Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DODY WIJAYA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041869473

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4301/HUKUM TELEMATIKA

Kode/Nama UPBJJ : 79/KUPANG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pertanyaan: Salah satu bentuk kejahatan siber dalam dunia perbankan
maupun e-commerce adalah “skimming”. Apa yang saudara ketahui
tentang kejahatan “skimming”? Bagaimana modusnya serta berikan
pendapat saudara agar terhindar dari kejahatan “skimming”.

Jawaban :
Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin
informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara illegal.
Skimming merupakan salah satu jenis penipuan yang masuk ke dalam metode pishing.
Pishing dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain, termasuk antara lain data
bank sepertu nomor rekening, data ATM seperti nomor kartu dan PIN, serta data kartu kredit
seperti nomor dan jenis kartu serta PIN, dan sebagainya.
Pelaku tindak kejahatan skimming ATM menggunakan alat yang ditempelkan pada mulut
mesin ATM dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer. Alat tersebut akan
mengkloning atau menduplikat data dari magnetic stripe yang teradapat pada kartu ATM
nasabah. Selain melalui mesin ATM, skimming pun bisa dilakukan melalui mesin Electronic
Data Capture (EDC) yang terdapat di kasir toko perbelanjaan.

Berikut cara untuk menghindari kejahatan skimming ATM :


1. Selalu periksa mesin ATM/EDC sebelum melakukan transaksi, pastikan tidak ada
kejanggalan pada mesin ATM secara fisik, seperti kabel terlepas atau hal lain yang
berbeda. Selain itu, pastikan tidak ada benda asing di bagian mulut ATM.
2. Pastikan melakukan transaksi di mesin ATM yang terang dan memiliki pengawasan
seperti mesin CCTV Jangan memberikan data atau informasi kartu kamu kepada orang
lain atau pihak yang tidak jelas.
3. Segera melaporkan kepada bank apabila terdapat perbedaan atau kesalahan.
4. Jangan pernah menandatangani slip transaksi yang kosong Menandatangani bagian
belakang kartu kamu, jika tidak terdapat nomor kartu.
5. Saat memilih nomor PIN, hindari nomor-nomor atau huruf yang mudah ditebak. Jangan
gunakan inisial, tanggal lahir, nomor telepon atau kombinasinya ya,
6. Hapal nomor PIN yang kamu miliki dan saat akan menekan nomor PIN, baik di ATM
maupun di mesin EDC, pastikan kamu menutupi tombolnya, sehingga tidak bisa dilihat
oleh orang lain.
7. Ubahlah PIN kartu secara berkala.

2. Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, bagaimana penerapan jurisdiksi yang berlaku terhadap WNA
yang melakukan kejahatan siber di Indonesia? Apa dasar hukumnya? Berikan analisis
saudara.
Jawaban :
Yurisdiksi universal muncul karena perlu adanya penangan bersama mengenai tindak
pidana internasional yang serius. Tetapi pada pelaksanaannya hal ini terbentur dengan
kedaulatan suatu negara. Padahal masyarakat internasional harus memiliki keinginan
bersama untuk menanggulangi tindak pidana yang efeknya besar. Masyarakat internasional
pun dalam menanggapi yurisdiksi universal, kurang antusias, karena akan memunculkan
dominasi negara kuat untuk serta merta memasuki kedaulatan negara lain. Tonggak awal
dari adanya pengadilan pidana internasional, pada Statuta Roma Tentang Pengadilan
Pidana Internasional (International Criminal Court /ICC) 17 Juli 1998 yang ditandatangani
oleh 120 negara-negara di dunia. Tindak pidana pidana yang mengacam kehidupan umat
manusia lain, dapat dijatuhi hukuman di Pengadilan Pidana Internasional yang saat ini
beralamat Maanweg 174, 2516 AB The Hague, Belanda. Akan tetapi statuta tersebut
memiliki kekurangan, yaitu tidak adanya aparatur yang melakukan penangkapan,
penahanan, penyidikan, dan penuntutan. Penerapan yurisdiksi universal terhadap pelaku
tindak pidana tidak mudah dilaksanakan, keterbatasan ini diakui juga oleh para ahli, yaitu
sebagai berikut: “Refers to jurisdiction established over a crime without reference to the
place of perpetration, the nationality of the suspect or the victim or any other recognized
linking point between the crime and the prosecuting State. It is a principle of jurisdiction
limited to specific crimes.7 Sehubungan dengan yurisdiksi Republik Indonesia di dalam
ruang siber, UU ITE telah mengatur suatu yurisdiksi yang bersifat ekstrateritorial,8
sebagaimana dimuat di dalam Pasal 2 UU ITE memiliki jangkauan yurisdiksi yang tidak
semata-mata untuk perbuatan hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau dilakukan oleh
warga negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan hukum yang dilakukan oleh
warga negara Indonesia mupun warga negara asing yang memiliki akibat hukum di
Indonesia mengingat pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Informasi Elektronik dan
Transaksi Elektronik dapat bersifat lintas territorial atau universal.9 Kemudian mengenai
perbuatan yang dilarang yang dapat menyebabkan seseorang terkena sanksi pidana akibat
tindak pidana di bidang siber, diterangkan dalam Pasal 37 UU ITE, sebagai berikut: “Setiap
Orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 sampai dengan Pasal 36 di luar wilayah Indonesia terhadap Sistem Elektronik yang
berada di wilayah yurisdiksi Indonesia.”
Keterbatasan dari undang-undang ini akibat belum adanya ratifikasi perjanjian internasional
di bidang siber. Hal ini menyebabkan penegakan hukum siber terbatas pada perjanjian
ektradisi dan perjanjian timbal balik antar negara yang dituangkan ke dalam suatu undang-
undang.

