Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN TEKANAN DARAH DI

POSBINDU
No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas Ramsyah


Muara Wis NIP. 197403202007011018

1. Pengertian Pengukuran tekanan darah yaitu untuk mengukur seberapa kuatnya tekanan
darah di arteri saat jantung dipompa. Pengukuran ini umumnya dilakukan
dengan sphygmomanometer atau tensi meter baik yang pompa (manual)
atau digital, pengukuran ini merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan
rutin atau sebagai skrining kesehatan.
2. Tujuan - Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk mengetahui nilai tekanan
darah pasien.
- Sebagai pedoman tindakan penanganan pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muara Wis………………. tentang Pelayanan
Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posbindu.

4. Referensi 1. Pedoman Umum Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular


Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
2014.
2. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, 2014.
3. Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular Direktoral Jendral
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular tahun 2019

5. Bahan dan Alat 1. Alat :


- Alat pengukur tekana darah ( Tensi Meter ) manual / digital.
- Stetoskop.
- Alat Tulis / Bolpoin
- Buku pencatatan ( Blanko sekrining / KMS Posbindu )
2. Bahan : -

6. Prosedur 1 Petugas memanggil pasien


Pelaksanaan 2 Petugas mencocokan identitas pasien dengan KMS / blanko
sekrining Posbindu
3 Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
4 Petugas mempersiapkan alat pengukur tekanan darah manual /
digital yang akan digunakan dengan kondisi yang siap di pakai
5 Petugas memerintahkan pasien untuk duduk dengan tenang dengan
punggung bersandar di kursi, telapak kaki rata dengan lantai.
Pengukuran juga bias di lakukan dengan posisi berbaring.
6 Petugas memasang manset pengukur tekana darah di lengan atas
dengan jarak 2 cm diatas siku dengan posisi lengan dan manset di
topang pada permukaan yang keras dan sejajar dengan jantung.
7 Meletakkan alat dengar stetoskop di telinga kemudian stetoskop di
letakan di permukaan kulit bagian dalam lengan tepatnya di bawah
manset dan di atas arteri brachialis ( Bila menggunakan tensi
manual ).
8 Memompa manset dengan posisi klap balon pompa tertutup hingga
jarum meteran pada angka 200 mmHg .
9 Membuka klap manset secara berlahan sampai tekanan udara
dimanset keluar dengan kecepatan sedang perhatikan jarum
bergerak kebawah dengan kecepatan 2-3 mm/detik.
10 Bila terdengar bunyi denyut pertama setelah tekanan pompa
menurun adalah tekanan darah sistolik, perhatikan meteran ingati
angka tekanan darah sistolik. Kemudian ketika tidak terdengar
bunyi denyut apa pun, lihat dan di ingat tekanan pada meteran itu
merupakan angka tekanan darah diastolik.
11 Menurunkan udara dalam manset sampai 0 mmHg kemudian
melepaskan manset.
12 Pengukuran sebaiknya di lakukan 2 kali untuk mendapatkan nilai
tekanan darah rerata.
13 Petugas menginformasikan hasil pengukuran tekanan darah ke
pasien.
14 Petugas mencatat hasil pengukuran tekanan darah di blanco
sekrining / KMS posbindu.
15 Bila hasil tekanan darah tinggi di rujuk ke faskes terdekat.

7. Unit terkait Posbindu

8. Hal-hal yang Alat pengukur takana / tensi meter.


perlu di
perhatikan
9. Dokumen 1. Laporan Posbindu
terkait 2. KMS / blanko sekrining Posnindu

10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai