Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS BAURAN PEMASARAN

PADA PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BREBES

Sunu Fikri Raharjo*), Ika Krismayani

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Perpustakaan dikatakan sebagai perusahaan jasa informasi nonprofit. Pemasaran yang tepat untuk
menarik minat kunjung masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemasaran yang
digunakan Perpustakaan Umum Kabupaten Brebes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan
metode observasi nonpartisipatif, studi dokumentasi dan wawancara dengan informan ditentukan
dengan metode purposive sampling serta menggunakan indepth interview. Analisis data berdasarkan
teori bauran pemasaran menemukan bahwa promosi yang digunakan Perpustakaan Umum
Kabupaten Brebes menggunakan perpustakaan keliling dan pameran buku. Produk yang ditawarkan
perpustakaan masih berupa buku-buku bacaan dan buku referensi. Lokasi perpustakaan yang berada
di pojok perempatan jalan berakibat pada lahan yang sempit dan tidak bisa diperluas lagi. Tampilan
perpustakaan sudah bagus hanya saja perlu perbaikan di bagian depan perpustakaan. Staf
perpustakaan jumlahnya cukup banyak , hanya saja belum ada tenaga pustakawan. Pelayanan di
perpustaaan masih menggunakan manual belum terotomasi. Upaya otomasi perpustakaan masih
terganjal dengan kemampuan dan keinginan sumberdaya manusia yang ada. Kinerja staf
perpustakaan juga belum maksimal, atmosfir kerja yang ada belum bisa mendukung staf bekerja
secara maksimal. Termasuk koordinasi antar bagian dan antar staf. Tidak adanya pustakawan
membuat pengarahan staf perpustakaan menjadi kurang. Namun, pelayanan tetap berjalan dengan
baik dan membuat nyaman pemustaka yang ada di perpustakaan.

Kata kunci: promosi perpustakaan; pemasaran; bauran pemasaran

Abstract

Library it could also said as an information service nonprofit. Marketing to attract visits the
community. This research aims to analyze information marketing used public library district Brebes.
The research is qualitative study by approach case study. Data collection method by using the method
non-partisipatif, study documentation and interview to informants determined by purposive sampling
method and using indepth interview. Analysis of data based on the marketing hotchpotch found that
promotion used by public libraries district Brebes is mobile library and book fair. Products that
offered by library still in the form of reading books and the reference books. The library in lodgment
intersection led to a narrow land and cannot be expanded again. Display library is good enough only
to require improvement on the front. Staff library is quite a lot, only in resources and the ability could
not sufficient overall. Library services still based on manual not automatic. Automation still disturbed
by the ability and desire available of resources. Performance staff library is also not maximum, work
atmosphere there still to sustain staff working maximally. Coordination among parts and across staff
have not go well. The absence of a librarian make briefing staff library become less. Over all the
service for user library keep going well and good enough made comfortable user who was in the
library.

Keywords: library promotion; marketing; marketing mix

*)Penulis Korespondensi
Email: Sunuraharjo77@gmail.com
1. Pendahuluan
Perpustakaan pada umumnya mempunyai produk yang merupakan keseluruhan konsep
bentuk pemasaran tersendiri untuk menari yang memberikan jumlah nilai manfaat pada
minat kunjung maupun minat baca masyarakat. pada konsumen, produk dalam perpustakaan
Perpustakaan Umum Kabupaten Brebes yang berbentuk jasa yang ditawarkan pada
berdiri pada tahun 1983 dengan menginduk masyarakat. (2) Harga, adalah satuan moneter
pada bagian kesejahteraan rakyat hingga atau ukuran lainnya yang termasuk barang/jasa
digabung dengan lembaga arsip pada tahun yang ditukarkan agar memperoleh hak
2008 dan menempati gedung yang beralamat di kepemilikan atau pengguna satu barang jasa
jalan A. Yani 75 Brebes. Perpustakaan Umum (Tjiptono, 2006:151). Perpustakaan tidak
Kabupaten Brebes yang mempunyai tujuan meminta biaya sama sekali, namun
meningkatkan sarana dan prasarana sesungguhnya ada biaya Transport, waktu dan
pengelolaan serta kualitas pelayanan, tenaga dari pengguna ketika
meningkatkan kualitas dan kuantitas mempertimbangkan menggunakan layanan
sumberdaya, serta mencerdaskan kehidupan perpustakaan (Knedrick dalam Darmanto,
masyarakat Brebes. Perpustakaan memiliki 2011:23). (3) Promosi merupakan panggung
tempat yang strategis, yaitu di perempatan dari manajemen untuk menawarkan produk-
jalan arteri sehingga mudah diakses masyarakat produk yang dimiliki perusahaan.
sekitar. Namun banyak baliho yang
menghalangi pandangan masyarakat untuk Promosi juga bisa dikatakan bentuk
melihat bangunan perpustakaan. Sehingga, komunikasi dari manajemen pada konsumen
tidak jarang masyarakat yang lewat di depan yang di dalamnya mengandung aspek-aspek
perpustakaan hanya lewat saja. Selain baliho, menginformasi, mempengaruhi, dan membujuk
ada warung makan juga yang berdiri tepat di pemustaka maupun calon pemustaka untuk
depan gedung perpustakaan. menggunakan barang/jasa di perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan informasinya
Masyarakat yang datang (Mulyadi,2014:119). (4)Lokasi harus berada
berkujungpun rata-rata adalah di tempat yang strategis dan mudah dijangkau
masyarakat sekitar perpustakaan saja. dari segala arah. Distribusi barang/jasa
Tercatat pengunjung perpustakaan mungkin melibatkan saluran fisik atau yang
Umum Kabupaten Brebes mengalami lainnya tergantung pada bentuk jasa tersebut
naik turun pada tahun 2015. Pada (Lovelock, 2010:25).
bulan Januari pengunjung
perpustakaan sebanyak 751 orang, Pada umumnya bauran pemasaran
pada bulan februari 824 orang. hanya mempunyai 4 (empat) aspek, namun
Kunjungan terbanyak ada pada bulan untuk perusahaan jasa ditambahkan 3 (tiga )
September 2015 yaitu sebanyak 1167 aspek lagi yaitu (5) Setidaknya ada 4 (empat)
orang. fungsi generic staf atau sumberdaya manusia
dimulai dengan proses seleksi, penilaian
Pada umumnya pengunjung kinerja, penghargaan dan pengembangan.
perpustakaan merupakan pelajar yang datang Keempat fungsi itu mempunyai tahapan yang
untuk memanfaatkan layanan wifi. Padahal tidak mudah yakni pada tahapan proses seleksi
banyak layanan yang di tawarkan dan penilaian karena perilaku manusia yang
perpustakaan, seperti layanan (1) Sirkulasi, (2) sulit diramalkan (Isnaini,2006:28). (6)
layanan referensi, (3) layanan anak-anak, (4) Penampilan fisik Dunia industri jasa
layanan membaca, (5) layanan perpustakaan mengenalnya dengan istilah physical evidence
keliling, (6)layanan keanggotaan. Banyaknya yang meliputi seluruh tata letak interior dan
masyarakat yang tidak tahu mengenai promosi eksterior baik dari tema maupun seluruh
perpustakaan tentu saja menjadi permasalahan dekorasi ruangan (Isnaini,2006:32). Ruangan
bagi Perpustakaan Umum Perpustakaan yang bersih dengan penataan yang serasi dan
Brebes. menarik mengesankan efisiensi serta stabilitas
organisasi dan merupakan penghargaan
Bauran pemasaran sendiri merupakan terhadap konsumen (Ekaningsih, 2006:11). (7)
rangkaian pemasaran taktis yang dapat Proses Menurut Kertadjaya (dalam
dikendalikan untuk mengetahui respon pasar Ekaningsih,2006:11), pada industri jasa, setiap
sasaran yang diinginkan oleh perusahaan jasa yang diberikan dan dikonsumsi oleh
(Kotler dalam Mahfoedz,2005:15). 4 (empat) konsumen secara bersamaan terjadi proses
elemen pada bauran pemasaran adalah (1) produksi. Pada industri atau pelayanan jasa
proses tidak bisa disembunyikan karena proses penelitian kualitatif lebih
pelayanan itulah yang dijual oleh perusahaan menekankan makna generalisasi.
jasa termasuk perpustakaan.
Penelitian ini menggunakan
Hal ini berbeda dengan industri pabrik jenis penelitian kualitatif dengan
atau barang jadi dengan konsumen hanya pendekatan studi kasus, penelitian
menikmati produk tanpa melihat proses dan ini memang dirancang khusus untuk
hanya menerima hasil luaran saja. Konsumen mempelajari secara rinci dan
melihat secara langsung proses yang terjadi dan mendalam sebuah kasus khusus.
proses itulah yang sebenarnya menjadi produk Kasus yang terjadi dalam studi
jasa seperti halnya di perpustakaan. pendahuluan merupakan lokasi dari
perpustakaan yang berada di
Berdasarkan pemaparan dan tinjauan perempatan jalan dengan kondisi
pustaka yang ada di atas maka peneliti jalan yang sangat ramai karena
merumuskan masalah tentang bagaimana merupakan jalan arteri serta dilewati
bauran pemasaran pada Perpustakaan Umum banyak kendaraan bermotor namun
Kabupaten Brebes? Penelitian ini juga di lain sisi, banyaknya kendaraan
bertujuan untuk menganalisis bauran umum yang berhenti tepat di depan
pemasaran pada Perpustakaan Umum gerbang perpustakaan membuat
Kabupaten Brebes. pemustaka enggan untuk masuk
serta perpustakaan seperti tidak
terlihat dan justru terlihat tidak aktif.

2. Metode Penelitian Dalam bukunya, Arikunto (2006:142)


Data yang akurat dalam sebuah mengatakan penelitian kasus adalah
penelitian didapat dari pengembangan suatu penelitian yang dilakukan secara
metode yang tepat. Penelitian ini intensif terinci dan mendalam
sendiri menggunakan desain kualitatif, terhadap suatu organisasi, lembaga
hal ini didasarkan pada rumusan- atau gejala tertentu. Ditinjau dari
rumusan yang muncul dalam wilayahnya, maka penelitian kasus
penelitian sehingga menuntut peneliti hanya meliputi daerah atau subjek
untuk melakukan beberapa aktivitas yang sangat sempit. Tetapi ditinjau
eksplorasi dalam rangka memahami dari penelitian, penelitian kasus lebih
dan menjelaskan masalah yang mendalam.
menjadi fokus penelitian. Penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian Penelitian studi kasus ini
ilmiah yang bertujuan untuk menggunakan jenis kualitatif, dari segi
memahami suatu fenomena dalam tujuan, studi kasus dapat dilakukan
konteks sosial secara alamiah dengan untuk mengungkapkan teori baru, atau
mengedepankan proses interaksi menguji sebuah teori yang sudah ada.
komunikasi yang mendalam antara Dua tujuan yang pertama cenderung
peneliti dengan fenomena yang diteliti lebih tepat untuk penelitian kualitatif,
(Herdiansyah ,2012:9). tetapi tujuan yang terakhir lebih cocok
untuk penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang Jenis data yang digunakan
bermaksud untuk memahami untuk penelitian ini adalah data
fenomena tentang apa yang dialami kualitatif, karena data yang disajikan
oleh subjek penelitian misalnya berbentuk huruf atau verbal dan bukan
perilaku, persepsi, motivasi, dalam bentuk angka-angka, yang
tindakan, dan lain sebagainya termasuk data kualitatif dalam
(Moloeng dalam Herdiansyah, penelitian ini yaitu gambaran umum
2012:9). Sedangkan Sugiyono obyek penelitian, letak geografis, visi
(2010:15) memaparkan bahwa dan misi, struktur organisasi, keadaan
metode penelitian kualitatif adalah pegawai (Muhadjir, 1996:2).
metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek Sumber data yang digunakan
yang alamiah, peneliti merupakan dalam penelitian ini diantaranya. (1)
instrumen kunci, hasil analisis Sumber primer Adalah sumber data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil yang merupakan bagian dari atau
langsung berhubungan dengan pemeranserta tetapi melakukan fungsi
peristiwa sejarah (Sulistyo- pengamatan. Ia sebagai anggota pura-
Basuki,2006:102). Sumber primer pura, jadi tidak melebur dalam arti
yang dimaksud dalam penelitian ini yang sesungguhnya. Peranan
adalah sumber data yang diperoleh demikian masih membatasi para
melalui observasi maupun wawancara subjek menyerahkan dan memberikan
dengan informan, yakni semua informasi terutama yang bersifat
kalangan masyarakat ataupun rahasia. (2) Wawancara Dalam
pemustaka perpustakaan umum. (2) penelitian ini, peneliti menggunakan
Sumber sekunder Merupakan dua teknik wawancara yakni
dokumen atau rekaman lain yang wawancara mendalam (indepth
memberikan bukti mengenai atau interview) bagi pustakawan. Metode
tentang sesuatu yang telah terjadi, wawancara mendalam adalah metode
misalnya notulen rapat, sinopsis riset dimana peneliti melakukan
diskusi, debat, laporan surat kabar, kegiatan wawancara tatap muka
biografi dan sejarah yang ditulis oleh secara mendalam dan terus-menerus
sejarahwan lain (Sulistyo- (lebih dari satu kali) untuk menggali
Basuki,2006:103). informasi dari responden (informan).
Metode ini memungkinkan peneliti
Data sekunder digunakan untuk untuk mendapatkan alasan detail dari
melengkapi data primer yang ada, data jawaban responden yang antara lain
sekunder diperoleh dari dokumentasi mencakup opininya, motivasinya,
objek penelitian seperti, keadaan nilai-nilai ataupun pengalaman-
obyek penelitian, suasana sekitar pengalamannya (Kriyantono,
obyek, kegiatan penelitian. Studi 2006 :65).
pustaka digunakan untuk memperoleh
informasi-informasi yang dapat Selanjutnya peneliti
menunjang penelitian ini, misalnya menggunakan teknik wawancara
tentang literatur-literatur yang berbingkai (framing interview) yang
berhubungan dengan kegiatan digunakan untuk melakukan
penelitian serta mampu menunjang wawancara dengan masyarakat sekitar
kegiatan penelitian.

Subjek yang menjadi penelitian


ini adalah pustakawan dan juga
pemustaka perpustakaan umum
kabupaten Brebes yang merupakan
pegawai sekaligus konsumen jasa
layanan informasi perpustakaan,
sedangkan objek kajian dalam perpustakaan. wawancara ini
penelitian ini adalah pemasaran dilakukan dengan cara peneliti
perpustakaan yang digunakan sebagai terlebih dahulu membuat bingkai
dasar pemasaran informasi sebagai strategi mengarahkan arah
Perpustakaan Umum Kabupaten pembicaraan yang ingin dilakukan.
Brebes. Dengan bingkai tersebut, diharapkan
akan menambah kesan kewajaran,
Teknik pengumpulan data yang bukan justru sebaliknya, menjadi tak
dilakukan peneliti diantaranya: (1) wajar. Apabila bingkai yang
Observasi Merupakan aktivitas diciptakan peneliti justru membuat
pencatatan fenomena yang dilakukan situasi tidak wajar, peneliti harus
secara sistematis, pengamatan dapat segera mengubah strategi yang
dilakukan secara terlibat (partisipatif) ditempuhnya. Tujuannya untuk tidak
atau nonpartisipatif. Dalam penelitian terlihat kaku dan memperoleh data
ini digunakan pengamatan secara terperinci. Alasan lain
nonpartisipatif dengan kata lain menggunakan teknik wawancara ini
peneliti tidak sepenuhnya terlibat untuk masyarakat karena, pada
dalam penelitian atau hanya umumnya masyarakat Kabupaten
mengamati objek yang diteliti. Peran Brebes sulit untuk melakukan
pengamat atau peneliti dalam hal ini wawancara secara terbuka, sehingga
tidak sepenuhnya sebagai perlu dilakukan pendekatan tersendiri.
(3) Informan penelitian penelitian ini disalin terlebih dahulu. Miles dan
dipilih menggunakan teknik purposive Huberman (dalam Idrus, 2007:148)
sampling. Purposive sampling mengemukakan model analisis data
dilakukan dengan cara mengambil yang disebutnya sebagai model
subjek didasarkan atas adanya tujuan interaktif seperti gambar berikut.
tertentu (Arikunto,1998:127). Teknik
purposive sampling merupakan cara
penentuan sampel (informan) yang Gambar 1. Model analisis data (Miles
ditetapkan secara sengaja atas dasar dan Huberman dalam Idrus, 2007:148)
kriteria atau pertimbangan tertentu.
Dengan teknik ini peneliti akan Berdasarkan gambar di atas
memperoleh informan yang tepat. ada 4 (empat) tahapan dalam analisis
data yaitu. (1)Pengumpulan data,
Informan yang diambil dalam peneliti melakukan proses
penelitian ini adalah pustakawan, pengumpulan data dengan
pemustaka dan masyarakat umum menggunakan teknik pengumpulan
yang berada disekitar perpustakaan data yang sudah ditentukan sejak
umum kabupaten Brebes, dengan awal. Proses pengumpulan data seperti
alasan pustakawan sebagai yang diungkapkan didepan harus
sumberdaya yang mengelola melibatkan sisi informan baik itu
perpustakaan dan tentu saja pustakawan maupun masyarakat
mempunyai keluhan tersendiri dengan umum (pemustaka), aktivitas
lokasi perpustakaan yang ada saat ini, penelitian seperti observasi,
pemustaka juga pasti memiliki wawancara, studi literasi serta kondisi
kesulitan untuk mengakses lokasi baik lingkungan disekitar objek penelitian.
itu pemustaka potensial ataupun Sebagai alat pengumpul data (konsep
pemustaka non-potensial yang human instrument), peneliti harus
dimiliki perpustakaan umum. Begitu pandai-pandai mengelola waktu yang
juga dengan masyarakat umum yang dimiliki, menampilkan diri, dan
berada disekitar perpustakaan umum, bergaul di tengah-tengah masyarakat
dengan jarak mereka yang dekat yang dijadikan objek penelitian, serta
dengan perpustakaan mereka mengamati kondisi sekitar
mempunyai akses yang cepat namun perpustakaan umum Kabupaten
pada kenyataanya pengunjung Brebes.
perpustakaan paling banyak adalah Intinya peneliti mengambil
pelajar dari tingkat SD-SMA yang data bukan hanya saat tertentu saja,
sekolahnya berada di sekitar namun selama melakukan kegiatan
perpustakaan umum tersebut. semua kejadian dan fenomena yang
Peneliti mengambil informan ada bisa dijadikan data. (2)Tahap
sebanyak 12 orang untuk dapat reduksi data, Sugiyono (2010:247)
memberikan pandangan-pandanganya menyebutkan bahwa reduksi data
mengenai lokasi dan ketertarikan berarti merangkum, memilih hal-hal
terhadap perpustakaan umum yang yang pokok, memfokuskan pada hal
ada di daerahnya. Sugiyono yang penting, dicari tema dan polanya.
(2010:221) mengatakan bahwa untuk Dengan begitu, data yang direduksi
menentukan informan kunci, peneliti akan memberikan gambaran lebih
harus menetapkan beberapa kriteria jelas dan mempermudah peneliti
yang dijadikan landasan sesuai dengan untuk melakukan pengumpulan data
fokus penelitian. selanjutnya. Pada tahapan ini peneliti
memilah informasi yang relevan
Analisis data pada Proses dengan penelitian dan yang tidak
penelitian kualitatif akan melibatkan relevan dengan penelitian.
data verbal yang banyak, yang harus Setelah direduksi maka data
ditranskripkan , objek-objek, situasi, yang diperoleh akan semakin
ataupun peristiwa dengan aktor yang mengerucut dan semakin mengarah
sama atau bahkan berbeda. Biasanya pada inti permasalahan. Sehingga
data yang diterima oleh peneliti belum peneliti mampu melihat gambaran
siap dianalisis sebab masih dalam yang jelas tentang obyek
bentuk kasar, mungkin masih dalam penelitiannya.(3)Penyajian data (data
bentk coretan-coretan yang harus display) Penyajian data atau data
display dilakukan setelah semua data Alasan penggabungan ini karena
diubah kedalam bentuk tulisan aspek-aspek tersebut menurut peneliti
(script). Display data adalah mengolah berhubungan erat antara harga dan
data setengah jadi yang sudah seragam produk. Perpustakaan merupakan
dalam bentuk tulisan dan sudah penyedia jasa informasi yang
memiliki alur tema yang jelas ke memberikan pelayanan pada
dalam suatu matriks kategorisasi masyarakat. Perpustakaan yang
sesuai tema-tema yang sudah merupakan perusahaan jasa tentu saja
dikelompokkan dan dikategorikan, mempunyai produk-produk untuk
serta akan memecah tema-tema ditawarkan pada masyarakat atau
tersebut kedalam bentuk yang lebih pemustakanya.
konkret dan sederhana. Peneliti Perpustakaan Umum
menyajikan hasil-hasil data Kabupaten Brebes juga mempunyai
wawancara, observasi, maupun data produk untuk ditawarkan pada
studi dokumentasi. Data disajikan masyarakat. Seperti yang dikatakan
dalam bentuk teks yang bersifat informan bahwa produk yang
deskriptif. (4)Penarikan kesimpulan ditawarkan perpustakaan berupa buku
tahap akhir proses pengumpulan dan yang diadakan dengan membeli,
analisis data adalah penarikan terkadang juga mendapatkan hibah
kesimpulan, yang dimaknai sebagai (Budi, 13 Juli 2016).
penarikan arti data yang telah
ditampilkan dapat dipahami peneliti. Produk yang ditawarkan
Berdasarkan hal itu, peneliti menarik perpustakaan masih dalam lingkup
kesimpulan yang berupa hasil buku yang diperoleh dari hasil
penelitian ini. pembelian dan hibah dari
Seperti yang dijelaskan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah.
Sugiyono (2010:252) menjabarkan Selain buku, sebenarnya perpustakaan
bahwa data yang telah disajikan harus mempunyai produk lain seperti yang
dihubungkan dan dibandingkan satu diungkapkan oleh informan yang
sama lain sehingga dapat ditarik menjelaskan bahwa perpustakaan
kesimpulan sebagai jawaban dari hanya menyediakan pelayanan saja,
setiap permasalahan yang ada. Dalam dan produk-produk yang ada masih
tahap ini, peneliti dituntut untuk bisa berupa buku sirkulasi yang berada di
memilih data yang dianggap penting lantai bawah, sedangkan untuk buku-
dan relevan dengan tujuan penelitian, buku referensi berada di lantai 2 (dua).
sehingga dari data tersebut dapat Namun, jarang sekali pemustaka atau
ditarik kesimpulan yang menjadi hasil masyarakat yang mengetahui
penelitian. keberadaannya (Rieke, 13 Juli 2016).
Perpustakaan juga memiliki
3. Hasil dan Pembahasan produk selain buku, yakni jurnal,
Analisis hasil penelitian dibuat buletin dan lain-lain. Koleksi tersebut
berdasarkan reduksi data yang dibuat masuk dalam koleksi referensi yang
oleh peneliti dari data hasil diletakkan di lantai dua, namun jarang
wawancara, observasi, dan studi diketahui masyarakat. Sehingga jarang
dokumentasi. Wawancara dilakukan yang mengunjungi ruang referensi.
di Kantor Perpustakaan Umum Perpustakaan harusnya memberikan
Kabupaten Brebes dan kepada informasi pada masyarakat mengenai
pemustaka (masyarakat umum ruang referensi yang berada di lantai 2
Kabupaten Brebes). Studi (dua). Namun, kondisi rak koleksi
dokumentasi yang digunakan dalam sirkulasi yang tidak terlalu besar
penelitian ini seperti buku, foto, dan sebenarnya sudah mampu
lain-lain. memberikan pelayanan yang cukup
bagi pemustakanya. Karena buku-
Analisis Bauran Pemasaran buku yang dipajang di rak sirkulasi
Berdasarkan Aspek Produk dan adalah buku-buku yang baru,
Harga. Aspek produk dan harga sementara buku lama di pindahkan ke
sebenarnya tidak menjadi satu aspek, perpustakaan keliling. Produk yang
melainkan poin-poin yang berdiri ada di rak sirkulasi perpustakaan
sendiri. Namun, dalam hal ini peneliti sudah sesuai dengan ekspektasi,
menggabungkan kedua aspek tersebut. namun produk-produk itu pasti ada
kekurangannya. Tapi perpustakaan membuat nyaman pemustaka, karena
menyediakan angket untuk pemustaka banyak suara kendaraan yang melintas
mengenai buku atau koleksi yang sehingga mengganggu konsentrasi
diinginkan pemustaka. pemustaka saat membaca di
Memang ada beberapa yang perpustakaan ataupun sedang
belum terwujud namun kebanyakan melakukan diskusi. Wajar saja apabila
buku-buku atau koleksi yang diajukan masyarakat yang meluangkan sedikit
sudah ada. Produk tersebut dirasanya waktu serta biaya transport lain untuk
sudah sesuai dengan ekspektasinya. datang dan mendapatkan informasi
Berbeda dengan yang lain, informan dari perpustakaan, kurang puas
mengatakan produk yang ditawarkan dengan apa yang didapatkan ketika
perpustakaan kurang sesuai dengan berkunjung ke perpustakaan.
ekspektasinya, informan mengatakan Peneliti juga melihat hambatan
kalau koleksi perpustakaan kurang yang dialami Perpustakaan Umum
sesuai dengan ekspektasinya, karena Kabupaten Brebes dalam
mayoritas buku-buku yang disediakan menyediakan dan menentukan harga
perpustakaan adalah buku-buku produk perpustakaan adalah kondisi
umum, sehingga jika mencari buku rak koleksi yang sempit, sehingga
yang lebih spesifik jarang tidak mampu menampung koleksi
menemukannya untuk kepentingan perpustakaan yang banyak. Selain itu,
tugas sekolah (Nanda, 15 Agustus masalah anggaran di perpustakaan
2016). juga merupakan salah satu
Informan coba menjelaskan penyebabnya. Dana merupakan
bahwa buku yang ada di rak masalah klasik yang dihadapi setiap
perpustakaan kurang lengkap dan perpustakaan, termasuk juga
kurang sesuai dengan ekspektasinya. Perpustakaan Umum Kabupaten
Informan lebih melihat bahwa Brebes.
perpustakaan hanya menyediakan
buku-buku umum, sehingga informan Analisis Bauran Pemasaran
menilai koleksi perpustakaan kurang berdasarkan Aspek Lokasi. Aspek
lengkap. lain yang ada dalam bauran pemasaran
Berdasarkan pendapat adalah lokasi. Analisis lokasi dalam
informan dan literatur yang ada, maka hal ini Perpustakaan Umum
dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Brebes yang terletak di
Perpustakaan Umum Kabupaten jalan A. Yani no 75 Brebes, terletak di
Brebes memiliki produk yang cukup pojok perempatan jalan besar atau
lengkap, hanya saja masih banyak jalan raya, seperti yang terlihat pada
kekurangan. seperti Kondisi rak gambar berikut:
koleksi yang sempit tidak mampu
menampung koleksi yang lengkap,
sehingga jika ada buku-buku baru
tidak bisa ditampilkan semua. Maka
harus ada yang dibuang dan dialihkan
untuk perpustakaan keliling. Produk
yang ada baru kisaran koleksi buku
atau jurnal tercetak dan belum ada
koleksi digital yang bisa diakses
pemustaka. Aspek-aspek mengenai
koleksi yang lengkap belum bisa
terpenuhi, hanya saja jika dilihat dari
keaktualan koleksi bisa terpenuhi
dengan alasan adanya pembelian
koleksi setiap tahunnya.

Cara atau prosedur yang


digunakan untuk menemukan koleksi
sudah cukup mudah bagi pemustaka,
serta prosedur peminjaman yang tidak
terlalu rumit. Suasana ruangan yang Gambar 2. Lokasi perpustakaan
ada di perpustakaan juga kurang umum Kabupaten
Brebes(Sumber:https://www.google.c menjelaskan jika lokasi yang ada
o.id/maps/PerpustakaanUmumKabupa sudah strategis, hanya saja luas
tenBrebes) bangunan dan luas tanah belum
memenuhi syarat. Sehingga, sesuai
Lokasi perpustakaan sekarang standarnya harus memenuhi
ini berada di jl. Achmad Yani no. 75 kebutuhan penduduk di kabupaten
Brebes, setelah sebelumnya tersebut.
perpustakaan sempat berpindah- Bisa dikatakan bahwa lokasi
pindah lokasi mengikuti induk yang sekarang ini sudah strategis
organisasinya. Hantogunawan coba hanya saja luas lahan dan bangunan
menjelaskan bahwa perpustakaan yang kurang memenuhi standar
dulunya menginduk pada bagian sebagai perpustakaan umum
KESRA, setelah itu berdiri sendiri, kabupaten. Jika dicerna beliau
lalu masuk ke bagian Dinas sebenarnya ingin mengatakan bahwa
Pendidikan dan berada pada lokasi yang sekarang ini kurang tepat
Pendidikan Luar Sekolah. Setelah untuk dijadikan bangunan
terbit PERDA Nomor 7 tahun 2008 perpustakaan. Banyaknya kendaraan
perpustakaan digabung dengan arsip yang melintas dan bukan hanya
dan menjadi KDKP (kantor Data kendaraan pribadi saja namun juga
Kearsipan dan Perpustakaan) banyak kendaraan besar yang
Kabupaten Brebes. Lokasinyapun melewati jalan utama tempat lokasi
berubah-ubah, dahulu menempati perpustakaan berada. Bahkan
Gedung Wanita, kemudian menempati terkadang staf dan pemustaka atau
gedung di jalan airan dan sekarang di masyarakat sedikit terganggu dengan
jalan A.Yani 75 Brebes. kendaraan umum yang berhenti tepat
Dikatakan bahwa lokasi yang di depan gerbang perpustakaan,
sekarang sudah strategis, lokasi sehingga menghalangi akses masuk
memang berada di perempatan jalan. dan keluar masyarakat yang ingin
Pengelola atau staf perpustakaan berkunjung ke perpustakaan dan itu
mempunyai pendapat yang beragam. termasuk mengganggu. Karena
Salah satu pendapat datang dari berhenti untuk jangka waktu yang
Hantogunawan sebagai Kasubbag cukup lama dan menghalangi akses
Tata Usaha perpustakaan menjelaskan masuk ke dalam Perpustakaan Umum
bahwa lokasi sekarang kurang Kabupaten Brebes. Selain itu juga
strategis karena banyak yang menghalangi pandangan orang yang
menghalangi perpustakaan. Selain itu, akan membaca papan perpustakaan
lokasinya juga lebih rendah dari jalan umum yang tertera di depan gedung
raya. Sehingga, banyak yang tidak perpustakaan.
paham bahwa lokasi itu adalah
bangunan perpustakaan. Gedung perpustakaan yang
Lokasi perpustakaan juga berada di pinggir jalan raya memang
dikatakan kurang strategis jika dilihat tertutup beberapa papan reklame yang
dari segi keamanan, kenyamanan dan dipasang di sekitar perpustakaan.
keindahan perpustakaan. Belum lagi jika ada kendaraan umum
Hantogunawan juga menambahkan yang berhenti sembarangan dan
jika banyak baliho di depan menghalangi akses ke perpustakaan,
perpustakaan. Bahkan ada warung perpustakaan sebagai perusahaan atau
makan yang berdiri di depan organisasi yang menyediakan dan
Perpustakaan Umum Kabupaten memenuhi kebutuhan informasi bagi
Brebes. Baliho maupun warung masyarakat seperti terkesan kurang
makan tadi menghalangi pandangan megah.
pengendara atau masyarakat untuk
melihat bangunan perpustakaan. Jika dicermati lokasi sebuah
Namun berbeda dengan perusahaan pasti memiliki tempat
pendapat informan di atas, beberapa yang strategis, parkir yang luas, dan
informan justru mengatakan bahwa lahan kosong untuk penambahan
lokasi yang sekarang ini sudah bangunan dimasa yang akan datang.
strategis dengan alasan mudah Hal itu dilakukan perusahaan untuk
dijangkau dan dekat dengan jalan menarik pelanggan atau konsumen
raya. Informan Praptini dan Budi yang untuk berkunjung dan memakai
jasanya. Lokasi Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum Kabupaten
Kabupaten Brebes juga berpengaruh Brebes, sekarang ini tidak mempunyai
terhadap minat kunjung, hal ini lahan untuk perluasan bangunan dan
disampaikan informan yang penambahan ruang pelayanan. Karena
megatakan bahwa lokasi yang ada di sebelah utara perpustakaan
sudah menarik karena strategis. merupakan warung dan lahan milik
Kedua, lokasi atau gedung SMA Negeri 2 Brebes, di sebelah
perpustakaan bersih dan koleksi yang timur adalah Taman Kanak-kanak
ada sudah memenuhi standar karena yang masih aktif, sementara sebelah
terdiri dari buku-buku baru. barat dan selatan merupakan jalan
Lokasi perpustakaan yang raya. Sebenarnya lokasi perpustakaan
strategis, memberikan daya tarik sudah cukup strategis, namun jika
tersendiri bagi masyarakat. Lokasi melihat beberapa aspek tersebut, maka
yang berada di perempatan membuat lokasi kurang strategis untuk
masyarakat sekitar mudah ditempati dan dijadikan bangunan
menjangkau perpustakaan. Dari Perpustakaan Umum Kabupaten
pendapat di atas dapat disimpulkan Brebes.
bahwa lokasi Perpustakaan Umum
Kabupaten Brebes sudah strategis jika Analisis Bauran Pemasaran
dilihat dari akses masyarakat dan lalu Berdasarkan Aspek Promosi. Salah
lintas yang ada, karena berada di satu hal yang ingin dikaji peneliti
perempatan dan di pinggir jalan raya. dalam penelitian ini adalah bagaimana
Namun perpustakaan tidak hanya strategi promosi informasi yang
membutuhkan aspek tersebut. dilakukan pengelola Perpustakaan
Perpustakaan juga harus terlihat jelas Umum Kabupaten Brebes. Promosi
oleh pengguna jalan, tidak ada yang sendiri sangat diperlukan untuk
menghalangi pandangan masyarakat menarik minat kunjung dan
untuk melihat bahwa bangunan itu meningkatkan minat baca masyarakat
adalah perpustakaan. Sementara pada umumnya. Promosi dapat
Perpustakaan Umum Kabupaten dilakukan melalui berbagai cara,
Brebes lokasinya berada di bawah misalnya melalui radio, media sosial.
atau lebih rendah dari jalan raya dan Sementara itu, promosi yang
banyak papan reklame yang dilakukan Perpustakaan Umum
menghalangi, ditambah warung yang Kabupaten Brebes adalah dengan
ada di depan perpustakaan. Lalu lintas menggunakan perpustakaan keliling
yang lalu lalang bisa memberikan serta mengadakan pameran buku.
peluang masyarakat yang berkunjung, Sebenarnya bukan hanya
namun bisa menghambat masyarakat perpustakaan keliling dan juga
untuk datang ke perpustakaan keadaan pameran buku yang diadakan setiap
lalu lintas macet. Kendaraan yang tahunnya. Adapun beberapa promosi
berhenti di depan gerbang yang dilakukan, diantaranya dengan
perpustakaan juga bisa menghambat memasang display buku-buku baru
akses masuk ke dalam perpustakaan. yang ada di depan gedung
Perpustakaan juga perpustakaan. Informan menjelaskan
membutuhkan tempat parkir yang luas bahwa selain pameran buku dan
untuk memberikan rasa aman dan perpustakaan keliling, perpustakaan
nyaman bagi masyarakat yang membuat display buku-buku terbaru
membawa kendaraan ke perpustakaan. yang berada di depan perpustakaan.
Perpustakaan Umum Kabupaten
Brebes mempunyai tempat parkir
yang cukup sempit apalagi jika ada
pengunjung yang membawa mobil.
Tentu saja daya tampung lahan parkir
yang tersedia akan semakin sempit.
Bisa dikatakan luas parkir akan
berkurang jauh bagi pemustaka
lainnya. Pemilihan lokasi juga harus
memikirkan tentang perluasan
bangunan untuk masa yang akan
datang. Lokasi yang di tempati
Gambar 3. Display buku-buku baru bentuk dari promosi perpustakaan.
(Sumber: Dokumentasi Peneliti, 13 Juli Promosi memang sudah berjalan
2016) dengan adanya perpustakaan keliling,
namun ada beberapa pemustaka yang
Upaya untuk promosi sudah bahkan tidak menyadari perpustakaan
dilakukan Perpustakaan Umum melakukan promosi untuk menarik
Kabupaten Brebes, mulai dari kerja minat kunjung, pemustaka mengetahui
sama hingga melakukan layanan perpustakaan karena sekolahnya dekat
pinjam antar untuk menjangkau dengan perpustakaan seperti Novi dan
masyarakat yang letaknya jauh dari Nanda yang sama-sama menuturkan
perpustakaan umum. Layanan pinjam belum pernah melihat promosi yang
antar ini merupakan layanan untuk dilakukan perpustakaan. Informan
menarik masyarakat berkunjung, tidak pernah melihat promosi yang
terutama dari kalangan pelajar. Pinjam dilakukan perpustakaan
antar dilakukan dengan menggunakan Promosi menggunakan
perpustakaan keliling. Selain pameran perpustakaan keliling memang bisa
buku, perpustakaan mencoba untuk menyebarkan informasi-informasi dari
mendatangi sekolah-sekolah dan perpustakaan masuk ke pelosok-
menyediakan layan pinjam antar pelosok desa, namun jika tidak
dengan menggunakan perpustakaan dibarengi dengan promosi yang lain
keliling untuk meningkatkan kurang efektif menarik masyarakat
jangkauan layanan yang berada jauh untuk berkunjung ke perpustakaan.
dari lokasi perpustakaan. Dengan demikian dapat
Perpustakaan juga menyediakan disimpulkan bahwa promosi yang
layanan terbuka bagi sekolah-sekolah dilakukan Perpustakaan Umum
untuk bekerjasama dan menyediakan Kabupaten Brebes dengan
koleksi-koleksi yang tidak dimiliki menggunakan perpustakaan keliling
sekolah. Namun, kurangnya respon dan pameran-pameran buku sudah
dari sekolah yang ada membuat cukup baik. Namun, dalam penelitian
layanan ini kurang berjalan dengan ini, informan yang ditemui peneliti
baik. adalah masyarakat sekitar
perpustakaan, peneliti menarik
Layanan pinjam antar biasanya kesimpulan bahwa promosi yang
dilakukan dengan menggunakan dilakukan Perpustakaan Umum
perpustakaan keliling, layanan pinjam Kabupaten Brebes kurang bisa
antar dilakukan untuk melayani dipahami dan dimengerti masyarakat
sekolah-sekolah yang ada di yang ada di sekitar perpustakaan pada
Kabupaten Brebes. Layanan ini bisa umumnya. Karena perpustakaan
digunakan sekolah untuk solusi jika keliling bertujuan menjangkau daerah
mereka kekurangan bahan pustaka yang jauh dari perpustakaan,
bagi siswanya, untuk mendapatkan sedangkan pameran buku juga dinilai
layanan pinjam antar, sekolah harus masyarakat sebagai bentuk dari
melakukan perjanjian dengan rangkaian hari jadi Kabupaten Brebes.
perpustakaan. Perjanjian berlaku Jadi masyarakat yang berada di sekitar
hanya satu tahun, namun bisa perpustakaan juga tidak melihat
diperbaharui lagi. Jadi pinjam antar adanya promosi yang dilakukan
dilakukan perpustakaan untuk perpustakaan, karena tidak ada
memenuhi kebutuhan informasi promosi lain dari perpustakaan.
masyarakat dan pelajar yang letaknya Mereka datang ke perpustakaan
jauh dari Perpustakaan Umum karena lokasi tempat tinggal yang
Kabupaten Brebes. dekat dan sudah tahu letaknya.
Layanan ini merupakan Padahal promosi yang dilakukan
strategi dari perpustakaan untuk bertujuan untuk mengajak masyarakat
merangsang minat baca khususnya umum baik yang ada disekitar maupun
masyarakat dari kalangan pelajar. yang jauh untuk datang dan
Untuk masyarakat yang dekat, berkunjung ke perpustakaan.
perpustakaan juga melakukan Hambatan yang dialami
pameran buku setiap tahunya. Namun perpustakaan untuk melaksanakan
banyak masyarakat yang tidak promosi terhadap masyarakat adalah
mengetahui bahwa pameran itu adalah tidak adanya pustakawan yang
bertugas untuk merancang promosi banyak jumlahnya jika dilihat dari
yang digunakan perpustakaan untuk perbandingan luas gedung dan
menarik minat kunjung masyarakat pengunjung perpustakaan yang ada.
terhadap perpustakaan. Peneliti juga Hanya saja tidak adanya tenaga ahli
melihat kurangnya koordinasi dari staf perpustakaan atau pustakawan yang
dan karyawan untuk menyusun berada di Perpustakaan Umum
promosi perpustakaan untuk ke Kabupaten Brebes. Sehingga kinerja
depanya. Selain faktor kreativitas dan staf yang ada kurang maksimal.
tidak adanya pustakawan tentu saja Secara jumlah staf yang ada
faktor dana juga merupakan faktor sudah memenuhi kebutuhan yang ada,
penting bagi terselenggaranya promosi namun secara kinerja, staf yang ada
perpustakaan. belum semua bekerja dengan
maksimal. Kinerja staf yang ada
Analisis Bauran Pemasaran Berdasarkan tergantung pada masing-masing
Aspek Orang/Staf dan Proses. Aspek bauran individu dengan semangat kerja
pemasaran lainnya adalah orang/staf dan sendiri-sendiri. Penilaian setiap orang
proses. Kedua aspek ini peneliti gabung dengan memang berbeda-beda, sesama staf
alasan bahwa proses, dalam hal ini proses tentu bisa menilai bagaimana kinerja
pelayanan pemustaka sangat tergantung dengan yang seharusnya. Namun masyarakat
orang/staf perpustakaan. Sehingga untuk memberikan penilaian lain terhadap
memudahkannya peneliti menggabung kedua staf yang ada di perpustakaan. Dari
aspek tersebut. Kita semua mengetahui segi pelayanan misalnya, informan Ifa
perpustakaan bukan hanya tentang bangunan dan Shintia berpendapat bahwa
dan koleksi semata, banyak komponen yang pelayanannya cukup memuaskan.
ada di dalamnya termasuk juga sumber daya Informan menjelaskan bahwa
manusia yang ada di perpustakaan. Mereka pelayanan perpustakaan sudah
menghidupkan perpustakaan dan memuaskan dan membuat keluarga
memfungsikan perpustakaan menjadi lembaga serta pemustaka lainnya menjadi betah
penyedia informasi. Perpustakaan Umum dan nyaman berada di perpustakaan.
Kabupaten Brebes memiliki banyak staf untuk Informan mengatakan bahwa
melayani masyarakat. Dari hasil wawancara, pelayanan perpustakaan sudah
informan mengatakan kondisi staf memuaskan, penilaian itu diambil dari
perpustakaan yang ada saat ini, informan anak-anaknya yang betah berada di
menjelaskan bahwa staf yang ada mencukupi, perpustakaan untuk memanfaatkan
hanya saja tidak ada pustakawan atau ahli pelayanan yang ada di ruang anak.
perpustakaan. Pustakawan yang ada sudah Informan mengatakan bahwa
pensiun dan yang satu lagi sudah pindah tugas pelayanan yang dilakukan staf
ke Jepara. Sebenarnya ada lulusan perpustakaan sudah ramah dan tidak
perpustakaan dari Universitas Terbuka, namun membuat masyarakat enggan untuk
masih honorer dan masih menunggu untuk datang ke perpustakaan. Meskipun
wisuda. Selain pustakawan, kantor juga tidak
mempunyai tenaga ahli dalam bidang arsip atau
arsiparis. Sehingga informan mengharapkan
adanya tenaga ahli yang baru dan kompeten.
Staf yang ada di perpustakaan
saat ini sudah mencukupi untuk
melayani masyarakat, namun belum
ada ahli perpustakaan atau jurusan
perpustakaan murni. Hanya ada satu
dan baru mau lulus dari masa
studinya. Rata-rata staf yang ada tidak
murni dari perpustakaan melainkan
dari keilmuan lain yang ditempatkan
di perpustakaan. Bahkan
Perpustakaan Umum Kabupaten tidak ada pustakawan dalam kantor
Brebes tidak memiliki tenaga perpustakaan namun profesionalisme
pustakawan, karena pustakawan yang staf dalam melayani masyarakat sudah
ada sudah pensiun pada awal Juli. cukup baik dan membuat nyaman
Informan lain juga menjelaskan pengunjung perpustakaan .
bahwa staf yang ada sudah cukup
Gambar 4. Suasana pelayanan sudah bisa menambah kemampuan
pemustaka (Sumber: Dokumentasi baru bagi staf perpustakaan. Hanya
peneliti, 13 Juli 2016) saja ilmu yang didapat masih belum
bisa diterapkan di dalam Perpustakaan
Berbeda dengan pendapat yang Umum Kabupaten Brebes, karena
sudah ada, informan lain mempunyai sumber daya manusia yang ada kurang
cerita sendiri tentang pengalamannya mendukung adanya perubahan
ketika berkunjung ke perpustakaan, terutama dari segi teknologi.
informan menjelaskan bahwa
pelayanan yang ada biasa saja. Meskipun kinerja yang
Bahkan, ketika informan akan diharapkan belum sepenuhnya
mengerjakan tugas diperintahkan tercapai, perpustakaan bisa
untuk besok saja karena Teresa-gesa mengadakan pelatihan-pelatihan bagi
akan menutup layanan perpustakaan staf untuk meningkatkan kemampuan
padahal kebutuhan untuk mengerjakan kerjanya. Selain itu, untuk
tugas sangat mendesak. Informan juga meningkatkan semangat kerja, bisa
tidak bisa menyimpulkan kinerja staf memberikan penghargaan bagi staf
yang ada, karena hanya beberapa kali terbaik setiap bulannya atau jangka
datang ke perpustakaan jadi tidak tahu waktu tertentu dengan penilaian dari
pelaynan yang ada memuaskan atau pemustaka atau masyarakat.
tidak.
Perpustakaan Umum Dari penuturan beberapa
Kabupaten Brebes sudah berupaya informan dan literatur yang didapat,
untuk meningkatkan pelayanan dan maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan sumber daya yang ada. Perpustakaan Umum Kabupaten
Salah satunya dengan mengirimkan Brebes memiliki jumlah staf yang
stafnya untuk mengikuti pelatihan- cukup secara jumlah, namun jika
pelatihan yang dilakukan dilihat dari kinerja masih belum
Perpustakaan Daerah Jawa Tengah. maksimal dan terkesan kaku. Sumber
Dari pelatihan itu juga sudah daya manusia yang ada juga belum
ada yang di didapatkan, dan berusaha bisa menerima perubahan terutama
diterapkan di Perpustakaan Umum pada hal teknologi. Meskipun sumber
Kabupaten Brebes. Salah satunya daya atau staf yang ada bukan dari
mengenai teknologi perpustakaan atau pendidikan perpustakaan murni
otomasi perpustakaan. Pelayanan di seharusnya jika sudah masuk dalam
Perpustakaan Umum Kabupaten dunia kerja harus bersikap profesional
Brebes memang masih manual dan dan memberikan kesungguhan sebagai
belum terautomasi. Hal ini berkaitan tenaga perpustakaan. Seleksi staf yang
dengan sumber daya manusia yang ada juga belum melalui seleksi
belum siap dengan perubahan, seperti pegawai pada umumnya. Iklim kerja
yang disampaikan informan yang yang ada juga tidak terlalu baik,
menjelaskan jika mendapat pelatihan sehingga sumber daya manusia sulit
dan ingin menerapkan di perpustakaan untuk berkembang dan berbaur satu
kurang mendapat respons yang baik sama lain. Kontrol terhadap bawahan
dari rekan-rekannya. Karena juga belum sepenuhnya terlaksana
kurangnya keinginan untuk belajar untuk meminimalkan hal tersebut.
dan menganggap semua itu hanya Hambatan yang ada di
akan mempersulit pekerjaan yang ada. perpustakaan adalah tidak adanya
Padahal hasil dari pelatihan itu sangat sumber daya manusia yang berlatar
membantu, namun tidak bisa diterima belakang pendidikan perpustakaan.
dengan baik oleh yang lain. Informan Selain itu kurangnya pengawasan dari
juga menyayangkan karena hal yang atasan membuat kinerja dari staf
sebenarnya membuat mudah dalam melayani pemustaka juga
pekerjaan tidak mau diterima, apalagi kurang maksimal. Koordinasi antar
jika hal itu justru sulit untuk bagian atau komunikasi juga kurang
dikerjakan. begitu lancar. Ditambah dengan iklim
Teknologi memang bisa lebih kerja yang kurang baik. Jika masalah
mempermudah pekerjaan yang ada di tersebut bisa diatasi maka pelayanan
perpustakaan. Pelatihan yang di dalam perpustakaan bisa berjalan
dilakukan perpustakaan memang dengan maksimal.
informan bahwa bangunan yang ada
sudah layaknya perpustakaan. Hanya
saja Perlu adanya mushola, jadi ruang
Analisis Bauran Pemasaran ruang serbaguna biasanya buat shalat,
Berdasarkan Aspek Tampilan Fisik tapi seharusnya kan ada ruang shalat
(Physical Evidence). Aspek sendiri.
berikutnya dalam physical evidence Ruangan perpustakaan yang
atau tampilan fisik perpustakaan yang ada saat ini sudah dapat dikatakan
juga sangat berpengaruh terhadap layak untuk perpustakaan, namun
keputusan masyarakat untuk perlu adanya penambahan ruangan
berkunjung ke perpustakaan. pendukung, seperti mushola yang
Penampilan yang menarik tentu akan disarankan informan. Memang
mengundang ketertarikan dari perpustakaan tidak memiliki banyak
masyarakat untuk berkunjung. Berikut ruangan yang dapat dimanfaatkan
gambar tampilan bangunan masyarakat. Sehingga perlu adanya
Perpustakaan Umum Kabupaten penambahan ruangan untuk
Brebes. meningkatkan kenyamanan pemustaka
atau masyarakat. Selain itu bangunan
yang terlalu dekat dengan jalan raya
membuat suara yang dari luar
terdengar masuk ke dalam ruangan,
sehingga mengganggu konsentrasi
masyarakat ketika membaca di dalam
perpustakaan. Wacana pembangunan
gedung perpustakaan baru memang
memang bisa menjadi solusi untuk
menutupi kekurangan ruangan
perpustakaan yang ada saat ini.
Seperti yang dijelaskan informan
bahwa perpustakaan

Perlu bangunan baru, karena


Gambar 5. Desain tampilan luar kalau berada di lokasi yang sekarang
Perpustakaan Umum Kabupaten Brebes jelas bising. sebab, berada di pinggir
(Sumber: Dokumentasi peneliti, 13 Juli jalan, terus ruangannya juga sempit
2016) untuk menyimpan koleksi. Selain itu
ruang baca saja, seperti dipaksakan.
Masyarakat pada umumnya akan tertarik pada Jadi perlu bangunan baru lagi biar
bangunan yang menurut mereka unik atau bisa layanannya macam-macam, kayak
dikatakan artistik, baik secara tampilan luar layanan anak, layanan buat akses
ruangan maupun desain dalam ruangan itu internet itu juga perlu sih.
sendiri. Ruangan perpustakaan Umum Ruangan yang terlalu dekat
Kabupaten Brebes kurang lengkap dan luas, dengan jalan raya membuat suara
selain itu tampilan luar bangunan perpustakaan kendaraan masuk ke dalam, apalagi
kurang menarik untuk dilihat. Hal ini kendaraan yang lewat bukan hanya
berdasarkan penuturan informan yang mobil pribadi, namun juga kendaraan-
menginginkan kalau bisa di depanya dibagusin kendaraan besar yang melintas.
lagi biar kelihatan perpustakaan, bukunya Apabila membunyikan klakson, akan
ditambah, ruangannya ditambah, sampai ke dalam ruangan dan
Penampilan fisik bukan hanya mengganggu konsentrasi yang
mengenai tentang tampilan luar membaca.
ruangan saja, namun juga bentuk Seperti penuturan informan yang memberikan
bangunan yang ada di dalam pendapatnya bahwa jika mobil yang gede-gede
perpustakaan. Ruangan Perpustakaan kadang klakson-klakson kedengaran bising
Umum Kabupaten Brebes kurang sampai masuk ke dalam ruangan,dan
begitu lengkap dan diperlukan adanya mengganggu apabila sedang membaca.
penambahan ruangan yang baru Suara bising yang masuk
sebagai fasilitas pelengkap hingga ke ruangan perpustakaan
perpustakaan agar pengunjung betah, membuat konsentrasi membaca saat
seperti informan yang dikatakan berada di dalam merasa terganggu.
Selain itu, ruang baca dan ruang masyarakat. Ruang pelayanan yang
pelayanan menjadi satu. Sehingga selama ini bercampur dengan ruang
pemustaka seperti merasa diawasi baca dan rak koleksi dapat dipisah,
oleh petugas yang ada, padahal selain itu perpustakaan juga
sebenarnya petugas tidak selalu diharapkan mempunyai ruang
mengawasi pemustaka yang membaca referensi yang lengkap dan ruang
di tempat. Berikut gambar suasana pelayanan lain sesuai dengan standar
yang ada di ruang baca dan sirkulasi nasional perpustakaan. Berdasarkan
Perpustakaan Umum Kabupaten penuturan informan maka dapat
Brebes: disimpulkan bahwa Perpustakaan
Umum Kabupaten Brebes sudah
memiliki bentuk bangunan yang
cukup baik, namun kurang begitu
nyaman dan memerlukan perluasan
serta penambahan bangunan agar
ruangan pelayanan menjadi lebih
nyaman dengan fasilitas yang lengkap.
Ruang pelayanan yang ada saat ini sah
cukup, namun perlu ditambahkan
ruang baru untuk peningkatan
pelayanan yang lebih baik lagi. Juga
untuk mengurangi kebisingan.
Kenyamanan masyarakat atau
pemustaka merupakan faktor penting
untuk menarik minat kunjung
terhadap perpustakaan. Menjadikan
Gambar 6. Suasana ruang baca perpustakaan sebagaimana mestinya
perpustakaan (Sumber: Dokumentasi dengan fungsi penyimpanan, fungsi
peneliti, 13 Juli 2016) informasi, fungsi pendidikan, fungsi
rekreasi, dan fungsi kultural
Dengan keadaan seperti nampaknya bisa terlaksana jika
sekarang tentu banyak yang bangunan perpustakaan memiliki
menginginkan ruangan perpustakaan faktor kenyamanan.
yang lengkap dan nyaman. Karena
perpustakaan identik dengan sebuah Gambar 7. Suasana pemustaka yang
bangunan, dan itulah yang mungkin membaca di tempat (Dokumentasi
ada dalam pikiran masyarakat pada Peneliti, 13 Juli 2016)
umumnya. Jika bangunan yang dilihat
bagus dan mewah, biasanya Keinginan masyarakat tentu
masyarakat akan tertarik untuk saja memiliki fasilitas umum yang
berkunjung dan melihat-lihat. layak dan nyaman, tidak terkecuali
Bangunan perpustakaan sekarang ini perpustakaan umum yang memiliki
memang kurang artistik dan menarik. peran penting dalam hal informasi
keinginan bangunan yang diharapkan masyarakat, perpustakaan bisa
untuk lebih menarik minat masyarakat menjadi media pembelajaran dan
serta kenyamanan pemustaka, rekreasi sekaligus. Salah satu fungsi
informan menjelaskan bahwa ruangan rekreasi yang dimiliki perpustakaan
lengkap, jadi ada pertama ruang baca, bisa tercapai jika bangunan dan sarana
kemudian ruang administrasi, ruang prasarana yang dimiliki baik dan
pelayanan, termasuk ada ruang nyaman digunakan. Jika sudah
serbaguna, kemudian MCK semacam demikian, maka bukan tidak mungkin
itu,lengkap. Kemudian ruang referensi masyarakat Brebes akan rajin ke
ada sendiri ruang baca sendiri perpustakaan dan memanfaatkan
kemudian ruang-ruang yang lain, perpustakaan sebagai sarana rekreasi
sesuai standar nasional perpustakaan. dan membuat minat kunjung
masyarakat semakin meningkat.
Harapan dari informan
mengenai desain bangunan yang Hambatan mengenai tampilan
lengkap dari perpustakaan, untuk fisik perpustakaan adalah bangunan
meningkatkan pelayanan terhadap yang kurang luas dan nyaman untuk
sebuah perpustakaan. Selain itu Namun, kondisi rak koleksi yang sempit tidak
banyaknya papan iklan ataupun mampu menampung koleksi sirkulasi yang
warung yang menghalangi tampilan lengkap, sehingga buku-buku sirkulasi yang
perpustakaan membuat masyarakat lama disingkirkan untuk memberikan ruang
tidak bisa melihat dengan jelas bagi buku-buku yang baru dibeli. Sehingga,
bangunan perpustakaan. Luas lahan jika ada pemustaka yang mencari koleksi lama,
yang sempit juga menghambat akan berpendapat bahwa koleksi buku sirkulasi
perluasan bangunan perpustakaan kurang lengkap. Produk berupa buku sirkulasi
untuk memenuhi kebutuhan ruang- yang ada sudah banyak, namun kurang lengkap
ruang pelayanan yang baru. Masalah untuk ukuran perpustakaan daerah.
dana juga merupakan masalah utama
yang dihadapi Perpustakaan Umum
Kabupaten Brebes. Sumber daya manusia yang dimiliki
Perpustakaan Umum Kabupaten Brebes secara
4. Simpulan jumlah sudah mencukupi, untuk ukuran gedung
perpustakaan yang ada. Namun, kinerja staf
Promosi yang dilakukan Perpustakaan Umum kurang maksimal dalam melaksanakan
Kabupaten Brebes menggunakan perpustakaan tugasnya. Perpustakaan Umum Kabupaten
keliling dan pameran buku setiap tahunnya Brebes juga tidak mempunyai pustakawan,
untuk memperkenalkan pada masyarakat yang sehingga pengelolaan perpustakaan dilakukan
jauh dari perpustakaan. Namun, informan secara bersama-sama oleh staf yang ada.
dalam penelitian ini adalah masyarakat yang Meskipun proses pengolahan dan pelayanan
tempat tinggalnya dekat dengan perpustakaan. masih manual. Tapi proses pelayanan terhadap
Sehingga masyarakat sekitar tidak melihat dan masyarakat atau pemustaka berjalan dengan
tidak menyadari adanya promosi yang baik dan memberikan kesan yang hangat bagi
dilakukan perpustakaan baik yang berupa pemustakanya. Lokasi kantor dan gedung
perpustakaan keliling maupun pameran buku pelayanan yang berbeda juga membuat kontrol
setiap tahunnya. terhadap staf kurang maksimal.
Lokasi bangunan yang berada di
perempatan jalan sudah strategis, karena berada Penampilan fisik Perpustakaan Umum
di perempatan jalan besar dan mudah untuk di Kabupaten Brebes terlalu resmi dan tidak
akses masyarakat. Namun, lokasi di terlihat oleh masyarakat luas karena terhalang
perempatan jalan raya kurang strategis jika di warung dan papan reklame yang ada di
gunakan untuk bangunan Perpustakaan Umum sekitarnya. Perlu juga perluasan untuk ruang
Kabupaten Brebes. Lalu lintas yang ada sangat koleksi dan ruang baca. Selain itu perpustakaan
berpengaruh terhadap keputusan masyarakat juga memerlukan ruangan pendukung yang lain
untuk masuk dan berkunjung ke perpustakaan. untuk memberikan pelayanan yang maksimal.
Selain itu lahan parkir dan lahan yang tersedia Tampilan luar ruangan perpustakaan juga
sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan kurang menarik bagi masyarakat, karena masih
perluasan bangunan. Lingkungan sekitar tertutup papan reklame, warung dan bangunan
perpustakaan juga kurang mendukung karena yang lebih rendah dari jalan raya. Jika dilihat,
lokasi terhalang oleh papan iklan dan warung. masyarakat dan staf juga memerlukan
Sehingga jika dilihat dari aspek yang lain, bangunan dan tampilan fisik perpustakaan yang
lokasi tersebut kurang strategis untuk bangunan baru dan lebih nyaman dan luas.
perpustakaan.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian


: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.

Darmanto. 2011. “Strategi Pemasaran


Perpustakaan Perguruan Tinggi: Studi
Kasus Perpustakaan Universitas,
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga”. <http://lib.ui.ac.id/file?
Perpustakaan menawarkan produk file=digital/20238347T
berupa buku sirkulasi maupun referensi.
%2028640Strategi
%20pemasaran.pdf> . diunduh [13
Juni 2016].

Ekaningsih, Elisa. 2006. “Pemasaran Jasa


Perpustakaan dan Informasi pada
Perguruan
Tinggi".<http://library.usu.ac.id/downl
oad/fs/06012423.pdf> diunduh [10
Maret 2016]

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi


Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Isnaini, Arif. 2006. Integrated Marketing


Strategy 13P. Mataram: NTP Press.

Krisyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis


Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Lovelock, Christopher, Jochen Wirtz dan Jacky


Mussry. 2010. Pemasaran Jasa :
Manusia, Teknologi, Strategi. Jakarta:
Erlangga.

Machfoedz, Mahfud.2005. Pengantar


Pemasaran Modern. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.

Muhajir, Noeng. 2006. Metode Penelitian


Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mulyadi. (2014). “Pemasaran Jasa Informasi


Perpustakaan”. Sumber
<http://jurnal.radenfatah.ac.id
%2Fdownload%2Ffs%2F06012423
>. Diunduh [26 April 2016].

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D). Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy.2006. Manajemen Jasa.


Yogyakarta:ANDI.

Anda mungkin juga menyukai