Adoc - Pub - Sistem Tenaga Listrik
Adoc - Pub - Sistem Tenaga Listrik
PANDUAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM
Nama Hari
Ttd
No. Mahasiswa Jam
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
UNIT dan JUDUL PRAKTIKUM
Nama lengkap dan NIM praktikan
Waktu praktikum: Hari, tanggal dan jam
Abstrak
Abstrak adalah uraian singkat yang memberikan gambaran percobaan yang telah
dilakukan, bagaimana percobaan dan pengamatan dilakukan serta kesimpulan yang
diperoleh. Untuk satu unit praktikum, abstrak maksimal 50 kata.
1. Tujuan Praktikum
Bagian ini menjelaskan tujuan praktikum yang akan dicapai dengan melakukan
percobaan unit yang bersangkutan.
2. Dasar Teori
Pada bagian ini diuraikan secara singkat landasan teori atau rumus-rumus yang
berhubungan dengan percobaan yang dilakukan.
3. Metode Percobaan
Pada bagian ini dijelaskan tentang percobaan yang dilakukan, meliputi komponen
atau peralatan yang digunakan selama percobaan dan bagaimana cara atau langkah-
langkah untuk melakukan percobaan. Gambaran mengenai cara melakukan percobaan
lebih baik jika digambarkan dalam bentuk diagram alir.
5. Kesimpulan
Kesimpulan berupa kalimat ringkas yang menggambarkan hasil percobaan untuk
menjawab tujuan praktikum. Dalam kondisi tertentu, mungkin saja kesimpulan tidak
sama dengan tujuan yang diharapkan pada percobaan tersebut. Hal yang harus
diperhatikan bahwa kesimpulan harus didukung oleh data yang diperoleh dari
percobaan dan analisis yang dilakukan.
6. Daftar Pustaka
Jika ada artikel atau buku yang dikutip langsung pada laporan ini, harus dicantumkan
sebagai daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis secara berurutan berdasarkan huruf awal
nama penulisnya dengan format:
Nama penulis, Tahun diterbitkan, Judul Pustaka, Nomor halaman, Nama penerbit,
Lokasi/kota diterbitkan.
Tambahan:
Satu hal yang penting di dalam penulisan laporan praktikum ini adalah setiap
praktikan harus mengikuti format penulisan sebagaimana yang digunakan pada
panduan praktikum, yaitu:
a. Laporan ditulis tangan, kecuali grafik dapat berupa print-out(seperti yang telah
dibahas sebelumnya di petunjuk pembuatan laporan).
b. Ditulis pada kertas HVS polos ukuran A4.
c. Tulisan harus mudah dibaca oleh orang lain.
d. Masing-masing unit disteples atau dijilid rapi lengkap halaman sampul.
Keterangan Lain:
1. Laporan dikumpul pada Asisten di kelas dan minta Acc tanda penerimaan di
panduan.
2. Dikumpul setiap mau masuk praktikum pada unit yang akan datang (1 Minggu).
3. Inhal Praktikum hanya maksimal 2 unit dan dilaksankan pada mingu ke 7 dan 8.
4. Pendaftaran inhal dilaksanakan pada minggu ke 6 dan 7.
5. Terlambat 15 menit tidak ada nilai Pre-test.
6. Terlambat lebih dari 30 + 5 Nilai prak 40 desimal.
7. Tidak mengumpulkanlaporan praktikum minggu lalu, praktikum unit berikutnya
tidak diperbolehkan mengikuti praktikum (inhal).
LAPORAN / TUGAS
PRAKTIKUM
SISTEM TENAGA LISTRIK
UNIT :…
…………………………………………………………….
Tanggal praktikum
........................................
Disusun Oleh :
Nama :…………………...........…..
NIM :…………………...........…..
Kelompok Hari & Jam :……………...........………..
PENDAHULUAN
Dalam perancangan dan analisis sebuah sistem tenaga listrik, sebuah software
aplikasi sangat dibutuhkan untuk merepresentasikan kondisi real.Hal ini dikarenakan
sulitnya menguji coba suatu sistem tenaga listrik dalam skala yang besar terhadap
kondisi ketika terjadi transien, yaitu perubahan mendadak tegangan atau arusyang
disebabkan oleh beberapa faktor dalam kondisi ekstrim.
ETAP PowerStation 6.0.0 merupakan salah satu software aplikasi yang banyak
digunakan untuk mensimulasikan sistem tenaga listrik. Secara umum, ETAP dapat
digunakan untuk simulasi hasil perancangan dan analisis suatu sistem tenaga listrik
yang meliputi:
1. Menggambarkan denah atau lokasi beban-beban
2. Mensetting data-data beban dan jaringan
3. Merancang diagram satu garis (One Line Diagram)
4. Menganalisis aliran daya (Load Flow)
5. Menghitung gangguan hubung singkat (Short Circuit)
6. Menganalisis Motor Starting atau keadaan transien.
Setiap komponen Sistem Tenaga Listrik dapat digambarkan dalam worksheet atau
ruang kerja program dengan lambang-lambang tertentu. Spesifikasi masing-masing
komponen dapat disesuaikan keadaan sebenarnya atau kondisi nyata di lapangan.
Spesifikasi ini juga dapat dipilih sesuai data umumnya yang dapat diambil dari library
atau data yang ada pada program. Misalnya, panjang dan ukuran kabel, kapasitas dan
rating trafo, kapasitas dan tegangan beban dan lain-lain.
Adapun tampilan Program ETAP Power Station 6.0.0 sebagaimana tampak ada
gambar berikut:
UNIT 1
PENGENALAN PROGRAM ETAP
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat memahami cara pengoperasian program software ETAP.
2. Dapat menggambar diagram segaris sistem tenaga listrik dan setting beberapa
komponennya pada software ETAP.
3. Dapat menjalankan simulasi aliran daya (Load Flow) untuk menganalisis turun
tegangan dan rugi daya yang terjadi pada sistem yang dibuat.
B. GAMBAR SISTEM
POWER GRID
BUS BAR
TRANSFORMATOR
BUS BAR
STATIC LOAD
40mva1. Gambar sistem
Diagram
S2 = P2 + Q2 atau 𝑺 = 𝑷𝟐 + 𝑸𝟐
atau sering dinyatakan dalam bentuk S = P + j Q
Pada segitiga daya, antara daya semu (S) dan daya aktif (P) akan membentuk
sudut tertentu (Ɵ), yang besarnya dipengaruhi oleh nilai masing-masing daya
tersebut. Sudut inilah yang menjadikan adanya nilai faktor daya (Power Factor = PF)
atau cos Ɵ yang merupakan perbandingan antara daya aktif dengan daya semu.
Daya semu (S) inilah yang mempengaruhi nilai arus yang mengalir pada jaringan.
Hubungan antara tegangan dan arus jaringan adalah:
C. DATA PERCOBAAN
Untuk Percobaan 1, data komponen sistem tenaga listrik yang di-setting sebagai
berikut:
a. Power Grid 150 kV
b. Bus Bar 150 kV; initial: 100% V, angle 0;
c. Transformator Step-down 150/20 kV; Kapasitas 50 MVA
d. Bus Bar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
e. Static Load 40 MVA; power faktor atau faktor daya (pf) 90%
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. PERCOBAAN 1
a. Untuk membukan program ETAP klik icon ETAP
Klik new
g. Pada menu bar, klik Project Standards laluisikan data seperti di bawah
(Standard=ANSI,f = 50Hz, &Unit System = Metric).
i. Double click pada Power Grid, laluisikan data pada tab Info danRatingPower
Grid 150 kVsesuai dengan data percobaan di atas.
k. KlikBus Barsatu kali pada AC element, laluklik. Setelah itu arahkan mouse
pada lembar kerja. Setelah itu, klik untuk meletakkan.
z
z
m. Double click pada Bus, laluisikan data pada tab Info sesuai dengan data
percobaan di atas (initial pada %V dan angle)
o. Double click pada2-Winding Transformer, laluisikan data pada tab Info dan
aturRatingsesuai dengan data percobaan di atas, dengantegangansekunder
20 kV dan kapasitas daya 50 MVA, kemudianklik typical Z&X/R
danakanmunculsecaraotomatisnilai persentasi dariimpedansitrafo.
