Bab Iii Proses Produksi Kabel Pada Mesin Ekstruder 15 Ja
Bab Iii Proses Produksi Kabel Pada Mesin Ekstruder 15 Ja
BAB III
PROSES PRODUKSI KABEL PADA MESIN EKSTRUDER 15 JA
1. Proses Drawing
2. Proses Stranding
3. Proses Insulathing
4. Proses Screening
5. Proses Cabling
6. Proses Inner Sheathing
7. Proses Armouring
8. Proses Outer Sheating
19
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
20
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
21
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
22
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
stranding adalah kawat alumunium / tembaga. Sedang pada proses cabling, kawat
yang dipilin sudah melalui proses insulathing.
Alat yang digunakan pada proses ini adalah mesin DT yang mempunyai
prinsip kerja hampir sama dengan mesin stranding, namun dengan dimensi dan
gaya putar yang jauh lebih besar, dengan kecepatan putar yang sesuai (lebih
lambat dari mesin stranding) dan dengan jumlah beban yang jauh lebih sedikit.
23
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
Alat yang digunakan pada proses ini adalah mesin streding dan tapping.
Proses ini termasuk proses tambahan untuk kabel dengan spesifikasi tertentu,
dimana proses armoring ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
24
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
PVC 70- 140- 145- 145- 145- 145- 145- 145- 145- 145- 145- 145-
90 150 155 150 150 155 155 155 155 155 155 155
YM2/ST2
Sheath
Untuk mesin PEX 150 JA ini proses yang sering digunakan pada mesin ini
adalah proses outer sheath, dan material yang digunakan untuk proses ini
adalah PVC YM2 / ST2 sheath. Proses outer sheating itu sendiri adalah suatu
proses pemberian lapisan (pelindung) dari gangguan elektrik atau mekanik
25
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
yang dilakukan secara extrusi sedemikian rupa, dan bahan atau material yang
berfungsi untuk menutupi kabel yakni PVC.
Pada dasarnya proses extrusi dapat dibedakan pada cara penekanan
terhadap material kerja.
3.10 Direct Extrusion
Pada dasarnya proses extrusi ini menekan material yang akan dibentuk
sampai keluar melalui Die. Arah tumbukan searah dengan kedudukan Die, jadi
arah keluaran material yang diextrusi dari penampang seperti garis lurus.
26
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
27
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
28
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
29
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
2. Suhu Kerja
Setiap jenis extrusi mempunyai suhu kerja sendiri – sendiri tergantung dari
jenis material yang akan diextrusi. Pada prinsipnya pemberian suhu kerja
dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses extrusi.
3. Reduksi Penampang
Penampang yang dipakai untuk setiap jenis extrusi sangat tergantung pada
kualitas bahan dan keadaan permukaannya. Untuk membentuk suatu model yang
30
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
Laporan Kerja Praktek
4. Gesekan
Gesekan dapat terjadi pada semua komponen yang bersinggungan tidak
terkecuali pada proses extrusi. Untuk menghindari hal tersebut biasanya dilakukan
pemberian pelumasan pada sela antara Die dan penumbuk. Pelumasan ini
bertujuan untuk mengurangi gesekan dan dapat mengurangi resiko keausan.
Pelumasan disini banyak melakukan fungsi lainnya seperti :
1. Membatasi panas yang timbul dengan mengurangi geskan sekecil
mungkin.
2. Mengambil panas dari bagian – bagian mesin yang lainnya.
3. Disamping itu juga dapat mengurangi resiko terjadinya karat.
Untuk itulah dibutuhkan sifat dari minyak pelumas yang baik untuk mesin.
Beberapa sifat dan syarat dari pelumas yang baik adalah :
1. Derajat kekentalan harus sesuai dengan jenis operasi mesin.
2. Mempunyai daya lekat yang baik.
3. Tidak mudah bercampur dengan barang – barang lainnya (kotoran).
4. Mempunyai flash point yang tinggi dan tidak mudah untuk menguap.
5. Mudah memindahkan panas dan mempunyai titik beku yang rendah.
5. Kecepatan
Kecepatan yang terjadi pada proses extrusi sangat berpengaruh pada
kualitas produk yang dihasilkan, biasanya diperlukan pendinginan guna mencegah
hal tersebut. Semakin cepat pendinginan dilakukan maka semakin kecil pula
resiko terjadinya defotmasi. Biasanya pendinginan dilakukan dengan air pada bak
pendingin yang sudah disediakan.
31
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana