Laporan Observasi
Laporan Observasi
SD MUHAMMADIAH DANUNEGARAN
HALAMAN JUDUL
NIM : 2217563912
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 2217563912
Disahkan oleh:
Sri Isdiyanti, S.Pd, M.A, M.Pd Sri Isdiyanti, S.Pd, M.A, M.Pd
NBM. 1039674 NBM. 1039674
ii
KATA PENGANTAR
iii
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Seperti peribahasa, tak ada gading
yang tak retak, yang artinya tak ada manusia yang sempurna. Wassalamu'alaikum
W.W.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ......................................................................................................... 32
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib pada
Pendidikan Profesi Guru dan bertujuan melatih mahasiswa untuk mengetahui pengetahuan
dan kemampuan yang telah dimiliki dalam proses pembelajaran sesuai dengan bidang
studinya masing-masing, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktik
yang dapat digunakan sebagai dasar latihan.
Pendidik yang mengembangkan diri sebagai pekerja masa depan, sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai akademisi di bidang pendidikan. PPL 1 SD
Muhammadiah Danunegaran dirancang untuk mendidik peserta didik tentang dan
memahami kinerja lembaga pendidikan formal dan mengembangkan potensi mereka untuk
memasuki kehidupan nyata masyarakat, dalam hal ini komunitas sekolah.
Menurut asas nomor tiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
kepada masyarakat (dalam hal ini masyarakat sekolah), tanggung jawab mahasiswa setelah
menyelesaikan tugas sekolahnya adalah mentransfer dan menerapkan ilmu yang diperoleh
di kampus kepada masyarakat, khususnya masyarakat. komunitas sekolah. Berdasarkan
hasil aplikasi, sekolah dan peserta didik (terutama) dapat mengukur kesiapan dan
kemampuan peserta didik, dan tentu saja, pengetahuan universitas, sebelum mereka benar-
benar menjadi bagian dari masyarakat luas.
1
pembelajaran di sekolah, memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi
permasalahan pendidikan dan perkembangan yang ada di sekolah. Serta memperoleh
pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan menejerial di sekolah.
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SD Muhammadiah Danunegaran yang
beralamat di Jl. Parangtritis No.46, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55143. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, mahasiswa
mendapat data mengenal kondisi, situasi dan potensi yang dimiliki sekolah. Hasil dari
observasi itu digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan PPL 1.
B. Tujuan Observasi
Pelaksanaan observasi di SD Muhammadiyah Danunegaran sebagai salah satu
bagian dari Program Pengalaman Lapangan 1 yang ditunjukan untuk memenuhi
persyaratan perkuliahan pendidikan profesi guru yang dapat berperan sebagai tenaga
pendidik yang profesional bagi siswanya. Observasi Praktik Pengalaman Lapangan
memiliki tujuan, antara lain:
C. Manfaat Observasi
Secara garis besar, manfaat yang diharapkan dari Observasi, antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan dan penghayatan mahasiswa tentang proses pendidikan
dan pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner,
sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi
permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran
dan kegiatan di sekolah.
e. Pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai
motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver
terhadap peserta didik dan warga sekolah.
2. Bagi SD Muhammadiah Danunegaran
a. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru atau
tenaga kependidikan yang professional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
c. Meningkatkan hubungan kemitraan antara UAD dengan pemerintah daerah dan
sekolah.
d. Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan di lingkungan sekitar sekolah.
3. Bagi Universitas Ahmad Dahlan
a. Memperoleh masukan perkembangan pelaksanaan praktek pendidikan sehingga
kurikulum, metode, dan pengelolaan pembelajaran dapat disesuaikan.
b. Memperoleh masukan tentang kasus kependidikan yang berharga sehingga dapat
dipakai sebagai bahan pengembangan penelitian.
c. Memperluas jalinan kerjasama dengan instansi lain.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam kegiatan ini secara umum adalah proses belajar
mengajar, sarana dan prasarana di sekolah. Secara khusus sasaran observasi yaitu:
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi)
1. Karakter Peserta Didik
a. Budaya Sekolah
Sesuai dengan Visi Misi Sekolah, Mudanata APIK , sekolah melakukan
pembiasaan sebagai berikut :
APIK : Akhlakul Karimah, Pintar, Islami , Kreatif
Budaya yang tercipta dari Visi Akhlakul Karimah , Pintar, Islami dan kreatif
4
4) Menggiatkan infaq dalam kaleng Mudanata Resik
5) Pembinaan literasi pagi, mingguan serta tentatif secara klasikal maupun
kelompok berbasis kelas atas dan bawah.
b. Budaya Kelas
Guru dan Peserta didik membuat kesepakatan kelas selama proses
pembelajaran seperti tidak makan di kelas selama pembelajaran, berpamitan
kepada guru ketika pergi ke kamar kecil, tidak jalan-jalan kecuali berhubungan
dengan pembelajaran dan selalu menunjukan sikap yang baik selama
pemebalaaran. Kesepakatan tersebut disepakati anatara Guru dan Peserta Didik.
Walaupun di kelas 2, 3, 5, dan 6 belum menerapkan kurikulum merdeka tetapi
guru mulai memberikan contoh dengan sikap dan tingkah laku sesuai dengan
profil pelajar Pancasila dan menjadi teladan bagi peserta didik. Guru juga
memberikan aktivitas belajar siswa yang mecerminkan Profil pelajar Pancasila.
contohnya Gotong royong, Guru membuat kelompok untuk menyelesaikan suatu
tugas dan tanggung jawab.
Kesepakatan yang sudah disepakati di awal pembelajaran belum berjalan
optimal, masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan,
berjalan-jalan, membuat mainan selama proses pembelajaran. oleh karena itu
diperlukan sikap guru yang tegas terhadap setiap pelanggaran Peserta Didik
terhadap kesepakatan yang telah dibuat dengan memberikan sanksi atau tugas
tambahan. Profil pelajar Pancasila perlu terus ditanamkan ke peserta melalui
program-program pembiasaan sehingga hal ini menjadi rutinitas bagi peserta
didik.
c. Keterlibatan Peserta Didik
Peserta Didik cukup terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui
bertanya ketika mereka mengalami kesulitan dan menjawab ketika diberikan
pertanyaan oleh guru. Peserta Didik juga menyampaikan pendapat saat
berdiskusi. Guru memberikan kesempatan siswa untuk percaya diri melalui
memebacakan hasil diskusi di depan kelas, menunjuk siswa yang terlihat ramai
dan bermain sendiri, agar peserta didik merasa diperhatikan dan tidak mengulangi
kegiatan yang tidak bermanfaat saat proses pembelajaran. Antusias Siswa masih
kurang, Karena masih banyak peserta didik yang sibuk dengan kegiatannya
seperti bercerita dengan teman sebangku, menggambar, berjalan-jalan, dan
bermain di kelas.
5
d. Identifikasi Kesiapan Siswa
Diawal Pembelajaran Guru memulai dengan berdoa bersama dan
memberikan salam. Siswa Dengan semangat menjawab salam. Selanjutnya Guru
mengajak peserta didik untuk menyiapkan buku dan alat tulis yang dibutuhkan
sebelum memulai pelajaran, ketika mereka sudah siap Guru akan memulai
pembelajaran bersama peserta didik. Guru bertanya kepada peserta didik tentang
materi pada pertemuan yang lalu sebagai cara untuk mengingat kembali dan
mengecek kesiapan belajar siswa. Guru memahami bahwa setiap individu peserta
didik memiliki kompetensi yang berbeda, Guru menerapkan metode
pembelajaran yang bervariasi mengikuti kebutuhan siswa. Guru juga menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi.
Untuk mencapai Tujuan Pembelajaran Guru mendampingi setiap individu
peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka, Guru berkeliling mendekati siswa
untuk mengali materi yang belum dipahami atau peserta didik masih mengalami
kesulitan. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
materi pada hari tersebut dan Guru juga membuat model pembelajaran yang
bervariasi misalnya pada hari tersebut guru menyampaikan materi tentang gaya
otot. Guru membagi kelompok untuk berdiskusi tentang pengaruh gaya otot
terhadap benda. Setiap peserta masih kurang memahami kegiatan yang dilakukan
dana pa pengaruhnya. Pada saat diskusi kelompok Guru tidak mendampingi
dengan menghampiri setiap kelompok untuk mencari kesulitan dan ketercapaian
dengan tujuan pembelajaran.
e. Perkembangan Emosi
Pembelajaran di dalam Kelas masih kurang menjadi ruang ekspresi diri
karena hasil karya siswa belum semuanya dipublikasi di kelas sebagai bentuk
apresiasi siswa. Secara luas, Sekolah memfasilitasi ruang ekspresi diri dengan
meningkatkan kompetensi peserta didik melui sarana. Ruang ekstrakurikuler tari,
music, angklung.
Guru memberikan keleluasaan siswa mengekspresikan diri melalui
berbagai ektrakurikuler. Sekolah membuat 2 jenis ekstrakurikuler yaitu
ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler waib
merupakan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa seperti HW dan
Tapak Suci. Sedangkan Ekstrakurikuler pilihan memberikan kebebasan siswa
untuk memilih sesuai dengan yang mereka senangi seperti, Tari, music, angklung,
6
drum band, dsb. Guru merespon dengan memberikan motivasi serta saran yang
membangun kepada siswa yang masih belum bisa mengekspresikan diri dengan
tepat.
f. Perkembangan Sosial
Guru membangun lingkungan sosial yang humanis, Siswa diberikan
kebebasan untuk bersosialisasi dengan teman satu kelas atau satu sekolah. tidak
ada kesenjangan yang dilakukan anatara peserta didik laki-laki dan perempuan.
Guru juga menanamkan nilai-nilai sosial dengan menyisipkannya pada setiap
pembelajaran seperti meminta maaf saat bebuat kesalahan, membantu teman
ketika mengalami kesulitan dan bekerja sama dengan diskusi untuk mencapai
kelas yang demokrasi. Guru sering menggunakan metode pembelajaran diskusi
kelompok untuk mengembangkan sikap sosial menghargai pendapat orang lain,
bergotong royong dan bekerja sama (Team work).
g. Perkembangan Moral/Spiritual
Sekolah sudah mmebangun nilai-nilai integritas dan spiritual dengan baik.
Sekolah sudah membuat pembiasaan untuk menanamkan nilai integritas dan
spiritual melalui pembiasaan salam, pembiasan 7S, pembiasaan sholat berjamaah,
pembiasaan mengaji sebelum pembelajaran di mulai (BTA) dari pukul 06.30-
07.00 WIB. Guru juga menjadi teladan siswa, dengan tidak hanya menyuruh tapi
juga menjadi contoh yang baik bagi peserta didik.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Modul Ajar
Modul ajar/RPP yang telah disusun oleh guru sudah tedapat tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, serta assesmen pembelajaran.
Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar, indikator
pembelajaran serta materi yang akan diajarkan. Urrutan kegiatan yang direncanakan
oleh guru dalam modul aja/RPP disusun secara sistematis dan logis yaang dimulai dari
penentuan topik pembelajaran, tujuan pembelajaran hingga assesmen pembelajaran.
Guru membuat pertanyaan-pertanyaan kunci yang dapat membantu guru serta peserta
diidk untuk merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan. Modul ajar/RPP dapat diimplementasikan pada lingkungan belajar yang
berbeda. Dalam modul ajar/RPP dapat mengakomodir peserta didik dengan kebutuhan
yang berbeda. Dalam pembelajaran menggunakan berbagai model pembelajaran
sehingga membuat peserta didik menjadi antusias dalam belajar. Bahasa yang
digunakan dalam menyusun modul ajar/RPP menggunakan bahasa yang jelas dan
7
mudah dipahami. Di dalam modul ajar/RPP menggunakan istilah sederhana yang
mempermudah untuk memahami. Sumber/media pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran, materi serta dengan serta disesuaikan dengan karakter peserta didik. Di
dalam komponen minimum esensial dan bermakna perumusan tujuan pembelajaran
telah memenuhi kriteria SMART dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Materi
yang akan diberikan terbebas dari muatan SARA, porografi, pornoaksi dan provokasi.
Soal pengayaan dan remedial belum termuat di dalam modul ajar/RPP. Dalam
melakukan assesmen, guru hanya melakukan tanya jawab kepada peserta didik di awal
pembelajaran terkait dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya, di dalam
modul ajar/RPP assesmen sudah jeals untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran, kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran tertera jelas.
Alur kegiatan di dalam modul ajar/RPP yang disusun oleh guru sudah
sistematis dan logis. Dalam modul ajar/RPP sudah terdapat kunci jawab terkait soal
evaluasi yang digunakan untuk mmebantu guru serta peserta didik merefleksikan
kegiatan belajar di dalam kelas. Assesmen yang terdapat dalam modul ajar/RPP sudah
selaras dengan kegiatan pembelajaran dan sesuai dengan prinsip berkesinambungan.
Modul ajar/RPP dapat diimplementasikan pada lingkungan sekolah yang berbeda
karena tidak perlu tindakan khusus dalam materi. Dalam penyusunan modul ajar/RPP
menggunakan bahasa serta istilah yang mudah dipahamii dan tidak mengandung
muatan SARA. Namun dalam modul ajar/RPP belum menyertakan soal mengenai
pengayaan dan remedial serta daftar pustaka. Secara keseluruhan, modul ajar atau RPP
yang disusun oleh guru sudah disusun dengan sistematis. Namun, masih terdapat
beberapa komponen yang kurang lengkap seperti, pengayaan, remedial dan daftar
pustak
3. Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
Pada pelaksanaan pembelajaran di SD Muhammdiyah Danunegaran suda
cukup baik. Namun, belum semua peserta didik dapat memahami materi pembelajaran
yang disampaikan oleh guru. Terdapat beberapa peserta didik yang masih memerlukan
bimbingan secara khusus dan beberapa peserta didik yang maish malu atau pasif
dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Sehingga hal tersebut dapat menghambat
perkembangan sosial serta kognitif peserta didik. Terganggunya hal tersebut dapat
mengakibatkan proses pembelajaran menjadi terhambat. Namun ada beberapa faktor
yang menyebabkan peserta didik menjadi pemalu dan pasif di dalam kelas, salah satu
faktor yang menyebabkan adalah kurangnya motivasi belajar pada peserta didik dan
8
semangat untuk belajar masih rendah. Sebagai guru harus bisa memahami kondisi
peserta didik yang memerlukan pendampingan. Setiap awal pembelajaran, guru harus
memeriksa kesiapan peserta didik agar belajar menjadi menyenangkan. Serta guru
harus memberikan motivasi dan semangat belajar kepada peserta didik. Usaha guru
yang dapat mendorong peserta didik yang tidak aktif untuk belajar adalah dengan
melakukan pendekatan secara individu serta meminta peserta didik lainnya untuk
membantu temannya yang masih mengalami kesulitan dalam belajar. Dengan
melibatkan teman-temannya peserta didik akan merasa tidak dibedakan dengan
peserta didik lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang efektif agar peserta
didik yang pasif dapat timbul kembali motivasi dalam belajarnya. Usaha guru untuk
memfasilitasi peserta didik yang rata-rata lebih cepat dalam menerima materi
pembalajaran adalah dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik serta
memberikan tugas tambahan berupa pertanyaan-pertanyaan. Guru melakukan
modifikasi dari modul ajar/RPP, modifikasi tersebut merupakan keputusan guru untuk
merespons situasi kelas dan peserta didik, guru mengubah media pembelajaran
menjadi lebih interaktif. Sehingga peserta didik menjadi lebi aktif di dalam kelas.
4. Manajemen Sekolah
a. Manajemen Kesiswaan
Skala prioritas kebutuhan siswa :
Sekolah melaksanakan pengelolaan secara teamwork , kegiatan kesiswaan
dilaksanakan oleh Kepala Sekolah bersama Kabid Kesiswaan. Kegiatan
kesiswaan meliputi kegiatan belajar, pengembangan bakat dan minat, pembiasaan
sebagai pembelajar sepanjang hayat dengan dimensi profil pelajar Pancasila .
Dalam kegiatan belajar , siswa selama 5 hari sebanyak 37, 5 JPL
mengembangkan kompetensi kognifit, afektif serta psikomotorik sesuai
perkembangan usianya . Untuk menggali kompetensi bakat serta minat Kabid
Kesiswaan bersinergi dengan Kabid Ekstrakurikuler memfasilitasi kegiatan
Tapak Suci, Hizbul Wathon, Tahfidzul Qur’an Wad Du’a, Tarjamatul Qur’an
Wad Du’a, Seni Musik Angklung , seni beladiri Pencak silat, seni lukis, seni tari,
futsal, badminton , volley Ball , KSM serta Marching Band . Pelaksanaan
pembinaan minat dan bakat setiap kali kegiatan diberikan 60 Menit setiap 1 JP
kegiatan. Diberlakukan tambahan waktu secara intensif apabila ada kegiatan
lomba yang diikuti oleh siswa .Kegiatan ekstra dilaksanakan dari hari Senin-
Sabtu oleh pembina ekstrakurikuler masing-masing . Pembina Tapak Suci 2 orang
9
guru, pembina ekstra HW ada 3 orang, Pembina Seni Tari 2 orang, Pembina Seni
Lukis 1 orang, pembina MHQ 2 orang , pembina Adzan 1 orang , pembina Futsal
1 orang, pembina Badminton 2 orang, pembina KSM 2 orang, Pembina Tahfidz
2 orang, pembina Volley 1 orang.
b. Manajemen Kurikulum
Kepala Sekolah bersama tim pengembang Sekolah menyusun KOSP
untuk dilaksanakan selama 1 tahun pelajaran. Ada 2 kurikulum yang dijalankan
di sekolah. Kurikulum Merdeka untuk kelas 1 dan 4 sebagai manifestasi
pelaksanaan Sekolah Penggerak. Kelas 2, 3 ,5 dan 6 masih konsisten dengan
kurikulum 2013.
Pengorganisasian KBM Kepala Sekolah bersinergi dengan Kabid
Kurikulum mengembangkan kurikulum secara bersama-sama melauli Raker di
bulan awal Juli . Pengorganisasian mata pelajaran muatan pelajaran dituangkan
dalam dua model jadual. Jadual kurikulum merdeka dengan ciri mata
pelajaran sebagai subjek KBM, muatan pelajaran Tematik sebagai ciri khas
kurikulum 2013. Pelaksanaan Asesmen formatif , sumatif dilaksanakan di level
Fase A dan level Fase B. Penilaian Harian, tengah semester serta Penilaian Akhir
semester digunakan pada kurikulum 2013 untuk mengukur ketercapaian Tujuan
pembelajaran sesuai grade KKM satuan Pendidikan. Kegiatan satu tahun
pelajaran sudah dirumuskan secara terperinci dalam dua kurikulum yang bersifat
kegiatan mingguan, bulanan serta di akhir semester.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses penerimaan guru dilaksanakan dengan dua cara yaitu :
1. Eksternal
Ketika PDM mengadakan rekrutmen guru dari luar maka
dilaksanakan tes seleksi yaitu tes wawancara, tes ibadah, tes baca tulis
kemudian yang lolos akan disalurkan ke SD yang membutuhkan.
2. Internal
Kepala satuan pendidikan menyampaikan kepada PDM bahwa
satuan pendidikan membutuhkan guru (kepala sekolah sudah menyeleksi
calon guru tersebut) kemudian pihak PDM menyetujui usulan dari kepala
satuan pendidikan dengan syarat guru mengirimkan adsminitrasi berupa
lamaran :
a) Surat tertulis,
10
b) Melampirkan ijzah,
c) Transkip,
d) Pengalaman mengajar,
e) Pengalaman berorganisasi,
f) Surat kelakuan baik dari NBM (Nomor Baku Muhammadiyah),
g) CV.
Satuan pendidikan tidak mengadakan kegiatan pembekalan untuk guru baru
mengajar karena minimnya dana yang dimiliki oleh sekolah. Akan tetapi satuan
pendidikan mendukung pengembangan professional guru dengan mengirim
kegiatan pelatihan seperti bimtek, worksop, dll. Walaupun terkadang
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
d. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Sarpras sekolah dilaksanakan Kepala Sekolah bersama
Kepala Bidang Sarpras. Kepala Sekolah bersinergi dengan Kabid Sarpras untuk
melakukan pendataan pemenuhan sarpras dalam setiap satu tahun pelajaran
dengan berbasis skala prioritas kebutuhan sekolah. Kepala Sekolah menyusun
perencanaan kebutuhan sarpras melalui pendataan kebuituhan kelas dan
kebutuhan sekolah. Pemenuhan sarpras disesuaikan dengan dana pendapatan
sekolah. Pada tahun pelajaran 2022/2023 sekolah menganggarkan dana sebesar
35 % dari APBS untuk perbaikan, perawatan serta pemenuhan sarpras . Sarpras
sekolah Muhammadiyah dikemas dalam Sistem Manejemn SIMAM .
Pemanfaatan Sarpras sekolah dikelola oleh Kabid Sarpras sesuai
kebutuhan dan peruntukan kegiatan. Pada tahun pelajaran 2022/2023 sekolah
melakukan rehab , penambahan sarpras berupa LCD, PC serta penambahan daya
, pengadaan ruang multimedia, ruang studio , ruang Bimbingan Konseling serta
perawatan sarpras sekolah. Sekolah melakukan kerjasama dengan Monumen
Perjuangan untuk menambah sarpras pelaksanaan KBM PJOK .
e. Manajemen Anggaran
Pengelolaan Keuangan Sekolah dilaksanakan oleh kepala Sekolah
bersama Bendahara Sekolah yang terdiri 3 orang Bendahara yaitu Bendahara
Umum, Bendahara Pembantu serta Bendahara LAZIS. Bendahara Pembantu
terdiri atas Bendahara BOS N, Bendahara BOS D, Bendahara JPD, Bendahara
BUMS serta Bendahara LaZis. Ketugasan Bendahara bersinergi dengan Kepala
Sekolah Menyusun APBS sekolah untuk satu tahun anggaran. Jumlah uang yang
11
dikelola oleh Kepala Sekolah bersama bendahara dalam bentuk uang tunai dan
uang tabungan. Regulasi keuangan satu pintu melalui Bendahara Sekolah yang
sudah mendapat rekomnedasi dari Kepala Sekolah . Keuangan sekolah digunakan
untuk monitoring dan evaluasi keuangan dilaksanakan dengan Supervisi
Manajerial oleh Kepala Sekolah dan pengawas pembina menggunakan
instrument yang sudah divalidasi oleh Pengawas, serta ada Audit dari PDM
apabila diperlukan.
Regulasi keuangan dialkukan oleh kepala sekolah melalui bendahara
untuk diakses dalam kebutuhan belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta
belanja modal sesuai dan juklak juknis asal keungan. Dan dipertanggunjawabkan
baik kepada negara (BOS N dan BOS Kin), pemerintah daerah melalui
DINDIKPORA (BOS D dan JPD) , komite (SPP, BOP sekolah). Mekanisme
pencairan dana dilakukan secara transfer dan tunai sesuai dengan administrasi
sekolah.
f. Manajemen Sistem Informasi
SIM sekolah dikelola oleh Kepala Sekolah bersama Kepala Bidang Humas dan
Dapodik Sekolah. Sekolah memenuhi sarpras informasi berupa : Web sekolah,
WAG, email, serta akun dapodik sekolah.Admin dapodik sekolah mengelola
semua kegiatan sekolah, melakukan pendataan meliputi 9 SNP dan secara vertical
dibim bing dari Admin Dapodik Kota dan secara horizontal selalu melakukan
sinkronisasi baik dengan pusat maupun daerah. Secara berkala dan periodic
Admin Dapodik melakukan up date data. Secara tentatif mengubah data apabila
ada mutase siswa, mutase guru serta promosi jabatan di sekolah. Admin Dapodik
merupakan pangkal semua data sekolah dikelola, data GTK, data kemajuan
sekolah, data sarpras, data siswa, data keungan sekolah, dan data -data lain yang
relevan dengan 8 SNP.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Sekolah memiliki tenaga Administrasi untuk melakukkan ketugasan
administrasi ke dalam dan ke luar sekolah. Administrasi dalam sekolah berupa
pembuatan surat untuk semua kegiatan pembelajaran maupun non pembelajaran,
administrasi ke luar sebagian besar untuk perijinan kerjasama maupun hubungan
kemitraan sekolah serta untuk kepentingan marketing sekolah. Untuk
administrasi tugas pokok guru dilaksanakan oleh guru sesuai tupoksi dan tugas
tambahan yang diamanahkan.
12
5. Lingkungan Belajar di Sekolah
a. Latar belakang sosial-ekonomi murid
Peserta didik di SD Muhammadiyah Danunegaran berasal dari kondisi
sosial ekonomi yang berbeda-beda. Mereka berasal dari kelas menengah ke
bawah dengan latar belakang pendidikan orang tua mulai dari SMP, SMA hingga
S1. Mereka biasanya berprofesi sebagai buruh harian lepas. Dengan kondisi
ekonomi yang berbeda-beda dan berlatar belakang dari kelas menengah ke
bawah, peserta didik tetap semangat mengikuti pembelajaran. Guru juga tidak
membatasi dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi.
b. Kualitas pembelajaran di kelas
Guru menggunakan modul ajar untuk kurikulum merdeka dan RPP untuk
kurikulum 2013 sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan
menyesuaikan kebutuhan kelas. Guru juga memanfaatkan alat pembelajaran yang
tersedia di setiap kelas sehingga tercipta suasa kelas yang yang interaktif. Peserta
didik membgikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan arahan dari Guru,
peserta didik juga aktif bertanya ketika mengalami kesulitan. Lingkungan kelas
diciptakan sangat baik dan interaktif dengan menyesuaikan kebutuhan dan
kemampuan kelas.
c. Refleksi dan perbaikan pembelajaran di kelas
Refleksi dan perbaikan pembelajaran masih jarang dilakukan langsung
setelah selesai kegiatan pembelajaran oleh guru karena waktu yang kurang. waktu
yang dibuat habis untuk melakukan persiapan dan pembelajaran dikelas. Hal ini
dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dari keterlaksanaan rencana
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Guru juga dapat kolaborasi
dengan guru yang lain untuk perbaikan pembelajaran.
d. Kepemimpinan intruksional
Kepala SD Muhamadiyah Danunegaran memiliki kemampuan yang baik
dalam mengkoordinir sekolah. Melalui Background pendidikan S2 dan sebagai
sekolah Penggerak, kepala sekolah sangat mengedepankan program-program
untuk peserta didik yang maju, kreatif dan merdeka. Kepala sekolah memberikan
kesempatan kepada tenaga pendidik dan non pendidik untuk mengikuti diklat,
workshop, bimtek guna meningkatkan mutu diri. Penyusunan Visi, Misi, Program
dan kebijakan sekolah dilakukan memlaui rapat bersama Komite dan disepakati
13
bersama dengan komite, wali siswa, masyarakat dan tenaga pendidik dan non
Pendidik SD Muhamadiyan Danunegaran, Sehingga hal tersebut dapat
dikomunikasi dan tersampaikan dengan baik. Penyusunan Visi, misi, program
dan kebijakan sekolah dilaksankan dengan melibatkan elemen yaitu Kepala
Sekolah, Komite, Wali siswa, Masyarakat dan tenaga pendidik dan non pendidik.
Cara mengkomunikasi Visi, Misi, program dan kebijakan tersampaikan dengan
baik terbukti dengan visi dan misi yang terpampang didepan gerbang mausk
sekolah dasar, masing kelas. Kepala Sekolah menyampaikan secara lisan disetiap
upacara untuk meningkatkan kesadaran warga SD Muhamdaiyah Danunegaran
tentang perwujudan dari Visi, Misi, program dan kebijakan sekolah.
e. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
SD Muhamadiyah danunegaran memiliki tata tertib yang wajib di taati
oleh seluruh warga skolah. Guru dan Peserta didik mematuhi tata tertib terkait
perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika. SD Muhamadiyah
juga menerapkan sanksi guna memberikan rasa takut kepada seluruh warda
sekolah. Sehingga tercipta lingkungan Sekolah yang aman dan terbebas dari
tindakan perundudngan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika.
Lingkungan Sekolah menjadi tertib dan aman, terhindar dari pelanggaran tata
tertib sekolah terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan sesksual dan
narkotika.etiap Guru mampu menciptakan suasana kelas tanpa pemberian
hukuman fisik walupun siswa melanggar tata tertib yang telah bersama-sama
disepakati.
f. Iklim kesetaraan gender
Setiap Peserta didik memeiliki kesempatan yang sama baik untuk laki-laki
maupun perempuan. Guru memberikan kesempatan yang sama bagi peserta didik
untuk menjadi pemimpin dalam kelas, mengikuti lomba, dan pemberiaan prestasi
siswa. Ketika Peserta didik mampu untuk melaksanakan maka ia akan diberikan
tanggung jawab.
g. Iklim inklusivitas
SD Muhamadiyah Danunegaran sangat mendukung iklim inklusifitas
karena di sekolah terdapat 3 siswa yang memiliki keterbatasan. Peserta Didik
tersebut duduk dibanku kelas 1 dengan keterlambatan dama berbicara, kelas 3
slow learner, kelas 4 tatrum. Kepala Sekolah memberikan fasilitas kepada peserta
didik dengan disabilitas untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar
14
dan merasakan dunia pendidikan formal. Di dalam Kelas, Kepala Sekolah
menujuk Guru pendamping untuk membantu peserta diidk untuk belajar. Hal ini
sudah terlaksana dengan baik di SD Muhamadiyah Danunegaran.
h. Dukungan orang tua dan murid terhadap progam satuan pendidikan
Program sekolah disusun bersama orang tua dan disetujui bersama.
sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam pelaksaan program satuan
pendidikan. Orang tua sangat mendukung program program sekolah dengan
memberikan kesempatan putra putrinya untuk mengikuti berbagai kegiatan yang
dilaksanakan sekolah seperti mengikuti program ekstrakurikuler wajib maupun
pilihan.
15
Budaya kelas yang dimiliki serta diterapkan oleh guru dan peserta didik berupa
kesepakatan kelas yang merupakan hasil diskusi bersama. Guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi serta guru mengajak peserta didik
untuk menyampaikan pendapat dengan baik dan memberikan pemahaman mengenai
manfaat dari kesepakatan yang akan dibuat bersama. Guru senantiasa membimbing
peserta didik untuk menaati kesepakatan yang sudah dibuat. Guru selalu mengarahkan
serta mengingatkan peserta didik dalam beribadah serta berdoa guna
mengimplementasikan serta menekankan nilai profil Pancasila Ketuhanan Yang Maha
Esa. Guru menjadi panutan dan teladan bagi peserta didik. Agar tercipta ruang belajar
yang kondusif, guru memberikan pemahaman mengenai sikap toleransi serta saling
menghormati perbedaan yang menekankan nilai Kebhinekaan. Hal yang harus
dilakukan oleh guru adalah bersikap adil kepada setiap peserta didik dan membiasakan
mereka untuk berkelompok dan berdiskusi tanpa membeda-bedakan. Adapun dalam
menekankan nilai gotong royong pada peserta didik adalah guru mengajak peserta didik
untuk bekerja sama dalam membersihkan lingkungan sekolah. Guru ikut berperan serta
dalam hal bekerja sama itu. Dalam upaya penekanan nilai mandiri, bernalar kritis serta
kreatif peserta didik diberikan penugasan secara individu agar peserta didik dapat
percaya dengan kemampuan diri sendiri. Guru memberikan petanyaan sebagai
pemantik yang dapat membuat peserta didik dapat merespon dengan berpikir kritis.
Dari hasil observasi yang dilakukan di SD Muhammadiyah Danunegaran
menunjukkan bahwa peserta didik sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran di
kelas. Peserta didik dapat bekerja secara berkelompok maupun individu. Interaksi antar
peserta didik baik, mereka dapat saling membantu apabila mengalami hal yang tidak
dapat diselesaikan sendiri. Guru aktif memberikan pertanyaan pemantik pemahaman
peserta didik agar dapat menyesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Peserta
didik dapat berperan aktif di kelas serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
Kesiapan awal pembelajaran guru berusaha menciptakan suasana kelas yang
nyaman, kondusif serta menyenangkan, menciptakan suasana yang menyenangkan
bemanfaat agar peserta didik tidak merasa tegang serta agar mereka siap menerima
materi yang akan dipelajari. Sebelum pembelajaran dimulai, guru bersama dengan
peserta didik membacakan doa sebelum belajar. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik dengan memanggil setiap nama-nama peserta didik. Guru memeriksa kesiapan
peserta didik ketika akan menerima pelajaran dengan cara melihat peserta didik sudah
16
membuka buku pelajaran atau belum. Kemudian guru memberikan motivasi belajar
kepada peserta didik dan mengingatkan peserta didik untuk disiplin dalam belajar.
Sebagai apersepsi, guru memberikan pertanyaan berupa materi sebelumnya yang telah
dipelajari. Untuk mengidentifikasi kompetensi awal peserta didik adalah dengan
melakukan pendekatan secara pribadi kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan
pemantik pemahaman peserta didik. Cara guru dalam mendampingi peserta didik agar
mampu mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan pengulangan materi yang telaha
diberikan melalui pertanyaan pada akhir pembelajaran, melakukan pendampingan
kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar, serta memberikan contoh
secara nyata.
Perkembangan emosi peserta didik di sekolah terbentuk dengan cara guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya di
depan kelas. Pihak sekolah memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
mengembangkan bakat serta minatnya untuk untuk menggali potensi yang ada pada diri
peserta didik dengan memberikan fasilitas berupa kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
dipilih peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan misalkan musik, peserta didik
dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler angklung. Ekstrakurikuler ini bertujuan untuk
melestarikan budaya Indonesia agar peserta didik juga dapat mengeksplor dirinya.
Kepada peserta didik yang pasif, guru memberikan pertanyaan pemantik agar mereka
termotivasi untuk berani menyampaikan pendapat.
Guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan menanamkan nilai-nilai luhur serta
sikap saling menghargai dan toleransi. Peserta didik diberikan kebebasan untuk
bersosialisasi dengan warga sekolah yang ada. Peserta didik bersosialisasi dengan adik
maupun kakak kelas yang bermanfaat supaya antar peserta didik tercipta suasana saling
menghargai. Di sekolah ini terdapat banyak keragaman dimana keragaman yang ada
dapat dijadikan sebagai tali persaudaraan yang baik.
17
penerapan budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) sebagai upaya
penanaman pendidikan karakter dalam sekolah.
18
karena tidak perlu tindakan khusus dalam materi. Dalam penyusunan modul ajar/RPP
menggunakan bahasa serta istilah yang mudah dipahami dan tidak mengandung muatan
SARA. Namun dalam modul ajar/RPP belum menyertakan soal mengenai pengayaan
dan remedial serta daftar pustaka. Secara keseluruhan, modul ajar atau RPP yang
disusun oleh guru sudah disusun dengan sistematis. Namun, masih terdapat beberapa
komponen yang kurang lengkap seperti, pengayaan, remedial dan daftar pustaka.
3. Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
Pada pelaksanaan pembelajaran di SD Muhammdiyah Danunegaran suda cukup
baik. Namun, belum semua peserta didik dapat memahami materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Terdapat beberapa peserta didik yang masih memerlukan
bimbingan secara khusus dan beberapa peserta didik yang masih malu atau pasif dalam
berinteraksi dengan teman-temannya. Sehingga hal tersebut dapat menghambat
perkembangan sosial serta kognitif peserta didik.
Terganggunya hal tersebut dapat mengakibatkan proses pembelajaran menjadi
terhambat. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik menjadi
pemalu dan pasif di dalam kelas, salah satu faktor yang menyebabkan adalah kurangya
motivasi belajar pada peserta didik dan semangat untuk belajar masih rendah. Sebagai
guru harus bisa memahami kondisi peserta didik yang memerlukan pendampingan.
Setiap awal pembelajaran, guru harus memeriksa kesiapan peserta didik agar belajar
menjadi menyenangkan. Serta guru harus memberikan motivasi dan semangat belajar
kepada peserta didik.
Usaha guru yang dapat mendorong peserta didik yang tidak aktif untuk belajar
adalah dengan melakukan pendekatan secara individu serta meminta peserta didik
lainnya untuk membantu temannya yang masih mengalami kesulitan dalam belajar.
Dengan melibatkan teman-temannya peserta didik akan merasa tidak dibedakan dengan
peserta didik lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang efektif agar peserta
didik yang pasif dapat timbul kembali motivasi dalam belajarnya.
Usaha guru untuk memfasilitasi peserta didik yang rata-rata lebih cepat dalam
menerima materi pembelajaran adalah dengan memberikan apresiasi kepada peserta
didik serta memberikan tugas tambahan berupa pertanyaan-pertanyaan. Guru
melakukan modifikasi dari modul ajar/RPP, modifikasi tersebut merupakan keputusan
guru untuk merespons situasi kelas dan peserta didik, guru mengubah media
pembelajaran menjadi lebih interaktif. Sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran di dalam kelas.
19
4. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah merupakan tindakan untuk menertibkan sekolah agar
pembelajaran yang ada berjalan secara tertib dan terlaksana dengan baik. Terdapat tujuh
komponen dalam manajemen sekolah yaitu manajemen kesiswaan, manajemen
kurikulum, manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen anggaran, manajemen sistem informasi, dan manajemen ketatalaksana.
Ketujuh komponen manajemen tersebut sudah dilaksanakan sepenuhnya dengan baik
oleh SD Muhammadiyah Danunegaran sesuai dengan visi dan misi dari sekolah.
Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan yang direncanakan secara sengaja
serta berkelanjutan terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar
mengaja secara efektif. Kebutuhan mendasar peserta didik di SD Muhammadiyah
Danunegaran merupakan sekolah yang mempunyai banyak latar belakang yang berbeda
setiap peserta didik. Peserta didik berasal dari keberagaman sosial, ekonomi serta minat
dan bakat yang berbeda. Melihat hal tersebut sekolah memprioritaskan apa yang
dibutuhkan oleh peserta didik misalnya untuk mengembangkan minat dan bakat.
Sekolah membuat projek dengan mengangkat kearifan lokal yang ada. Selain itu,
sekolah memfasilitasi peserta didik yang mempunyai minat dalam bidang olahraga
seperti tapak suci, badminton maupun basket. Sekolah juga mempunyai progam yaitu
membiasakan peserta didik untuk selalu menerapkan karakter islami. Upaya tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang diutamakan.
Dengan dilaksanakannya progam diatas, peserta didik mencerminkan tujuan
dari satuan pendidikan. Peserta didik membiasakan diri sebelum dan sesudah pelajaran
untuk berdoa, sekolah menerapkan dan membiasakan peserta didik untuk melaksanakan
sholat fardhu dan sunnah di sekolah. Di SD Muhammadiyah Danunegaran terdapat
beberapa peserta didik inklusi yang berbaur dengan peserta didik lainnya. Peserta didik
inklusi tersebut didampingi oleh guru pendamping yang selalu membantu mereka untuk
belajar. Mereka juga aktif mengikuti pembelajaran baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Skala prioritas kebutuhan peserta didik SD Muhammadiyah
Danunegaran meliputi sekolah melaksanakan pengelolaan secara teamwork , kegiatan
kesiswaan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah bersama Kabid Kesiswaan. Kegiatan
kesiswaan meliputi kegiatan belajar, pengembangan bakat dan minat, pembiasaan
sebagai pembelajar sepanjang hayat dengan dimensi profil pelajar Pancasila .
Dalam kegiatan belajar, siswa selama 5 hari sebanyak 37, 5 JPL
mengembangkan kompetensi kognifit, afektif serta psikomotorik sesuai perkembangan
20
usianya . Untuk menggali kompetensi bakat serta minat Kabid Kesiswaan bersinergi
dengan Kabid Ekstrakurikuler memfasilitasi kegiatan Tapak Suci, Hizbul Wathon,
Tahfidzul Qur’an Wad Du’a, Tarjamatul Qur’an Wad Du’a, Seni Musik Angklung ,
seni beladiri Pencak silat, seni lukis, seni tari, futsal, badminton \, volley Ball , KSM
serta Marching Band . Pelaksanaan pembinaan minat dan bakat setiap kali kegiatan
diberikan 60 Menit setiap 1 JP kegiatan. Diberlakukan tambahan waktu secara intensif
apabila ada kegiatan lomba yang diikuti oleh siswa .Kegiatan ekstra dilaksanakan dari
hari Senin-Sabtu oleh pembina ekstrakurikuler masing-masing . Pembina Tapak Suci 2
orang guru, pembina ekstra HW ada 3 orang, Pembina Seni Tari 2 orang, Pembina Seni
Lukis 1 orang, pembina MHQ 2 orang, pembina Adzan 1 orang , pembina Futsal 1
orang, pembina Badminton 2 orang, pembina KSM 2 orang, Pembina Tahfidz 2 orang,
pembina Volley 1 orang.
21
Kepala Sekolah bersama tim pengembang Sekolah menyusun KOSP untuk
dilaksanakan selama 1 tahun pelajaran. Ada 2 kurikulum yang dijalankan di sekolah.
Kurikulum Merdeka untuk kelas 1 dan 4 sebagai manifestasi pelaksanaan Sekolah
Penggerak. Kelas 2,3 ,5 dan 6 masih konsisten dengan kurikulum 2013.
Pengorganisasian KBM Kepala Sekolah bersinergi dengan Kabid Kurikulum
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama melauli Raker di bulan awal Juli.
Pengorganisasian mata pelajaran muatan pelajaran dituangkan dalam dua model
jadwal. Jadwal kurikulum merdeka dengan ciri mata pelajaran sebagai subjek KBM,
muatan pelajaran Tematik sebagai ciri khas kurikulum 2013. Pelaksanaan Asesmen
formatif , sumatif dilaksanakan di level Fase A dan level Fase B. Penilaian Harian,
tengah semester serta Penilaian Akhir semester digunakan pada kurikulum 2013 untuk
mengukur ketercapaian Tujuan pembelajaran sesuai grade KKM satuan Pendidikan.
Kegiatan satu tahun pelajaran sudah dirumuskan secara terperinci dalam dua kurikulum
yang bersifat kegiatan mingguan, bulanan serta di akhir semester.
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan mutu pendidikan. Penerimaan guru SD Muhammadiyah Danunegaran
melalui rekruitmen. Dalam rekruitmen ada 2 proses penerimaan, yaitu secara internal
dan eksternal. Secara internal kepala satuan pendidikan menyampaikan kepada PDM
bahwa satuan pendidikan membutuhkan guru untuk mengisi kelas yang kekurangan
guru. Dalam hal ini kepala sekolah sudah menyeleksi calon guru yang mendaftar.
Kemudian pihak PDM menyetujui usulan dari kepala satuan pendidikan dengan syarat
pelamar membawa persyaratan yang dibutuhkan, antara lain:
a. Surat lamaran,
b. Curriculum Vitae (CV),
c. Ijazah,
d. Transkip nilai,
e. Surat berkelakuan baik dari NBM (Nomor Baku Muhammadiyah),
f. Pengalaman mengajar,
g. Pengalaman berorganisasi.
22
kemudian yang lolos akan disalurkan ke SD yang membutuhkan. SD Muhammadiyah
Danunegaran tidak mempunyai kegiatan khusus untuk mengembangkan pembekalan
untuk guru baru mengajar karena terbatasnya anggaran. Namun sekolah mendukung
untuk guru mengembangkan keprofesionalannya melalui diklat, bimtek, workshop dll.
Manajemen sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penentu dan
penunjang dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tujuan pembelajaran akan tercapai
jika dalam prosesnya ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung
serta memadai. Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana
merupakan data ketersediaan ruang yang ada di sekolah. Data sarana dan prasarana
yang digunakan untuk pembelajaran maupun pengembangan dalam intrakurikuler
maupun ekstakurikuler. Sarana dan prasarana yang ada belum efektif untuk mendukung
proses pembelajaran. Hal tersebut karena di satuan pendidikan ruang kelas yang
tersedia terlalu sempit untuk peserta didik yang jumlahnya banyak. Hal tersebut dapat
mengakibatkan terbatasnya ruang gerak peserta didik untuk mengembangkan serta
mengekspresikan diri. Oleh karena itu pembelajaran menjadi kurang maksimal karena
ruang gerak yang terbatas. Satuan pendidikan memanfaatkan lapangan untuk proses
pembelajara di luar ruangan (outing class).
Pengelolaan sarana prasarana sekolah dilaksanakan kepala sekolah bersama
Kepala Bidang Sarana prasarana . Kepala sekolah bersinergi dengan Kabid Sarpras
untuk melakukan pendataan pemenuhan sarpras dalam setiap satu tahun pelajaran
dengan berbasis skala prioritas kebutuhan sekolah. Kepala Sekolah menyusun
perencanaan kebutuhan sarana prasarana melalui pendataan kebuituhan kelas dan
kebutuhan sekolah. Pemenuhan sarana prasarana disesuaikan dengan dana pendapatan
sekolah .pada tahun pelajaran 2022/2023 sekolah menganggarkan dana sebesar 35 %
dari APBS untuk perbaikan, perawatan serta pemenuhan sarpras. Sarana prasarana
sekolah Muhammadiyah dikemas dalam Sistem Manejemn SIMAM . Pemanfaatan
sarana prasarana sekolah dikelola oleh Kabid Sarpras sesuai kebutuhan dan peruntukan
kegiatan. Pada tahun pelajaran 2022/2023 sekolah melakukan rehab , penambahan
sarana prasarana berupa LCD, komputer serta penambahan daya , pengadaan ruang
multimedia, ruang studio , ruang Bimbingan Konseling serta perawatan sarpras
sekolah. Sekolah melakukan kerjasama dengan Monumen Perjuangan untuk
menambah sarana prasarana pelaksanaan KBM PJOK
23
Manajemen anggaran merupakan salah satu elemen dalam manajemen sekolah
yang menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Manajemen anggaran
merupakan kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah yang harus transparan,
direncanakan secara sempurna serta diupayakan pengadaannya karena digunakan untuk
pembiayaan pelaksanaan progam sekolah. Dalam perencanaan anggaran di SD
Muhammadiyah Danunegaran, memiliki sistem dalam merencanakan, melaksanakan
dan memonitoring anggaran. Satuan menggunakan sistem RAPBS. Sumber anggaran
sekolah berasal dari:
24
tunai sesuai dengan administrasi sekolah. Di dalam sistem terdapat template yang
disesuaikan dengan juknis dalam penyaluran semua sumber dana. Sehingga Semua
dana teralokasikan dengan baik.
Manajemen sistem informasi merupakan salah salah bagian penting dari
manajemen berbasis sekolah yang efektif. Sistem informasi yang digunakan dengan
mengumpulkan data yang dalam mendukung proses pembelajaran adalah jumlah siswa,
jumlah kelas, jumlah guru kelas, dan jumlah guru mapel. Data tersebut dikumpulkan
kepada tim sistem satuan pendidikan kemudian dikelola melalui sistem dapodik. Dari
sistem tersebut guru dapat mengakses untuk kelancaran pembelajaran. Selain itu setiap
guru yang sudah masuk dapodik akan mendapatkan akun guru belajar id. Sehingga guru
dengan mudah mengakses data untuk memperoleh perangkat pembelajaran untuk
mendukung proses pembelajaran yang baik.
Manajemen sistem informasi sekolah dikelola oleh Kepala Sekolah bersama
Kepala Bidang Humas dan Dapodik Sekolah. Sekolah memenuhi sarana prasarana
informasi berupa : Web sekolah, WAG, email , serta akun dapodik sekolah.Admin
dapodik sekolah mengelola semua kegiatan sekolah , melakukan pendataan meliputi 9
SNP dan secara vertical dibim bing dari Admin Dapodik Kota dan secara horizontal
selalu melakukan sinkronisasi baik dengan pusat maupun daerah. Secara berkala dan
periodic Admin Dapodik melakukan up date data. Secara tentatif mengubah data
apabila ada mutasi siswa, mutasi guru serta promosi jabatan di sekolah. Admin Dapodik
merupakan pangkal semua data sekolah dikelola, data GTK , data kemajuan sekolah,
data sarana prasarana, data siswa, data keuangan sekolah, dan data -data lain yang
relevan dengan 8 SNP.
25
5. Lingkungan Belajar di Sekolah
Latar belakang sosial ekonomi peserta didik di sekolah sangat beragam. Dengan
adanya perbedaan latar belakang yang heterogen, pihak sekolah tetap memperlakukan
peserta didik dengan sama memperoleh haknya dalam bidang pendidikan. Baik dari
segi fasilitas, pelayanan sekolah maupun akses dalam menggunakan sarana dan
prasarana sekolah. Contoh hak yang diperoleh setiap peserta didik adalah peserta diberi
kebebasan memilih ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya, peserta
didik menggunakan fasilitas yang sama seperti mushola, perpustakaan, kantin dan
fasilitas lain yang disediakan oleh sekolah.
Satuan pendidikan yang memiliki kebijakan, pemahaman, dan program terkait
perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika sehingga memberikan
perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik secara fisik maupun
psikologis. Dalam menjaga iklim keamanan di satuan pendidikan sekolah telah
membuat peraturan tata tertib yang haus ditaati. Peserta didik serta guru harus
mematuhi peraturan, SD Muhammadiyah Danunegaran memberikan sanksi apabila
terdapat pelanggaran.
Peraturan diciptakan satuan pendidikan yang menghargai keragaman agama
maupun sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak. Peserta didik SD Muhammadiyah
Danunegaran memiliki keyakinan yang sama yaitu Islam. Namun mereka mempunyai
latar belakang sosial-budaya yang berbeda.
Sekolah memberikan kesempatan yang sama bagi peserta didik dalam menerima
pembelajaran tanpa membedakan baik itu laki-laki maupun perempuan. Guru
memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik untuk mengembangkan
dirinya sendiri. Di SD Muhammadiyah Danunegaran memiliki 3 siswa yang
mempunyai keterbatasan kemampuan atau berkebutuhan khusus. Peserta didik tersebut
duduk dibangku kelas 1, 3 dan 4. Peserta didik inklusi tersebut memiliki hak yang sama
dalam pendidikan dengan peserta didik lainnya.
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, mencakup indikator manajemen
kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar dengan
tingkat kemampuan murid. Dalam pembelajaran di kelas, guru menggunakan modul
ajar/RPP kurikulum 2013 untuk kelas 2,3, dan 5 sedangkan untuk kelas 1 dan 4 sudah
menggunakan kurikulum merdeka. Sehingga disesuaikan dengan bakat dan minat dari
setiap peserta didik. Perencanaan pembelajaran digunakan sebagai panduan dalam
mengajar. Strategi pembelajaran yang menyenangkan berusaha diterapkan di kelas agar
26
peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar. Dalam kegiatan
pembelajaran juga harus dilakukan kegiatan refleksi dan perbaikan.
Kegiatan refleksi dan perbaikan pembalajaran yang ada di SD Muhammadiyah
belum sepenuhnya dilakukan karena terbatasnya waktu yang digunakan untuk
mempersiapkan pembelajaran. Namun secara keseluruhan proses pembelajaran sudah
terarah dan sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah disusun. Kegiatan refleksi
pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri atau denfan bantuan teman sejawat yang
berguna untuk meningkatkan kompetensi diri.
Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam menyusun dan
mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan. Kepala SD Muhammadiyah
Danunegaran memiliki kemampuan yang baik dalam mengkoordinasi sekolah serta
guru-guru untuk menciptakan sekolah yang merdeka, aktif dan unggulan. Bersama
dengan guru, peserta didik, wali murid dan pihak yang berkepentingan, bersama-sama
menyusun visi dan misi sekolah. Kepala sekolah memberikan wewenang kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dan keprofesionalan dalam mengajar
dengan mengikuti pelatihan, diklat maupun bimtek. Untuk menunjang hal tersebut tidak
bisa lepas dari partisipasi orang tua.
Partisipasi orang tua dalam kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid
dalam penyusunan program satuan pendidikan. Progam sekolah disusun bersama
kepala sekolah beserta guru-guru dan elemen-eleman lainnya yang kemudian
disampaikan kepada orang tua. Agar tidak terjadi kesalahpahaman. Orang tua peserta
didik memberikan dukungan dalam bentuk moril serta materil kepada sekolah.
27
2. Teman-teman PPL yang saling mengingatkan dan dapat bekerja sama dengan baik.
3. Kepala sekolah yang selalu memberikan arahan dan menanyakan apa yang menjadi
kebutuhan mahasiswa PPL mengenai informasi secara detail.
4. Guru pamong yang selalu membimbing dan menanyakan langkah selanjutnya serta
kebutuhan mahasiswa PPL.
5. Guru dan staff pendidika yang ramah membuat nyaman dan diterima di lingkungan
sekolah.
6. Peserta didik yang selalu hangat dan ramah, sehingga membuat mahasiswa PPL
dapat mengetahui karakteristik peserta didik.
7. Peserta didik sangat terbuka dalam menyambut mahasiswa PPL di kelas.
28
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan Hasil Observasi
SD Muhammadiah Danunegaran Sesuai dengan Visi Misi Sekolah,
MudanataAPIK , sekolah melakukan pembiasaan APIK. APIK yaitu Akhlakul
Karimah, Pintar, Islami , Kreatif. Budaya yang tercipta dari Visi Akhlakul Karimah ,
Pintar, Islami dan kreatif adalah kegiatan 7 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun,
Sabar, Syukur), Penerapan Unggah-ungguh dan tata krama, Pembiasaan Sholat dhuha,
sholat dhuhur dan asar secara berjama’ah, Menggiatkan infaq dalam kaleng Mudanata
Resik, dan Pembinaan literasi pagi, mingguan serta tentatif secara klasikal maupun
kelompok berbasis kelas atas dan bawah.
SD Muhammadiah Danunegaran mendukung pembelajaran yang optimal dan
menekankan penerapan profil peserta didik Pancasila. Saat pembelajaran, guru
merumuskan RPP yang logis, berurutan, sistematis, berpusat pada peserta didik sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Saat ini SD Muhammadiah Danunegaran menerapkan dua
kurikulum yaitu KTSP dan KOSP yang selalu dipublikasikan dan terbuka terhadap
kritik pemangku kepentingan untuk menjamin integritas dan integritas kurikulum. Serta
SD Muhammadiah Danunegaran menjadi sekolah penggerak.
Peserta didik secara aktif dan antusias melakukan kegiatan mengajar untuk
menjadikan pembelajaran di kelas bermakna. Para guru juga selalu menanamkan nilai-
nilai integritas dan spiritualitas pada peserta didik melalui kegiatan sholat dhuha, Sholat
Dzuhur dan Asar, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia, membaca Pancasila, setoran hafalan Al Qur’an dan membaca
surah pendek (BTA). Dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekolah telah
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, bekerja sama dengan
pemangku kepentingan untuk mendaftarkan peserta didik sebagai penerima program
PIP dan PKH. Peserta didik dapat menikmati fasilitas yang disediakan sekolah, seperti
ruang kelas yang representatif, guru yang menggunakan berbagai metode dan
29
multimedia pengajaran, serta sarana prasarana yang memadai, laboratorium komputer,
ruang multimedia, mushola, perpustakaan, dan UKS, Sehingga program-program yang
ada di SD Muhammadiah Danunegaran bertujuan untuk menjadi sekolah yang ramah
anak. Sebagian besar latar belakang dari wali murid di SD Muhammadiah Danunegaran
berasal dari keluarga menengah ke bawah dan sisanya menengah ke atas. Dan juga ada
keberagaman budaya di SD Muhammadiah Danunegaran. Di SD Muhammadiah
Danunegaran terdapat beberapa siswa yang memiliki atau berkebutuhan khusus (ABK)
yang berada di kelas 1,3, dan 4.
Guru harus menjadi orang yang kreatif, empati, dan perhatian karena potensi
dan situasi yang dimiliki oleh siswa tidak sama. Guru harus peka terhadap perbedaan
yang ada dan harus mampu menyikapi tingkah laku siswa yang beragam. Selain hal
yang berhubungan dengan proses pembelajaran, penulis juga menemui pengalaman
baru yaitu tentang administrasi (manajemen) dan sosial di sekolah. Menjadi seorang
guru tidak hanya mengajar tetapi juga harus melengkapi administrasi atau perangkat
pembelajaran kelas. Sehingga proses belajar mengajar mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya daam hal ini kompetensi dasar atau
capaian pembelajaran.
30
berbagai macam peserta didik dan dalam bidang pengelolaan kelas guna mewujudkan
tujuan pembelajaran dari sertiap mata pelajaran dan memberikan pembelajaran yang
bermakna pada setiap peserta didik. Sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Selain itu juga, guru harus
memiliki jiwa yang “ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO,
TUT WURI HANDAYANI” (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan,
di belakang memberi dorongan).
31
LAMPIRAN
32
Lampiran 1: Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Interpretasi:
Profil pelajar Pancasila perlu diterapkan setiap
pembelajaran dengan menyertakan pembelajaran berbasis
profil pelajar Pancasila, dengan tujuan supaya anak dan
guru tidak kaget atau asing dengan proses pembelajaran
yang berbasis profil pelajar Pancasila Ketika kelas
tersebut menerapkan kurikulum merdeka.
Budaya kelas Hasil observasi:
● Bagaimana guru dan peserta Guru dan Peserta didik membuat kesepakatan kelas
didik melakukan kesepakatan selama proses pembelajaran seperti tidak makan di kelas
kelas? selama pembelajaran, berpamitan kepada guru ketika
● Bagaimana guru menekankan pergi ke kamar kecil, tidak jalan-jalan kecuali
nilai-nilai profil pelajar berhubungan dengan pembelajaran dan selalu
Pancasila kepada peserta menunjukan sikap yang baik selama pemebalaaran.
didik, Kesepakatan tersebut disepakati anatara Guru dan Peserta
Didik kelas V.
Walaupun di kelas 5 belum menerapkan kurikulum
merdeka tetapi guru mulai memberikan contoh dengan
sikap dan tingkah laku sesuai dengan profil pelajar
Pancasila dan menjadi teladan bagi peserta didik. Guru
juga memberikan aktivitas belajar siswa yang
mecerminkan Profil pelajar Pancasila. contohnya Gotong
royong, Guru membuat kelompok untuk menyelesaikan
suatu tugas dan tanggung jawab.
Interpretasi:
Kesepakatan yang sudah disepakati di awal pembelajaran
belum berjalan optimal, masih terdapat siswa yang tidak
memperhatikan guru saat menjelaskan, berjalan-jalan,
membuat mainan selama proses pembelajaran. oleh
karena itu diperlukan sikap guru yang tegas terhadap
setiap pelanggaran Peserta Didik terhadap kesepakatan
yang telah dibuat dengan memberikan sanksi atau tugas
tambahan sesuai dengan kesepakatan.
Profil pelajar Pancasila perlu terus ditanamkan ke peserta
melalui program-program pembiasaan sehingga hal ini
menjadi rutinitas bagi peserta didik.
Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:
● Apakah peserta didik terlibat Peserta Didik cukup terlibat aktif dalam proses
aktif selama pembelajaran pembelajaran melalui bertanya ketika mereka mengalami
berlangsung? Dalam bentuk kesulitan dan menjawab ketika diberikan pertanyaan oleh
apa saja keterlibatan peserta guru. Peserta Didik juga menyampaikan pendapat saat
didik dalam pembelajaran ini? berdiskusi.
● Jika iya, bagaimana guru Guru memberikan kesempatan siswa untuk percaya diri
memotivasi peserta didik melalui memebacakan hasil diskusi di depan kelas,
untuk terlibat dalam menunjuk siswa yang terlihat ramai dan bermain sendiri,
pembelajaran? agar peserta didik merasa diperhatikan dan tidak
● Jika tidak, mengapa peserta mengulangi kegiatan yang tidak bermanfaat saat proses
didik tidak termotivasi dalam pembelajaran.
pembelajaran? Antusias Siswa masih kurang, Karena masih banyak
● Apakah Anda menangkap peserta didik yang sibuk dengan kegiatannya seperti
antusiasme belajar dari para bercerita dengan teman sebangku, menggambar, berjalan-
peserta didik? jalan, dan bermain di kelas.
● Apakah peserta didik aktif
Interpretasi:
merespon pertanyaan guru
Guru perlu membuat kegiatan pembelajaran yang tidak
selama pembelajaran
monoton dengan hanya demonstrasi di depan kelas.
berlangsung? Jelaskan
Artinya guru menggunakan system pembelajaran yang
inovatif dan menarik. Guru dapat membuat beberapa
metode pembelajaran yang menggunakan aktivitas anak.
karena dala kelas ini observer melihat peserta didik kelas
5 senang melakukan aktivitas fisik yang tidak hanya
mendengarkan guru menjelaskan di depan kelas.
Misalnya dengan pembelajaran media audio visul,
pembelajaran di luar kelas.
Interpretasi:
Guru sudah membuka pembelajaran dengan baik melalui
salam, doa Bersama, mengabsen siswa, mengecek buku
siswa dan alat tulis siswa sebagai tindakan mengecek
kesiapan siswa. Guru memberikan pertanyaan tentang
materi sebelumnya yang telah diajarkan. Disisi lain
Seharusnya Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
agar anatara guru dan siswa memahami apa yang akan
dipelajari pada hari tersebut sehingga siswa memiliki
inisiatif belajar yang baik.
Dalam Proses pembelajaran, Guru masih kurang interaktif
dengan peserta didik dengan mendampingi pembelajaran
mereka, sehingga guru mampu memahami setiap
kompetensi individu.
Interpretasi:
Di dalam kelas Guru perlu membuat ruang publikasi atau
madding kelas sebagai upaya apresiasi hasil karya siswa,
Siswa diberikan fasilitas untuk berekspresi berupa hasil
karya siswa.
Interpretasi:
Pembiasaan sudah terlaksana dengan baik. Siswa sudah
melakukan pembiasaan tanpa diperintah oleh guru dan
kepala sekolah. Siswa sudah paham setiap jadwal dari
pembiasaan. Guru juga mendampingi siswa dengan baik
pada setiap kegiatan pembiasaan.
Kesimpulan :
Untuk membentuk karakter peserta didik diperlukan keterlibatan dari seluruh aspek yang ada disekolah
misalnya kepala sekolah, guru, staf tendik atau warga sekolah, wali murid, selain itu memanajemen
program –program (kurikulum) sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru kelas untuk mengkondisikan siswa
di kelas dan memberikan pengajaran untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik dalam hal ini
Profil Pelajar Pancasila pada setiap peserta didik, siswa sebagai tokoh utama dalam pembelajaran harus
mampu untuk mengkoordinasi atau menyesuaikan diri menjadi pribadi yang berkarakter.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Yogyakarta, 25 Oktober 2022 Yogyakarta, 25 Oktober 2022
Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan Dalam RPP yang sudah disusun
komponen pembelajaran, langkah- oleh guru pamong sudah
minimum langkah pembelajaran, dan terdapat tujuan pembelajaran,
asesmen pembelajaran yang langkah-langkah pembelajaran
jelas? dan asesmen pembelajaran.
Mengetahui,
Mata Matematika
Pelajaran/Topik Nilai Kesetaraan Uang
Sekolah/ Kelas SD Muhannadiah Danunegara. / II (Dua)
Nama Guru Model Reva Kartika Sari
Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang.
4.5 Mengurutkan pecahan mata uang serta mendemonstrasikan berbagai
kesetaraan pecahan mata uang.
Apakah semua peserta didik Ada beberapa peserta peserta Ketika saya menjadi guru, hal
benar-benar telah belajar didik yang belum memahami yang akan saya lakukan
tentang topik pembelajaran materi pembelajaran. Proses mungkin menerapkan model
hari ini? Bagaimana proses pembelajaran mereka sesuai pembelajaran yang lebih
mereka belajar? dengan perencaan menyenangkan agar peserta
pembelajaran yang sudah didik menjadi lebih
direncanakan. bersemangat dalam belajar.
Peserta didik mana yang tidak Ada beberapa peserta didik Hal yang akan saya lakukan
dapat mengikut kegiatan yang belum dapat mengikuti ketika menjadi guru jika
pembelajaran pada hari ini? pembelajaran tersebut karena menemui peserta didik seperti
ada yang belum bisa belajar itu adalah dengan melakukan
dengan kondusif serta masih pendekatan kepada siswa
belum lancar dalam menulis secara mandiri agar
serta membaca. mengetahui apa yang menjadi
kendala dan strategi seperti
apa yang harus diterapakan.
Mengapa peserta didik Menurut saya yang menjadi Jika saya menjadi guru, saya
tersebut tidak dapat belajar kendala peserta didik belum akan menerapkan metode
dengan baik? Menurut Anda belajar dengan baik karena serta strategi pembelajaran
apa penyebabnya dan masih kurangnya perhatian yang sesuai dengan kebutuh
bagaimana alternatif dari lingkungan belajar. peserta didik, khususnya
solusinya? Solusi alternatif yang dapat untuk peserta didik yang
diterapkan adalah dengan belum dapat mengikuti
pendekatan secara mandiri. pembelajaran dengan baik.
Karena mereka membutuh
metode pembelajaran yang
berbeda dengan teman
mereka yang sudah bisa
memahami.
Bagaimana usaha guru model Usaha guru untuk mendorong Jika saya menjadi guru, hal
dalam mendorong peserta peserta yang tidak aktif yang akan saya lakukan
didik yang tidak aktif untuk adalah dengan menempatkan adalah dengan menambah jam
belajar? Apakah usaha peserta didik duduk dibarisan pelajaran khusus untuk
tersebut berhasil. depan dan meminta peserta peserta didik tersebut. Serta
didik lainnya untuk berdiskusi meminta peserta didik lainnya
membantu temannya yang untuk berdiskusi membantu
mengalami kesulitan dalam temannya yang mengalami
belajar. Menurut saya usaha kesulitan dalam belajar.
tersebut sudah efektif
Apakah pembelajaran Pembelajaran masih kurang Ketika saya menjadi guru, hal
berjalan dengan efektif? efektif karena masih ada yang akan saya lakukan
(Semua kegiatan yang beberapa peserta didik yang adalah dengan melibatkan
diberikan bermakna untuk belum bisa mengikuti seluruh peserta didik untuk
peserta didik, semua peserta pembelajaran serta terdpat aktif mengikuti pembelajaran
didik terlibat aktif dan tidak peserta didik yang belum bisa dengan membentuk kelompok
ada yang idle) duduk di tempat duduknya. kecil sehingga mereka akan
Hanya ada sebagian siswa berdiskusi mengenai materi
yang terlibat aktif dalam tersebut dengan
pembelajaran, seperti pendampingan langsung dari
bertanya kepada guru. guru.
Bagaimana usaha guru Usaha guru untuk membantu Ketika saya menjadi guru
membantu peserta didik yang peserta didik yang mengalami usaha saya untuk membantu
mengalami kesulitan dalam kesulitan dalam mencapai peserta didik yang mengalami
mencapai tujuan tujuan pembelajaran, saya kesulitan dalam mencapai
pembelajaran? melihat guru sudah berupaya tujuan pembelajaran adalah
secara optimal agar peserta memberi pembelajaran ulang
didik tersebut (pengayaan) kepada agar
mereka tidak mengalami
ketertinggalan dalam belajar.
Kemudian memberikan
motivasi belajar kepada
semua peserta didik. Serta
membiasakan peserta didik
untuk selalu belajar.
Bagaimana usaha guru dalam Usaha guru dalam Ketika saya menjadi guru, hal
memfasilitasi peserta didik memfasilitasi peserta didik yang akan saya lakukan untuk
yang lebih cepat dari rata-rata yang lebih cepat dari rata-rata memfasilitasi peserta didik
kelas dalam mencapai tujuan kelas dalam mencapai tujuan yang lebih cepat dari rata-rata
pembelajaran? pembelajaran adalah dengan kelas adalah dengan
memberikan apresiasi kepada memberikan peserta didik
peserta didik yang unggul tersebut materi tambahan
serta memberikan tugas berupa pemberian pertanyaan
tambahan berupa pertanyaan tambahan dan meminta dia
melanjutkan dengan membaca
materi selanjutnya.
Apakah guru melakukan Guru melakukan modifikasi Ketika saya menjadi guru,
modifikasi dari modul dari modul ajar/RPP. Ya saya akan memodifikasi dari
ajar/RPP? Apakah modifikasi modifikasi tersebut modul ajar/RPP tersebut agar
tersebut merupakan merupakan keputusan guru dalam kegiatan pembelajaran
keputusan guru untuk untuk merespons situasi kelas menjadi menyenangkan.
merespons situasi kelas dan dan peserta didik.
peserta didik?
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?
Pelajaran yang saya dapatkan dari pengematan ini adalah bahwa menjadi seorang guru ketika
akan menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik harus mempunyai rencana
pembelajaran. Rencana pembelajaran bertujuan untuk membantu guru dalam pembelajaran
menjadi terkoordinir dengan baik. Kemudian untuk setiap peserta didik mempunyai
karakteristik dan kemampuan yang beragam, sehingga guru harus dapat memahami dan
memperhatikan setiap peserta didik.
Kesimpulan:
Dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung harus membuat rancangan dan
perencanaan pembelajaran yang terstruktur. Dengan begitu proses pembelajaran menjadi lebih
terkoordinasi dengan baik dan terarah. Selanjutnya pemilihan metode dan strategi
pembelajaran harus memperhatikan kebutuhan peserta didik. Agar tidak terjadi pembelajaran
yang hanya satu arah saja. Pembelajaran yang baik harus melibatkan keaktifan dari setiap
peserta didik.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi
antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi
peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta
didik – lingkungan.
Lampiran 4: Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan
dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor
lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
Kesimpulan :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Yogyakarta, 25 Oktober 2022 Yogyakarta, 25 Oktober 2022
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
Penyerahan Mahasiswa