Saat Typical X/R di klik, maka nilai X/R akan terisi otomatis sesuai kondisi
sistem
Saat Typical Z & X/R di klik, maka nilai %Z akan terisi otomatis sesuai dengan
kondisi sistem
q. Double click pada Static Load, laluisikan data pada tab Info dan loadingsesuai
dengan data percobaan di atas
t. Lakukan simulasi aliran daya (Load Flow) dengan menekan ikon diikuti
dengan ikon
Penjelasan:
Ketika melakukan simulasi (Load Flow), besaran-besaran yang akan
ditampilkan dapat dipilih melalui ikon Displaypada sebelah kanan:
Yang mengalir pada jaringan bisa dipilih, apakah arus ataukah daya dan
faktor dayanya.
Tegangan pada bus dapat ditampilkan berupa nilai prosentase terhadap
tegangan sumber ataukah nilai tegangannya.
Untuk mendapatkan data tertulis tentang aliran daya, tegangan bus dan
rugi daya pada masing-masing komponen dapat dibuat report laporannya
melalui Report Manager.
2. LANGKAH PERCOBAAN 2
Setelah percobaan 1 selesai, ubahlah data-data yang ada pada percobaan 1 dengan
data yang ada pada percobaan 2, lalu lakukan simulasi dan percatatan data. Lakukan
analisis turun tegangan dan rugi daya seperti pada percobaan 1.
Data Percobaan 2:
a. Power Grid 150 kV
b. Bus Bar 150 kV; initial: 100% V, angle 0;
c. Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
d. Bus Bar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
e. Static Load 10 MVA; pf 90%
3. LANGKAH PERCOBAAN 3
Lakukan percobaan 3 ini mirip dengan percobaan 2 dengan menggunakan data
percobaan 3. Lakukan analisis turun tegangan dan rugi daya seperti pada percobaan 1.
Data Percobaan 3:
a. Power Grid 150 kV
b. Bus Bar 150 kV; initial: 100% V, angle 0;
c. Transformator Step down 150/20 kV; 20 MVA
d. Bus Bar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
e. Static Load 10 MVA; pf 90%
Tugas analisis:
Catat data dari hasil report manager, meliputi:
Nilai tegangan pada masing-masing bus
Rugi daya pada masing-masing komponen yang ada.
---------------xxxxxxx---------------
Laboratorium Teknik Elektro | 13
Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik – TE UMY
LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 1
1. Transformator : 50 MVA ; load 40 MVA
Pengamatan tegangan dan daya pada Busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar ... (atas)
Busbar ... (bawah)
Nama : .....................................................
UNIT 2
JARINGAN DISTRIBUSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengetahui jenis-jenis kabel jaringan dan beban Lumped
2. Mengetahui pengaruh panjang dan jenis kabel jaringan terhadap jatuh tegangan
dan rugi daya sistem.
3. Dapat menganalisis perubahan keadaan sistem tenaga listrik akibat adanya
perubahan panjang dan jeniskabel jaringan.
B. GAMBAR SISTEM
POWER GRID
BUS BAR
TRANSFORMATOR
BUS BAR
TRANSFORMATOR
BUS BAR
STATIC LOAD
40mva
C. DATA PERCOBAAN
1. PERCOBAAN 1
a. Power Grid 150 kV
b. Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
c. Lumped Load 10 MVA; pf 85%
d. Cable 5 km; 3/C, 0.6 kV, CU, 10𝐦𝐦𝟐 , 1 cond/phase
e. Transformator Step down 20/0.38 kV; 500 kVA
f. Static Load 400 kVA; pf 100%
2. PERCOBAAN 2
a. Power Grid 150 kV
b. Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
c. Lumped Load 10 MVA; pf 85%
d. Cable 20 km; 3/C, CU, 10 𝐦𝐦𝟐 , 1 cond/phase
e. Transformator Step down 20/0.38 kV; 500 kVA
f. Static Load 400 kVA; pf 90%
3. PERCOBAAN 3
a. Power Grid 150 kV
b. Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
c. Lumped Load 10 MVA; pf 85%
d. Cable 20 km; 3/C, CU, 16𝐦𝐦𝟐 , 1 cond/phase
e. Transformator Step down 20/0.38 kV; 200 kVA
f. Static Load 100 kVA; pf 100%
Penjelasan:
1. Jenis beban sistem tenaga listrik yang lain adalah Lumped Load, merupakan
beban yang banyak mengandung motor listrik, sehingga dapat mempengaruh
tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang pokok pada sebuah Lumped
Load adalah level tegangan dan kapasitas daya lengkap dengan faktor
dayanya.
D. LANGKAH PERCOBAAN 1
1. SettingProject standard dengan f = 50 Hz
2. Skemakan kembali gambar pada Unit 1 dengan pengecualian tanpa diberi beban,
lalu Busbar 2 di perpanjang dengan cara men ‘drag’ ujung kanan/kiri dari
Busbar, setting disesuaikan dengan data percobaan 1, berikut adalah gambar
skema:
5. Jika baru pertama kali membuka Library, maka akan muncul tampilan seperti
berikut:
10. Setting nilai ratio dan rating trafo setting sesuai dengan data percobaan 1
13. Setting nilai rating dari masing-masing beban sesuai data percobaan
14. lakukan load flow dengan click , lalu click , akan muncul hasil load flow
seperti gambar dibawah
15. Untuk mengatur hasil tampilan Load Flow, seperti menampilkan arus, tegangan
dalam bentuk Volt, aliran daya dalam bentuk VA, cukup clickdisplayoption
16. Klik report manager , untuk mendapatkan data tegangan dan daya bus, lalu
akan muncul window seperti dibawah, pilih Summary.
---------------xxxxxxx---------------
LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 2
Nama : .....................................................
UNIT 3
PERBAIKAN TEGANGAN
DENGAN LOAD TAP CHANGER DAN CAPACITOR BANK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui setting Beban Motor Induksi pada ETAP
2. Dapat mengetahui fungsi Load Tap Changer dan Capacitor Bank untuk
perbaikan tegangan beban
3. Dapat menganalisis turun tegangan dan rugi daya sebelum dan
setelahpemasangan Capacitor Bank
B. DASAR TEORI
Motor induksi merupakan satu jenis beban yang banyak menyerap daya reaktif karena
mengandung lilitan sehingga faktor daya beban menjadi rendah. Load Tap Changer (LTC)
adalah peralatan pada trafo yang digunakan untuk merubah perbandingan antara kumparan
primer dengan kumparan sekunder trafo. Capasitor Bank (Bank Kapasitor)merupakan
komponen yang berfungsi untuk menghasilkan daya reaktif untuk mengkompensasi
kebutuhan daya reaktif pada beban.
Untuk jaringan distribusi yang sebagian besar bebannya adalah rumah tangga,
faktor daya relatif tinggi, karena jumlah beban yang berupa motor listrik relatif
sedikit. Dengan demikian untuk memperbaiki tegangan bus pada ujung beban cukup
dilakukan dengan menambah luas penampang kabel atau mengubah tap trafo
dengan menggunakan LTC.
2. Capasitor Bank
Capasitor Bank merupakan peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang terdiri dari beberapa kapasitor yang disambung secara paralel untuk
mendapatkan nilai kapasitif tertentu.Besaran parameter yang sering dipakai adalah
KVAR (Kilo Volt Ampere Reaktif), meskipun pada kapasitor sendiri tercantum
besaran kapasitansi yaitu Farad atau micro Farad.
Fungsi utama dari kapasitor bank yaitu sebagai penyeimbang beban induktif,
Seperti yang diketahui bahwa beban listrik terdiri dari beban reaktif (R), induktif
(L) dan kapasitif (C), dimana peralatan listrik yang sering digunakan dan dijumpai
memiliki karakteristik induktif. Sehingga untuk menyeimbangkan karakteristik
beban tersebut perlu digunakan kapasitor yang berperan sebagai beban kapasitif.
Dengan kata lain, Capacitor Bank merupakan komponen yang berfungsi untuk
menghasilkan daya reaktif untuk mengkompensasi kebutuhan daya reaktif pada
beban.
C. GAMBAR SISTEM
D. DATA PERCOBAAN
1. Cable1 = 0.6 kV, 3/C, 16 mm2, 20km, 1 cond/phase
2. Cable2 = 0.6 kV, 3/C, 16 mm2, 1km, 1 cond/phase
3. T1 (Transformator1) = 40 MVA 150 kV / 20 kV
4. T2 (Transformator2) = 10 MVA 20 kV / 0.38 kV
5. Mtr1 = 5000HP 20 kV
6. Mtr2 = 5000HP 20 kV
7. Lump1 = 2 MVA 20 kV (80% Motor 20% Static) pf 85%
8. Load1 = 4 MVA 0.38 kV pf 85%
9. Load2 = 4 MVA 0.38 kV pf 85%
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Dalammensettingbeban motor induksi, pertama-tama klikkomponen motor
induksi (induction machine) :
3. Klik Nameplate dan isi Daya dari motor induksi (HP atau kW). Lalu klik OK
4. Lakukan Load Flow dengan setting display tegangan bus dalam kV, aliran daya
kVA. Berikut hasil load flow nya. Catat nilai tegangan masing-masing bus:
5. Click.alert , lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja
yang beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau marginal)
5. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changer. Catat nilai tegangan
masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
6. Click Alert , lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja
yang beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau marginal).
8. Lakukan Load Flow kembali setelah setting Tap changer. Catat nilai tegangan
masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
9. Click Alert , lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja
yang beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau marginal).
11. Lakukan setting tegangan dan Mvar capacitor seperti dibawah ini:
12. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changer. Catat nilai tegangan
masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya.
13. ClickAlert , lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja
yang beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau marginal).
14. Lakukan analisis perubahan tap changer pada transformator dan penambahan
capasitor untuk memperbaiki tegangan beban, meliputi:
Bandingkan nilai turun tegangan yang terjadi pada ketiga kondisi di atas!
Bus mana saja yang mengalami keadaan tidak normal pada tiap kondisi!
Berikan komentar berkenaan dengan berubahnya jumlah busyang
mengalami keadaan tidak normal setelah perbaikan tegangan!
Mengapa setting Tap trafo perlu dilakukan lebih dahulu, baru kemudian
pemasingan Bank Kapasitor?
---------------xxxxxxx---------------
LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 3
Cable 1
Transformator 1
Cable 2
Transformator 2
Cable 1
Transformator 1
Cable 2
Transformator 2
Cable 1
Transformator 1
Cable 2
Transformator 2
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:
a. ................................................... status .........................................
b. ................................................... status .........................................
c. ................................................... status .........................................
d. ................................................... status .........................................
Cable 1
Transformator 1
Cable 2
Transformator 2
Nama : .....................................................
UNIT 4
PERBAIKAN UNJUK KERJA SALURAN
DENGAN SISTEM INTERKONEKSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui fungsi switch pada jaringan interkoneksi
b. Mengetahui setting generator dan interkoneksinya dengan grid
c. Dapat menganalisis perubahan unjuk kerja sistem sebelum dan sesudah
interkoneksi
B. DASAR TEORI
Di Indonesia, sistem jaringan distribusi primer dikenal dengan Saluran Udara
Tegangan Menengah(SUTM) 20 kV. Saluran ini menyalurkan tenaga listrik dari gardu
induk distribusi (distribution substation) menuju konsumenyang terlebih dahulu
diturunkan tegangannya menjadi 220/380 Volt oleh transformator distribusi
20kV/220–380 Volt. Dalam mendesain suatu sistem jaringan, distribusi primer harus
bisa menanggung beban hingga batas maksimum. Oleh karena itu disesuaikan dengan
perkembangan beban.Batas maksimum beban tergantung dari kapasitas trafo daya,
kemampuan saluran penghantar, dan kerugian tegangan (disipasi tegangan) yang
diizinkan antara sisi pengirim dan sisi penerima.Jaringan distribusi primer menurut
susunan rangkaiannya dibagi menjadi 2 yakni Sistem Radial dan Sistem Loop.
1. Sistem Radial.
Tipe ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari semua jenis sistem
jaringan distribusi.Penyalurannya secara radial dari penyulang gardu induk hingga
konsumen (baik SUTM maupun SUTR).Namun kemungkinan terjadinya padam
sangat besar, yang biasanya disebabkan oleh gangguan trafo distribusi atau
salurannya. Nilai drop tegangan sangat besar, terutama pada saluran yang jauh dari
penyulangnya. Maka untuk jenis ini dipakai di daerah pedesaan atau daerah beban
yang tidak membutuhkan kontinuitas tenaga yang tinggi.
2. Sistem Loop
Bentuk jaringan dari sistem ring (loop) merupakan rangkaian tertutup dan
seperti cincin (ring). Dengan menggunakan sistem ini, beban bias disupply dari dua
penyulang jika salah satu saluran mengalami ganguan. Sehingga kontinuitas
penyaluran tenaga listrik lebih baik dari sistem radial dan panjang jaringan yang
ditanggung oleh dua penyulang tersebut bias lebih pendek, sehingga voltage dropnya
semakin kecil. Gambar di halaman berikut menunjukkan sistem open loop.
Sistem ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
a. Sistem Open Loop
Pada tipe ini, dilengkapi dengan saklar yang normaly open (NO) diantara
saluran penyulang yang satu dengan saluran penyulang lainnya.
D. DATA PERCOBAAN
SISTEM 1 (bagian kiri)
a. Generator 1 = 13.8kV; 50 MW; pf 85%; 1500 rpm
b. Cable 1 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 16 mm2; 50 km
c. Cable 2 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 25 mm2; 5 km
d. T1 (Transformator1) = 100 MVA, 13.8 kV / 150 kV
e. T2 (Transformator2) = 100 MVA, 150 kV / 20 kV
f. Lump1 = 45 MVA 20 kV (50% Motor 50% Static) pf 85%
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Pastikan project standard dengan frekuensi 50 Hz
2. Lakukan setting generator sebagai berikut
4. Jalankan Load Flow pada gambar sistem, lalu catat nilai besaran tegangan, arus
dan losses, sesuai dengan tabel pengamatan.
5. Click Alert,lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi(bus mana saja yang
beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau marginal).
6. Lakukan semi interkoneksi dengan status switch: SW-1 close, SW-2 close dan
SW-3 open. Jalankan Load Flow pada gambar sistem, lalu catat nilai besaran
tegangan, arus dan losses, sesuai dengan tabel pengamatan. Click Alert,lalu
catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja yang beroperasi pada
tegangan tidak normal, critical atau maginal).
7. Lakukan interkoneksi penuh dengan status switch: SW-1close, SW-2close dan
SW-3 close. Jalankan Load Flow pada gambar sistem, lalu catat nilai besaran
tegangan, arus dan losses, sesuai dengan tabel pengamatan. Click Alert, lalu
catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja yang beroperasi pada
tegangan tidak normal, critical atau marginal).
8. Lakukan analisis terhadap:
a. Perubahan aliran daya yang terbagi pada setiap bus, dan apa pengaruhnya
terhadap kapasitas saluran.
b. Bandingkan keadaan tegangan bus dan arus yang mengalir pada kabel pada
setiap kondisi SW yang berbeda.
c. Berikan komentar atas keadaan sebelum dan sesudah interkoneksi.
---------------xxxxxxx---------------
LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 4
Nama : .....................................................
UNIT 5
SIMULASI JARINGAN SISTEM TENAGA DENGAN COMPOSITE
NETWORK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mampu menggambarkan sistem dengan Composite Network pada ETAP
b. Dapat mensimulasikan rekonfigurasi jaringan dengan Composite Network
c. Dapat menganalisis perubahan jatuh tegangan dan rugi-rugi daya sistem
sebelum dan setelah rekonfigurasi jaringan
B. GAMBAR SISTEM
4. DATA PERCOBAAN
GAMBAR SISTEM
a. Generator 1 = 13.8kV, 10 MW, pf 85%, 1500 rpm
b. Generator 2 = 13.8kV, 5 MW, pf 85%, 1500 rpm
c. Generator 3 = 13.8kV, 10 MW, pf 85%, 1500 rpm
d. CABLE1 = 0.6 kV,3 cond/phase, 3/C, CU, 16 mm2, 10 km
e. CABLE2 = 0.6 kV,3 cond/phase, 3/C, CU,25 mm2,20 km
f. CABLE3 = 0.6 kV,3 cond/phase, 3/C, CU, 25 mm2, 20 km
g. CABLE4 = 0.6 kV,3 cond/phase, 3/C, CU, 25 mm2, 20 km
h. CABLE5 = 0.6 kV,3 cond/phase, 3/C, CU, 25 mm2, 10 km
i. CABLE6 = 0.6 kV,1 cond/phase, 3/C, CU, 16 mm2, 5 km
j. T1 (Transformator1) = 50 MVA, 13.8 kV / 150 kV
k. T2 (Transformator2) = 50 MVA, 13.8 kV / 150 kV
l. T3 (Transformator3) = 50 MVA, 13.8 kV / 150 kV
m. GI PARANGTRITIS = 20 MVA, 150 kV / 20 kV
n. GI KENTUNGAN = 30 MVA, 150 kV / 20 kV
5. LANGKAH PERCOBAAN
1. Pastikan project standard dengan frekuensi 50 Hz
2. Setting generator sebagai berikut:
3. Pada percobaan pertama yaitu kondisi awal, switch berada pada posisi kanan,
lalu lakukan load flow, amati dan catat tegangan setiap bus dan rugi-rugi daya
(losses) sistem:
4. Pada percobaan kedua, switch berada pada posisi kiri (setelah rekonfigurasi
jaringan), lalu lakukan load flow, amati dan catat tegangan setiap bus dan rugi-
rugi daya (losses) sistem:
LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 5
Industri Baja
Pabrik Kertas
Desa Ngaglik
Desa Samas
Desa Baron
Tegangan
Peralatan Daya Aktif Daya Reaktif
(kW) (kVAR)
Bus 20 kV Bus 0,38 kV
Industri Baja
Pabrik Kertas
Desa Ngaglik
Desa Samas
Desa Baron
Nama : .....................................................
UNIT 6
SIMULASI UNJUK KERJA JARINGAN DISTRIBUSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mampu menggambarkan jaringan dengan sistem open loop
b. Mampu memilih spesifikasi trafo dan jaringan optimum sesuai keadaan
beban.
c. Mampu menghitung susut teknik (jumlah energi yang hilang pada sistem)
B. GAMBAR SISTEM
C. DATA PERCOBAAN
1. GI 150 kV Bantul:
Trafo 60 MVA, 150 kV / 20 kV
D. TUGAS PRAKTIKUM:
1. Menggambarkan sistem dalam program ETAP.
2. Memilih dan mencatat spesifikasi trafo dan kabel yang sesuai.
3. Melakukan simulasi aliran daya (Load Flow) dengan beban maksimum
(semua beban bekerja)
4. Mengamati dan mencatat tegangan pada ujung beban 20 kV dan 380 V pada
saat beban maksimum tersebut.
5. Mencatat losses system pada saat beban minimum.
6. Melakukan simulasi aliran daya (Load Flow) dengan beban minimum
(semua Lump load dan Motor) hanya bekerja 50 %)
7. Mengamati dan mencatat tegangan pada ujung beban 20 kV dan 380 V saat
beban minimum tersebut
8. Mencatat losses sistem pada saat beban minimum tersebut.
Nama : .....................................................