Anda di halaman 1dari 25

KEARANGKA PENULISAN PROPOSAL KIPP

TAHUN 2023
KELOMPOK UMUM
No Aspek Bobot
1 *Ringkasan 0%
2 Latar Belakang dan Tujuan 10%
3 Kebaruan/Nilai Tambah 15%
4 Implementasi Inovasi 5%
5 Signifikansi 30%
6 Adaptabilitas 20%
7 Sumber daya 5%
8 Strategi keberlanjutan 15

*Catatan: Tidak Wajib melampirkan data pendukung


Pertanyaan ke-1

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan meliputi seluruh aspek
pertanyaan.
Ringkasan (0%)
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban
Inovasi “Sumpah Beruang” (Sulap Sampah Berubah menjadi Uang) dikembangkan karena keadaan DARURAT SAMPAH di
Ringkasan awal 2018. Penyebabnya 2 dari 3 TPA yang ada didemo dan ditutup warga karena mencemari lingkungan. Sementara
1,78 juta penduduk Kabupaten Banyumas setiap hari terus memproduksi 143 truk sampah. Melalui inovasi SUMPAH
BERUANG permasalahan sampah di Banyumas terselesaikan.

Inovasi Sumpah beruang melalui 3 tahapan yaitu:

1. Mengubah pengolahan manual menjadi mekanis, sehingga prosesnya lebih cepat.

2. Mengubah sampah plastik menjadi barang ekonomis antara lain paving dan genteng, sedangkan sampah organik menjadi
pakan magot dan kompos.

3. Sisa/residu dimasukan mesin pembakar pyrolisis non dioxin dan non furan.

Di tingkat rumah tangga disediakan aplikasi SALINMAS untuk sampah organik dan JEKNYONG untuk sampah non
organik. Dengan Implementasi Inovasi Sumpah Beruang bisa mempekerjakan sekitar 650 orang. Sampah berkurang
sebanyak 90% dan biaya operasional pengelolaan sampah berkurang sebesar 50%. Semua hasil pengolahan
sampah/limbah padat merupakan produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Hal yang terpenting inovasi berhasil
mewujudkan Banyumas menuju Zero Waste and Zero Operational Costs.
Pertanyaan ke-2
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Uraikan latar belakang dan tujuan yang memuat:
• Rumusan masalah yang menggambarkan kondisi awal sebelum
implementasi inovasi
• Kelompok sasaran masyarakat yang terdampak permasalahan
Latar Belakang dan Tujuan • Tujuan Inovasi dilengkapi dengan target yang terukur
(10%)
Lampirkan uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang
relevan.

Maksimal 300 kata


Contoh Jawaban

Banyumas memiliki penduduk 1,78 juta jiwa (Sensus penduduk 2020), menghasilkan sampah 143 truk perhari, yang setara
latar belakang dengan 1.650-1800 m3 sampah. Sampah tersebut dengan sendirinya menimbulkan banyak permasalahan. Pengelolaan
dan rumusan sampah yang konvensional tidak menyelesaikan masalah tetapi justru menimbulkan banyak permasalahan. TPA (Tempat
masalah Pemrosesan Akhir) menjadi cepat penuh dan membutuhkan lahan yang lebih luas. Di sekeliling TPA timbul berbagai permasalahan
lingkungan seperti polusi udara/bau menyengat sampah kiloan meter, pencemaran sumur warga bahkan meluas ke
areal pertanian. Kondisi lingkungan pun menjadi kotor, jorok, kumuh dan semrawut. Kondisi di atas diperparah dengan kurangnya
peran serta masyarakat.

kondisi awal Pada awal tahun 2018 terjadi darurat sampah di Banyumas karena 2 dari 3 TPA di Banyumas ditutup karena didemo
sebelum masyarakat. Tahun 2016 TPA Gunung Tugel ditutup, disusul TPA Kaliori di tahun 2017. Sementara TPA Tipar Kidul tahun 2018
hanya diperuntukan wilayah Banyumas Barat. Masyarakat sekitar TPA menuntut/mendemo penutupan TPA karena mencemari
implementasi lingkungan.

tujuan dan Berangkat dari latar belakang tersebut Inovasi SUMPAH BERUANG digagas, diinisiasi dan diterapkan di tengah masyarakat. Inovasi
kelompok bertujuan menangani masalah sampah secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Sampah ditangani mulai dari
tempat produksi sampah yaitu rumah tangga. Dengan demikian ancaman masalah lingkungan dari serbuan sampah dapat
sasaran terhidar dan terselamatkan mulai dari sumber sampah. Pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga yang dapat
masyarakat mengurangi produksi sampah hingga 30%. Ditingkat rumah tangga sampah dipilah menjadi 2, organik dan non organik.
Pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dikelola oleh KSM.
Pertanyaan ke-3

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Jelaskan ide/gagasan dan keunggulan (keunikan/nilai tambah/kebaruan) dari
inovasi ini.
Kebaruan/Nilai Tambah (15%)
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban

Keunikan inovasi SUMPAH BERUANG adalah penggunaan aplikasi SALINMAS dan JEKNYONG. Penggunaan aplikasi
Kebaruan/Nilai SALINMAS (Sampah Online Banyumas), digunakan untuk pengelolaan sampah organik. Masyarakat yang memilah sampah
Tambah organik diberi reward Rp 100/kg dan KSM Rp 300/Kg melalui penggunaan aplikasi SALINMAS. Sementara aplikasi
JEKNYONG dipergunakan untuk sampah anorganik. Masyarakat yang memilah sampah anorganik diberi reward sesuai
jenis sampahnya. Untuk sampah plastik botol air mineral dihargai Rp 1.500/kg.

Penggunaan aplikasi memudahkan pemantauan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan sampah. Inovasi ini
mengurangi sampah 25% tahun 2018, 40% tahun 2019, 60% tahun 2020 dan 90% tahun 2021. Tahun 2022 produksi sampah Banyumas
sudah mencapai 143 Truk Sampah. Sampah tersebut dikelola oleh 23 pusat pengelolaan sampah (Hanggar TPST/ PDU). Jumlah
tersebut masih menyisakan 15 Truk Residu (90 m3) yang di buang ke TPA Darurat. Pengolahan sampah saat ini didukung dengan alat
pyrolisis untuk mewujudkan “pengolahan sampah secara paripurna”. Banyumas membutuhkan 11 pyrolisis , Sudah tersedia 6 Unit,
masih kurang 5 unit pyrolysis yang akan dipenuhi di tahun 2022. Dengan demikian paling lambat di akhir 2022, 100% sampah
dipastikan tertangani semua.

Kebaruan/nilai tambah inovasi selain mengelola sampah secara komperhensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir, yang terpenting
dari inovasi ini adalah mengelola sampah menuju Zero Waste and Zero Operational Costs. Kelebihan tersebut menjadi
keunggulan terbesar inovasi ini. Sampah diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat membiayai
operasional pengolahan.
Pertanyaan ke-4

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Uraikan implementasi inovasi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang


Implementasi Inovasi (5%)
relevan.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Implementasi Inovasi SUMPAH BERUANG awalnya diimplementasikan dengan mengoperasikan 5 hanggar di tahun 2018. Pengelolaan
Inovasi masih manual didukung tenaga kerja 50 orang tiap hangar. Sampah baru terpilah 20% dan sisanya 80% dibuang ke TPA darurat. Hasil
pemilahan sampah dapat membiayai 15% operasional. Tahun 2019 pengelolaan sampah ditambah 12 PDU (Pusat Daur
Ulang) dengan tenaga kerja 25 orang tiap PDU. Pengolahan sampah didukung menggunakan Mesin Pemilah dan
Conveyor Belt. Sampah 40% dapat dipilah dan sisanya 60% dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 25%
operasional. Tahun 2020 dilakukan penambahan 6 TPST(Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) dan 2 TPST mandiri
dengan tenaga kerja 25 orang tiap TPST. Sampah 60% dapat dipilah dan sisanya 40% dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan
sampah dapat membiayai 30% operasional. Tahun 2021 pengelolaan sampah didukung penggunaan 6 pyrolysis dengan biaya operasional
sampai 50%. Di awal tahun 2022, sampah 90% dapat dipilah dan sisa 10% dibuang ke TPA darurat. Untuk mewujudkan “Zero Waste”
dibutuhkan 11 Pyrolisis. Saat ini sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit Pyrolysis. Untuk memastikan “zero waste dan zero
operational costs ” terealisasi, kekurangan pyrolisis akan dipenuhi di tahun ini(2022).
Pertanyaan ke-5
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
• Uraikan dampak inovasi (bandingkan kondisi sebelum dan sesudah inovasi
diimplementasikan)
• Jelaskan metode yang digunakan untuk mengukur dampak inovasi.

Signifikansi (30%) Lengkapi uraian tersebut dengan melampirkan data dukung berupa laporan
hasil evaluasi inovasi baik dari eksternal maupun internal yang memuat data
sebelum dan sesudah implementasi inovasi (kualitatif dan kuantitatif).

Maksimal 600 kata.


Contoh Jawaban

Dampak Program SUMPAH BERUANG berhasil mengolah sampah 20% (28 truk/hari dari 143 truk/hari) di tahun 2018. Tahun
Inovasi 2019 meningkat menjadi 40% sampah dapat dipilah. Tahun 2020 meningkat lagi menjadi 60% sampah dapat
dipilah. Secara gradual setiap tahun meningkat dan di awal tahun 2022 berhasil mengolah 90% sampah (128 truk
sampah/hari) setara 768 m3 sampah. Sampah terpilah menjadi 4 kelompok:
1. Rongsok (terjual pada pedagang rongsok besi tua). Jumlah rongsok terpilah 18% dari volume sampah dan dapat
terjual Rp.300.000/hari;
2. Plastik (terjual sebagai bahan RDF/refuse derived fuel dan juga campuran aspal hotmix). Rata-rata volume plastik
dihasilkan 3.500 Kg/hari dengan nilai Rp. 1.050.000;
3. Plastor/Plastik Organik (diselesaikan menggunakan extruder plastik yang menghasilkan bahan untuk pembuatan pavingblok,
genteng, pot bunga, dsb). Nilai barang yang dihasilkan senilai Rp. 900.000.000/tahun;
4. Bubur sampah/organik (bahan pakan magot untuk pembesaran magot dan kompos). Magot terjual sebagai pakan ternak dengan
volume 1.000 kg/bulan dengan nilai Rp. 6.000.000/Bulan. Kompos terjual sebagai pupuk dengan volume 700 kg/bulan.
Contoh Jawaban

Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas inovasi SUMPAH BERUANG dilakukan penilaian/asesmen melalui
Metode untuk monitoring/evaluasi. Kegiatan evaluasi/monitoring dilaksanakan secara internal maupun eksternal. Monitoring/evaluasi
mengukur internal dilakukan 2 Tim. Tim pertama adalah tim monitoring/evaluasi teknis pengelolaan sampah dan tim kedua
dampak adalah tim monitoring manajemen keuangan. Tim pertama terdiri dari DLH, Bappedalitbang, Dinkominfo dan Bagian
Administrasi Pembangunan Setda. Sedangkan Tim kedua digawangi Inspektorat Daerah untuk menjaga akuntabilitas publik.
inovasi Monitoring/evaluasi teknis pengolahan sampah menggunakan sistem skoring:
1. Kinerja terhadap semua fasilitas Hangar/TPST/PDU beserta sarana prasarana;
2. Keterlibatan jumlah tenaga kerja dan kelompok masyarakat;
3. Evaluasi pencapaian target volume sampah yang dapat dikelola/diolah;
4. Nilai ekonomi sampah yang dihasilkan;
5. Kelembagaan pengeloaan sampah.

Sistem penilaian/asesmen dilakukan berkala setiap semester dan sewaktu-waktu bila diperlukan. Penilaian/asesmen dengan kunjungan
lapangan dan analisa data transaksi sampah melalui aplikasi SALINMAS dan JEKNYONG. Monitoring/evaluasi manajemen keuangan
dilakukan berkala setiap tahun anggaran. Ini dilakukan untuk menjaga marwah Kabupaten Banyumas yang telah meraih WTP 10 kali
berturut-turut. Hasilnya dari 25 (Hanggar/TPST/PDU) sejumlah 12 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja baik. 11 Unit
Pengelolaan Sampah berkinerja sedang dan 2 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja kurang baik. Hasil evaluasi menunjukan total
keterlibatan tenaga kerja adalah 650 orang. Jumlah tersebut terbagi menjadi 40 KSM yang merupakan wujud keterlibatan masyarakat.
Pertanyaan ke-6

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Apakah inovasi ini sudah direplikasi?
• Sudah
• Belum

Jika sudah, sebutkan UPP dan/atau Instansi yang mereplikasi inovasi.


Adaptabilitas (20%) Maksimal 100 kata

Jelaskan potensi inovasi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan


populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada
daerah lain.
Maksimal 200 kata.
Contoh Jawaban

Apakah Inovasi SUMPAH BERUANG telah direplikasi/ditiru oleh beberapa Kabupaten/Kota di Jawa maupun di luar Jawa.
inovasi sudah Dianta beberapa Kabupaten/Kota, yang telah berkunjung ke Banyumas melakukan replikasi/studi tiru adalah:
di replikasi? 1. Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Prov. Jawa Barat
2. Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Prov. Jawa Barat Kota Serang
3. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo Prov. Jawa Tengah
4. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sragen Prov. Jawa Tengah
5. Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Prov. Jawa Tengah
6. PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
7. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah
8. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purworejo Prov. Jawa Tengah
9. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
10. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo
11. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Brebes Prov. Jawa Tengah
12. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magetan Prov. Jatim
13. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan
Contoh Jawaban

Potensi Inovasi ini mudah direplikasi walaupun inovasi ini cukup besar untuk ukuran tingkat Kabupaten/Kota. Besar dari segi
inovasi untuk modal/sumber daya yang harus dikeluarkan. Besar dari segi pemangku kepentingan dan masyarakat yang harus terlibat. Besar dari
direplikasi personil yang mengelola. Besar juga dari keterlibatan peralatan maupun teknologi yang digunakan. Mudah direplikasi karena dapat
direplikasi perbagian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota
pereplikasi. Inovasi dapat direplikasi bagian-perbaian tidak harus langsung secara keseluruhan. Replikasi bisa dilakukan aplikasinya
saja. Bisa dari bagian teknik pengolahan sampahnya. Bisa dari produk olahan sampahnya. Atau bisa juga dari pemberdayaan kelompok
masyarakat yang terlibat dan sebagainya. Terpenting yang memudahkan replikasi inovasi adalah semua Kabupaten/Kota
memiliki masalah persampahan yang hampir sama. Semua Kabupaten/kota mempunyai masalah kesulitan mencari
lahan TPA. Apalagi untuk daerah perkotaan. Hampir semua Kabupaten/Kota mengalami kesulitan untuk melibatkan
masyarakat dalam pengolahan sampah. Tidak semua Kabupaten/Kota mempunyai konsep dan teknologi pengolahan
sampah yang komprehensif. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat kita mempunyai kesadaran, kepedulian dan
kedisiplinan yang masih relatif rendah terhadap masalah persampahan.
Pertanyaan ke-7
Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan
Jelaskan sumber daya yang digunakan, yang terdiri dari:
• sumber daya keuangan;
• sumber daya manusia;
• metode;
• peralatan atau material.
Sumber Daya (5%)
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang
relevan.

Maksimal 200 kata.


Contoh Jawaban

Sumber daya Sumber daya keuangan yang digunakan dalam inovasi ini bersumber dari APBD dan APBN. APBD
yang digunakan
tahun 2018 Rp. 3.500.000.000, 2019 Rp. 4.000.000.000, 2020 Rp. 3.000.000.000, 2021 Rp. 8.000.000.000
dan 2022 Rp. 11.000.000.000, APBD Provinsi Rp. 125.000.000, APBN Rp. 48.000.000.000.

Sumber daya manusia meliputi ide/gagasan Bupati Banyumas, ASN perencana BAPPEDALITBANG, Kebijakan
di Setda Bagian Administrasi Pembangunan, Pelaksana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan berbagai kelompok
masyarakat. Jumlah SDM yang terlibat berkisar 1.500 Orang.

Metode yang digunakan adalah kolaborasi yang terintegrasi dari semua unit dari hulu hingga hilir. Adapun
material menggunakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah khususnya DLH.
Pertanyaanke-7

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan


Jelaskan strategi keberlanjutan inovasi, yang terdiri dari:
• strategi institusional berupa regulasi atau dasar hukum implementasi
dan/atau pemberlakuan Inovasi;
• strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM, kinerja organisasi,
penjaminan kualitas dan/atau pemberlakuan SOP;
• strategi sosial berupa partisipasi/kolaborasi pemangku kepentingan yang
Strategi Keberlanjutan (15%)
terlibat dan peran masing-masing pihak

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang


relevan.

Maksimal 500 kata.


Contoh Jawaban

Tiga strategi terpenting untuk menjaga keberlajutan inovasi:


1. Strategi institusional berupa kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah, komitmen anggaran dan komitmen
Strategi unsur pimpinan Daerah. Starategi ini dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan berupa a) Perbup Nomor 45 tahun 2018
Keberlanjutan tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Banyumas dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga. b) SE Bupati Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Banyumas No.660.1/7776/2018, SE Bupati Tentang
Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam No.658.1/486/2022.

2. Strategi sosial dilakukan dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Keterlibatan dilakukan mulai dari paling hulu timbulnya permasalahan sampah. Peran rumah tangga sebagai
penghasil/pemroduksi sampah memberikan kontribusi yang luar biasa. Mengoptimalkan KSM sebagai kelompak terkecil di
masyarakat lebih aktif dan berperan. Ada sejumlah 40 KSM yang terlibat. Ini penting karena akar permasalahan sampah berasal
dari kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah.

3. Strategi manajerial dilakukan dengan memastikan seluruh proses pengolahan sampah berjalan optimal.
Memastikan seluruh komponen unit pengolahan sampah dari KSM, PDU, TPST dan Hanggar dapat berjalan maksimal.
Peningkatan kapasitas SDM pengelola sampah ditingkatkan dengan mengikuti berbagai diklat. Diantaranya Workshop operator
pyrolisis diselenggarakan oleh PT.INDOPOWER. Dari sisi SP-SOP dilakukan kepastian menjamin berjalannya proses bisnis.
Inovasi juga didukung dengan menerapkan aplikasi yang selalu dikembangkan. Aplikasi yang digunakan meliputi aplikasi
SALINMAS dan aplikasi JEKNYONG. Aplikasi dibuat untuk mempermudah, mengatasi hambatan ruang dan waktu, menghemat
biaya, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Terpenting bahwa aplikasi berfungsi untuk merekayasa permasalahan dan
tantangan agar teratasi.
DokDDoku
Dokumen Pendukung wajib
• Pada setiap Aspek, wajib mengungah data dukung berupa dokumen dalam bentuk pdf, maks ukuran 1 MB (satu megabyte)
yang diunggah pada kolom yang disediakan di sinovik (tidak boleh kosong, kecuali untuk aspek Ringkasan)

• Tautan video singkat berdurasi maksimal 5 menit yang menggambarkan inovasi. Video disimpan dalam
penyimpanan awan (cloud sharing system) atau youtube yang dapat diakses secara bebas tanpa login.

• Mengunggah Surat Pernyataan Implementasi Inovasi, Surat Pernyataan Inovator Perorangan atau Tim, Surat
Pernyataan Kesediaan Replikasi (dalam bentuk pdf) sebagaimana format terlampir dalam Lampiran Pedoman Menteri
PANRB Nomor 3 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023
KKelemahan Umum
dalam Penulisan
roposal
Kelemahan umum dalam penulisan proposal
1. Tidak lengkap/ lemah dalam menjelaskan substansi
2. Inkonsistensi antara Permasalahan, Strategi/ Inovasi dan Hasil yang
dicapai
3. Data pendukung lemah
⚫ tidak memiliki data baseline (dasar) dan achievement (keberhasilan)
⚫ menggunakan data kualitatif yang tidak memperlihatkan progres
perubahan/pencapaian
⚫ data pendukung kurang
4. Nilai marketing/ packaging lemah
5. Kualitas bahasa penulisan:
⚫ menggunakan bahasa lisan
⚫ banyak “kembang” dari pada hal pokok
Tim Penulis Proposalenulis Proposal
 Siapa penulis Inisiatif/Inovasi?
Seseorang yang:
Mengetahui betul A-Z inisiatif
Memiliki passion/ kecintaan pada inisiatif
Memiliki kemampuan menulis yang sangat bagus
Memiliki waktu yang memadai
 Anda dapat merekrut penulis khusus dari pihak luar namun harus
bermitra dengan seseorang yang paham betul mengenai inisiatif
tersebut.
Reviewer – Admin Lokal
Reviewer-Admin Lokal
 Melakukan seleksi awal inovasi yang akan diajukan ke dalam
Sinovik
 Memastikan inovasi yang diajukan sudah matang dan memenuhi
persyaratan
 Memastikan semua pertanyaan sudah dijawab lengkap (tidak ada
yang terlewatkan)
 Review terhadap Proposal Inovasi dan Dokumen Pendukung
 Mendapatkan Second Opinion
 Meningkatkan kualitas penulisan
 Mencegah kesalahan (typo, dll) yang dapat berakibat fatal
KESIMPULAN

 Review-Revise-Rewrite
 Tidak menggunakan Sistem Kebut Semalam (SKS)
 Check and Re-Check sebelum mengunggah
 Konsisten, konsisten dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai