Statistik Presentasi
Statistik Presentasi
Disusun Oleh :
1. Aisha Rahma Nuzulia 3521005
2. Fitri Nahariyani 3521096
3. Neni Aura Fitri 3521097
PEKALONGAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia ilmu pengetahua dan penelitian, statistik merupakan alat
pentinguntuk menganalisis dan memahami hubungan antar variabel yang berbeda.
Carastatistik yang umum digunakan adalah korelasi sederhana. Korelasi
sederhanamemungkinkan peneliti mengukur seberapa terikatnya hubungan antara
duavariabel, apakah positif (naik dan turun), negatif (berlawanan arah), atau tidak ada
korelasi resmi.
Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang sering digunakan
untuk mencari hubungan antara dua variabel. Korelasi diartikan sebagai hubungan.
Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara dua
atau labih variabel. Arah korelasi menunjukkan pola gerakan variabel Y terhadap
gerakan variabel X. Terdapat tiga arah korelasi, yaitu positive correlation, negative
correlation, dan nihil correlation. Koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan,
bergerak antara 0 sampai +1 atau 0 sampai -1. Nilai korelasi mendekati +1 atau -1
berarti terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya korelasi yang mendekati nilai O
berarti terdapat hubungan yang lemah. Apabila korelasi sama dengan 0, berarti antara
kedua variabel tidak terdapat hubungan sama sekali. Apabila korelasi +1 atau -1
berarti terdapat hubungan yang sempurna antara kedua variabel.1
1
Statistik Deskriptif Teori. Rumus. Kasus Untuk Penelitian. (2023). (n.p.): Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika
dan Komputer (APTIKOM). Hal 148-149
BAB II
PEMBAHASAN
Uji korelasi ganda merupakan cara untuk menguji hubungan/ keterkaitan antara
dua/ lebih variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen. Misalnya
untuk mengukur hubungan antara kecerdasan dan minat terhadap prestasi siswa SMA N 1
Demak, mengukur hubungan antara minat dan rasa ingin tahu terhadap prestas siswa SD
N Guntur 1, dll. Uji ini merupakan salah satu uji hipotesis asosiatif dan digunakan untuk
data berjenis rasio atau interval, data berdistribusi normal, dan data linier. 2 Ini berarti
analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui tinggi-rendahnya hubungan antar
variabel yang minimal dua variabel bebar secara bersama-sama terhdap variabel terikat.
Sejalan dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Supardi (2017:208) tentang analisis
pengujian koelasi Multivariat (ganda) adalah pengujian hipotesis menggunakan rumus
korelasi untuk menguji kebenaran dugaan bahwa terdapat hubungan antara dua atau lebih
variabel bebas atau independen (X) dengan satu variabel terikat atau dependen (Y).
2
Statistika Pendidikan Matematika. (2022). (n.p.): CV Kreator Cerdas Indonesia. Hal 174
3
Statistika dalam Penjas Aplikasi Praktis dalam Penelitian Pendidikan Jasmani. (2018). (n.p.): Deepublish. Hal
78-80
𝑋1 r1
Y
r3 R
r2
𝑋2
Keterangan:
X1 = Variabel Bebas 1
X2 = Variabel Bebas 2
Y = Variabel Terikat
Paradigma ganda dengan dua variabel independen X1 dan X2, dan satu variabel
dependen Y. Untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, menggunakan
teknik korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan X 1 dengan X2 secara bersama-
sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda (Sugiyono, 2008, hlm.44).
Dalam menentukan besarnya koefisien korelasi ganda (multivariat) yang
terjadi dalam hubungan dua variabel bebas dengan satu variabel terikat maka
digunakan rumus dibawah ini, namun sebelum itu dilakukan terlebih dahulu
penghitungan korelasi sederhana agar mendapatkan hasil korelasi variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya untuk memenuhi rumus korelasi ganda.
Setelah menentukan koefisien korelasi ganda, selanjutnya menghitung tingkat signifikansi
koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus Uji F dibawah ini:
Keterangan :
F = Nilai F hitung
Korelasi berganda adalah metode yang digunakan untuk melihat hubungan antara
tiga variabel atau lebih, dimana 2 variabel independen secara bersama-sama
dihubungkan dengan satu variabel terikat. Beberapa karakteristik korelasi berganda
antara lain:
Keterangan:
4
Statistika Inferensial Untuk Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan. (2022). (n.p.): Prenada Media. Hal 78-
83
r ¹: Korelasi antara variabel independen 1/predictor 1 (X) dengan variabel dependen/kriterium
(Y)
r³: Korelasi antara variabel independen 1/predictor 1 (X₁) dengar variabel independen
2/predictor 2 (X2)
Contoh Soal:
Seorang peneliti hendak menganalisis hubungan antara efektivitas organisasi (Y) dengan
semangat belajar mahasiswa (X₁) dan kelancaran komunikasi (X₂). Jumlah responden yang
diteliti sebanyak 60 mahasiswa, sedangkan hasil perhitungan dasar me- ngenai koefisien
korelasi produk momennya adalah sebagai ber- ikut: (a) Koefisien korelasi antara variabel
efektivitas organisasi dan variabel semangat belajar (;) = 0.46; (b) Koefisien korelasi antara
variabel efektivitas organisasi dan variabel kelancaran komuni- kasi (r ₂) 0.52; sedangkan (c)
Koefisien korelasi antara variabel semangat belajar dan variabel kelancaran komunikasi (r ₁)
= 0.17. Maka besarnya koefisien korelasi gandanya dapat diselesaikan se- bagai berikut:
Tes signifikansi untuk multiple correlation ini dapat memakai formula rumusan F
sebagai berikut:
Keterangan:
R : Koefisien korelasi ganda (multiple correlation)
N: Jumlah kasus atau responden
k : Jumlah prediktor
Contoh Soal:
Jika diketahui koefisien korelasi antara IQ dengan nilai ujian statistik (x) = 0,70,
koefisien korelasi antara nilai ujian statistik dengan lamanya belajar (rxx ₂) = 0,40,
dan koefisien korelasi antara IQ dengan lamanya belajar (x) = -0,10. Tentukan: berapa
2 koefisien korelasi antara IQ dengan nilai ujian statistik, bila waktu belajar diabaikan
(diparsialkan).
Jadi bila lama belajar diabaikan, maka korelasi antara IQ de- ngan nilai ujian statistik
0.81.
Untuk mengetahui apakah koefisien parsial tersebut signifikan atau tidak, maka diuji
dengan rumus 15.5. Misalnya banyaknya sample yang diambil 25, maka:
Selanjutnya t hitung ini dikonsultasikan/dibandingkan dengan dengan nilai t table,
dengan db = n - 1 = 25 - 1. Pada taraf ke- salahan 5%, untuk uji dua pihak maka harga
t table = 2,064. Ma- ka t hitung lebih besar dari t table. Dengan demikian, koefesien
korelasi yang dihitung tersebut adalah signifikan. Dengan demikian, dapat
digeneralisasikan untuk seluruh populasi, dari mana sample tersebut diambil.
E. INTERPRETASI KORELASI
Jika nilai probabilitas sig. F berubah atau [0,05 < sig], maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
Kompetensi dan Motivasi secara simultan terhadap variabel Kinerja.
CONTOH
Judul : Hubungan Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Negeri Kota
Surakarta tahun 2014
Variabel X1 : Kompetensi
Variabel X2 : Motivasi
Variabel Y : Kinerja
Sampel sebanyak (n)= 84 orang dengan taraf signifikansi (a= 0,05)
Dalam SPSS tidak ada menu khusus untuk menghitung korelasi ganda. Untuk
memanipulasi penggunaan SPSS dalam menghitung korelasi ganda, dapat
menggunakan menu regression untuk mencari nilai R dan R2.
1. Buka file dengan nama : United Korelasi 2, maka akan muncul data sebagaimana
gambar dibawah ini.
2. Dari menu SPSS klik Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linear.
Maka akan muncul kotak dialog Linear Regression
3. Kemudian masukkan variabel Y (Kinerja) dengan cara mengklik tanda
>Dependent. Kemudian variabel X1 (Kompetensi) dan X2 (Motivasi) ke kotak
Independent(s) maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.
4. Klik Statistics dan tandai pada kotak Estimates, Model Fit, dan R squared
change lalu klik Continue, selanjutnya baru klik Ok
5. Setelah semuanya beres, maka hasil output yang perlu diperhatikan adalah pada
bagian Model Summary
Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas Korelasi Product-Moment Pearson secara
manual, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Uji Validitas Untuk menguji validitas instrumen dapat digunakan Koefisien Korelasi
Product-Moment Pearson. Rumus untuk menghitung koefisien korelasi Pearson
adalah sebagai berikut:
r = Σ(xy) / √(Σx² * Σy²)
Dimana r adalah koefisien korelasi Pearson, Σ(xy) adalah jumlah hasil kali skor kedua
variabel, Σx² adalah jumlah skor kuadrat dari variabel pertama, dan Σy² adalah jumlah
skor kuadrat dari variabel pertama. variabel kedua.
Uji Reliabilitas : Untuk menguji reliabilitas instrumen dapat digunakan koefisien
Cronbach’s Alpha. Rumus untuk menghitung Cronbach’s Alpha adalah sebagai
berikut:
α = (k / (k-1)) * (1 - (Σs² / S²))
Dimana α adalah Cronbach's Alpha, k adalah jumlah item dalam instrumen, Σs²
adalah jumlah varians skor setiap item, dan S² adalah varians total skor seluruh item.
Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen korelasi ganda secara
manual, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Uji Validitas:
1. Buat tabel penolong sebelum menghitung nilai korelasi untuk masing-
masing butir.
2. Hitung nilai korelasi antara skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir menggunakan rumus korelasi produk
moment.
3. Tentukan nilai koefisien korelasi antara 0,4 sampai dengan 0,8 untuk
menentukan validitas butir.
b. Uji Reliabilitas:
1. Hitung koefisien korelasi antara skor tiap butir pada waktu yang berbeda
menggunakan rumus korelasi produk moment.
2. Tentukan nilai koefisien korelasi antara 0,6 sampai dengan 0,8 untuk
menentukan reliabilitas instrumen.
3. Perlu diingat bahwa uji validitas dan reliabilitas instrumen korelasi ganda
manual hanya dapat dilakukan pada instrumen yang sudah teruji secara
konseptual oleh pakar dan sudah diujicobakan pada sampel yang
representatif.
Contoh
Demikian seterusnya >>> sehingga didapatkan nilai p dan q seperti pada tabel di
atas.
Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut.
Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen
tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).
BAB III
KESIMPULAN
Korelasi ganda adalah korelasi antara dua atau lebih variabel bebas secara bersama-
sama dengan satu variabel terikat. Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara
dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel
keterikatannya. Dalam analisis korelasi berganda, tujuannya adalah untuk mengetahui
bagaimana derajat hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel
dependen. Selain itu kesimpulan dari analisis korelasi ganda dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
Statistik Deskriptif Teori. Rumus. Kasus Untuk Penelitian. (2023). (n.p.): Asosiasi
Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM).
Statistika dalam Penjas Aplikasi Praktis dalam Penelitian Pendidikan Jasmani. (2018). (n.p.):
Deepublish.
https://www.konsistensi.com/2014/06/cara-uji-korelasi-berganda-dengan-spss.html?m=1
https://akbar-iskandar.blogspot.com/2012/12/cara-manual-analisis-validitas-butir_11.html?
m=1