Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS EFISIENSI ENERGI PADA TUNGKU PEMBAKARAN JAGUNG

DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI DI PT. SANTOSA UTAMA


LESTARI UNIT MOYO SUMBAWA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

OLEH
IRFAN MAULANA
19.01.012.010

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


FAKULTAS REKAYASA SISTEM
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS EFISIENSI ENERGI PADA TUNGKU PEMBAKARAN


JAGUNG DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI DI PT. SANTOSA
UTAMA LESTARI UNIT MOYO SUMBAWA

Disusun oleh :
IRFAN MAULANA
Nim : 19.01.012.010

Mengetahui
Dosen pembimbing Koordinator magang

Fadli Dzil Ikram, ST.,MT. Fadli Dzil Ikram, ST.,MT.


NIP. 198908112019091348 NIP. 198908112019091348

Ketua Program Studi Teknik Mesin

Fadli Dzil Ikram, ST.,MT.


NIP. 198908112019091348

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah,
rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga kami diberikan kekuatan dan
kemudahan serta kesehatan dalam menyelesaikan penulisan laporan kerja praktik
di PT. Santosa Utama Leastari, moyo hilir, sumbawa , Indonesia. Shalawat serta
salam juga tidak lupa kami panjatkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga,
dan sahabat sahabatnya, yang selalu menjadi panutan bagi kami.
Laporan kerja praktik ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah Kerja Praktik Jurusan Teknik Mesin dan selain itu untuk memperoleh
pengalaman serta keterampilan langsung dalam penerapan ilmu teknik mekanika di
lapangan. Adapun Analisis efektivitas pembakaran menggunakan sekam padi di
PT. Sentosa utama lestari.
Penulis mengucapkan teima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam melaksanakan kegiatan kerja praktik serta penyelesaian penulisan
laporan kerja praktik ini yang tidak dapat di tulis satu persatu.
Penulis berharap laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan dan bagi penulis khususnya.Penulis menyadari bahwa
tidak ada yang sempurna di dunia ini sehingga dalam pembuatan laporan ini tentu
terdapat kekurangan-kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mohon kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesuksesan laporan ini serta
perbaikan dalam pembuatan laporan untuk tugas selanjutnya.

Sumbawa, 6 Agustus 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek..................................................... 2
1.5 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ......................................................... 3
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN.......................................................... 4
2.1 Japfa Group .......................................................................................... 4
2.2 Vasham................................................................................................. 4
2.3 Visi Dan Misi ....................................................................................... 5
2.4 Struktur Organisasi .............................................................................. 6
BAB III DASAR TEORI ................................................................................. 7
3.1 Prinsip Pengeringan ............................................................................. 7
3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan ............................... 7
3.3 Tungku ................................................................................................ 7
3.4 Kadar Air Bahan .................................................................................. 8
3.5 Sekam ................................................................................................... 8
3.6 Efisiensi Tungku .................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 12
4.1 Hasil Pengambilan Data ....................................................................... 12
4.2 Perhitungan Pemanfaatan Panas .......................................................... 13
4.3 Perhitungan Efisiensi Tungku .............................................................. 14

iv
BAB V PENUTUP........................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 16
5.2 Saran..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17
LAMPIRAN ..................................................................................................... 18

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Japfa ...................................................................................... 4
Gambar 2. Logo Vasham ................................................................................. 5
Gambar 3. Sekam Padi ..................................................................................... 8

