Analisis Gramatikal Pada Karya Sastra Dunia Tipu
Analisis Gramatikal Pada Karya Sastra Dunia Tipu
KELOMPOK 2:
Dien Kristien
Yunita Sari B
Moh. Alif
Anita
Melki
Lirik Lagu Dunia Tipu Tipu
Di dunia tipu-tipu Kamu tempat aku bertumpu Baik, jahat, abu-abu Tapi warnamu putih untukku
Hanya kamu yang mengerti Gelombang kepala ini Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara
Selalu nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara
Selalu nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana, ya Di dunia tipu tipu Ku bisa rasa nyata
denganmu, oh-hm-mm Tanpa banyak una-inu Ku bisa rasa aman selalu Hanya kamu yang
mengerti Gelombang kepala ini, ih-ih-ih Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara Selalu
nyaman bersama Janji takkan ke mana mana Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara Selalu
nyaman bersama Janji takkan ke mana-mana, ya Lelucon aneh tiap hari Ku tertawa tanpa tapi
Tetaplah seperti ini Puja-puji tanpa kata Mata kita yang bicara Selalu nyaman bersama Janji
takkan ke mana-mana Janji (janji) takkan (takkan) ke mana-mana Janji (janji) takkan (takkan) ke
mana-mana Janji (janji), janji (takkan) takkan ke mana-mana Janji (janji), janji (takkan) takkan
ke mana-mana.
Personifikasi: Saat lirik mengatakan "Mata kita yang bicara," ini memberikan sifat manusia pada
mata, menjadikannya bentuk personifikasi.
Kontrast: Ada penggunaan kontrast antara "baik" dan "jahat," serta "nyaman" dan "tipu-tipu,"
yang menambah dimensi emosional pada lirik.
Repetisi: Penggunaan berulang kata-kata seperti "Puja-puji tanpa kata" dan "Janji takkan ke
mana-mana" memberikan penekanan pada perasaan dan janji yang dinyatakan dalam lagu.
Gaya bahasa ini menciptakan suasana yang mendalam dan emosional dalam lirik lagu,
menjadikannya sarana untuk mengungkapkan perasaan cinta dan kepercayaan.
7. Kesimpulan.
Dalam lirik lagu “Dunia Tipu-Tipu karya Yura Yunita” penulis menggunakan bebrgai komponen
gramatikal untuk menyampaikan pesan mengajak kita untuk tetap bersyukur dan menekankan
kita bahwa di balik dunia yang banyak kebohongan, tetap ada orang terdekat yang selalu ada
buat kita. dengan menggabungkan frasa, klausa, metafora, kohesi, koherensi, imbuhan, dan gaya
bahasa lirik menciptakan narasi yang jelas dan mendalam tentang hidup seseorang yang merasa
nyaman dan bahagia bersama pasangannya di tengah dunia yang penuh kepalsuan.