Kuliah 2 - Pailit
Kuliah 2 - Pailit
Debitur yang tidak mampu membayar hutang. artinya harta kekayaannya lebih kecil daripada
hutangnya.
Prinsip dasar hutang-piutang Hutang hanya dapat hapus dengan dibayar. Dibebaskan. Daluwarsa.
Proses kepailitan tidak menyebabkan hutang hapus, tetapi memberi kepastian kepada yang
memberi hutang dan memberi jaminan kepada yang berhutang.
Jika kekayaan lebih kecil drpd hutang, suatu saat punya penghasilan, maka harus dibayarkan untuk
melunasi hutang.
Seseorang hanya berhak thdp apa yang dia miliki, dan apa yang telah diperjanjikan terhadapnya.
Ada subjek2 yang tidak dapat dipailitkan, seperti di Afrika Selatan yang mempekerjakan 1000 orang,
lebih baik dibeli sahamnya daripada dipailitkan.
Ada industri-industri tertentu yang bergantung kepada perekonomian negara, seperti Indofood.
Tahun 1998, terjadi krisis, banyak hutang yang telah jatuh tempo, para kreditur Indonesia bukan
dalam keadaan tidak mampu bayar tp tidak mau bayar. Pada 1996, pinjaman dalam kurs US dollar,
masih 2.500, waktu krisis naik 10 kali lipatnya. Memaksa IMF untuk merubah peraturan kepailitan.
Kalo yg udah ga mampu bayar, di cut, dikasih ke pembeli baru untuk melanjutkan usaha.
Tidak mau bayar ketentuan dari pasal 2 UU 37/2004, adanya 2 utang yang mana salah satunya
telah jatuh tempo dan dapat ditagih tidak dibayar.
Kepailitan dipakai oleh perusahaan competitor yang perusahaan yg diincar gamau jual, ujung2nya
dipailitkan. Perusahaan yang sehat jadi dipailitkan, padahal punya harta lebih besar daripada
hutangnya.