Gagal Jatung Kongestif
Gagal Jatung Kongestif
Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) adalah kondisi saat
jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup. Terutama
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi.
2. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tiba-tiba tersumbat, sehingga
menghentikan aliran darah ke otot jantung. Adapun kondisi serangan jantung
akan merusak otot jantung dan menghasilkan area bekas luka yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Kardiomiopati
Kerusakan otot jantung dari penyebab selain arteri atau masalah aliran darah,
seperti dari infeksi atau alkohol atau penyalahgunaan obat.
Kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Konsumsi garam berlebih.
Kurang olahraga atau obesitas (yang menyertai berbagai penyakit koroner).
Ketidakpatuhan pada pengobatan atau terapi bagi masalah jantung ringan.
Untuk mengetahui level risiko jantung, kamu bisa melakukan tes dini melalui
fitur Cek Risiko Penyakit Jantung di Halodoc melalui banner di bawah ini.✔️
Adapun gagal jantung kongestif (CHF) adalah salah satu penyebab utama rawat
inap pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
Kelebihan cairan di jaringan tubuh, seperti pergelangan kaki, kaki, tungkai, atau
perut.
Batuk atau mengi.
Sesak napas.
Penambahan berat badan yang tidak dapat berkaitan dengan kondisi lain.
Kelelahan umum.
Peningkatan denyut jantung.
Kurang nafsu makan atau mual.
Merasa bingung atau disorientasi.
Gejala gangguan pada paru yang bisa berupa: dyspnea, orthopnea, dan
paroxysmal nocturnal dyspnea.
Indikasi atau gejala sistemik berupa: lemah, cepat lelah, oliguria, nokturia, mual,
muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer.
Gejala susunan saraf pusat berupa: insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai
delirium.
Diagnosis Gagal Jantung
Kongestif
Dengan memperhatikan setiap gejala yang muncul dan dari pemeriksaan fisik,
dokter sudah dapat mencurigai bahwa seseorang memiliki kondisi ini. Namun,
untuk memastikan hal itu, dokter memerlukan pemeriksaan penunjang sebagai
berikut:
CHF dapat membaik dengan obat atau operasi, seperti penjelasan sebelumnya.
Namun, prospek keberhasilan terapi tergantung pada seberapa parah kondisi
pengidapnya miliki dan apakah ada penyakit lain yang menyertai, seperti
penyakit gula atau hipertensi.
Semakin awal penyakit ini terdiagnosis dan tertangani, maka akan semakin baik
pula prospek keberhasilan terapi. Selain itu, rencana perawatan yang tepat
tergantung pada stadium dan jenis gagal jantung, kondisi yang mendasari, dan
kondisi kesehatan pengidapnya secara individu.
Tromboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena (trombosis vena dalam atau
deep venous thrombosis dan emboli paru atau EP) dan emboli sistemik tinggi,
terutama pada CHF berat.
Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang bisa menyebabkan
perburukan dramatis. Hal tersebut merupakan indikasi pemantauan denyut
jantung.
Kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaan obat diuretic dengan
dosis ditinggikan.
Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau sudden cardiac
death (25-50 persen kematian CHF).
Topik Terkini
Lihat Semua
Coronavirus
Diabetes
Jantung
Stroke
Kehamilan
Kolesterol
Hipertensi
Anemia
Kanker
Reproduksi
Artikel Terkait