahan
bakar sekam padi didaptakn efisiensi dari tungku sebesar 65%.
5.2 Saran
Peserta praktik kerja lapangan sebaiknya diberikan kesempatan untuk
merasakan bagian atau bidang lainya dari perusahaan. Sehingga praktikan
mendapat hal baru selain dibidangnya.
Untuk mendapatakan hasil perhitungan yang baik praktikan harus
melakukan pengambilan data yang lebih spesifik lagi sehingga hasil yang
didapat dari perhitungan lebih baik dan praktikan juga harus menguasai lagi
proses atau cara kerja dari pengeringan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS), 2013. Kecamatan Utan Dalam Angka 2016. BPS
Kabupaten Sumbawa.
Belonio, A.T. (1985). Design, Development and Testing of an Imbert-Type
Downdraft Gasifier. PhD Thesis, Asian Institute of Technology.
Brooker, D.B., Bakker-Arkema, F.W. dan Hall, C.W., 1992, Drying and Storage of
Grains and Oil Seed. 4th edition, van Nostrad USA
Halimatuddahliana, 2013, Jenis-Jenis Alat Pengering, Departemen Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.
Muchamad taufiq, 2004, Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Pengeringan Jagung
Pada Pengering Konvensional Dan Fluidized Bed, fakultas Teknik
universitas sebelas maret, Surakarta.
Purwo Subekti, Perhitungan Komparasi Energi Bahan Bakar Sekam Padi Dengan
Minyak Tanah, Jurnal Aptek Vol. 4 No. 1 Januari 2012.
Widjanarko A., Djaeni R.M., Ratnawati, 2012, Penggunaan Zeolite Sintetis Dalam
Pengeringan Gabah Dengan Proses Fluidisasi Indirect Contact, Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2 No. 2 Hal 103-110.
Handbook of Industrial Heating: Principles, Equipment, and Processes oleh
Charles M. Hoke Jr. (2013)
Design and Development of a Crop Residue Drayer: A Simple Heat Transfer
Approach oleh Abdulmumin Sa’ad Ibrahim (2019)
15