3. Pertanyaan:
Dalam kasus kejahatan siber yang dilakukan WNA di Indonesia, apakah negara asal WNA
tersebut dapat mengajukan permohonan mengadili di negara asalnya? Berikan pendapat
saudara.

Jawaban :
1. Setiap Negara yang menjadi peserta dalam konvensi ini sebaiknya mengambil langkah-
langkah di bidang legislasi dan bidang lainnya yang dianggap perlu untuk menerapkan
yurisdiksinya terhadap kejahatan kejahatan yang tercantum dalam pasal 2-11 konvensi
ini,dalam hal kejahatan tersebut berlangsung di :
a. Di wilayah negara tersebut,
b. Di atas kapal berbendera negara tersebut,
c. Diatas pesawat yang terdaftar menurut hukum negara tersebut, Kejahatan yang dilakukan
oleh warganegaranya, dalam hal perbuatan yang dilakuakan tersebut dikategorikan sebagai
tindak kejahatan menurut hukum pidana dimana perbuatan itu terjadi atau jika perbuatan
tersebut berlangsung di luar wilayah yurisdiksi negara.
2. Setiap negara berhak untuk memilih apakah akan menerapkan atau tidak ketentuan
yurisdiksi dalam bagian 1b-1ds diatas dengan mempertimbangkan kondisi serta kasus
tersebut.
3. Setiap peserta dalam konvensi ini sebaiknya mengambil langkah-langkah yang dianggap
perlu untuk menerapkan yurisdiksinya terhadap kejahatan-kejahatan berdasarkan pasal 24
bagian pertama konvensi ini, dalam hal tersangka berada di wilayahnya dan tidak dilakukan
ekstradisi atas dirinya dengan pertimbangan status kewarganegaraannya. Dewan Eropa
melalui Commitee of Experts on Crime in Cyberspace (PC-CY) sebagai panitia perumus
konvensi ini menerbitkan penjelasan resmi mengenai pasal-pasal dalam konvensi tersebut.
Penjelasan tersebut dimuat dalam suatu dokumen yang dinamakan Expalanatoty Report of
The Draft Convention on Cybercrime yang telah disetujui pada bulan November 2001.Pasal
22 ini memuat sejumlah criteria yang mewajibkan setiap pihak dalam konvensi ini untuk
menerapkan yurisdiksinya terhadap kejahatan-kejahatan yang disebutkan mulai dari pasal 2
hingga pasal 11 dalam konvensi ini. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain :
1) Penyadapan secara tidak sah (illegal interception),
2) Memasuki suatu sistem komputer secara tidak sah (illegal access),
3) Intervensi terhadap data (data intervention),
4) Intervensi terhadap sistem (system interference),
5) Penyalahgunaan alat (misuse of device),
6) Pemalsuan melalui komputer (computer related forgery),
7) Penipuan melalui komputer (computer realted fraud),
8) Kejahatan pornografi anak (offences related to child pornography),
9) Pelanggaran hak cipta dan hak-hak lainnya yang terkait (offencesrelated to infringements
of copyright and related rights),
10) Segala bentuk percobaan, pembantuan, dan persekongkolan yang berkaitan dengan
kejahatan-kejahatan tersebut di atas.

Anda mungkin juga menyukai