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil pengambilan data ...................................................................... 12
Table 2. hasil perhitungan data ........................................................................ 15

vii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang
berorientasi pada bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan
dan meningkatkan tenaga kerja yang berkualitas. Dengan mengikuti Praktik
Kerja Lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia
kerja yang sebenarnya.
Praktek Kerja Lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara
sikap, kemampuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku
kuliah. Melalui Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa akan mendapat
kesempatan untuk mengembangkan cara berfikir, menambah ide-ide yang
berguna dan dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya. Adapun tema yang
diangkat dalam kesempatan ini yaitu “ Analisis efisiensi energi pada tungku
drayer berbahan bakar sekam padi”.
Produksi jagung di Kabupaten Sumbawa meningkat dari tahun ke
tahun, pada tahun 2011 misalnya produksi jagung sebesar 132.554 ton dan
meningkat menjadi 329.885 ton pada tahun 2016. Apabila dibreakdown per
kecamatan maka Kecamatan Utan merupakan salah satu sentral produksi
jagung di Kabupaten Sumbawa dimana pada tahun 2011 produksi jagung
sebesar 13.292 ton dan 22.615 ton pada tahun 2016 Dimana Desa Orong
Bawa merupakan salah satu sentral produksi jagung terbesar hal ini sejalan
dengan luas lahan yang mencapai 542,75 Ha atau 22,27 dari luas lahan
sawah yang ada (Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa 2017 dan BPS
Kabupaten Sumbawa).
Dalam proses produksinya salah satu proses sebelum jagung menuju
ke penampung di lakukan pengeringan jika kadar air belum mencapai
standart dari perusahaan. Dalam hal itu sekam padi menjadi bahan bakar
utama untuk melakukan pengeringan (drayer). Oleh karna itu untuk
mengetahui efektivitas dari pembakaran sekam padi dibutuhkan beberapa

1
analisispada tungku terlebih dahulu agar mendapatkan energi panas yang
maksimal.
Pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT. Santosa
Utama Lestari Moyo Hulu Sumbawa terletak di jalan Km 3 Moyo, Kec.
Moyohilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. 8431. Dalam
beberapa proses yang dimiliki PT. Santosa Utama Lestari Moyo Hulu
Sumbawa , diharapkan mahasiswa dapat kesempatan untuk mengenal dan
mengaktualisasikan diri dengan kondisi dunia kerja. Khususnya dalam
proses pengeringan, dikarenakan dalam bidang ini sangat cocok bagi
program studi Teknik mesin dalam melakukan pengkonversian energi.
1.2 Rumusan Masalah
Pengeringan merupakan proses yang sangat penting, yaitu untuk
mengubah kadar air sehingga mencapai standart dari perusahaan. Oleh
karna itu peneliti melakukan penelitian untuk :
a. Bagaimana efisiensi penggunaan bahan bakar sekam padi pada
tungku pengering di Pt Santosa Utama Lestari?
1.3 Tujuan
Berdasrkan rumusan masalah praktikan memiliki tujuan yaitu untuk
mengetahui efisiensi tungku dari tungku yang digunakan.
1.4 Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek
1.4.1 Bagi mahasiswa
a. Membangun relasi kerjasama antara pihak bengkel dengan
mahasiswa.
b. Membangun etos kerja mahasiswa sebagi upaya menambah wawasan
di dunia kerja yang sesungguhnya.
c. Sebagai evaluasi diri untuk lebih mengembangkan kemapuan dan
keterampilan.

2
1.4.2 Bagi Perusahaan/Institusi Tempat Praktek Kerja Lapangan
a. Membina hubungan baik dengan pihak institusi pendidikan dan
mahasiswa.
b. Berkontribusi untuk merealisasikan pengalaman kerja untuk
pendidikan di Indonesia.
c. Membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan dan memberikan
fresh graduate jika dibutuhkan.
1.4.3 Bagi Akademisi/ Institusi Pendidikan
a. Membangun relasi kerja sama antara kampus dengan dunia industri.
b. Mendapatkan bahan masukkan pengembangan teknis pengajaran
dalam rangka link dan match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
c. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki
kompetensi dalam dunia kerja.
1.5 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Kerja Praktek ini dilaksanakan pada :
Waktu : 20 Juli – 31 Agustus 2022
Tempat : PT. Santosa Utama Lestari Moyo Hulu
Alamat : Moyo, Kec. Moyohilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat. 84316.
Jam kerja : Senin s/d sabtu. Pukul 08.00 – 16.00 WITA

3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Japfa Group
Japfa group adalah perusahaan agri-food industri pan-Asia terkemuka yang
didedikasikan untuk memberi pakan Asia yang sedang berkembang dengan
protein esensial. Berkantor pusat di Singapura kami mempekerjakan lebih dari
32.000 orang di seluruh jaringan terpadu fasilitas pertanian, pemrosesan dan
distribusi modern di Indonesia, Cina, Vietnam, India, dan Myanmar. Kami
mengkhususkan diri dalam memproduksi susu berkualitas, bahan pokok
protein (unggas, daging sapi, babi & budidaya) dan makanan kemasan yang
menyehatkan jutaan orang.

Gambar 1. Logo JAPFA

2.2 Vasham (Santosa Utama Lestari)


Vasham merupakan perusahaan agrikultur terpadu dan merupakan
anak perusahaan dari PT Japfa Comfeed Tbk. Vasham adalah pertanian
perdagangan Japfa yang mengubah cara kita berpikir tentang agribisnis. Kami
sedang membangun solusi keuangan dan operasional yang digunakan para
pemain industri setiap hari. Baik itu menjembatani akses ke pasar keuangan,
memberikan pendidikan tentang praktik terbaik, atau perdagangan dengan
harga yang wajar, Vasham menjadi bagian dari setiap rantai nilai.
PT. santosa utama lestari (VASHAM) didirikan oleh Bapak Irvan Kolonas
pada tahun 2013. Bisnis Vasham dimulai dari menyediakan pembiayaan dan
pembinaan kepada petani-petani di Indonesia. Saat ini Bisnis Vasham lebih
berfokus kepada Trading Jagung sambil mengembangkan bisnis pertanian
yang terintegrasi secara vertikal.

4
Gambar 2. Logo VASHAM

2.3 Visi Dan Misi


Visi :
Menciptakan bisnis pertanian yang terintegritas secara vertical dan bersifat
inklusif serta memberikan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat.
Mis :
Membantu petani kecil di Indonesia melalui model bisnis yang lebih
menguntungkang, bekesinambungan dan inklusif.
2.4 Struktur Organisai PT. Santosa Utama Lestari

5
2.5 Proses Produksi Di PT.Santosa Utama Lestari Unit Moyo

6
BAB III DASAR TEORI
3.1 Prinsip Pengeringan
Pengeringan adalah suatu proses penguapan air dari bahan basah dengan
media pengering (bisa udara atau gas). Contoh yang sederhana adalah
pengeringan dengan sinar matahari dimana udara luar yang mendapatkan panas
dari matahari kontak dengan bahan-bahan basah yang di tempat terbuka. Karena
kontak dengan udara yang panas atau hangat maka air dalam bahan akan
menguap dan bahan akan menjadi lebih kering tergantung dari kecepatan udara
(dalam hal ini angin), tingkat kelembaban relatif dan suhu udara setempat.
Fenomena yang mirip juga diterapkan dalam industri, namun dalam proses ini
udara sebagai media pengering dikontrol kecepatan, dan suhu untuk
mendapatkan bahan kering dengan kadar air diinginkan, pengeringan pada
jagung dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengeringan alami dan pengeringan
buatan atau terfluidisasi (Widjanarko dkk, 2012).
Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan
pindah massa yang terjadi secara bersamaan. Pertama panas harus ditransfer
dari medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap
air yang terbentuk harus dipindahkan melalui struktur b ahan ke medium
sekitarnya. Proses ini akan menyangkut aliran fluida dimana cairan harus di
transfer melalui struktur bahan selama proses pengeringan berlangsung. Jadi
panas harus di sediakan untuk menguapkan air dan air harus mendifusi melalui
berbagai macam tahanan agar supaya dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap
air yang bebas. Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang
dikeringkan dan cara pemanasan yang digunakan (Halimatuddahliana, 2013).
Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas di
mana perkembangan mikroorganisma dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan
yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama.
3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan yaitu
faktor yang berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang berhubungan
dengan sifat bahan yang dikeringkan. Faktor-faktor yang termasuk golongan

7
pertama adalah suhu, kecepatan volumetrik aliran udara pengering dan
kelembaban udara. Faktor-faktor yang termasuk golongan kedua adalah ukuran
bahan, kadar air awal dan tekanan parsial di dalam bahan. Kelembaban udara
berpengaruh terhadap proses pemindahan uap air. Apabila kelembaban udara
tinggi, maka perbedaan tekanan uap air di dalam dan di luar bahan menjadi kecil
sehingga menghambat pemindahan uap air dari dalam bahan ke luar.
Pengontrolan suhu serta waktu pengeringan dilakukan dengan mengatur
kotak alat pengering dengan alat pemanas, seperti udara panas yang dialirkan
ataupun alat pemanas lainnya. Suhu pengeringan akan mempengaruhi
kelembaban udara di dalam alat pengering dan laju pengeringan untuk bahan
tersebut. Pada kelembaban udara yang tinggi, laju penguapan air bahan akan
lebih lambat dibandingkan dengan pengeringan pada kelembaban yang rendah
(Muchamad taufiq 2004).
3.3 Tungku
Tungku adalah perangkat yang digunakan untuk memanaskan bahan bakar
untuk menghasilkan panas. Tungku telah digunakan selama berabad-abad untuk
berbagai aplikasi seperti memasak, membakar, dan proses industri. Ada banyak
jenis tungku yang berbeda yang digunakan dalam aplikasi yang berbeda pula,
termasuk tungku pembakaran, tungku gasifikasi, dan tungku perlakuan panas
(M. Hoke Jr, 2013)
Tungku drayer jagung adalah perangkat yang digunakan untuk
mengeringkan jagung atau biji-bijian lainnya sebelum diproses lebih lanjut.
Proses pengeringan ini penting untuk menghilangkan kelembaban dari biji-
bijian sehingga dapat disimpan lebih lama dan diproses dengan lebih efisien.
Tungku drayer jagung umumnya menggunakan sumber panas seperti kayu
bakar, batu bara, atau gas untuk menghasilkan panas yang digunakan untuk
mengeringkan jagung (Abdulmumin Sa’ad Ibrahim, 2019).
Tungku drayer jagung memiliki beberapa bagian penting, termasuk ruang
pembakaran, ruang pengering, dan sistem kontrol. Ruang pembakaran adalah
tempat bahan bakar seperti kayu bakar atau batu bara dibakar untuk
menghasilkan panas. Ruang pengering adalah tempat jagung ditempatkan untuk
mengeringkan dengan menggunakan panas yang dihasilkan oleh ruang

8
pembakaran. Sistem kontrol digunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban
di dalam tungku untuk memastikan jagung dikeringkan secara merata.

Gambar 2.2 Tungku pembakaran


Pada proses pembakaran ditungku, sekam padi dimasukan
menggunakan screw pembakaran sebagai bahan bakar didalam tungku
pembakaran. Kemudian pembakaran dilakukan selama proses dryer jagung
yang dimana jagung yang di keringkan masih dibawah standar perusahaan
untuk dikurangi kadar air yang ada didalam jagung. Proses penyaluran panas
pembakaran menggunakan blower untuk mendistribusikan panas ke dalam
dryer jagung. Panas yang dihasilkan ditunggu pembakaran berkisar 180 ℃
sampai 350 ℃. Sehingga dengan panas tersebut jagung dengan kadar air yang
masih tinggi bisa dikeringkan didalam ruang dryer.
3.4 Kadar Air Bahan
Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan bobot
bahan. Dalam hal ini terdapat dua metode untuk menentukan kadar air bahan
tersebut yaitu berdasarkan bobot kering (dry basis) dan berdasarkan bobot
basah (wet basis). Dalam penentuan kadar air bahan hasil pertanian biasanya
dilakukan berdasarkan bobot basah (wet basis) ( Brooker, D.B, et al 1992)
Untuk menghitung kadar air pada kerupuk menggunakan rumus sebagai
berikut (BSN, 1994).

𝑀0 − 𝑀1
KA = 𝑥 100% … … … … … … … … . . (3.1)
𝑀0

9
KS = KR − KA … … … … … … . … … … … . . (3.2 )

Keterangan :
KA = kadar air hilang (%)
KS = Kadar air sisa (%)
KR = Kadar air awal kerupuk (%)
M0 = bobot awal bahan (g)
M1= bobot akhir bahan (g)
3.5 Sekam
Sekam merupakan kulit terluar keras yang meliputi kariopsis dan terdiri dari
dua belahan yaitu leema dan palea yang terhubung satu sama lain, seperti
terlihat pada gambar 1.2. Pada proses penggilingan padi diperoleh sekam sekitar
20-30%, dedak 8-12% dan beras giling antara 50-63,5% dari berat awal gabah
(Purwo Subekti, 2012).

Gambar 3. Sekam padi


3.7 Efisiensi Tungku
Penghitungan Efisiensi Dengan Rumus (Belonio, 1985)
a. Laju bahan bakar yang digunakan (Fuel Consumption Rate) FCR
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝐹𝐶𝑅 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ................................................................... (3.3)

Dimana :
FCR = Fuel Consumption Rate (FCR) laju bahan bakar yang
dibutuhkan (kcal/jam)
Massa = massa bahan bakar (kg)
Waktu = waktu yang dibutuhkan dalam memasak (jam)

10
b. Energi yang dibutuhkan (Qn)
𝑀𝑓.𝑐.∆𝑡
𝑄𝑛 = .................................................................... (3.4)
𝑡

Dimana :
Qn = energi yang dibutuhkan (kcal/jam)
Mf = massa jagung yang dimasak (kg)
C = energy spesifik (kcal/kg)
T = waktu pemasakan (jam)
ΔT = perubahan suhu (oC)
c. Efisiensi kompor (%)
𝑄𝑛
𝑛 = 𝐹𝐶𝑅.𝐻𝑉𝐹 × 100......................................................... (3.5)

Dimana :
η = efisiensi (%)
Qn = energi yang dibutuhkan (kcal)
FCR = Fuel Consumption Rate (FCR) laju bahan bakar yang
dibutuhkan (kcal/jam)
Hvf = Heat Value Fuel (Hvf) nilai kalor bahan bakar (kcal/kg)

11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengambilan Data
tabel 1. Hasil pengambilan data
M0 M1 Bb0 Bb1 T T0 T1
(kg) (kg) (kg) (kg) (jam) (oC) (oC)

70.000 65.750 3000 1800 4 28 79

Pada tabel 1 didapatkan massa awal jagung yaitu 70.000 kg dengan


massa akhir 63.700 kg. massa awal bahan bakar 3000 kg, massa akhir 1800
kg. Dengan suhu awal jagung 28 oC, suhu akhir jagung 79 oC. Kadar air
yang dimiliki oleh jagung adalah 20,1 %, untuk mendapatkan kadar air yang
sesuai dengan standar pabrik yaitu 14,1 % dibutuhkan waktu selama 4 jam.
Dari hasil pengambilan sampel, selanjutnya data tersebut dihitung
dengan persamaan berikut.
4.2 Perhitungan kadar air
70000 − 65750
KA = 𝑥 100% = 6 %
70000

KS = 20,1 − 4 = 14,1 %
4.3 Perhitungan Efisiensi Tungku sekam padi
Data efisiensi tungku
- Massa awal bahan bakar = 3000 kg
- Massa akhir bahan bakar = 1800 kg
- Massa jagung yang dimasak = 70.000 kg
- Energi spesifik = 73 kcal/kg
- Nilai kalor bahan bakar / HVF = 3300 kcal/kg = 13816,439 j/kg

➢ Laju Bahan Bakar Yang Digunakan (Fuel Comsuntion Rate)


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝐹𝐶𝑅 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
1200
𝐹𝐶𝑅 = = 300 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
4

12
➢ Energi yang Dibutuhkan (Qn)
𝑀𝑓. 𝑐. ∆𝑇
𝑄𝑛 =
𝑡
70.000 × 73 × 51
𝑄𝑛 =
4
𝐾𝑐𝑎𝑙
𝑄𝑛 = 65152
𝑗𝑎𝑚
➢ Efisiensi tungku (%)
𝑄𝑛
𝑛= × 100
𝐹𝐶𝑅. 𝐻𝑉𝐹
65152
𝑛= × 100
300 × 3300
𝑛 = 65 %

Tabel 2. Hasil perhitungan data


FCR Qin Efisiensi kompor
Penggunaan
(kg/jam) (Kcal/jam) (%)
tungku
300 65152 65

KR KA KS
(%) (%) (%)
20,1 6 14,1

Hasil perhitungan didapatkan Energi yang dibutuhkan untuk


memasak 70.000 kg jagung dibutuh energi sebesar 65152 Kcal/jam dengan
laju penggunaan bahan (FCR) sebesar 300 kg/jam. Sehingga didaptkan
efisiensi dari kompor atau tungku drayer sebesar 65 %. Dari hasil diatas
dapat dikatakan sangat efisiensi dikarenakan efisiensi dari tungku melebihi
50 %.

13
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pemanfaatan dan efisiensi tungku dengan bahan
bakar sekam padi didaptakn efisiensi dari tungku sebesar 65%.
5.2 Saran
Peserta praktik kerja lapangan sebaiknya diberikan kesempatan untuk
merasakan bagian atau bidang lainya dari perusahaan. Sehingga praktikan
mendapat hal baru selain dibidangnya.
Untuk mendapatakan hasil perhitungan yang baik praktikan harus
melakukan pengambilan data yang lebih spesifik lagi sehingga hasil yang
didapat dari perhitungan lebih baik dan praktikan juga harus menguasai lagi
proses atau cara kerja dari pengeringan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS), 2013. Kecamatan Utan Dalam Angka 2016. BPS
Kabupaten Sumbawa.
Belonio, A.T. (1985). Design, Development and Testing of an Imbert-Type
Downdraft Gasifier. PhD Thesis, Asian Institute of Technology.

Brooker, D.B., Bakker-Arkema, F.W. dan Hall, C.W., 1992, Drying and Storage of
Grains and Oil Seed. 4th edition, van Nostrad USA
Halimatuddahliana, 2013, Jenis-Jenis Alat Pengering, Departemen Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.
Muchamad taufiq, 2004, Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Pengeringan Jagung
Pada Pengering Konvensional Dan Fluidized Bed, fakultas Teknik
universitas sebelas maret, Surakarta.
Purwo Subekti, Perhitungan Komparasi Energi Bahan Bakar Sekam Padi Dengan
Minyak Tanah, Jurnal Aptek Vol. 4 No. 1 Januari 2012.
Widjanarko A., Djaeni R.M., Ratnawati, 2012, Penggunaan Zeolite Sintetis Dalam
Pengeringan Gabah Dengan Proses Fluidisasi Indirect Contact, Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2 No. 2 Hal 103-110.
Handbook of Industrial Heating: Principles, Equipment, and Processes oleh
Charles M. Hoke Jr. (2013)
Design and Development of a Crop Residue Drayer: A Simple Heat Transfer
Approach oleh Abdulmumin Sa’ad Ibrahim (2019)

15

Anda mungkin juga menyukai