Makalah - Penelitian - Eksperimen - Kelompok 2
Makalah - Penelitian - Eksperimen - Kelompok 2
MAKALAH
“ PENELITIAN EKSPERIMEN ”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif
Di Susun Oleh :
1.NELVI (2011280041)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia Nya .Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif ,dengan judul
: penelitian eksperimen
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran Bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.Akhirnya kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................... 1
Kata Pengantar...................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................ 4
B. Rumusan Masalah....................................................................... 5
C. Tujuan.......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 6
A. Kesimpulan.................................................................................. 24
B. Saran ........................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 27
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematis untuk
menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan
generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai proses penyelesaian masalah
dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh pengetahuan yang terorganisanisasi
melalui metode ilmiah. Dalam teknik pengumpulan data seringkali dikaitkan dengan
rancangan penelitian. Salah satu dari rancangan penelitian adalah rancangan eksperimen.
Rancangan eksperimen yang klasik dianggap sebagai induk rencana (grand master)
dari rancangan-rancangan penelitian dengan carayang relatif sederhana. Dalam eksperimen
yang klasik susunan waktu secara langsung diamati dan diatur; perubahan timbal balik dalam
variabel-variabel diamati selama jangka waktu tertentu; dan variabel-variabelyang tidak
nampak serta tidak terukur dipertimbangkan pula semaksimal mungkin.Metode penelitian
eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian
tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan
hubungan sebab akibat.
Dalam makalah ini difokuskan kepada pengertian penelitian eksperimen, karakteristik
penelitian eksperimen, proses penelitian eksperimen, rancangan penelitian eksperimen serta
perumusan hasil eksperimen.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalh ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud penelitian eksperimen?
2. Bagaimanakah karakteristik penelitian eksperimen?
3. Bagaimanakah proses penelitian eksperimen?
4. Apa saja pembagian rancangan penelitian eksperimen?
5. Apaperumusan hasil eksperimen?
6. Apasaja penyimpangan penelitian?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian penelitian eksperimen.
2. Mengetahui karakteristik penelitian eksperimen.
3. Mengetahui proses penelitian eksperimen.
4. Mengetahui pembagian rancangan penelitian eksperimen.
5. Mengetahui perumusan hasil eksperimen.
6. Mengetahui penyimpangan penelitian.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2. Mengontrol variabel
8
Karakteristik kedua yang selalu ada dalam penelitian eksperimen yaitu adanya
kontrol yang selalu sengaja dilakukan oleh peneliti terhadap variabel atau ubahan yang
ada. Mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain
pada variabe terikat yang mungkin mempengaruhi penampilan variabel tersebut.Kegiatan
mengontrol suatu variabel atau subjek dalam penelitian eksperimen memiliki peranan
penting karena tanpa melakukan kontrol secara sistematis, seorang peneliti tidak munkin
dapat melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat terhadap
variabel terikat. Untuk mengatasi hal tersebut maka proses eksperimen harus dipisahkan
dengan variabel luar yang tidak diperlukan tetapi memiliki potensi yang mungkin dapat
mempegaruhi hasil pengukuran pada variabel terikat, sehingga peneliti yakin bahwa
apabila terjadi perbedaan pada variabel terikat antara grup kontrol dan grup treatment,
atau dengan kata lain perbedaan tersebut disebabkan oleh perubahan treatment yang
dilakukan oleh peneliti pada variabel bebas.
Pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik sama
atau mendekti sama, yang membedakan dari kedua kelompok ialah bahwa grup
eksperimen diberi teatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol diberikan
treatmen seperti keadaan biasanya.
3. Melakukan Observasi
Karakteristik yang ketiga dalam penelitian eksperimen adalah adanya tindakan
observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses penelitian berlangsung. Selama
proses penelitian berlangsung, peneliti melakukan observasi terhadap kedua kelompok
tersebut. Tujuan melakukan observasi adalah untuk melihat dan mencatat fenomena apa
yang memungkinkan terjadinya perbedaan diantara kedua kelompok.
1. Melakukan kajian induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan;
2. Mengidentifikasi masalah;
3. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan
hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel;
4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan:
a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b. Menentukan cara untuk mengontrol;
c. Memilih desain riset yang tepat;
d. Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (desain)
sejumlaah subjek penelitian;
e. Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol atau ke dalam kelompok eksperimen;
f. Memberi instrumen yang sesuai, memadai instrumen dan melakukan plot storyagar
memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang
diperlukan; dan
g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.
5. Melakukan eksperimen;
6. Mengumpulkan data kasar dari eksperimen;
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan;
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan; dan
9. Membuat laporan eksperimen.
Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu
ditekankan adalah sebagai berikut.
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
10
7. Memformulasikan simpulan.
Rancangan faktorial dapat dibedakan menjadi dua tipe.Tipe pertama, satu dari
variabel bebas dimanipulasi secara eksperimental dengan variabel terikat. Tipe ini pada
umumnya dilakukan karena peneliti tertarik pada pengaruh satu variabel bebas terhadap
variabel terikat secara terpisah, baru kemudian memperhitungkan variabel lainnya yang
mungkin berpengaruh pada variabel tersebut.tipe kedua adalah dalam suatu penelitian, semua
11
a. Rancangan hanya satu kali pascates terhadap satu kelompok (one-shot case study)
Salah satu rancangan penelitian yang hanya melibatkan satu kelompok adalah
one-shot case study. Rancangan penelitian one-shot case study disebut juga sebagai
rancangan one-group posttest-only desaign (Asher & Vockell,1995). Dalam
rancangan ini, perlakuan atau treatment (X) hanya diberikan kepada satu kelompok
subjek. Pengamat atau observasi (O) dilakukan terhadap anggota kelompok untuk
menentukan atau menilai efek atau pengaruh perlakuan. Tidak adanya kelompok
pengendali atau control, yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan (X) dan
informasi lain, misalnya tentang bagaimana sampel atau subjek ditetapkan
menyebabkan tidak mudahnya membuat keputusan atau justifikasi terhadap
kesimpulan penelitian bahwa perlakuan (X) menyebabkan hasil (O). Rancangan
penelitian one-shot case study ini direpresentasikan seperti berikut.
O1 X O2
13
R X1 O1 (membaca keras)
R X2 O2 (membaca pelan)
R X3 O3(membacdalam hati)
R O1 X O2 (kelompok eksperimen)
R O3 O4 (kelompok kontrol)
15
Langkah-langkah:
(1) Pilih sejumlah subjek secara acak dari suatu populasi.
(2) Secara acak, golongkan subjek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen yang dikenal variabel perlakuan X dan kelompok kontrol yang tidak
dikenal variabel perlakuan.
(3) Berikan pretest O1untuk kelompok eksperimen dan O3 untuk kelompok kontrol
untuk mengukur variabel tergantung pada kedua kelompok itu, lalu hitung mean
masing-masing kelompok.
(4) Pertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar tetap sama, kecuali
pada satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenal variabel perlakuan X untuk
jangka waktu tertentu.
(5) Berikan posttest O2untuk kelompok eksperimen dan O4 untuk kelompok kontrol
untuk mengukur variabel tergantung; lalu hitung meannya untuk masing-masing
kelompok.
(6) Hitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masing-masing
kelompok.
(7) Bandingkan perbedaan-perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah penerapan
perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok
eksperimental.
(8) Kenakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini untuk menentukan apakah
perbedaan dalam skor seperti dihitung pada langkah ke-7 itu signifikan, yaitu
apakah perbedaan tersebut cukup besar untuk menolak hipotesis nol bahwa
perbedaan itu cuma terjadi secara kebetulan.
Kedua kelompok sama-sama dipilih secara acak (random assignment), yang
ditandai R. Pada awalnya, keduanya diberi pratest (O 1 dan O3). Bedanya kelompok
yang satu diberi perlakuan (X), sedangkan kelompok yang lain tidak dikenai
perlakuan tetapi dijadikanatau diperlakukan sebagai kelompok kontrol. Sebenarnya
kedua kelompok tersebut sama-sama mendapatkan perlakuan, tetapi keduanya
mendapat perlakuan yang berbeda.Setelah perlakuan (pada kelompok yang satu)
selesai, kedua kelompok sama-sama mendapatkan pengukuran pascates atau posttest
(O2 dan O4).
16
R O1 X O2
R O2 O2
R - X O2
R - O2
(1) Faktorial 2 x 2
Rancangan faktorial 2 x 2 adalah rancangan faktorial yang paling sederhana.
Rancangan yang lebih kompleks, yang merupakan perluasan model yang telah
dibicarakan itu sering pula digunakan.Nomenklatur rancangan faktorial 2 x 2, yang
dapat digambarkan sebagai berikut.
R 01 X Y1 02
R 03 - Y1 04
R 05 X Y2 06
R 07 - Y2 08
Dalam contoh di atas, dua kelompok mendapat perlakuan dan dua kelompok
lainnya tidak.Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti pengaruh sajian kuliah
dengan menggunakan buku teks (X0) dan yang satu menggunakan rancangan
pengajaran teori elaborasi (X1). Di samping itu, peneliti juga ingin melihat pengaruh
tujuan pengajaran, kelompok yang satu diberi tahu tujuan pengajarannya (Y 1) dan
yang lain tidak (Y2).
(2) Faktorial 2 x 3
Rancangan faktorial 2 x 3 ini menggambarkan bahwa peneliti variabel bebas 1
yang dimanipulasi, dipilih menjadi dua dan variabel bebas 2 yang dikatagorikan
menjadi 3. Misalnya, variabel 1 adalah strategi atau metode pembelajaran (A dan B),
sedangkan variabel 2 adalah gaya belajar siswa (A= auditori, V= visual, dan K=
kinestetik).
Atau dicontohkan sebagai berikut:
Variabel pertama : Permainan selama istirahat (yang banyak menggunakan tenaga
jasmani dan yang tidak).
Variabel kedua : Jenis musik sewaktu bekerja (klasik, populer dan panas).
19
O1 X O2 X0 O3 X O4
Dalam berbagai kondisi, penelitian ini dilakukan dengan cara; (1) peneliti
melakukan observasi dan merekam hasilnya dalam waktu tertentu; (2) memberikan
perlakuan; dan (3) melakukan observasi dan merekam hasil, dan seterusnya. Waktu
di antara dua kondisi sama. Dengan demikian, hasil yang diharapkan akan tinggi
pada pengamatan O2 dan O4 jika dibandingkan dengan O1 dan O3.
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Ada dua rancangan penelitian terkait dengan eksperimen kuasi ini, yaitu; (1)
kelompok berhubungan (intact group comparison; dan (2) rancangan kelompok
kontrol yang tak sama (nonequivalent control group design).
X O1
O2
22
Dalam rancangan ini, ada dua kelompok subjek satu mendapat perlakuan dan
satu kelompok sebagai kontrol. Keduanya memperoleh prates dan pascates.
Perbedaan dengan kelompok nonekuivalen, bahwa kelompok tidak dipilih secara
acak atau random.
23
Untuk mencapai hal yang ideal di atas, ada dua syarat agar hasil suatu eksperimen
dapat mencapai hasil yang baik dan tidak bervariasi. Kedua syarat yang dimaksud adalah
perlunya validitas internal dan validitas eksternal yang terjaga salama proses penelitian.
Suatu penelitian dikatakan mempunyai validitas internal tinggi, apabila kondisi
berbeda pada variabel terikat dari subjek yang diteliti merupakan hasil langsung dari 2
adanya manipulasi variabel bebas. Misal, penelitian pendidikan tentang pengaruh metode
mengajar alternatif terhadap metode mengajar yang biasa diberikan guru terhadap hasil
belajar siswa. Jika validitas internal tinggi, maka perbedaan hasil belajar di antara grup
eksperimen dan grup kontrol, hanya disebabkan adanya pengaruh dari kedua variabel metode
mengajar.
Variabel internal penelitian eksperimen dapat terjadi karena adanya delapan faktor
pentng sebagai sumber variasi. Kedelapan faktor tersebut, yaitu
1. Faktor sejarah atau history dari subjek yang diteliti,
2. Proses kematangan,
3. Prosedur pretesting,
4. Instrumen pengukuran yang digunakan,
5. Adanya kecenderungan terjadinya statistik regresi pada individu,
24
Variabel eksternal tinggi merupakan kondisi di mana hasil penelitian yang di lakukan
dapat digeneralisasi dan digunakan pada kelompok lain di luar setting eksperimen, ketika
keadaan serupa dengan kondisi peneliitian eksperimen. Jika hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasi pada situasi lain, maka dapat diartikan bahwa orang lain tidak dapat
mengambil keuntungan dari hasil penelitian yang ada. Akibatnya mereka harus terus-menerus
melakukan penelitian sendiri untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Validitas eksternal pada umumnya dibedakan menjadi empat macam faktor, yaitu:
1. Adanya interaksi pengaruh bias pemilihan dan X,
2. Pengaruh interaksi pretesting,
3. Pengaruh reaktif proses eksperimen, dan
4. Adanya interferensi antarperlakuan selama dalam proses penelitian eksperimen.
F. Penyimpangan penelitian
Penyimpangan penelitian terjadi apabila peneliti secara tidak pada tempatnya
mempengaruhi tingkah subyek.Penyimpangan ini bisa juga terjadi apabila peneliti membua
suatu “kesalahan” sementara dia mengamati atau merekam suatu eksperiman. Penyimpangan
mungkin berasal dari pengetahuan peneliti tentang hipotesis atau pengetahuan tentang
hipotesis atau pengetahuan tentang kelompok kendali ataukah kelompok kendali ataukah
kelompok eksperimen dari setiap subyek peneliti tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling
produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat.
2. Karakteristik penelitian eksperimen Penelitian Ekperimen pada umumnya
menurut (Ary, 1985), mempunyai tiga karakteristik penting yaitu:
a. Variabel bebas yang dimanipulasi;
b. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan; dan
c. Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati
secara langsung oleh peneliti (melakukan observasi)
3. Proses penelitian eksperimen pada prinsipnya sama dengan jenis penelitian
lainnya, dapat diterangkan sebagai berikut:
a. Melakukan kajian induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan;
b. Mengidentifikasi masalah;
c. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan
variabel;
d. Membuat rencana penelitian;
e. Melakukan eksperimen;
f. Mengumpulkan data kasar dari eksperimen;
g. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang
telah ditentukan;
h. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan; dan
i. Membuat laporan eksperimen.
26
B. Saran
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam makalah ini, baik
dari ejaan penulisan, tata kalimat, tata bahasa maupun yang lainnya. Oleh karena
banyaknya kekurangan dalam makalah ini, penulis mengharapkan adanya wujud
apresiasi pembaca untuk memberikan koreksi dan masukkan agar penulis mampu
memperbaikinya dan tidak melakukan kesalahan sama untuk yang kedua kalinya.
Terima kasih
28
DAFTAR PUSTAKA