Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS GRAMATIKAL PADA KARYA SASTRA LIRIK LAGU

DUNIA TIPU-TIPU KARYA YURA YUNITA

KELOMPOK 2:

Dien Kristien

Yunita Sari B

Moh. Alif

Anita

Melki
Lirik Lagu Dunia Tipu Tipu

Di dunia tipu-tipu Kamu tempat aku bertumpu Baik, jahat, abu-abu Tapi warnamu putih untukku
Hanya kamu yang mengerti Gelombang kepala ini Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara
Selalu nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara
Selalu nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana, ya Di dunia tipu tipu Ku bisa rasa nyata
denganmu, oh-hm-mm Tanpa banyak una-inu Ku bisa rasa aman selalu Hanya kamu yang
mengerti Gelombang kepala ini, ih-ih-ih Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara Selalu
nyaman bersama Janji takkan ke mana mana Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara Selalu
nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana, ya Lelucon aneh tiap hari Ku tertawa tanpa tapi
Tetaplah seperti ini Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara Selalu nyaman bersama Janji
takkan ke mana-mana Janji (janji) takkan (takkan) ke mana-mana Janji (janji) takkan (takkan) ke
mana-mana Janji (janji), janji (takkan) takkan ke mana-mana Janji (janji), janji (takkan) takkan
ke mana-mana.

1. Frasa dan kalimat.


Lirik Lagu ini menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah di mengerti.
contohnya: “Selalu nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana” yang mengartikan
mereka selalu merasakan nyaman dan berjanji untuk tetap bersama
2. Klausa dan konjungsi.
terdapat klausa-klausa yang digabungkan oleh konjugsi seperti "Hanya kamu yang mengerti
Gelombang kepala ini." Dalam klausa ini, "yang" digunakan untuk menghubungkan dua frasa
dan menggambarkan atribut (pemahaman).
3. Kata-kata dan metafora.
metafora dalam lirik lagu ini adalah “di dunia tipu-tipu” yang merupakan perbandingan antara
dunia dengan sesuatu yang penuh kebohongan, dan “kamu tempat aku bertumpu” yang
merupakan perbandingan antara pasangan dengan sesuatu yang memberikan dukungan.
4. Kohesi dan koherensi. Kohesi adalah hubungan gramatikal antara unsur-unsur bahasa dalam
teks, sedangkan koherensi
hubungan makna antara unsur-unsur bahasa dalam teks. Contoh kohesi dalam lirik lagu ini
adalah penggunaan kata ganti seperti “kamu” dan “aku” yang merujuk pada orang-orang yang
terlibat dalam hubungan cinta, dan pengulangan kata atau frasa seperti “dunia tipu-tipu”, “puja-
puji tanpa kata”, dan “janji takkan ke mana-mana” yang menunjukkan tema utama lagu. Contoh
koherensi dalam lirik lagu ini adalah adanya alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir, yaitu
tentang seseorang yang merasa nyaman dan bahagia bersama pasangannya di tengah dunia yang
penuh kepalsuan.
5. Imbuhan dan struktur kata.
terdapat penggunaan imbuhan dalam lirik lagu ini adalah awalan “ber-”, dan akhiran “-mu”,
yang digunakan untuk membentuk kata seperti “bersama”, dan “untukmu” yang memperkaya
struktur kata.
6. Gaya bahasa.
Gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu ini cenderung bersifat romantis dan ekspresif.
Lirik-lirik ini mengekspresikan perasaan cinta, kenyamanan, dan janji dalam cara yang intens
dan puitis. Beberapa gaya bahasa yang dapat dikenali dalam lirik ini termasuk:
Metafora: Penggunaan "Gelombang kepala" bisa dianggap sebagai metafora untuk perasaan yang
intens dan mungkin tidak terlukiskan dengan mudah.

Personifikasi: Saat lirik mengatakan "Mata kita yang bicara," ini memberikan sifat manusia pada
mata, menjadikannya bentuk personifikasi.

Kontrast: Ada penggunaan kontrast antara "baik" dan "jahat," serta "nyaman" dan "tipu-tipu,"
yang menambah dimensi emosional pada lirik.

Repetisi: Penggunaan berulang kata-kata seperti "Puja-puji tanpa kata" dan "Janji takkan ke
mana-mana" memberikan penekanan pada perasaan dan janji yang dinyatakan dalam lagu.

Gaya bahasa ini menciptakan suasana yang mendalam dan emosional dalam lirik lagu,
menjadikannya sarana untuk mengungkapkan perasaan cinta dan kepercayaan.

7. Kesimpulan.
Dalam lirik lagu “Dunia Tipu-Tipu karya Yura Yunita” penulis menggunakan bebrgai komponen
gramatikal untuk menyampaikan pesan mengajak kita untuk tetap bersyukur dan menekankan
kita bahwa di balik dunia yang banyak kebohongan, tetap ada orang terdekat yang selalu ada
buat kita. dengan menggabungkan frasa, klausa, metafora, kohesi, koherensi, imbuhan, dan gaya
bahasa lirik menciptakan narasi yang jelas dan mendalam tentang hidup seseorang yang merasa
nyaman dan bahagia bersama pasangannya di tengah dunia yang penuh kepalsuan.

Anda mungkin juga menyukai