Anda di halaman 1dari 3

KEPATUHAN PAJAK DAN TAHUN PAJAK

Nama : Putu Mahayana


NIM : 2117051001 (01)

Kepatuhan dalam pembayaran pajak oleh wajib pajak sangatlah penting


bagi negara. Kepatuhan dalam hal ini yaitu perilaku wajib pajak terhadap
peraturan perpajakan. Secara umum Kepatuhan terbagi menjadi 2 yaitu kepatuhan
sukarela (didasarkan pada pajak adalah kewajiban) dan kepatuhan yang
dipaksakan (didasarkan pada suatu hal seperti rasa takut akan sanski). (Yasa dan
Martadiana, 2019). Dalam faktor yang mempengaruhinya, kepatuhan wajib pajak
dibagi menjadi 2 yaitu Kepatuhan Formal dan Kepatuhan Material. Kepatuhan
Formal adalah wajib pajak yang memenuhi kewajibannya secara formal yang
sesuai dengan ketentuan UU Perpajakan. Sedangkan, Kepatuhan Material adalah
keadaan dimana wajib pajak membayar sesuai jumlah pembayaran pajak yang
ada pada ketentuan atau dalam arti bahwa penghitungan dan penyetoran pajak
telah benar (Rahayu, 2010).
Menurut Rahayu (2010), ada beberapa faktor yang memengaruhi
kepatuhan wajib pajak yang diantaranya:
1. Kondisi sistem administrasi perpajakan. Dimana bila sistem semakin kompleks
maka akan menimbulkan rasa enggan kepada pembayar pajak sehingga akan
adanya ketidakpatuhan wajib pajak.
2. Pelayanan kepada wajib pajak. Dengan adanya pelayanan yang lebih baik akan
berdampak pada kesukarelaan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya
membayar pajak.
3. Penegakan hukum dan pemeriksaan pajak. Dengan upaya tersebut akan dapat
membuat wajib pajak untuk patuh dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak.
4. Tarif pajak. Perubahan tarif pajak ini sangat berpengaruh pada motivasi wajib
pajak dalam membayar pajaknya. Jika terjadi peningkatan tarif, otomatis pajak
yang dibayar lebih banyak, maka akan memberatkan wajib pajak. Sebaliknya, bila
terjadi penurunan tarif, maka tidak akan memberatkan wajib pajak tersebut dalam
membayar pajak.
Tahun pajak merupakan jangka waktu 1 (satu) tahun kalender dimana
jangka waktu 1 (satu) tahun kalender tersebut yaitu dari 1 Januari hingga 31
Desember, kecuali jika wajib pajak memakai tahun buku yang tidak sama dengan
tahun kalender. Lalu, wajib pajak diperbolehkan menggunakan tahun pajak selain
dari tahun kalender dengan harus mengajukan izin terlebih dahulu ke Kantor
Pelayanan Pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Yasa, I Nyoman Putra. 2021. Dasar-Dasar Perpajakan Di Indonesia.
Puspita, R Afinda. 2021. BAB II. http://eprints.umpo.ac.id/6640/3/BAB
%20II.pdf. Diakses tanggal 26 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai