Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ima Sulvian Tini

NPM : 2040403054

Lokal / Jurusan : B Akuntansi

Diskon Promo Ojek Online dalam Persaingan Usaha

Sejak kemunculan ojek online, salah satu metode promo yang mampu menarik masyarakat untuk
menggunakan jasa ojek online dengan memberikan voucher diskon, potongan harga jika menggunakan
alat pembayaran elektronik tertentu atau promo harga paket berlangganan. Sehingga rentang tarif
promosi bahkan bisa mencapai diskon 100% atau cukup membayar satu rupiah.

Operator ojol cenderung memberi diskon besar kepada konsumen meskipun keuangan perusahaan
merugi demi untuk menguasai pangsa pasar. Bahkan “perang” promo tidak berhenti pada pelayanan
jasa transportasinya saja namun juga menjalar pada persaingan promo atau diskon makanan antar
aplikasi ojek online tersebut melalui jasa pemesanan dan pengantaran makanan yang dapat menarik
para konsumen.

Soal :

1. Berdasarkan artikel diatas, analisis oleh saudara apakah pemberian promo diskon tersebut dapat
memicu persaingan usaha tidak sehat atau tidak. Jelaskan.

Jawab :
Menurut saya pemberian promo diskon yang dilakukan jasa ojek online termasuk persaingan usaha
sehat, tetapi jika terus menerus memberi promo dan bahkan bukan hanya jasa ojek onlinenya saja
tetapi pesan antar makanan juga yang mengakibatkan lebih banyak orang memilih jasa ojek online,
maka akan menyebabkan persaingan usaha tidak sehat. Seharusnya metode promo tersebut diberi
batasan, jika promo tersebut dibiarkan terus menerus maka akan terjadi persaingan usaha tidak
sehat. Salah satunya persaingan antara jasa ojek online dengan jasa angkutan konvesional, yang bisa
mematikan usaha jasa angkutan konvesional.

2. Dalam hukum persaingan usaha ada yang dinamakan kegiatan yang dilarang, jelaskan yang saudara
ketahui apa saja kegiatan yang dilarang dalam hukum persaingan usaha kemudian analisis artikel di
atas apakah termasuk kegiatan yang dilarang atau tidak.

Jawab :
Kegiatan yang dilarang dalam UU
- diatur dalam pasal 17 sampai dengan pasal 24. Undang undang ini tidak memberikan defenisi
kegiatan, seperti halnya perjanjian. Namun demikian, dari kata “kegiatan” kita dapat
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kegiatan disini adalah aktivitas, tindakan secara
sepihak.
- Bila dalam perjanjian yang dilarang merupakan perbuatan hukum dua pihak maka dalam
kegiatan yang dilarang adalah merupakan perbuatan hukum sepihak.
Kegiatan-kegiatan yg dilarang tersebut adalah
 Monopoli
 Monopsoni
 Penguasaan pasar Di dalam UU no.5/1999 Pasal 19,bahwa kegiatan yang dilarang dilakukan
pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya penguasaan pasar yang merupakan
praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat yaitu : menolak dan atau menghalangi
pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar yang
bersangkutan menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak
melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya membatasi peredaran dan
atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar bersangkutan melakukan praktik
diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.
 Persekongkolan
 Posisi dominan
 Jabatan Rangkap Dalam Pasal 26 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dikatakan bahwa
seorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan,
pada waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada
perusahaan lain
 Pemilikan Saham Berdasarkan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dikatakan
bahwa pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan
sejenis, melakukan kegiatan usaha dalam bidang sama pada saat bersangkutan yang sama
atau mendirikan beberapa perusahaan yang sama.
 Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999

Pada artikel diatas, menurut saya termasuk kedalam kegiatan yang dilarang dalam persaingan
usaha. Karena kegiatan tersebut termasuk kedalam penguasaan pasar yaitu memberikan promo
diskon yang terlalu berlebihan bahkan Operator ojek online cenderung memberi diskon besar
kepada konsumen meskipun keuangan perusahaan merugi demi untuk menguasai pangsa pasar. Hal
itu termasuk kedalam kegiatan-kegiatan yang dilarang dalam persaingan usaha yang di atur dalam
UU No.5/1999 pasal 19 penguasaan pasar, bahwa kegiatan yang dilarang dilakukan pelaku usaha
yang dapat mengakibatkan terjadinya penguasaan pasar yang merupakan praktik monopoli atau
persaingan usaha tidak sehat.

3. Salah satu aplikasi ojek online, Grab telah melakukan kerjasama dengan OVO (aplikasi pembayaran
transaksi online). Analisis oleh saudara tentang kerjasama tersebut apakah tergolong dalam upaya
penguasaan pasar yang mengarah pada penyalahgunaan posisi dominan.

Jawab :
Menurut saya kerjasama antara Grab dengan OVO tergolong dalam upaya penguasaan pasar yang
mengarah pada penyalahgunaan posisi dominan, karena salahsatu dari 2 pelaku usaha tersebut
memiliki posisi dominan sehingga bila mereka berkerjasama bisa saja menyalahgunakan posisi
dominan yang dimilikinya melalui pelaku usaha lain yang tidak menguasai pasar, jadi melalui
kerjasama ini pihak yang tidak menguasai pasar tersebut bisa saja bisnis atau usahanya semakin
melambung. Dan juga karena pelaku usaha yang memiliki posisi dominan bisa saja membatasi pasar
yang dapat dikuasai oleh pesaingnya dan juga menghambat efisiensi pesaing dengan tidak
membagikan teknologi yang dimilikinya dan dapat memanipulasi kondisi pasar dengan memberi
harga poduknya lebih murah dari harga pasaran.
Kerjasama tersebut juga bisa disebut persekongkolan yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan
pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai pasar bersangkutan bagi kepentingan pelaku
usaha yang bersekongkol.

Anda mungkin juga menyukai