Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN ANGKUTAN PERKOTAAN (BRT) DI KOTA

PONTIANAK
MUTIA RAUDAH SUBARTO AAN SUNANDAR
Taruna Program Studi Sarjana Dosen Program Studi Dosen Program Studi
Terapan Transportasi Darat Sarjana Terapan Sarjana Terapan
Politeknik Transportasi Darat Transportasi Darat Transportasi Darat
Indonesia-STTD Jalan Raya Politeknik Transportasi Darat Politeknik Transportasi Darat
Setu Km.3,5, Cibitung, Bekasi Indonesia-STTD Indonesia-STTD
Jawa Barat 17520 Jalan Raya Setu Km.3,5, Jalan Raya Setu Km.3,5,
Mutiaraudah999@gmail.com Cibitung, Bekasi Jawa Barat Cibitung, Bekasi Jawa Barat
17520 17520

ABSTRACT
The development of public transportation in Pontianak City continues to decline from year to year. This is
because the available public transportation has not been managed properly. The existing condition that is
a problem in Pontianak City is the physical condition of the vehicle that is not good because the age of the
vehicle has exceeded the stipulation limit with an age range of 27 to 33 years. The performance of
transportation in general is also considered not optimal in serving passengers, this can be seen from the
low frequency of public transportation with an average frequency of 3-4 vehicles/hour on each route. In
addition, public interest in using public transportation in the city is only 1.7%. Therefore, handling is
needed in terms of managing public transportation in Pontianak City so that accessibility and mobility in
the city can run smoothly and comfortably. The data used are primary data from the results of field surveys
and secondary data from related agencies. Based on data collection and analysis results obtained
information that the Bus Rapid Transit Operation in Pontianak City serves 2 corridors with medium bus
types with a capacity of 30 people, each corridor has a length of 13 km and 12 km. The potential demand
for public transportation in corridor I is 11,562 people/day, corridor II is 12,104 people/day. The number
of stops needed for the operation of corridor I is 20 stops, while for corridor II there are 19 stops. The
results of the calculation of vehicle operating costs, obtained the amount of tariffs in corridor I of Rp.
4.205, - while in corridor II it is Rp. 3751,-.
Keywords: Bus Rapid Transit, corridor, bus stop, fare

ABSTRAKSI
Perkembangan angkutan umum di Kota Pontianak terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Hal ini dikarenakan angkutan umum yang tersedia belum dikelola dengan baik. Kondisi eksisting yang
menjadi permasalahan di Kota Pontianak yaitu kondisi fisik kendaraan yang kurang baik karena usia
kendaraan yang sudah melebihi batas ketentuan dengan rentang usia 27 sampai 33 tahun. Kinerja angkutan
umumnya pun dinilai belum maksimal dalam melayani penumpang, hal ini terlihat dari frekuensi angkutan
umum yang rendah dengan rata-rata frekuensi sebesar 3-4 kendaraan/jam pada setiap trayeknya. Selain itu,
minat masyarakat menggunakan angkutan umum di kota tersebut hanya sebesar 1,7%. Maka dari itu,
diperlukan adanya penanganan dalam segi pengelolaan transportasi umum yang ada di Kota Pontianak
agar aksebilitas dan mobilitas di kota tersebut dapat berjalan dengan lancar dan nyaman. Data yang
digunakan merupakan data primer dari hasil survei lapangan dan data sekunder yang berasal dari instansi
terkait. Berdasarkan pengumpulan data dan hasil analisis diperoleh informasi bahwa Pengoperasian Bus
Rapid Transit di Kota Pontianak melayani 2 koridor dengan jenis bus sedang kapasitas 30 orang masing-
masing koridor memiliki sepanjang 13 km dan 12 km. Permintaan potensial angkutan umum koridor I
sebanyak 11.562 perjalanan orang/hari, koridor II sebanyak 12.104 orang/hari. Jumlah halte yang
dibutuhkan dalam pengoperasian koridor I sebanyak 20 halte sedangkan koridor II sebanyak 19 halte. Hasil
perhitungan biaya operasional kendaraan, diperoleh besaran tarif pada koridor I sebesar Rp.4.205,-
sedangkan pada koridor II sebesar Rp. 3.751,-.
Kata kunci: Bus Rapid Transit, koridor, halte, Tarif
PENDAHULUAN
Perkembangan angkutan umum di Kota Pontianak terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Hal ini dikarenakan angkutan umum yang tersedia belum dikelola dengan baik. Kondisi eksisting yang
menjadi permasalahan di Kota Pontianak yaitu kondisi fisik kendaraan yang kurang baik karena usia
kendaraan yang sudah melebihi batas ketentuan dengan rentang usia 27 sampai 33 tahun. Kinerja angkutan
umumnya pun dinilai belum maksimal dalam melayani penumpang, hal ini terlihat dari frekuensi angkutan
umum yang rendah dengan rata-rata frekuensi sebesar 3-4 kendaraan/jam pada setiap trayeknya. Dari 233
armada yang berizin di Kota Pontianak, hanya 56 armada yang masih beroperasi sehingga pelayanan
angkutan umum di kota tersebut tidak dapat melayani penumpang secara optimal karena kurangnya jumlah
armada yang tersedia. Adapun kendala lainnya yaitu pihak pengelola jasa angkutan umum di Kota
Pontianak saat ini sudah tidak mengutamakan pelayanan terhadap penumpang (public service) melainkan
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas pelayanan angkutan
umum yang tersedia. Dengan ini perlu dilakukan revitalisasi angkutan umum sesuai dengan standar
pelayanan minimun, untuk mewujudkan hal ini perlu peran pemerintah baik dari pengadaaan armada,
penataan rute hingga pengelolaan sistem angkutan umum.

TINJAUAN PUSTAKA
Angkutan Umum
Angkutan umum merupakan suatu kegiatan memindahkan manusia atau barang dari suatu tempat
ke tempat yang lain menggunakan sarana angkutan umum dengan membayarkan sejumlah biaya tertentu
(Widayanti, 2014). Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan Angkutan orang
dan/atau barang yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau (PM no 74 Tahun 2014).

Angkutan Perkotaan
Dalam perencanaan angkutan perkotaan, Pemerintah pusat maupun daerah harus menjamin
ketersediaan angkutan massal berbasis jalan yang mana untuk memenuhi kebutuhan Angkutan orang
dengan kendaraan motor di daerah perkotaan. Adapun kawasan perkotaan terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu Kawasan megapolitan, Kawasan metropolitan, dan Kawasan perkotaan besar (Jazuli, 2015).
Pengertian Permintaan Transportasi
Permintaan didefinisikan sebagai kuantitas total dari pelayanan atau jasa angkutan tertentu yang rela
dan mampu dibeli oleh konsumen pada harga tertentu pada pasar tertentu pada periode tertentu dan pada
kondisi-kondisi tertentu pula.

METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini terdapat empat bagian dalam tahapan bagan alir yaitu tahap persiapan,
pengumpulan data, pengolahan data, serta kesimpulan dan saran. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Teknik memperoleh data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH


1. Demand Aktual
Demand Aktual adalah jumlah permintaan perjalanan yang dilakukan masyarakat dengan
menggunakan moda angkutan umum pada saat ini. Jumlah permintaan aktual dapat diketahui dengan
adanya perhitungan pengguna angkutan umum pada satu hari yang didasarkan dari hasil survei naik-
turun penumpang (survei dinamis angkutan umum) dan survei wawancara rumah tangga (survei home
interview).
Tabel 1 Asal Tujuan Perjalanan Masyarakat Menggunakan Angkutan Umum

Sumber: Hasil analisis


2. Demand Potensial (Masyarakat yang berpindah menggunakan BRT dengan pengguna angkutan
umum saat ini)

Tabel 2 Minat Pindah Masyarakat dari Angkutan Pribadi ke Angkutan Umum


KEPEMILIKAN KENDARAAN BERPINDAH TIDAK BERPINDAH

MOTOR 5,412 965 15% 4,447 68%


MOBIL 1095 410 6% 685 11%
TOTAL 6,507 1,375 21% 5,132 79%
Sumber: Hasil analisis

Dapat diketahui bahwa 6.507 sampel masyarakat Kota Pontianak yang memiliki kendaraan pribadi,
masyarakat yang minat beralih ke BRT terdiri dari 21% dan 79% tidak beralih ke BRT. Presentase
masyarakat yang beralih ke BRT tersebut dikali dengan perjalanan masyarakat yang menggunakan
kendaraan pribadi untuk mendapatkan pola perjalanan orang yang berminat menggunakan angkutan
perkotaan (BRT).
Tabel 3 Pola Perjalanan Orang Yang Berminat Menggunakan Angkutan Perkotaan (BRT)
O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TOTAL
1 0 55 260 147 98 44 75 320 85 359 62 23 26 150 46 115 95 101 49 41 23 199 212 193 253 88 93 49 212 150 129 3751
2 241 0 250 19 33 19 52 14 28 255 146 90 90 647 264 345 486 567 326 198 99 43 38 47 43 33 175 28 52 24 38 4690
3 314 128 0 163 123 100 78 245 55 111 48 18 38 261 141 196 291 246 100 113 58 53 33 43 30 28 78 25 53 30 43 3243
4 508 36 642 0 294 330 45 36 36 62 45 36 53 116 53 62 80 178 98 80 27 107 53 36 36 36 45 27 36 27 27 3245
5 423 74 508 349 0 201 191 21 64 74 53 74 95 138 106 138 180 95 148 85 64 74 74 74 53 64 85 32 64 32 42 3673
6 154 77 477 554 308 0 385 77 215 123 123 46 46 77 62 92 169 169 108 62 77 123 62 31 46 77 77 31 77 46 31 4000
7 424 167 469 76 333 348 0 848 969 227 106 45 76 121 76 151 182 212 91 151 76 76 45 121 76 61 182 91 45 30 61 5936
8 432 170 479 77 340 355 0 864 988 326 108 46 77 311 77 292 185 216 93 154 77 77 46 123 77 62 185 93 46 31 62 6471
9 210 33 127 22 28 66 359 415 0 581 67 44 39 249 100 332 348 354 122 122 88 66 66 61 83 66 155 33 111 55 88 4492
10 1081 54 112 46 39 46 116 711 726 0 672 618 232 579 70 397 93 100 70 62 62 31 31 31 23 23 85 39 23 31 39 6241
11 375 372 204 60 60 96 84 575 144 1042 0 62 97 84 36 60 84 109 96 36 60 144 96 144 144 156 251 60 227 96 144 5196
12 129 304 128 64 112 48 48 192 128 1426 80 0 97 192 80 64 146 193 176 112 112 208 144 240 128 176 433 64 288 96 224 5836
13 136 216 182 68 91 23 57 216 79 318 91 114 0 102 91 68 204 295 79 57 57 125 193 182 125 136 227 68 227 68 91 3984
14 223 241 203 76 101 25 63 241 89 355 102 128 0 114 101 192 228 330 89 63 63 139 215 203 139 152 253 76 253 76 101 4637
15 160 868 788 80 133 53 67 347 267 120 40 67 107 200 0 133 133 320 147 67 107 40 53 80 27 53 454 40 53 53 80 5139
16 279 171 208 127 64 70 89 535 407 218 58 77 147 353 172 0 280 0 102 76 51 57 32 51 70 70 344 38 76 57 51 4330
17 225 606 697 55 109 61 73 540 388 79 42 55 110 67 146 85 0 267 36 42 30 55 30 67 55 49 237 24 49 42 36 4356
18 186 597 489 98 49 54 69 411 313 64 44 59 113 69 132 132 215 0 78 59 39 44 24 39 54 54 264 29 59 44 39 3920
19 147 96 54 115 147 63 63 46 230 94 84 115 73 73 115 84 63 168 0 343 200 314 232 42 73 243 272 63 94 63 42 3811
20 181 447 479 96 85 43 106 330 234 85 32 75 53 64 53 53 75 128 418 0 412 402 456 32 75 350 287 21 53 75 43 5242
21 166 580 691 110 193 110 138 470 497 331 138 166 138 138 221 110 138 221 123 111 0 234 657 166 83 198 32 110 138 83 83 6576
22 656 72 168 96 56 56 48 96 96 40 96 104 88 64 24 104 72 72 495 280 831 0 720 48 40 278 120 24 32 16 32 4923
23 1105 106 173 67 80 40 40 173 133 80 107 133 226 146 53 106 80 67 312 355 148 1158 0 412 625 357 372 53 80 53 80 6921
24 1307 174 296 52 105 70 139 209 192 87 209 261 279 139 105 52 192 139 70 52 105 105 523 0 244 105 366 52 105 70 52 5856
25 1259 145 203 58 72 43 72 261 246 72 188 101 174 87 58 58 130 159 101 101 43 72 695 203 0 376 535 188 478 58 43 6281
26 646 133 208 95 113 76 76 246 208 113 227 208 208 95 76 76 151 189 313 322 345 276 243 170 492 0 340 133 57 38 38 5909
27 301 278 233 38 60 38 90 188 218 150 165 203 158 300 218 323 308 405 195 203 30 113 210 143 225 188 0 135 225 98 150 5586
28 697 193 386 116 116 77 232 270 232 270 194 155 232 77 77 155 193 232 232 77 116 193 155 116 695 270 657 0 77 850 116 7458
29 874 116 222 44 64 53 32 231 210 42 200 200 210 42 32 63 95 126 95 63 63 42 63 63 337 32 316 32 0 326 200 4486
30 1001 79 191 48 48 48 32 111 159 79 111 95 95 79 32 79 111 159 95 111 48 32 64 64 79 48 191 397 493 0 270 4450
31 825 137 292 52 69 34 69 241 275 103 223 223 155 137 120 69 103 137 69 69 52 69 103 52 52 34 344 69 344 258 0 4776
TOTAL 14666 6726 9819 3067 3522 2690 2985 9478 7913 7288 3863 3641 3531 5273 2935 4187 5113 5955 4526 3668 3562 4670 5569 3275 4480 3861 7453 2125 4126 2975 2474 155414

Sumber: Hasil analisis


Setelah mengetahui besarnya minat pindah dan matriks asal tujuan pengguna kendaraam
pribadi yang berminat beralih menggunakan angkutan umum maka akan diperoleh matriks populasi
total potensi pengguna angkutan umum dengan menggabungkan data permintaan aktual dengan
permintaan potensial.

Tabel 4 Pola Perjalanan Orang Yang Berminat Menggunakan BRT Dengan Pengguna Angkutan Umum
O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TOTAL
1 0 92 304 193 128 57 98 418 111 469 81 30 34 164 61 121 125 132 64 54 30 260 277 253 331 115 121 64 277 196 169 4829
2 282 0 293 22 39 22 61 17 33 299 172 105 105 759 310 404 570 664 382 233 116 50 44 55 50 39 205 33 61 28 44 5499
3 361 167 0 214 161 131 102 252 72 149 62 23 49 342 184 256 381 322 131 148 76 69 43 56 39 36 102 33 69 39 56 4125
4 555 39 701 0 321 360 49 39 39 68 49 39 58 126 58 68 88 195 107 88 29 117 58 39 39 39 49 29 39 29 29 3543
5 455 80 546 375 0 216 205 23 68 80 57 80 102 148 114 148 193 102 159 91 68 80 80 80 57 68 91 34 68 34 45 3945
6 163 82 506 588 327 0 408 82 229 131 131 49 49 82 65 98 180 180 114 65 82 131 65 33 49 82 82 33 82 49 33 4248
7 453 178 502 81 356 372 0 907 1037 243 113 49 81 130 81 162 194 227 97 162 81 81 49 130 81 65 194 97 49 32 65 6349
8 568 173 489 81 342 359 55 0 1065 443 157 59 99 400 100 352 279 300 122 186 94 91 60 136 95 76 211 101 69 38 76 6674
9 248 39 150 26 33 78 424 489 0 685 79 52 46 293 117 391 410 417 143 143 104 78 78 72 98 78 182 39 130 65 104 5292
10 1212 61 122 52 43 52 130 796 814 0 753 693 260 649 78 410 104 113 78 69 69 35 35 35 26 26 95 43 26 35 43 6955
11 404 401 220 65 65 103 90 620 156 1124 0 67 104 90 39 65 91 117 103 39 65 155 104 155 155 168 271 65 245 103 155 5605
12 137 323 136 68 119 51 51 204 136 1514 85 0 103 204 85 68 155 205 187 119 119 221 153 255 136 187 459 68 306 102 238 6198
13 147 232 196 73 98 24 61 232 86 342 98 123 0 110 98 73 220 318 86 61 61 134 208 196 134 147 244 73 244 73 98 4291
14 239 402 333 88 113 31 71 336 138 414 108 144 10 0 0 199 237 343 95 69 70 147 227 210 146 159 298 80 258 81 109 5155
15 171 926 840 85 142 57 71 370 285 128 43 71 114 214 0 142 142 342 157 71 114 43 57 85 28 57 484 43 57 57 85 5482
16 288 241 285 135 76 75 99 595 469 231 63 81 153 364 182 0 298 32 109 82 56 70 40 54 73 74 387 42 83 62 55 4856
17 257 693 797 62 125 69 83 617 443 90 49 62 125 76 166 97 0 305 42 49 35 62 35 76 62 55 270 28 55 49 42 4977
18 225 721 591 118 59 65 83 497 378 77 53 71 137 83 160 160 260 0 95 71 47 53 30 47 65 65 319 35 71 53 47 4738
19 161 164 94 126 161 69 69 74 253 103 92 126 80 80 126 92 69 184 0 370 213 374 269 46 80 258 298 69 103 69 46 4319
20 192 475 509 102 90 45 113 351 249 90 34 79 57 68 57 57 79 136 437 0 417 425 465 34 79 354 305 23 57 79 45 5503
21 175 613 730 117 204 117 146 497 526 351 146 175 146 146 234 117 146 234 144 124 0 398 673 175 88 206 81 117 146 88 88 7147
22 737 81 188 108 63 63 54 108 108 45 108 117 99 72 27 117 81 81 556 314 933 0 808 54 45 299 135 27 36 18 36 5512
23 1190 115 186 72 86 43 43 186 143 86 115 143 244 158 57 115 86 72 350 368 157 1248 0 444 673 375 401 57 86 57 86 7443
24 1375 183 312 55 110 73 147 220 202 92 220 275 293 147 110 55 202 147 73 55 110 110 550 0 257 110 385 55 110 73 55 6160
25 1347 155 217 62 77 46 77 279 263 77 201 108 186 93 62 62 139 170 108 108 46 77 743 217 0 402 573 201 511 62 46 6718
26 684 141 220 100 120 80 80 260 220 120 240 220 220 100 80 80 160 200 325 329 351 302 263 180 520 0 360 140 60 40 40 6238
27 341 315 264 43 68 43 102 213 247 170 187 230 179 341 247 366 349 460 221 230 34 128 239 162 256 213 0 153 256 111 170 6339
28 717 199 397 119 119 79 238 278 238 278 200 159 238 79 79 159 199 238 238 79 119 199 159 119 715 278 676 0 79 874 119 7672
29 963 127 245 48 70 58 35 255 232 46 221 220 232 46 35 70 104 139 104 70 70 46 70 70 371 35 348 35 0 359 220 4942
30 1060 84 202 50 50 50 34 118 168 84 118 101 101 84 34 84 118 168 101 118 50 34 67 67 84 50 202 420 521 0 286 4710
31 857 143 304 54 71 36 71 250 286 107 232 232 161 143 125 71 107 143 71 71 54 71 107 54 54 36 357 71 357 268 0 4964
TOTAL 15965 7646 10880 3383 3838 2927 3350 9581 8693 8138 4266 3984 3864 5790 3171 4658 5767 6684 5002 4035 3871 5288 6053 3587 4886 4152 8188 2310 4511 3225 2732 170426

Sumber: Hasil Analisis

Analisis Pemilihan Rute


Adapun penentuan rute pengoperasian angkutan perkotaan ini berdasarkan pertimbangan berikut:
1. Jalur yang dipilih merupakan jalan yang belum dilayani oleh angkutan umum yang telah ada. Pada rute
BRT yang dipilih merupakan rute yang belum dilayani oleh angkutan umum, sehingga rute tersebut
tidak berhimpit dengan angkutan umum yang telah beroperasi. Dengan dioperasikannya BRT,
diharapkan dapat memperluas cakupan pelayanan angkutan perkotaan di Kota Pontianak;

2. Prasarana jalan yang dipilih dapat dilewati oleh jenis angkutan yang akan digunakan untuk pengoperasian
angkutan perkotaan. Selain itu, salah satu syarat perencanaan BRT yaitu jalur yang dilalui oleh rute
BRT harus memiliki jalur khusus berupa jalur sendiri maupun jalur khusus di ruang milik jalan yang
dipisahkan oleh kereb maupun marka jalur khusus bus (inventarisasi jalan sesuai dengan dimensi
kendaraan);
3. Rute pelayanan angkutan perkotaan menghubungkan pusat-pusat kegiatan dengan wilayah pemukiman
penduduk di Kota Pontianak;
4. Rute rencana yang akan dilewati oleh angkutan perkotaan merupakan daerah yang memiliki permintaan
perjalanan dan kepadatan penduduk yang tinggi.
Tabel 5 Rute dan Panjang Koridor Rencana BRT
Koridor Trayek Rute Panjang

Jl. Jend. Ahmad Yani -


Tugu
Jl. Sultan
Digulis-
I Abdurachman-Jl. Prof. 13.16
Masjid
M. Yamin-Jl. Ampera-
Baiturahim
Jl. Husein Hamzah

Taman
Teras Parit
Jl.Gusti Situt Mahmud-
II Nanas- 12
Jl.Khatlistiwa
Terminal
Batu layang
Sumber: Hasil analisis

Dari data tabulasi diatas koridor I memiliki titik awal dari Tugu Digulis dan titik akhir
pada masjid Baiturahim dengan panjang rute 13,16 km, sedangkan koridor II memiliki titik
awal Taman Teras Parit Nanas dan titik akhir Terminal Batu Layang dengan Panjang rute
trayek 12 km.

Gambar 1 Peta Rute Trayek BRT Rencana


Sumber: Hasil Analisis

Analisis Jenis Kendaraan Yang Digunakan


Untuk menentukan jenis angkutan yang akan digunakan di dasarkan pada Surat Keputusan
Jendral Perhubungan darat Nomor SK.687/AJ.206/DRJD/2002 dan Menurut PM 15 tahun 2019
tentang Penyenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Dalam Trayek.
Salah satu syarat perencanaan BRT yaitu jenis kendaraan yang digunakan pada pengoperasian
BRT berupa mobil bus yang berkapasitas angkutan massal seperti mobil bus sedang dan mobil bus
besar. Angkutan massal juga dapat menggunakan mobil bus maxi, mobil bus tingkat, dan mobil bus
tempel sesuai dengan kebutuhannya. Penentuan jenis angkutan berdasarkan kapasitas kendaraan yang
dapat menampung penumpang per-hari.
Tabel 6 Ketentuan Jenis Armada BRT
Jumlah
Permintaan Kebutuhan Penentuan
Koridor
Permintaan Armada Armada
Angkutan
Bus
I 10133 Bus Sedang
Sedang
Bus
II 10140 Bus Sedang
Sedang
Sumber: Hasil Analisis
Jumlah permintaan penumpang didapat dari permintaan potensial perhari pada tiap-tiap zona
yang dilewati oleh angkutan BRT rencana, seperti koridor I yang melewati zona 1, 3, 8, 10, 14, dan
16 dengan jumlah permintaan penumpang total sebanyak 10133 orang. Sedangkan pada koridor II
melewati zona 19,20, 21, 22, 23, dan 26 dengan jumlah permintaan penumpang total sebanyak 10140
orang.

Sumber: Hasil analisis


Gambar 2 Visualisasi Desain Tampak Samping Karoseri BRT

Kinerja Operasional Pengoperasian BRT

Tabel 7 Kinerja Operasional Koridor I BRT di Kota Pontianak


Rencana Operasi
Kapasitas (penumpang) 30
Panjang Rute (km) 13.16
Kecepatan Operasi (km/jam) 30
Travel Time (menit) 26
RTT (menit) 61
Load Factor (%) 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Headway (menit) 2.2 2.6 3.1 3.5 3.9 4.4
Frekuensi (kendaraan/jam) 27 23 19 17 15 14
Jumlah Armada (unit) 28 23 20 17 16 14
Sumber: Hasil Analisis
Dari rekapitulasi analisis kinerja operasional BRT yang tercantum pada tabel diatas, diketahui
bahwa jumlah armada yang dibutuhkan sebanyak 20 armada dengan headway 3 menit 10 detik
Tabel 8 Kinerja Operasional Koridor II BRT di Kota Pontianak
Rencana Operasi
Kapasitas (penumpang) 30
Panjang Rute (km) 12
Kecepatan Operasi (km/jam) 30
Travel Time (menit) 24
RTT (menit) 55
Load Factor (%) 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Headway (menit) 2.1 2.5 2.9 3.3 3.7 4.2
Frekuensi (kendaraan/jam) 29 24 21 18 16 14
Jumlah Armada (unit) 27 23 19 17 15 14
Sumber: Hasil Analisis
Dari rekapitulasi analisis kinerja operasional BRT yang tercantum pada tabel diatas,
diketahui bahwa jumlah armada yang dibutuhkan sebanyak 19 armada dengan headway 2 menit 90
detik.

Analisis Kebutuhan dan Penentuan Lokasi Halte


Adapun pertimbangan titik henti atau halte didasari oleh beberapa pertimbangan berdasarkan aturan
yang tercantum pada Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat No.271 tahun 1996, yaitu titik
lokasi halte berada pada daerah yang memiliki potensi jumlah penumpang yang besar seperti pasar,
sekolah dan pusat kegiatan lainnya; jarak minimal halte dari persimpangan adalah 50 meter; jarak
minimal gedung yang membutuhkan ketenangan adalah 100 meter.

Tabel 9 Kebutuhan Halte BRT Pada Koridor I


STANDAR TEKNIS JARAK KEBUTUHAN HALTE
PANJANG JALAN TATA GUNA LAHAN
NO NAMA JALAN (SEGMEN) SIMPANG 50 m STANDAR BERDASARKAN KETERANGAN
(SEGMEN) STANDAR TEKNIS
TEKNIS JARAK

1 Jl. Jend. Ahmad Yani 1 II 964 864 Pusat kegiatan sangat Padat 200-300 3 BUTUH
2 Jl. Jend. Ahmad Yani 1 II 696 596 Padat 300-400 1 BUTUH
3 Jl. Jend. Ahmad Yani 1 III 727 627 Padat 300-400 1 BUTUH
4 Jl. Jend. Ahmad Yani 1 IV 457 357 Padat 300-400 0 TIDAK BUTUH
5 Jl. Sultan Abdurachman I 350 250 Pusat kegiatan sangat Padat 200-300 1 BUTUH
6 Jl. Sultan Abdurachman II 250 150 Pusat kegiatan sangat Padat 200-300 1 BUTUH
7 Jl. Sultan Abdurachman III 79 -21 Padat 300-400 0 TIDAK BUTUH
8 Jl. Sultan Abdurachman IV 650 550 Padat 300-400 1 BUTUH
9 Jl.Sutan Syarir 804 704 Padat 300-400 1 BUTUH
10 Jl. Prof. M. Yamin I 1890 1790 campuran padat 300-500 2 BUTUH
11 Jl. Prof. M. Yamin II 930 830 campuran padat 300-500 1 BUTUH
13 Jl. Ampera I 700 600 campuran jarang 500-1000 1 BUTUH
14 Jl. Ampera II 2600 2500 campuran padat 300-500 3 BUTUH
15 Jl. Husein Hamzah III 737 637 campuran padat 300-500 1 BUTUH
16 Jl. Husein Hamzah II 1610 1510 campuran padat 300-500 3 BUTUH
Sumber: Hasil Analisis
Pada analisis penentuan titik halte, sepanjang koridor I memerlukan 20 halte. Pada ruas Jalan
Sultan Abdurachman III tidak disertakan dalam usulan lokasi titik halte BRT karena ruas tersebut
diapit oleh dua simpang untuk menghindari potensi timbulnya gangguan lalu lintas akibat aktifitas
naik-turun penumpang.

Tabel 10 Kebutuhan Halte BRT Pada Koridor II

STANDAR TEKNIS TATA GUNA JARAK KEBUTUHAN HALTE


PANJANG JALAN
No. NAMA JALAN (SEGMEN) SIMPANG 50 m LAHAN STANDAR BERDASARKAN KETERANGAN
(SEGMEN)
STANDAR TEKNIS TEKNIS JARAK

1 Jl.khatulistiwa 7557 7457 campur padat 300-500 8 BUTUH


2 Jl.Sutan Hamid II 1184 1084 Padat 300-400 2 BUTUH
3 Jl.Gusti Situt Mahmud 4608 4508 padat 300-400 9 BUTUH
Sumber: Hasil Analisis
Pada analisis penentuan titik halte, sepanjang koridor II memerlukan 19 halte, yang terdiri
dari 10 halte di sepanjang ruas jalan Khatulistiwa, 2 halte pada ruas jalan Sutan Hamid dan 9 halte
pada ruas jalan Gusti Situt Mahmud.

Sumber: Hasil Analisis

Gambar 3 Gambar Desain Halte Tampak Depan BRT Kota Pontianak

Biaya Operasional Kendaraan


Biaya Operasional Kendaraan (BOK) adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh pengusaha
angkutan setiap hari, bulan bahkan tahun untuk biaya pemeliharaan kendaraan dan pengoperasian usaha
angkutan
Tabel 11 Rekapitulasi Biaya Operasional Kendaraan per Bus-Km pada Koridor I
No Rekapitulasi Biaya Per Km
1 Biaya Langsung
Penyusutan Rp586.08
Bunga Modal Rp395.60
Gaji dan Tunjangan Sopir Rp1,132.66
BBM Rp916.67
Ban Rp480.00
Servis Kecil Rp161.44
Servis Besar Rp129.49
Over Houl Mesin Rp37.83
Over Houl Body Rp120.00
Retribusi Terminal Rp123.63
STNK /Pajak Kendaraan Rp18.32
Kir Rp1.98
Asuransi Rp91.58
2 Biaya Tidak Langsung
Biaya Gaji Pegawai non awak bus Rp1,612.25
Biaya Pengelolaan Rp101.11

TOTAL JUMLAH Rp5,908.64


Sumber: Hasil analisis
Berdasarkan tabel diatas diketahui besarnya biaya pokok untuk tiap kendaraan untuk BOK per bus
km didapat dari hasil biaya pokok yang dikeluarkan yaitu jumlah dari biaya langsung dan biaya tidak
langsung sebesar Rp. 5.908,64,- per bus km. Maka BOK per koridor per tahun dapat diketahui dengan
perhitungan berikut.
BOK Bus /Tahun =Biaya Pokok X Km-tempuh/tahun
=Rp.5.908,64- X 131.040 km
=Rp.527.239.614.-

Tabel 12 Rekapitulasi Biaya Operasional Kendaraan per Bus-Km pada Koridor II


Rekapitulasi Biaya per
NO biaya per km
Km
1 Biaya Langsung
Penyusutan Rp592.59
Bunga modal Rp400.00
Gaji dan tunjangan awak
Rp1,145.25
kend
BBM Rp916.67
Ban Rp480.00
Service kecil Rp161.44
Service besar Rp131.99
Over Houl mesin Rp37.83
Over Houl body Rp120.00
Cuci Bus Rp125.00
Retribusi terminal Rp12.50
STNK/pajak kendaraan Rp18.52
Kir Rp2.01
Asuransi Rp92.59
Biaya Tidak
2
Langsung
Biaya Gaji Pegawai non
Rp1,630.17
awak bus
Biaya Pengelolaan Rp102.24
TOTAL JUMLAH Rp5,968.79
Sumber: Hasil analisis
Berdasarkan tabel diatas diketahui besarnya biaya pokok untuk tiap kendaraan untuk BOK per bus
km didapat dari hasil biaya pokok yang dikeluarkan yaitu jumlah dari biaya langsung dan biaya tidak
langsung sebesar Rp. 5.968,- per bus km. maka BOK per koridor per tahun dapat diketahui dengan
perhitungan berikut.
BOK Bus /Tahun =Biaya Pokok X Km-tempuh/tahun
=Rp.5.968,79- X 129.600 km
= Rp.486.234.290.-
Biaya pokok per penumpang dihitung setelah memasukkan besarnya keutungan
(margin) yang wajar bagi operator. Adapun keutungan yang wajar adalah sebesar 10% dari biaya operasi
yang dikeluarkan. Besarnya biaya pokok/penumpangan adalah biaya pokok/kend/tahun dibandingkan
dengan load factor 70% dikalikan dengan kapasitas kendaraan.
Tabel 13 Rekapitulasi Tarif Biaya Opersional pada Tiap-Tiap Koridor
Tarif Pokok (Rupiah
Koridor Jarak (Km) Tarif BEP (Rupiah) Tarif (Rupiah)
pnp/Km)
I 281.36 13.00 3657.73 4023.50
II 284.23 12.00 3410.73 3751.81
Sumber: Hasil analisis
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperolah dari hasil penelitian Perencanaan Angkutan Perkotaan (BRT)
di Kota Pontianak, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jumlah permintaan potensial pada koridor I sebanyak 11.562 orang/hari dan koridor II sebanyak 12.104
orang/hari.
2. Kinerja operasional pada pengoperasian BRT di Kota Pontianak pada koridor II menggunakan 21 armada
dengan frekuensi sebanyak kendaraan per jam dan waktu antar (Headway) menit. Untuk koridor II
menggunakan armada bus dan frekuensi kendaraan per jam dan waktu antara (headway) menit.
3. Jenis armada yang digunakan merupakan angkutan perkotaan berupa Bus Rapid Transit dengan jenis
bus sedang berkapasitas 30 orang.
4. Dari hasil pemilihan rute rencana BRT yang akan dioperasikan, maka dapat ditentukan 2 koridor sebagai
berikut:
a. Rute yang dilalui Koridor I dengan titik asal Tugu Digulis dan titik akhir Masjid Baiturahim yaitu Jl.
Jendral A.Yani-Jl.Sultan Abdurrachman-Jl.Sutan Syahrir-Jl.Prof.M.Yamin-Jl.Ampera-Jl.Husein
Hamzah.
b. Rute yang dilalui Koridor II dengan titik asal Taman Teras Parit Nanas dan titik akhir Terminal Batu
Layang yaitu Jl.Khatulistiwa-Jl.Gusti Situt Mahmud-Jl.Sutan Hamid II.
5. Dari perhitungan biaya operasi kendaraan, diperoleh besaran biaya operasional per penumpang per trip
sebesar pada koridor I Rp.4 205.- dan Rp.3.751.- pada koridor II.

DAFTAR PUSTAKA
———. 2015. “PM Nomor 29 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor: PM 98 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang
Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.”
———. 2012. “Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Angkutan Massal Berbasis Jalan.”
———. 2014. “Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.”
———. 2019. “Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.”
———. 2020. “Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Pontianak.”
Departemen Perhubungan RI. 2002. “Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Di
Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur.” Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat. SK.687/AJ.206/DRJD/2002: 2–69
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2009. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
Dan Angkutan Jalan. Jakarta.
Jazuli, Zhorga Sulaeman. 2015. "Perencanaan Angkutan Umum BRT Berbasis Jalan (Bus Rapid Transit) Di
Perkotaan Jember". Jember: Universitas Jember.
Widayanti, Ari, Soeparno, and Bhertin Karunia. 2014. “Permasalahan Dan Pengembangan Angkutan
Umum Di Kota Surabaya.” Jurnal Transportasi, Vol.14 No.1: 53–60.

Anda mungkin juga menyukai