Laporan Praktikum Alat
Laporan Praktikum Alat
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT & MESIN PERTANIAN II
(Kinetika Penggorengan Produk Pangan dengan Deep Fat Fryer)
Oleh:
Nama : Fuadi Ajmi
NPM : 150510239040
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 24 Oktober 2023
Waktu/Shift : 13.00 – 15.00 WIB / 1
Asistem Praktikum : 1. Grace Indah Oktora
2. Eza Zahrotul Fuadah
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu proses yang dilakukan untuk meningkatkan nilai jual dari bahan
pertanian merupakan dengan cara menggoreng. Proses ini merupakan proses
penting untuk bahan-bahan hasil pertanian menjadi produk yang siap disajikan
kepada konsumen.
TIJNJAUAN PUSTAKA
2.1 Penggorengan
Pada penggorengan ada beberapa metode yaitu shallow fraying, Deep fat
prying.
Metode penggorengan suhu tinggi dikenal juga dengan istilah deep fat
frying. Sesuai dengan namanya, proses ini dilakukan dengan cara merendam
produk pangan pada minyak goreng bersuhu tinggi. Hal ini menyebabkan bahan
menerima panas dari seluruh permukaan bahan, sehingga warna dan penampakan
yang dihasilkan pun seragam. Teknik deep fat frying cocok untuk semua bahan
pangan. Teknik ini juga banyak digunakan pada industri makanan ringan, nugget,
makanan cepat saji, dan lain-lain.
Pemilihan suhu yang berbeda akan menghasilkan produk yang berbeda pula.
Penggorengan dengan suhu yang lebih rendah akan menhasilkan warna produk
yang lebih cerah, pembentukan aroma goreng yang khas, penyerapan minyak
yang lebih banyak, serta waktu penggorengan yang lebih lama. Sedangkan
penggorengan dengan suhu yang lebih tinggi akan memberikan hasil yang
sebaliknya, yaitu warna yang lebih gelap, cenderung terbentuk aroma gosong
(over cooked), waktu penggorengan yang lebih cepat, dan sedikit penyerapan
minyak. Penggorengan dengan suhu minyak yang terlalu tinggi juga
menghasilkan proses pembentukan kerak (crust) yang sangat cepat, proses
perpindahan massa terhambat, proses bubbling lebih cepat.
Hal ini menunjukkan betapa pemilihan suhu penggorengan yang tepat adalah
sangat penting untuk menghasilkan karakter produk yang baik. Bahkan pada
sebagian kasus, penggorengan biasanya dilakukan secara bertahap, yakni bahan
bisa digoreng terlebih dahulu dengan menggunakan suhu penggorengan rendah,
dan kemudian dilanjutkan lagi dengan suhu yang lebih tinggi. Penggorengan pada
suhu rendah terlebih dahulu bertujuan untuk menguapkan air di bagian dalam
bahan, sehingga uap air mudah keluar dari dalam bahan sebelum kerak (crust)
terbentuk yang akan menghambat laju perpindahan massa uap air. Dengan cara
tersebut, produk yang dihasilkan akan menjadi lebih kering di bagian dalam.
Setelah itu dilanjutkan lagi dengan penggorengan suhu tinggi untuk memperoleh
warna, tekstur, dan aroma yang diinginkan. Penggorengan bertahap ini biasanya
dilakukan secara batch dengan dua jenis penggoreng, atau dapat juga dilakukan
secara sinambung (continuous) dengan menggunakan multi zone fryer.
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu:
3.1.2 Bahan
Adapun beberapa bahan yang di gunakan dalam praktikum yaitu:
1. Kentang French fries
2. Nugget
3. Minyak goreng
HASIL PERCOBAAN
4.1 Tabel
1,7
0
5 1,7 1,5 1,65 1 1 1 1
0,1 0,3
2
0,7 7 5 0,407 2 3 4 3
0,4 0,1
3
9 7 0,5 0,387 3 4 3 3,3
Kentan
g 160° 0,3 0.3 0,4
4
8 8 2 0,4 3 5 3 3,7
0,1 0,1
3
5 5 0,3 0,2 3 4 3 3,3
0,8
4
0,4 0,6 5 0,61 3 5 4 4
0,5 0,6
5
0,9 5 5 0,7 3 5 2 3,3
0,1 0,4
6
5 0,3 5 0,3 3 5 2 3,3
0,6
7
5 0,5 0,6 0,58 4 5 2 3,6
0,3
2 2,667
0,5 5 0,2 0,4 2 2 4
Nugge
t 160° 3 0,1 0,5 0,2 0,3 3 3 3 3,000
0,0
4 3,333
0,1 3 0,1 0,1 3 3 4
2,9
0 1
2,85 5 2,95 2,917 1 1 1
0,1
1 3,667
0,25 5 0,15 0,183 2 5 4
4.2 Grafik
3.5
3 Nilai Kekerasan
2.5 Nilai Rata - Rata Uji Sensori
2
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Menit)
4.2.2 Grafik Hubungan Uji Sensori vs Uji Tekan Rata-Rata Terhadap
Waktu Penggorengan Kentang 180º C
3.5
3 Nilai Kekerasan
2.5 Nilai Rata - Rata Uji Sensori
2
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Menit)
3
2.5 Nilai Kekerasan
Nilai Rata - Rata Uji Sensori
2
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Menit)
4.2.3 Grafik Hubungan Uji Sensori vs Uji Tekan Rata-Rata Terhadap
Waktu Penggorengan Nugget 180º C
3
2.5 Nilai Kekerasan
Nilai Rata - Rata Uji Sensori
2
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (Menit)
timer
pengatur tutup
suhu
wadah minyak
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami para peraktikan bertugas mengukur
perubahan yang terjadi seperti warna, tesktur, dan tingkat kematangan dengan
menggunakan uji sensori dan uji tekan pada bahan yang diberi perlakuan deep
frying. Bahan yang merupakan kentang dan ugget yang dimana kedua bahan
tersebut di goreng dengan menggunakan suhu sekitar 180° C dan juga dengan
suhu 160° C. Pada perlakuan deep frying tersebut dilakukan dengan cara
memasukan bahan ke dalam minyak yang panasdan di ratakan dulu bahan
tersebut sampai titik kematangan atupun waktu yang kita inginkan. Pada
perlakuan deep frying ini menggunakan alat dengan merek 7K120 dan alat
tersebut berkapasitas 4,5 liter. Alat penggorengan ini memiliki timer dan pengatur
suhu.
Pada praktikum kali ini praktikan akan mengukukur berapa suhu dari
medium minyak dengan meggunakan alat thermokopel sebelum memasukkan
bahan dan setelah bahan di angkat dari penggorengan dengan waktu yanng sudah
di tentukan makan akan di ukur nilai hasil dari tekanannya dengant penetrometer
kerucut yang digunakan untuk mengukur kekerasan pada kentang dan nugget.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
3. Peralatan dan bahan yang memadai sangat mendukung hasil yang sesuai
dalam praktikum
4. Suhu minyak harus di jaga karna sewaktu waktu suhu minyak bisa
melebihi suhu yang kita inginkan dan bisa sangat tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 9. Kentang dengan waktu 6 menit Gambar 10. Kentang dengan waktu 7
menit
Gambar
11. Uji
tekan
pada
Nugget
Gambar
12.
Nugget
yang telah diuji