Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Kamar jenazah adalah tempat untuk jenazah sebelum keluar dari
Rumah Sakit. Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal,
termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi
dikamar jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik
pasien. Perawatan jenazah dimulai dari setelah dokter menyatakan kematian
pasien, jika pasien meninggal karena kekerasan dan di curigai karena kriminilitas,
perawatan jenazah dilakukan setelah pemerikasaan medis lengkap melalui
optopsi. Perawatan jenazah mencakup juga pengunaan formalin untuk mencegah
pembusukan untuk sementara waktu karena penundaan proses pemakaman atau
kremasi.
Kamar jenazah merupakan sumber infeksi yang potensial, tidak
hanya untuk ahli patologi anatomi otopsi, tetapi untuk pengunjung dan petugas
pemunalasaran jenazah. Beberapa studi telah melaporkan bahwa dengan
berakhirnya kehidupan seseorang, mikro-organisme patagonik tertentu masih
dapat dilepaskan dari tubuh jenazah yang jika tidak diwaspadai dapat ditularkan
kepada orang-orang yang menangani jenazah tersebut.
Di RSUD Sawerigading Palopo instalasi kamar jenazah berada
dibagian belakang sebelah barat dimana alur untuk penanganan pelayanan kamar
jenazah sudah di atur. Kamar jenazah tidak bisa dilalui oleh orang yang tidak
berkepentingan. Penanganan untuk jenazah dilakukan oleh seorang perawat yang
mempunyai kemampuan dalam perawatan jenazah. Perawat tersebut telah
memiliki pengetahuan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi sehingga
selalu disiplin dalam penggunaan APD.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi RSUD Sawerigading Palopo dapat melaksanakan
pelayanan jenazah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus meliputi :
1. Mencegah terjadinya infeksi pada petugas kesehatan, pasien, keluarga dan
masyarakat.
2. Melaksanakan pelayanan perawatan jenazah sebelum dibawa pulang oleh
keluarga.
3. Meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang.
III. RUANG LINGKUP
Menerapkan pelayanan perawatan jenazah sesuai prosedur, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan kamar jenazah dan menghindari adanya infeksi
silang.
IV. BATASAN OPERASIONAL
Sebagai acuan Rumah Sakit Sawerigading Palopo dalam memberikan
mutu pelayanan yang baik bagi keluarga pasien. Jenazah diberikan perlakuan
penghormatan terakhir sebagai manusia. Martabat kemanusian ini adalah
perawatan kebersihan sebagaimana kepercayaan agama/adatnya. Perlakuan sopan
dan tidak merusak badan, termasuk kerahasiannya. Oleh karena itu kamar jenazah
harus bersih dan bebas dari kontaminasi khususnya hal yang membayakan
petugas, aman bagi petugas yang bekerja, termasuk terhadap resiko penularan
jenazah terinfeksi karena penyakit meamtikan.
V. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
3. Keputusan menteri kesehatan RI nomor 106/MENKES/SK/I/2004 tentang
system penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
4. Permenkes No. 986/Menkes/Per/XI/1992 tentang penyehatan lingkungan
rumah sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 983/Menkes/SK/X/1992 tentang pedoman
organisasi rumah sakit
6. Buku pedoman infeksi nasokomial tahun 2001
7. Standar pelayanan rumah sakit tahun 1999

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

I. KUALIFIKASI SDM
a. Status Kesehatan
Seluruh tenaga yang bekerja di unit kamar jenazah di RSUD Sawerigading
palopo dianjurkan untuk:
1. Mempunyai data kesehatan yang mencakup data fisik
2. Status imunisasi untuk hepatitis B, tetanus
b. Petugas Unit Kamar Jenazah antara lain :
1. Kepala Instalasi Pemunalasaran Jenazah
Kualifikasi tenaga meliputi :
a. Pendidikan terakhir SI Kedokteran
b.Sudah mendapatkan pelatihan tambahan tentang prosedur dan teknis
pelayanan kamar jenazah
c. Mengetahui tentang psikologi personel
2. Kord. Pemunalasaran Jenazah
Kualifikasi tenaga meliputi :
a. Pendidikan terakhir D3 (Diploma)
b.Sudah mendapatkan pelatihan tambahan tentang prosedur dan teknis
pelayanan kamar jenazah
c. Mengetahui tentang psikologi personel
3. Staf / administarsi
Kualifikasi tenaga meliputi :
a. Pendidikan terakhir D3 (Diploma)
b. Megetahui alur dan penanganan kamar jenazah
c. Cekatan, tanggap, disiplin
4. Petugas Kamar Jenazah
Kualifikasi tenaga meliputi :
a. Pendidikan terakhir D3 (Diploma)

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


b. Mendapatkan kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan kamar
jenazah
c. Megetahui alur dan penanganan kamar jenazah
d. Cekatan, tanggap, disiplin
II. RUANG LINGKUP
A. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Medis
b. Staf Perawat
c. Staf Bidan
d. Staf Umum
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Kamar Jenazah adalah :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Intensive Care Unit
c. Instalasi Bedah Sentral
d. Instalasi Rawat Inap
B. Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Seluruh Staf Rumah Sakit wajib memahami tentang Panduan Kamar
Jenazah
2. Perawat Yang Bertugas (Perawat Penanggung jawab Pasien) Bertanggung
jawab melakukan Panduan Kamar Jenazah
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami Panduan Kamar
Jenazah
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan Kamar
Jenazah
4. Direktur Utama RSUD Sawerigading Palopo
a. Memantau dan memastikan Panduan Kamar Jenazah dikelola dengan
baik oleh Kepala Instalasi
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Kamar Jenazah

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


BAB III
STANDAR FASILITAS

I. STANDAR FASILITAS
Sarana fisik dan peralatan sangat mempengaruhi efisien kerja dan
pelayanan di instalasi pemunlasaran jenazah. Mengingat tugas pokok adalah
melayani pasien yang sudah meninggal atau tanpa penyakit menular, maka
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
a. Bangunan
Bangunan disesuaikan dengan kapasitas Rumah Sakit dengan 257 TT, Luas
bangunan kamar jenazah sebesar 16 m2.
b. Lokasi
Lokasi jauh dari lalu lintas utama rumah sakit karena berdampak pada efisiensi
kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan cara
meminimalkan terjadinya kontaminasi. Area tertutup tidak dapat diakses oleh
orang yany tidak berkepentingan
c. Sarana Fisik dan peralatan
Dikamar jenazah terdapat troli untuk menempartkan alat-alat yang dibutuhkan
untuk pelayanan jenazah.
d. Kebersihan Ruangan
1. Setiap hari lantai dan permukaan harus dibersihkan
2. Setelah selesai kegiatan dilakukan dekontaminasi permukaan
II. SARANA KAMAR JENAZAH
Kamar jenazah RSUD Sawerigading Palopo terletak di bagian belakang
rumah sakit dan terpisah dari ruang perawatan pasien. Letaknya berdekatan
dengan Pos Penjagaan Security. Didukung dengan fasilitas memandikan
jenazah dan ruang tunggu keluarga.
Fasilitas Kamar jenazah :
1. Perawatan jenazah
2. Penyediaan sarana kereta
3. Tempat memandikan jenazah

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


4. Wastafel cuci tangan dan Handrub
III. DOKUMENTASI
Adapun Pendokumentasien pelayanan kamar jenazah pasien sebagai berikut :
1. Form Surat Keterangan Kedokteran Tentang Sebab Kematian
2. Form Surat Pemeriksaan Kematian
3. Form Surat Penyebab Kematian
4. Buku Serah Terima Jenazah Pasien Ke Keluarga
IV. LOGISTIK
Instalasi kamar jenazah di RSUD Sawerigading Palopo sebagai salah satu
bagian penting untuk mencegah resiko infeksi dan menunjang pelayanan
medis baik untuk petugas, pasien dan pengunjung. Apabila alat dan bahan
untuk pemrosesan linen habis maka petugas atau staf menulis permintaan
barang kepada kordinator kamar jenazah memberikan formulir permintaan
bahan dan alat kepada bagian rumah tangga atau pengurus barang.
IV. DENAH KAMAR JENAZAH

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PRINSIP PERAWATAN JENAZAH


Perawatan jenazah harus dilakukan dengan prinsip penghormatan
terhadap martabat manusia. Penghormatan ini secara khusus adalah melalui
perawatan kebersihan sesuai kepercayaan atau adat yang dianut, perlakuan
sopan dan tidak merusak badan wadahnya tanpa indikasi atau kepantingan
kemanusiaan termasuk penghormatan atas kerahasiaannya. Perawatan jenazah
juga harus memperhatikan kemungkinan kontaminasi silang antara jenazah
kepada petugas kesehatan, atau sebaliknya lingkungan kamar jenazah yang
kurang baik dapat dapat menimbulkan kontaminasi dari kamar jenazah
kepada orang lain melalui jenazah yang ada di kamar tersebut. Oleh karena
itu kamar jenazah harus bersih dan bebas dari kontaminasi, baik kontaminasi
yang membahayakan petugas ataupun yang dapat menjadi penyulit analisa
kemurnian identifikasi (terkontaminasi DNA dalam kasus forensic mati).
B. CIRI KHUSUS PELAKSANAAN JENAZAH
Situasi khusus peristiwa kematian seseorang dan sikap sosial
budaya keluarga orang tersebut menghadapi kematian akan mewarnai sarana
dan prasarana pelayanan. Rasa duka yang mendalam sering melibatkan
suasana kekagetan, kesedihan atau haru luar biasa yang dapat menjurus pada
keputusasaan keluarga atau kenalan, kesibukan atau bahkan kebingungan
untuk jenazah segera dikubur (bagi orang islam disunahkan sebelum 24 jam),
kemendadakan mengkonfirmasi keputusan dari keluarga dan handai taulan,
rasa ingin tahu masyarakat pada kasus kematian khusus, atau bahkan suasana
ketidaktentuan pada korban mati misal atau mereka yang mencari keluarga
atau kenalannya yang hilang. Hal tersebut memunculkan suasana yang
seringkali emosional, dengan dampak kemarahan yang dapat membahayakan
keselamatan dokter dan atau petugas kamar jenazah terkait, termasuk
perusakan sarana dan prasarananya. Dikaitkan dengan kasus forensik yang

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


memerlukan pengamanan jenazah sebagai barang bukti, hal-hal yang
berkaitan dengan chain of custody memerlukan sarana dan prasarana khusus.
Dalam pembahasan tentang ruang jenazah yang baik, tercakup pula
sarana dan prasarana kenyamanan seperti AC, ventilasi ruangan yang baik, air
yang mengalir lancar, cahaya terang siang atau lampu terang di malam hari,
dengan ruang public dilengkapi oleh toilet umum dan sarana telepon umum.
C. JENIS PELAYANAN TERKAIT KAMAR JENAZAH
Pelayanan yang dapat dilayani dikamar jenazah Rumah Sakit
Walisongo, menurut asal jenzah, hanyalah jenazah yang berasal dari dalam
atau jenazah purna pasien atau mayat dalam. Pelayanan jenazah diberikan
dalam bentuk perawatan jenazah sederhana, ataupun pelayanan formalin
untuk jenazah yang memerlukan pengawetan.
Sedangkan untuk jenazah pasien kecelakaan, atau pasien yang
diketahui atau diduga memiliki potensi kasus hukum atau kematian tidak
wajar, maka perawatan jenazah untuk proses pemeriksaan jenazah secara
lebih detil. Termasuk di dalam kasus ini adalah jenazah dari pasien yang
diminta Visum Et Repertumnya oleh pihak kepolisian saat pasien dirawat.
D. PENATALAKSANAAN JENAZAH
1. Jenazah pasien yang meninggal secara wajar.
Pasien yang tidak mengalami kekerasan atau penganiayaan atau tersangkut
kasus hukum, apabila meninggal dunia, dilakukan perawatan jenazah
terlebih dahulu dan langsung diberi surat kematian yang telah
ditandatangani oleh dokter yang merawat atau dokter umum yang jaga
(IGD). Kemudian dibawa ke kamar jenazah hanya untuk dicatat di buku
register.
2. Jenazah pasien yang meninggal secara tidak wajar.
Pasaien yang mengalami dugaan kekerasan misalnya karena percobaan
bunuh diri, overdosis obat, kecelakaan ataupun dugaan kriminal lainnya,
baik dari keterangan polisi atau permintaan visum oleh polisi saat pasien
dirawat atau adanya dugaan ketidakwajaran dari keluarga, maka
seandainya pasien meninggal, jenazah dikirim ke kamar jenazah RSUD

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


Bayung Lencir untuk dilkukan pemeriksaan jenazah secara lengkap terkait
kasus yang dialami pasien. Pada kasus-kasus tertentu, jika keluarga pasien
tidak menghendaki outopsi, penolakan keluarga dilakukan di kamar
jenazah RSUD Bayung Lencir.
3. Jenazah pasien menular.
Perawatan jenazah pasien menular dilakukan dengan mengacu pada
prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi, melalui penerapan
Kwaspadaan Standar. Pemakaian Alat Pelindung Diri menjadi sarana
utama dalam perawatan ini. Jenazah harus dibersihkan dan dirawat
dengan air dan densifektan, kemudian dibugkus dengan bahan kedap air.
Setelah di bungkus tidak boleh dibuka lagi dan harus segera dimakamkan
atau dikremasi.
Apabila kamar jenazah menerima pasien yang meninggal karena penyakit
menular, seperti HIV/AIDS, maka dalam perawatannya jenazah perlu di
terapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Jangan sampai petugas yang merawat dan orang-orang sekitarnya
menjadi tertular.
2. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah,
kotoran dan lain-lain ) bisa mengandung kuman sehingga menjadi
sumber penularan.
3. Penerapan Kwaspadaan Standar :
a. Menggunakan tutup kepala
b. Menggunakan goggle
c. Menggunakan masker
d. Sarung tangan
e. Gaun/Apron
f. Sepatu boot
4. Alat yang pakai merawat jenazah di perlakukan khusus dengan cara
dekontaminasi (direndam) dengan larutan densifektan sebelum di
cuci dan dipergunakan kembali.
E. PERAWATAN JENZAH DI RUANG PERAWATAN

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


1. Persiapan :
a. Sarung tangan lateks
b. Gaun pelindung kedap air
c. Kain bersih penutup jenazah
d. Klem/gunting
e. Kapas atau kasa absorben
f. Tempat barang berharga
g. Brancard jenazah
2. Prosedur :
a. Cuci tangan
b. Gunakan APD
c. Lepaskan selang infuse, kateter dan sebagainya
d. Luka bekas selang infuse ditutup plester kedap air
e. Lepaskan pakaian kotor
f. Lepaskan pembalut luka
g. Taruh pembalut absorben di daerah perineum dan tutup dengan plester
kedap air
h. Jenazah dalam posisi terlentang
i. Taruh handuk kecil di belakang kepala untuk menyerap rembesan
darah
j. Tutup kelopak mata dan ditutup dengan kapas lembab
k. Tututp telinga dan mulut dengan kapas dan kassa
l. Bersihkan jenazah
m. Tutupi jenazah dengan gaun dan kain bersih, keluarga boleh
menyaksikan
n. Setelah disaksikan gaun boleh dilepas
o. Antar jenazah dengan brankar ke kamar jenazah
p. Lepaskan sarung tangan
q. Cuci tangan
F. PERAWATAN JENAZAH DI KAMAR JENAZAH
1) Persiapan petugas :

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


1. Sarung tangan karet sampai siku
2. Sepatu boot sampai lutut
3. Masker
4. Kacamata
5. Gaun atau apron kedap air
6. Tempat mandi jenazah
2) Persiapan Peralatan :
1. Waslap
2. Handuk
3. Waskom berisi air, sabun
4. Plester kedap air
5. Kapas
6. Pembalut
7. Sisir atau sikat
8. Pewangi
9. Wadah barang berharga
10. Brankar jenazah
3) Prosedur :
1. Cuci tangan
2. APD
3. Mandikan jenazah
4. Keringkan dengan handuk
5. Ganti pembalut absorben di perineum
6. Ganti tutup mata, telinga dan mulut
7. Letakkan jenazah dalam posisi terlentang, tangan disisi atau terlipat
didada
8. Taruh handuk kecil di bawah kepala
9. Sampah dan bahan kontaminasi dimasukkan ke kantong plastic
infeksius
10. Setiap percikan atau tumpahan darah atau cairan tubuh dipermukaan
segera bersihkan dengan larutan desinfektan

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


11. Peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses :
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi
12. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau linennya sesuai dengan
kepercayaan agamanya.
13. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
14. Jenazah tidak boleh dibalsem, disuntik untuk pengawetan dan diotopsi
kecuali oleh petugas khusus
15. Melepaskan APD
16. Cuci tangan
G. TATA LAKSANA PEMINDAHAN JENAZAH KE KAMAR JENAZAH
Tata laksana pemindahan jenazah ke kamar jenazah dimulai dari
ruang perawatan. Setelah pasien dinyatakan meninggal oleh dokter yang
merawat atau dokter IGD. Perawat ruangan menunggu selama maksimal 2
jam sambil melakukan perawatan jenazah dan observasi di ruang perawatan.
Kemudian pasien dipindahkan ke kereta jenazah tertutup yang telah
disiapkan. Setelah pasien dipindahkan ke kereta jenazah tertutup, jenazah
dikirim ke kamar jenazah. Apabila keluarga pasien sudah menyiapkan
ambulan jenazah, jenazah pasien di pindahkan ke ambulance jenazah.
Dilakukan pencatatan serah terima jenazah ke keluarga. Gelang identitas
pasien baru digunting setelah serah terima jenazah dilakukan.

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023


BAB V
PENUTUP

Panduan Pelayanan Jenazah ini dibuat sebagai dasar dalam


perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah
untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah dan melakukan
disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien. Perawatan jenazah dimulai
setelah dokter menyatakan kematian pasien, jika pasien meninggal karena
kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah
pemeriksaan medis lengkap melalui otopsi. Pemeriksaan jenazah lengkap ini
dilakukan di RSUD Sawerigading Palopo. Perawatan jenazah menderita penyakit
menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan kewaspadaan universal tanpa
mengabaikan tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya. Setiap petugas
kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati keluarga jenazah dan
mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak menambah risiko
penularan penyakit seperti halnya Hepatitis-B, AIDS, Kolera dan sebagainya.
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek
yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria, serta standar yang
akan digunakan untuk mengukur mutu pelayanan. Adapun pengendalian mutu
Instalasi Kamar Jenazah harus sesuai dengan protap yang telah ditentukan . Setiap
proses pelayanan jenazah berjalan petugas selalu mengenakan APD dan tidak ada
kejadian infeksi yang terjadi.
Salah satu kegiatan untuk menekan kejadian infeksi nosokomial adalah
dengan melaksanakan pelayanan kamar jenazah yang baik. Tanggung jawab untuk
melaksanakan semua kegiatan secara aman dilingkungan menjadi tanggung jawab
petugas instalasi kamar jenazah.

PEDOMAN PELAYANAN PEMUNALASARAN JENAZAH TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai