5659 15014 1 SM
5659 15014 1 SM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa tingkat resiko ergonomi yang terjadi akibat yang di
timbulkan dari alat tenun bukan mesin (ATBM) yang digunakan, dengan menggunakan metode Quick Exposure
Checklist (QEC). Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan yaitu pada bagian anggota tubuh seperti,
punggung (statis), punggung (bergerak), Bahu / lengan, pergelangan tangan, dan leher. Hasil analisis ergonomi
dengan mengunakan metode Quick Exposure Checklist (QEC) menunjukan hasil yang di dapat dari nilai
Exposure Score pada punggung kategori tinggi yaitu 34, pada bagian bahu/ lengan kategori tinggi yaitu rata –
rata 33, pergelangan tangan kategori tinggi yaitu 36 dan leher memiliki kategori sangat tinggi yaitu 16, artinya
pada saat menenun, ke-empat anggota tubuh ini memiliki tingkat resiko cedera yang tinggi. Nilai Exposure level
berada diantara 50% sampai 69%. Lebih tepatnya nilai rata – rata pekerja saat menenun menggunakan ATBM
adalah sebesar 67,4%. Hal ini menunjukan perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan pada alat
tenun yang digunakan di Pabrik Tenun Paulina Textile.
bekerja, dan “Nomos” yang artinya hukum alam, menjadi perumusan masalah dari penelitian ini
sehingga dapat didefinisikan sebagai studi tentang adalah sebagai berikut:
aspek-aspek manusia dan lingkungan kerjanya yang 1. bagaimana resiko ergonomi dari alat tenun yang
ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, digunakan oleh pabrik tenun Paulina Textile
engineering, manajemen dan desain/perancangan Kota Padangsidimpuan ?
(Sulaiman, 2016). 2. Bagaimana kelayakan alat tenun yang
digunakan oleh pabrik tenun Paulina Textile
2.3 Antropometri Kota Padangsidimpuan?
Menurut Wignjosoebroto (2017), istilah
antropometri berasal dari “anthro“ yang berarti 3.2 Pengumpulan Data
manusia dan “metri“ yang berarti ukuran. Secara Tahap pengumpulan data penelitian ini adalah
definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai pengisian Kuesioner QECberupa pertanyaan
suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran menyangkut kondisi kerja saat proses kerja
dimensi tubuh manusia meliputi daerah ukuran, berlangsung dan apa yang dirasakan oleh pekerja
kekuatan, dan aspek lain dari gerakan tubuh. ketika melakukan pekerjaanya. Kuesioner akan
diberikan dan diisi oleh peneliti dan pekerja,
2.4 Gerakan dan Postur Kerja kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel
Studi gerakan adalah analisa terhadap rekapitulasi data kuesioner. Kemudian observasi
beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam langasung kondisi alat tenun dan lingkungan
melakukan pekerjaannya. Tujuan dari studi gerak pabrik, antropometri pekerja, proses produksi kain
adalah untuk mengurangi atau menghilangkan tenun, kondisi postur kerja pekerja saat menenun
gerakan yang kurang efektif agar mendapatkan dan dokumentasi postur kerja.
gerakan yang cepat dan efektif (Andriani, 2016).
Sedangkan Postur kerja adalah suatu tindakan yang 3.3 Pengolahan Data
diambil pekerja dalam melakukan pekerjaan Setelah data diperlukan dianggap cukup, maka
(Sulaiman, 2016). Postur kerja yang tidak alamiah dilakukan pengolahan data menggunakan metode
seringkali dilakukan dalam suatu proses kerja quick exposure checklist yaitu:
namun seringkali kesadaran dalam hal itu masih 1. Mengolah data kuesioner yang telah diambil
kurang sehingga terjadi kelelahan dan cidera pada untuk menghitung exposure score pada setiap
otot. Tentunya dalam dalam hal ini sangat anggota tubuh yang diamati: punggung,
merugikan bagi sebuah perusahaan yang bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher.
diakibatkan oleh tidak maksimalnya kinerja dari Tingkat risiko terjadinya cedera pada anggota
seorang operator yang mengalami keluhan (Wijaya, tubuh berdasarkan dari nilai exposure score
2019). berikut ini:
(Xmaks = 176) apabila dilakukan manual material Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Pekerja
handling (Widyarti, 2016).
Tindakan yang harus diambil berdasarkan
Pekerja/ Pertanyaan
nilai yang dihasilkan dalam perhitungan exposure Operator a b c d e f g
score dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
1 a1 b3 c2 d2 e3 f2 g2
Tabel 2. Action Exposure Level
Total Exposure Action 2 a1 b3 c2 d2 e3 f2 g2
Level
< 4o % Aman 3 a1 b3 c2 d2 e3 f2 g3
40 – 49 % Perlu pemelitian lebih lanjut
50 – 69 % Perlu penelitian lebih lanjut
4.2 Pengolahan Data
dan dilakukan perubahan
≥ 70 % Dilakukan peneletian dan
Berdasarkan rekapitulasi jawaban kuesioner
prubahan scepatnya pada masing – masing pekerja kemudian dihitung
nilai exposure score- nya, dimana exposure score
IV. ANALISA DAN EVALUASI dihitung untuk masing – masing bagian tubuh
seperti punggung, bahu/lengan, pergelangan tangan,
Pada tahap analisa ini akan diuraikan hasil maupun pada leher tampak pada Tabel 6. Dari hasil
yang diperoleh dari pengolahan data untuk perhitungan lembar skor Exposure QEC tersebut
diterapkan dalam pemecahan masalah sehingga kemudian akan diperoleh rekapitulasi hasil
lebih mudah dipahami. Sedangkan evaluasi perhitungan Exposure Score pada lembar score
dilakukan untuk menilai dan menganalisis kembali QEC terlihat pada tabel berikut:
hasil pemecahan masalah yang diberikan, juga
Tabel 5. Rekapitulasi Exposure Score
digunakan untuk menilai apakah baik/ layak atau
tidak. Nilai Exposure Score
Anggota tubuh yang Saat Menenun
4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data diamati Pekerja Pekerja Pekerja
Pengumpulan Data 1 2 3
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini Punggung (statis) - - -
meliputi gambaran postur kerja pekerja saat Punggung
mengoperasikan alat tenun bukan mesin (ATBM) 34 34 34
(bergerak)
di pabrik tenun Paulina Textile. Bahu/ lengan 34 30 34
Pergelangan tangan 36 36 36
Leher 16 16 16
Total Exposure
120 116 120
Score
1. Pekerja 1
𝑋
𝐸 % = × 100%
𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐸 % = 65,9%
tersebut memiliki tingkat resiko cedera yang [8] Kubangun, Hamdani. 2010. Analisis Ergonomi
tinggi bila terus dibiarkan yang dapat Pada Proses Mesin Tenun Dengan
menimbulkan penyakit, kelelahan otot dan Pendekatan Subjektifitas Pada Pt Industri
mental ataupun kecelakaan kerja. Sandang Nusantara Unit Makateks Makassar.
2. Nilai Exposure Level berada diantara 50 % Maluku: Universitas Iqra Baru. Diambil dari:
sampai 69%. Lebih tepatnya nilai Exposure https://www.neliti.com pada tanggal 16
Level dari seluruh pekerja pada saat menenun Oktober 2021 pada jam 19.24 WIB.
menggunakan ATBM ini rata – rata sebesar [9] Li, Guangyan., Peter Buckle. 1999. Evaluating
67,4%. Hal ini menunjukan bahwa perlu Change in Exposure to Risk for
dilakukan penelitian lebih lanjut dan dilakukan Musculoskeletal Disorders – a Practical Tool.
perubahan pada alat tenun bukan mesin United Kingdom: HSE.
(ATBM) yang digunakan. [10] Mufti, Dessi., Dkk. 2013. Kajian Postur Kerja
3. Alat tenun bukan mesin (ATBM) yang Pada Pengrajin Tenun Songket Pandai Sikek
digunakan pada Pabrik Tenun Paulina Textile Jurnal Ilmu Teknik Industri,Vol. 12, No. 1,
ini kurang ergonomis untuk tubuh para pekerja Juni 2013. Padang: Universitas Bung Hatta.
tenun, dapat dilihat dari nilai Exposure Score Diambil dari: https://journals.ums.ac.id pada
dan Exposure Level yang tinggi. Tetapi masih tanggal 16 Oktober 2021 pada jam 13.13 WIB.
dapat atau layak dipergunakan [11] Rizqiansyah, Moch. Zulfiqar Afifuddin., Dkk.
mempertimbangkan pengurangan durasi kerja 2017.Hubungan Antara Beban Kerja Fisik dan
dan frekuensi kerja, penambahan waktu istirahat Beban Kerja Mental Berbasis Ergonomi
pekerja, membuat perubahan atau memodifikasi Terhadap Tingkat Kejenuhan Kerja Pada
alat tenun tersebut yang lebih ergonomi dan Karyawan PT Jasa Marga (PERSERO) Tbk
kondisi lingkungan kerja. Cabang Surabaya,Jurnal Sains Psikologi Jilid
6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 37-42. Malang:
DAFTAR PUSTAKA Universitas Negeri Malang. Diambil dari:
https://media.neliti.com pada tanggal 9
[1] Andriani, Meri., Subhan. 2016. Perancangan Oktober 2021 pada jam 14.23 WIB.
Peralatan Secara Ergonomi Untuk [12] Stanton, Neville., at all. 2005. Handbook of
Meminimalkan Kelelahan Di Pabrik Human Factors and Ergonomics Methods.
Kerupuk.Jakarta: UMJ. Diambil dari: Washington DC: CRC Press
https://jurnal.umj.ac.id pada tanggal 16 [13] Sulaiman, Fahmi., Dkk. 2016. Analisis Postur
Oktober 2021 pada jam 13.00 WIB. Kerja Pekerja Proses Pengesahan Batu Akik
[2] Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: Dengan Menggunakan Metode REBA, Jurnal
PT. Elex Media Komputindo. Teknovasi Vol 3 No 1, 2016. Medan:
[3] Anggawisastra, R., Sutalaksana, I. Z, dan Politeknik LP3I Medan. Diambil dari:
Tjakraatmadja, J. H. 2006.Teknik Tata Cara https://media.neliti.com pada tanggal 15
Kerja. Departemen Teknik Industri ITB : Oktober 2021 pada jam 11.30 WIB.
Bandung. [14] Wartiono, Totok., Dkk. 2015. Rancang Bangun
[4] David, Geoffrey., at all. 2005. Further Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Dengan
Development of the Usability and Validity of Pengendali PLC Sebagai Alat Tenun
the Quick Exposure Check (QEC). United Mekatronika.Sukoharjo: Akademi Teknologi
Kingdom: HSE. Warga Surakarta. Diambil dari:
[5] Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan https://jurnal.animus.ac.id pada tanggal 9
Perdagangan Kota Padangsidimpuan. 2021. Oktober 2021 pada jam 13.30 WIB.
Produk Unggulan Daerah Kota [15] Widyarti, Yustina. 2016. Skripsi Analisis
Padangsidimpuan. Padangsidimpuan: Dinas Risiko Postur Kerja Dengan Metode Quick
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Exposure Checklist (QEC) Dan Pendekatan
Perdagangan Kota Padangsidimpuan. Fisiologi Pada Proses Pembuatan Tahu
[6] Ilman, Ahmad., Dkk. 2013. Rancangan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Perbaikan Sistem Kerja dengan Metode Quick Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Exposure Check (QEC) di Bengkel Sepatu X Surakarta.
di Cibaduyut. Bandung: Itenas. Diambil dari: [16] Wignjosoebroto, Sritomo. 2017. Ergonomi:
https://itenas.ac.idpada tanggal 10 Oktober Studi Gerak dan Waktu (Teknik Analisis untuk
2021 pada jam 20.00 WIB. Peningkatan Produktivitas Kerja). Surabaya:
[7] Intani T, Ria. 2010. Tenun Gedogan Guna Widya.
Dermayon. Bandung: Balai Pelestarian [17] Wijaya, Kurnia. 2019. Identifikasi Risiko
Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. Ergonomi dengan Metode Nordic Body Map
Diambil dari: https://media.neliti.com pada Terhadap Pekerja Konveksi Sablon Baju.
tanggal 14 Oktober 2021 pada jam 20.37 Surakarta: Universitas Al-Azhar Indonesia.
WIB. Diambil dari: https://idec.ft.ins.ac.id pada
tanggal 28 September 2021 JAm 11.23 WIB